• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PENDEKATAN LAPANGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini memadukan metode content analysis research dan survei deskriptif korelasional. Analisis isi untuk mengukur agenda media sedangkan survei khalayak untuk mengukur agenda publik. Teknik analisis isi didasari oleh beberapa indikator, yaitu: frekuensi rubrik, proporsi berita, dan penempatan berita (Kerlinger, 2006) dan (Descartes, 2004). Sementara itu, teknik survei untuk memperoleh opini publik mengenai berita pertanian di Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan 41. Dalam hal ini, responden diminta melakukan penilaian dari tiga indikator, yaitu: tingkat kepentingan berita, peringkat berita, dan pilihan berita (Sulistiawan, 2005) dan (Wimmer dan Dominick, 2003).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dikategorikan sebagai survei karena mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini digunakan untuk memberikan penjelasan (explanatory research) karena terdapat data yang sama dalam menjelaskan hubungan korelasional antara peubah-peubah melalui pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi, 2007). Dalam hal ini, penelitian mengukur perbedaan agenda publik bagi mahasiswa yang memiliki perbedaan program studi, yakni SKPM 2009 dan AGH 2008. Selain itu, agenda media dengan agenda publik juga dijelaskan hubungannya secara deskriptif korelasional.

3.2 Teknik Penarikan Sampel

Sampel penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu berita pertanian dan mahasiswa IPB. Sampel berita pertanian merupakan melakukan analisis isi (agenda media), sedangkan sampel mahasiswa IPB untuk survei khalayak (agenda publik. Berita pertanian dipilih secara purposive (sengaja) menurut judul berita di Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan 41. Setiap edisi Koran Kampus IPB hanya dipilih satu judul berita pertanian sehingga terdapat empat judul berita pertanian yang dianalisis untuk mengukur agenda media.

(2)

Tabel 1. Judul Berita Pertanian di Koran Kampus IPB Edisi 38, 39, 40, 41 yang Dianalisis dalam Penelitian

No Edisi ke- Judul Berita

1 38 One Day No Rice untuk Diversifikasi Pangan.

2 39 IPB Enterpreneurship’s Days, Menebar Semangat Usaha Kreatif Pertanian.

3 40 Limbah Serat Kelapa Sawit sebagai Alternatif Pewarna Alami 4 41 Supply Pangan, Polemik Ancaman Ketergantungan Impor Sumber: Koran Kampus IPB, 20111

Khalayak yang menjadi sampel (responden) dalam pengukuran agenda publik adalah mereka yang membaca media cetak yang dianalisis. Selain itu khalayak tersebut juga mengenal berita yang menjadi unit analisis. Oleh karena itu, populasi penelitian ini adalah mahasiswa program studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) 2009 dan mahasiswa program studi Agronomi dan Hortikultura (AGH) 2008 yang membaca Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan 41. Pemilihan program studi secara sengaja (purposive) untuk menganalisis perbedaan penilaian mahasiswa pertanian dan mahasiswa nonpertanian.

Proses pengklasifikasian dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, dimana tujuannya untuk menyaring mahasiswa yang membaca Koran kampus IPB dari seluruh mahasiswa SKPM 2009 dan AGH 2008. Dalam hal ini, seluruh mahasiswa tersebut diminta mengisi kuesioner sebagai instrumen awal penelitian.

Dari pengklasifikasian tersebut diketahui bahwa mahasiswa yang membaca Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan 41 sebanyak 74 orang, yaitu 32 mahasiswa SKPM 2009 dan 42 mahsiswa AGH 2008.

Penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling.

Mahasiswa yang dijadikan sebagai responden penelitian ini sebanyak 38 orang, yaitu 19 mahasiswa SKPM 2009 dan 19 mahasiswa AGH 2008. Artinya, dalam penelitian ini terdapat dua populasi sampling dan dua kerangka sampling. Teknik simple random sampling ini menggunakan tabel angka acak untuk mengambil sampel. Dalam hal ini, 32 mahasiswa SKPM 2009 dikode berurutan menurut abjad, sedangkan 42 mahasiswa AGH 2008 dikode berurutan berdasarkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).

1 Koran Kampus IPB Edisi 38, 39, 40, dan 41

(3)

Tabel 2. Jumlah Populasi dan Responden untuk Penelitian Agenda Setting Berita Pertanian di Koran Kampus IPB Tahun 2011

No. Program Studi Populasi (orang) Responden (orang)

1 SKPM 2009 32 19

2 AGH 2008 42 19

Total 74 38

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Penelitian dilaksanakan selama 9 bulan, yakni Juni-Desember 2011 dan Januari-Februari 2012 (Tabel 3).

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011-2012

No Kegiatan Tahun 2011 Tahun

2012

Juni Juli Agustus September Okt Nov Des

Jan Feb

3 4 5 1 2 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 2 3 1 2 2 I Proposal & kolokium

1 Penyusunan draft

2 Konsultasi 3 Kolokium 4 Revisi

II Studi Lapang 1 Pengumpulan

data

2 Analisis data 3 Konsultasi

data

III Penulisan laporan 1 Analisis

lanjutan 2 Penyusunan

draft revisi 3 Konsultasi

laporan IV Ujian Skripsi 1 Ujian

2 Perbaikan &

penggandaan skripsi

(4)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengukuran agenda media dilakukan dengan analisis isi, yakni melaui proses pendataan sistematis pada Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan 41, antara lain: (1) mendata rubrik di Koran Kampus IPB, (2) memilih judul berita pertanian yang dianalisis, (3) mengukur luas halaman yang memuat judul berita pertanian, (4) membandingkan luas berita tersebut dengan luas total Koran Kampus IPB, (5) mencatat nomor halaman yang memuat berita pertanian, dan (6) memasukkan data-data ke dalam Microsoft Excel 2003-2007 untuk dilakukan perhitungan.

Pengukuran agenda publik diperoleh dari hasil survei khalayak dengan instrumen kuesioner. Oleh karena itu, proses pengumpulan data publik antara lain:

(1) studi literatur untuk mendapatkan informasi mengenai konsep agenda setting, (2) membuat kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada sampel penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai penilaian publik terhadap berita pertanian di Koran Kampus IPB, (3) melakukan pendataan awal untuk mengetahui mahasiswa yang membaca Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan 41, dan (4) survei khalayak untuk mengumpulkan data publik dengan instrumen kuesioner.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penilaian agenda media didapatkan dari hasil analisis isi. Analisis tersebut dilakukan dengan indikator frekuensi rubrik pertanian, proporsi berita, dan juga penempatan berita. Masing-masing indikator memberikan informasi agenda media terhadap berita pertanian. Skor agenda media diperoleh dari hasil rataan skor untuk berita pertanian di Koran Kampus edisi 38, 39, 40, dan 41. Informasi mengenai agenda media tersebut diketahui dari interval skor, yakni skor 1 hingga skor 4 dengan kategori sangat tidak penting, tidak penting, penting, sangat penting.

Agenda publik ditentukan dari hasil pengukuran tiga indikator, yaitu:

tingkat kepentingan berita, peringkat berita, dan pilihan berita. Skor individu untuk masing-masing indikator diakumulasikan sehingga diperoleh agenda publik

(5)

dari hasil perhitungan rataan skor. Informasi mengenai agenda publik diketahui dari interval skor, yakni skor 1 hingga skor 4 dengan kategori sangat tidak penting, tidak penting, penting, dan sangat penting.

Pengolahan data menggunakan buku kode yang diinput pada software Microsoft Excel 2003-2007. Data kuantitatif yang telah diperoleh dikaji dengan menggunakan tabel frekuensi untuk mengukur agenda media maupun agenda publik terhadap berita pertanian di Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, dan edisi 41. Data juga diolah dengan software SPSS versi 15.0 for windows agar diperoleh output berupa crosstab (tabulasi silang) untuk membantu analisis distribusi sampel dalam menilai berita pertanian. Kemudian, dilakukan uji korelasi rank Spearman (rs) untuk menguji hipotesis penelitian pertama (H1: Xmedia = Xpublik).

r

s =

Keterangan:

Rs = Koefisien rank Spearman

di = beda antara dua peubah berpasangan n = sampel

1 dan 6 = bilangan koefisien

Sementara itu, pengujian hipotesis penelitian kedua menggunakan metode analisis statistik inferensial berdasarkan rumus uji beda T2 Hotelling, dengan rumus sebagai berikut:

T2 =

Keterangan:

T2 = Koefisien T Hotelling

n1= ukuran sampel pada kelompok 1 n2= ukuran sampel pada kelompok 2 S-1 = invers matriks koragam

X1= vektor rataan kelompok 1 X2= vektor rataan kelompok 2

Menurut Johnson dan Wichern (2002) koefisien hitung T2 Hotelling digunakan untuk menentukan terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak di

(6)

antara dua kelompok. Dalam perhitungan ini H0: X1 = X2; H2: X1 ≠ X2; dimana untuk mengetahui dua kelompok memiliki perbedaan atau tidak, hasil T2 Hotelling dibandingkan tingkat signifikansi (α = 0,05). Apabila diperoleh koefisien hitung yang lebih besar daripada α maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara dua kelompok. Sebaliknya, jika T2 Hotelling lebih kecil daripada α maka H0 ditolak dan H2 diterima, artinya terdapat perbedaan di antara kedua kelompok.

Gambar

Tabel 1.   Judul Berita Pertanian di Koran Kampus  IPB Edisi 38, 39, 40, 41  yang Dianalisis dalam Penelitian
Tabel  2.    Jumlah  Populasi  dan  Responden  untuk  Penelitian  Agenda  Setting  Berita Pertanian di Koran Kampus IPB Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan suku kecil dan suku besar pada semua jenis TGP yang diberikan, SFD memperpanjang pola bilangan yang tersedia hingga didapat suku tertentu. Stra- tegi

Cara pengucapan atau intonasi juga penting dalam komunikasi yang dilakukan call center. Cara pengucapannya haruslah jelas tidak boleh terlalu keras atau terlalu kecil. Selain

Sejak Tahun 2008 hingga Tahun 2012, jumlah negara tujuan ekspor Sulawesi Tenggara terus meningkat, baik negara tujuan, nilai maupun volume, seperti yang

Penerapan model pembelajaran quantum teaching tipe VAK dengan memanfaatkan gaya belajar yang dimiliki siswa bertujuan untuk dapat mendorong siswa agar turut aktif

Penelitian ini menggunakan metode ketiga yaitu menambahkan PVA ke dalam larutan kitosan- pektin dengan harapan dapat meningkatkan electrospinnability larutan dan bahan PVA

1 orang dari 18 orang responden ini bahkan sudah pernah ada yang mendaftar untuk global citizen namun terhenti di tengah jalan karena jurusan responden tersebut mengadakan exchange

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Bab IV merupakan laporan hasil penelitian dan analisis data di mana proses mendiskripsikan dan menganalisis produk bank syariah selama ini dan prospek