Muhammad Dawam Saleh
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains Al-Ishlah (STIQSI) Sendangagung Paciran Lamongan
Email: [email protected]
Abstrak
Al-Qur’an memiliki fungsi sebagai petunjuk bagi ummat manusia, maka setiap maknanya harus dipahami dengan sebaik-baik pemahaman. Kata hikmah merupakan salah satu kata yang memiliki makna berbeda-beda dan ditafsirkan dengan penafsiran yang berbeda-beda, sehingga pemaknaan kata tersebut perlu kita kaji lebih dalam agar penggunaannya bisa lebih jelas dan tepat. Pemahaman tersebut kita kaji dari baik dari al-Qur’an maupaun berbagai sumber serta kita pahami juga maknanya berdasarkan penjelasan beberapa ahli tafsir.
Kata Kunci: Hikmah, Tafsir, Qur’an.
A. PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah yang turun untuk ummat manusia sebagai pedoman. Karena al-Qur’an turun sebagai pedoman dan petunjuk, tentu saja kita harus bisa memahami isi dan maknanya dengan baik. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat an-Nahl (16): 64 :
ِمْؤُي ٍمْوَقِل ًةَمْحَرَو ىًدُهَو ِهيِف اوُفَلَتْخا يِذَِّلا ُمُهَل َنِِّيَبُتِل الِإ َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَزْنَأ اَمَو
ََوُن
Artinya:
“Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah pun memerintahkan secara tertulis dalam al-Qur’an kepada Rasulullah SAW agar memberikan penjelasan tentang makna setiap kata dalam al-Qur’an. Namun sejak Rasulullah wafat, para sahabat berusaha melakukan ijtihad untuk memahami al-Qur’an.
Kata “hikmah” dalam al-Qur’an merupakan salah satu kata yang memiliki makna berbeda menurut beberapa mufassir. Contohnya Al-Alusi menyatakan bahwa hikmah yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya, juga menyatakan bahwa hikmah merupakan pemahaman tentang agama dari al-Qur’an dan hadis. Beliau juga menyatakan bahwa hikmah itu ada dua, yaitu bentuk teoritis dan bentuk praktis.1
Sedangkan Ibnu Asyur menyatakan bahwa hikmah merupakan penyempurnaan ilmu pengetahuan dan pengamalan sesuai dengan ilmu yang dimiliki.2
Kata hikmah disebutkan dalam al-Qur’an dengan berbagai bentuknya sebanyak 210 ayat. 3 Selain disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak itu, kita juga sering menggunakan kata hikmah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga makna hikmah dalam al-Qur’an menurut para mufassir perlu kita kaji lebih dalam.
B. PEMBAHASAN 1. Arti al-Hikmah
a. Dalam Bahasa Indonesia
Dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) halaman 401,4 hikmah
berarti Kebijaksanaan (dari Allah); sakti, kesaktian; arti atau makna yang dalam, manfaat. Sedangkan berhikmah berarti berguna, bermanfaat; memiliki kesaktian (kekuatan gaib). Dalam bahasa sehari-hari, hikmah dalam bahasa Indonesia juga berarti sesuatu yang baik setelah adanya suatu kejadian. Contohnya ada hikmah di balik menjalarnya virus Corona, yaitu banyak orang barat non muslim yang akhirnya mengakui kebenaran Islam.
Hikmah berarti kebijaksanaan. Dalam buku KBBI halaman 149,5 bijaksana
artinya selalu menggunakan akal budi daya, pandai, mahir; pandai bercakap-cakap, petah lidah. Sedangkan kebijaksanaan artinya kepandaian, kemahiran, kebijaksanaan; rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
1 Syihab al-Din Said Mahmud al-Alusi al-Baghdadi, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-Azim wa al-Sab’ al-Masani (Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2001), h.285.
2 Ibnu Asyur, al-Tahrir wa al-Tanwir, Juz 2 (Bairut: Dar al-Fikr, t.th)h. 461.
3 Muhammad Fu’ad Abd al-Baqi, Mu’jam Mufahras li al-Faz al-Qur’an al-Karim (Bairut: Dar al-Fikr, 1992) h. 269-273.
4Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 401.
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak (tentang pemerintahan, oganisasi, dsb); pernyataan cita-cita tujuan prinsip atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran, garis haluan. Dari pengertian ini ada istilah kebijaksanaan ekonomi, kebijaksanaan kebudayaan, kebijaksanaan kependudukan, kebijaksanaan moneter, kebijaksanaan politik, kebijaksanaa pendidikan.
b. Dalam Bahasa Inggris
Longman Dictionary of Contemporary English page 1264,6 al-Hikmah sama
dengan wise, wisdom. Wise sama dengan Find and Polite. Arti Wisdom adalah: 1. Having or showing good sense, the ability to understand what happens and
decide on the right action (mempunyai atau menunjukkan pengertian yang
baik, kemampuan untuk memahami apa yang terjadi dan menentukan sikap yang benar).
2. To learn to understand the tricks of (belajar memahami akal, tipu muslihat). 3. None the wiser: knowing no more after being told (tidak lebih bijaksana
artinya tidak mengetaui sesuatu setelah diberi tahu).
4. Put someone wise to inform someone properly, espescialy, when formerly
wrongly informed (menjadikan seseorang bijaksana untuk memberi tahu
seseorang secara tepat khususnya setelah sebelumnya dia mendapat berita yang keliru).
5. Wise after the event seeing what should have been done to prevent what has
now happened (bijaksana setelah suatu kejadian, dia melihat apa yang harus
dia lakukan untuk mencegah apa yang buruk yang terjadi sekarang).
c. Dalam Bahasa Arab
Kata-kata al-Hikmah (
ُةَمْكِحلا
) adalah isim mashdar dariةمكح - ُمُكْحَي - َمُكَح;
َراَص
اًمْيِكَح
.
Adapun ٌ مْكُحdari kataةَمْوُكُح- امكح - مكحي
ٌ - مكح yang artinya ٌ menghukumi atau menguasai pemerintahan. Kemudian kata-kata hikmah dalam
bahasa Arab dalam beberapa kamus seperti al-Munjid7 dan al-Mu’jam al-Wasiith8
dan Min Washooyaa al-Qur’an al-Kariim9 al-hikmah artinya:
1. Ilmu tentang hakikat segala sesuatu.
2. Pengetahuan tentang segala yang paling utama dengan ilmu yang paling utama.
3. Pengekangan hawa nafsu saat marah.
4. Pembicaraan tentang pengalaman-pengalaman dan percobaan-percobaan yang sesuai dengan realitas kebenaran.
5. Segala sesuatu yang singkat lafadhnya tapi agung dan mandalam artinya. 6. Berpikir dalam segala hal.
7. Pengetahuan tentang sebab-sebab segala sesuatu atau Causalitas.
8. Sama dengan “filsafat”, “ilmu pengetahuan”, “pemahaman yang mendalam”, “keadilan” dan “kelemah lembutan”.
9. Ilmu hikmah juga berarti juga ilmu kimia dan kedokteran.
Kata-kata filsafat atau philosophi dalam bahasa Yunani atau Inggris sering dibahasa Arabkan dengan kata-kata al-Hikmah dan para filosof juga sering dibahasa Arabkan dengan kata-kata
ءاَمَكُحلا
.Jamak dari
( ُةَمْكِحلا)
adalah( ُمَكِحلا)
isim sifatnya adalah( ُمْيِكَحلا). ُمْيِكَحلا
juga salah satu asmaul husna. Jika disebut“ ِةَمْكِحلا ُبِحاَص
”
(pemilik hikmah) maka itumaksudnya adalah seorang ‘alim, seorang filosof, seorang dokter dan seorang yang
memahami dan mendalami banyak perkara.10
d. Dalam Tafsir al-Qur’an
7Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, (Beirut: Darul Masyriq, 1973), 146.
8Shauqi Dhaif, Al-Mu’jam Al-Wasith, (al-Qahirah: Maktabah As-Shuruq Al-Dauliyyah, 2004), 190.
9Muhammad Al-Anwar Ahmad Al-Baltaji, Min Washooyaa al-Quran, (Kairo: Darut Turots al Arabi, 1987), 31.
10Al-Hafidh Imaduddin Abul Fidaa’ Ismail Ibnu Katsir Al-Qurasyi Ad-Dimsyaqi, tafsiirul Quraanil adhim, (Beirut Lebanon: Darul Ma’rifah, 1983), 322.
Dalam kitab Tafsir Ibn Katsir juz I halaman 32211 beberapa ulama’ salaf
mengartikan atau menafsirkan kata-kata al-hikmah dalam surat al-Baqarah 26912.
ي
ءۤاَشَّ ي ْنَم َةَمْكِحْلا ىِتْؤ
ٌ ۚ
ْنَمَو
َتْؤ ي
َةَمْكِحْلا
ْدَقَف
َيِتْوُا
اًرْيَخ
ِثَك
اًرْي
ٌ ۚ
اَمَو
ُرَّ كَّ ذَي
اَّ لِا
ٌ ۚ
اوُلوُا
ِباَبْلَاْلا
{
962 } ٌArtinya: Dia memberikan hikmah kepada siapa yang dia kehendaki. Barang
siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
Berikut adalah paparan makna al-hikmah oleh tokoh-tokoh:
1. Ali bin Abi Tholhah: al-hikmah adalah pengetahuan tentang al-Qur’an, nasikh mansukh, muhkam mutasyabih, muqoddam muakhor, halal haram, dsb.
2. Juwaibir bin Dhohhak: al-hikmah adalah al-Qur’an yakni tafsirnya. 3. Ibnu Abi Najih: al-Hikmah artinya tepat dalam ucapan.
4. Laits bin Abi Aslam dari Mujahid: al-Hikmah bukan kenabian tapi pengetahuan dan fikih dan al-Qur’an.
5. Abul Aliyah: al-Hikmah adalah takut pada allah karena takut pada Allah adalah pokok segala Hikmah. Al-Hikmah juga al-kitab dan pemahaman. 6. Ibrahim an-Nakhoo’i: al-Hikmah adalah pemahaman.
7. Abu Malik: al-Hikmah adalah as-Sunnah. 8. Ibnu Wahab: al-Hikmah adalah akal.
9. Malik: al-Hikmah adalah pemahaman dalam agama Allah dan perkara yang diberikan oleh Allah ke dalam hati manusia berupa rahmmat dan keutamaan 10. Ass Sadiy: al-Hikmah adalah kenabian.
11. Jumhur Ulama’: al-Hikmah tidak khusus tentang kenabian tapi lebih umum dari itu dan yang paling tinggi adalah kenabian dan kerasulan.
e. Al-Qur’an dan Al-Hikmah
11Muhammad Al-Anwar Ahmad Al-Baltaji, Min Washooyaa al-Quran, (Kairo: Darut Turots al-Arabi, 1987), 31.
Al-Qur’an disebut empat kali sebagai
(ُمْيِكَحلا).
Pertama,ٌُمْيِكَحلا ُرْكِّ ذلا
(dalam surat Ali Imran ayat 58) artinya peringatan yang penuh hikmah. Kedua,ُباَتِكلا
ُمْيِكَحلا
(dalam surah Yunus ayat 1 dan Lukman ayat 2) artinya kitab yangmengandung hikmah. Ketiga,
ُمْيِكَحلا َُآْرُقل
ا (dalam surat Yasiin ayat 2) artinya al-Qur’an yang penuh hikmah. Juga disebut kata-kataٌةَمَكْحُم ٌةَرْوُس
(dalam suratMuhammad 20) artinya surat yang jelas maksudnya dan kata-kata
ٌتاَمَكْحُم ٌتاَيآ
(dalam surah Ali Imran ayat 7) yang artinya ayat-ayat yang tegas terang maksudnya dapat dipahami dengan mudah.
Kata-kata al-hikmah di dalam al-Qur’an ada sebanyak 19 kali13. Diantaranya
adalah dalam surat Ali Imran ayat 81, Baqarah ayat 231, an-Nahl ayat 125, al-Isra’ ayat 39, al-Ahzab ayat 34, az-Zukhruf ayat 63, al-Baqarah ayat 129, ali-Imran ayat 164, al-Jumu’ah ayat 2, al-Baqarah ayat 151, al-Baqarah ayat 251, al-Baqarah ayat 269, ali-Imran ayat 48, an-Nisa ayat 54, an-Nisa ayat 113, al-Maidah ayat 110, Luqman ayat 12, dan Sad ayat 20. Dalam seluruh ayat-ayat tersebut kata-kata al-hikmah mempunyai beberapa arti sebagaimana yang disebutkan dalam arti-arti yang sudah disampaikan oleh para ulama’ salaf. Kata-kata al-hikmah dalam ayat-ayat itu selalu disebut setelah menyebut al-kitab, ada juga yang disebut setelah kata-kata كلملا.
Selain kata-kata al-hikmah ternyata dalam al-Qur’an itu ada kata-kata
ُمْكُحلا
yang mempunyai arti yang sama denganٌ
ُةَمْكِحلا
. Disebutkan sebanyak 10 kali14yaitu dalam surat Yusuf ayat 22, al-Anbiya ayat 73, al-Qasas ayat 14, ar-Ra’d ayat 37, al-Anbiya ayat 79, asy-Syuara’ ayat 21, asy-Syuara’ ayat 83, al An’am ayat 89, Maryam ayat 12, Ali Imran ayat 79, dan al Jatsiyah ayat 16. Kata-kata ٌُمْكُحلا di dalam alquran selain berarti al-hikmah sebagaimana yang tersebut di atas, ada juga yang
13‘Alami Zadah Faidlullah Ibn Musa al-Hasaniy al-Maqdisiy, Fath al-Rahman Lithalabi a>ya>t Al-Qur’an, (Beirut Lebanon: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2005), 202.
berarti al-qonun atau hukum atau peraturan. Al-qonun disebutkan sebanyak 19 kali yaitu kalau kata-kata ٌ مْكُح itu dikaitkan dengan pemiliknya seperti hukmullaah,
hukmu rabbika, hukmul jaahiliyyah, al-hukmu lillaahi, hukman ‘arabiyyan, dsb.
Kata-kata hikmah dan hukmun dalam arti hikmah itu dalam ayat-ayat biasanya diberikan oleh Allah kepada para nabi. Tetapi kalau hikmah bisa juga diberikan selain nabi seperti yang diberikan kepada Lukman, sedangkan Lukman itu bukan nabi. Seperti yang disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 269 bahwa hikmah diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala. Tetapi seluruh nabi dan rasul itu diberi kenabian, al-hikmah dan ilmu.
f. Sikap al-Hikmah dalam al-Qur’an
Dalam al-Qur’an ternyata al-hikmah bukan berarti pemikiran saja tapi juga sikap perilaku, dalam bahasa Indonesia disebut “perilaku bijak”. Ada beberapa sikap al-hikmah yang disebutkan oleh al-Qur’an, yaitu;
Pertama, dalam surat al-Isra’ ayat 23-39, diantaranya adalah:
1. Berbuat baik kepada kedua orang tua, tidak boleh berkata “uf” dan mengucap ucapan yang terhormat serta merendah diri dan mendoakan kedua orang tuanya.
2. Memberi hak kepada keluarga, orang miskin dan ibnu sabil. 3. Tidak menghambur-hamburkan harta.
4. Berkata dengan ucapan yang pantas.
5. Tidak membelenggukan tangan ke leher dan tidak terlalu mengulurkannya artinya tidak terlalu malas dan tidak berlebih-lebihan dalam bersikap. 6. Tidak membunuh anak karena takut miskin.
7. Tidak mendekati zina.
8. Tidak membunuh sesama manusia kecuali di jalan yang hak. 9. Tidak makan harta anak yatim.
10. Menepati janji.
11. Menyempurnakan takaran dengan neraca yang benar. 12. Tidak mengikuti sesuatu tanpa dasar ilmu.
Kemudian ayat itu di tutup dengan surah al-Isra’ ayat 3915.
اَّ مِم َكِلٰذ
ٌ ۚ
ٰحْوَا
ٌ ۚ
ى
َكْيَلِا
َك بَر
َنِم
ِةَمْكِحْلا
ٌ ۚ
Artinya: Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu
(Muhammad).
Kedua, sikap hikmah yang diberikan kepada Lukman oleh Allah Ta’ala sebagaimana dalam surah Lukman ayat 12-19. Sikap-sikap ini dimulai dari ayat 12 yaitu:
.... َةَمْكِحْلا َنٰمْقُل اَنْيَتٰا ْدَقَلَو
Artinya: Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada Lukman16Sikap hikmah yang kami berikan kepada Lukman itu adalah sebagai berikut; 1. Bersyukur kepada Allah.
2. Tidak menyekutukan Allah.
3. Berbuat baik kepada kedua orang tua kecuali kalau kedua orang tua mengajak kesyirikan tetapi tetap berbuat baik dalam urusan dunia.
4. Mengikuti jalannya orang yang berserah diri kepada Allah. 5. Menegakkan shalat.
6. Beramar ma’ruf dan nahi mungkar. 7. Sabar terhadap apa yang menimpa.
8. Tidak memalingkan wajah dari orang lain karena sombong.
9. Tidak berjalan dimuka bumi dengan sombong tetapi berjalan dengan sederhana.
10. Melunakkan suara dan mengeraskan sesuai dengan kebutuhan.
15https://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-39, diakses 6 Oktober 2019. 16https://tafsirq.com/31-luqman/ayat-12, diakses 6 Oktober 2019.
C. KESIMPULAN
Hikmah memiliki berbagai makna yang berbeda menurut berbagai sumber dan para mufassir. Hikmah bisa bermakna kebijaksanaan, bisa bermakna al-Qur’an itu sendiri karena melahirkan banyak hikmah. Hikmah juga bisa bermakna sunnah atau kenabian atau bahkan lebih luas dari itu. Hikmah dalam al-Qur’an di berbagai ayat juga bisa bermakna berbeda bergantung kepada situasi dan kondisi turunnya ayat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Al Baltaji, Muhammad al Anwar Ahmad. Min Washooyaa al-Qur’an. Kairo: Darut Turots al Arabi, 1987.
Al-Baghdadi, Syihab Din Said Mahmud Alusi. Ruh Ma’ani fi Tafsir
al-Qur’an al-Azim wa al-Sab’ al-Masani. Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
2001.
Al-Baqi, Muhammad Fu’ad Abd . Mu’jam Mufahras li al-Faz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr, 1992.
Asyur, Ibnu. al-Tahrir wa al-Tanwir Juz 2. Beirut: Dar al-Fikr, t.thn.
Faidhullah, Alami Zadah . Fathur Rohman. Beirut: Darul Kutub al Umiyah, 2005. Ibnu Katsir, Al-Hafidh Imaduddin Abul Fidaa’ Ismail . Tafsiirul Quraanil adhim.
Beirut Lebanon: Darul Ma’rifah, 1983.
Maluf, Louis. Kamus al-Munjid. Beirut: Darul masyrik, 1973.
Procter, Paul. Longman dictionary of Contemporary English. England: Longman Group Limited, 1978.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
https://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-39, diakses 6 Oktober 2019. https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-269, diakses 6 Oktober 2019.