• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Muslich/ Financial consultant/May 2011

“ SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA “

Kadangkala jika kita menawarkan suatu program asuransi selalu orang katakan bahwa saya sudah punya asuransi , tetapi 70 persen yang menyatakan hal tersebut hanya melihat dari apa yang perusahaan tempat dia bekerja berikan contoh Asuransi kesehatan, asuransi jiwa ataupun pensiun sedangkan 30 persen memang sudah sadar akan perlunya asuransi atau tabungan. Apakah yang akan diberikan perusahaan tempat dia bekerja sudah cukup untuk melanjutkan kehidupan keluarganya, karena ada atau tidak adanya kita kehidupan harus terus berjalan contoh ada atau tidak adanya kita anak kita tetap harus meneruskan pendidikannya dimulai dari TK sampai perguruan tinggi, atau biaya hidup tetap harus dipenuhi seperti makan, minum, bayar listrik, telepon dan lain2.

Kadang kala perusahaan menentukan besarnya manfaat yang akan di berikan kepada karyawannya adalah dengan perhitungan yang normatif yaitu Undang-undang tenaga kerja no 13 tahun 2003 seperti berikut ini ;

1. Pensiun = 2 P + 1 J + uang penggantian hak 2. Meninggal dunia adalah = 2 P + 1 J + uang penggantian hak 3. Perusahaan Pailit = 1 P + 1 J+ uang penggantian hak 4. PHK karena perusahaan pailit = 1 P + 1 J+ uang penggantian hak 5. PHK karena efisiensi = 2 P + 1 J + uang penggantian hak Note :

P adalah Pesangon dan J adalah Jasa dan besarnya uang pergantian hak adalah 15 % dari uang pesangon dan atau uag jasa.

Contoh = jika ada karyawan dengan gaji saat ini Rp. 8 juta dengan masa kerja di suatu perusahaan sudah 10 tahun berapa perhitungan normatif nya yang biasa diambil adalah pensiun yaitu 2P + 1 J + uang pergantian hak, yaitu 2 x 9 ( pesangon kerja 10 tahun) + 1 x 4 ( uang jasa kerja 10 tahun) + 15 % ((2x9) + (1x4) ) = 18 + 4 + 3.3 = 25,3 x Rp. 8 juta = Rp.

202.400.000,-

Rumusan UUTK 13/2003 inilah yang banyak dijadikan Uang pertanggungan oleh perusahaan, sekarang kita lihat kebutuhan hidup atau biaya yang seharusnya dipenuhi terlebih dahulu ( kebanyakan orang beli rumah dan mobil terlebih dahulu dan itu biasanya disebut biaya oleh mereka ??? ) =

1. Pendidikan , berdasarkan survey biaya yang dibutuhkan untuk membiayai satu orang anak dimulai dari masuk play group sampai dengan perguruan tinggi adalah di atas Rp. 250.000.000,- dengan kondisi disekolahkan di dalam negeri saja, bayangkan jika keluarga tsb memiliki lebih dari satu anak ?

(2)

Muhammad Muslich/ Financial consultant/May 2011

2. Kebutuhan hidup, seperti makan, minum, listrik, transportasi anak dan diri sendiri ( bensin atau biaya antar jemput anak sekolah ),telepon dan kebutuhan rumah tangga lainnya, berdasarkan survey ini membutuhkan 30 sampai 40 persen dari gaji bulanan, jadi jika gaji nya Rp. 8 juta biaya hidup sebulannya adalah = Rp. 2.400.000,- atau Rp.

28.800.000 pertahun ??

3. Impian, ini hal yang paling sensitif mengingat hal ini adalah mengenai image seseorang dalam kehidupan sosialnya ( kencenderungan orang memaksakan diri untuk memilikinya), contoh; kebanyakan orang dipoint impian ini harus dipenuhi terlebih dahulu seperti beli mobil, motor dan rumah, dan selalu salah dalam menghitung harga mobil tsb ambil contoh harga mobil avanza saat ini untuk type G adalah Rp. 151.500.000,- ( harga price list) dg cicilan sebulannya utk tenor 5 th adalah Rp. 3.951.000,- dengan DP adalah 10 % yaitu Rp. 20.116.000, sering kali orang mengatakan beli mobilnya atau menghitung depreasi dari harga price list padahal harga mobilnya adalah DP + cicilan bulanan selama 5 tahun = Rp.253.109.000,-, disini artinya orang berani memngeluarkan 50 % dari gaji bulanannya utk mendapatkan mimpinya sedangkan yang sebenarnya adalah bagaimana urutan pendidkan dan kebutuhan keluarga terjaga dan bisa terpenuhi terlebih dahulu.

Disini akan di contohkan jika sesorang pegawai baru usia 26 dengan gaji sebesar Rp. 4 juta dan belum menikah menjalankan prioritas hidupnya adalah

1. Dia seharusnya mempunyai tabungan atau asuransi, jika dia mempunyai asuransi dg UP Rp. 500 juta dia hanya membayar Rp. 5.445.000 petahun selama 15 tahun ( sampai usia 41 tahun ) dan memndapatkan proteksi sampai usia nya 99 tahun( jika masih hidup menerima manfaat sebesar Rp. 500 juta yang dapat digunakan sebagai warisan untuk membantu anak mempunyai usaha atau hal2 lainya ) atau dg kata lain dia menabung sebesar Rp. 453.750 perbulan hanya 10 persen dari gaji bulananya.

Jika dikaitkan dengan masa kerja dia katakanlah dia telah bekerja 10 tahun disuatu perusahaan dengan mempunyai 2 anak pada usia 36 tahun, maka yang akan diperoleh oleh ahli waris nya untuk melanjutkan hidup adalah

a. Manfaat dari perusahaan yang normatif seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu sebesar Rp. 202.400.000,-

b. Manfaat dari asuransi yang telah dia siapkan sebesar Rp. 500 juta

Artinya dia sudah mempunyai tabungan untuk ahli warisnya sebear Rp.

602.400.000,-

2. Untuk mendapatkan impiannya ( rumah, mobil, motor ), dia bisa membeli juga asuransi yang mempunyai unsur investasi dengan UP 207 juta dan jika meninggal karena kecelakaan UP nya Rp. 414 juta, dimana dia hanya menabung sebesar Rp.

7.704.000,- atau menabung sekitar 650 ribu perbulan atau 17 persen dari gaji bulanannya. Dan jika thn ke 15 atau usia 41 tahun dia juga bisa mendapatkan dana sebesar 148 juta ( asumsi bunga 14 % ) dimana dana ini bisa membeli impiannya atau

(3)

Muhammad Muslich/ Financial consultant/May 2011

dia juga dapat membuat perencanaan dana yang akan diambil misal pada usia 45, 55, 60,65 dan asuransinya tetap berjalan sampai usia 70 tahun, dan jika dia terkena 6 penyakit critis seperti kanker, stroke, operasi bypass, kematian otot jantung, pembuluh darah koroner dan transplantasi organ utama, dia akan mendapatkan manfaat setelah diindikasikan oleh dokter sebesar Rp. 103.500.000-

Note ; harus diingat seiring tahun maka pendapatan karyawan tsb akan naik dan biasanya berkisar antara 5 sampai 10 persen tergantung kebijakan perusahaan dan perlu diingat juga bahwa ada pendapatan lain berupa bonus dan THR perusahaan tiap tahunnya yang seharusnya 50 – 70 persen dapat di tabung untuk kebutuhan emergency.

Sekarang bagaimana dengan sesorang yang sudah berusia 45 tahun sudah mempunyai anak 3 dengan gaji sebesar Rp. 8 juta,

1. Harus dilihat dulu berapa jumlah tabungan dan asuransi yang telah dimiliki serta berapa lama masa kerja dia pada perusahaan tsb ( asumsikan sama dg masa kerja diatas yaitu 10 tahun dan telah punya asuransi dengan total seluruh Uang pertanggungan adalah Rp. 250 juta dan mempunyai tabungan deposito sebsar Rp. 50 juta ) maka kita harus menghitung jumlah biaya kehidupannya dari mulai pendidikan dan biaya rumah tangga serta impiannya yang belum tercapai tetapi harus juga memperhitungkan total kewajiannya seperti cicilan rumah, mobil dan kartu kreditnya. Yang bisa dihitung adalah Rp. 202.400.000 + 250 juta + 50 juta = 502.400.000,-, sedangkan biaya diasumsikan masih harus meyelesaikan pendidkan anak sampai pendidikan tinggi dg total Rp. 550.000.000,- dan berkeinginan untuk mempunyai usaha di usia 55 dengan modal Rp. 300 juta, maka jumlah dana yang dimiliki dengan biaya dan impian ada selisih sebesar Rp. 350 juta. Ini yang akan di jadikan Uang pertanggungan, untuk itu dia harus bisa menyisihkan dari gajinya sebesar 45 persen dari gaji bulanannya atau menabung selama 10 tahun atau samapai usia 55 sebesar Rp. 35.800.000,- atau Rp. Menabung setiap bulan sebesar Rp.3 jutaan diusia 55 akan mendapatkan manfaat sebesar 350 juta dan asuransinya terus masih dicover sampai usia 70 dan akan mendapatkan manfaat diusia 70 sebesar 420 juta yang dapat digunakan untk kepentingan keluarganya pada masa tua.

2. Pada usia yang sudah cukup umur sebenarnya yang harus diperlukan adalah asuransi kesehatan dan asuransi yang berpola investasi.

Masa Produktif adalah masa dimana rasa aman karena adanya pembayar atas resiko ( meninggal, sakit, cacat) kita yaitu perusahaan. Tetapi masa dimana kita sudah tidak lagi mempunyai income karena pensiun, cacat, sakit adalah masa yang harus kita pikirkan saat ini, saat dimana kita masih produktif dan biasanya pada saat kita berumur 55 atau pensiun masih ada kewajiban untuk menyekolahkan anak antara 1 atau 2 anak lagi yang harus tuntas

(4)

Muhammad Muslich/ Financial consultant/May 2011

pendidikannya ??. Janganlah kita berani membeli sesuatu tanpa melihat skala prioritasnya dan fungsi sebenarnya ( sering orang membeli karena harga dirinya misal bisa membeli blackberry padahal asuransi yang dimiliki hanya UP 10 - 30 juta ( asuransi pendidikan), bisa membeli mobil Rp. 300 juta keatas padahal asuransi dan tabungan yang dimiliki hanya 200 juta, atau punya usaha dg omzet diatas 500 juta sebulan padahal asuransi yang dimiliki dan tabungan yang dimiliki hanya Rp.400 juta, dan biasanya memaksakan diri untuk berhutang dimulai dari Rp 300 ribu sampai jutaan dengan tenor dari 1 tahun sampai 5 tahun, salahkah pola tsb tergantung persepsi anda dalam melihat prioritas, yang terpenting adalah penuhi terlebih dahulu biaya hidup anda dengan memindahkan resiko tsb kepada suatu badan pengelola kemudian siapkan emergency fund untuk menjaga kejadian jika kita di PHK baru penuhi kehidupan sosial kita, intinya tahanlah diri anda untuk menunggu terpenuhinya kebutuhan dasar baru kebutuhan sosial anda)

Umur pensiun adalah kecenderungan orang untuk buka usaha dengan mempertaruhkan hampir 50 % uang pensiunannya atau uang pesangon pensiunnya, 60 persen orang gagal dalam berusaha jika dimulainya dari umur pensiun anda ( karena faktor terbiasa bekerja bukan pengelola, faktor usia yang mudah stress, faktor networking dan pengalaman ), mulailah anda mengelola usaha dari sekarang ajaklah pasangan hidup anda dan anak anda yang telah dewasa untuk mengelola usaha, carilah dan perbanyaklah teman untuk menambah wawasan anda. Karena mulai SEKARANG KITA SUDAH HARUS BERFIKIR BAGAIMANA MENDAPATKAN PENGHASILAN SESUDAH PENSIUN DAN BAGAIMANA MEMBIAYAI KESEHATAN KITA SETELAH PENSIUN.

Mulailah dari sekarang anda menghitung hal- hal berikut ini;

1. Berapa usia anda, berapa masa kerja anda, hitunglah hal yang paling jelek jika terjadi sesuatu dengan diri anda ( sesuaikan dg tabel UUTK )

2. Berapa tabungan anda di Bank dan Berapa Uang pertanggungan Anda pada Asuransi ( lihat kapan uang anda akan keluar manfaatnya apakah jika anda usia 55 atau jika

FIXED ASET, RUMAH, MOBIL, MOTOR, TANAH

CURRENT ASET,

DEPOSITO, LOGAM MULIA

PONDASI UNTUK HIDUP, ASURANSI DAN TABUNGAN

(5)

Muhammad Muslich/ Financial consultant/May 2011

terjadi resiko pada diri anda ? dan adakah nilai tunai dalam program tsb dan berapa lama anda membayarnya ?? mulailah membaca polis asuransi anda )

3. Berapa tanggungan anda, lihat berapa biaya untuk menyelesaikan sekolah anak anda dan berapa kebutuhan hidup bulanan anda, berapa hutang anda ( kartu kredit, cicilan rumah, mobil, motor )

4. Dan jika anda pengusaha, berapa uang pesangon yang harus anda siapkan dan berapa besar anda harus memulai menghargai karyawan anda sebagai aset ( perusahaan mendapatkan laba karena jerih payah anda dan karyawan anda )

“ SESUATU YANG PASTI HANYA MILIK ALLAH DAN KEPASTIAN DALAM HIDUP ADALAH DIPANGGILNYA KITA KEPADA YANG MAHA PENCIPTA”

“ALLAH TIDAK AKAN MERUBAH SUATU KAUM JIKA KAUM TERSEBUT TIDAK MAU MERUBAHNYA”

RENCANAKANLAH HIDUP ANDA UNTUK KELAYAKAN HIDUP ANAK- ANAK ANDA NANTINYA.

KARENA

KEGAGALAN DALAM PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA POLA HIDUP KELUARGA ANDA

NANTINYA

YANG PALING TERBERAT DALAM HIDUP ADALAH TANGGUNG JAWAB KITA TERHADAP TITIPAN TUHAN YAITU ANAK, BERUSAHALAH UNTUK

MEMBERIKAN YANG TERBAIK DENGAN MERENCANAKAN DAN MENGUTAMAKAN PERENCANAAN HIDUP ANDA

TERASA BANGGANYA JIKA YANG KITA TINGGALKAN UNTUK KELUARGA YANG KITA CINTAI ADALAH KEHIDUPAN YANG LAYAK, BUKANNYA BEBAN

KEUANGAN KITA.

(6)

Muhammad Muslich/ Financial consultant/May 2011

NILAI UANG SAAT INI SANGAT BERHARGA DIBANDINGKAN NANTI NAMUN LEBIH BERHARGA DI HARI TUA KITA JIKA KITA TIDAK BERGANTUNG HIDUP

KITA PADA ANAK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP TUA KITA

KADANGKALA KITA BISA MEMBELI SESUATU TANPA MELIHAT KEPENTINGANNYA TANPA BERPIKIR PANJANG NAMUN DIUSIA TUA KITA

KITA AKAN BERUSAHA 2 KALI UNTUK MENDAPATKANNYA

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga penelitian lapangan yaitu untuk mengetahui kasus-kasus yang terjadi di masyarakat dengan melalui ijtihâd insyâ’i ( ijtihâd juz’î ), sehingga dalam

Kesehatan Olahraga (Sport Medicine) membahas semua aspek medis dan olahraga muali dari aspek-aspek anatomis, fisiologis, psykologis orkes, gizi, aklimasisasi, cedera olahraga,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi langsung dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan PT Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Icon Sumatera Utara.. Penelitian

ma’tuf. Kecuali jika di akhir ayat, maka sebagian ulama’ menetapkan tidak perlu memulai dari kata sebelumnya.. Sehingga menimbulkan kesan makna yang tidak bagus atau bahkan

usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan

Berdasarkan hasil analisa dengan uji rho spearman seperti pada tabel di atas maka dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara pengembangan arsitektur pada sistem

Metode yang digunakan ialah metode perancangan yang mana pada metode ini, terlebih dahulu merancang ruang yang kemudian dilakukan pemilihan ornamen ukiran Madura

kredibilitas (credibility) yaitu uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif, keteralihan (transferability) yaitu jika orang lain dapat memahami