• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL

RIDDLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU

BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP di Salah Satu SMP Negeri Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Program Studi Pendidikan Matematika

oleh:

Kuntum Rahmadia 0700841

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Pictorial Riddle Menggunakan Media Kartu bergambar untuk Meningkatkan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

(3)
(4)
(5)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS

SISWA SMP

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 40 Bandung) oleh:

Kuntum Rahmadia (07040841)

Hal yang penting dalam belajar matematika adalah kompetensi strategis siswa yakni mampu memecahkan permasalahan matematika Kompetensi ini diharapkan berguna sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta menghadapi kehidupan di masyarakat. Secara umum di Sekolah-sekolah, kompetensi strategis matematis siswa ini masih tergolong rendah dan perlu diupayakan peningkatannya. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kompetensi strategis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model Pictorial Riddle bermedia kartu bergambar, dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori. Tujuan selanjutnya adalah untuk mengetahui penilaian afektif dan psikomotor serta sikap siswa terhadap pembelajaran dengan model Pictorial Riddle bermedia kartu bergambar.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen desain kelompok kontrol dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 40 di Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan sampel penelitiannya siswa kelas VIII D dan kelas VIII E. Data penelitian diperoleh dari hasil tes kompetensi strategis matematis, lembar observasi dan angket sikap siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi strategis matematis siswa yang pembelajaran matematikanya dengan model Pictorial Riddle bermedia kartu bergambar lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis lembar observasi terhadap siswa dan angket sikap siswa. Sebagian besar siswa merespon positif pembelajaran berdasarkan hasil penilaian aspek afektif, psikomotor, lembar observasi guru dan dari angket yang diisi oleh siswa.

(6)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF PICTORIAL RIDDLE LEARNING MODEL THROUGH ILLUSTRATED CARD MEDIA TO

IMPROVE JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT MATHEMATICAL COMPETENCE STRATEGIC

(Quasi Research Experiment towards SMP Negeri 40 Bandung VIII Grade Student)

By:

Kuntum Rahmadia (07040841)

The competence strategic is become the important thing in learning mathematic in order to solve the mathematical problems. This competency expected to be useful for the student to continue their study in a higher level and also to involve in the society. Most of school in general is lacking the mathematical strategic competence and need an effort for the improvement. This is become the background of this research. The purpose of this research is to know the improvement of student mathematical strategic competence which using the models of illustrated card Pictorial Riddle’s model in compare with the student which using expository model as the learning methods. Another purpose of this research is to know the measurement of affective and psychomotor as well student attitudes through the use of card illustrated Pictorial Riddle’s model. The research methodology in this research is grouping control quasi experiment design using purposive sampling sample adoption’s technique. The populations of this research are the 8th grade students in SMP Negeri 40 in Bandung City for the 2013/2014 school year which the research sample are the VIII D and VIII E class. The data of this research gained from the mathematical strategic competency test, observation sheet, and questionnaire of student attitudes. The result shown that mathematical strategic competence of the students which using card illustrated Pictorial Riddle’s model are better than the expository method. This is also being strengthened by the result analysis of observation sheet towards the student and the questionnaire of student attitude. Most of the student gave a positive respond on the study based on the measurement of affective, psychomotor, teacher observation sheet and questionnaire filled by the students.

(7)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR……….. .... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 5

F. Definisi Istilah ... 6

BAB I KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Proses Belajar dan Pembelajaran ... 7

B. Model Pembelajaran Pictorial Riddle ... 9

C. Kompetensi Strategis ... 10

D. Model Pembelajaran Pictorial Riddle sebagai Media Grafis ... 11

(8)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

(9)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

A. Metode dan Desain Penelitian ... 15

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 16

C. Variabel Penelitian ... 17

D. Bahan Ajar ... 17

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 17

E. Instrumen Penelitian ... 18

1). Instrumen Tes (Penilaian Aspek Kognitif) ... 18

a. Validitas butir soal ... 19

b. Reliabilitas ... 20

c. Indeks Kesukaran ... 22

d. Daya Pembeda ... 23

2). Instrumen Non Tes .. ... 25

a. Penilaian Ranah Afektif … ... 25

b. Penilaian Ranah Psikomotor .. ... 26

c. Lembar Observasi untuk Guru … ... 27

d. Angket untuk Siswa .. ... 27

F. Prosedur Penelitian ... 28

G. Teknik Analisis Data ... 31

H. Deskripsi Pembelajaran ... 37

1. Pembelajaran Matematika dengan Model Pictrial Riddle ... 37

(10)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Analisis Data ... 41

1. Hasil Analisis Data Tes Awal Kompetensi Strategis Siswa (Pretes) ... 41

2. Hasil Analisis Data Tes Akhir Kompetensi Strategis Matematika Siswa (Postes) ... 44

3. Hasil Analisis Data Peningkatan Kompetensi Strategis Matematis Siswa(Indeks Gain) ... 48

4. Hasil Analisis Data Observasi Sikap Siswa (Ranah Afektif) .. ... 52

5. Hasil Analisis Data terhadap Penilaian Psikomotor Siswa .. ... 53

6. Hasil Analisis Data Terhadap Angket Siswa .. ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V PENUTUP ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(11)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment .. ... 19

Tabel 3.2 Data Hasil Analisis Validitas Butir Soal ... 20

Tabel 3.3 Tabel Derajat Reliabilitas Soal ... 21

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 22

Tabel 3.5 Data Hasil Uji Indeks Kesukaran Soal .. ... 23

Tabel 3.6 Klasifikasi Nilai Interpretasi Daya Pembeda Soal .. ... 24

Tabel 3.7 Data Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tiap Butir Soal ... 24

Tabel 3.8 Data Hasil Uji Instrumen Secara Keseluruhan……….. . 25

Tabel 3.9 Format Penilaian Afektif … ... 26

Tabel 3.10 Format Instrumen Psikomotor .. ... 27

Tabel 3.11 Teknik Pengumpulan Data .. ... 28

Tabel 3.12 Model Pembelajaran Pictorial Riddle Bermedia Kartu Bergambar .. 30

Tabel 3.13 Analytic Scoring Scale……… ... 31

Tabel 3.14 Analytic Scoring Scale……… ... 32

Tabel 3.15 Analytic Scoring Scale……… ... 32

(12)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif Tes Awal Kompetensi Strategis Siswa ... 41 Tabel 4.2 Data Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal ... 43 Tabel 4.3 Data Hasil Uji Perbedaan Skor Rata-rata Tes Awal ... 44 Tabel 4.4 Data Statistik Deskriptif Tes Akhir Kompetensi Strategis

Matematika Siswa ... 45 Tabel 4.5 Data Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir... 46 Tabel 4.6 Data Uji Homogenitas Tes Akhir ... 47 Tabel 4.7 Data Peningkatan Kompetensi Strategis Matematika Berdasarkan

Hasil Pretes dan Postes .. ... 48 Tabel 4.8 Data Statistik Deskriptif Indeks Gain Kompetensi Strategis

Matematis Siswa………. .... 49

Tabel 4.9 Data Uji Normalitas Indeks Gain……… ... 50 Tabel 4.10 Data Hasil Uji Lavene Indeks Gain……… .... 51 Tabel. 4.11 Hasil Observasi Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika

Menggunakan Model Pictorial Riddle .. ... 53 Tabel 4.12 Hasil Observasi Aspek Psikomotor (Keterampilan) Siswa terhadap

Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pictorial Riddle ... 54 Tabel 4.13 Minat Siswa Terhadap Model Pembelajaran Pictorial Riddle……... 55 Tabel 4.14 Kesungguhan Siswa Mengikuti Model Pembelajaran Pictorial

(13)
(14)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu yang lain mempunyai karakteristik tersendiri. Banyak para ahli menyebutkan bahwa matematika itu berhubungan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak yang penalarannya bersifat deduktif, namun orang-orang sering menyebut matematika itu ilmu hitung. Matematika mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu matematika selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, Matematika dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Matematika diajarkan di sekolah yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang bagi siswa dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa setiap individu mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar matematika. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan matematika, berbagai usaha telah dilakukan pemerintah. Usaha ituadalah dengan meningkatkan kualitas guru melalui seminar pendidikan dan penataran, perubahan kurikulum, serta penyempurnaan sarana dan prasarana.

Matematika dapat berfungsi untuk mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, dan menggunakan rumus matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui pemakaian pengukuran, geometri, trigonometri, serta aljabar. Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipelajari siswa di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari sikap mereka yang mengikuti pembelajaran di kelas. Matematika menjadi pelajaran yang ditakuti di sekolah bagi siswa, hal ini mengakibatkan nilai matematika siswa seperti ujian akhir rata-ratanya selalu lebih rendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain, demikian pula nilai ulangan harian dan semester.

(15)

2

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di kelas mampu mengarahkan siswa untuk memahami konsep dalam matematika dan mengetahui manfaat dari apa yang mereka pahami

Menurut (Uno, 2006: 130) yang terpenting dalam belajar matematika adalah bagaimana kemampuan seseorang dalam memecahkan masalahmatematika yang disebut kompetensi strategis.Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang direfleksikan dalam kebiasaaan berfikir dan bertindak. Kompetensi ini diharapkan berguna dalam menghadapi kehidupan dimasyarakat, bekal di dunia kerja dan dalam menghadapi pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Namun pada kenyataannya, kompetensi strategis siswa saat ini masih rendah terbukti dari masih sulitnya siswa untuk menyajikan masalah dalam kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika dan menentukan strategi yang cepat untuk menyelesaikannya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ruseffendi (2006:156) bahwa terdapat banyak anak yang setelah belajar matematika, bagian yang sederhana pun banyak yang tidak dipahaminya, bahkan banyak konsep yang dipahami secara keliru. Matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan banyak memperdaya. Ini menunjukan bahwa banyak anak yangmengalami kesulitan dalam belajar matematika, karena kebanyakan dari mereka bukan memahami konsepnya, melainkan menghafalnya. Masalahmasih rendahnya kompetensi strategis siswa ini penting untuk dikaji, karena kompetensi strategis merupakan kemampuan matematika yang dapat membantu siswa untuk memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika. Dengan kemampuan ini pula, siswa akan lebih merasakan peran matematika dalam kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah model pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi strategis.

(16)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedikit dari siswa menyatakan bahwa matematikamerupakan salah satu pelajaran yang sulit untuk dimengerti.

Hal lain, sebagian guru kurang memfasilitasi dan kurang memberi kesempatan siswa, sehingga siswa menjadi pasif, kurang kreatif dan kurang berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah sikap dan perhatian siswa selama proses belajar mengajar. Bagi siswa, terutama siswa SMP kebanyakan beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dimengerti dan tidak menarik. Hal ini menandakan bahwa guru belum berhasil menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan.

Salah satu upaya untuk mengurangi kesulitan siswa dalam mempelajari matematika adalah dengan mengupayakan pelaksanaan proses pembelajaran secara efektif. Menurut Uno (2006:121), “guru harus mampu menyusun suatu rencana pembelajaran yang tidak saja baik tetapi juga mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari,

membangun, membentuk, serta mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupannya”. Hal ini

tentunya menyangkut upaya semua pihak terkait dengan proses pembelajaran yang telah dijalankan. Proses pembelajaran adalah suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta model pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.

Upaya memperbaiki proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran disini adalah tujuan bidang studi dan karakteristik bidang studi serta berbagai macam model yang diperlukan untuk karakteristik siswa yang berbeda.

(17)

4

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Pictorial Riddle. Model pembelajaran Pictorial Riddlemerupakan model pembelajaran yang mempresentasikan informasi ilmiah dalam bentuk poster atau gambar yang digunakan sebagai sumber diskusi.Oleh karena itu model pembelajaran Pictorial Riddlesangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa.

Berlatar belakang dari uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian berkenaan dengan penerapan model pembelajaranPictorial Riddle bermedia kartu bergambar dalam pembelajaran Matematika kelas VIII SMP, ditinjau dari kompetensi strategis matematis siswa setelah pembelajaran dikelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah peningkatan kompetensi strategis siswa yang memperoleh model pembelajaran Pictorial Riddlebermedia kartu bergambar lebih baik daripada model pembelajaran ekspositori jika diterapkan dalam pembelajaran Matematika SMP kelas VIII?

2. Bagaimana sikap siswa SMP terhadap model pembelajaran Pictorial Riddle bermedia kartu bergambar digunakan untuk pembelajaran Matematika ?

C. Batasan Masalah

Oleh karena keterbatasan, dan untuk menghindari agar permasalahan tidak menjadi terlalu luas, maka permasalahan yang diteliti dibatasi sebagai berikut:

1. Pencapaian kompetensi strategis matematis siswa yang diteliti dibatasi pada ranah kognitif yang diperoleh pada akhir pembelajaran, (Penelitian).

2. Materi Pembelajaran yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah Pokok Bahasan Lingkaran untuk Kelas VIII SMP.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

(18)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model pembelajaran ekspositori jika diterapkan dalam pembelajaran matematika SMP kelas VIII

2. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa SMP terhadap model pembelajaran Pictorial Riddle bermedia kartu bergambar digunakan untuk pembelajaran Matematika.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakanuntuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa.

2. Sebagai bahan masukkan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah terutama pembelajaran matematika di SMP.

F. Definisi Istilah

Untuk menghindari berbagai penafsiran, maka terlebih dahulu penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi ini, adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaanatau suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum dan lain-lain (Trianto, 2007:5). 2. Model pembelajaran Pictorial Riddle adalah pembelajaran kelompok yang

menekankan partisipasi aktif siswa dalam kelompoknya untuk berfikir dan menentukan jawaban dari setiap pertanyaan dengan menggunakan kartu/kertas bergambar jawaban yang kelompok mereka dapat.

3. Strategic competence(Kompetensi Strategis) merupakan kemampuan untuk memformulasikan, mempresentasikan, serta menyelesaikan permasalahan matematika.

(19)

6

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(20)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

MODEL PENELITIAN

A. Model dan DesainPenelitian

Pada penelitian ini terdapat dua kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda namun materi yang diberikan sama. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Pictorial Riddle sedangkan di kelas konrol menggunakan model pembelajaran ekspositori.

Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Ruseffendi (2005: 52) mengungkapkan bahwa pada kuasi eksperimen ini hampir sama dengan desain penelitian postes-pretes, yang membedakan adalah pada desain ini pengelompokkan subjek tidak secara acak, tetapi menerima keadaan subjek apa adanya. Ini dilakukan karena pengelompokkan baru dilapangan seringkali tidak memungkinkan. Skema dari desain penelitian ini sebagai berikut:

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Keterangan: O : Pretes/Postes

X : Penerapan model pembelajaran Pictorial Riddle --- : Subjek tidak dikelompokkan secara acak

Dalam membuat rancangan (design) suatu riddle, guru harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memilih beberapa konsep atau prinsip yang telah diajarkan atau didiskusikan.

O X O

(21)

16

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melukis suatu gambar, menunjukkan ilustrasi atau menggunakan foto (gambar) yang menunjukkan konsep, proses atau situasi.

c. Membuat pertanyaan-pertanyaan berbentuk divergen yang berorientasikan proses dan berkaitan dengan riddle yang telah membantu siswa memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlihat di dalamnya. Dalam penelitian ini, tahapan dari model pembelajaran inkuiri tipe Pictorial Riddleyang diterapkan adalah sesuai dengan tahapan model pembelajaran inkuiri. Namun ada modifikasi pada tahap pertama yaitu penyajian masalah, masalah yang dikemukakanmenggunakanmodelPictorial Riddle. Masalah diberikan sebagai tujuan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. Riddle disebut juga sebagai media grafis yang berupa kartu bergambar di papan tulis, atau papan poster atau diproyeksikan dari suatu transparansi. Dalam penelitian ini untuk pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII telahdigunakanriddle yang berupa kartu bergambar.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Arikunto (2010:130) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2002:6) yang menyatakan bahwa “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.

a) Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri Kota Bandung yang terdiri dari delapan kelas regular.

b) Sampel

(22)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak mungkin dapat dilakukan secara acak atau random. Peneliti diberikan dua kelas untuk dijadikan sampel yang dapat mewakili populasi, yaitu Kelas VIII D sebagai Kelas Eksperimen yang dibelajarkan dengan model Pictorial Riddle dan Kelas VIII E sebagai Kelas Kontrol.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Pictorial Riddle.

2. Variabel terikat penelitian ini adalah hasil pencapaian kompetensi strategis matematis siswa.

D. Bahan Ajar

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah perkiraan atau proyeksi mengenai proses apa yang telah dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP biasanya disusun secara sistematis dan dalam jangka pendek yaitu satu sampai empat pertemuan. Perkiraan pembelajaran yaitu:

1. Rencana yang mengambarkan prosedur dan pengoraginasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus

2. Pembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan

3. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

Adapun tujuan dan manfaat RPP adalah sebagai berikut:

(23)

18

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek

3. Karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem, memberi pengaruh terhadap pengembangan individu siswa

4. Karena dirancang secara matang sebelum pembelajaran, berakibat natural effect.

b. Media Kartu Bergambar

Media kartu bergambar digunakan sebagai panduan pembelajaran bagi siswa secara berkelompok. Kertu media bergambar di desain semenarik mungkin dan di berikan dengan menggunakan model pembelajaran Pictorial Riddle untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan instrumen penelitian yang terdiri atasinstrumen tes dan instrumen non tes yang dimaksud untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematika siswa.Instrumen tersebut diukur dengan menggunakanlembar observasi,angket, dan jurnalharian siswa.

1).Instrumen Tes (Penilaian Aspek Kognitif)

Instrumen tes ini terdiri ataspretestdanpostest berupa soal uraian yang terdiri dari lima butir soal essay, yang sudah memenuhi syarat setelah distandardisasi atau diuji cobakan.

(24)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal yang digunakan sebanyak lima butir soal tersebut, telah memenuhi syarat sebagai soal standar yaitu, memenuhi syarat validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan relialibitas. Jumlah soal yang diuji cobakan adalah sebanyak 12 (dua belas soal), dan terpilih yang memenuhi standar sebanyak 5 (lima)butir soal.

a. Validitas butir soal

Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2012:79). Untuk menguji validitas tiap butir soal digunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment dari Karl Pearson sebagai berikut :

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

N = Jumlah peserta tes X = Skor tiap butir soal

Y = Skor total setiap peserta tes

Nilai koefisien yang telah diperoleh dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel 3.1. berikut:

Tabel 3.1

Nilai Koefisien Korelasi Product Moment Koefisien Korelasi (rxy) Kriteria

0,00 rxy 0,20 Validitas sangat rendah

(25)

20

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,40 rxy 0,70 Validitas sedang

0,70 rxy 0,90 Validitas tinggi

0,90 rxy 1,00 Validitas sangat tinggi

Validitas soal yang sudah diuji cobakan, dianalisis menggunakan Software SPSS 17. Dari dua belas soal yang diuji cobakan, yang memenuhi syarat standar validitas adalah sebanyak lima butir soal yaitu Soal Nomor 3, 7, 9, 11 dan 12 dengan koefisien korelasi sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.2. berikut ini.

Tabel 3.2 3 0,631 Signifikan Validitas Sedang 4 0,253 - Validitas Rendah 5 0,074 - Validitas Sangat

Rendah 6 0,157 - Validitas Sangat

Rendah 7 0,575 Signifikan Validitas Sedang 8 0,182 -

9 0,555 Signifikan Validitas Sedang 10 -0,335 -

11 0,419 Signifikan Validitas Sedang 12 0,537 Signifikan Validitas Sedang

Hasil perhitungan validitas instrumen tes menggunakan Software SPSS 17

(26)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Reliabilitas butir soal

Reliabilitas suatu instrumen evaluasi adalah yang memberikan ketetapan hasil (konsisten) ketika diujikan terhadap subjek yang berbeda atau dalam periode waktu yang berbeda.

Reliabilitas sebuah instrument tes berkaitan dengan masalah konsistensi (keajegan) tes tersebut sebagai alat ukur. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu:

(Suherman, 2003:153) Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas

n = banyaknya butir soal

jumlah varians skor setiap butir soal varians skor total

dengan rumus:

dan

Keterangan: X = skor tiap butir

Y = skor total tiap peserta tes N = jumlah peserta tes

Derajat Reliabilitas soal disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.3

(27)

22

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Derajat Reliabilitas Interpretasi

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ r11< 0,90 Tinggi

0,40 ≤ r11< 0,70 Sedang

0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah

r11 < 0,20 Sangat rendah

Hasil perhitungan reliabilitas soal menggunakan Software SPSS 17 diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,709. Dengan demikian soal nomor 3, 7, 9, 11 dan 12 reliabel digunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian ini. Hasil perhitungan reliabilitas soal denganSoftware SPSS 17 dapat dilihat dalam lampiran.

c. Indeks kesukaran

Suatu soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar tetapi juga tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu sukar dapat menyebabkan siswa merasa kesulitan dan tidak percaya diri dalam menyelesaikannya. Sebaliknya soal yang terlalu mudah tidak merangsang untuk meningkatkan usahanya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

Rumus yang digunakan untuk menguji indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

Keterangan :

(28)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagaimana yang tercantum dalam 3.4. berikut ini:

Tabel 3.4

Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

Nilai IK Indeks Kesukaran

0,00 Terlalu Sukar

0,00 IK 0,30 Soal sukar 0,30 IK 0,70 Soal sedang 0,70 IK 1,00 Soal mudah

1,00 Terlalu mudah

Hasil perhitungan indeks kesukaran soal menggunakan Software AnatesV4 dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut ini.

(29)

24

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 29,00 Sukar

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa yang yang tidak pandai berkemampuan rendah, (Suherman, 2003:159)

Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan:

Keterangan:

DP = Daya Pembeda

a

X = Rata-rata skor siswa kelompok atas

b

X = Rata-rata skor siswa kelompok bawah

SMI = Skor Maksimum Ideal

Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan sebagai berikut: Tabel 3.6

Klasifikasi Nilai Interpretasi Daya Pembeda Soal Nilai Daya Pembeda Interpretasi

0,70 <DP ≤ 1,00 Sangat Baik 0,40 <DP ≤ 0,70 Baik 0,20 <DP ≤ 0,40 Cukup 0,00 <DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk SMI

X X

(30)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah hasil perhitungan daya pembeda soalmenggunakan softwareAnatesV4 beserta kategorinya disajikan dalam Tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Data Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tiap Butir Soal

No Soal Nilai Daya Pembeda (%) Interpretasi

1 2,00 Buruk

Hasil perhitungan daya pembeda menggunakan software AnatesV4dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.8

(31)

26

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 0,159 77,50 7,00 Soal dibuang

7 0,575 70,00 34,00 Soal dipakai

8 0,182 68,00 24,00 Soal dibuang

9 0,555 67,50 35,00 Soal dipakai

10 -0,335 68,50 -25,00 Soal dibuang

11 0,419 48,00 40,00 Soal dipakai

12 0,537 29,00 26,00 Soal dipakai

Berdasarkan tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa tidak semual soal yang di uji kan kepada siswa dipakai. Ada beberapa soal yang tidak memenuhi kriteria, baik itu melalui hasil validitas, indeks kesukaran ataupun daya pembeda. Soal yang dipakai adalah soal nomor 3, 7, 9, 11, dan 12 saja.

2).Instrumen Non Tes

a. Penilaian Ranah Afektif

Penilaian ranah afektif mencakup masalah baik atau buruk berdasarkan norma dan sikap. Ranah afektif ini dilakukan selama proses pembelajaran berlansung. Aspek afektif yang dapat diobservasi antara lain sikap siswa dalam menerima pembelajaran, memberikan respon, dengan mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang lain, mengorganisasi, dan lain sebagainya. Format penilaian aspek afektif terdapat pada tabel 3.9. berikut ini.

Tabel 3.9

Format Lembar Observasi untuk Penilaian Aspek Afektif Prosesdan Hasil Belajar Siswa (Pertemuan I, II, III dan IV)

Aspek Afektif Yang Dinilai

(32)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Nama

Siswa

pelajaran Respon pendapat oranglain

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1

2 3 4 5

36

(Arikunto, 2012: 41-42)

Beri tanda () jika: a. 5 (sangat baik) b. 4 (baik) c. 3 (cukup) d. 2 (kurang) e. 1 (sangat kurang)

Perhitungan:

Nilai =

× 100%

b. Penilaian Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2012: 182) Penilaian ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan dan keterampilan. Rubrik penilaian ranah psikomotor yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel 3.10.

Tabel 3.10

(33)

28

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosesdan Hasil Belajar Siswa (Pertemuan I, II, III dan IV)

No. Nama

c. Lembar Observasi untuk Guru

Penelitian ini menggunakan dua jenis pedoman observasi yaitu pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran yang berfungsi melihat keefektifan kegiatan guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran di kelas, dan pedoman observasi kegiatan siswa berfungsi untuk melihat keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas. Data ini bersifat relatif, karena dapat dipengaruhi oleh keadaan dan subyektivitas pengamat.

(34)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket atau skala sikap berfungsi untuk mengetahui umpan balik (feedback) siswa berupa sikap (non verbal) atau tanggapan (verbal) lewat sekumpulan pertanyaan dan pernyataan yang harus dilengkapi oleh siswa dengan memilih jawaban atau menjawab pertanyaan melalui jawaban yang telah disediakan mengenai model pembelajaran Pictorial Riddleyang sedang ataupun yang telah dilaksanakan.

Tabel 3.11berikut menyajikan teknik pengumpulan data berdasarkan sasaran dan instrumen yang telahdigunakan dalam penelitian.

Tabel 3.11

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Sasaran Waktu Tujuan

Tes

Mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa.

Mendapatkan data mengenai hasil belajar matematika siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakanmodel pembelajran

Mengetahui aktivitas siswa setiap tahapan pembelajaran matematika melalui penilaian Aspek Afektif dan Psikomotor

Angket Siswa Setelah postest

Mengetahui sikap dan pendapat siswa terhadap pembelajaran dan soal yang diberikan

Mengetahui aktivitas Guru dalam penerapan modelPictorial Riddle untuk pembelajaran matematika

(35)

30

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Menyusun proposal penelitian.

b. Mengkonsultasikan proposal dengan dosen pembimbing.

c. Melaksanakan seminar dengan tujuan mengetahui kelayakan masalah yang diangkat dalam penelitian.

d. Melakukan observasi ke sekolah.

e. Menemukan pokok bahasan yang telahdigunakan dalam penelitian. f. Menyusun rencana pembelajaran.

g. Membuat instrumen penelitian.

h. Judgement instrumen oleh dosen pembimbing. i. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

j. Melakukan eksperimen dengan langkah sebagai berikut:

1) Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2) Melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan

model Pictorial Riddle pada kelas eksperimen dan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol.

3) Observasi pada kelas eksperimen.

4) Memberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 5) Pemberian angket pada kelas eksperimen untuk melihat sikap

siswa terhadap pembelajaran matematika dengan modelPictorial Riddle.

k. Mengumpulkan dan mengolah data. l. Menganalisis data.

m. Membuat kesimpulan hasil penelitian, berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian.

(36)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.12

Model Pembelajaran Pictorial Riddle bermedia Kartu Bergambar No. Tahapan Pembelajaran Kegiatan Siswa di Kelas

I Tahapan Penyajian Masalah Siswa dilibatkan ke dalam suatu permasalahan berupa peristiwa yang menimbulkan teka-teki. Masalah yang diberikan ditampilkan dalam bentuk gambar.

II Tahapan Pengumpulan Dan Verifikasi Data pada riddle (kartu bergambar) yang mengandung permasalahan

IV Tahapan merumuskan penjelasan

Siswa melakukan diskusi kelompok

V Tahapan melakukan analisis Pictorial Riddle

Siswa melakukan tanya jawab

Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2010:13) yang mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala pada kondisi tertentu dan setiap gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat dari gejala yang muncul.

(37)

32

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran Pictorial Riddledan kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dari model ini bila digunakan didalam pembelajaran matematika dibadingkan dengan model pembelajaran ekspositori yang biasa digunakan oleh guru. Penulis memilih model ekspositori pada kelas kontrol dikarenakan sebagian besar guru-guru di sekolah masih menggunakanmodel ekspostori dalam kegiatan belajar matematika.

G. Teknik Analisis Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes tertulis berupa tes kompetensi strategis matematis dan pengisian angket. Data yang diperoleh melalui tes tertulis dikategorikan data kuantitatif, sedangkan data yang diperoleh melalui pengisian angket atau kuesioner dikategorikan data kualitatif. Untuk teknik analisisnya diuraikan sebagai berikut:

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes kompetensi strategis matematis yang

prosedurnya dilakukan menggunakan Analytic Scoring Scale dengan rumusan

menurut Setiawan (Anen, 2012:36) untuk pemberian skor pada soal nomor 1 dan

2 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.13; 3.14; dan 3.15berikut ini.

Tabel 3.13 Analytic Scoring Scale

Aspek Skor Uraian

Pemahaman Soal

0 Tidak ada usaha memahami soal

1 Salah interpretasi soal secara keseluruhan 2 Salah interpretasi soal pada sebagain besar soal 3 Salah interpretasi soal pada sebagain kecil soal 4 Interpretasi soal benar seluruhnya

Penyelesaian Soal

0 Tidak ada usaha

(38)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Prosedur subtansial benar, tetapi masih terdapat kesalahan

4 Prosedur penyelesaian tepat, tanpa ada kesalahan aritmetika

berbeda pada tiap soal maka untuk soal nomor 3, 4, dan 5 dibedakan dengan total

skor 15, 15, dan 20.

0 Tidak ada usaha memahami soal

1 Salah interpretasi soal secara keseluruhan 2 Salah interpretasi soal pada sebagain besar soal 4 Salah interpretasi soal pada sebagain kecil soal 6 Interpretasi soal benar seluruhnya

Penyelesaian Soal

0 Tidak ada usaha

1 Perencanaan penyelesaian yang tidak sesuai 2 Sebagian prosedur benar, tetapi kebanyakan salah 4 Prosedur subtansial benar, tetapi masih terdapat

kesalahan

6 Prosedur penyelesaian tepat, tanpa ada kesalahan aritmetika

(39)

34

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal 2 Salah interpretasi soal secara keseluruhan 4 Salah interpretasi soal pada sebagain besar soal 6 Salah interpretasi soal pada sebagain kecil soal 8 Interpretasi soal benar seluruhnya

Penyelesaian Soal

0 Tidak ada usaha

2 Perencanaan penyelesaian yang tidak sesuai 4 Sebagian prosedur benar, tetapi kebanyakan salah 6 Prosedur subtansial benar, tetapi masih terdapat

kesalahan

8 Prosedur penyelesaian tepat, tanpa ada kesalahan aritmetika

Untuk analisis data tes dilakukan terhadap skor tes awal, skor tes akhir dan skor gain ternormalisasi. Analisis data terhadap skor tes awal dan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui kompetensi strategis matematis siswa yang pembelajaran matematikanya menggunakan model pembelajaran Pictorial Riddle dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model ekspositori.

Analisis data hasil tes awal dan tes akhir berupa hasil tes kompetensi strategis matematis siswa dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 20. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

(40)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5%. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak artinya bahwa data berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05, maka H0 diterima artinya data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

Apabila data hasil tes awal dan tes akhir berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan uji homogenitas, sedangkan apabila salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal, uji kesamaan dua rata-rata akan dilakukan menggunakan uji statistik non-parametrik, yaitu dengan uji Mann-whitney.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan terhadap data tes awal, data tes akhir dan indeks gain. Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah varians dua populasi homogen atau tidak. Untuk uji homogenitas, digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5%. Uji homogenitas dilakukan terhadap skor tes awal kelas eksperimen dan skor tes awal kelas kontrol sertaskor tes akhir kelas eksperimen dan skor tes akhir kelas kontrol . Hipotesis ujinya sebagai berikut:

H0 : Data berasal dari populasi yang homogen

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak homogen

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak artinya bahwa data tidak homogen, sebaliknya jika

nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05, maka H0 diterima artinya

(41)

36

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila data berdistribusi normal dan homogen, uji kesamaan dua rata-rata akan dilakukan dengan uji t (equal variances assumed), sedangkan apabila data berdistribusi normal, tetapi tidak homogen, uji kesamaan dua rata-rata akan dilakukan dengan uji t’ (equal variances not assumed)

c. Uji kesamaan dua rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk skor tes awal yang diperoleh. Untuk uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan terhadap skor tes awal kelas eksperimen

dan skor tes awal kelas kontrol . Hipotesis ujinya sebagai berikut: H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata skor tes awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol

H1 : Ada perbedaan signifikan antara rata-rata skor tes awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak artinya bahwa ada perbedaan signifikan antara rata-rata

skor tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05, maka H0 diterima artinya bahwa

tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata skor tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Apabila rata-rata data tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 5%, maka akan dilakukan uji kesamaan dua rata-rata data tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tanpa menguji indeks gain, sedangkan apabila rata-rata data tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan yang siginfikan pada taraf signifikansi 5%, maka akan dilakukan uji kesamaan dua rata-rata indeks gain.

(42)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rata-rata dilakukan terhadap skor tes akhir kelas eksperimen dan skor tes akhir kelas kontrol . Hipotesis ujinya sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara kompetensi strategis matematis antara

siswa yang pembelajarannyamelalui model pembelajaran Pictorial Riddletidak dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model ekspositori .

H1 : Kompetensi strategis matematis antara siswa yang

pembelajarannyamelalui model pembelajaran Pictorial Riddle lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan model ekspositori

.

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika , maka H0

ditolak artinya kompetensi strategis matematis antara siswa yang pembelajarannya melalui model pembelajaran Pictorial Riddle lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan model ekspositori, sebaliknya jika

, maka H0 diterima artinya kompetensi strategis matematis antara

siswa yang pembelajarannya melalui model pembelajaran Pictorial Riddletidak berbeda dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model ekspositori. Adapun hubungan nilai signifikansi .

Apabila ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan awal komunikasi matematika antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka untuk membandingkan kemampuan akhir komunikasi matematikanya dilakukan analisis skor gain ternormalisasi dengan rumusan menurut Meltzer (Sudihartinih, 2009: 73) sebagai berikut:

(43)

38

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kategori menurut Hake (Sudihartinih, 2009: 73) sebagai berikut: g <0,3 Rendah

0,30 g <0,7 Sedang g  0,7 Tinggi

Untuk pengujian kesamaan dua rata-rata dan kriteria pengambilan keputusan dalam menganalisis data indeks gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama seperti uji kesamaan dua rata-rata data tes akhir.

2. Teknik Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan terhadap hasil angket. Analisis data kualitatif diperlukan untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran Pictorial Riddle yang telah dilaksanakan.

a. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Dalam skala Likert, subjek diminta untuk membaca dengan seksama setiap pernyataan yang disajikan, kemudian diminta untuk menilai pernyataan-pernyataan itu.

Angket terbagi ke dalam dua pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Setiap pernyataan diberi empat pilihan jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Untuk setiap pernyataan, pilihan jawaban diberi skor seperti pada Tabel 3.16sebagai berikut:

Tabel 3.16

Ketentuan Pemberian Skor Angket

Pernyataan Skor Tiap Pilihan SS S TS STS

Positif 5 4 2 1

(44)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria penilaian sikap yang diperoleh melalui angket, yakni apablia skor rata-rata kelas lebih besar daripada 3, maka siswa memberikan sikap yang positif, sebaliknya apabila skor rata-rata kelas lebih kecil daripada 3, maka siswa memberikan sikap yang negatif (Suherman, 2003:191).

Menurut Arikunto(2012: 195), Skala sikap disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti dengan respons yang menunjukkan tingkatan, misalnya siswa diberikan pilihan SS, S, TS, dan STS.

Rumus yang digunakan untuk menentukan persentase dari jumlah siswa yang memilih SS, S, TS, dan STS adalah:

H. Deskripsi Pembelajaran Matematika yang dilaksanakan 1. Pembelajaran Matematika dengan Model Pictorial Riddle

Kegiatan Observasi serta pengisian angket dimaksudkan untuk melihat aktivitas pembelajaran yang menyangkut aktivitas guru dengan siswa, siswa dengan siswa pada awal pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung dan pada akhir pembelajaran.

a. Aktivitas pada awal pembelajaran

Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan kembali materi-materi prasyarat yang terkait dengan materi lingkaran yaitu materi bangun datar. Cara yang digunakan dalam apersepsi ini yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai konsep-konsep dan rumus-rumus segala bentuk bangun datar yang telah dipelajari sebelumnya. Selain siswa diajukan pertanyaan-pertanyaan, siswa juga dapat bertanya tentang konsep-konsep matematika yang belum dipahaminya.

(45)

40

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dapat dilakukan dengan penyajian gambar kartun, permainan singkat atau mengobrol santai yang berhubungan dengan materi matematika. b. Aktivitas pada saat pembelajaran berlangsung

Aktivitas yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. Pertama, Guru menyampaikan materi pembelajaran di awal dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran sebelumnya, serta memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan pokok bahasan lingkaran dengan singkat, padat, dan lugas. Selanjutnya Guru melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model Pictorial Riddle dengan cara membagikan kartu-kartu bergambar sehubungan dengan materi matematika yang sudah disiapkan kepada masing-masing kelompok yang telah dibagi sebelumnya (ada enam kelompok).Guru membacakan petunjuk yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok dan siswa mulai beraktivitas belajar dalam kelompok. Guru menentukan timing (waktu pengerjaan) tertentu kepada setiap kelompok untuk menyelesaikan kartu yang didapat. Kemudian ketika waktu itu habis guru secara acak atau bisa jadi berurut menukar kartu kelompok dengan kartu kelompok , dan begitu seterusnya hingga semua kelompok selesai mengerjakan seluruh soal dari beberapa kartu yang guru berikan.

Kedua, Guru meminta secara acak perwakilan siswa dalam kelompoknya untuk menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam kelompoknya. Selanjutnya siswa dibantu oleh guru untuk dapat mengambil kesimpulan tentang hasil kegiatannya dalam kelompok. Guru juga melakukan konfirmasi dan klarifikasi serta penguatan terhadap jawaban yang diberikan oleh setiap perwakilan kelompok. Dan apabila ada yang keliru akan diperbaiki oleh guru dengan proses.

(46)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Aktivitas pada akhir pembelajaran

Siswa dibimbing untuk menyimpulkan konsep yang telah mereka dapat dalam pembelajaran. Selanjutnya guru juga melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran.

Keunggulan model pembelajaran Pictorial Riddle adalah siswa dituntut untuk aktif dan kreatif menemukan konsep-konsep yang mereka pelajari, agar mereka dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan. Dalam hal ini siswa siswa dapat meningkatkan kompetensi strategis matematisnya secara keseluruhan, baik dari aspek kognitif, afektif maupun prsikomotor. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Pembelajaran Matematika dengan Model Ekspositori

Dalam penelitian ini model ekspositori yang dilaksanakan adalah penyampaian materi matematika secara langsung dari guru kepada siswa.Materi disampaikan sambil dicatat oleh guru di papan tulis disertai dengan contoh-contoh, siswa diminta menyimak dengan baik lalu mencatat materi yang disampaikan di buku masing-masing.

Selanjutnya setelah menyampaikan seluruh konsep yang harus disampaikan pada pembelajaran tersebut, guru kemudian menyajikan beberapa soal di papan tulis untuk dikerjakan bersama-sama dengan dipandu oleh guru. Setelah itu, siswa mencatat soal-soal yang diberikan guru untuk dikerjakan oleh siswa di buku latihan masing-masing. Siswa kemudian diminta secara bergiliran menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Setelah membahas soal guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, apabila ada yang belum dimengerti. Di akhir pembelajaran guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran dan memberikan tugas rumah.

(47)

42

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(48)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi strategis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model Pictorial Riddle meningkat lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan model ekspositori.

2. Siswa memberikan sikap yang positif dalam aktivitasnya mengikti pembelajaran menggunakan model Pictorial Riddle. Artinya sebagian besar siswa berminat, bersunguh-sunguh, dan merasakan manfaat dari pembelajaran matematika dengan model Pictorial Riddle. Selama proses pembelajaran, dari pertemuan sebelumnya ke pertemuan berikutnya, siswa semakin menunjukkan kenyamanan yang aktif belajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis merekomendasikan hal-hal berikut:

1. Guru dapat menjadikan pembelajaran dengan model Pictorial Riddle sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan strategis matematika siswa.

2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai implementasi pembelajaran dengan model Pictorial Riddle, untuk pokok bahasan lain pada mata pelajaran matematika.

3. Apabila akan menerapkan pembelajaran dengan model Pictorial Riddle, perlu diperhatikan dalam pemilihan materi matematika yang sesuai dengan karakteristik siswa. 4. Guru harus terlebih dahulu mengkondisikan siswa pada awal pembelajaran, dengan

membangun suasana yang nyaman dan bersahabat bagi siswa agar siswa tidak menilai matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menakutkan.

(49)

62

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

(50)

Kuntum Rahmadia, 2014

Penerapan model pembelajaran pictorial riddle menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan kompetensi strategis matematis siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan(2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi V (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A., (2013), Media Pembelajaran. Cetakan ke 16. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Aunurrahman (2011), Belajar dan Pembelajaran. Cetakan kelima, Bandung: Alfabeta.

Danim, S. (2006), Visi Baru Manajemen Sekolah. Bumi Aksara: Jakarta.

Eggen, P & Kouchak, D. (2012). Strategic and Models for Teaching Contents and Teaching Skills. Edisi 6. Terjemahan: Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Penterjemah: Satrio Wahono, Jakarta: PT. Indeks.

Ginnis, P. (2007), Teacher’s Toolkit-Raise Classroom Achievement with Strategies for Every Learner. Alih Bahasa: Wasi Dewanto: Trik dan Taktik Mengajar-Strategi Meningkatkan Pencapaian Pembelajaran di Kelas, (2008). Indeks-PT Macanan Jaya Cemerlang: Jakarta.

Hamalik, O. (2006), Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara: Jakarta.

Hamruni (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Haryati, M. (2009), Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Gaung Persada Press: Jakarta.

Gambar

Tabel 3.2                  Data Hasil Analisis Validitas Tiap Butir Soal
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Tabel 3.6 Klasifikasi Nilai Interpretasi Daya Pembeda Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Perusahaan Yang Mengalami Underpricing Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering

&#34;An Area-and Energy-Efficient FIFO Design Using Error-Reduced Data Compression and Near-Threshold.. Operation for Image/Video Applications.&#34; Very Large

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Motivasi Belajar Siswa” (Studi

Penulisan Ilmiah ini akan membahas tentang pembuatan website Adenium Flowers yang dikemas dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 dan PHP MYSQL. Website ini diharapkan mampu

Jadi, pada saat proses simulasi sudah selesai berjalan, maka akan muncul sebuah animasi .nam yang sudah dilakukan menggunakan program .Tcl yang dapat terlihat pada gambar

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh antara tingkat sosial ekonomi keluarga dengan motivasi belajar siswa di program keahlian teknik

Karena jangkauannya yang luas, internet sangat ideal bila digunakan sebagai sarana informasi dan pendidikan Konsep dasar dari penulisan ini adalah menerangkan bagaimana cara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran personal hygiene dan sanitasi lingkungan pada pasien dengan kejadian keluhan gangguan kulit di Rumah Sakit Jiwa