• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula tropicana slim pada konsumen supermarket Indogrosir Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula tropicana slim pada konsumen supermarket Indogrosir Yogyakarta"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI NILAI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GULA TROPICANA SLIM PADA KONSUMEN

SUPERMARKET INDOGROSIR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Felita Ersalina NIM: 132214040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PERSEPSI NILAI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GULA TROPICANA SLIM PADA KONSUMEN

SUPERMARKET INDOGROSIR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Felita Ersalina NIM: 132214040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Felita Ersalina

Nim : 132214040

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul “Persepsi Nilai dan

Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana Slim Pada

Konsumen Supermarket Indogrosir Yogyakarta”. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihakn dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk

pangkala data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari

saya maupun memberi royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena

dengan rahmat dan kasihNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Persepsi Nilai dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Gula Tropicana Slim pada Konsumen Supermarket Indogrosir Yogyakarta

dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada program studi Manejemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis

baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materiil. Oleh

sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkatiku.

2. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan meluangkan waktu serta memberikan masukan yang

sangat positif sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dengan kesungguhan hati, sehingga

(9)
(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Halaman Persetujuan Pembimbing... ii

Halaman Motto... iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis... iv

Halaman Kata Pengantar... vii

Halaman Daftar Isi... ix

Halaman Daftar Tabel... xii

Halaman Daftar Gambar... xiii

Halaman Lampiran... xiv

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10

A. Landasan Teori... ... 10

1. Pengertian Pemasaran... 10

2. Konsep Pemasaran... 12

3. Definisi Konsumen... 12

4. Bauran Pemasaran... 13

5. Pengertian Produk... 15

6. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen... 16

(11)

x

8. Persepsi Nilai... 19

9. Kepercayaan... 19

9.1 Pengertian Kepercayaan... 20

9.2 Faktor – Faktor Pembentuk Kepercayaan... 21

9.3 Jenis - Jenis Kepercayaan... 21

a. Kepercayaan Atribut Objek... 21

b. Kepercayaan Manfaat Atribut... 22

c. Kepercayaan Manfaat Objek... 22

B. Penelitian Sebelumnya... 22

C. Hipotesis... 23

BAB II METODE PENELITIAN... 25

A. Jenis Penelitian... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 25

C. Jenis dan Sumber Data... 25

D. Variabel Penelitian... 26

1. Identifikasi Variabel... 26

2. Operasional Variabel... 26

E. Penentuan Populasi dan Sampel... 28

1. Populasi... 28

2. Sampel... 29

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 29

1. Teknik Pengumpulan Data... 29

2. Alat Pengumpulan Data... 30

G. Uji Kualitas Instrumen... 30

a. Uji Validitas... 30

b. Uji Reliabilitas... 31

H. Prosedur Analisis... 33

1. Analisis Regresi Berganda... 33

2. Uji Asumsi Klasik... 34

2.1 Uji Multikolinearitas... 34

2.2 Uji Normalitas... 36

2.3 Uji Heterokedastisitas... 36

3. Uji Signifikan Serentak / Simultan (Uji F) ... 37

(12)

xi

5. Koefisien Determinasi (R2) ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN..40

A. Obyek Penelitian... 40

B. Subyek Penelitian... 41

1. Visi Misi Perusahaan... 47

2. Produk PT. Nutrifood Indonesia... 48

1) Pemanis... 48

2) Produk Susu Bubuk Non Fat... 49

3) Sari Buah... 51

4) Susu Suplemen Pria... 52

5) Susu Diet... 53

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 54

A. Karakteristik Responden... 54

a. Jenis Kelamin... 54

b. Usia... 55

c. Lama Mengkonsumsi Gula Tropicana Slim... 55

B. Pengujian Instrumen Penelitian... 56

1. Uji Validitas... 57

2. Uji Reliabilitas... 58

C. Uji Asumsi Klasik... 59

1. Uji Multikolinearitas... 59

2. Uji Normalitas... 59

3. Uji Heteroskedasitas... 60

D. Uji Hipotesis... 61

a. Analisis Regresi Linier Berganda... 61

b. Uji t... 62

c. Uji F... 65

d. Koefisien Determinasi... 67

E. Pembahasan... 68

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 70

A. Kesimpulan... 70

B. Saran... 70

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin... 54

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 55

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Mengkonsumsi... 56

V.4 Hasil Uji Validitas Instrumen... 57

V.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 58

V.6 Hasil Uji Multikolinearitas... 59

V.7 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 62

V.8 Hasil Uji F... 65

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

4. 1 Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra ... 41

5.1 Hasil Uji Normalitas... 60

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lamp Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... 74

(16)

xv

ABSTRAK

PERSEPSI NILAI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GULA TROPICANA SLIM PADA

SUPERMARKET INDOGROSIR YOGYAKARTA

Felita Ersalina

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen Indogrosir. Dimana diajukan dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu persepsi nilai dan kepercayaan berperan sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian berperan sebagi variabel terikat.

Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menitikberatkan pada pengujian hipotesis yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampling tertentu dengan menyebar kuisioner terhadap 100 orang responden yang melakukan pembelian terhadap produk gula Tropicana Slim yang berada di Supermarket Indogrosir. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis lewat uji F dan uji t serta uji koefisien determinasi (R2) .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir.

(17)

xvi

ABSTRACT

VALUE PERCEPTION AND BELIEF TOWARDS THE PURCHASE DECISION OF TROPICANA SLIM DIET SUGAR OF INDOGROSIR

CONSUMERS IN YOGYAKARTA Felita Ersalina

Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2017

This research aimed at knowing the value perception and belief towards the purchasing decision of Tropicana Slim diet sugar of Indogrosir consumers. The data of this research were obtained using survey.

The sampling group consisted of 100 consumers who had puchased the product at Indogrosir Supermarket. The data were analysed using quantitative and qualitative analysis.The quantitative analysis employed was regression analysis.

The result of this research showed that value perception and belief did not influence purchase decision of Tropicana Slim diet sugar of Indogrosir supermarket consumers.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kompetisi semakin ketat dalam persaingan perusahaan baik yang

memproduksi barang maupun jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen. Perusahaan harus menentukan kebutuhan dan keinginan untuk sukses

ke berbagai target pasar tertentu dan memberikan kepuasan yang dinginkan lebih

baik daripada pesaing (Schiffman dan Kamuk, 2008). Salah satunya adalah PT

Nutrifood Indonesia yang didirikan pada bulan Februari tahun 1979. Perusahaan

yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang memberikan

manfaat untuk kesegaran, kesehatan, dan penampilan yang menginspirasi dan

membantu setiap individu untuk mencapai keseimbangan hidup dengan

menjalankan pola hidup sehat yang menyenangkan dan tetap memperhatikan

asupan nutrisi sehingga dapat menikmati hidup sehat. Salah satu produknya adalah

gula rendah kalori Tropicana Slim yang diperuntukkan bagi penderita diabetes militus dan orang-orang yang menginginkan hidup sehat.

Gula merupakan bahan makanan yang banyak digunakan untuk membuat

berbagai macam makanan serta minuman. Rasanya manis serta terasa enak di lidah,

tak heran banyak orang yang menyukai rasa manis. Akan tetapi konsumsi gula

berlebih rawan terserang penyakit diabetes, apalagi semakin lanjut usia seseorang,

(19)

pun, apalagi jika keluarga memiliki riwayat penyakit diabetes. Maka dari itu

penderita diabetes sangat dianjurkan untuk lebih sering mengontrol kadar gula

dalam darah agar tetap normal dan tidak berlebih. Caranya adalah dengan

menggunakan gula, gula yang digunakan pun adalah gula yang rendah kalori.

Tropicana Slim hadir untuk memberikan solusi sebagai gula rendah kalori.

Tidak hanya dapat dikonsumsi untuk para penderita diabetes atau orang-orang yang

lanjut usia saja, Tropicana Slim dapat dikonsumsi oleh semua umur. Produk ini

sangat tepat untuk menerapkan pola hidup sehat. Tropicana Slim dikonsumsi untuk

penderita diabetes, melindungi atau mencegah dari diabetes, selain itu untuk

mengontrol asupan kalori agar berat badan tetap ideal dan ramping.

Tropicana Slim hadir dengan banyak varian produk, salah satunya

Tropicana Slim Gula Rendah Kalori (Tropicana Slim Low Calorie Sweetener).

Produk ini memiliki kadar kalori yang cukup rendah. Beberapa produk Tropicana

Slim Low Calorie diantaranya adalah Tropicana Slim Classic, Tropicana Slim Steleaf, dan Tropicana Slim Lemon C, Tropicana Slim Antioxidant. (www.tropicanaslim.com).

Tropicana Slim merupakan produk andalan dengan manfaat yang unggul,

yaitu produk bebas gula dan rendah kalori yang aman dikonsumsi untuk penderita

diabetes, bisa digunakan untuk diet rendah gula, serta bisa membantu mencegah

diabetes sejak dini. Tropicana Slim Classic dikenal oleh masyarakat sudah sejak lama yang terbuat dari bahan gula jagung dengan kandungan rendah kalori. Produk

(20)

sebagai pengganti gula pasir. Rasa manisnya tetap enak, nikmat tapi tetap sehat

karena kandungan rendah kalori. Konsumsi Tropicana Slim Classic sebagai pengganti gula pasir maka akan menghindarkan dari resiko terserang penyakit

diabetes. Takaran satu sachet (2,5 gram) Tropicana Slim Classic mengandung 5 kalori sama dengan 2 sendok teh (10 gram) gula pasir yang mengandung 40 kalori.

Produk ini memiliki berbagai varian berupa takaran sachet (25, 50, 100) dan refil

(100 gram, 250 gram, 500 gram). (www.tropicanaslim.com)

Tropicana Slim Lemon C tidak hanya gula saja akan tetapi mengandung gula dengan rasa lemon segar. Memiliki kandungan vitamin C yang berfungsi sebagai

antioksidan. Produk ini dapat dicampurkan pada minuman untuk memperoleh rasa

lemon yang segar. Produk ini dapat dicampurkan pada minuman untuk

mendapatkan rasa lemon yang segar. Rasa manisnya tetap enak dan nikmat tapi

sehat dikonsumsi karena rendah kalori. Satu sachet (2,5 gram) Tropicana Slim

Lemon C (5 kalori) sama dengan 2 sendok teh (10gram) gula pasir (40 kalori).

Untuk produk Tropicana Slim Lemon C tersedia dalam bentuk sachet (2,5 gram).

(www.tropicanaslim.com)

Tropicana Slim Antioxidant merupakan produk gula rendah kalori yang ditambah dengan ekstrak green tea ( teh hijau) dan antioxidant EGCG dari green

tea. Hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Produk ini dapat dicampurkan

pada minuman untuk mendapatkan rasa teh hujau yang segar. Rasa manisnya tetap

enak dan nikmat namun tetap aman dari diabetes karena gula ini rendah kalori. Satu

sachet (2,5 gram) Tropicana Slim Antioxidant (5 kalori). Produk ini sama dengan

(21)

kemasan sachet 2,5 gram. Sedangkan produk Tropicana Slim Steleaf terbuat dari

daun Stevia yang mana daun Stevia ini memiliki manfaat sebagai pemanis yang

telah dikenal sejak jaman suku Indian. Produk ini hanya tersedia dalam bentuk

sachet (5,0 gram). ( www.tropicanaslim.com)

Setiap manusia pasti ingin sehat dan prima sehingga dapat memiliki usia

produktif yang panjang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

mempertahankan kesehatan adalah dengan cara mengatur pola makan sesuai

dengan kondisi tubuh. Kebutuhan gizi setiap orang akan berbeda sesuai dengan

usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan kondisi fisiologi (hamil, menyusui, atau

mengidap penyakit tertentu). Pengetahuan tentang hal tersebut sangat penting

sehingga dalam memilih makanan dan jumlah yang dikonsumsi sesuai kebutuhan

dan karakteristik kondisi tubuh. Penderita diabetes mellitus membutuhkan makanan

yang berbeda dengan orang normal atau orang yang menderita penyakit lain. Selain

mengkonsumsi obat, makanan pun sangat berperan dalam membantu proses

penyembuhan maupun menjaga kestabilan kondisi kesehatan seseorang. Makanan

dapat membantu memulihkan kesehatan melalui berbagai manfaat kandungan zat

gizi yang dimilikinya. Seseorang yang mengidap penyakit tertentu harus

mempelajari cara pengaturan makanan yang sesuai dengan sifat dari penyakit

tersebut dan seberapa banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekeliruan

dalam mengkonsumsi makanan dapat berakibat fatal bagi penderita. Misalnya,

seorang penderita diabetes banyak mengkonsumsi gula (sukrosa) atau bahan

makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti anggur, nasi, dan kue yang dengan

(22)

Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berkalori tinggi

memiliki dampak negatif bagi tubuh. Salah satu bahayanya adalah kadar gula dalam

darah bisa melonjak naik, sehingga berpotensi memicu penyakit diabetes atau

kencing manis. Banyak orang mengonsumsi makanan manis atau berkalori tapi tak

mengimbanginya dengan aktivitas fisik. Akibatnya kadar gula dalam darah pun

meningkat. Satu sendok makan (sdm) atau 8 gram gula terkandung 32 kalori.

Idealnya, 1 kalori yang masuk ke dalam tubuh harus 'dibayar' dengan 25 langkah

berjalan kaki. Jadi setiap konsumsi 32 kalori berarti harus ditebus dengan 800

langkah. Sayangnya tak semua orang menyadari aturan ini. Akibatnya banyak

orang yang mengalami diabetes di kemudian hari karena banyak mengonsumsi

makanan tinggi kalori dan tak diimbangi dengan aktivitas fisik.

Jumlah penderita diabetes di Indonesia kian meningkat tiap tahunnya.

Merebaknya diabetes di kalangan masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya

dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang. Data riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) yang dirilis pada tahun 2007 menunjukkan bahwa Diabetes telah

menjadi penyebab kematian ke-6 terbesar dari seluruh kematian pada semua

kelompok umur di Indonesia. Penderita diabetes didominasi oleh jumlah penderita

yang tidak terdeteksi dan tidak mengkonsumsi obat sebesar 73% dari total

keseluruhan penderita diabetes di Indonesia. Sedang sisanya yang terdeteksi

mengalami gangguan toleransi glukosa adalah sebesar 10,2%.

Menurut data Federasi Diabetes International IDF Diabetes Atlas, jumlah

penderita di Indonesia telah mencapai 8.554.155 orang pada tahun 2013, hal ini

(23)

ke-7 di dunia pada tahun 2013, setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan

Meksiko. Data terbaru di tahun 2015 yang ditunjukkan oleh Perkumpulan

Endokrinologi (PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes di

Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Hal ini menyebabkan Indonesia

menduduki peringkat ke-5 teratas dengan jumlah diabetes terbanyak di dunia.

Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan karena Indonesia masih berada di

urutan ke-10 pada tahun 2011.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organisation) memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan terus melonjak dari

semula 8,4 juta penderita di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta di tahun 2030.

Fenomena diabetes tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan manula,

namun juga remaja dan bahkan anak-anak yang mengalami obesitas. Meski

nyatanya faktor genetis lebih menjadi faktor paling utama, pola makan dan gaya

hidup yang tidak sehat pun turut berperan serta. Menurut ketua PERKENI, Prof.

Dr. Achmad Rudijanto, usia penderita diabetes kini semakin muda. 1 dari 5

penderita diabetes masih berumur di bawah 40 tahun dengan jumlah sebanyak

1.671.000 orang. Sedangkan sisanya berusia 40 hingga 59 tahun dengan jumlah

sebanyak 4.651.000 orang. Kelompok terakhir barulah terdiri dari penderita

diabetes berusia 60 hingga 79 tahun berjumlah sekitar 2 jutaan orang.

(www.depkes.go.id )

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka penulis

(24)

Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana Slim

Pada Konsumen Supermarket Indogrosir Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam

penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh persepsi nilai terhadap keputusan pembelian produk

gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir?

2. Bagaimana pengaruh kepercayaan konsumen terhadap keputusan

pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket

Indogrosir?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada penggunaan produk

gula Tropicana Slim di Indogrosir, sebagai berikut :

1. Obyek penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk gula

Tropicana Slim.

2. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Indogrosir Yogyakarta

(25)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan yang akan dicapai dengan

melakukan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai terhadap keputusan pembelian

produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen terhadap keputusan

pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket

Indogrosir.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pihak-pihak seperti:

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap, hasil penelitian ini dapat memberikan dasar masukan

yang positif kepada PT. Nutrifood khususnya pada produk gula

Tropicana Slim yang rendah kalori untuk dapat memperhatikan persepsi

nilai dan kepercayaan dalam meningkatkan keputusan pembelian

konsumen

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

(26)

Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana

Slim khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

3. Bagi Penulis

Dalam penelitian ini, penulis berharap akan mendapatkan berbagai

pengetahuan dan pengalaman berdasarkan perbandingan pengetahuan

teoritis dengan praktek secara langsung di lapangan khususnya bidang

(27)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1 . Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan inti yang dilakukan oleh

suatu perusahaan dalam usahanya untuk tetap mempertahankan

kelangsungan perusahaan itu sendiri, sehingga mampu berkembang dan

memperoleh laba secara maksimal. Berhasil atau tidaknya dalam mencapai

tujuan bisnis tergantung seberapa jauh keahlian mereka di bidang

pemasaran, keuangan, produksi, operasional serta bidang lainnya. Selain itu

juga tergantung pada kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi

tersebut agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Banyak pendapat yang memberikan pengertian mengenai definisi

pemasaran, diantaranya sebagai berikut :

1. Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan serta mempertahankan produk dan nilai dengan pihak lain

(Kotler, 1992:6).

2. Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

(28)

dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan baik pada

konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Stanton, 1985:5).

3. Menurut American Marketing Association (dalam Pride & Ferrel:

4), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rancangan,

penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

organisasi.

4. Menurut Pride & Ferrel (1995 : 5) pemasaran terdiri dari

kegiatan-kegiatan para individu dan organisasi yang dilakukan untuk memudahkan

atau mendukung hubungan pertukaran yang memuaskan dalam sebuah

lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, distribusi, promosi dan

penetapan harga untuk barang, jasa dan gagasan.

5. Pemasaran ialah proses, cara, perbuatan dalam memasarkan

barang dagangan, perihal menyebarluaskan di tengah-tengah masyarakat

pada umumnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008)

Dari definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pemasaran sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Dengan

demikian mempertukarkan produk atau suatu nilai dengan pihak lain, maka

kelangsungan hidup pada suatu perusahaan dapat dipertahankan dan mampu

menghadapi persaingan. Kegiatan pemasaran mencakup berbagai upaya

untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen serta

(29)

Kegiatan pemasaran ini meliputi penentuan harga, cara promosi dan

penggunaan saluran distribusi yang tepat.

2. Konsep Pemasaran

Defenisi pemasaran menurut Chandra (2002), ”Proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran

barang dan jasa yang bernilai satu sama lain.” Selain itu, pemasaran juga dapat diartikan sebagai ”Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa dalam

rangka memuaskan tujuan individu dan organisasi.

3. Definisi Konsumen

Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai

barang/jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri,

keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan.

Sumarwan (2002) mengelompokkan konsumen kepada dua jenis

konsumen yaitu : konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Jenis kedua

adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis yayasan,

lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (misalkan

(30)

4. Bauran Pemasaran

Marketing Mix merupakan kombinasi variabel untuk kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran, yang mana variabel dapat

dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para konsumen.

Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu

produk, struktur harga, kegiatan promosi dan kegiatan distribusi (Basu

Swasta dan Irawan, 2007: 78).

Sedangkan Kotler dan Kevin Lane Keller (2007: 23) menjelaskan

bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat peralatan pemasaran yang

digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran yang terdiri

dari 4P yaitu :

a. Produk

Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan

konsumen guna memenuhi kebutuhan dan pemberi kepuasan. Dalam suatu

perusahaan, produk merupakan bagian dari kegiatan marketing karena jika

perusahaan menghasilkan yang tidak baik, maka produk tersebut tidak dapat

diterima oleh konsumen. Hal ini harus mempertimbangkan apakah susunan

dari berbagai jajaran produk menunjukan keserasian yang berkenaan

dengan peningkatan penjualan serta kesanggupan menghasilkan

(31)

b. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk

atau jasa jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk manfaat memiliki

atau menggunakan roduk atau jasa. Saat menetapkan tingkat harga perlu

dilakukan percobaan untuk menguji pasar, apakah pasar akan menerima

atau menolak. Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian

pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang penting

dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya,

keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan pasar.

Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan,

mark-up dan mark-down.

c. Promosi

Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemasaran

suatu barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena promosi dapat

menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perubahan. Kegiatan

promosi meliputi, advertising (periklanan), personal selling (penjualan pribadi), sales promotion (promosi penjualan) dan publicity (publisitas).

d. Tempat atau distribusi

Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan agar produk tersebut dapat diperoleh dan tersedia bagi

(32)

distribusi yaitu: sistem transportasi perusahaan, sistem penyimpanan, dan

pemilihan saluran distribusi.

5. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai

pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan (Fandy Tjiptono,

1995:95)

Pada dasarnya sebagian besar keuntungan yang didapat oleh

perusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya.

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk

yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Untuk itu perusahaan

dalam kegiatan proses produksi haruslah mengerti dan tahu dengan benar

akan arti dari produk itu sendiri.

Produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak

diraba termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan

pengusaha dan pengecer yang diterima pembeli untuk memuaskan

keinginan dan kebutuhan (Swastha dan Irawan, 1990:165)

Kotler (2000:212) mengemukakan produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, dimiliki,

digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Selanjutnya produk itu dijelaskan lebih lanjut oleh Lamb,

(33)

menguntngkan maupun yang tidak diperoleh seseorang melalui pertukaran.

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu

yang memiliki nilai untuk dipasarkan untuk dibeli, dipergunakan atau

dikonsumsi untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang

ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh

produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk memfokuskan

pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan pesaing.

6. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen terdiri dari

beberapa tahapan. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau

jasa mempunyai lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil.

1.Pengenalan Kebutuhan

Tahap ini konsumen merasakan adanya suatu kebutuhan yang

berbeda dengan keadaan real yang ada. Hal ini akan memotivasi konsumen

mengatasi kondisi tersebut dengan mencari produk yang dapat memberi

manfaat dan memuaskan kebutuhannya itu. Pengenalan kebutuhan tidak

secara otomatis mengaktifkan suatu tindakan. Hal ini bergantung pada

tingkat kepentingan kebutuhan konsumen dan kemampuannya untuk

(34)

2. Pencarian Informasi

Pada tahap selanjutnya, konsumen mencari informasi yang disimpan

dalam ingatan (internal) atau mendapatkan informasi yang relavan dengan

keputusan lingkungan (eksternal). Menurut Kotler (2002) informasi dapat

diperoleh melalui sumber pribadi (keluarga, kemasan, pajangan), sumber

publik (media massa, organisasi konsumen, peringkat) dan pengalaman

(penanganan, pengkajian dan pemakaian produk).

3.Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan

dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Pada tahap ini konsumen

harus (a) menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai

alternatif, (b) memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan dan

(c) memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan

akhir.

4.Pembelian

Pada tahap ini, konsumen telah memperoleh alternatif yang dipilih

atau pengganti yang dapat diterima apabila diperlukan. Selain itu konsumen

telah dapat mengambil keputusan mengenai kapan membeli dan bagaimana

membayar, setelah mengevaluasi semua alternatif yang ada.

5.Hasil

Tahap ini merupakan tahap terakhir. Pada tahap ini, konsumen

mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan

(35)

diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebaliknya, konsumen akan

merasa tidak puas jika hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diharapkan.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Konsumen

Proses keputusan konsumen dalam pembelian berbeda-beda, karena

dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Kotler (2002) ada tiga faktor yang

mempengaruhi proses keputusan, yaitu :

1) Pengaruh Lingkungan

Pengaruh lingkungan merupakan pengaruh yang diterima oleh konsumen

individu karena melakukan interaksi dengan individu lainnya dengan

lingkungannya. Pengaruh tersebut dapat berupa budaya dan etnis, kelas

sosial, pengaruh pribadi, pengaruh kelompok, dan situasi.

2) Perbedaan Individu

Keputusan pembelian tergantung pada sumberdaya yang dimiliki oleh

konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, dan

gaya hidup.

3) Proses Psikologis

Proses psikologis memiliki tiga tahapan, yaitu proses informasi, proses

pelajaran, dan perubahan sikap dan perilaku konsumen. Proses psikologis

menunjukkan sejauh mana rangsangan pemasaran seperti iklan diterima,

(36)

tersebut untuk menilai alternatif-alternatif produk (tahapan proses

informasi). Pengalaman konsumen di dalam melakukan pembelian dapat

menyebabkan perubahan dalam pengetahuan dan sikap, sehingga proses ini

disebut pembelajaran. Kedua proses di atas akan menyebabkan perubahan

sikap konsumen.

8. Persepsi Nilai

Persepsi nilai mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial

terhadap keputusan pembelian. Nilai yang dirasakan adalah satu set atribut

yang terkait dengan persepsi nilai suatu produk, sehingga dapat membangun

sebuah nilai positif dan meningkatkan keputusan pembelian ( Kotler,

2002). Nilai yang dirasakan adalah salah satu faktor yang signifikan

mempengaruhi keputusan pembelian (Zeithaml, 1988). Jika konsumen

merasa bahwa nilai suatu produk lebih tinggi, mereka lebih cenderung untuk

membeli produk.

9. Kepercayaan

9.1 Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki

konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek,

atribut dan manfaatnya (Zeithaml, 1988). Dalam konsep relationship

marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari relationship

(37)

mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan

terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi

sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan sebagai

kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen selama pemakaian produk

atau jasa.

Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan

apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan

kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan

bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan

yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang

lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148).

Kepercayaan didefinisikan oleh Moorman, Deshpande dan Zaltman

dalam Zulganef (2002:111) sebagai keinginan untuk menggantungkan diri

pada mitra bertukar yang dipercayai.

Garbarino (2002:70) mendefinisikan kepercayaan (trust) dalam

pemasaran jasa lebih menekankan pada sikap individu yang mengacu

keyakinan konsumen atas kualitas dan keterandalan jasa yang diterimanya.

Kepercayaan konsumen menurut Mowen (2002:312) adalah semua

pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang

dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Maksud dari

objek disini adalah berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu

(38)

Pengukuran kepercayaan menurut Zulganef (2002:98) adalah

kinerja perusahaan secara keseluruhan memenuhi harapan, pelayanan yang

diberikan perusahaan secara konsisten terjaga kualitasnya, percaya bahwa

perusahaan tersebut akan bertahan lama.

9.2 Faktor – Faktor Pembentuk Kepercayaan

Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membentuk

kepercayaan dan hubungan adalah dengan mendengarkan, yang merupakan

kunci membangun kepercayaan karena tiga faktor penting (Griffin,

2003:85) :

 Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang

menunjukkan rasa hormat dan apa yang dikatakannya.

 Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila

perusahaan mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya.

 Semakin banyak pelanggan memberitahu maksudnya, semakin

besar rasa kepercayaannya.

9.3 Jenis – Jenis Kepercayaan

Terdapat tiga jenis kepercayaan menurut Mowen (2002:312), yaitu :

a. Kepercayaan Atribut Objek

Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang

disebut kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut objek

(39)

atau jasa, melalui kepercayaan atribut objek, konsumen menyatakan apa

yang diketahui tentang sesuatu hal variasi atributnya.

b. Kepercayaan Manfaat Atribut

Seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan

masalah dan memenuhi kebutuhannya dengan kata lain memiliki atribut

yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal. Hubungan antara

atribut dan manfaat ini menggambarkan jenis kepercayaan kedua.

Kepercayaan atribut manfaat merupakan persepsi konsumen tentang

seberapa jauh atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan manfaat

tertentu.

c. Kepercayaan Manfaat Objek

Jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek

dan manfaatnya. Kepercayaan manfaat objek merupakan persepsi

konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu yang akan

memberikan manfaat tertentu.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian terdahulu oleh Cok Istri Shintia Dewi Haruna Pemayun dan I Gst

Agung Ketut Gede Suasana dengan jurnal skripsi tentang peran kepercayaan dalam

memediasi hubungan antara persepsi nilai dan keputusan pembelian produk hijau

Herbalife di kota Denpasar, berasal dari Universitas Udayana Bali Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2015). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi

(40)

terkait hubungannya dengan isu-isu lingkungan. Teknik pengumpulan data berupa

kuisioner yang berisikan pernyataan dari 16 indikator. Jumlah ukuran sampel

sebesar 120 responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah berupa analisis jalur (path analysis) disertai uji Sobel yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi nilai

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hijau

Herbalife di kota Denpasar. Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan produk hijau Herbalife di kota Denpasar. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hijau

Herbalife di kota Denpasar. Peran kepercayaan secara positif dan signifikan memediasi hubungan antara persepsi nilai dengan keputusan pembelian produk

hijau Herbalife di kota Denpasar.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan atau kesimpulan sementara sehingga

untuk membuktikan kebenarannya perlu diadakan pengujian dan analisa

(Sugyiono, 2005:51). Hipotesis penelitian ini adalah:

H1 : Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk gula Tropicana Slim di supermarket Indogrosir

(41)

Wibowo dan Karimah (2012) menyimpulkan bahwa nilai yang dirasakan

tidak hanya bisa menjadi penentu penting dalam mempertahankan hubungan

pelanggan jangka panjang, tapi juga memainkan peranan penting dalam

mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Tingkat nilai tinggi yang dirasakan dapat

meningkatkan kepercayaan pasca pembelian produk. Oleh karena itu, penelitian ini

menyatakan bahwa persepsi nilai yang dirasakan secara positif mempengaruhi

kepercayaaan.

H2 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk gula Tropicana Slim di supermarket Indogrosir

Yogyakarta.

Hasil penelitian Ramadhani (2011), menyimpulkan bahwa sebelum

melakukan pembelian oleh konsumen yang pertama tercipta adalah kepercayaan

konsumen terhadap produk atau merek, kemudian diikuti dengan persepsi nilai

terhadap produk tersebut. Bilondatu (2013) menyimpulkan bahwa persepsi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan

kepercayaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian,

variabel kepercayaan mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan

(42)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menitikberatkan

pada pengujian hipotesis yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampling tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan, (Sugiyono, 2005).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai “Persepsi Nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk Tropicana Slim pada swalayan Indogrosir Yogyakarta” dilakukan di supermarket Indogrosir Yogyakarta, pada bulan Februari 2017 sampai

Maret 2017.

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan

jenis data sebagai berikut :

1. Data Primer

Yaitu data yang langsung penulis peroleh dari obyek penelitian.

(43)

terhadap produk gula Tropicana Slim yang berada di supermarket

Indogrosir, Yogyakarta.

2. Data Sekunder

Yaitu cara perolehan data atau informasi dengan membaca, mempelajari,

dan memahami dari buku literatur atau sumber lainnya yang ada di

perpustakaan guna menunjang pengumpulan data perusahaan.

D. Variabel penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat) Sugiyono (2007). Dari penjelesan tersebut

maka variabel bebasnya adalah persepsi nilai dan kepercayaan.

b. Variabel terikat (Dependent Variable )

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Sugiyono

(2007). Dari penjelasan tersebut maka variabel terikatnya

adalah keputusan pembelian.

2. Operasional variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel

terikat. Variabel bebas terdiri dari persepsi nilai dan kepercayaan

(44)

variabel-variabel tersebut dianalisis terlebih dahulu akan diadakan

pengukuran/indikator :

a. Persepsi nilai adalah penilaian menyeluruh atas kegunaan suatu

produk berdasarkan persepsi atas apa yang diterima dan yang

dikorbankan. Diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu :

- Harga produk yaitu nilai produk yang ditawarkan oleh

perusahaan.

- Manfaat produk yaitu kemampuan memberikan pemenuhan

kebutuhan nutrisi dalam tubuh sehingga dapat menstabilkan

metabolisme.

- Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan

berupa mutu atau tingkatan baik buruknya dari produk yang

ditawarkan oleh PT. Nutrifood khususnya pada produk Gula

Rendah Kalori Tropicana Slim.

b. Kepercayaan adalah kesimpulan yang dibuat konsumen tentang

objek, atribut dan manfaat yang diperoleh. Kepercayaan dapat

diukur dengan tiga indikator, yaitu :

- Reputasi produk merupakan penilaian masyarakat terhadap

merek produk Tropicana Slim.

- Pemenuhan janji merupakan komitmen perusahan untuk

(45)

- Konsistensi produk merupakan ketetapan kemantapan produk

yang ditawarkan oleh perusahaan dari awal mula perusahaan

terbentuk.

c. Keputusan pembelian adalah keputusan pembelian yang mencakup

penentuan apa yang akan dibeli atau tidak dan keputusan itu

diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Keputusan pembelian

dapat diukur dengan indikator :

- Pencarian informasi produk yaitu perilaku konsumen yang

termotivasi untuk mencari informasi tentang produk Tropicana

Slim untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhannya.

- Pengenalan kebutuhan adalah proses pembelian oleh konsumen

diawali sejak pembeli mengenai kebutuhan atau masalah seperti

berlebihnya kalori dalam tubuh.

E. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil

menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada

karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap (Sugiyono,

2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang

berbelanja di Indogrosir Yogyakarta, yang membeli produk gula Tropicana

(46)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2007). Karena populasinya tidak diketahui secara

pasti maka jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 100

orang. Pengambilan sampel ini berdasarkan pedoman yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2007) yaitu untuk penyelidikan deskriptif, sampel manusia

hendaknya diambil di atas 30 unit besarnya. Teknik sampling dalam

penelitian ini adalah teknik accidential sampling (sampling peluang). Teknik accidential sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011) Sample dalam

penelitian ini adalah setiap konsumen Supermarket Indogrosir yang

membeli produk Gula Tropicana Slim.

F. Teknik dan alat pengumpulan data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. wawancara / Interview.

Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung

kepada obyek yang diteliti atau pihak yang berkepentingan. Dalam

hal ini pihak yang berkepentingan adalah konsumen gula Tropicana

(47)

b. Kuesioner

Peneliti menyebarkan kuesioner atau pertanyaan tertulis (angket)

yang telah ditetapkan kepada responden untuk dijawab guna

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Alat Pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden untuk diminta

keterangan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

G. Uji Kualitas Instrumen

Untuk menjamin kualitas instrumen yang diperoleh dalam penelitian

ini dilakukan analisis instrumen dengan menggunakan bantuan program

komputer yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science). Ada

beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah

jawaban dari kuisioner dari responden benar-benar cocok untuk

digunakan dalam penelitian ini atau tidak. Adapun kriteria

pengambilan keputusan uji validitas untuk setiap pertanyaan adalah

(48)

berada di atas 0.3. Hal ini dikarenakan jika r hitung lebih kecil dari

0.3, berarti item tersebut memiliki hubungan yang lebih rendah

dengan item-item pertanyaan lainnya dari pada variabel yang

diteliti, sehingga item tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono,

2007:48)

Mengukur validitas data dapat dilakukan dengan tiga cara

yaitu:

1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan

total skor konstruk atau variabel.

2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan

korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator

dengan total skor konstruk.

3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) (Ghozali, 2006:45-47).

Dalam penelitian ini pengujian validitas menggunakan metode yang

pertama yaitu dengan melakukan korelasi antar skor butir

pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

(49)

waktu. Pengukuran reliabilitas data dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan

diberi pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan

kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaanya

(Ghozali, 2006:42).

Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan yaitu

dengan menggunakan cara yang kedua yaitu One Shot dengan menggunakan fasilitas SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali,

2006:42). Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan

rumus Spearman Brown sebagai berikut (Sugiyono, 2005)

ri

=

[

�� +��

]

Keterangan :

�� : Reliabilitas internal seluruh instrument

(50)

Apabila �< r table, maka kuesioner memenuhi syarat realibilitas.

Analisis validitas dan reabilitas dilakukan terhadap sampel yang

terdiri dari 100 konsumen.

H. Prosedur Analisis

1. Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier

berganda, yaitu suatu metode statistik yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Yang ditujukan dengan

persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Dimana :

Y : Keputusan Pembelian Produk

a : Konstanta

b1, b2 : koefisien regresi

X1 : Persepsi Nilai

X2 : Kepercayaan

Setiap variabel yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skor

yang mengacu pada penggunaan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2005),

skala Likert digunakan untuk sikap seseorang dengan mencoba untuk

menempatkan posisinya berkisar dari sangat positif hingga ke sangat negatif

(51)

Adapun bobot/skor dari poin penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5.

2. Jawaban Setuju (ST) diberi skor 4.

3. Jawaban Ragu-Ragu (RG) diberi skor 3.

4. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2.

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

Nilai skor atribut produk yang diperoleh untuk masing-masing variabel

atribut produk dari responden dapat dikelompokkan dan dikonversikan ke

kategori masing-masing variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

2.1 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

sesama variabel bebas sama dengan nol (0).

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya

(52)

serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan

melihat penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi

normal (Ghozali, 2005).

Pengujian normalitas digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Sedangkan dasar

pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2005).

a. . Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi

(53)

2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah homokedastisitas atau

tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

antara lain dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu Y adalah

Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali, 2005).

Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heterokedastisitas

adalah (Ghozali, 2005):

a. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu

teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka akan

mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. Analisis

dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh

karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin

(54)

grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat

menjamin keakuratan hasil.

3. Uji Signifikan Serentak/Simultan (Uji F)

Uji F (uji serentak) dilakukan untuk mengetahui apakah secara

serentak variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F adalah:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya persepsi nilai dan kepercayaan secara bersama-sama tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

HA : bi ≠ b2 ≠ 0

Artinya persepsi nilai dan kepercayaan secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat

kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

 H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

(55)

4. Uji signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan korelasi seberapa jauh pengaruh

satu variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent (Ghozali, 2005).

Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:

Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA)

H0 : bi = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independent (persepsi nilai dan kepercayaan) terhadap variabel dependent (keputusan pembelian).

HA : bi ≠0

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent (persepsi nilai dan kepercayaan) terhadap variabel dependent (keputusan pembelian).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat

kesalahan (α = 5%) dan (df) = (n-k), kriteria pengambilan

keputusannya, yaitu:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

(56)

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent. Secara

umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah

karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,

sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai

koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2005).

Menurut Ghozali (2005), kelemahan mendasar penggunaan koefisien

determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independent yang dimaksudkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independent,

maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

(57)

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Indogrosir merupakan supermarket khusus untuk kulakan para pedagang

toko atau ritel. Supermarket ini memberikan pelayanan kepada konsumen dengan

harga yang relatif lebih rendah daripada supermarket pada umumnya. Selain itu

Indogrosir juga unggul dalam menjalankan promosi melalui media cetak dan

elektronik. Hal ini tentu saja sangat menarik konsumen untuk selalu berbelanja di

Indogrosir karena konsumen dengan mudah memperoleh informasi mengenai

potongan harga dan paket-paket khusus dengan harga khusus. Letaknya sangat

strategis yakni berada di Jalan Magelang KM 6, Sinduadi, Mlati, Sleman atau tepat

berada di depan kampus MMTC. Indogrosir menyediakan hingga 5000 item produk

kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan, kebutuhan ATK, hingga

perlengkapan bayi dan rumah tangga. Indogrosir buka dari pukul 08:00 – 21:30 WIB. Selain itu pusat belanja ini juga dilengkapi dengan food court, ATM Center,

(58)

Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra (Indogrosir – Yogyakarta)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra

B. Subyek Penelitian

PT Nutrifood Indonesia (Nutrifood) merupakan Perseroan Terbatas yang

terletak di Jakarta dan didirikan dengan Akte Notaris No. 5 tanggal 2 Februari 1979

oleh Notaris Wijoto Djojobantolo, SH dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI

dengan No. Y.A No. 5/386/2 tanggal 2 November 1980, didirikan oleh Bapak

Haribudianto Darmawan, Msc., dengan dibantu oleh beberapa karyawan yang

(59)

PT Notrifood Indonesia adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak

di industri produk olahan pangan. Sampai saat ini PT Nutrifood Indonesia masih

berfokus pada produk makanan dan minuman dimulai dari proses produksi sampai

dengan pengiriman produk tersebut ke distributor.

Saat ini PT Nutrifood Indonesia memiliki dua lokasi, yaitu :

- Lokasi I : Jl. Rawabali II/No. 3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta

Timur. Lokasi ini merupakan lokasi yang di peruntukkan untuk kegiatan

perkantoran yaitu tempat dari kantor PT Nutrifood Indonesia, kantor SBU

Nutrisari, kantor SBU Tropicana Slim, kantor SBU Nine National Sales dan

Nine Global Business, dan kantor SBU Bridge Mediacipta Servitama.

- Lokasi II : Jl. Raya Ciawi No. 280A Ciawi – Bogor. Lokasi ini merupakan

lokasi pabrik untuk SBU Tropicana Slim, Pabrik untuk SBU Nutrisari dan

gudang logistik untuk Nine National Sales & Nine Global Business.

PT Nutrifood Indonesia memiliki pilar-pilar pendukung sebagai dasar

dalam melaksanakan berbagai kegiatan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut

mampu memberikan hasil yang memuaskan dan bermanfaat. Pilar-pilar tersebut

antara lain adalah :

1. Produk dan layanan yang berkualitas

Nutrifood secara inovatif menyediakan produk dan layanan premium yang

bermutu tinggi, memberi kemudahan dan menyenangkan, serta efektif

berdasarkan pendekatan ilmiah.

(60)

Nutrifood didukung oleh tim ahli yang profesional serta memiliki komitmen

tinggi, berpengalaman dan inovatif dalam memaksimalkan kualitas produk

dan layanan

3. Program yang melibatkan pemangku kepentingan

Nutrifood secara inovatif dan proaktif melakukan edukasi dan promosi gaya

hidup sehat dan bernutrisi yang melibatkan pemangku kepentingan utama

(Key stakeholders).

Saat ini PT Nutrifood Indonesia sebagai sebuah perusahaan swasta nasional telah

berhasil mengembangkan pasarnya bukan hanya di pasar lokal namun juga ke pasar

ekspor ke negara-negara sedang berkembang lain.

PT Nutrifood Indonesia adalah perusahaan yang secara inovatif

menginspirasi dan membantu setiap individu untuk mencapai keseimbangan hidup

dengan menjalankan pola hidup sehat yang menyenangkan dan memperhatikan

asupan nutrisi sehingga dapat menikmati hidup sehat lebih lama. Oleh karena itu,

produk yang dihasilkan adalah produk-produk untuk kesehatan. Dua macam produk

yang dihasilkan oleh PT Nutrifood Indonesia, yaitu:

1. Produk Diet

Produk Diet ini untuk konsumen yang menderita penyakit Diabetes

melitus / kencing manis. Selain itu, penggunaan produk ini juga

untuk konsumen yang ingin menjaga kerampingan tubuh dalam

(61)

2. Produk non Diet

PT Nutrifood Indonesia terus berusaha untuk memajukan dan

mengembangkan produk-produknya sesuai dengan tuntutan zaman.

PT Nutrifood Indonesia memiliki budaya perusahaan (corporate culture) tersendiri sebagai ciri khas dan jati diri keluarga besar PT Nutrifood Indonesia.

Budaya ini dikenal dengan sebutan I CARE. Budaya ini merupakan suatu akronim

dari beberapa kata dalam bahasa Inggris, yaitu :

a. Integrity

Integrity atau nilai moral yang tinggi adalah dasar dari kepercayaan dalam hubungan satu sama lain. Semua orang ingin berhubungan dengan orang yang

memiliki nilai-nilai etika dan dapat dipercaya. Contohnya bersikap jujur dan

bertanggung jawab atas pekerjaan dan hasil kerja.

b. Collaboration

Collaboration atau kerja bersama untuk mencapai tujuan bersama adalah prinsip kita dalam bekerja di suatu organisasi, diharapkan masing-masing anggota

organisasi dapat saling membantu dan menciptakan lingkungan kerja yang

menyenangkan. Contohnya berkontribusi aktif terhadap kemajuan tim, mau

membantu anggota kelompok yang membutuhkan.

c. Innovation

(62)

perbaikan terus menerus (continuous improvement) lingkungan yang kondusif bagi

tim untuk bekerjasama mencapai visi. Dengan terus berinovasi, kita juga bisa

membangkitkan kebanggaan akan organisasi yang terus menerus berada terdepan

dalam bidangnya. Contohnya terbuka terhadap perubahan baru dalam bekerja, mau

memberikan ide baru untuk perbaikan departemen.

d. Respect

Respect atau menghargai orang lain adalah dasar yang paling mendalam dari komunikasi yang sehat antara manusia. Semua orang ingin untuk dihargai dan

mendapat perlakuan baik. Contohnya menghargai perbedaan dan mau

mendengarkan pendapat orang lain.

e. Excellence

Striving for Excellence atau kemauan untuk terus menerus mencapai hasil yang lebih baik merupakan dasar dari profesionalisme dalam bekerja, diharapkan

setiap orang untuk bangga atas pekerjaan yang dilakukan karena hasilnya sangat

baik, dapat melebihi harapan konsumen, rekan kerja, dan atasannya. Contohnya

selalu berusaha untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik.

Selain budaya I CARE, PT Nutrifood Indonesia juga menerapkan budaya 5R.

Budaya 5R diterapkan di PT Nutrifood Indonesia dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja

(63)

i. Ringkas

Ringkas merupakan langkah awal yang sangat strategis, dengan

pengertian setiap individu mulai menyingkirkan benda-benda yang

tidak diperlukan dari tempat kerja karena benda-benda tersebut

menyebabkan beban bagi tempat kerja, menyita ruang kerja yang

tersedia, dan ruang kerja semakin sempit.

ii. Rapi

Kerapihan tempat kerja dapat dicapai dengan menempatkan barang

di tempat yang mudah dilihat, diambil, dan dikembalikan sehingga

setiap individu tidak akan kesulitan untuk menemukan barang

tersebut.

iii. Resik

Setiap individu diharapkan dapat menjaga benda-benda yang ada di

tempat kerja dalam keadaan bersih untuk kemudahan memantau

atau menanggulangi segala potensi gangguan sedini mungkin.

iv. Rawat

Tempat kerja masing-masing individu sebaiknya terawat dengan

baik sehingga memberi kemudahan dalam mendapatkan kejelasan

Gambar

Tabel  Judul
Gambar Judul
grafik  plot.  Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa inovasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang dimediasi dengan persepsi konsumen dalam

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian produk

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat efek moderator persepsi risiko produk terhadap pengaruh kepercayaan pada keputusan pembelian online di situs e-commerce

Dari hasil uji F yang sudah diperoleh dapat di lihat bahwa variabel kualitas produk dan kepercayaan konsumen dapat mempengaruhi secara simultan keputusan pembelian karena

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap konsumen perusahaan terhadap keputusan pembelian produk Rajawali Nusindo

Apakah motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk “Ayu Fatma” Collection di Kabupaten

Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris Pengaruh Persepsi, Perilaku dan Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Bakpia Tugu Jogja dengan Kepercayaan sebagai

ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEMUDAHAN, HARGA, RISIKO DAN PROMOSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION SECARA DARING Studi kasus pada konsumen toko daring di