• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Tes Kendali Mutu Penyiapan Badan Jalan Pada Proyek Pembangunan Jalan Nasional Lintas Timur Ketapang-Way Jepara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Tes Kendali Mutu Penyiapan Badan Jalan Pada Proyek Pembangunan Jalan Nasional Lintas Timur Ketapang-Way Jepara."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TES KENDALI MUTU PENYIAPAN BADAN

JALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL

LINTAS TIMUR KETAPANG – WAY JEPARA

Gunita Zabrina

NRP : 0321049

Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Sebagian besar jaringan jalan di Propinsi Lampung dalam kondisi rusak. Padahal sebagai pintu masuk transportasi darat dari selat Sunda, Lampung membutuhkan prasarana transportasi yang memadai. Bakauheni-Ketapang sebagai alternatif perjalanan dari Bakauheni menuju kota-kota lain di Sumatera juga rusak parah. Untuk meningkatkan kinerja jalan tersebut maka dilakukan perbaikan pada segmen jalan sepanjang 18,20 Km dari simpang Bakauheni sampai Ketapang.

Pengendalian mutu dalam suatu proyek jalan memegang peranan yang sangat penting, karena keberhasilan pekerjaan sangat tergantung dari ketat tidaknya pengawasan mutu. Karenanya bahan jalan sebagai komponen utama dalam proyek jalan harus memenuhi persyaratan sehingga hasil yang diperoleh dapat memenuhi kriteria dan mutu yang diharapkan.

Dari eveluasi hasil uji untuk tanah dasar Sta 11+150 – Sta 13+000 dengan CBR, kompaksi dan Sand Cone serta hasil uji untuk lapis pondasi jalan dengan analisa saringan, berat jenis agregat kasar dan halus, batas-batas Atterberg, CBR,

kompaksi dan Sand Cone ternyata memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dan umumnya hasil tes material tersebut dapat diterima oleh pengujian hipotesis statistik.

(2)

PRAKATA

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke khadirat Tuhan YME, karena

dengan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

EVALUASI TES KENDALI MUTU PENYIAPAN BADAN JALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL LINTAS TIMUR KETAPANG – WAY JEPARA.

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan akademis

untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Kristen Maranatha. Penyusun menyadari bahwa dalam

penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, maka dari

itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan Tugas Akhir

ini.

Dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan

bimbingannya, terutama kepada:

1. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc. selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Bambang I., Prof., Ir., M.Sc., Ph.D., V. Hartanto, Ir., M.Sc., dan Silvia

Sukirman, Ir. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan

kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Hanny J. Dani, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Universitas Kristen Maranatha

(3)

4. Rini I. Rusandi, Ir., selaku Koordinator Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan

Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

5. Noek Sulandari, Ir., M.Sc., selaku Dosen Wali.

6. Orang Tua tercinta, adik-adik, serta abang yang senantiasa memberikan kasih

sayang, bantuan do’a dan dukungan moral serta materil.

7. Keluarga Besar Titimplik 3.

8. Irwanto, Imal, Indra, Elkana, Dwi, Ino, Henokh, Nike, Irma, Dinar, Rizky,

Dian Apriani, Isto, Wyrawan, Ahmad, Erlangga, Aulia, Irfan, dan seluruh

teman-teman yang sedang menyusun Tugas Akhir.

9. Seluruh mahasiswa Teknik Sipil Maranatha khususnya angakatan 2003, staf

Tata Usaha, staf Laboratorium, staf Perpustakaan serta seluruh Dosen Teknik

Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi penulis

sendiri, mahasiswa, universitas, maupun bagi dunia pendidikan khususnya bidang

Teknik Sipil.

Bandung, Agustus 2007

Penulis

Universitas Kristen Maranatha

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Maksud dan Tujuan Penelitian... 2

1.3Ruang Lingkup Pembahasan... 3

1.4Sistematika Pembahasan ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Jalan ... 5

2.2 Konstruksi Perkerasan Jalan ... 8

2.3 Fungsi Masing-masing Lapis Perkerasan pada Perkerasan Lentur ... 10

2.4 Material Konstruksi Perkerasan ... 11

2.5 Uji Material ... 12

2.5.1 Analisis Saringan ... 12

Universitas Kristen Maranatha

(5)

2.5.2 Berat Jenis Agregat Kasar ... 14

2.6 Spesifikasi Pekerjaan ... 32

2.7 Pekerjaan Tanah ... 33

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Kerja Kegiatan Penelitian ... 41

3.2 Uraian Proyek... 44

3.3 Lokasi Proyek ... 47

3.3 Data Teknik Pekerjaan Jalan Proyek ... 48

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Evaluasi Hasil Tes Penyiapan Tanah Dasar... 50

4.2 Evaluasi Hasil Tes Penyiapan Lapis Pondasi Agregat Kelas B... 56

4.2.1 Agregat Kelas B ... 56

4.2.2 Agregat Kelas A... 70

4.3 Analisis Statistik ... 82

Universitas Kristen Maranatha

(6)

4.3.1 Analisis Saringan ... 82

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Saran... 115

DAFTAR PUSTAKA... 116

LAMPIRAN... 118

Universitas Kristen Maranatha

(7)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

AASHTO = American Association of State Highway and Transportation Officialls

APBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

ASTM = American Society for Testing and Materials

Ba = Berat benda uji dalam air

Bj = Berat benda uji kering

Bk = Berat benda uji pada suhu kamar

Bt = Berat piknometer isi air dan benda uji

CBR = California Bearing Ratio

CC = Koefisien kelengkungan

cm = Centimeter

CU = Koefisien Keseragaman

Dirjen = Direktorat Jenderal

D10 = Diameter sehubungan dengan 10% halus

D30 = Diameter sehubungan dengan 30% halus

D60 = Diameter sehubungan dengan 60% halus

Gs = Specific Gravity

Universitas Kristen Maranatha

(8)

lbs = Pounds

MC = Moisture Content

mm = Millimeter

No. = Nomor

OMC = Optimum Moisture Content

Pemda = Pemerintah Daerah

t = Nilai hitung distribusi-t

W = Weight

α = Taraf keberartian

γ = Berat isi tanah

γd = Berat isi kering tanah

μ = Parameter hipotesis

Universitas Kristen Maranatha

(9)

∑ = Jumlah Xt = Data sampel

x = Rata-rata sampel

Universitas Kristen Maranatha

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alat Pemeriksaan Batas Cair... 18

Gambar 2.2 Alat Uji CBR... 22

Gambar 2.3 Contoh Grafik Pembebanan Standar dan Koreksi Hasil Pembebanan pada Pengujian CBR ... 23

Gambar 2.4 Alat Sand Cone... 30

Gambar 2.5 Diagram Alir Prosedur Umum Uji Hipotesis... 37

Gambar 2.6 Daerah Penolakan dan Penerimaan Uji Dua-Ujung... 38

Gambar 2.7 Daerah Penolakan dan Penerimaan Uji Satu-Ujung ... 39

Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Kerja Kegiatan Penelitian ... 43

Gambar 3.2 Bagan Pengelompokkan Uji Material ... 45

Gambar 3.3 Lay Out Jalan Paket Pembangunan Jalan bakauheni - Ketapang... 46

Gambar 3.4 Lokasi Proyek yang Ditinjau... 47

Gambar 3.5 Penampang Melintang Jalan (Rekonstruksi)... 49

Gambar 4.1 Pembacaan Ulang CBR Tanah Dasar ... 52

Gambar 4.8 Grafik Gradasi Agregat Sampel B.1.1 ... 63

Universitas Kristen Maranatha

(11)

Gambar 4.9 Grafik Plastisitas Casagrande... 67

Gambar 4.10 Pemadatan Agregat B untuk sta 11+200 – sta 11+975 ... 69

Gambar 4.11 Pemadatan Agregat B untuk sta 12+150 – sta 13+050 ... 70

Gambar 4.12 Grafik Gradasi Agregat A.1 ... 73

Gambar 4.13 Grafik Gradasi Agregat A.2 ... 74

Gambar 4.14 Grafik Gradasi Agregat A.3 ... 75

Gambar 4.15 Pemadatan Agregat A untuk sta 11+200 – sta 11+975 ... 80

Gambar 4.16 Pemadatan Agregat A untuk sta 12+150 – sta 13+050 ... 81

Universitas Kristen Maranatha

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Pengujian Pemadatan Tanah ... 27

Tabel 2.2 Daftar Koefisien Nilai r... 29

Tabel 4.1 Resume Hasil Pengujian CBR Tanah Dasar ... 51

Tabel 4.2 Hasil Pemadatan Lapangan dan Laboratorium pada Tanah Dasar .. 53

Tabel 4.3 Gradasi Lapis Pondasi Agregat... 57

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Agregat Kasar Kelas B ... 65

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Agregat Halus Kelas B ... 65

Tabel 4.12 Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat ... 65

Tabel 4.13 Hasil Percobaan Atterberg Limit... 66

Tabel 4.14 Resume Hasil Pengujian CBR Agregat Kelas B... 67

Tabel 4.15 Hasil Pemadatan Lapangan dan Laboratorium Agregat B... 68

Tabel 4.16 Resume Analisa Saringan Agregat A.1... 71

Tabel 4.17 Resume Analisa Saringan Agregat A.2... 71

Tabel 4.18 Resume Analisa Saringan Agregat A.3... 72

Tabel 4.19 Analisa Gradasi A.1 ... 76

Tabel 4.20 Analisa Gradasi A.2 ... 76

Universitas Kristen Maranatha

(13)

Tabel 4.21 Analisa Gradasi A.3 ... 76

Tabel 4.22 Hasil Pengujian Agregat Kasar Kelas A ... 77

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Agregat Halus Kelas A ... 77

Tabel 4.24 Resume Hasil Pengujian CBR Agregat Kelas A ... 78

Tabel 4.25 Hasil Pemadatan Lapangan dan Laboratorium Agregat A ... 79

Tabel 4.26 Perhitungan Distribusi-t Persentase Lolos Saringan Agregat Kelas B ... 82

Tabel 4.27 Perhitungan Distribusi-t Persentase Lolos Saringan Agregat Kelas A... 82

Tabel 4.28 Perhitungan Rata-rata Penyerapan Agregat Kasar Kelas B ... 84

Tabel 4.29 Perhitungan Rata-rata Penyerapan Agregat Halus Kelas B ... 85

Tabel 4.30 Perhitungan Rata-rata Penyerapan Agregat Kasar Kelas A... 86

Tabel 4.31 Perhitungan Rata-rata Penyerapan Agregat Halus Kelas A... 86

Tabel 4.32 Perhitungan Rata-rata LL Agregat Kelas B ... 88

Tabel 4.33 Perhitungan Rata-rata PI Agregat Kelas B... 89

Tabel 4.34 Perhitungan Rata-rata Sampel CBR Tanah Dasar... 90

Tabel 4.35 Perhitungan Rata-rata Sampel CBR Agregat Kelas B ... 91

Tabel 4.36 Perhitungan Rata-rata Sampel CBR Agregat Kelas A... 92

Tabel 4.37 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Tanah Dasar 1... 94

Tabel 4.38 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Tanah Dasar 2... 95

Tabel 4.39 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Tanah Dasar 3... 96

Tabel 4.40 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Agregat Kelas B 1 ... 97

Tabel 4.41 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Agregat Kelas B 2 ... 98

Tabel 4.42 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Agregat Kelas A 1 ... 100

Universitas Kristen Maranatha

(14)

Tabel 4.43 Perhitungan Rata-rata Pemadatan Agregat Kelas A 2 ... 101

Tabel 4.44 Perhitungan Rata-rata Kepadatan Tanah Dasar ... 103

Tabel 4.45 Perhitungan Rata-rata Kepadatan Agregat Kelas B... 104

Tabel 4.46 Perhitungan Rata-rata Kepadatan Agregat Kelas A... 106

Tabel 4.47 Perhitungan Distribusi-t Kadar Air Tanah Dasar... 108

Tabel 4.48 Perhitungan Distribusi-t Kadar Air Agregat Kelas B ... 109

Tabel 4.49 Perhitungan Distribusi-t Kadar Air Agregat Kelas A ... 109

Tabel 4.50 Perhitungan Rata-rata Kadar Air Lapangan Tanah Dasar ... 110

Universitas Kristen Maranatha

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Uji Material Penyiapan Tanah Dasar ... 118

A.1 CBR ... 119

A.2 Pemadatan... 123

A.3 Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone... 124

Lampiran B Hasil Uji Material Agregate Base B... 125

B.1 Analisa Saringan... 126

B.2 Berat Jenis Agregat Kasar ... 127

B.3 Berat Jenis Agregat Halus ... 128

B.4 Atterberg Limit... 129

B.5 CBR ... 130

B.6 Pemadatan... 133

B.7 Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone... 134

Lampiran C Hasil Uji Material Agregate Base A... 135

C.1 Analisa Saringan... 136

C.2 Berat Jenis Agregat Kasar ... 137

C.3 Berat Jenis Agregat Halus ... 188

C.4 Atterberg Limit... 139

C.5 CBR ... 140

C.6 Pemadatan... 143

C.7 Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone... 144

Universitas Kristen Maranatha

(16)

Lampiran D Tabel-tabel ... 145

D.1 Klasifikasi Sistem Unified... 146 D.2 Klasifikasi Sistem AASHTO... 147

D.3 Jenis Tanah dan Peruntukan sebagai Bahan untuk Struktur

Perkerasan Jalan ... 148

D.4 Tabel distribusi-t... 149

Universitas Kristen Maranatha

(17)

118

Lampiran A

Hasil Uji Material

Penyiapan Tanah Dasar

(18)

119

A.1 CBR

(19)

120

(20)

121

(21)

122

(22)

123

A.2 Pemadatan

(23)

124

A.3 Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone

(24)

125

LAMPIRAN B

HASIL UJI MATERIAL

AGREGATE BASE B

(25)

126

B.1 Analisa Saringan

(26)

127

B.2 Berat Jenis Agregat Kasar

(27)

128

B.3 Berat Jenis Agregat Halus

(28)

129

B.4 Atterberg Limit

(29)

130

B.5 CBR

(30)

131

(31)

Universitas Kristen Maranatha

(32)

133

B.6 Pemadatan

(33)

134

B.7 Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone

(34)

135

LAMPIRAN C

HASIL UJI MATERIAL

AGREGATE BASE A

(35)

136

C.1 Analisa Saringan

(36)

137

C.2 Berat Jenis Agregat Kasar

(37)

138

C.3 Berat Jenis Agregat Halus

(38)

139

C.4 Atterberg Limit

(39)

140

C.5 CBR

(40)

141

(41)

142

(42)

143

C.6 Pemadatan

(43)

144

C.7 Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone

(44)

Universitas Kristen Maranatha

145

LAMPIRAN D

(45)

146

D.1 Klasifikasi Sistem Unified[3]

(46)

Universitas Kristen Maranatha

147

(47)

148

D.3 Jenis Tanah dan Peruntukan sebagai Bahan untuk Struktur Perkerasan Jalan [11]

Fraksi Simbol Digunakan Sebagai Kembang

Tanah

baik Sangat kecil

GM

Sangat baik

sampai

baik

Kerikil dan Tanah Berkeri

k

il

GC Baik Cukup baik Jelek Sangat kecil

SW Baik Cukup baik Jelek Sangat kecil

Cukup baik Cukup baik Jelek Sangat kecil

SP

sampai baik sampai baik

Cukup baik

Jelek

sampai Jelek Kecil sampai

SM

Tanah Berbutir

SC

Cukup baik digunakan Sedang

Jelek

sampai Tidak boleh

Tidak

boleh Kecil sampai ML

Cukup baik digunakan digunakan Sedang

Jelek

sampai Tidak boleh

Tidak

boleh Sedang

CL

Cukup baik digunakan digunakan

Jelek

sampai Tidak boleh

Tidak

Cukup baik digunakan digunakan

sampai tinggi

Jelek Tidak boleh

Tidak

boleh Tinggi

OL

digunakan digunakan

Jelek Tidak boleh

Tidak

boleh Tinggi

MH

digunakan digunakan

Jelek

sampai Tidak boleh

Tidak

boleh Tinggi

CH

Cukup baik digunakan digunakan

Sangat

jelek Tidak boleh

Tidak

jelek digunakan digunakan

Tidak boleh Tidak boleh

Tidak boleh

Sangat tinggi Organik Pt

digunakan digunakan digunakan

(48)

149

D.4 Tabel Distribusi-t[13]

α

(49)

150

(50)

151

(51)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Propinsi Lampung sebagai pintu masuk transportasi darat dari Selat Sunda ke beberapa propinsi lain di Sumatera jelas sangat membutuhkan prasarana transportasi yang memadai. Tapi pada kenyataannya sebagian besar jaringan jalan di Propinsi Lampung dalam kondisi rusak.

(52)

2

Selain melalui Bandar Lampung, ada alternatif jalan untuk menuju kota-kota lain di Sumatera dari Bakauheni yaitu melalui Ketapang. Saat ini kondisi jalan yang termasuk dalam Jalan Lintas Timur (Jalintim) tersebut dalam keadaan penuh tambalan, bergelombang, dan berlubang.

Salah satu langkah perbaikan adalah dengan melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan jaringan jalan. Adanya pengendalian mutu pada proyek pembangunan jalan diharapkan kerusakan-kerusakan pada perkerasan jalan yang bisa muncul lebih awal dari yang diperkirakan bisa dibatasi sekecil mungkin.

Pada desain perkerasan jalan mencakup studi dan pemahaman bahan-bahan perkerasan serta tanah dan perilakunya di bawah beban. Karena perkerasan didukung oleh tanah di bawahnya maka pengetahuan tanah sangatlah penting. Analisis geoteknik pada perencanaan teknik jalan raya diperlukan untuk pertimbangan perencanaan konstruksi badan jalan, sedangkan pengujian material jalan diperlukan untuk rencana bahan konstruksi lapisan perkerasan.

Bahan jalan adalah komponen utama pada konstruksi jalan. Dalam penggunaannya, semua jenis bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis. Untuk itu pemilihan dan penggunaan bahan-bahan tersebut haruslah didasarkan pada hasil pengujian baik di laboratorium maupun di lapangan sehingga mutu yang diharapkan dapat tercapai.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah mengevaluasi berbagai macam hasil tes material konstruksi pada struktur perkerasan jalan nasional Lintas Timur di

(53)

3

Lampung segmen Bakauheni – Ketapang sta 11+150 – sta 13+000, apakah sesuai dengan Spesifikasi Teknis atau tidak.

Adapun tujuannya adalah:

1. Memeriksa hasil tes material konstruksi seperti Analisa Saringan, Berat Jenis Agregat Kasar dan Halus, Atterberg Limit, CBR, Tes Pemadatan (Compaction

Test), dan Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone.

2. Mencocokkan hasil-hasil tersebut dengan Spesifikasi Teknis yang telah ditentukan.

3. Analisis statistik untuk menilai diterima atau ditolaknya nilai-nilai uji material tersebut.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah:

1. Jalan yang dievaluasi adalah Jalan Nasional, Jalan Arteri Primer Lintas Timur Ketapang – Way Jepara segmen Bakauheni – Ketapang sta 11+150 – sta 13+000.

2. Struktur perkerasan yang ditinjau adalah lapisan tanah dasar dan lapis pondasi bawah.

3. Data diperoleh dari Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga propinsi Lampung.

4. Kendali mutu material dan metode pelaksanaan diasumsikan telah memenuhi syarat.

5. Uji material untuk tanah dasar adalah CBR, Tes Pemadatan (Compaction

Test), dan Sand Cone. Sedangkan pada lapis pondasi uji material meliputi

(54)

4

Analisa Saringan, Berat Jenis, Atterberg Limit, CBR, Tes Pemadatan (Compaction Test), dan Sand Cone.

6. Spesifikasi Teknis yang digunakan adalah Dokumen Kontrak – Bab VI Paket Pembangunan Jalan Bakauheni – Ketapang.

7. Analisis statistik hanya dengan menggunakan tes “t”.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir dibagi dalam 5 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, membahas tentang latar belakang pemilihan topik penelitian, maksud tujuan penelitian yang akan dicapai, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisannya. Bab 2 Tinjauan Pustaka, berisi tinjauan pustaka yang akan memberikan gambaran tentang klasifikasi jalan, konstruksi perkerasan,material serta fungsi konstruksi perkerasan, uji material, spesifikasi pekerjaan, pekerjaan tanah dan lapis pondasi agregat dalam Spesifikasi Teknis dan analisis statistik dangan tes “t”. Proses kerja kegiatan penelitian, uraian tentang proyek yang ditinjau yaitu Proyek Pembangunan Jalan Nasional Lintas Timur Ketapang – Way Jepara, lokasi proyek dan data teknik pekerjaan proyek akan diuraikan dalam Bab 3 Metodologi Penelitian. Pengevaluasian data-data sesuai Spesifikasi Teknis dan analisis statistik diulas dalam Bab 4 Pengolahan dan Analisis Data. Bab 5 Kesimpulan dan Saran, berupa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

(55)

5

(56)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan data didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian material umumnya tidak ada yang menyimpang dari spesifikasi.

(57)

114

2. Untuk agregat kelas B umumnya nilai CU>15 dan nilai 1<CC<3 termasuk kerikil well graded (gradasi baik) atau GW. Menurut klasifikasi Unified di Laboratorium tergolong GW-GC, berarti kerikil bergradasi baik dengan butiran halus dari jenis lempung.

3. Untuk agregat kelas A secara keseluruhan nilai CU>15 dan nilai CC tidak terletak antara 1 dan 3 termasuk kerikil poor graded (gradasi jelek) atau GP. 4. Menurut AASHTO M145 agregat kelas B terklasifikasi sebagai A-1

sedangkan agregat kelas A terklasifikasi sebagai A-3.

5. Penyerapan air untuk agregat kelas A dan kelas B tidak lebih dari 3%.

6. Hasil Atterberg Limit untuk agregat kelas B memenuhi spesifikasi yaitu Batas Cair antara 0-35 dan Indeks Plastisitas antara 0-10.

7. Hasil Atterberg Limit untuk agregat kelas A adalah non plastis. Hal ini dapat disebabkan karena batas cair atau batas plastis tidak dapat ditentukan, atau batas plastis > batas cair.

8. Nilai CBR untuk tanah dasar memenuhi spesifikasi minimal 6% dan agregat kelas B memenuhi spesifikasi minimal 35%.

9. Terdapat pembacaan CBR yang kurang tepat pada tanah dasar.

10. Nilai CBR agregat kelas A terdapat 1 nilai yang tidak memenuhi syarat ( < 90%) dari 4 nilai yang diuji.

11. Hasil perbandingan kepadatan laboratorium dengan kompaksi dan kepadatan lapangan dengan Sand Cone memenuhi spesifikasi, yaitu 95% untuk tanah dasar dan 100% untuk agregat kelas A dan kelas B.

(58)

115

12. Pengujian hipotesis statistik umumnya diterima. Hanya ada beberapa nilai H0

yang ditolak.

5.2 Saran

Berdasarkan evaluasi pada segmen Bakauheni-Ketapang sta 11+150 – sta 13+000 disarankan:

1. Perlu studi lanjut evaluasi tes kendali mutu pada lapis-lapis aspal di atasnya. 2. Ada peneliti independen untuk pengawasan pengendalian mutu pada

proyek-proyek jalan.

3. Laporan hasil pengujian disimpan dengan baik jika suatu saat diperlukan

(59)

116

DAFTAR PUSTAKA

1. Alamsyah, A.A., (2001), Rekayasa Jalan Raya, UMM Pres, Malang.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan, (2002), Metode, Spesifikasi dan Tata

Cara Bagian:1 Tanah, Longsoran, Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah, Jakarta.

3. Bagian Pelaksana Kegiatan Pembangunan Jalan Nasional Lintas Timur Ketapang-Way Jepara, (2005), Dokumen Kontrak-Bab VI:Spesifikasi Teknis, SNVT Pembangunan Jalan Nasional Lintas Timur, Lampung.

4. Balai Geoteknik Jalan, Klasifikasi dan Sifat-sifat Teknis Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Bandung.

5. Balai Penyelidikan Konstruksi Jalan, (1987), Laporan Pengujian 23 86 004 –

PK 22 045:Pengendalian Mutu Agregat dan Campuran Bahan Jalan (Agregat) Ruas Jalan Cianjur – Sukabumi Propinsi Jawa Barat, Pusat

Penelitian dan Pengembangan Jalan, Bandung.

6. Harinaldi, (2005), Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, Erlangga, Jakarta.

7. Sjahdanulirwan, M., (1987), Laporan Pengkajian 12 013 – TJ 86:Pedoman

Umum dalam Pengendalian Mutu, Pusat Penelitian dan Pengembangan

Jalan, Bandung.

8. Sugiyono, (2005), Statistika untuk penelitian, Alfabeta, Bandung.

9. Sukirman, S., (1999), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.

10.Susilo, B.H., (1994), Diktat Kuliah Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan

Raya, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

(60)

117

11.Tranggono, M., (2005), Laporan Akhir Workshop Teknologi Pemeliharaan

jalan Kabupaten, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan,

Bandung.

12.Tri Citra Perdana, BPAB,JO.,(2006), Laporan Hasil Uji Material, Bagian Pembangunan Jalan Bakauheni-Ketapang, Lampung.

13.Walpole, R.E., Myers, R.H., (1995), Ilmu Peluang dan Statistika untuk

Insinyur dan Ilmuwan, Edisi Keempat, Terjemahan RK Sembiring, Penerbit

ITB, Bandung.

14.Wignal, A., Peter S., Kendrick, Ancill, R., Copson, M., (2003), Proyek Jalan

Teori dan Praktek, Edisi keempat, Penerjemah Aloysius Tjan., Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan keuangan, sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan pada perusahaan LQ-45

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011), Demsetz dan Villalonga (2001) dan sejalan dengan Sujoko dan

Proses penyesuaian diri terhadap lingkungan sangat diperlukan tujuannya agar kita mampu menentukan sikap dan memilih posisi yang sesuai serta bisa mengikuti arus

Beragamnya fasilitas yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan ini membawa konsekuensi bahwa tidak semua pelayanan yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai

Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma, atau limas * Soal. Keliling alas sebuah kubus

Hal ini dapat dilihat dari rasio modal saham perusahaan berada dibawah rasio rata-rata industri farmasi sejenis, yaitu untuk rasio laba atas ekuitas (ROE), rasio pendapatan

Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis bentuk saluran pemasaran dodol rumput laut pada UMKM Citarasaku di Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi, (2) menganalisis margin