• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DIM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

W

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 44 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENUTUPAN

SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DIM

Menimbang

Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KARANGASEM,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24

ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2011 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 11 Tahun 2012 serta agar Sistem Penyelenggaraan Pendidikan dalam Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten

Karangasem dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka perlu adanya Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati ;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud .dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan

Anak Usia Dini ;

Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655);

(2)

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) , sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5589);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5105),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5157);

(3)

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak

Usia Dini ;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1279) ;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem

W (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun

2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2011 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 4) sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2011

tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun

2012 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah

^ Kabupaten Karangasem Nomor 11);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN. BUPATI TENTANG PEDOMAN

PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENUTUPAN

SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Karangasem.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Karangasem.

3. Bupati adalah Bupati Karangasem.

(4)

w

4. Dinas adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olah Raga Kabupaten Karangasem.

6. Badan Penyelenggara adalah yayasan, perkumpulan, dan bentuk lain berbadan hukum yang mengajukan permohonan izin pendirian dan perubahan satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat.

7. Taman Kanak-kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) Tahun sampai dengan 6 (enam) Tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6 (enam) Tahun.

8. Taman Kanak-kanak Luar Biasa yang selanjutnya disingkat TKLB adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur

pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan khusus bagi anak-anak yang berusia 4 (empat) Tahun sampai dengan 6 (enam) Tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6 (enam) Tahun.

9. Kelompok bermain yang selanjutnya disingkat KB adalah

salah satu bentuk satuan PAUD jalur nonformal yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 (dua) Tahun sampai dengan 6 (enam) Tahun dengan prioritas usia 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) Tahun.

10. Taman Penitipan Anak yang selanjutnya disingkat TPA adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak-anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) Tahun dengan prioritas sejak lahir sampai dengan usia 4 (empat) Tahun.

11. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur

pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam)

Tahun secara mandiri atau terintegrasi dengan berbagai

layanan kesehatan, gizi, keagamaan, dan atau kesejahteraan

sosial.

12. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah satuan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) Tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

13. Pendirian satuan pendidikan merupakan pembukaan satuan pendidikan baru.

(5)

w

14. Perubahan satuan pendidikan merupakan:

a. perubahan nama dan/ atau bentuk dari nama dan/atau bentuk satuan pendidikan tertentu menjadi nama dan/atau bentuk satuan pendidikan

yang lain;

b. penggabungan 2 (dua) atau lebih satuan pendidikan

menjadi 1 (satu) satuan pendidikan baru;

c. pemecahan dari 1 (satu) satuan pendidikan menjadi

2 (dua) satuan pendidikan atau lebih;

d. perubahan status pendidikan yang diselenggarakan

oleh masyarakat menjadi diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah.

15. Penutupan satuan pendidikan merupakan pencabutan izin pendirian satuan pendidikan apabila sudah tidak lagi menyelenggarakan kegiatan layanan pendidikan dan sudah tidak layak berdasarkan hasil evaluasi dan tidak memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 2

(1) Satuan PAUD dapat didirikan oleh:

a. Pemerintah Daerah;

b. Pemerintah Desa;

c. Orang Perseorangan;

d. Kelompok Orang; atau

e. Badan Hukum.

(2) Orang Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan Warga Negara Indonesia yang cakap

hukum berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.

(3) Kelompok orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d

wajib mencantumkan kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk

mendirikan satuan PAUD sebagai tujuan kelompok orang yang bersangkutan.

(4) Badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,

bersifat nirlaba yang berbentuk yayasan, perkumpulan, atau

badan lain sejenis.

(6)

Pasal 3

(1) Persyaratan pendirian TK/TKLB meliputi:

a. persyaratan administratif; dan b. persyaratan teknis.

(2) Persyaratan administratif pendirian TK/TKLB terdiri atas:

a. fotokopi identitas pendiri;

b. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah;

c. susunan pengurus dan rincian tugas.

(3) Persyaratan teknis pendirian TK/TKLB terdiri atas:

a. hasil peneliaian kelayakan;

b. rencana induk pengembangan (RIP) TK/TKLB;

c. rencana pencapaian standar penyelenggaraan TK/TKLB

paling lama 3 (tiga) tahun.

(4) Hasil penilaian kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) huruf a meliputi:

a. dokumen hak milik, sewa atau pinjam pakai atas tanah

dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TK/TKLB yang sah atas nama pendiri.

b. fotocopi akta notaris dan surat penetapan badan hukum dalam bentuk yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum atas nama pendiri atau induk organisasi pendiri disertai surat keputusan yang menunjukkan adanya hubungan dengan

organisasi induk; dan

c. data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TK/TKLB paling sedikit untuk 1 (satu)

tahun pembelajaran.

(5) RIP TK/TKLB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b

memuat

a. visi dan misi;

b. kurikulum tingkat satuan pendidikan;

c. sasaran usia peserta didik;

d. pendidikan dan tenaga kepedidikan;

e. sarana dan prsasarana;

f. struktur organisasi;

g. pembiayaan;

h. pengelolaan;

i. peran serta masyarakat; dan

j. rencana pentahapan pelaksanaan pengembangan selama

5 (lima) tahun.

(7)

Pasal 4

(1) Persyaratan pendirian KB/TPA/SPS terdiri atas:

a. persyaratan administratif; dan b. persyaratan teknis.

(2) Persyaratan administratif pendirian KB/TPA/SPS terdiri atas:

a. fotokopi identitas pendiri;

b. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah; dan c. susunan pengurus dan rincian tugas.

(3) Persyaratan teknis pendirian KB/TPA/SPS terdiri atas:

a. hasil penilaian kelayakan; dan

b. rencana pencapaian standar penyelenggaraan KB/TPA/SPS

paling lama 5 (lima) tahun.

(4) Hasil penelitian kelayakan sebagaimana dimaksud kepada ayat

(3) huruf a meliputi:

a. Dokumen hak milik, sewa atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk

penyelenggaraan KB/TPA/SPS yang sah atas nama pendiri;

b. dalam hal pendiri adalah badan hukum, wajib melampirkan

fotokopi, akta notaris, dan surat penetapan badan hukum

dalam bentuk yayasan, perkumpulan, atau badan lain

sejenis dari kementerian bidang hukum atas nama pendiri

atau induk organisasi pendiri disertai surat keputusan yang

menunjukkan adanya hubungan dengan organisasi induk;

dan

c. Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan

^ KB/TPA/SPS paling sedikit untuk 1 (satu) tahun

pembelajaran.

Pasal 5

Pendirian satuan PAUD yang diselenggarakan oleh Pemerintah

Daerah ditetapkan oleh Bupati atas usul kepala dinas sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

(8)

W

Pasal 6

Mekanisme pendirian satuan PAUD oleh pemerintah desa, orang perseorangan, kelompok orang atau badan hukum adalah sebagai

berikut:

a. Pendiri satuan PAUD mengajukan permohonan izin

pendirian kepada kepala dinas dengan melampirkan

persyaratan pendirian satuan PAUD.

b. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada huruf a

menelaah permohonan pendirian satuan PAUD berdasarkan kelengkapan persyaratan pemohon dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Data mengenai perimbangan antara jumlah TK/TKLB,

KB, TPA dan/atau SPS yang telah ada dan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut;

2) Data mengenai perkiraan jarak TK/TKLB, KB, TPA dan/

atau SPS yang akan didirikan diantara TK/TKLB, KB,

TPA dan/ atau SPS terdekat;

3) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TK/TKLB, KB, TPA dan/ atau SPS yang akan didirikan

per usia yang dilayani;

c. Berdasarkan hasil telaah sebagaimana dimaksud pada huruf b, kepala dinas memberi persetujuan atau penolakan atas permohonan izin pendirian satuan PAUD; atau

d. Kepala Dinas menerbitkan keputusan izin pendirian satuan

PAUD paling lama 60 (enam puluh) hari sejak permohonan diterima Kepala Dinas dengan lengkap dan benar.

Pasal 7

Izin pendirian satuan PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

dan Pasal 6 huruf d berlaku sampai dengan adanya pencabutan izin.

Pasal 8

Bupati atau Kepala Dinas melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pendirian satuan PAUD di wilayah Kabupaten

meliputi :

a. koordinasi pelaksanaan pendirian satuan PAUD; dan b. fasilitasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi.

(9)

Pasal 9

Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

tahun.

Pasal 10

(1) Bupati u.p. Kepala Dinas melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD di wilayahnya kepada gubernur

u.p. kepala dinas provinsi.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 11

Perubahan satuan PAUD berupa : a. perubahan nama ;

b. perubahan bentuk;

c. perubahan pendiri antar masyarakat;

d. perubahan status; dan/atau;

e. perubahan lokasi.

Pasal 12

Pendiri melaporkan perubahan nama satuan PAUD kepada kepala dinas dengan melampirkan berita acara perubahan nama keputusan

pengurus/pengelola satuan PAUD.

Pasal 13

Pendiri melaporkan ijin perubahan bentuk satuan PAUD kepada kepala dinas dengan melampirkan kelengkapan persyaratan pendirian satuan

PAUD.

Pasal 14

Pendiri mengajukan ijin perubahan pendiri satuan PAUD antarmasyarakat kepada kepala dinas dengan melampirkan dokumen

serah terima satuan PAUD dari pendiri lama kepada pendiri baru

dengan kelengkapan persyaratan pendirian satuan PAUD.

(10)

10

Pasal 15

Kepala dinas mengajukan perubahan status satuan PAUD yang semula diselenggarakan oleh masyarakat atau pemerintah desa menjadi satuan PAUD yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah kepada Bupati dengan melampirkan dokumen persyaratan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 16

Pendiri melaporkan perubahan lokasi satuan PAUD kepada kepala dinas dengan melampirkan keterangan domisili satuan PAUD yang

baru.

Pasal 17

(1) Penutupan satuan PAUD dilakukan apabila :

a. satuan PAUD sudah tidak lagi menyelenggarakan kegiatan layanan PAUD; dan/atau

W b. satuan PAUD tidak layak berdasarkan hasil evaluasi.

(2) Penutupan satuan PAUD dilakukan oleh Kepala Dinas dengan

mencabut ijin pendirian satuan PAUD .

(3) Penutupan satuan PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diikuti dengan :

a. penyaluran/pemindahan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan kepada satuan PAUD lain yang sejenis ;

b. penyerahan sumber daya milik negara dan dokumen lainnya

kepada kepala dinas;

c. penyerahan aset milik satuan PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat diserahkan kepada satuan PAUD lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara satuan PAUD

yang bersangkutan.

Pasal 18

(1) Pendirian satuan PAUD layanan khusus dan satuan PAUD kerja sama dengan lembaga asing dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Ijin pendirian yang telah dimiliki satuan PAUD sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku sampai batas waktu pemberian ijin habis atau paling lama 3 (tiga) tahun setelah berlakunya Peraturan Bupati ini wajib

menyesuaikan dengan Peraturan Bupati.

(11)

11

Pasal 19

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Karangasem.

Ditetapkan di Amlapura

pada tanggal 19 Desember 2014

^UPATI KARANGASE^,

^ IWAYAN GEREDEG

Diundangkan di Amlapura pada tanggal 19 Desember 2014

SEKRETARIS m^RAU KABUPATEN KARANGASEM,

/V

I GEDE ADN^A MULYADI

BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 NOMOR 46

Referensi

Dokumen terkait

Dari rangkaian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa GMJ baru tipe WA, Gambiaca maupun Kalinga efektif digunakan dalam produksi benih dan perakitan padi hibrida karena

Sebaliknya, presentasi mungkin juga menjadi tragedi bila penyaji tidak mampu melakukannya dengan baik sehingga materi yang dipersiapkan tidak sampai pada khalayak dan tidak memberi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul "Mengatasi Perilaku

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai “Pengaruh Tingkat Suplementasi Mineral Makro Pada Ransum Sapi Perah Terhadap Kadar Glukosa, Laktosa, dan Produksi Susu”

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menerima Tunjangan Komunikasi Intensif dan pimpinan DPRD yang telah menerima Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam

Kami hanya akan sedikit menjelaskan tentang transportasi menuju ke Tokyo yang biasa digunakan oleh para peserta daurah, yakni dengan menggunakan bus dan kereta

Dalam penelitian kali ini dibuatlah suatu aplikasi rekomendasi olahraga panjat tebing yang memiliki nama aplikasi Climba, dengan tujuan untuk memudahkan para penggiat