• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilikan PHPL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilikan PHPL)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIC SUMMARY

(Resume Hasil Penilikan PHPL)

Hasil Penilikan PHPL

PT Narkata Rimba

(pemegang IUPHHK-HA)

PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh

LPPHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA

(2)

a. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia

b. Nomor Akreditasi LPPHPL-016-IDN

c. Alamat Menara Karya 10th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2, Jakarta 12950 INDONESIA

d. Nomor telepon/faks/E-mail Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579 e-mail : forestry@idn.tuv.com

e. Pengurus Lembaga VLK :

Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.

Akta Perubahan Terakhir : No. 13 tanggal 15 Ok-tober 2015 oleh Notaris Anesta Chrisanti, SH, M.Kn.

Pengesahan perubahan akta sampai saat ini masih dalam proses di instansi berwenang.

Komisaris Utama : Ralf Scheller Komisaris :

Holger Helmut Kunz

DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA Muhammad Bascharul Asana

Presiden Direktur : I Nyoman Susila Direktur :

Edmundus Wiharyono Abdul Qohar

Kepala LV-LK dan PHPL : Dian Susanty Soeminta, S.Hut

f. Tim Auditor untuk Penilikan 1. Ibrohim Prayetno (Lead/Auditor Ekologi) 2. Ence Hadi (Auditor Prasyarat)

3. Darnawi (Auditor Ekologi)

4. Burhanuddin Gala (Auditor Sosial) 5. Seno Djoko (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan 1. Dian Susanty Soeminta, S.Hut

Identitas Auditee PT. Rimba Hutani Mas

a. Nama Pemegang Izin / Hak pengelolaan

PT Narkata Rimba

(3)

II/2014, tanggal 30 Januari 2014.

c. Luas dan Lokasi Luas Areal : ± 65.925 ha

Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.

d. Alamat Kantor Kantor Pusat :

Gdg. Manggala Wanabakti Blok IV lantai 2, Ruang 218 B, Jl. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270.

Telp (021) 5720204 e. Nomor Telepon/Faks/E-mail

f. Pengurus Komisaris :

Komisaris : Halim Rusli Direksi :

Direktur Utama : Untung Iskandar Direktur : Andreas Nugroho Adi

Direktur : Drs. Widjaja Karli g. Nomor S-PHPL/S_LK

h. Masa berlaku S-PHPL/S-LK

(4)

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

02 Mei 2017 Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur dan BPHP Proponsi Kalimantan Timur

Pertemuan di Dinas Kehutanan dan di BPHP di temui bagian yang terkait dengan pelaksanaan PHPL.

Pertemuan Pembukaan 02 Mei 2017 Ruang Pertemuan Kantor PT Narkata Rimba di Camp.

Pertemuan pembukaan dihadiri oleh kepala-kepala bagian di PT Narkata Rimba.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

02 sd 08 Mei 2017

Kantor di camp dan lapangan yang terkait dengan uji petik kegiatan pengelolaan hutan produksi sescara lestari

Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dilakukan sesuai dengan prinsip, kriteria, indikator dan verifier yang telah ditetapkan dalam Perdirjen BUK No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 Lampiran 1.2 tentang Standard an Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pertemuan Penutupan 08 Mei 2017 Pertemuan pembukaan dihadiri oleh

kepala bagian dan Lembaga Sertifikasi PT. TUV Rheinland Indonesia

Pengambilan Keputusan 29 Mei 2017

Ruang Meeting PT. TUV Rheinland Indonesia

Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen BUK Perdirjen BUK No.

P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29

April 2016 Jo

P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 Lampiran 3.1 tentang Standard dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

(5)

Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

PRASYARAT

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HTI

1.1.1. Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas (PP, SK IUPHHK-

HT/RE/HT/Pedoman TBT, Buku TBT, Peta TBT,BATB)

3

PT Narakata Rimba telah memiliki dokumen legal dan administrasi tata batas lengkap sesuai dengan ting-kat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan

1.1.2. Realisasi tata batas dan

legitimasinya (BATB) 3

Realisasi penataan batas areal IUPHHK-HA PT Narakata Rimba adalah 46,10% atau sepanjang 81.731 km dari 177.291 km.

1.1.3. Pengakuan para pihak atas eksistensi areal IUPHHK kawasan hutan (BATB)

2

Terdapat pengakuan para pihak atas eksistensi areal kerja IUPHHK-HA dan selama satu tahun ini tidak ada konflik batas dengan pihak lain 1.1.4. Tindakan Perubahan Izin

dalam Hal terhadap perubahan fungsi Kawasan (apabila tidak ada perubahan fungsi maka verifier ini menjadi Not Aplicable)

2

Terdapat perubahan fungsi kawasan di areal kerja IUPHHK-HA PT Narkata Rimba

1.1.5. Penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan (Apabila tidak ada penggunaan kawasan di luar sector kehutanan maka verifier ini menjadi Not

Aplicable)

N/A

1.2. Komitmen Pemegang IUPHHK- HTI

1.2.1. Keberadaan dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan PHPL

3

PT Narkata Rimba telah memiliki Visi Misi Perusahaan yang ditetapkan oleh Direktur Utama dan telah sesuai dengan kerangka Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), yaitu telah mencakup kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi dan fungsi sosial

1.2.2. Sosialisasi visi, misi dan

tujuan perusahaan 3 P T N a r k a t a R i m b a t e l a h m e l a k u k a n s osialisasi visi dan misi

(6)

perusahaan kepada level pemegang izin dan masyarakat setempat disekitar areal kerja yang juga merupakan desa binaan.

1.2.3. Kesesuaian visi, misi

dengan implementasi PHPL 2

Implementasi

Pengelolaan Hutan Lestari IUPHHK-HA PT Narkata Rimba belum seluruhnya sesuai dengan visi dan misi perusahaan

1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi

Penelitian, Pendidikan dan Latihan

1.3.1. Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di lapangan pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai ketentuan yang berlaku

2

Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan, tetapi jumlahnya kurang dari ketentuan yang berlaku

1.3.2. Peningkatan kompetensi

SDM 3

Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT Narkata Rimba untuk tahun 2016 mencapai 83% dari yang direncanakan sesuai kebutuhan).

1.3.3.Ketersediaan dokumen

ketenagakerjaan 3

Dokumen

ketenagakerjaan yang dimiliki dan diacu oleh PT Narkata Rimba tersedia lengkap.

1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan

Pemantauan Periodik, Evaluasi dan

Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK – HTI

1.4.1. Kelengkapan unit kerja perusahaan dalam kerangka PHPL

2

Tersedia struktur organisasi dan job description dan sesuai dengan kerangka PHPL yaitu mencakup perncanaan hutan, pemanenan hasil hutan, pembinaan hutan, kelola lingkungan dan kelola sosial, namun masih terdapat kekosongan jabatan hingga adanya perangkapan jabatan

(7)

dan uraian tugas belum tersedia untuk level seksi/staff

1.4.2. Keberadaan perangkat Sistem Informasi Manajemen dan tenaga pelaksana

3

IUPHHK-HA PT Narkata Rimba telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana SIM tersedia

1.4.3. Keberadaan SPI /internal auditor dan efektifitasnya 2

PT Narkata Rimba memiliki organisasi SPI/Internal Audit, namun belum berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan dalam kerangka PHP

1.4.4. Adanya tindakan pencegahan dan perbaikan manajemen berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi

2

Terdapat keterlaksanaan

sebagian tindak koreksi manajemen dan pencegahan

manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi

1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)

1.5.1. Persetujuan rencana penebangan melalui peningkatan pemahaman, keterlibatan, pencatatan proses dan diseminasi isi

kandungannya

3

Tedapat bukti bahwa kegiatan RKT 2016 dan RKT 2017 PT Narkata Rimba yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan masyarakat atas dasar informasi awal yang memadai

1.5.2. Persetujuan dalam proses

tata batas 2

Persetujuan dalam proses tata batas areal kerja PT Narkata Rimba sampai dengan saat ini baru sebagian para pihak yang menyetujui, karena masih terdapat 95,56 Km yang belum dilakukan penataan batas areal kerjanya

1.5.3. Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD 3

Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD PT Narkata Rimba dari para pihak baik masyarakat maupun

(8)

pemerintah

1.5.4. Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung 3

Terdapat persetujuan

dalam proses

penetapan kawasan lindung dari para pihak yaitu dari Pemerintah dan masyarakat desa setempat di sekitar areal kerja IUPHHK PT Narkata Rimba

PRODUKSI

2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

2.1.1. Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management plan) yang telah

disetujui oleh pejabat yang berwenang

3

Terdapat dokumen RKUPHHK/RPKH yang sudah disetujui oleh

pejabat yang

berwenang dan disusun berdasarkan hasil IHMB/survei potensi/

risalah/ landscaping areal produksi efektif yang realistis/benar, dan tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU

2.1.2. Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di

lapangan dengan rencana jangka panjang

2

Penataan areal kerja di lapangan di blok tebangan tahun 2015 telah sesuai dengan rencana Blok tebangan

di RKUPHHK

sedangkan Blok tebangan tahun 2016 dan 2017 telah bergeser (tidak sesuai) dengan blok RKUPHHK

2.1.3. Pemeliharaan batas blok dan petak /compartemen kerja 2

Tanda-tanda batas blok dan petak tebangan di areal bekas tebangan tahun 2016 berupa papan nama Blok dan petak tebangan yang terlihat dengan jelas sedangkan pada penandaan jalur rintisan blok dan petak sebagain sudah tidak terlihat dengan jelas

2.2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap

2.2.1. Terdapat data potesi tegakan per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/Survei Potensi, ITSP, Risalah Hutan)

3

Terdapat data potensi tegakan hasil dari IHMB dan data hasil Crussing setiap tahunnya yang dilengkapai dengan dokumen Laporan hasil

(9)

tipe ekosistem crussing, peta sebaran ppohon dan penandaan jalur ukur dapat teramati di lapangan

2.2.2. Terdapat informasi

tentang riap tegakan 2

Kegiatan pengukuran telah dilkakukan di lokasi PUP pada Blok tebangan tahun 2012 yang dituangkan dalam Laporan risalah PUP.

Data hasil pengukuran riap tegakan pada plot PUP dan telah dilakukan analisis datanya.

2.2.3. Terdapat perhitungan internal/self JTT berbasis data potensi/hasil inventarisasi dan kondisi kemampuan

pertumbuhan tegakan

2

Terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama periode waktu penilaian dan menyampaikan laporan.

2.3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

2.3.1. Ketersediaan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur

2

Terdapat dokumen SOP seluruh tahapan sistem silvikulture TPTI yang diterapkan di kegiatan pengelolaan hutan, tetapi terdapat pedoman teknis/pelaksanaan yang tidak sesuai yaitu pada SOP Penataan areal kerja (PAK)

2.3.2. Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur

2

Terdapat implementasi kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan siistem TPTI, tetapi masih terdapat kegiatan yang belum sesuai dengan instruksi kerja di dalam dokumen SOP tahapan sistem silvikultur

2.3.3. Tingkat kecukupan potensi tegakan sebelum masak tebang

3

Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) dari jenis- jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang (dengan

mempertimbangkan kemampuan riap

(10)

pertumbuhan tegakan setempat) mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥

25 batang/Ha

2.3.4. Tingkat kecukupan

potensi permudaan 2

Terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke -3 (≥ 100 batang tiang/Ha atau jumlah kesetaraannya 400 batang pancang/ha)

2.4. Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil huan kayu

2.4.1. Ketersediaan prosedur pemafaatan hutan ramah lingkungan

3

Tersedia SOP

pemafaatan/pengelolaa n hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.

2.4.2. Penerapan teknologi

ramah lingkungan 2

Terdapat implementasi kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan pada kaidah RIL yaitu pada tahapan

praperencanaan, perencanaan,

operasional dan pasca penebangan yang dilaksanakan belum maksimal seperti pada pembuuatan rencana jalan, banyaknya limbah kayu dan kegiatan deaktivasi pada jalan sarad

2.4.3. Limbah pemanfaatan

hutan minimal 2

Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan/pohon 16 %

(11)

- 30 % 2.4.4. Limbah pemanfaatan

hutan minimal 3 Faktor Eksploitasi

(FE) ≥ 0.70

2.5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penangan/pemanenan/

peman-faatan pada areal kerjanya

2.5.1. Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT) yang disusun

berdasarkan rencana kerja jangka panjang (RKU) dan disahkan sesuai peraturan yang berlaku (Dinas Prov,self

approval , atau spesifik Pemegang Hak Pengelolaan)

3

Selama beroperasi sejak perluasan areal 2014, kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan pada Dokumen rencana jangka pendek yaitu RKT yang disahkan secara Self Approval (pengesahan sendiri)

2.5.2. Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek dengan rencana jangka panjang

2

Terdapat peta kerja yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/dipanen/diman faatkan/ditanam/

dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung tetapi tidak sesuai dengan Peta RKU/RKT yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.5.3. Implementasi peta kerja berupa penandaan batas blok tebangan/ dipanen/

dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk konservasi/buffer

zone/pelestarian plasma nutfah/

religi/budaya/sarana prasarana dan, penelitian dan

pengembangan)

2

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada sebagian (minimal 50%)

batas blok

tebangan/dipanen /dimanfaatkan /ditanam/

dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.

2.5.4. Kesesuaian lokasi, luas, jenis dan volume panen dengan dokumen rencana jangka pendek

3

Realisasi volume penebangan yang dilakukan oleh PT Narkata Rimba sebesar 72,90% dengan jenis- jenis yang dimanfaatkan yaitu Kel. Kayu Meranti, Kel. Kayu Rimba Campuran dan kayu iindah sesuai Lokasi yang dijinkan

2.6. Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang

2.6.1. Kondisi Kesehatan

Finansial 2

Likuiditas 100 - 150%, Solvabilitas 100 - 150%, Rentabilitas Positif.

(12)

memadai dan

memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan

pengembangan, serta peningkatan

kemampuan sumber daya manusia.

2.6.2. Realisasi alokasi dana yang cukup berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telahdiaudit oleh akuntan publik).

3

Realisasi alokasi dana

>80% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya

berdasarkan laporan penatausahaan

keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik).

2.6.3. Realisasi alokasi dana

yang proporsional. 2

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional (perbedaan 20 - 50%).

2.6.4.Realisasi Pendanaan Yg

Lancar 3

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar sesuai dengan tata waktu

2.6.5. Modal yang ditanamkan

(kembali) ke hutan 2

Realisasi modal kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA > 80%.

2.6.6. Realisasi kegiatan fisik

penanaman /pembinaan hutan. 2

Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) 60 - 80 % dari yang direncanakan.

EKOLOGI

3.1.Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

3.1.1. Luasan kawasan

dilindungi 3

PT NR telah

mengalokasikan

kawasan lindung didalam areal kerjanya.

Penetapan kawaan lindung sudah didasarkan atas kondisi

(13)

biofisik yang ada dan peraturan perundangan yang berlaku.

3.1.2. Penataan kawasan dilindungi (persentase yang telah ditandai, tanda batas dikenali)

2

PT NR sudah

melakukan penetapan dan penandaan kawasan lindung diareal kerjanya.

Realisasi penataan Kawasan lindung PT NR di lapangan sudah mencapai 58,50 % dari luas kawasan lindung keseluruhan

3.1.3. Kondisi penutupan

kawasan dilindungi 3

Areal kawasan lindung PT NR yang masih berupa hutan adalah seluas 98 % dari luas keseluruhan kawasan lindung yang ada

3.1.4. Pengakuan para pihak

terhadap kawasan dilindungi 3

Keberadaan kawasan lindung PT NR telah dicantumkan didalam dokumen RKUPHHK yang disahkan oleh instansi terkait dan ditetapkan oleh Direktur Utama. Selain itu kawasan lindung PT NR telah diakui oleh sebagian anggota masyarakat.

3.1.5. Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang areal/land scaping sesuai RKL/RPL.

2

PT NR baru melakukan kegiatan pengelolaan kawasan lindung di KPPN dan Sempadan Sungai, berdasarkan dokumen perencanaan terdapat 4 jenis kawasan lindung yaitu KPPN, Sempadan Sungai, Lereng Sangat Curam dan Buffer Zone Hutan Lindung.

Sehingga realisasi kegiatan pengelolaan baru mencapai 50% dari

hasil tata

ruang/landscaping.

3.2.Perlindungan dan pengamanan hutan

3.2.1.Ketersediaan prosedur perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan

2 PT Narkata Rimba telah memiliki prosedur terkait dengan kegiatan

(14)

yang ada perlindungan hutan.

Terdapat potensi gangguan atau konflik dengan satwa orang- utan yang belum disusun prosedur penanggulangan konflik dengan satwa liar orang-utan

3.2.2.Sarana prasarana

perlindungan gangguan hutan 2

IUPHHK-HT PT NR telah menyediakan sarana dan prasarana perlindungan dan gangguan meskipun jenisnya belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dan jumlah personil yang dimiliki, dan masih terdapat sarana prasarana dalam kondisi rusak seperti alat komunikasi.

Sehingga jumlah dan kondisi sarana prasarana belum mencakup seluruh rencana yang dimiliki (100%).

3.2.3. SDM perlindungan hutan 2

PT NR telah memiliki SDM pengamanan dan perlindungan hutan, akan tetapi masih terdapat kekurangan jumlah satpam PH sebanyak 3 orang berdasarkan peraturan yang berlaku, dan sampai dengan kegiatan penilikan I belum terdapat peningkatan kualifikasi personil Satpam PH berdasarkan ketentuan

3.2.4. Implementasi

perlindungan gangguan hutan (preemptif / preventif / represif)

2

PT NR telah melakukan kegiatan perlindungan hutan hanya sebatas kegiatan patrol dan penanganan secara preventif, sedangkan untuk penanganan secara kuratif/represif belum diatur dalam prosedur yang dimiliki.

(15)

Sehingga baru sebagian kegiatan pengamanan dan perlindungan hutan yang telah dilakukan berdasarkan ketentuan.

3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat Pemanfaatan hutan

3.3.1. Ketersediaan prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah & air

3

PT NR telah

menyediakan

pedoman/prosedur/instr uksi kerja pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang telah sesuai dengan prediksi dampak yang tercantum dalam dokumen RKL- RPL PT NR yang ada

3.3.2. Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air

2

PT NR mempunyai sejumlah peralatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, akan tetapi hanya sebagian sarana prasarana yang sesuai dengan spesifikasi berdasarkan ketentuan dan prosedur yang dimilki

3.3.3. SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air

2

PT NR mempunyai SDM dalam kegiatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dalam jumlah yang cukup dan telah memiliki tenaga Ganis BINHUT sebanyak 2 orang dan didukung oleh Kabag. Binhut dengan spesifikasi sorang Sarjana Kehutanan. Sehingga baru terdapat sebagian kebutuhan SDM yang memiliki kualifikasi dalam kegiatan BINHUT

3.3.4. Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif)

2

PT NR telah

melakukan sebagian kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air berdasarkan rencana yang dimiliki melalui

(16)

kegiatan teknis sipil dan vegetative.

3.3.5. Rencana dan implementasi pemantauan dampak terhadap tanah dan air

2

PT NR telah melakukan sebagian kegiatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, dan masih terdapat kegiatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang belum terlaksana yaitu pemantauan/pengukura n sedimentasi, fisik

kimia tanah,

pengukuran kebisingan dan udara ambien

3.3.6. Dampak terhadap tanah

dan air 2

Terdapat indikasi potensi dampak terhadap tanah dan air di areal PT NR yang bervariasi dari ringan sampai berat dan PT NR telah melakukan upaya

penanggulangannya

3.4.Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik

3.4.1. Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik mengacu pada perundangan yang berlaku

2

PT NR telah

mempunyai prosedur terkait dengan kegiatan pemantauan flora dan fauna dilindungi di areal kerja dan mengacu pada peraturan dan konvensi internasional yang telah diratifikasi.

Akan tetapi belum mencakup seluruh jenis flora dan fauna dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened), dan endemic berdasarkan acuan yang digunakan

3.4.2. Implementasi kegiatan

identifikasi 2

PT NR telah melakukan kegiatan identifikasi flora fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya

(17)

melalui kegiatan HCVF tahun 2011 dan 2016.

Akan tetapi

implementasi setelah kegiatan HCVF hanya sebatas struktur tegakan, dominansi dan kerapatan jenis dalam tegakan hutan belum dapat

menjelaskan/menggam barkan jenis dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened), dan endemic

3.5.Pengelolaan flora untuk :

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan Terancam punah dan endemik

3.5.1. Ketersedian prosedur pengelolaan flora yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku

2

PT NR mempunyai prosedur pengelolaan flora dilindungi . akan tetapi belum mencakup seluruh kegiatan pengelolaan flora dilindungi berdasarkan ketentuan yang berlaku

3.5.2. Implementasi kegiatan pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan

2

PT NR telah melakukan kegiatan pengelolaan flora dilindungi di areal

KPPN dengan

melakukan kegiatan pengelolaan kawasan berupa penataan, patrol dan identifikasi HCVF.

Saat dilakukan kegiatan penilikan I diketahui bahwa baru sebagian kawasan yang tidak terganggu yang telah dilakukan pengelolaan terhadap flora dilindungi.

3.5.3. Kondisi spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

2

Masih terdapat indikasi terjadinya gangguan terhadap flora dilindungi dan/atau langka, jarang

(18)

dan terancam punah dan endemik di dalam areal kerja PT NR berdasarkanlaporan Pos Satpam yang masih terdapat kegiatan orang luar berupa mencari gaharu, berburu, mencari buah, ikan

3.6.Pengelolaan fauna untuk:

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2.Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan endemik

3.6.1.Ketersedian prosedur pengelolaan fauna yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, dan tercakup kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan)

2

PT NR mempunyai prosedur pengelolaan fauna dilindungi.

Prosedur mengacu pada peraturan pemerintah dan konvensi inernasinal yg telah diratifikasi. Akan tetapi belum mencakup seluruh jenis fauna yang dilindungi dan/atau langka (Endangered) Jarang (Rare), Terancam Punah (Threatened) dan Endemik

3.6.2.Realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang direncanakan

2

PT NR melakukan kegiatan pengelolaan fauna RTE secara umum dan belum spesifik melalui kegiatan inventarisasi dan perlindungan preventif melalui patroli dan pemasangan plang larangan.

3.6.3. Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

2

Masih terdapat indikasi terjadinya gangguan terhadap fauna/satwa dilindungi dan/atau langka, jarang dan terancam punah dan endemik di dalam areal

kerja PT NR

berdasarkanlaporan Pos Satpam yang masih terdapat kegiatan orang luar berupa mencari gaharu, berburu, mencari buah, ikan.

SOSIAL

4.1.Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan

4.1.1. Ketersediaan dokumen/

laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi

3

Terdapat

dokumen/laporan yang lengkap mengenai pola penguasaan dan

(19)

masyarakat hukum adat dan/atau

masyarakat setempat

hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin

pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin

4.1.2. Tersedia mekanisme pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan penyelesaian konflik batas kawasan

3

Terdapat mekanisme penataan

batas/rekontruksi batas kawasan secara partisipatif konflik batas kawasan yang disepakati para pihak

4.1.3. Tersedia mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH

3

Terdapat mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan

pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas

4.1.4. Terdapat batas yang memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja unit manajemen dengan kawasan kehidupan masyarakat

3

Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin dengan seluruh masyarakat hukum adat/setempat

4.1.5. Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK/KPH

3

Unit Manajemen telah memiliki bukti persetujuan dari sebagian para pihak mengenai kejelasan areal kerja UM dan konflik masih ada

4.2.Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

4.2.1. Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan 2

Tersedia sebagian dokumen minimal 50%

dokumen yang

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan

4.2.2. Ketersediaan mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat

3

Tersedia mekanisme yang lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap

(20)

masyarakat 4.2.3. Kegiatan sosialisasi

kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam

mengelola SDH 2

Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya sebagian

4.2.4. Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat /implementasi hak- hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH

3

Terdapat bukti yang lengkap tentang realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap seluruh masyarakat.

4.2.5. Ketersediaan laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi

3

Tersedia

laporan/dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi.

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

4.3.1.Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH 3

Tersedia data dan informasi yang lengkap

& jelas tentang masyarakat hukum adat dan/ atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,

terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH

4.3.2.Ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

3

Terdapat mekanisme yang legal lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktifitas ekonomi masyarakat.

4.3.3.Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat 3

Terdapat dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.

4.3.4.Implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau

3

Terdapat bukti implementasi sebagian (>50%) kegiatan peningkatan peran serta

(21)

masyarakat setempat oleh pemegang izin yang tepat sasaran

dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin.

4.3.5.Keberadaan

dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat

kepada para pihak 3

Terdapat bukti dokumen / laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik

4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

4.4.1. Tersedianya mekanisme resolusi konflik

3

Terdapat mekanisme resolusi konflik areal.

Dimana mekanisme tersebut dilakukan

dengan men-

gidentifikasi/inventarisisr /pendataan kawasan yang terdapat klaim/permaslaahan.

selanjutnya dil-akukan tahapan penyelesaian dengan melakukan pembicaraan hingga tercapai kesepakatan.

4.4.2. Tersedia peta konflik

3

Tidak terdapat konflik dan tersedia peta konfik namun belum lengkap 4.4.3. Adanya kelembagaan

resolusi konflik yang didukung

oleh para pihak 3

Tersedia organisasi, sumberdaya manusia dan pendanaan yang memadai dalam mengelola konflik . 4.4.4. Ketersediaan dokumen

proses penyelesaian konflik

yang pernah terjadi 3

Terdapat

dokumen/laporan penanganan konflik tersedia lengkap dan jelas.

4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan

Kesejahteraan Tenaga Kerja

4.5.1. Adanya hubungan industrial

3

PT NR telah

merealisasikan

hubungan industrial dengan karyawan.

4.5.2. Adanya rencana dan realisasi pengembangan kompetensi tenaga kerja 3

PT NR telah

merealisasikan rencana pengembangan

kompetensi 4.5.3. Dokumen standar jenjang

karir dan implementasinya 3 PT NR memiliki dokumen standar

(22)

jenjang karir dan telah diimplementasikan seluruhnya.

4.5.4. Adanya Dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan implementasinya.

3

Terdapat dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan

dan telah

diimplementasikan se- luruhnya

Verifikasi Legalitas Kayu

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

P.1 K.1.1 1.1.1 a. Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK- HA PT. Narkata Rimba dipenuhi seluruhnya

b. Memenuhi

Iuran IUPHHK PT. Narkata Rimba telah dibayar lunas melalui BANK BNI cabang Tebet dan cabang Graha Pangeran Surabaya ke rekening Bendaharawan Penerima Setoran IIUPH Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan sesuai dengan SPP

c. Memenuhi Tidak terdapat penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HA PT.

Narkata Rimba

P.2 K.2.1 2.1.1 a. Memenuhi

Terdapat dokumen Revisi RKUPHHK-HA dan RKTUPHHK-HA tahun 2017 dan tahun 2016 yang sah dan dilengkapi dengan peta penataan areal kerja yang dibuat dan disahkan oleh petugas/pejabat yang berwenang

b. Memenuhi

Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang. Lokasi tersebut terbukti keberadaannya di lapangan, koordinat uji petik lokasi yang tidak boleh ditebang sesuai dengan peta.

c. Memenuhi

Peta Blok/Petak tebangan disahkan (dicap/distempel) basah PT.Narkata Rimba, verifikasi terhadap posisi blok tebangan benar dan terbukti di lapangan.

K.2.2 2.2.1 a. Memenuhi Dokumen RKUPHHK-HA tersedia lengkap dengan lampirannya dan sudah disahkan

(23)

oleh pejabat yang berwenang

b. NA

P.3 K.3.1 3.1.1 Memenuhi

LHP dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang, hasil uji petik LHP dengan fisik kayu yang dilakukan di TPK Hutan Km 64 dan TPK Antara 5 Km 0 Muara Wahau terdapat kesesuaian, dan Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan.

3.1.2 Memenuhi

Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara 5, TPK Antara 5 ke Logpond Antara M. Ancalong, TPK Antara 5-Logpond Antara M. Siran, Logpond Antara M.

Ancalong-Logpond Loa Buah Samarinda dan Logpond Antara M. Siran-Logpond Loa Buah Samarinda dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan berupa dokumen SKSHHK

3.1.3 a. Memenuhi

Sistem penomoran kayu yang terdapat di PT. Narkata Rimba sesuai dengan nomor yang terdapat di dokumen, sehingga kayu yang tercantum di dokumen dapat ditelusur sampai ke petak tebangan

b. Memenuhi

Terdapat sistem penandaan kayu bulat yang memungkinkan penelusuran kayu bulat sampai ke petak tebangan dan identitas kayu diterapkan secara konsisten

3.1.4 Memenuhi

Terdapat dokumen SKSHHK yang lengkap dilampiri DKB dan telah disahkan (dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang) dan adanya pemeriksaan pada saat kayu diterima ditujuan berupa Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB) oleh P3KB

K.3.2 3.2.1 a. Memenuhi

Dokumen SPP sesuai dengan LHP yang disahkan, baik dari segi kelompok jenis, volume maupun tarif

b. Memenuhi

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen Bukti Setor PSDH dan DR, PSDH dan DR telah dibayar lunas dan sesuai dengan dokumen SPP

c. Memenuhi

Dari hasil verifikasi terhadap dokumen SPP PSDH/DR dan bukti setor PSDH/DR, PT.

Narkata Rimba telah membayarkan PSDH/DR sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai tarif yang berlaku

K.3.3 3.3.1 Memenuhi PT. Narkata Rimba memiliki dokumen PKAPT yang diterbitkan oleh Direktorat

(24)

Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Republik Indonesia dengan Nomor : 17.01.1.00225 yang berlaku sampai tanggal 19 Maret 2018

3.3.2 Memenuhi Semua kapal pengangkut kayu yang digunakan PT. Narkata Rimba berbendera Indonesia

K.3.4 3.4.1 Memenuhi Seluruh kayu bulat menggunakan Tanda VLegal sesuai ketentuan.

P.4 K.4.1 4.1.1 Memenuhi

PT. Narkata Rimba memiliki dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang telah disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL Provinsi Kalimantan Timur

4.1.2 a. Memenuhi Dokumen RKL dan RPL PT. Narkata Rimba disusun dengan mengacu pada dokumen AMDAL yang ada

b. Memenuhi

IUPHHK-HA PT. Narkata Rimba sudah melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap aspek-aspek yang mempunyai dampak penting

P.5 K.5.1 5.1.1 a. Memenuhi PT. Narkata Rimba telah memiliki prosedur K3 dan diimplementasikan dalam kegiatan operasional di lapangan

b. Memenuhi PT. Narkata Rimba menyediakan peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan peralatan tersebut berfungsi baik

c. Memenuhi PT. Narkata Rimba memiliki catatan kecelakaan kerja dan ada upaya menekan tingkat kecelakaan kerja

K.5.2 5.2.1 Memenuhi

Karyawan PT RHM tidak mempunyai Serikat PT. Narkata Rimba memiliki Serikat Pekerja yang bernama Serikat Pekerja Narkata Rimba (SPNR) yang telah dicatatkan di Dinaskertrans Kabupaten Kutai Timur Pekerja namun kebijakan perusahaan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk berserikat dan menyampaikan pen-dapat.

5.2.2 Memenuhi

PT. Narkata Rimba memiliki Serikat Pekerja yang bernama Serikat Pekerja Narkata Rimba (SPNR) yang telah dicatatkan di Dinaskertrans Kabupaten Kutai Timur 5.2.3 Memenuhi PT. Narkata Rimba tidak mempekerjakan

tenaga kerja dibawah umur

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Balai Kayang Mandiri telah melakukan pengamatan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan di areal kawasan lindung dan telah terdapat upaya perusahaan dalam

Memenuhi Pengelolaan dan pemantauan lingkungan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan, baik di kawasan lindung dan

• PT Finnantara telah melakukan kegiatan pengelolaan hutan tanaman sesuai dengan tahapan Sistem Silvikultr THPB namun masih terdapat sebagaian kegiatan yang tidak

MEMENUHI  Audtee telah memiliki Dokumen Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) untuk Jangka Waktu 10

SEDANG  Auditee memiliki dokumen Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi (RKUPHHK-HA) berbasis Inventarisasi Hutan

SEDANG  Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak menca- kup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di

BAIK  Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang

Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi