Nopry Wirawaskita, 2016
HUBUNGAN D AYA TAHAN CARD IOVASCULAR D ENGAN WAKTU PEND AKIAN PAD A PEND AKIAN CEPAT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Dalam seluruh penelitian di perlukan metode yang di sesuaikan dengan masalah
dan tujuan dari penelitian tersebut. Metode penelitian adalah suatu cara atau teknik
yan gdigunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara
sistematis untuk mengngkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang
dikemukakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
korelasi menurut Arikunto (2010, hlm. 3) mengemukakan bahwa :”penelitian yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan terhadap data yang sudah ada”.
Bentuk desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Paradigma Sederhana
Sumber : Sugiono
Keterangan :
X : Daya tahan Cardiovascular
Y : Waktu Pendakian
r : Hubungan
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambialan data dalam penelitian ini dilakukan di Gunung Bukit Tunggul
2206 mdpl, Gunung Sanggara 1903 mdpl dan Gunung Pangparang 1957 mdpl.
Ketiga gunung tersebut teletak di bandun utara yang membatasi bandung dan subang.
Pendakian dilakukan pada tanggal 16 Januari 2016 dengan melakukan pendakian
cepat secara berurutan dan terus menerus. Sedangkan tes daya tahan cardiovascular
dilakukan di stadion UPI pada tanggal 13 Januari 2016.
C. Partisipan
Penelitian ini dilakukan di UKM PAMOR (Pencinta Alam Mahasiswa
Olahraga) yang bertempat di jalan Setiabudi no. 299, Bandung. PAMOR merupakan
UKM tingkat fakultas yang berada di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
(FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sampel dalam penelitian ini
merupakan anggota PAMOR yang pernah melakukan ekspedisi pendakian cepat dan
aktif dalam kegiatan pendakian cepat.
D. Populasi Dan Sampel
Untuk memecahkan masalah dari penelitian ini di perlukan data. Data adalah
bentuk jamak dari datum yang diartikan sebagai istilah umum yang memiliki
sejumlah arti. Populasi dalam penelitian merupakan kumpulan individu yang
memiliki sifat-sifat umum. Populasi menurut Sugiyono (2009, hlm 80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sampel menurut Sugiyono (2009, hlm 81) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh karakteristik tersebut”.
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota PAMOR (Pencinta Alam
Mahasiswa Olahraga) yang masih aktif perkuliahahan sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah anggota PAMOR yang pernah melakukan ekspedisi pendakian
Sampling purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang dipilih oleh
peneliti sesuai ciri-ciri spesifik yang dimiliki sampel tersebut. Menurut Sugiyono
(2010, hlm. 85) menjelaskan bahwa “Sampling Purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Dengan demikian penulis mengambil jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak tujuh orang pendaki cepat di UKM PAMOR. Semua berjenis kelamin
laki-laki dan pertimbangan yang paling utama yaitu ke tujuh orang ini merupakan pendaki
yang pernah malakukan ekspedisi pendakian cepat dan sering melakukan pendakian
cepat sehingga dari ke tujuh orang tersebut sudah terbiasa dengan aktivitas pendakian
cepat. Selain itu dalam penelitian ini peneliti menerapkan etika penelitian sehingga
tidak membahayakan dan merugikan partisipan karena penelitian ini merupakan
aktivitas yang berat dan berbahaya. Menurut Suherman dan Rahayu (2015, hlm. 40) mengatakan : “prinsip dasar etika penelitian adalah pertanyaan yang mengemukakan apakah penelitian yang dilakukan akan membehayakan secara fisik ataupun
psikologis bagi partisipan”.
Persiapan, manajemen perjalanan dan perlengkapan pendaki telah diatur oleh
peneliti agar ke tujuh orang tersebut dalam perlakuan yang sama. Kegiatan alam
terbuka merupakan aktifitas yang berbahaya dan beresiko tinggi maka dalam
pelaksanaannya peneliti mempersiapkan perlengkapan P3K praktis untuk
mengantisipasi jika dalam pelaksanaan penelitian terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat. Penulis melakukan
penelitian di UKM PAMOR karena PAMOR merupakan organisasi pencinta alam
yang sering melakukan pendakian cepat di bandingkan dengan organisasi pencinta
Tabel 3.1
Personil tim pendaki
No. Nama Prodi Angkatan
Kuliah
Angkatan
PAMOR
1 Rully Gunawan PJKR 2009 XXIV
2 Nazib Fadlullah IKOR 2011 XXVII
3 Miftchuh Chamim PKO 2012 XXVII
4 Aditya Hartadika IKOR 2013 XXIX
5 M. Brilian IKOR 2013 XXIX
6 Andri Kurniawan PKO 2014 XXIX
7 Rangga Supriatna PKO 2014 XXIX
E. Devinisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan, maka
peneliti membatasi berbagai istilah sebagai berikut :
a. Kondisi fisik
Sajoto (Imanudin, 2008, hlm. 66) menjelaskan bahwa “kondisi fisik merupakan
persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang
atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi”.
b. Pendakian cepat
F. Instrument Penelitian
Menurut Nurhasanah dan Cholil (2007,hlm 12), “tes merupakan alat ukur untuk
memperoleh data/informasi, sedangkan pengukuran merupakan proses untuk memperoleh data/informasi dari individu atau objek”. Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan peneliti disebut instrumen. Menurut Sugiyono (2009, hlm 102) menjelaskan bahwa: “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kondisi fisik.
Untuk lebih jelas mengenai alat ukur yang akan digunakan secara rinci
diuraikan sebagai berikut :
1. Tes daya tahan menggunakan Balke test
a. Tujuan
Untuk mengukur tingkat efisisensi fungsi jantung dan paru-paru,yang
ditunjukan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimum.
b. Alat bantu yang digunakan pada tes kondisi fisik adalah sebagai berikut:
1) Peserta siap digaris start menunggu stopwatch sampai siap dijalankan
dengan waktu 15 menit untuk peserta berlari, sehingga peserta kuat
melaksakan sebanyak mungkin dalam lintasan.
3) Terdengar 2 kali suara peluit tanda waktu tinggal 1 menit lagi untuk
menyelesaikan putaran lari.
4) Terdengar 3 kali suara peluit tanda waktu sudah berakhir, dan peserta diam
di tempat untuk dihitung jaraknya.
5) Kategori prediksi VO2 maks menurut Nurhasan (2008,hlm.46) yaitu:
Tabel 3.2
Kategori VO2 maks
VO2maks Kategori JenisKelamin Kategori VO2maks
< 36 Kurang Putra
Putri
Kurang < 30
37 – 47 Cukup Cukup 31 - 42
48 – 57 Baik Baik 43 – 53
58 – 74 Baik sekali Baik sekali 54 – 53
> 75 Sempurna Sempurna > 69
Sumber Nurhasan (2008, hlm. 46)
2. Melakukan pendakian cepat
Tester melakukan pendakian cepat di Gunung Bukit Tunggul, Gunung
Sanggara dan Gunung Pangparang kemudian dicatatat waktu tempuhnya.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibuat untuk mengertahui langkah-langkah yang akan di
lakukan selama proses penelitian maka peneliti akan menjelaskan prosedur penelitian.
Dengan prosedur penelitian dapat memepermudah peneliti untuk memulai penelitian.
Adapun prosedur penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
3. Menentukan sampel yaitu anggota pamor yang pernah menjadi tim pendaki
dalam ekspedisi pendakian cepat dan aktif dalam aktifitas pendakian cepat
sebanyak tujuh orang.
4. Setelah menentukan sampel kemudian sampel melakukan tes daya tahan
cardiovascular untuk mengetahui besar VO2max dan melakukan pendakian
cepat di Gunung Bukit Tunggul, Gunung Sanggara dan Gunung Pangparang
untuk mendapatkan catatan waktu pendakian.
5. Dilakukan pengolahan data kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara tingkat VO2max dan waktu pendakian pada pendakian cepat.
6. Hasil yang didapat kemudian disimpulkan.
Gambar 3.1
Struktur Penelitian
Populasi
Sampel
Tes balke Waktu pendakian cepat
Pengolahan data
Hasil
H. Analisis Data
Analisis data atau penggolongan data merupakan salah satu langkah penting
dalam penelitian. Dalam pelaksanaannya terdapat dua jenis analisis data yang dikatakan Sutrisno Hadi (1981, hlm. 221) bahwa “ dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis statistik dan non statistik”.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji korelasi menggunakan software SPSS versi 16. Langkah-langkah
analisis data dalam software ini sebagai berikut :
1. Uji normalitas menggunakan one-sample Kolmogorov-smirnov test
2. Klik analyze 1-sample K-S pindahkan VO2max dan Waktu
pendakian (WO) ke Variable List Ok
3. Maka akan muncul output uji normalitas
4. Jika data dinyatakan berdistribusi normal maka selanjutnya melakukan analisis
korelasi pearson dengan cara : klik analyze Correleate bivariate
5. Pindahkan nilai VO2max dan Waktu Pendakian ke kotak variable
6. Correlation coefficient beri tanda ceklis pada pearson
7. Klik option, pada statistics ceklis means and standard deviations
8. Continue Ok maka akan muncul output descriptive statistics dan