ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
At this time companies began moving toward international trade by the exchange of goods and services with companies in other countries. This makes the business more competitive. In a competitive market, prices become out of control the company. That is, companies must be able to streamline the costs incurred in order to offer products that consumers want at the price (target price) at the same time achieve the desired level of company profit (profit target).
Target costing helps managers in managing the costs that occur in the company. Target cost is obtained from the difference between the target price with profit targets. This method uses market prices (market based) as a reference for calculating the target cost that must be achieved if the company wants to obtain the desired target profit. The method I use in this research is descriptive analysis. Data collection by observation, interview and literature study. The research object is the CV writer. X is located at Jalan Raya Cibabat No. Cimahi 420-Bandung. The study was conducted from September to December, with the data used for 1 year from January to December 2009.
The result showed that the CV. X has not applied the method of target costing. Although the CV. X in the sale price very concerned about market prices, but in calculating the cost of the product, CV. X only consider the costs that can be traced (ie, costs that can be clearly identified and can be directly charged to cost objects) and costs which can not be traced (charged at 25 percent of the cost that can be traced). It is not appropriate, therefore, the authors classify costs based on the behavior of cost (cost behavior), by classifying between fixed cost and variable cost. The purpose of the classification of these costs is to investigate and analyze the cost drivers of each cost. Therefore, it can be done cost reduction, for the expected profit can be achieved.
x Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Pada saat ini perusahaan-perusahaan mulai bergerak menuju perdagangan internasional dengan adanya tukar menukar barang dan jasa dengan perusahaan-perusahaan di negara lain. Hal ini membuat dunia usaha semakin kompetitif. Dalam pasar yang kompetitif, harga menjadi di luar kendali perusahaan. Maksudnya, perusahaan harus mampu mengefisienkan biaya yang terjadi agar dapat menawarkan produknya pada harga yang diinginkan konsumen (target price) sekaligus mencapai tingkat laba yang diinginkan perusahaan (target profit).
Target costing membantu manajer dalam mengelola biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan. Target cost diperoleh dari selisih target price dengan target profit. Metode ini menggunakan harga pasar (market based) sebagai acuan untuk menghitung target cost yang harus dicapai jika perusahaan ingin memperoleh target profit yang diinginkan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Objek penelitian penulis adalah CV. X yang berlokasi di Jalan Raya Cibabat No. 420 Cimahi- Bandung. Penelitian dilakukan mulai bulan September sampai Desember, dengan data yang digunakan selama 1 tahun mulai Januari- Desember 2009.
Hasil penelitian menunjukan bahwa CV. X belum menerapkan metode target costing. Walaupun CV. X dalam menetapkan harga jual sangat memperhatikan harga pasar, namun dalam perhitungan harga pokok produk, CV. X hanya memperhitungkan biaya yang dapat ditelusuri (yaitu biaya yang dapat diidentifikasi dengan jelas dan dapat langsung dibebankan kepada cost object) dan biaya yang tidak dapat ditelusuri (dibebankan sebesar 25 persen dari biaya yang dapat ditelusuri). Hal ini kurang tepat, oleh karena itu, penulis mengklasifikasi biaya berdasarkan perilaku cost (cost behaviour), dengan mengelompokkan antara fixed cost dan variable cost. Tujuan dari pengklasifikasian biaya tersebut adalah untuk mengetahui dan menganalisis cost driver setiap biaya. Dengan demikian dapat dilakukan pengurangan biaya, agar laba yang diharapkan dapat tercapai.
Dari hasil perbandingan COGM berdasarkan traditional method dengan
target cost, diperoleh bahwa ketiga jenis produk kaos kaki tersebut tidak mencapai
target cost. Hal ini dimungkinkan karena terjadi ketidakefisienan dan atau produk yang siap dijual tidak sesuai dengan keinginan pasar. Oleh karena itu, CV. X harus melakukan metode value engineering. Saran value engineering yang diajukan penulis adalah salah satu metode untuk pengurangan biaya, dengan mengurangi nonvalue- added cost, dan value engineering sangat cocok digunakan pada perusahaan yang telah berdiri bertahun- tahun lamanya. Dengan demikian, target cost dapat tercapai karena adanya pengurangan biaya dan mendukung tercapainya laba yang diharapkan.
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
2.1.2 Klasifikasi Biaya ... 10
2.2 Biaya Produksi ... 14
2.2.1 Pengertian Biaya Produksi ... 14
2.2.2 Unsur-unsur Biaya Produksi ... 15
2.2.2.1 Biaya Bahan Baku ... 15
2.2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 16
2.2.2.3 Biaya Produksi Tidak Langsung ... 17
xii Universitas Kristen Maranatha
2.2.3.1 Job Order Costing ... 19
2.2.3.2 Process Costing ... 20
2.2.3.3 Hybrid Costing ... 21
2.3 Cost of Good Manufacture (COGM) ... 23
2.3.1 Pengertian Cost of Good Manufacture (COGM) ... 22
2.3.2 Tujuan Penetapan Cost of Good Manufacture (COGM) ... 23
2.3.3 Metode Penetapan Cost of Good Manufacture (COGM) ... 23
2.3.3.1 Variable Costing ... 24
2.3.3.2 Absorption Costing... 24
2.3.3.3 Super Variable Costing/ Throughput Costing ... 25
2.4 Metode Pembebanan Biaya pada Produk ... 26
2.4.1 Traditional Costing System ... 26
2.5 Harga Jual Produk ... 27
2.5.1 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jual ... 27
2.5.2 Metode Penetapan Harga Jual Produk ... 28
2.6 Target Costing ... 29
2.6.1 Pengertian Target Costing ... 30
2.6.2 Langkah- langkah Penerapan Target Costing ... 34
2.6.3 Manfaat Target Costing ... 37
2.7 Laba ... 38
2.7.1 Pengertian Laba ... 38
2.7.2 Jenis-jenis Laba ... 39
2.7.3 Faktor yang Mempengaruhi Laba ... 40
2.7.4 Tujuan Perhitungan Laba ... 41
2.6 Hubungan Antara Target Costing dengan Pencapaian Laba yang Diharapkan ... 41
BAB 3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 43
3.1 Metode Penelitian ... 43
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.1.2 Langkah- langkah Penelitian ... 44
3.1.3 Variabel Penelitian ... 45
xiii Universitas Kristen Maranatha
3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 46
3.2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja... 47
3.2.2.1 Struktur Organisasi ... 47
3.2.2.2 Deskripsi Kerja ... 49
3.2.3 Aktivitas Perusahaan ... 52
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1 Biaya-biaya yang Timbul (produksi dan non- produksi) dan Pengklasifikasian Biaya pada CV. X ... 54
4.2 Perhitungan COGM Menurut CV. X ... 63
4.3 Penetapan Harga Jual di CV. X ... 67
4.4 Penerapan Target Costing pada CV. X ... 68
4.4.1 Penetapan Target Price ... 68
4.4.2 Penetapan Target Profit ... 69
4.4.3 Penetapan Target Cost ... 70
4.4.4 Penerapan Target Costing dalam Penetapan COGM ... 71
4.5 Peranan Target Costing dalam Mencapai Tingkat Laba yang Diharapkan .... 82
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
halaman Tabel 4.1 Klasifikasi biaya pada CV. X tahun 2009. 60 Tabel 4.2 Klasifikasi biaya pada CV. X tahun 2009
berdasarkan perilaku cost. 62
Tabel 4.3 COGM per jenis kaos kaki per lusin. 65
Tabel 4.4 Target price CV. X pada tahun 2009. 69
Tabel 4.5 Perhitungan target profit CV. X. 70
Tabel 4.6 Target cost setiap jenis kaos kaki (per lusin). 71 Tabel 4.7 Perbandingan COGM menurut perusahaan
dengan target costing. 71
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 LifeCycleCosting. 31
Gambar 3.1 Struktur organisasi CV .X. 48
Bab 1 Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada masa kini perusahaan-perusahaan mulai bergerak menuju perdagangan internasional dengan adanya jual-beli barang atau jasa dengan perusahaan-perusahaan di negara lain, contohnya saja, Coca-cola, Apple Computer, Indomie (mie instant), Nokia, Blackberry, dan masih banyak yang lainnya. Berdasarkan contoh tersebut, menjadi salah satu fakta, bahwa banyak perusahaan yang telah melakukan perdagangan internasional, dilihat dari produk yang telah dikenal oleh semua penduduk, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Adanya hubungan perdagangan ini merupakan langkah awal perkembangan bisnis multinasional.
Bisnis multinasional menandakan dimulainya era globalisasi, dimana semua perkembangan dan kemajuan yang terjadi akan menyebabkan hilangnya batas-batas geografis dan membuat dunia usaha semakin kompetitif. Perusahaan-perusahaan dapat melihat hal ini sebagai kesempatan (opportunity) atau ancaman (threat). Untuk mengatasi persoalan ini, perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Bab 1 Pendahuluan
2 Universitas Kristen Maranatha Di lain sisi, inflasi menyebabkan kenaikan harga bahan baku, sehingga biaya produksi meningkat, dan pada akhirnya perusahaan memutuskan untuk menaikkan harga jual produknya di pasaran. Harga jual yang terlalu tinggi akan mengakibatkan penjualan turun karena konsumen cenderung mencari produk yang murah namun tetap dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, untuk jangka panjang, perusahaan harus memperbaiki konsep-konsep dalam memproduksi, memasarkan, dan mengelola aktivitas-aktivitas secara berkesinambungan. Hal ini bertujuan untuk dapat menghasilkan struktur biaya yang produktif serta efisien dan efektif dalam jangka panjang. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi perusahaan untuk mengantisipasi gejolak ekonomi yang terjadi dan ketatnya persaingan dalam era globalisasi.
Target costing merupakan salah satu kunci jangka panjang bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan kemakmuran suatu perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif dan terus menerus berubah ini. Target costing adalah salah satu alat yang dapat membantu perusahaan agar dapat menekan biaya produksi sekaligus tetap dapat mendapatkan laba sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Target costing dimulai dari penentuan target price, yaitu harga jual yang dapat diterima oleh konsumen.
Target price dikurangi dengan target laba maka dapat diketahui target cost, setelah itu perusahaan berusaha menyesuaikan proses dan biaya produksi sesuai dengan
target cost tersebut. Dengan target costing, perusahaan dapat merancang sebuah produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus dapat mencapai target laba perusahaan secara simultan, karena target costing
Bab 1 Pendahuluan
3 Universitas Kristen Maranatha untuk menurunkan biaya total sebuah produk.
CV. X adalah perusahaan yang bergerak di industri kaos kaki. Untuk dapat menjaga eksistensinya, maka CV. X berusaha memproduksi kaos kaki yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sekaligus menghasilkan produk dengan biaya optimum. Biaya optimum merupakan biaya yang ditekan serendah mungkin dengan tidak mengurangi kualitas dari produk itu sendiri, serta masih dapat mencapai target laba yang diharapkan oleh perusahaan.
Selain produk yang harus berkualitas, CV. X pun perlu memperhatikan harga jual produk karena konsumen peka/sensitif terhadap harga jual suatu barang/jasa. Penentuan harga jual dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu biaya, laba yang diinginkan, dan harga yang diinginkan oleh konsumen. Faktor biaya merupakan factor yang sangat besar pengaruhnya, maka perlu menjadi perhatian manajer dalam suatu perusahaan. Target costing membantu manajer dalam mengelola biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah yang terjadi saat ini, maka penulis tertarik untuk meneliti dan menelaah lebih lanjut tentang target costing
dan memilih CV. X sebagai objek penelitian.
1.2 Identifikasi Masalah
Bab 1 Pendahuluan
4 Universitas Kristen Maranatha Hal ini pula yang mempengaruhi perusahaan agar dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan. Selain itu, dengan adanya efisiensi biaya, maka perusahaan akan semakin mudah untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan. Di sinilah peran target costing
dibutuhkan. Dengan target costing, perusahaan dapat menetapkan target profit yang diinginkan melalui target pricing. Selain itu, melalui target costing, perusahaan dapat mengurangi biaya dengan tetap memenuhi kepuasan pelanggan. Jelaslah bahwa proses pembiayaan yang akurat harus diaplikasikan sehingga perusahaan dapat berkembang dan meningkatkan efisiensinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian, sebagai berikut :
1. Biaya – biaya apa saja yang terdapat dalam perusahaan dan bagaimana pengklasifikasian biaya-biaya tersebut?
2. Bagaimana perusahaan menentukan Cost of Good Manufactur (COGM)? 3. Apakah perusahaan telah menerapkan target costing?
4. Bagaimana peranan target costing untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan pada CV. X?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan di atas, penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
5 Universitas Kristen Maranatha 2. Mengetahui cara penetapan Cost of Good Manufacture (COGM) yang selama
ini digunakan oleh CV. X.
3. Mengidentifikasikan penerapan target costing pada CV. X.
4. Mengetahui peranan target costing untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan oleh CV. X.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Pihak perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak perusahaan melalui pemberian sumbangan, pikiran, saran, dan rekomendasi, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya, sehingga dapat tercapainya target laba yang diharapkan.
2. Pembaca pada umumnya dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan para pembaca dan pihak-pihak lain yang membutuhkan, terutama dalam bidang akuntansi menejemen, dengan topik target costing, serta dapat digunakan sebagai bahan pembanding untuk membantu penelitian sejenis selanjutnya.
3. Penulis sendiri.
Bab 1 Pendahuluan
6 Universitas Kristen Maranatha khususnya yang berhubungan dengan target costing. Selain itu, penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana lengkap jurusan Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
1.5 Kerangka Pemikiran
Saat ini persaingan dunia usaha semakin ketat dengan adanya globalisasi karena dalam era globalisasi, perusahaan tidak menghadapi persaingan di dalam negeri, tetapi juga perusahaan luar negeri. Untuk menghadapi hal ini, perusahaan harus membuat produk yang diterima oleh masyarakat dan mampu bersaing di pasar. Salah satunya adalah dengan menerapkan target costing, sehingga perusahaan dapat mengetahui berapa target costing yang harus dicapai, pengefisienan biaya produksi, guna mencapai laba yang diharapkan perusahaan. Perusahaan harus meningkatkan kualitas produk, untuk mengurangi biaya perbaikan produk. Hal ini dikarenakan 80% total biaya suatu produk ditentukan pada saat tahap design, bukan pada saat design
dan proses produksi telah selesai dilakukan.
Blocher, Chen, dan Lin (2008:12) menyatakan definisi target costing sebagai berikut:
"Target costing is a tool that has resulted directly from the intensely
competitive markets in many industries. Target costing determines the desired
cost for a product on the basis of a given competitive price, such that the
Bab 1 Pendahuluan
7 Universitas Kristen Maranatha Dalam menerapkan target costing, pertama akan dimulai dengan menentukan harga jual yang diharapkan dari suatu produk, ketika produk tersebut diluncurkan.
Target price dapat diperoleh dari tingkat harga yang berani dibayar oleh konsumen atau tingkat harga jual kompetitor (harga jual pasar). Perusahaan dapat memilih apakah akan menyamakan tingkat harga jual dengan kompetitor atau akan menetapkan harga jual yang lebih rendah. Kedua, perusahaan menetapkan tingkat laba yang diinginkan (target profit).
Jadi, target costing = target price – target profit.
Perusahaan akan membandingkan biaya keseluruhan dengan target cost. Apabila biaya keseluruhan lebih tinggi daripada target cost, maka perusahaan harus
mendesign ulang produk dan proses produksinya, sehingga target cost tercapai. Perusahaan akan berusaha untuk mencapai target cost yang telah diperoleh, guna mencapai tujuan perusahaan memenangkan persaingan. Hal ini perlu disertai dengan pengefisienan biaya produksi, yaitu dengan menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai suatu produk (non- value added activities), sehingga laba yang diharapkan akan tercapai pula. Jadi, perusahaan dapat memenangkan persaingan dan mencapai laba yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “ PERANAN TARGET COSTING UNTUK MENCAPAI
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
84 Universitas Kristen Maranatha
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan atas masalah yang telah diidentifikasi sebagai berikut: 1. CV. X telah melakukan klasifikasi biaya dengan tepat, yaitu dengan membagi biaya yang ada menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung, yang kemudian dibagi lagi menjadi biaya produksi dan biaya non produksi. Akan tetapi, pengklasifikasian biaya pada CV. X akan lebih tepat berdasarkan perilaku cost (behaviour cost), yaitu mengelompokkan antar biaya variabel dan biaya tetap.
2. Penetapan harga Cost of Good Manufacture (COGM) yang dilakukan CV. X masih menggunakan traditional costing system.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
85 Universitas Kristen Maranatha diperoleh adalah COGM pada semua jenis kaos kaki tidak memenuhi target cost yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa target cost belum tercapai di CV. X. Oleh karena itu, diperlukan tindakan efisiensi biaya untuk memperoleh tingkat laba yang diharapkan.
4. Target costing yang tidak tercapai, mengakibatkan laba yang diharapkan perusahaan pun tidak tercapai. Jadi, jelas bahwa target costing memiliki peranan terhadap laba yang diharapkan tercapai oleh CV. X.
Target costing = Target price – Target profit
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari CV. X serta kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan dan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya. Berikut ini adalah saran-saran yang dikemukakan oleh penulis:
1. Sebaiknya perusahaan melakukan reklasifikasi biaya produksi dan
non-produksi, yaitu berdasarkan perilaku cost:
Mengelompokkan biaya yang timbul pada CV. X berdasarkan biaya
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
86 Universitas Kristen Maranatha Menganalisis cost driver seiap biaya yang timbul dan menghitung
presentasi dari kapasitas menganggur, yang dapat mengurangi biaya.
2. Penetapan Cost of Good Manufacture (COGM) perusahaan lebih baik menggunakan metode pembebanan biaya dengan metode Activity Based Costing (ABC), pembebanan biaya terhadap masing- masing produk akan lebih akurat, karena berdasarkan aktivitas masing- masing produk.
3. Akibat dari target costing yang tidak tercapai, maka perusahaan disarankan melakukan value engineering dimana menganalisis penyebab utama penambahan biaya, memisahkan antara value-added activities dan nonvalue-added activities, dan menilai kinerja yang telah diperbaiki. Value engineering
sebagai salah satu cara dalam reduction cost. Apakah aktivitas-aktivitas tersebut perlu diefisienkan atau dihilangkan sama sekali. Berdasarkan tiga produk CV. X yang dijadikan sampel penelitian oleh penulis, maka diketahui bahwa ketiga jenis produk perusahaan tidak mencapai target cost yang ditetapkan. Hal ini disebabkan masih terdapat biaya yang timbul akibat
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
87 Universitas Kristen Maranatha Efisiensi lama jam kerja yang dapat berpengaruh pada
besarnya pemakaian listrik.
Pengurangan biaya sebesar Rp. 18.190.320,60.
Dalam hal ini, penulis menyarankan agar CV. X memberikan
punishment dan reward kepada tenaga kerja yang menggunakan pemakaian listrik sesuai dengan jam kerja. Dengan demikian, pengurangan biaya dapat terpenuhi.
Mengurangi frekuensi penggunaan telepon.
Pengurangan biaya sebesar Rp. 1.036.558,80.
Penulis menyarankan, agar CV. X melakukan perbaikan pada sistem pemesanan dan konfirmasi menggunakan telepon, yaitu dengan membuat list pertanyaan dan langsung dicatat mengenai pesanan tersebut. Dengan demikian, para karyawan dapat bertanya secara detail tentang pesanan, dan otomatis akan mengurangi biaya pemakaian telepon.
Mengurangi biaya pos dan giro dalam pembayaran dari
pelanggan.
Pengurangan biaya sebesar Rp. 3.999.480,00.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
88 Universitas Kristen Maranatha tertentu. Jikalau tidak memenuhi nominal tersebut, maka pemesan tidak dapat melakukan pembayaran dengan giro. Oleh karena itu, pengurangan biaya akan terpenuhi.
Mengurangi atau dapat menghilangkan biaya cetakan dan
fotocopy.
Pengurangan biaya sebesar Rp. 12.000,00.
Penulis menyarankan, agar penggunaan mesin cetakan dan fotocopy diberi password, sehingga tidak semua orang dapat mengoperasikan mesin tersebut. Dengan demikian, biaya cetakan dan fotocopy dapat dikurangi, karena penggunaannya terbatas.
Efisiensi penggunaan bensin/ solar dalam proses pengiriman.
Pengurangan biaya sebesar Rp. 396.000,00.
Penulis menyarankan, agar CV. X memperbaiki sitem pengiriman, yaitu salah satunya dengan membuat daftar tempat pengirim yang searah/ sejalur, sehingga pesanan dapat dikirim sekaligus dan dapat mengurangi biaya bensin/ solar.
Efisiensi dalam menggunakan peralatan listrik, seperti
penggunaan listrik kantor.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
89 Universitas Kristen Maranatha Penulis menyarankan, salah satunya adalah penggunaan listrik hanya diperbolehkan bagi karyawan bagian administrasi kantor dan bagian finansial dalam membuat laporan keuangan dengan menggunakan komputer. Selain itu, karyawan lain tidak diperbolehkan menggunakan peralatan listrik.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert Newton, and Vijay Govindarajan. 2004. Management Control Systems. Edisi 11. Singapore: Mc-Graw Hill
Blocher, Edward J. Kung H. Chen, and Thomas W. Lin. 2008. Cost Management A Strategic Emphasis. 2nd Edition. Upper Saddle. Mc-Graw Hill
Carter, W.K., MF. Usry. 2002. Cost Accounting. 13th Edition. Australia: dame, a division of Thompson Learning
Garrison, Ray H and Eric W. Noreen. 2003. Management Accounting. Edisi ke-10. New York: Mcgraw- Hill/ Irwin.
Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting. Edisi ke-13. Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co. Guan, Liming, Hansen, and Marryanne Mowen. 2009. CostManagement. Edisi ke-6.
United States of America: South-Western, a part of Cengage Learning
Hilton, D.R. 2005. Edisi 6. Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment. New York: McGraw-Hill/Irwin
Horngren, Foster, and Datar. 2009. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Edisi ke-13. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1 September 2007. Jakarta : Salemba Empat.
Kaplan, R.S., Atkinson, A.A., 2000. Advanced Management Accounting. 3rd Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., and Warfield, Terry D. 2008. Intermediate Accounting volume 1. IFRS Edition. John Wiley & Sons, Inc.