• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK UD. ADAM JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK UD. ADAM JAYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK UD.

ADAM JAYA

Cinthya Luthfiatul Aisyah dan Lia Nirawati

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia Email: cinthyaaisyah14@gmail.com dan lianirawatibisnisupn@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Diterima 3 Mei 2021

Strategi bauran pemasaran merupakan suatu strategi dalam memasarkan produk yang digunakan pelaku usaha agar mampu bersaing di dunia bisnis yang semakin ketat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi bauran pemasaran UD. Adam Jaya untuk meningkatkan volume penjualan. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini dilakukan di industri kerupuk UD. Adam Jaya Sidoarjo dengan sampel 4 karyawan, pemilik dan 5 konsumen yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi.

Untuk kemudian data dianalisis menggunakan SWOT dengan matrik IFAS dan EFAS. Hasil matrik IFAS menunjukkan bahwa skor faktor kekuatan UD. Adam Jaya adalah sebesar 1,81 dan kelemahan sebesar 1,14, sedangkan hasil matrik EFAS menunjukkan bahwa skor faktor peluang adalah sebesar 1,64 dan skor ancaman sebesar 1,03. UD. Adam Jaya berada dalam kuadran I dan strategi yang dapat dilakukan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Hasil analisa SWOT menunjukkan skor strategi SO sebesar 3,45; strategi ST sebesar 2,84; strategi WO sebesar 2,78 dan strategi WT sebesar 2,17. Dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran UD. Adam Jaya adalah menggunakan indikator 4P (Product, Price, Promotion dan Place) dan strategi SO (Kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada) merupakan strategi yang cenderung digunakan karena memiliki nilai paling tinggi.

Kata kunci:

bauran pemasaran; swot;

volume penjualan

(2)

Pendahuluan

Perkembangan dan persaingan bisnis untuk saat ini memang cukup ketat. Di dorong dengan adanya teknologi, semua orang menjadi ketergantungan dengan adanya aplikasi maupun website yang bisa diakses untuk berbelanja melalui online. Perusahaan / industri kerupuk merupakan salah satu makanan pendamping yang digemari oleh masyarakat. Jika dilihat lebih mendalam mengenai bisnis industri kerupuk saat ini semakin maju, dimana dapat dilihat dari tumbuhnya usaha-usaha dengan jenis usaha yang sejenis sebagai pesaing. sehingga akan terjadi persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar dan konsumen.

Strategi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberi panduan tentang kegiatan yang dilakukan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Sunyoto, 2013). Garis besarnya yaitu, strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, baik barang maupun jasa untuk mencapai tujuan tertentu agar meningkatnya jumlah penjualan dan mampu meraih keunggulan.

Dalam strategi pemasaran terdapat kondisi persaingan dan lingkungan yang bisa selalu berubah-ubah dengan harapan dapat tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.

Sehingga pengertian mengenai persaingan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Porter, Kotler menyatakan bahwa persaingan dalam konteks pemasaran adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam rangka meraih pelanggannya (Kotler & Keller, 2016). Sasaran yang tepat yaitu menggunakan alat untuk mencapai target yang dituju dengan cara menggunakan Analisis SWOT, dengan menggunakan ruang lingkup yang cukup baik. Diharapkan dengan adanya strategi pemasaran bisa menjadi alat penting untuk sebuah perusahaan agar mampu bersaing dengan kompetitor lainnya dengan prosedur dan tata cara yang baik.

Bauran pemasaran menggunakan 4P (produk, harga, tempat dan promosi) yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Hakikatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah untuk mengola suatu unsur marketing mix agar mempengaruhi suatu keputusan pembelian dari konsumen yang bertujuan dapat menghasilkan dan menjual produk yang memiliki kualitas terbaik untuk konsumen maupun pelanggannya. Kutipan dari (Kismono, 2001) berpendapat bahwa marketing mix adalah kombinasi dari variable atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari strategi produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat (place).

Usaha Mikro, Kecil dan Mengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi.

Industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin mereka capai yaitu dengan menghasilkan umkm yang kuat, serta mandiri dan memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi persaingan. Untuk menghadapi

(3)

persaingan, perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kreativfitas, inovasi, kinerja karyawan dan daya saing mereka terutama dalam bidang pemasaran. Industri harus mempunyai strategi dalam menaikkan pangsa pasar jika ingin tetap berkembang dengan baik. Tidak hanya perusahaan besar saja, namun industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau bisa disebut dengan (UMKM) juga mampu bersaing dengan cepat melalui hal yang unik agar menarik minat konsumen.

Produksi merupakan hal yang sangat penting di kalangan industri seperti ini, yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan aktivitas pengubahan dan pengolahan sumber daya produksi menjadi keluaran, barang dan jasa sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Produksi ini menciptakan segala sesuatu melalui kegitan produksi, nilai dan kegunaan suatu benda akan meningkat akibat dilakukannya penyempurnaan bentuk atas benda yang bersangkutan. Semuanya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus bersinergi dan berdampingan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga secara bersama-sama mampu memberikan manfaat yang optimal, dan lebih mudahnya kita menyebutkan sebagai sistem bisnis.

Saat ini membuat bisnis industri kerupuk kurang terstruktur dengan baik ketika tidak adanya alat-alat produksi yang canggih. Dengan sulitnya sarana pendistribusian produk, bentuk pengemasan kurang menarik karena teknologi dan informasi yang monoton di dalam perkembangan usaha dengan kurangnya dukungan modal serta mitra yang mampu bekerjasama untuk mencapai kemajuan usaha di masa depan. Dengan itu perlu adanya strategi pemasaran yang unggul untuk dan bijak dalam menarik minat konsumen.

Dapat dilihat dulu kondisi pasar sebelumnya sekaligus menilai posisi di pasar tersebut, hal itu bertujuan supaya dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang pas untuk diterapkan di pasar tersebut. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh UD. Adam Jaya adalah dengan selalu mengedepankan kualitas rasa, dan memberikan inovasi kerupuk yang beraneka macam dengan pilihan rasa dan bentuk yang cukup baik dengan cara mempromosikan lewat semua media sosial. Di dalam sebuah usaha akan selalu ada yang namanya produksi dan itu menjadi bagian terpenting dalam usaha industri seperti ini, tidak menutup kemungkinan dengan adanya promosi juga menjadi salah satu hal yang wajib dikembangkan oleh semua pelaku bisnis.

Kemudian bisa dikatakan bahwa dengan adanya pemasaran yang baik bisa terjadi permintaan pasar yang meningkat terhadap industri kerupuk yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Dengan adanya permintaan pasar yang cukup banyak maka, Ada 2 penerapan yang harus diperhatikan oleh UD. Adam Jaya dalam menjalankan sebuah bisnis yaitu, dengan strategi pemasaran yang tepat dan baik serta hubungan baik yang dijalankan oleh pihak UD. Adam Jaya kepada konsumennya. Meskipun sudah banyak pelanggan yang setia kepada UD. Adam Jaya, mereka tetap harus bersaing ketat dengan kompetitor industri kerupuk yang lainnya. Hal ini harus segera di sadari oleh pemilik UD. Adam Jaya dengan tidak main-main dalam salah mengambil strategi , karena semakin meningkatnya permintaan konsumen untuk menghadapi persaingan pasar. Industri kerupuk UD. Adam Jaya memiliki cara-cara agar konsumen selalu ingin

(4)

membeli lagi di tempat mereka karena, mereka menawarkan dengan menggunakan mouth to mouth, kemudian mendatangi toko – toko kerupuk yang ada di sidoarjo dengan cara menyebarkan brosur agar mau bekerja sama dengan pihak mereka. Cara selanjutnya yaitu dengan, bentuk variasi, dan rasa kerupuk yang cukup banyak, dengan menggunakan harga yang terjangkau yang mampu menarik konsumen.

Kekurangan yang ada dalam UD. Adam Jaya ini adalah karena ketidakstabilan dalam pemasok bahan baku, kurangnya pemasaran dalam media sosialnya dan dengan adanya pandemi covid semakin menurun di tahun 2020. Lebih banyak penjualan secara offline, karena banyak yang langsung datang ke pabrik untuk melihat kerupuk yang baru di olah maupun yang barusan jadi. Dan harga yang di tawarkan juga lebih murah dibandingkan sudah masuk online.

Namun yang membedakan atau bisa dikatakan adalah keunggulan dari kerupuk UD. Adam Jaya dengan kompetitor pesaingnya adalah mereka berani berinovasi seperti pada racikan bumbu rahasia yang berbeda dengan industri kerupuk sejenisnya.

Kemudian dengan warna pada kerupuk yang tidak pudar, bahan baku yang dipakai tergolong baik dan bagus (ikan-ikan yang masih segar), proses produksi juga sangat di perhatikan saat pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi, proses penjemuran memakai kondisi waktu yang berbeda-beda di sesuaikan dengan cuaca yang ada, estimasi waktu kisaran 7-14 hari.

Peneliti tertartik karena ciri khas cita rasa yang berbeda dan tidak ada di produksi kerupuk lainnya. Produk yang tersedia pada UD. Adam Jaya, seperti : kerupuk keong, kerupuk kepang, kerupuk mawar (tanggung), kerupuk mawar (kecil), kerupuk mawar (besar), kerupuk rantai (besar), kerupuk rantai (tanggung), Untuk harga sendiri sangatlah terjangkau mengingat kualitas bahan baku yang di dapat juga tidak sembarangan, cukup dengan harga Rp. 70.000 sampai Rp. 75.000 per 5 kg, karena kerupuk yang sudah dikemas biasanya harus membeli minimal sejumlah 5 kg untuk dipasarkan ke konsumen. Konsumen tidak merasa ini terlalu mahal karena sudah sesuai dengan rasa dan kualitas yang di dapatkan dari UD. Adam Jaya.

UD. Adam Jaya memotivasi industrinya untuk melakukan strategi bisnis lebih giat lagi agar usahanya dapat bertahan lama dan disukai banyak orang. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, UD. Adam Jaya dituntut untuk dapat melakukan analisis yang menguntungkan kegiatan bisnisnya agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Oleh karena itu, perlu adanya penerapan alat pemasaran yang biasanya disebut dengan bauran pemasaran yang terdiri dari 4P (Product, Price, Promotion and Place) untuk mencapai tujuan bisnis yang sudah direncanakan dan ditargetkan oleh UD. Adam Jaya.

Menurut (Sedarmayanti, 2017) strategi adalah rencana jangka panjang , diikuti tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah tujuan

“kemenangan”.

Sedangkan menurut (Rivai & Prawironegoro, 2015) Strategi adalah cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective). Strategi harus mampu membuat semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu terpadu untuk mencapai tujuan akhir.

(5)

Dan menurut (Rangkuti, 2019) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing bagi para kompetitor dengan melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak-pihak lain yang berada di bawah naungan perusahaan.

Metode Penelitian

Pentingnya metode dalam sebuah penelitian untuk menunjang data penelitian yang baik dan valid. Penelitian ini lebih difokuskan kepada strategi pemasaran industri kerupuk UD. Adam Jaya Sidoarjo. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk menunjang penelitian, sehingga mampu dipercaya akan kebenaran mengenai data yang sudah didapatkan. Dengan adanya metode ini bisa digunakan untuk mengetahui kerangka penelitian dan membantu peneliti memberikan gambaran data yang jelas yang di perlukan peneliti.

Dikutip dari (Sugiyono, 2017) bahwa metode penelitian kuantitatif menjelaskan tentang penelitian berlandaskan pada filsafat positivism yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrument penelitian, menganalisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik, yang berguna untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkannya. Dengan adanya itu penulis lebih menjuru menggunakan metode kuantitatif.

Hasil dan Pembahasan A. Hasil Penelitian

1. Analisis SWOT

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan informan, dapat diketahui kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), serta ancaman (Threat) pada UD. Adam Jaya Tulangan, Sidoarjo adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strength)

a) Memiliki produk olahan kerupuk ikan yang berbeda dengan pesaingnya dengan menggunakan olahan bumbu racikan rahasia.

b) Kualitas produk kerupuk ikan yang tergolong baik dan segar (fresh) yang langsung diambil dari supplier terpercaya (langsung diambil dari tambak).

c) Memiliki harga yang terjangkau di kalangan masyarakat dibandingkan dengan kompetitor lainnya.

d) Quality control produk selalu berulang kali, yang bisa meminimalkan kerusakan pada produk kerupuk.

(6)

e) Memberikan fasilitas layanan yang cepat dan ramah dan adanya fasilitas antar barang khusus konsumen (untuk barang yang jumlahnya besar).

f) Adanya potongan harga jika kerupuk yang diterima konsumen menerima kecacatan dalam produk dan kemasannya.

b. Kelemahan (Weakness)

a) Tidak memiliki cabang di daerah lain sehingga sedikit menghambat untuk konsumen yang dari luar pulau jawa.

b) Sering berganti – ganti karyawan, karena tidak memiliki kontrak kerja tetap, dan memiliki sistem manajemen yang kurang terstuktur.

c) Untuk pengiriman barang ke luar negeri (ekspor) masih kualahan.

d) Kurang kuatnya sistem pemasaran dalam peran sosial media yang digunakan sebagai salah satu alat promosi yang sangat penting namun (kurang maksimal), seperti halnya menggunakan Instagram dan website UD. Adam Jaya.

e) Tidak memiliki slogan, agar konsumen bisa mempermudah dan mengingat produk kerupuk ini.

c. Peluang (Opportunity)

a) Masih adanya peluang untuk meningkatkan penjualannya kerupuk karena tren yang ada di dalam masyarakat sering berubah-ubah sehingga UD. Adam Jaya dapat mengambil hal tersebut menjadi peluang untuk menarik konsumen dan meningkatkan penjualan.

b) Menggunakan desain yang simple namun menarik agar bisa diterima semua kalangan.

c) Kebutuhan wisatawan/konsumen diluar dari kota Sidoarjo yang berkunjung dan membeli oleh – oleh khas Sidoarjo, dan bisa bekerja sama dengan pihak pemilik toko pusat oleh – oleh khas Sidoarjo agar saling menguntungkan kedua belah pihak.

d) Bisa membuka cabang di daerah lain agar semakin di kenal oleh semua masyarakat.

e) Bekerja sama dengan instansi pemerintah yang mengadakan event di luar negeri agar semakin dikenal ke manca negara bahwa Indonesia khususnya Sidoarjo mempunya kerupuk andalan yang rasanya enak, renyah dan gurih.

d. Ancaman (Treath)

a) Banyaknya perusahaan kerupuk maupun produk serupa yang sejenis dan cukup tinggi persaingannya.

b) Regulasi dari pihak pemerintah yang sedikit menghambat kegiatan pendistribusian ke luar negeri.

c) Persaingan harga dari perusahaan baru (lainnya) yang menggunakan harga rendah untuk di pasarkan.

(7)

d) Budi daya ikan yang kurang stabil akibat kondisi pandemi dan cuaca akan mempengaruhi stock bahan baku dan menghambat untuk proses produksi kerupuk karena harga akan melonjak naik.

e) Penggunaan alat – alat teknologi baru di dalam persaingan produksi yang tidak mampu diimbangi oleh perusahaan.

B. Pembahasan

1. Strategi Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat melalui wawancara, observasi, dokumentasi, serta analisis SWOT yang meliputi bauran pemasaran 4P dapat mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan UD. Adam Jaya Tulangan, Sidoarjo yaitu :

Dari 4P bauran pemasaran meliputi produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), dapat diuraikan dan dijelaskan pembahasan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dimiliki UD. Adam Jaya Tulangan, Sidoarjo dengan mempunyai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yaitu, sebagai berikut :

a. Produk (Product)

Produk yang dimiliki dan ditawarkan oleh UD. Adam Jaya Tulangan, Sidoarjo, menggunakan kualitas bahan baku yang unggul dan terpercaya karena menyediakan beberapa jenis macam kerupuk seperti : kerupuk keong, kerupuk kepang, kerupuk mawar besar, kerupuk mawar tanggung, kerupuk mawar kecil, kerupuk rantai tanggung, kerupuk rantai besar. Bahan baku utama yang digunakan adalah ikan arwana, tepung dan lain-lain. UD. Adam Jaya memiliki kualitas cita rasa yang berbeda dari kompetitor lainnya, dan bekerja sama dengan pihak supplier ikan arwana terbaik untuk proses produksi. Dan bisa menghasilkan kerupuk – kerupuk yang mempunyai cita rasa maupun bentuk yang unik agar digemari oleh para konsumennya.

b. Harga (Price)

Harga yang ditawaran oleh UD. Adam Jaya sangat terjangkau kisaran dari harga Rp. 70.000 – Rp. 75.000 per 5 kg. harga tersebut sudah sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh UD. Adam Jaya dan sesuai dari strategi penetapan harga dengan melihat pangsa pasar.

c. Tempat (Place)

Tempat yang digunakan UD. Adam Jaya sudah sangat strategis karena berada di pinggiran kota dan tempatnya paling ujung dari rumah - rumah warga. Karena agar limbah yang di dapatkan tidak terlalu terkena pada masyarakat sekitar pabrik. Fasilitas yang diberikan juga sangat baik ketika ada konsumen yang ingin berkunjung membeli dan melihat hasil produksi kerupuk UD. Adam Jaya. Namun untuk pendistribusian sendiri masih sangat kurang terkontrol karena tidak memiliki karyawan yang lebih untuk proses pendistribusian. Dan akan berdampak pada konsumen atau pelanggan yang

(8)

rumahnya jauh – jauh bahkan sampai luar kota, luar pulau bahkan luar negeri sekalipun masih sangat kualahan.

d. Promosi (Promotion)

Menggunakan pemanfaatan cita rasa produk yang memiliki selera bagi konsumennya untuk tetap menggemari produk kerupuk dari UD. Adam Jaya dengan melakukan promosi sebatas mouth of mouth, via whatsapp, dan mendatangi konsumen yang mempunyai toko satu persatu dan pelanggan tetap saja. Promosi dengan menggunakan sosial media sangat kurang maksimal, meskipun menggunakan sosial media sebagai alat promosi seperti halnya : Instagram, Facebook, dan memberikan informasi lokasi usaha maupun nomor telpon yang dimuat dalam google, namun masih kurang maksimal dan mampu mempengaruhi tingkat penjualan produk kerupuk dan minat konsumen yang ingin memesan produk kerupuk UD. Adam Jaya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti pada UD.

Adam Jaya dan mendapatkan kesimpulan, sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran UD. Adam Jaya menggunakan indikator 4P yaitu : Produk (Product) yang ditawarkan kepada konsumen maupun pelanggan mempunyai dan menyediakan jenis variasi kerupuk yang berbeda-beda dengan menggunakan kualitas bahan baku yang baik dan terpercaya, contoh produk : kerupuk keong, kerupuk kepang, kerupuk mawar besar, kerupuk mawar tanggung, kerupuk mawar kecil, kerupuk rantai tanggung, dan kerupuk rantai besar. Harga (Price) yang ditawarkan dan ditetapkan sudah di hitung mengenai bahan baku dari supplier maupun oleh UD. Adam Jaya sangat terjangkau dari Rp. 70.000 – Rp. 75.000 per 5kg untuk pembelian kerupuk. Promosi (Promotion) hanya menggunakan via whatsapp nomor pemilik (broadcast), mouth to mouth, sebar brosur dan mendatangi toko-toko penjual kerupuk. Adapun promosi juga menggunakan sosial media seperti Instagram, facebook, dan lainnya, namun belum maksimal untuk proses pemasaran dari UD. Adam Jaya. Tempat (Place) yang digunakan produksi kerupuk UD. Adam Jaya sudah sangat strategis karena berada di pinggiran kota dan tempatnya di paling pojok pemukiman agar limbah yang digunakan dan dipakai UD. Adam Jaya tidak terlalu berdampak pada masyarakat sekitar pabrik.

2. Melalui proses IFAS (Internal Strategy Factor Analisis Sumarry) dan EFAS (Eksternal Strategy Factor Analisis Sumarry), bahwa UD. Adam Jaya memiliki hasil pada nilai skor kekuatan sebesar 1,81 , kelemahan sebesar 1,14 , peluang sebesar 1,64 , ancaman 1,03.

3. Hasil gambar diagram analisis SWOT yang telah diketahui menunjukkan bahwa UD. Adam Jaya berada pada kuadran I (satu), dan situasi ini sangat menguntungkan.

Industri kerupuk UD. Adam Jaya memiliki peluang yang besar dan kekuatan yang tidak diragukan lagi, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang

(9)

dapat dilakukan apabila suatu bisnis berada di kuadran tersebut dalam kondisi seperti ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

4. Hasil yang didapat dari rumusan strategi matrik SWOT yaitu, bahwa UD. Adam Jaya cenderung menggunakan strategi SO (kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada), karena memiliki nilai paling tinggi sebesar 3,45.

(10)

BIBLIOGRAFI Kismono, G. (2001). Bisnis pengantar. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, P., & Keller, L. K. (2016). Marketing Management (Global Edi). London:

Pearson Education.

Rangkuti, F. (2019). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT: Cara Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rivai, A., & Prawironegoro, D. (2015). Manajemen Strategis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sedarmayanti. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, D. (2013). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Cetakan ketiga. Yogyakarta:

CAPS.

Referensi

Dokumen terkait