• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDT 1005615 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDT 1005615 Chapter3"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah formal yang berada di Kota

Cimahi yaitu SMA Negeri 2 Cimahi, Cimahi merupakan salah satu kota yang

berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Batas wilayah Kota Cimahi dengan

wilayah lainnya meliputi, Kec. Parongpong dan Cisarua Kab. Bandung di sebelah

utara, Kec. Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir dan Bandung Kulon sebelah timur.

Sedangkan di sebelah selatan Kota Cimahi berbatasan dengan Kec. Margaasih dan

Batujajar Kab. Bandung, sebelah barat dibatasi Kec. Padalarang dan Ngamprah.

Alasan pemilihan sekolah ini karena SMA Negeri 2 Cimahi merupakan

Sekolah menegah Atas yang berada di Kota Cimahi, selain itu juga lokasi yang

strategis, sehingga tidak menyulitkan peneliti. SMA Negeri 2 Cimahi memiliki

berbagai program pembelajaran yang bertujuan membantu siswa untuk dapat

mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya baik dari segi mental, fisik,

maupun psikis yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosiaonal,

kognitif, dan kemandirian. SMA Negeri2 Cimahi merupakan salah satu SMA

favorit yang berada di Kota Cimahi.

2. Populasi

Menurut Darmadi (2011, hlm.14) bahwa “populasi adalah keseluruhan

atau himpunan objek dengan ciri yang sama, populasi dapat terdiri dari orang,

benda, kejadian, waktu dan tempat dengan sifat atau ciri yang sama."

Dalam penelitian ini populasi yang dipilih oleh peneliti adalah siswa kelas

X-IPA 5 di SMA Negeri 2 Cimahi dengan jumlah 36 orang. Alasan peneliti

memilih populasi kelas X IPA 5 karena siswa kelas X IPA 5 kurang aktif dalam

pembelajaran dan pembelajaran seni tari yang menggunakan kurikulum 2013

(2)

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas X IPA 5 SMA Negeri 2 Cimahi

KELAS SISWA KELAS X JUMLAH

Laki-laki Perempuan

3. X IPA 5 11 25 36

3. Sampel Penelitian

Adapun sampel penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5

SMA Negeri 2 Cimahi, berjumlah 20 0rang siswa dari 36 siswa yang terdiri dari

10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pada penelitian ini menggunakan

purposive sampling. Sugiyono (2011, hlm.300) menjelaskan bahwa “purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Alasan menggunakan purposive sampling dengan memakai seluruh siswa kelas X IPA 5 dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang

akurat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian Kelas X IPA 5

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 Ardelia Rizqi Melati P

2 Asmi Nur Azizah P

3 Damar Asih Mahastuti P

4 Dania Salsabila P

5 Rafli Pangestu Cokro Suyitno L

6 Dwiki Rubiawan L

7 Elvira Dwi Marlina P

8 Firdausha Andikha Putri P

(3)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

10 Shafira Cendra Arini P

11 Irsayd Thoriq Habibi L

12 Kartika Shinta Rarasati P

13 Rahma Nurita P

14 Lukas Haryo Prasodjo L

15 Nurul Rizki L

16 Syella Eunika Hedohari P

17 Mughni Ardhianto L

18 Muhammad Iqbal Ar Rochman L

19 Muhammad Rafi Zuhdi L

20 Zulkarnaen L

B. Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan gambaran umum

penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti untu mencapai tujuan tertentu.

Rancangan penelitian disajikan dalam satu kesatuan naskah yang ringkas dan

utuh. Rancangan penelitian menunjukkan adanya format penulisan yang disusun

secara sistematis dan operasional meliputi langkah-langkah dan tahapan yang

harus dijalani oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan desain kualitatif,

sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2008, hlm.287) bahwa:

Penelitian non-eksperimen baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif, desain penelitian mengarah pada langkah-langkah pengumpulan data. Dalam desain tersebut diuraikan agak rinci: data yang akan dikumpulkan, dari mana dan dari siapan data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik dan instrumen apa, dan bagaimana langkah-langkah pengumpulan datanya.

Berdasarkan paparan di atas bahwa desain penelitian mengarah pada

langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dalam proses penelitian

menggunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

(4)

Rancangan Desain Penelitian

Untuk lebih jelasnya bagan di atas akan dijelaskan melalui tahap-tahap

sebagai berikut:

1. Tahap Rencana Penelitian

Tahap awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah survei

secara langsung ke lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian

yaitu SMA Negeri 2 Cimahi. Setelah survei lokasi yang akan dijadikan sebagai

objek penelitian dilaksanakan maka langkah selanjutnya peneliti melakukan

penyusunan proposal peneliti menentukan judul dan topik permasalahan. Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian tahapan yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai subjek, melakukan survei sekolah, membuat proposal penelitian, membereskan administrasi untuk penelitian.

Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data kualitatif maupun kuantitatif dari penerapan proses belajar di SMA Negeri 2 Cimahi dan proses bimbingan

Penyusunan Hasil Penelitian

a. Penyusunan Data

Penyusunan data dilakukan melalui tahap pengolahan data yang dihasilkan dalam

penelitian dilapangan, melakukan proses

bimbingan. Hal ini dilakukan agar penulisan laporan penelitian menjadi sistematis.

b. Pengetikan Data

Pengetikan data dilakukan setelah semua

data yang diperoleh selama penelitian

(5)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

Setelah proposal selesai dan disetujui maka langkah selanjutnya yaitu

peneliti harus menyelesaikan masalah administrasi yang berhubungan dengan

surat-surat perijinan yang berupa:

1. SK (Surat Keputusan) pengangkatan Pembimbing I dan Pembimbing II.

2. Surat permohonan izin penelitian.

3. Mengurus surat rekomendasi dari pihak sekolah yang menjadi lokasi

penelitian.

4. Membuat proposal penelitian

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data peneliti terjun langsung ke lapangan untuk

melakukan kegiatan pengumpulan berbagai data yang dibutuhkan dalam

penelitian.

Observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dimulai dari bulan

Maret-Juni 2014. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengamati secara

langsung proses pembelajaran seni tari melalui model pembelajaran project based

learning dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya

tentang proses yang dilaksanakan. Melakukan kegiatan ini, peneliti dapat

memperoleh data tentang proses pembelajaran berlangsung.

b. Pengolahan data

Pada proses pengolahan data ini, data yang telah terkumpul selanjutnya

dilakukaan proses analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif tersebut bertujuan

untuk melihat dan mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran seni tari

melalui model pembelajaran project based learning.

c. Proses Bimbingan

Proses bimbingan dilakukan peneliti dengan pembimbing I dan II yang

telah ditetapkan oleh dewan skripsi dari mulai peneliti melalukan persiapan

hinggan peneliti melakukan ujian sidang skripsi.

(6)

Tahap akhir adalah penyusunan laporan penelitian, dalam penyusunan

laporan penelitian ini meliputi beberapa proses diantaranya:

1. Penyusunan data

Penyusunan data dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan data yang

dihasilkan dalam penelitian di lapangan. Hal ini peneliti lakukan agar proses

penulisan laporan menjadi akurat.

2. Pengetikan data

Pengetikan data dilakukan setelah semua data yang diperoleh tersusun

secara sistematis melalui beberapa proses bimbingan.

3. Penggandaan laporan penelitian

Penggandaan dilakukan setelah penelitian selesai disusun dan telah

mendapat persetujuan dari pembimbing I dan II.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang peneliti gunakan yaitu memakai pendekatan kualitatif,

pendektan kualitatif yaitu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat

pospositivisme, penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument kunci. Oleh

karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa

bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang akan diteliti menjadi

lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.

Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, mengetahui makna yang

tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, mengembangkan teori,

memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Tekhnik

pengumpulan dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan). Analisis data berupa

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna, dengan menggunakan kata-kata yang berupa uraian dan didasarkan

kepada kualitas dari generelasi. Metode penelitian kualitatif bersifat subjektif dan

(7)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka

peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang sangat luas, sehingga

mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang

diteliti., maka menggunakan berbagai tekhnik pengumpulan data yang bersifat

triangulasi, yaitu dengan tekhnik pengumpulan data secara gabungan analisis data

dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan

kemudian dikonstruksi menjadi hipotesis dan teori.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, dimana penelitian dengan

menggunakan metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data serta

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penelitian. Penggunaan

metode yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada saat observasi dan wawancara

berlangsung. Ketika itu peneliti mendapatkan langsung jawaban dari narasumber

yang kemudian dapat peneliti analisis sesuai dengan pedoman pustaka yang

digunakan. Sugiyono(2010, hlm. 85) menjelaskan “tujuan dari penelitian kualitatif

memang bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman

subyek terhadap dunia sekitar”. Selanjutnya Sugiyono mengungkapkan bahwa :

Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Disamping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan keadaaan dan kejadian sekarang. Melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek

penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang

diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara

dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Selain itu

dalam memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu

bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam

(8)

akan banyak sekali. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat

juga dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama

sekali. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif

D. Definisi Operasional

Model Project Based Lea rning merupakan salah satu model pembelajaran

pada kurikulum 2013, atau Pembelajaran Berbasis Poyek termasuk metode belajar

yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktifitas secara nyata.

Pembelajaran seni tari merupakan sebuah proses pada perilaku seseorang

kearah yang lebih baik, dari yang tidak bisa menjadi bisa atau dari yang tidak tahu

menjadi tahu. Seperti halnya pada pembelajaran tari yang membutuhkan proses

dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, kreatifitas yang dimiliki oleh

peserta didik melalui sebuah tarian. Akan tetapi pembelajaran tari tidak akan

terlaksana secara maksimal dan sesuai yang diharapkan bila peserta didik tidak

memiliki minat menari, untuk itu sebagai guru seni tari harus mempunyai

kreatifitas agar dapat menarik minat siswa untuk belajar seni tari dan memberikan

penjelasan kepada siswa bahwa menari bukan hal yang sulit untuk dilakukan.

Dari definisi operasional di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Model

Project Based Leraning dalam pembelajaran seni tari adalah Pembelajaran tari

yang Berbasis Poyek dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam

mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

E. Istrumen Penelitian

Instrumen Penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan untuk mempermudah menemukan jawaban

(9)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

teknik pengumpulan data yang digunakan. Instrumen penelitian tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi berupa pengamatan yang dilakukan terhadap proses belajar

pada objek penelitian. Lembar observasi yang dilakukan yakni observasi kegiatan

proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan model pembelajaran project

based learning di SMA Negeri 2 Cimahi, dari awal pembelajaran hingga akhir

pembelajaran seni tari hingga evaluasi. Peneliti akan mengobservasi tentang

pengelolaan, relevansi dan keaslian.

a. Pengelolaan

Observasi mengenai pengelolaan yang dimaksud untuk mengetahui pemilihan

topik oleh siswa, penentuan properti, kostum, tarian, hingga musik yang

digunakan dalam pembelajaran seni tari dalam kelas. bagaimana cara siswa

menentukan topik? bagaimana cara siswa mengeksplorasi gerak? bagaiman cara

siswa menentukan properti yang digunakan?

b. Relevansi

Observasi mengenai relevansi yang dimaksud untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam pembelajaran seni tari dengan materi sendratari, pemahaman

keterampilan siswa, dan pemahaman pengetahuan siswa. Bagaimana kemampuan

siswa dalam pembelajaran seni tari? Bagaimana keterampilan siswa dalam

pembelajaran seni tari? Bagaimana pemahaman pengetahuan siswa?

c. Keaslian

Observasimengenai keaslian yang dimaksud untuk mengetahui keaslian hasil

karya siswa. Bagaimana keaslian hasil karya siswa yang telah diproses selama

pembelajaran seni tari?

Dengan menggunakan tipe pengukuran skala untuk mengklarifikasikan

(10)

analisis data dan langkah penelitian selanjutnya dari penjabaran di atas peneliti

menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala

sosial.

Dari penjabaran di atas peneliti menggunakan skala likert, yaitu variabel

akan diukur dan dijabarkan menjadi dimensi, indikator yang diukur menjadi titik

tolak untuk membuat instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh

responden.

A 3,66 – 4,00 = Sangat baik

B 3,00 – 3,65 = Baik

C 1,66 – 2,33 = Cukup

D 1,00 – 1,65 = Kurang

Dalam penilaian proyek pada kurikulum 2013 dikonversikan menjadi 1,00 –

(11)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang

diinstruksikan untuk tari bercerita dengan sangat baik.

2. Nilai 3,65 (B), siswa mampu memilih tema, berdiskusi, mengelola data,

tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang

diinstruksikan untuk tari berceritadengan baik.

3. Nilai 2,33 (C), siswa cukup mampu memilih tema, berdiskusi, mengelola

data, tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang

diinstruksikan untuk tari berceritadengan cukup baik.

4. Nilai 1,65 (D), siswa kurang baik memilih tema, berdiskusi, mengelola data,

tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang

diinstruksikan untuk tari berceritadengan kurang baik.

(12)

nganmusikpengiri

membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan sangat baik.

2. Nilai B (3,65), siswa mampu memahami materi pembelajaran,

menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan,

membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan baik.

3. Nilai C (2,33), siswa cukup mampu memahami materi pembelajaran,

menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan,

membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan cukup baik.

4. Nilai D (1,65), siswa kurang mampu memahami materi pembelajaran,

menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan,

membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan kurang baik.

(13)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

1. Nilai A (4.00), siswa mampu membuat karya dan laporan sendiri

dengan sangat baik.

2. Nilai B (3.65), siswa mampu membuat karya dan laporan sendiri

dengan baik.

3. Nilai C (2.33), siswa cukup mampu membuat karya dan laporan

sendiri dengan cukup baik.

4. Nilai D (1.65), siswa kurang mampu membuat karya dan laporan

sendiri dengan kurang baik.

Untuk menentukan perhitungan nilai dan persentase skor siswa dapat dilihat

sebagai berikut.

a. Perhitungan nilai rata-rata siswa dilakukan dengan menjumlahkan seluruh data

nilai siswa kemudian membagi dengan jumlah seluruh siswa, dengan rumus

sebagai berikut.

Rata-rata =

Jumlah seluruh data nilai siswa

X 100 Jumlah seluruh siswa

b. Persentase data, yaitu menghitung persentase siswa berdasarkan jumlah skor

yang diperoleh. Sesuai dengan pernyataan Sudjana (Subadrio 2008 : 46)

bahwa:

% =

Jumlah siswa dengan kategori nilai tertentu

X 100 Jumlah seluruh siswa

2. Pedoman Wawancara

Wawancara yaitu kegiatan tanya jawab yang dilakukan secara langsung

terhadap pihak yang bersangkutan dengan objek penelitian. Pedoman wawancara

digunakan sebagai acuan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan

dengan rumusan masalah penelitian. Hasil pedoman wawancara ini dimaksudkan

untuk mendapatkan data-data penelitian, yang selanjutnya dijadikan salah satu

referensi untuk membuat laporan hasil penelitian. Pada penilitian ini, peneliti

(14)

beberapa pertanyaan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara tak

berstruktur. Sugiyono (2011, hlm. 320) menjelaskana bahwa “wawancara tak

berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya.” Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis besar pemasalahan yang akan ditanyakan. Pewawancara membuat

pedoman wawancara mengenai hal-hal informasi yang dapat dijadikan sebagai

data. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan pokok, namun disamping itu

pewawancara membuat pertanyaan terurai atau rincian pertanyaan yang mungkin

saja tidak dapat digunakan (pedoman wawancara terlampir).

Wawancara dilakukan kepada Rina Agustina Riani selaku guru mata

pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK), Yayat Ruhiyat selaku Kepala

Sekolah SMA Negeri 2 Cimahi dan Asmi selaku siswa kelas X SMA Negeri 2

Cimahi.

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi merupakan instrumen untuk menganalisis data dari

dokumentasi. Pedoman dokumentasi digunakan sebagai acuan untuk memperoleh

data hasil penelitian, dokumen yang dimaksud adalah catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen ini bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya lain

seperti video. Dokumentasi yang dianalisis adalah beberapa gambar-gambar,

video selama proses pembelajaran berlangsung di SMA Negeri 2 Cimahi.

Alasannya adalah melihat situasi pembelajaran baik yang dilakukan guru maupun

siswa.

4. Tes

Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan

atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek

perilaku tertentu. Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur. Dalam

penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes perbuatan yaitu teknik yang digunakan

untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

(15)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

dengan materi pelajaran pergelaran tari pada siswa kelas X SMA Negeri 2

Cimahi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Sugiyono (2010, hlm. 307)

menyatakan sebagai berikut

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya bisa melewati orang lain atau dokumen.

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka

ada beberapa teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini, diantaranya :

a. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan (Nasution, 1988). Para

ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering

dengan bantuan berbagai alat yang canggih, sehingga benda-benda yang sangat

kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa)

dapat diobservasi dengan jelas.Observasi merupakan suatu cara untuk

mendapatkan ataupun mengumpulkan data-data penelitian secara langsung

mengamati proses pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi,

terutama yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran project based learning.

Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang

berhubungan dengan objek penelitian. Teknik observasi digunakan sebagai studi

(16)

diteliti dengan cara pengamatan langsung kepada siswa yang sedang

melaksanakan proses pembelajaran seni tari didalam kelas.Observer sebagai

observasi dilaksanakan setiap hari Rabu mulai dari bulan April 2014 hingga Mei

2014. Observasi dilakukan sebanyak kurang lebih delapan kali di sekolah itu.

Observasi dilakukan dari mulai bel mata pelajaran seni budaya jam pelajaran ke 7

dan 8 dimulai, sekitar jam 13.30 sampai dengan 15.00. Obsevasi ini dilakukan di

SMA Negeri 2 Cimahi, tepatnya di Ruang Sanggar Seni Budaya. Sebagai

observer, peneliti melihat dan mengamatai secara langsung sikap siswa, fokus

perhatian siswa, cara berbicara siswa, cara berkomunikasi, cara menangkap

pelajaran seni tari, proses pembelajaran seni tari dan hasil dari pembelajaran seni

tari. ukan topik dan alur cerita

Kamerafoto&bukucatata unsur tari yaitu ruang, waktu dan tenaga

Bukucatatanobsevasi Catatan-catatan

(17)

Rizki Yulia Rahayu , 2014 level dan pola lantai

(18)

Min ggu perta ma bula n Juni

Observasi hasil

pembelajaran tari bercerita

Kamerafoto&bukucatata nobservasi

Foto-fotopadasaathasil

b. Pedoman Wawancara

Wawancaradilakukansebagailangkahberikutnyadalamrangkapengumpulan

data-data yang diperlukanuntukmemecahkanmasalah-masalahdalampenelitian

yang tidakdapatditemukanmelaluikegiatanobservasi.Menurut Sugiyono (2011,

hlm. 194-197), bahwa:

Wawancara terstruktur digunakan bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh, oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Beradasarkan penjelasan di atas mengenai wawancara. Peneliti melakukan

wawancara tidak terstruktur disebabkan peneliti belum mengetahui pasti

mengenai informasi yanag akan diperoleh, sehingga menggunakan pedoman

wawncara yang tidak terstruktur hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan.

Peneliti melakukan wawancara terhadap : (1) Rina Agustina Riani selaku

guru seni budaya dan keterampilan (SBK) kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi

berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan model

pembelajaran project based lea rning.(2)Yayat Ruhiyat selaku Kepala SMA

Negeri 2 Cimahi berkaitan dengan kurikulum yang berlaku di Sekolah (3)Asmi

Nur Azizah selaku siswa kelas X SMA Negeri 2 Cimahi berkaitan dengan proses

(19)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

Pada minggu ke-empat bulan Maret peneliti melakukan wawancara

dengan Kepala SMA Negeri 2 Cimahi yang berkaitan dengan aplikasi kurikulum

2013 di SMA Negeri 2 Cimahi untuk melengkapi kebutuhan data yang peneliti

butuhkan dan melakukan wawancara kepada gruru seni budaya dan keterampilan

(SBK) yang berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari yang menggunakan

model project based lea rning. Pada minggu ke-tiga bulan Mei peneliti melakukan

wawancara kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

peserta didik mengenai materi yang telah diberikan guru. Pada minggu ke-empat

bulan Mei peneliti melakukan wawancara kepada guru seni budaya dan

keterampilan (SBK) mengenai hasil dari proses pembelajaran seni tari dengan

materi tari bercerita melalui model project based lea rningapakahberhasil

diterapkan pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi atau sebaliknya.

Tabel 3.7

Negeri 2 Cimahi tentang kurikulum

yang berlaku di Sekolah dan

wawancara

kepadapengajarsenibudayatentangpe

mbelajaransenitari di SMA Negeri 2

(20)

tiga

yatentang proses dan hasil

pembelajaransenitari

Untuk memecahkan permasalahan yang ada pada penelitian, peneliti melakukan

studi pustaka dengan cara membaca buku-buku referensi, internet, hasil-hasil

penelitian, serta hal-hal lain yang relevan dengan permasalahan yang diteliti

seperti jurnal, koran, majalah, dan lain-lain. Beberapa pustaka yang peneliti

gunakan untuk menunjang penulisan karya ilmiah ini diantaranya :

1. Tari Pendidikan karangan Juju Masunah 2012. Dalam penelitian ini peneliti

menjadikan buku ini sebagai salah satu penguat dari pendukung teori-teori

yang digunakan peneliti seperti pengertian tari pendidikan yang diajarkan di

sekolah formal.

2. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM karangan Agus Suprijono

2013 dalam buku ini, terdapat bagaimana proses pembelajaran, model

(21)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

3. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 karangan Mulyasa 2013

dalam buku ini, terdapat penjelasan mengenai kurikulum 2013 dan

karakteristik kurikulum 2013.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam

suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting.

Untuk mengumpulkan data yang sudah ada maupun proses pembelajarannya,

peneliti menggunakan beberapa bentuk alat rekam data seperti handphone, yang

peneliti gunakan dalam wawancara serta merekam beberapa lagu untuk sendratari,

baik dalam latihan maupun penampilannya. Selain tape recorder, peneliti juga

menggunakan kamera foto sebagai alat dokumentasi visual yang mana peneliti

gunakan untuk menunjang hasil penelitian. Foto yang diambil oleh peneliti, dari

mulai proses pembelajaran, latihan hingga penampilan pergelaran.

Selama proses pembelajaran berlangsung yaitu setiap hari Rabu peneliti

mengambil foto dengan menggunakan handphone, dalam kegiatan wawancara

dengan narasumber peneliti menggunakan handphone untuk merekam kegiatan

wawancara.

Alat rekam data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini memiliki peran

penting untuk mendukung peneliti dalam mengambil data-data dari lapangan

e. Pengolahan Data

Data yang sudah peneliti dapatkan ialah secara kualitatif dengan

mengklasifikasikannya sebagai berikut :

1. Mengkelompokkan data-data yang penulis dapatkan.

2. Melakukan analisis data dengan memberikan kode pada setiap data.

3. Mengkelompokkan data-data sesuai dengan pertanyaan penelitian.

4. Membandingkan (trimulasi) data satu dengan data yang lainnya.

5. Melakukan intrepretasi dan menarik kesimpulan dari data satu dengan data

yang lainnya

6. Mendeskripsikan data-data yang sudah penulis seleksi sebagai penunjang

(22)

f. Jadwal

Proses penelitian “Model Project Based Learning dalam Pembelajaran Seni Tari Kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi” peneliti lakukan sejak bulan Maret

2014-Mei 2014.

G. Tahapan Penelitian

1. Tahapan Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan penelitian

b.Menentukan focus penelitian

c. Mengamati proses pembelajaran

2. Tahapan Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membagi kedalam beberapa tahapan dalam

langkah-langkah penelitian, yaitu :

a. Mempersiapkan instrument penelitian

b. Pelaksanaan wawancara

c. Pengumpulan data

d.Pengolahan data

3. Penyusunan Laporan Penelitian

a. Teknik Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif yang ditanyakan dengan kata-kata atau

symbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik

pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus

sampai datajenuh, dengan pengamatan yang terus menerus melibatkan variasi data

yang tinggi sekali.

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 355) “analisis data kualitatif bersifat

induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya

dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis”. Tekhnik analisis

data yang peneliti gunakan bersifat triangulasi, yaitu tekhnik pemeriksaan dengan

(23)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

dan studi dokumentasi sebagai perbandinganatas data itu. Peneliti melakukan

triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi terbuka dan tertutup.

3) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain.

4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Untuk lebih memperjelas proses analisis data peneliti melakukan proses

dengan cara triangulasi, seperti berikut:

Bagan 3.2

Proses Analisis Data

Wawancara T

R I A N G U L A S I

Observasi

(24)

Tekhnik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

a) Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan

mengemukakan hal-hal pokok tentang pembelajaran seni budaya dalam

pendekatan interaksi sosial siswa dikelas X IPA 5 SMA Negeri 2 Cimahi.

b) Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian dalam proses pembelajaran

seni tari melalui model pembelajaran project based learning.

c) Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan

dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa

deskripsi kata-kata.

d) Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan,

bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara

pasti dan jelas sebelumnya, segala sesuatu masih perlu dikembangkan

sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas

itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat

satu-satunya yang dapat mencapainya.

Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun

kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi

terhadap pemahaman metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang

yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara

akademik maupun logistiknya. Walaupun manusia bersifat subjektif, namun

manusia sebagai instrument dapat menghasilkan data yang reabilitasnya hampir

sama dengan data yang dihasilkan oleh instrument yang dibaut secara ibjektif,

karena manusia sebagai instrument dalam penelitian kualitatif ialah manusia dapat

merasa dan merespon, manusia mempunyai karakter yang fleksibel sehinggga

dapat berfungsi multi purporse (mempunyai tujuan yang banyak juga bervariatif

dengan mengumpulkan informasi secara serempak dan memungkinkan

pemprosesan data secara segera sehingga dapat mengemukakan hipotesis

(25)

Rizki Yulia Rahayu , 2014

Data-data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan teknik analisis data.

Teknik analisis data merupakan proses mengatur urutan data sesuai dengan tema

berdasarkan urutan kerja. Teknik analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain, Sugiyono (2011, hlm. 344)

Adapun tahapan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi sesuai dengan model

Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono (2011, hlm. 337)

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh selama penelitian jumlahnya cukup banyak, maka

perlu diadakannya reduksi data. Mereduksi data yaitu memilih hal-hal pokok,

merangkum, memfokuskan dan membuang yang tidak perlu. Peneliti

mereduksi data dengan melakukan pemilihan dan penyederhanaan

catatan-catatan hasil penelitian. Catatan kasar dari data yang dikumpulkan melalui

observasi yang dilakukan sebanyak delapan kali, studi pustaka pada beberapa

buku dan skripsi dan wawancara terhadap tiga narasumber yaitu pengajar guru

seni budaya,Kepala SMA Negeri 2 Cimahi, dan siswa kelas X. Pada penelitian

ini dipilih data-data yang mendukung dalam penelitian ini dengan

memfokuskan data yang berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari dan

hasil pembelajaran seni tari.

b. Penyajian Data (Display Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif. Display data yang dilakukan lebih banyak

dituangkan dalam bentuk uraian singkat.

Dalam penelitian ini, data yang sudah terkumpul mengenai proses dan

(26)

kembali dalam kalimat singkat yang kemudian kalimat tersebut dikembangkan

kembali pada hasil penelitian.

c. Kesimpulan atau Verifikasi

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif yaitu kesimpulan atau

verifikasi dimana peneliti menyimpulkan data-data hasil penelitian menjadi

sajian data akurat yang mengarah pada rumusan dan tujuan yang telah

dilakukan peneliti.

Tujuan dari kesimpulan atau verifikasi adalah untuk mendapatkan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa dskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap,

sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Dalam langkah ini kesimpulan mengenai proses pembelajaran seni tari dan

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kategori Penilaian Pengelolaan
Tabel 3.4
Tabel 3.5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang dinotasikan dalam angka R 2 (R Square) adalah sebesar 0,986 atau 98,6% ini artinya bahwa sumbangan

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) struktur pembangun novel 9 Summers 10 Autumns saling berkaitan; (2) kepribadian sehat yang dimiliki tokoh Iwan sebagai tokoh

The scarcity of documentation on traditional performing arts can be forestalled by sharing the video through online video storage, record the information about the

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta yang terjadi di lapangan yaitu kemampuan mengenal benda-benda di lingkungan sekitar dengan menggunakan metode

Ada dua hal yang menarik dari teori politik ke tiga tokoh di atas (Plato, Aristoteles dan al-Farabi), yaitu pertama, ketiganya menganggap terciptanya negara

Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi hijauan Indigofera zollingeriana dapat disarankan untuk mengunakan kadar air tanah berkisar antara 100% sampai 80% dan sebaiknya juga

Lanjutan tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Muhammad Imran Qureshi, Mehwish Iftikhar, Dkk (2013 ) Relationship Between Job Stress, Workload, Environment and Employees

Di tengah situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi keberadaan seni pertunjukan wayang golek, dunia pariwisata telah menciptakan peluang baru yang cukup prospektif