• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PD 1404526 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PD 1404526 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Wina Romdhani, 2016

DESAIN DIDAKTIS KONSEP PECAHAN UNTUK KELAS III SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

136 BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Terdapat fenomena learning obstacle atau hambatan belajar pada konsep pecahan yang

dialami siswa yang dapat digolongkan dalam lima kategori yaitu kesulitan terkait concept

image pecahan, kesulitan menggambar pecahan pada bangun geometri, kurangnya

pemahaman siswa terhadap makna tanda pembanding (< dan >), kesulitan dalam

membandingkan bilangan pecahan serta kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pecahan.

2. Desain didaktis yang dikembangkan untuk mengatasi learning obstacle di atas dirancang

dalam empat lesson design. Setiap lesson design terdiri dari beberapa situasi didaktis yang

dikembangkan dalam bentuk permasalahan dan aktifitas pembelajaran yang dikaitkan

dengan kehidupan nyata. Lesson design 1 berupa aktifitas menggunting alat peraga kertas

berbentuk bangun geometri tertentu untuk mengenalkan pecahan sederhana dan

membelajarkan siswa cara menuliskan dan membaca lambang bilangan pecahan. Lesson

design 2 terdiri dari aktifitas melipat dan mewarnai kertas strip untuk mengenalkan pecahan

sederhana dan representasinya dalam bentuk gambar. Lesson design 3 menyajikan

gambar-gambar geometri dengan nilai pecahan tertentu untuk memfasilitasi siswa belajar

mengurutkan dan membandingkan dua pecahan sederhana. Lesson design 4 menyajikan

masalah sehari-hari untuk memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan pecahan sederhana.

3. Implementasi desain didaktis yang terjadi dapat dianalisis dari berbagai perspektif. Dari

perspektif situasi didaktis, terjadi kecenderungan respon tertentu pada siswa atas situasi aksi

yang diberikan guru. Ditinjau dari perspektif learning trajectory, diketahui ada berbagai

bentuk respon siswa yang menggambarkan lintasan alur belajar siswa pada konsep pecahan.

Ditinjau dari perspektif learning obstacle, masih ada kesulitan belajar yang dialami siswa

(2)

137

Wina Romdhani, 2016

DESAIN DIDAKTIS KONSEP PECAHAN UNTUK KELAS III SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didaktis, tipe Mayeutic socratic contract dan Potential adidactical contract terjadi dalam

pengaturan peran antara guru dan siswa pada desain didaktis yang dilakukan.

4. Desain didaktis revisi yang disusun tidak memberikan perubahan mendasar pada situasi

didaktis yang ada, hanya dengan pemberian catatan penting tertentu yang harus diperhatikan

guru agar respon siswa atas situasi aksi yang diberikan lebih beragam. Perubahan juga

diberikan dalam hal jumlah pertemuan untuk materi yang dianggap berat seperti konsep

perbandingan pecahan.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan kecenderungan temuan dan hasil analisis fenomena yang ditemukan dalam

proses penelitian desain didaktis pada konsep pecahan di kelas III sekolah dasar ini terdapat

beberapa implikasi serta dapat direkomendasikan hal-hal berikut:

1. Implikasi terhadap proses pembelajaran matematika berupa pentingnya mengetahui learning

obstacle yang dialami siswa dalam mempelajari konsep pecahan mengingat pecahan

merupakan konsep yang baru bagi siswa serta dianggap sebagai salah satu konsep yang sulit

dipelajari dan juga sulit untuk diajarkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan

memberikan tes pada siswa yang telah mempelajari konsep tertentu untuk mendiagnosa

hambatan belajar yang dialami siswa. Dengan mengetahui learning obstacle siswa, guru

dapat merancang aktifitas pembelajaran yang lebih efektif sehingga kesulitan tersebut dapat

diatasi.

2. Implikasi bagi aktivitas pembelajaran yaitu pentingnya memfasilitasi siswa belajar dalam

proses pembelajaran yang dapat mengantisipasi hambatan belajar yang mungkin dialami

siswa dalam pembelajaran konsep pecahan serta memberikan alternatif desain pembelajaran

yang sesuai dengan cara siswa belajar matematika. Penting juga untuk melibatkan siswa

menggunakan media manipulatif dalam pembelajaran karena hal ini sesuai dengan

karakteristik perkembangan dan belajar siswa kelas III sekolah dasar. Selain itu harus

dilakukan pembiasaan agar siswa dapat berpikir kreatif dan variatif dalam menyelesaikan

masalah yang disajikan dalam pembelajaran.

3. Implikasi bagi siswa, diharapkan terciptanya pemahaman yang baik tentang konsep pecahan

(3)

138

Wina Romdhani, 2016

DESAIN DIDAKTIS KONSEP PECAHAN UNTUK KELAS III SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diminimalkan, serta terpenuhinya pengetahuan prasyarat siswa sehingga siswa siap

menerima pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam konsep pecahan.

4. Rekomendasi bagi pelaksanaan proses pembelajaran hendaknya memperhatikan agar

pembelajaran diawali dan dikaitkan dengan masalah kontekstual serta memperhatikan

masalah hambatan belajar yang dialami siswa sehingga pembelajaran yang dilakukan

merupakan problem based learning yaitu pembelajaran yang berbasis masalah kontekstual

dari konsep serta berbasis pada masalah hambatan belajar yang dialami siswa.

5. Rekomendasi bagi guru tentang pentingnya mengawali pembelajaran dari hal-hal yang

sudah diketahui siswa, karena learning trajectory siswa dalam mempelajari konsep

matematika berawal dari pengalaman belajar yang diperolehnya dalam kehidupan nyata

maupun dari pemahaman konsep sebelumnya. Guru juga direkomendasikan agar mampu

merancang pembelajaran matematika dengan aktivitas yang disesuaikan dengan cara siswa

belajar matematika serta melakukan refleksi terhadap learning obstacle siswa yang dialami

pada pembelajaran sebelumnya agar tidak terjadi kembali pada pembelajaran berikutnya.

6. Rekomendasi bagi kepala sekolah sebagai manajer sekolah, tentang pentingnya ketersediaan

media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam belajar matematika, terutama berupa

media yang bisa dimanipulasi langsung oleh siswa. Oleh karena itu, penyediaan media ini

perlu dianggarkan dalam rencana anggaran rutin sekolah, jangan sampai penyediaan media

ini sepenuhnya diserahkan pada kreativitas guru tanpa penyediaan anggaran yang memadai.

7. Rekomendasi bagi penelitian lebih lanjut tentang learning obstacle siswa pada konsep

pecahan serta kemungkinan pengembangan desain didaktis yang bisa dikembangkan untuk

mengatasi learning obstacle tersebut. Oleh karena penelitian ini terbatas pada pengenalan

konsep pecahan di kelas III maka perlu untuk dilakukan juga penelitian di kelas yang lebih

tinggi dengan desain penelitian yang lebih baik lagi. Pengambilan data awal penelitian ini

juga dengan menggunakan soal-soal rutin sehingga perlu dikembangkan penelitian dengan

penggalian data awal yang menggunakan soal-soal non rutin. Penelitian ini juga masih

terbatas pada pengembangan desain didaktis dengan menggunakan media manipulatif yang

sangat sederhana, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan media yang

lebih kompleks seperti media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan energi yang berbeda menghasilkan laju pertumbuhan harian, Efisiensi pakan, kandungan lemak dan kelangsungan hidup

Pada Gambar 8 hasil simulasi pengukuran frekuensi kerja antena mikrostrip bentuk menunjukkan bahwa antena bekerja pada frekuensi 711,2 MHz dan nilai return

 Siswa mengungkapkan ekspresi-ekspresi untuk mengajak, menerima, dan menolak undangan/ajakan yang ada pada dialog sebelumnya.  Siswa menuliskan aspek-aspek dan

Setelah tidak digunakannya sistem tersebut masih terdapat kendala-kendala yang terjadi yaitu sulitnya dalam melakukan proses perhitungan dari transaksi- transaksi yang ada,

Dari data nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh pada mata pelajaran PKn belum mencapai KKM yaitu 6,5 dengan data nilai rata-rata hasil belajar siswa

Hasil data penelitian di analisis menggunakan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara Pen- jualan dan Laba Bersih, dengan hasil sebagai berikut: Pengaruh antara va- riabel

Dengan di luncurkannya program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat ( BLSM )oleh pemerintah tidak membuat permasalahan kemiskinan di Indonesia semakin berkurang

Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka serangkaian penelitian telah dilakukan yaitu: (1) merekayasa suplemen protein berbasis ubi kayu-urea terekstrusi (selanjutnya