• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lepaskan "Set Kedua", Kosentrasi pada "Set" Berikut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lepaskan "Set Kedua", Kosentrasi pada "Set" Berikut."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LEPASKAN”SET KEDUA”, KOSENTRASI PADA”SET”BERIKUT Oleh: GPB Suka Arjawa

Ketika permainan bulutangkis masih konvensional dengan memakai poin 15 untuk satu set, ada hal menarik yang diperlihatkan para pemain dunia saat itu. Jika set pertama mereka telah unggul lalu mengalami kemunduran mental pada set kedua, pemain ini akan melepaskan set kedua itu. Ia akan berjuang habis-habisan di set ketiga.

Kebanyakan mereka berhasil memenangkan pertandingan. Tidak hanya di bulutangkis, pada permainan lainpun demikian. Bola volly, sepakbola, tenis juga demikian. Dari pada ngotot di set kedua tetapi mental sudah kedodoran, lebih baik melepaskan set itu untuk mengirit tenaga dan memulihkan kepercayaan diri. Setiap set mempunyai mental tersendiri dan daya juang tersendiri pula.

Sikap dan perilaku pada permainan olahraga, mempunyai beberapa kesamanaan dengan apa yang terjadi pada bidang politik. Yang membedakan adalah ”waktu jeda” untuk mengambil nafas dan kosentrasi itu. Pada dunia olahraga, jeda ambil nafas, memulihkan mental dan kepercayaan diri berlangsung dalam rentang waktu menit. Tinju

memerlukan waktu sekitar semenit untuk memulihkan kepercayaan diri ke babak berikutnya, bulutangkis sekitar lima menit, sepakbola sekitar 15 menit. Politik,

khususnya partai politik, memerlukan waktu bertahun-tahun. Tidak mungkin memulihkan kepercayaan diri itu hanya dalam waktu sebulan. Politik memerlukan perbaikan perilaku pendukung untuk meyakinkan publik demi meraih kepercayaan. Ia juga memerlukan bukti kinerja, pemenuhan janji-janji, meyakinkan publik dengan bukti-bukti terhadap perubahan orientasi partai. Satu saja aparat partai menyimpang dari aturan normatif dari kehidupan sosial, memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan

kepercayaan publik. Seperti juga dunia olahraga, jeda waktu ambil nafas ini akan tetap berpotensi untuk meraih kemenangan.

Apa kaitannya dengan partai politik?

Disamping Partai Keadilan Sejahtera yang tiba-tiba menghadapi masalah besar, Partai Demokrat kini tiba-tiba juga ribut di dalam akibat beberapa survei yang menyebutkan elektabilitas partai ini menukik tajam. Yang muncul kemudian adalah desakan untuk memundurkan ketua umum partai yang bersangkutan. Turunnya ketua umum ini diharapkan akan mampu memulihkan kepercayaandiri pendukung, dengan ”bantuan” figur Susilo Bambang Yudoyono pada partai. Masih belum jelas bagaimana peran SBY pada partai ini. Desakan turunnya ketua umum, disebabkan karena adanya tuduhan sang ketua umum terlibat korupsi.

(2)

publik. Dengan begitu upaya untuk memulihkan kepercayaan publik cukup sulit di tengah iklim keterbukaan yang sekarang sudah mempengaruhi masyarakat.

Maka, seperti pada permainan bulutangkis, cara paling baik untuk memulihkan kepercayaan adalah dengan melepaskan ”set kedua” untuk konsentrasi pada set berikutnya. ”Set kedua” yang dimaksudkan ini tidak lain adalah pemilu pemilihan presiden tahun depan, termasuk juga pemilihan legislatif yang berlangsung tahun depan. Partai politik justru akan menderita kerugian besar apabila ribut-ribut internal itu terjadi hanya setahun menjelang perhelatan politik. Padahal, untuk memulihkan kepercayaan diri pada bidang politik diperlukan waktu bertahun-tahun. Dalam kondisi seperti itu, upaya-upaya untuk menurunkan pejabat partai, entah itu ketua partai atau pejabat teras lainnya, justru akan memicu faksional baru atau mempertegas faksionall yang sudah ada di dalam partai. Faksional adalah pengelompokan di dalam satu partai politik, yang merupakan wujud dari perpecahan dan menjadi cikal bakal partai baru. Hal lain yang bisa terjadi adalah kecurigaan akan adanya ambisi-ambisi perorangan atau kelompok

untukmenduduki jabatan atau mempertahankan kekuasaan. Artinya, upaya pencopotan itu mempunyai nilai ganda. Ia tidak semata-mata beralasan memulihkan nama baik partai tetapi di balik itu tersimpan tujuan tersembunyi untuk mempertahankan kekuasaan individu atau kelompok tertentu pada bidang pemerintahan.

Dalam hal Partai Demokrat misalnya, menurunnya elektablitas partai ini amat mungkin tidak hanya disebabkan oleh berbagai kasus korupsi yang menimpa kader-kadernya tetapi disebabkan oleh takdir partai itu sejak awal yang melekat pada figur Susilo Bambang Yudoyono. Figur inilah yang mengikat masyarakat. Dalam dua pemilu sebelumnya, Susilo Bambang Yudoyono masih bisa mencalonkan diri menjadi presiden. Fenomena demikian berbanding lurus dengan figur SBY dan berbanding lurus juga dengan daya lekat partai itu kepada masyarakat. Kini ketika kesempatan SBY sudah tidak ada lagi menjadi presiden, maka hal demikian juga berbanding lurus dengan daya lekat masyarakat kepada paartai tersebut. Orang bisa saja melepaskan keterikatakn partai karena figur yang mereka panuti sudah tidak mungkin menjabat lagi. Jadi, menurunnya elektablitisa partai ini juga bisa dikaitkan dengan sebuah resiko politik bagi partai yang terlalu mengandalkan figur sebagai cara untuk meraih suara.

Di jaman modern sekarang, sudah tidak jamannya lagi partai politik memakai figur untuk meraih massa. Dalam konteks internasional, entah itu di Amerika Serikat (Kennedy). India (Nehru), Pakistan (Bhutto), Indonesia (Sukarno), sudah jauh merosot peran figur tersebut dalam meraih suara masyarakat. Faktor pengaruhnya adalah intelektualitas masyarakat yang sudah meningkat akibat keterbukaan yang luar biasa. Tidak ada lagi figur-figur itu yang berkuasa. Kalaupun berkuasa di sektor-sektor yang lebih kecil

misalnya kabupaten atau kecamatan), itu sangat ddipengaruhi oleh tingkat perkembangan rasionalitas politik masyarakat.

(3)

tersebut. Dengan cara itulah citra partai akan mampu terbangu lagi. Mengambil jeda dan memilihkan kepercayaan diri untuk memenangkan set berikutnya memerlukan

wakyubertahun-tahun. *****

Referensi

Dokumen terkait

Saat masa panen kacang tanah tiba, temanku ini selalu siap membantu pak tani merontokkan kacang tanah yang masih berkulit menjadi butiran polong atau biji kacang tanah..

Kewenangan Propinsi sesuai dengan kedudukannya sebagai daerah otonom meliputi penyelenggaraan kewenangan pemerintahan otonom yang bersifat Lintas Kabupaten/Kota dan

Pada saat kolom minyak semakin menipis atau lebih kecil dari 10 ft, maka teknik komplesi yang disarankan adalah sumur vertikal konvensional dengan target multi-lapisan, cara

kerja dilingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.Sedangkan untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya,

Pengelola dan tutor perlu terlibat secara utuh mulai dari: 1 perencanaan, yakni menentukan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi tugas-tugas, menetapkan standar kemampuan,

Menurut Dykstra akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah, lembaga legislatif parlemen

1) Masuk ke dashboard dan kemudian arahkan kursor ke logo bergambar kuas yang bertuliskan “ Tampilan ” dan arahkan sampai kotak menu muncul, kemudian klik menu “ Widget ”.

(4) Koordinasi pengelolaan jaringan irigasi pada daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan daerah irigasi lebih dari 3.000 (tiga ribu)