• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dipakai dalam rujukan penelitian ini : commitment hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keadilan organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dipakai dalam rujukan penelitian ini : commitment hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keadilan organisasi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan dalam penyusunan penelitian ini. Tujuannya untuk digunakan sebagai bahan perbandingan untuk mendorong kegiatan penelitian sekaligus untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Berikut merupakan ringkasan penelitian terdahulu yang dipakai dalam rujukan penelitian ini :

Penelitian Park & Seo (2019) yang berjudul effect of shared leadership, psychological empowerement, and organizational justice on organizational commitment hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keadilan organisasi bepengaruh signifikan dan positif terhadap komitmen organisasi. Persamaan dari penelitian ini terletak pada variabel bebas yang digunakan yaitu keadilan organisasi dan variabel terikat komitmen organisasi.

Penelitian Alromeedy (2017) yang berjudul The effect of organizational justice on organizational commitment in the Egyptian travel agencies- From employee perspective memiliki persamaan variabel keadilan organisasi dan komitmen organisasi hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keadilan organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.

Penelitian Saputra & Wibawa (2018) dengan judul Pengaruh kepuasan kerja, keadilan organisasional dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasional karyawan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keadilan

(2)

8

organisasional dan pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional karyawan yang ada di hotel amanusa nusa dua. Penelitian ini memiliki persamaan variabel yang diteliti yaitu keadilan organisasi, pemberdayaan karyawan dan komitmen organisasi, ada pun perbedaanya terletak pada variabel kepuasan kerja.

Penelitian Setiawan & Piartrini (2018) dengan judul Pengaruh pemberdayaan karyawan dan stress kerja terhadap komitmen organisasional karyawan department housekeeping pada villa ocean blue memiliki persamaan varibel yang akan diteliti yaitu pemberdayaan karyawan dan komitmen organisasi, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

Penelitian Udayani & Sintaasih (2016) dengan judul Pengaruh keadilan organisasi, budaya organisasi, dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasional karyawan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bahwa variabel keadilan organisasi, dan pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional karyawan LPD Desa Adat Jimbaran. Penelitian ini memiliki kesamaan varibel yang akan diteliti, perbedaannya hanya terletak pada satu variabel yaitu budaya organisasi.

Penelitian Fajar & Rohendi (2016) yang berjudul keadilan organisasi, kepuasan kerja dan pemberdayaan pegawai yang berdampak pada komitmen organisasi memiliki kesamaan variabel oleh penelitian yang dilakukan hanya saja memiliki satu perbedaan variabel yaitu kepuasan kerja. Hasil menunjukkan bahwa

(3)

9

keadilan organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.

Penelitian Putra & Indrawati (2018) yang berjudul Pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja, dan komitmen organisasi di Hotel Rama Phala Ubud dalam penelitian memiliki persamaan variabel yaitu keadilan organisasi dan komitmen organisasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa keadilan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi.

Berikut merupakan tabel yang digunakan untuk memperjelas penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN 1 Eun Mi Park,

Joung Hae Seo (2019) Effect of shared leadership, psychological empowerement, and organizational justice on organizational commitment Metode penelitian ini menggunakan - PLS - Keadilan organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

(4)

10 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN 2 Bassam Samir Alromeedy (2017) The effect of organizational justice on organizational commitment in the Egyptian travel agencies- From employee perspective Metode penelitian yang digunakan - Analisis regresi linier - kuesioner sebagai pengumpulan data - Keadilan organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. - Keadilan interaksional memiliki pengaruh yang paling besar terhadap komitmen organisasi . 3 I Made Angga Saputra, Pengaruh kepuasan kerja, Metode pengumpulan - Keadilan organisasional

(5)

11 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN I Made Artha Wibawa (2018) keadilan organisasional dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasional karyawan data yang digunakan - analisis regresi linier berganda - Kuesioner dengan skala likert berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi - Pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional 4 I putu indra setiawan, Putu saroyini priartini (2018) Pengaruh pemberdayaan karyawan dan stress kerja terhadap komitmen organisasional karyawan department Metode penelitian menggunakan - regresi linier beranda - kuesioner dan diukur menggunaka n skala likert - Pemberdayaan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

(6)

12 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN housekeeping

pada villa ocean blue 5 Komang Arik Tris Udayani, Desak Ketut Sintaasih (2016) Pengaruh keadilan organisasi, budaya organisasi, dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasional karyawan LPD Desa Adat Jimbaran Metode penelitian menggunakan - regresi linier beranda - kuesioner dan diukur menggunaka n skala likert . - keadilan organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi - budaya organisasi berpengaruh posistif dan signifikan terhadap komitmen organisasi - pemberdayaan karyawan

(7)

13 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional 6 Catur Martian Fajar & A. Rohendi (2016) Keadilan organisasi, kepuasan kerja dan pemberdayaan pegawai yang berdampak pada komitmen organisasi Penelitian ini menggunakan - pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif verifikatif. - Sampel yang digunakan sebanyak 86 pegawai Pusdiklat Geogologi Bandung - keadilan organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. - keadilan organisasi, kepuasan kerja, dan pemberdayaan pegawai memiliki

(8)

14 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. 7 I Gede Edi Sastrawan Mahadi Putra , Ayu Desi Indrawati (2018) Pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja, dan komitmen organisasi di Hotel Rama Phala Ubud Metode pengumpulan data dilakukan melalui - wawancara dan penyebaran kuisioner. - Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur - keadilan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. - kepuasan kerja diterima sebagai variabel intervening dalam memediasi pengaruh keadilan

(9)

15 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN (path analysis). organisasi terhadap komitmen organisasional

Tabel 2.2 perbedaan dan persamaan variabel penelitian terdahulu NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL Keadilan organisasi (bebas) Pemberdayaa n karyawan (bebas) Komitmen organsasi (terikat) 1. Eun Mi Park, Joung Hae Seo (2019) Effect of shared leadership, psychological empowerement, and organizational justice on organizational -

(10)

16 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL Keadilan organisasi (bebas) Pemberdayaa n karyawan (bebas) Komitmen organsasi (terikat) commitment 2. Bassam Samir Alromeedy (2017) The effect of organizational justice on organizational commitment in the Egyptian travel agencies- From employee perspective - 3. I Made Angga Saputra, I Made Artha Wibawa (2018) Pengaruh kepuasan kerja, keadilan organisasional dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasional

(11)

17 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL Keadilan organisasi (bebas) Pemberdayaa n karyawan (bebas) Komitmen organsasi (terikat) karyawan 4. I putu indra setiawan, Putu saroyini priartini (2018) Pengaruh pemberdayaan karyawan dan stress kerja terhadap komitmen organisasional karyawan department housekeeping pada villa ocean blue

- 5. Komang Arik Tris Udayani, Desak Ketut Sintaasih Pengaruh keadilan organisasi, budaya organisasi, dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen

(12)

18 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL Keadilan organisasi (bebas) Pemberdayaa n karyawan (bebas) Komitmen organsasi (terikat) (2016) organisasional karyawan LPD Desa Adat Jimbaran 6. Catur Martian Fajar & A. Rohendi (2016) Keadilan organisasi,

kepuasan kerja dan pemberdayaan pegawai yang berdampak pada komitmen organisasi 7. I Gede Edi Sastrawan Mahadi Putra , Ayu Desi Pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja, dan komitmen

organisasi di Hotel

(13)

19 NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL Keadilan organisasi (bebas) Pemberdayaa n karyawan (bebas) Komitmen organsasi (terikat) Indrawati (2018)

Rama Phala Ubud

2.2 Landasan Teori

1. Komitmen Organisasi a. Pengertian

Menurut Allen dan Meyer (1991) mengatakan bahwa komitmen organisasi adalah suatu perilaku dimana keadaan seorang karyawan yang memiliki hubungan dengan organisasi untuk tetap tinggal di dalam organisasi dan menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Putra et al (2017) komitmen merupakan hal yang penting untuk mempertahankan organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Astuti et al dalam Widari & Wibawa (2017) menyatakan komitmen organisasional merupakan salah satu faktor yag mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam menghadapi lingkungan yang lebih kompleks, karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan mengidentifikasi bisnis mereka dengan bisnis organisasi, semakin

(14)

20

serius karyawan di tempat kerja serta memiliki loyalitas dan kasih sayang dapat mengejar tujuan organisasi.

b. Faktor-faktor

Menurut Puspitasari dan Asyanti dalam Putra & Indrawati (2018) mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi:

1. keadilan organisasi 2. waktu kerja

3. keamanan dan kenyamanan kerja

4. gaji/ pendapatan finansial

Faktor lain yang mempengaruhi komitmen adalah pemberdayaan karyawan. Menurut fadzhilah dalam Enitama (2019) menyatakan bahwa manajemen puncak harus mendukung penuh usaha yang dilakukan untuk

pemberdayaan karyawan, perusahaan juga harus memberikan

pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan. c. Dimensi Komitmen Organisasi

Menurut Allen and Mayer dalam Fajar & Rohendi (2016) ada tiga dimensi dalam komitmen organisasional, antara lain:

1. Komitmen Afektif (Affective Commitment)

Komitmen yang dimiliki karyawan karena adanya perasaan emosional, identifikasi dan keterlibatannya terhadap nilai-nilai di dalam organisasi. Karyawan memiliki keyakinan, keinginan atau kemauan

(15)

21

untuk bekerja bukan berdasarkan pertimbangan ekonomi melainkan keinginannya dari dalam diri sendiri.

2. Komitmen Berkelanjutan (Continuance Commitment)

Komitmen yang dimiliki karyawan berdasarkan adanya persepsi dari karyawan tentang kerugian yang akan dialaminya apabila meninggalkan organisasi. Karyawan akan memiliki komitmen untuk bertahan pada pekerjaannya karena ia merasa membutuhkannya atau atas dasar kebutuhan.

3. Komitmen Normatif (Normative Commitment)

Komitmen karyawan yang berkaitan dengan kewajiban untuk tetap bertahan dalam organisasi karena adanya alasan-alasan moral atau etis. Dalam hal ini seorang karyawan mengambil keputusan untuk bertahan dalam organisasi adalah suatu keharusan atau kewajiban moral. Mereka tidak ingin mengecewakan atasan dan membuat khawatir rekan kerja mereka berpikir buruk terhadap pengunduran diri mereka. 2. Keadilan Organisasi

a. Pengertian

Robbins and Judge (2015) mengatakan bahwa keadilan organisasional adalah seluruh persepsi keadilan di tempat kerja, yaitu sejauh mana individu percaya akan hasil atau cara individu diperlakukan adil, setara, atau wajar di tempat kerja sesuai dengan standar moral yang diharapkan. Menurut Nurmala (2015) keadilan organisasi merupakan

(16)

22

pemberian dari organisasi/ perusahaan dapat berupa imbalan, prosedur secara adil yang dibagikan kepada karyawan.

b. Faktor-faktor keadilan organisasi

Faktor yang mempengaruhi keadilan organisasional menurut Rejeki (2015) adalah:

1. Karakteristik tugas. Sifat dari pelaksanaan tugas karyawan beserta segala konsekuensi yang diterimanya. Kejelasan dari karakteristik tugas dan proses evaluasinya akan meningkatkan persepsi karyawan terhadap keadilan organisasional.

2. Tingkat kepercayaan bawahan. Sejauhmana kepercayaan karyawan

terhadap atasan peran dan kepemimpinan. Semakin tinggi kepercayaan karyawan pada atasan maka akan meningkatkan persepsi karyawan terhadap keadilan organisasional.

3. Frekuensi feedback. Semakin sering feedback dilakukan maka akan semakin meningkatkan persepsi karyawan terhadap keadilan organisasional.

4. Kinerja manajerial. Sejauhmana peraturan yanga ada diterapkan secara fair dan konsisten serta menghargai karyawan tanpa ada bias personal, dengan begitu akan semakin meningkatkan persepsi karyawan terhadap keadilan organisasional.

(17)

23

5. Budaya organisasi. Persepsi mengenai sistem dan nilai yang dianut dalam suatu organisasi juga akan berpengaruh pada meningkatnya persepsi karyawan terhadap keadilan organisasional.

c. Dimensi Keadilan Organisasi

Menurut Robbins & Judge (2015) memiliki 3 dimensi yaitu: a. Distributif justice (keadilan distributif)

Keadilan distributive menurut Robbins & Judge (2015) adalah keadilan jumlah imbalan dan penghargaan yang dirasakan diantara individu-individu.

Keadilan distributif mengacu pada sejauh mana karyawan mempersepsikan keadilan dari outcome yang mereka terima dibandingkan dengan karyawan yang lain sesuai dengan jasa-jasa dan kontribusi yang telah mereka kerjakan. Outcome yang dimaksud seperti : gaji, jadwal kerja, dan tugas kerja

b. Prosedural justice (keadilan procedural)

Keadilan prosedural adalah keadilan yang berfokus pada proses yang digunakan untuk membuat keputusan. Proses pembutan keputusan dapat berbentuk pembuatan peraturan yang ada di organisasi, pemberian hukuman, dll. Ketika karyawan menganggap keadilan prosedural tinggi, maka mereka akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalan kegiatan, mengikuti aturan, dan menganggap hasil yang relavan adalah adil. Tetapi jika para pekerja merasakan

(18)

24

kurangnya keadilan prosedural, mereka cenderung menarik diri dari kesempatan untuk berpartisipasi, untuk kurang memperhatikan aturan dan kebijakan, dan menganggap hasil yang relevan adalah tidak adil. c. Interaksional justice (keadilan interaksional)

Keadilan interaksional adalah nilai keadilan yang dirasakan karyawan karena adanya proses interaksi dengan pihak lain dalam organisasi baik dari pimpinan maupun rekan kerja. Menurut Colquitt et al dalam Fajar & Rohendi (2016) terdapat dua aspek dalam keadilan interaksional, yaitu keadilan informasional dan keadilan interpersonal. Keadilan informasional adalah persepsi individu tentang keadilan informasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, sedangkan keadilan interpersonal adalah persepsi individu tentang tingkat sampai dimana seorang karyawan diperlakukan dengan penuh martabat, perhatian, dan rasa hormat oleh pihak-pihak yang ada di dalam organisasi tersebut.

3. Pemberdayaan Karyawan a. Pengertian

Menurut Noe et al (2016) mengatakan pemberdayaan merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan

pengambilan keputusan. Nursyamsi mengatakan pemberdayaan

(19)

25

ada di dalam perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya dan teknologi yang tersedia (Widayanti & Sariyathi, 2016).

Adanya pemberdayaan karyawan menolong karyawan agar mereka merasa kontribusinya mempunyai arti bahwa mereka berkompeten dan mereka memiliki tanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan.

Dengan adanya pemberdayaan karyawan organisasi mampu

mempertahankan dan mendapatkan karyawan yang memiliki kualitas, ketrampilan, dan pengetahuan.

b. Faktor-faktor Pemberdayaan Karyawan

Menurut Noe et al (2016) faktor yang mempengaruhi pemberdayaan karyawan yaitu:

1. Merancang pekerjaan

2. System penilaian 3. Penghargaan yang tepat

Merancang pekerjaan merupakan proses yang digunakan untuk menentukan pekerjaan dan tugas apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan tertentu . sedangkan system penilaian dan penghargaan yang tepat membuat karyawan semakin termotivasi dalam melakukan pekerjaan

sehingga karyawan merasa percaya diri dalam melakukan

tugas/pekerjaannya.

c. Dimensi Pemberdayaan Karyawan

(20)

26 a. Kepercayaan

Ketika karyawan diberikan kepercayaan dari pimpinan perusahaan maka akan melakukan tugas yang baik dan optimal guna menghargai kepercayaan yang sudah diberikan.

b. Kewenangan

Pimpinan perusahaan memberikan kewenangan kepada karyawan agar bertanggung jawab dalam membuat keputusan sehingga dapat menimbulkan rasa percaya diri dari masing-maing karyawan.

c. Tanggung jawab

Setiap tugas yang dilakukan oleh karyawan, pimpinan perusahaan akan meminta pertanggung jawaban akan tugas yang dikerjakan.

2.3 Keterkaitan Antar Variabel

Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara satu variabel terikat (Komitmen Organisasi) dengan 2 variabel bebas (keadilan organisasi dan Pemberdayaan karyawan) :

1. Pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen oganisasi

Keadilan organisasi merupakan kunci keberhasilan bagi setiap organisasi. Menurut penelitian Putra & Indrawati (2018) dalam hasil penelitiannya menunjukkan variabel keadilan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Hal ini ditunjukkan jika organisasi memperlakukan karyawannya dengan adil maka akan menciptakan komitmen

(21)

27

karyawan yang tinggi untuk perusahaan. Namun ketika keadilan dari organisasi tidak didapat maka karyawan akan cenderung kehilangan komitmen untuk organisasi dan tidak menunjukkan kesediaan untuk mencapai tujuan dari organisasi.

2. Pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi.

Pemberdayaan karyawan merupakan hal penting dalam menunjang komitmen organisasi karena ketika mereka merasa berhasil dalam pencapaian tujuan organisasi dan karyawan dapat berkontribusi dengan baik maka akan muncul komitmen organisasi yang tinggi dalam dirinya.

Menurut penelitian Udayani & Sintaasih (2016) dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan memiliki hubungan atau korelasi positif terhadap komitmen organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan memberdayakan karyawan dari suatu perusahaan dapat meningkatkan komitmen organisasi.

(22)

28

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Gambar tersebut merupakan kerangka konseptual yang dipakai dalam penelitian ini, terdapat 2 variabel bebas yaitu Keadilan organisasi (X1), Pemberdayaan Karyawan (X2) dan mempunyai variabel terikat yaitu Komitmen Organisasi (Y). Pertama pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi dan yang kedua pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa temuan penelitian terdahulu, salah satunya penelitian Udayani & Sintaasih (2016) diperoleh hasil bahwa keadilan organisasi dan pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional. Maka dapat disusun kerangka konseptual sebagaimana gambar 2.1 diatas.

(23)

29

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara menurut Sugiyono (2016) karena jawaban yang diberikan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, baru didasarkan pada teori yang relevan. Berdasarkan kerangka pikir diatas maka mekanisme hubungan antar variabel yang dinyatakan pada hipotesis ini adalah :

Hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu meneliti hubungan antara variabel keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi. Hasil penelitian Udayani & Sintaasih (2016) menyatakan bahwa keadilan organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel komitmen organisasi. Sikap adil dari organisasi dengan memberikan penghargaan yang sesuai, pengakuan, serta kepercayaan dan kepedulian dari perusahaan mampu meningkatkan komitmen dari karyawan untuk perusahaan tersebut. Sehingga perumusan hipotesisnya :

H1: Keadilan organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi

Hipotesis kedua dalam penelitian ini meneliti hubungan antara variabel pemberdayaan karyawan dengan komitmen organisasi. Menurut Mahiri (2017) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi yang ada di Kantor PDAM pusat Majalengka hal ini dtandai dengan perusahaan memberikan appreciation kepada karyawan yang berprestasi dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Pimpinan perusahaan juga memberikan pengakuan dan memberikan

(24)

30

bantuan kepada karyawan ketika mengalami kesulitan sehingga hal ini memiliki arti bahwa ketika pemberdayaan karyawan didalam suatu perusahaan tersebut tinggi maka komitmen organisasinya juga tinggi. Sehingga perumusan hipotesisnya adalah :

H2: Pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini meneliti hubungan antara variabel keadilan organisasi dan pemberdayaan karyawan dengan komitmen organisasi. Menurut Fajar & Rohendi (2016) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa keadilan organisasi dan pemberdayaan karyawan berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap komitmen organisasi.

H3 : Keadilan Organisasi dan Pemberdayaan Karyawan berpengaruh secara simultan Terhadap Komitmen Organisasi.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 perbedaan dan persamaan variabel penelitian terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini kompetensi komite audit diukur menggunakan persentase jumlah komite audit dengan keahlian finansial atau akuntansi terhadap jumlah total komite

Implementasi Pembelajaran Langsung…, Aeni Istikomah, FKIP UMP, 2017.. minat mereka bisa terfokus kepada materi yang akan disampaikan. Upaya untuk menarik perhatian dapat dilakukan

PIK Remaja/Mahasiswa , Jumlah pengumpulan bahan informasi tentang PIK Remaja/Mahasiswa dan Jumlah kelompok Bina keluarga, PIK Remaja, Institusi Masyarakat dan petugas

The results showed that: from the time point of view, the geo-oil safety index of China in the Russia’s Pacific oil pipeline construction rising,; from the

Untuk jumlah anggota komunitas eks Hizbut Tahrir Indonesia di UIN Sunan Ampel Surabaya saat ini belum dapat dipastikan, mengingat komunitasnya sangat tertutup dan simpatisan

Dalam pelaksanaan geladi ini, dapat memberikan nilai tambahan bagi mahasiswa Universitas Telkom untuk mengenali lingkungan dan suasana kerja. 4.1.2

Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan bahwa Pemerintah

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas Uang Persediaan (UP) pada Dinas Sosial Kota Manado telah sesuai dengan prosedur perundangan yaitu SE.900/316/BAKD tentang