• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS APLIKASI CGISS ( CARE GENERAL INSURANCE SYSTEM SOLUTION ) DALAM OPERASIONAL PT. ASURANSI TRI PAKARTA CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS APLIKASI CGISS ( CARE GENERAL INSURANCE SYSTEM SOLUTION ) DALAM OPERASIONAL PT. ASURANSI TRI PAKARTA CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA."

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik

UPN “veteran” J awa Timur

Oleh :

EKA ARIANTI FAUZI NPM 1042010019

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN”J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

SURABAYA

Disusun Oleh :

EKA ARIANTI FAUZI NPM 1042010019

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dr. J ojok D, S. Sos, M. Si NPT 370119500421

Mengetahui, DEKAN

(3)

SURABAYA Oleh :

EKA ARIANTI FAUZI NPM 1042010019

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 11 apr il 2014

Pembimbing Utama Tim Penguji :

1. Ketua

Dr. J ojok D, S. Sos, M. Si Dra. Ety Dwi Susanti, M.Si

NPT 370119500421 NIP 196805011994032001

2. Sekretaris

Dr. J ojok D, S. Sos, M. Si NPT 370119500421

3. Anggota

R.Y. Rusdianto, S. Sos, M. Si NPT 372069500461 Mengetahui,

DEKAN

(4)

hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) Pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Jojok Dwiridhotjahjono ,S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, materiil, maupun spiritual. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 2. Ibu Lia Nirawati Dra., M.Si. selaku ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Siti Ning Farida, Dra., M.Si. selaku sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

Pakarta Kusumabangsa Surabaya yang selama ini telah banyak membantu. 7. Pihak PT. Asuransi Tri Pakarta cabang Kusumabangsa Surabaya yang

telah banyak membantu dan terlibat dalam pengumpulan data.

8. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan materiil.

9. Teman- teman dan para sahabat yang selalu mendukung.

Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan proposal ini banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan proposal ini.

Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, April 2014

(6)

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

Abstraksi ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu... 6

2.2 Landasan Teori ... 9

2.2.1 Sistem Informasi Manajemen ... 9

2.2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.2.1.2 Pengertian Data dan Informasi ... 10

2.2.1.3 Pengertian Manajemen ... 13

(7)

2.2.3 Sistem Informasi Asuransi ... 17

2.2.4 Sistem Informasi Terpadu ... 19

2.2.4.1 Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) ... 20

2.2.5 Perangkat Pengolahan Data Elektronik/ Electronik Data Processing (EDP) ... 22

2.2.5.1 Komponen- komponen EDP (Electronik Data Processing) ... 22

2.2.5.2 siklus pengolahan data elektronik ... 26

2.2.6 CGISS (Care General Insurance Solution System) ... 28

2.2.7 Efektivitas ... 28

2.2.8 Kualitas dan Efektivitas Sistem Informasi ... 29

2.2.8.1 Pengukuran Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Teknologi Informasi ... 34

2.2.9 Pengertian Implementasi ... 36

2.2.10 Kegiatan Operasi ... 36

2.3 Kerangka Berpikir ... 38

2.3.1 Gambar Kerangka Berpikir ... 38

2.3.2 Penjelasan Kerangka Berpikir ... 39

(8)

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 45

3.3.1 Jenis Data ... 45

3.3.2 Sumber Data ... 45

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 46

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 49

3.5.1 Populasi ... 49

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 50

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 52

3.7 Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 54

3.7.1 Analisa Data Kuantitatif ... 54

3.7.2 Analisa Data Kualitatif ... 57

3.7.3 Analisa Kombinasi (Mixed Methods) ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 60

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 60

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Asuransi Tri Pakarta ... 60

4.1.1.2 Visi, Misi, dan Motto ... 63

4.1.1.3 Struktur Organisasi ... 63

(9)

processing (EDP) pada PT. Asuransi Tri Pakarta ... 74

4.1.1.8 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) PT. Asuransi Tri Pakarta ... 80

4.1.2 Penyajian Data Kuantitatif ... 82

4.1.3 Penyajian Data Kualitatif ... 97

4.1.4 Analisis Kombinasi (Mixed Methods) ... 111

4.1.4.1 Variabel Relevansi ... 111

4.1.4.2 Variabel Waktu ... 112

4.1.4.3 Variabel Keamanan Data ... 113

4.1.4.4 Variabel Ketelitian ... 114

4.1.4.5 Variabel Kemudahan ... 116

4.1.4.6 Keseluruhan Variabel ... 118

4.2 Pembahasan ... 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 127

(10)

Tabel 2.2 Pertimbangan-pertimbangan perancangan untuk elemen sistem 32

Tabel 3.1 Populasi Pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta ... 50

Tabel 3.2 Sampel Penelitian Untuk Kuesioner ... 52

Tabel 3.3 Sampel Penelitian Untuk Wawancara ... 52

Tabel 3.4 Skor Jawaban Responden ... 55

Tabel 3.5 Persentase Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS ... 57

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya ... 65

Tabel 4.2 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Relevansi ... 83

Tabel 4.3 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Waktu ... 86

Tabel 4.4 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Keamanan Data 88

Tabel 4.5 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Ketelitian ... 90

Tabel 4.6 Jawaban Responden berdasarkan Variabel Kemudahan ... 93

(11)

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang

(12)

Lampiran 2 Jawaban Responden Kuesioner Tipe A

Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Responden Atas Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS dari Variabel Relevansi (Relevancy)

Lampiran 4 Tabulasi Jawaban Responden Atas Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS dari Variabel Waktu (Timeliness)

Lampiran 5 Tabulasi Jawaban Responden Atas Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS dari Variabel Keamanan Data (Security)

Lampiran 6 Tabulasi Jawaban Responden Atas Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS dari Variabel Ketelitian (Accuracy)

Lampiran 7 Tabulasi Jawaban Responden Atas Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS dari Variabel Kemudahan (Ease Of Use)

(13)

EKA ARIANTI FAUZI 1042010019 ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang semakin pesat banyak memberi kontribusi positif di segala bidang khususnya dibidang bisnis. Sistem informasi manajemen yang berbasis pada teknologi informasi telah banyak diimplementasikan oleh perusahaan- perusahaan jasa maupun manufaktur. Teknologi informasi yang digunakan difungsikan untuk lebih memudahkan dan mengotomatisasikan data dan informasi agar dapat terintegrasi langsung pada setiap bagian manajemen perusahaan.

PT. Asuransi Tri Pakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa asuransi umum. Dalam kegiatan operasionalnya PT. Asuransi Tri Pakarta mengimplementasikan aplikasi CGISS atau care general insurance system solution. Aplikasi CGISS merupakan apikasi berbentuk sistem ERP(Enterprise Resource Planning) atau sistem back office untuk mengelolah bisnis asuransi umum. Dengan menggunakan aplikasi CGISS kegiatan input- processing- output dibidang pemasaran, underwriting, klaim, dan non teknik dapat terintegrasi dengan baik dan terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas implementasi Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS dalam operasional PT. Asuransi Tri Pakarta cabang kusumabangsa Surabaya. Sistem dapat dikatakan efektif jika sistem memenuhi beberapa kriteria efektivitas, kriteria tersebut dapat dinilai dari variabel relevansi, waktu, keamanan data, ketelitian, dan kemudahan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif (Mixed Methods) dengan tipe deskriptif. Penilaian dan analisis objek menggunakan teknik kuesioner dan wawancara yang kedua hasilnya akan digabungkan dan dibandingkan serta disimpulkan persamaan dan perbedaan antara kedua teknik tersebut. Efektivitas sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS diukur menggunakan lima variabel.

Dari kedua hasil analisis efektivitas sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS pada variabel relevansi, keamanan data, ketelitian termasuk dalam kategori sangat efektif. Pada variabel waktu kedua hasil analisis termasuk dalam kategori efektif. Sedangkan pada Variabel kemudahan dan keseluruhan variabel, kedua hasil analisis menunjukan perbedaan kategori efektivias, dimana hasil analisis kuantitatif pada variabel kemudahan dan variabel keseluruhan menunjukan kategori sangat efektif sedangkan hasil analisis kualitatif menunjukan kategori Efektif.

(14)

EKA ARIANTI FAUZI 1042010019

ABSTRACT

Rapid Technology developments has made a positive contribution in all areas, especially in business. Management information system based on information technology has been implemented by many services companies and manufacturing. Technology enabled information used to further facilitate and automate the data and information that can be integrated directly on any part of the company's management.

PT. Asuransi Tri Pakarta is a company engaged in general insurance services.In the operations of PT. Asuransi Tri Pakarta implement CGISS application or Care General Insurance System Solution. CGISS application is an application form ERP system (Enterprise Resource Planning) or back office sistem to manage general insurance business. By using the application CGISS, activity input-output processing in the field of marketing, underwriting, claim, and non-tehnic can be integrated and structure.This study aims to determine the effectiveness of the implementation of management information system based on the application CGISS PT. Insurance Tri Pakarta branch kusumabangsa Surabaya. Management information system based CGISS application effective if it meets the criteria of effectiveness. The criteria can be judged from the variable relevance, timeliness, security, accuracy, and ease of use.

This study uses a combination of quantitative and qualitative research (Mixed Methods) with descriptive type. Assessment and analysis of the object involve techniques questionnaire and interview will be combined and compared as well concluded the similarities and differences between these two techniques. The effectiveness of management information system-based applications CGISS measured using five variables.

From both the results of the analysis of the effectiveness of management information system based on variable relevance CGISS applications, data security, accuracy included in the category of very effective. At the second time variable analysis results are included in the effective category. While the variables and the overall ease of variables, the results of both analyzes showed differences efektivias category, where the results of a quantitative analysis on the variables and variable overall ease of categories showed very effective while the results of the qualitative analysis showed Effective category.

Keyword : Effectiveness Of Implementation, Management Information System(MIS),

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini perkembangan pada bidang teknologi semakin meningkat. Teknologi informasi memberikan banyak kontribusi yang nyata pada setiap kepentingan individu maupun organisasi. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sangat dibutuhkan dimana fungsi utamanya adalah menyalurkan segala bentuk informasi yang berkaitan dengan suatu kegiatan tertentu. Kini pemanfaatan teknologi informasi telah menyentuh berbagai bidang kehidupan. Yang salah satunya adalah pemanfaatannya di bidang usaha dan bisnis. Hal ini menyebakan para pelaku usaha maupun instansi perusahaan harus siap menghadapi konsekuensi untuk ikut ambil alih dalam penggunaan teknologi.

(16)

Sistem informasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas pemakai teknologi yang dapat mendukung kegiatan operasi dalam suatu organisasi. Teknologi informasi dapat berguna untuk pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan informasi manajemen. Sedangkan sistem informasi manajemen dalam perusahaan dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk menyajikan data dan informasi yang selanjutnya akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional manajemen dan pengambilan keputusan. Teknologi yang dibutuhkan untuk sistem informasi manajemen saat ini lebih berfokus pada penggunaan komputer, dimana komputer sebagai hardware yang selanjutnya akan melibatkan software maupun aplikasi tertentu untuk mendukung proses pengolahan data dan informasi organisasi perusahaan.

PT. Asuransi Tri Pakarta, merupakan sebuah Perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa Asuransi Kerugian. PT. Asuransi Tri Pakarta memberikan berbagai pelayanan kepada nasabah melalui produk asuransi seperti kerugian atas bangunan, kendaraan, barang dan lain sebagainya. Dalam lingkup intern perusahaan, tentunya PT. Asransi Tri Pakarta harus dapat melancarkan kegiatan informasi guna memberi pelayanan yang efektif bagi nasabah.

PT. Asuransi Tri Pakarta telah menerapkan teknologi informasi yang sesuai dengan aplikasi sistem informasi terpadu untuk perusahaan asuransi kerugian. PT. Asuransi Tri Pakarta menerapkan aplikasi CGISS untuk sistem

(17)

sistem ERP(Enterprise Resource Planning) yang digunakan di sebagian besar perusahaan asuransi kerugian. Saat ini CGISS telah mendukung kegiatan

input - processing – output untuk bagian- bagian yang ada dalam perusahaan dengan menggunakan modul yang sesuai. CGISS memberikan berbagai fungsi Pelayanan untuk kegiatan teknik perusahaan seperti Marketing, Underwriting, dan Claim. Selain itu, CGISS dapat digunakan juga untuk Aspek Non Tehnic seperti Finance and Accounting.

Sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS ini terintegrasi dengan baik, namun dalam pelaksanaannya, terkadang terjadi beberapa kendala seperti adanya error saat melakukan input, not responding dan lain sebagainya yang kemungkinan dapat mempengaruhi kelancaran informasi yang sedang berjalan.

Menurut hasil observasi yang telah dilakukan penulis dengan mengambil sampel 10 pegawai dari 34 pegawai yang ada, tentang Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS 80% dari sampel pengguna menyatakan sistem informasi manajemen pada perusahaan tersebut tergolong baik. Aplikasi CGISS dapat memudahkan jalannya informasi perusahaan serta memudahkan pengguna dalam pekerjaannya. Selain itu 60% pengguna menyatakan hardware dan software

(18)

responen menyampaikan kendala tersebut ada pada akses software yang mengalami trouble connect,not responding dan lain sebagainya dapat mempengaruhi jalannya kegiatan operasional. (Sumber : Lampiran 2)

CGISS dapat dikatakan efektif jika pelaksanaan sistem berjalan dengan kategori kualitas sistem yang baik. Kualitas sistem yang baik dapat dinilai dari beberapa variabel. Variabel tersebut adalah variabel relevansi, waktu, keamanan data, ketelitian dan kemudahan sistem untuk pengguna.

Terlepas dari semua itu Pengolahan data untuk sistem informasi manajemen harus dapat diimplementasikan guna mewujudkan keberhasilan operasional perusahaan tersebut. Keberhasilan dari implementasi Sistem Informasi Manajemen tentunya dapat dilihat dari segi efektivitasnya dalam pelaksanaan proses informasi yang telah berjalan. Hal ini merupakan dasar yang penting untuk melihat apakah sistem operasional dari sebuah perusahaan tersebut telah berjalan dengan efektif atau sebaliknya.

(19)

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat keadaan dan kondisi permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :

“ Bagaimanakah Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS dalam operasional PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya ? “

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

“ Untuk megetahui Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS dalam operasional PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya.”

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah rumusan masalah dan tujuan penelitian dapat tercapai, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menjadi bahan masukan maupun bahan pertimbangan bagi PT. Asuransi Tri Pakarta mengenai Efektivitas Implementasi Sistem Informasi manjemen berbasis aplikasi CGISS dalam operasional manajemen yang ada pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan

(20)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Luh Ayu Karinawati 2009 tentang Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Cabang Bali dan Nusa Tenggara bergerak dalam bidang jasa asuransi jiwa. Objek penelitian tersebut adalah Efektivitas Penerapan Electronic Data Processing (EDP) pada sistem akuntansi penjualan perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut antara lain keamanan data, ketelitian, waktu, variasi output, kenyamanan fisik dan relenvansi penerapan EDP dengan teknik analisa data yaitu teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan kuesioner.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penerapan electronic data processing (EDP) pada sistem akuntansi penjualan secara keseluruhan dinilai telah efektif.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain :

1. Penggunaan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. 2. Mengukur penerapan Elecronik data processing (EDP)

3. Beberapa Variabel yang digunakan antara lain keamanan data, waktu, ketelitian, dan relevansi.

(21)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakuakan sebelumnya mengambil tempat pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Cabang Bali dan Nusa Tenggara, sedangkan penelitian ini dilakukan pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang kusumabangsa Surabaya.

Ni Luh Md. Pitria Dewi meneliti tentang Analisis Efektivitas Pengolahan Data Elektronik dengan Program MYOB pada UD. Widya Pratama Di Gianyar. Analisis efektivitas pengolahan data elektronik dengan program MYOB ini diukur dengan menggunakan teknik analisa deskriptif kuantitatif, yaitu dengan cara menjelaskan melalui perhitungan tertentu. Indikator yang di ukur dalam penelitian ini adalah indikator keamanan data, waktu, keakuratan, dan relevansi.

Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah tingkat efektivitas Pengolahan Data Elektronik dengan Program MYOB Pada UD. Widya Pratama Di Gianyar termasuk dalam kategori sangat efektif.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain :

1. Penggunaan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. 2. Mengukur penerapan Electronic data processing (EDP)

3. Beberapa Variabel yang digunakan antara lain keamanan data, waktu, dan relevansi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain : 1. Program Aplikasi yang dinilai yaitu aplikasi MYOB pada penelitian

(22)

2. Penelitian sebelumnya dilakukan di UD. Widya Pratama sedangakan penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Tri Pakarta.

Hana Christina Yulianti, 2013 Efektivitas implementasi sistem informasi manajemen perkebunan berbasis Geographic Information System

pada PT. Perkebunan Nusantara x (persero) dalam rangka pengambilan keputusan. Objek penelitian tersebut adalah Efektivitas implementasi sistem informasi manajemen perkebunan (SIMBUN) berbasis Geographic Information System (GIS). Dalam Penelitian tersebut menilai sistem informasi manajemen perkebunan berbasis geographic information system

yang diimplementasikan oleh pabrik gula dalam rangka pengambilan keputusan. Teknik analisa yang digunakan menggunakan teknik analisa kualitatif. Yaitu dengan cara mendeskripsikan secara naratif hasil dari wawancara terhadap informan.

Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah sistem informasi manajemen perkebunan berbasis geographic information system dinilai telah efektif, karena adanya perbedaan sebelum dan sesudah memakai sistem informasi manajemen perkebunan berbasis geographic information system.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan teknik analisa kualitatif dengan melibatkan wawancara untuk mengetahui tingkat efektivitas implementasi sistem informasi manajemen.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain : 1. Program yang dinilai yaitu aplikasi GIS pada penelitian sebelumnya dan

(23)

2. Tempat penelitian pada penelitian sebelumnya diadakan di beberapa tempat berbeda yang ada di ruang lingkup PT. Perkebunan Nusantara X (persero) sedangkan penelitian ini hanya mengambil di satu tempat yaitu PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang kusumabangsa Surabaya.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Infor masi Manajemen 2.2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan komponen di mana masing- masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Burch dan Strater dalam buku mereka yang berjudul Information Systems : Theory and Practice mendefinisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian- bagian atau sub-sub sistem yang disatukan atau dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

(24)

kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. (Mukijat, 2005 : 3).

Menurut Rapoport (2004) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Ludwig (2007) sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan tertentu.

Secara sederhana suatu sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari beberapa unsur, komponen maupun variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling terintegrasi dan terpadu satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (process), dan keluaran (output). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feedback) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.

2.2.1.2 Pengertian Data dan Infor masi

(25)

Informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah dan bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan. Menurut Sutedjo (2002:68) informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta- fakta yang ada.

Sunartaya (2003:30) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen Untuk Organisasi Bisnis, nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

1. Mudahnya dapat diperoleh (accesbility). Sifat ini menunjukan pada mudahnya dan cepatnya output informasi diperoleh, misalnya satu menit dibandingkan dua puluh empat jam.

2. Sifat dan luasnya (comprehensive). Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai output-nya.

3. Ketelitian (accuracy). Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan.

4. Kecocokan (appropriateness). Sifat menunjuk betapa baiknya output

(26)

5. Ketepatan waktu (timeliness). Sifat ini berhubungan dengan waktu proses/ siklus menghasilkan informasi yang lebih pendek.

6. Kejelasan (clarify). Menunjuk pada tingkat kebebasan dari istilah-istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan (fleksibility). Dapat dipakai tidak hanya pada satu keputusan saja, tetapi lebih dari satu.

8. Dapat dibuktikan/ dicocokan (veriability). Dapat diuji oleh pemakai sehingga sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak mengandung prasangka, tidak ada keinginan untuk menghasilkan atau mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan atau ditentukan sebelumnya. 10.Dapat diukur (measurrement), informasi tersebut dihasilkan dari

sistem informasi formal dan legal. Meskipun kabar angin, desas-desus, klonik dan sebagainya sering dianggap sebagai informasi, maka hal tersebut diluar lingkup pembicaraan sistem informasi manajemen.

(27)

2.2.1.3 Pengertian Manajemen

Hakekat manajemen secara relatif yaitu bagaimana sebuah aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Menurut Terry, manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisassian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya.

Pada dasarnya dalam proses penggunaan sistem informasi, seorang manajer harus memahami posisi dari hierarki/ tingkatan manajemen dimana dia berada, sebagaimana dikemukakan oleh McLeod (2001), bahwa tingkatan manajerial terdiri dari Strategic Planning Level (Lower Management), Management Control Level (Middle Management), dan

Operational Control Level (Lower Management).

2.2.1.4 Pengertian Sistem Infor masi Manajemen

(28)

Menurut Davis, dalam buku Analisis dan Desain informasi : Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi - fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. (Jogiyanto,2005:15).

Menurut Cushing, Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian . (Jogiyanto,2005:14).

Menurut Wu, Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan -kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen . (Jogiyanto,2005:14).

Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi, data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Lebih lengkapnya Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat

(29)

2.2.2 Manfaat dan Tujuan Sistem Infor masi Manajemen 2.2.2.1 Manfaat Sistem Infor masi Manajemen

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi manajemen antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 5. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung

sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

(30)

10.Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

2.2.2.2 Tujuan Sistem Infor masi Manajemen

Tujuan sistem informasi manajemen adalah menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian serta dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem informasi manajemen ialah berhubungan dengan laporan di masa datang. Lain dengan sitem informasi akuntansi yang lebih menekankan pada laporan masa lalu. Contoh pengambilan keputusan seperti suatu perusahaan yang memperkirakan keadaan ekonomi di masa datang. Apabila keadaan ekonomi makin memburuk maka dampak masayarakat terhadap daya beli juga menurun.

Hal ini membuat manajer perusahaan harus berpikir bagaimana mengatur biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan. Apabila perusahaan menjual barang maka harus dipikirkan berapa harga barang yang dapat ditawarkan serta berapa harga perolehan yang harus diperkirakan. Sehingga peranan manajer disini sangat besar dalam mengambil keputusan manajemen bagi perusahaan.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen menurut Kadir (2003) adalah : 1. Menyediakan informasi yang digunakan sebagai dasar analisis

terhadap kondisi awal.

(31)

3. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang sudah terprogram.

4. Mengotomatisasi pekerjaan- pekerjaan rutin dari bagian administrasi.

Berdasarkan pada pengertian- pengertian diatas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah agar organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam kegiatan dan tugas- tugas operasional perusahaan serta berguna untuk pembuatan keputusan- keputusan rutin maupun keputusan- keputusan yang strategis.

2.2.3 Sistem Infor masi Asuransi

Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung kegiatan operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmatik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada pengguna organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara dimana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial.

(32)

penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit.

Sistem informasi pada jasa asuransi merupakan sebuah software aplikasi untuk membantu proses penawaran jasa asuransi ke sejumlah calon pemegang polis, serta juga dapat mendata para pemegang polis, jenis asuransi yang dipilih dan premi yang telah disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi.

Perangkat lunak (software) sistem informasi yang digunakan perusahaan asuransi di Indonesia secara umum meliputi actuarial system, agency management, claim administration, healt administration,

illustration, life administration, policy administration, premium

administration, rating & quoting, reinsurance administration, subrogation,

dan underwriting.

Secara umum, peningkatan penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada industri asuransi dalam beberapa dekade terakhir ini, di pengaruhi oleh :

1. Peningkatan kemampuan komplementas tugas manajemen. 2. Peningkatan kemampuan karyawan di semua tingkatan dalam

menggunakan komputer 3. Perkembangan teknologi

Penunjang sistem informasi pada industri asuransi terbagi dalam empat kategori utama, yaitu ;

(33)

Meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi polis serta pemberian pelayanan terhadap para pemegang polis.

b. Distribusion (distribution)

Meliputi pemberian jasa dan pelayanan terhadap para agen asuransi, seperti pembuatan ilustrasi paket asuransi yang akan di tawarkan, penentuan kuota tarif premi, dan pembatasan rating aplikasi asuransi. c. Dokumentasi (Document Management)

Meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi, seperti dokumentasi kegiatan investasi, pelaporan, surat menyurat, serta pembuatan sertifikat yang dilakukan oleh perusahaan.

d. Infastruktur (Infrastructure).

meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan organisani dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti esterprise resource

planning (ERP), business rules angines (BRE), dan data

warehousing/business intelligence (DW/BI).

2.2.4 Sistem Infor masi Terpadu

Sistem informasi terpadu merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan teknologi yang saling kait- mengkait untuk mendukung kebutuhan informai dari perusahaan.

Sistem Informasi Terpadu adalah suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan multinasional, dengan kata lain adalah perusahaan yang sudah memiliki cabang- cabang yang saling terhubung dan terintegrasi.

(34)

1. Mengumpulkan, menciptakan, dan mengolah data mentah yang berasal dari transaksi atau aktivitas bisnis sehingga menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna bagi para stakeholder (mereka yang berkepentingan), dan

2. Menyimpan dan menyebarluaskan data, informasi, dan pengetahuan tersebut kepada siapa saja yang membutuhkan, terutama manajemen dan staff internal perusahaan, rekanan bisnis, pelanggan, dan

stakeholder lain yang berada diluar perusahaan.

Dari berbagai komponen yang terdapat di dalam sebuah sistem informasi terpadu, yang paling memegang peranan adalah perangkat lunak (Software) aplikasi.

2.2.4.1 Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Sistem informasi terintegrasi yang mampu memberikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk membuat keputusan- keputusan manajerial secara akurat, dapat membuat industri menjadi kompetitif dalam pasar global yang dinamik. Sistem informasi terintegrasi akan memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi sistem manufaktur.

(35)

manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP atau perencanaan sumber daya perusahaan adalah suatu perangkat lunak (Software) dengan paket aplikasi yang terintegrasi untuk digunakan secara luas pada organisasi.

ERP sering disebut sistem back office, karena mengindikasikan

costumers dan hal- hal public tidak dilibatkan secara langsung. ERP bersifat lintas fungsi dan dapat dikembangkan menjadi skala enterprise

yang luas. Semua departemen fungsional yang terlibat dalam operasi atau poduksi diintegrasikan dalam satu sistem.

Martin, dkk, (2005) menunjukan adanya beberapa manfaat bisnis dengan Enterprise Resource Planning (ERP), antara lain :

1. Integrasi data yang menyebabkan akses data pada unit bisnis lain, fungsi- fungsi lain, proses- proses dan organisasi meningkat.

2. Menyediakan cara lain untuk melakukan bisnis, yaitu lewat rekayasa proses bisnis, menuju ke orientasi proses dan pengurangan biaya proses bisnis.

(36)

2.2.5 Perangkat Pengolahan Data Elektr onik/ Elektronik Data Processing (EDP)

Pengertian Electronik Data Processing (EDP), menurut Jogiyanto (2004 : 3) EDP diartikan sebagai “manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer”.

Sedangkan menurut Siagian (2002 : 8) :“ EDP adalah pengolahan data secara elektronik yang merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksud untuk penyediaan informasi dengan menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pengawasan hasil olahan tersebut”.

Pengolahan data elektronik atau electronic data processing adalah proses manipulasi data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer.

2.2.5.1 Komponen- komponen EDP (Electronik Data Processing)

Suatu sistem pengolahan data dapat bekerja dengan baik bila didukung oleh beberapa beberapa komponen-komponen. Penerapan EDP membutuhkan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), perangkat pelaksana (brainware) dan procedure.

1. Perangkat Keras (Hardware)

(37)

pembantu penyiapan data dan alat-alat telekomunikasi. Hardware tebagi atas beberapa macam bagian, yaitu :

a. Input device

Input device merupakan suatu perangkat keras yang digunakan untuk memaukkan data atau input kedalam komputer. Input Device berfungsi untuk membaca data input dari media input. Peralatan input mengubah data asal ke bentuk yang dapat dipahami oleh komputer untuk di proses lebih lanjut. Contoh input device adalah keybord, mouse, joystick dan lain sebagainya.

b. Process device

Process device dapat diartikan sebagai unit komponen pemrosesan yang digunakan untuk memproses data- data. Dalam hal ini misalnya Central Processing Unit (CPU). Tugas utama dari Central Processing Unit

(CPU) adalah mengontrol dan membimbing keseluruhan sistem

komputer selama pengolahan data , termasuk melakukan kegiatan aritmatika dan logical operation terhadap data.

c. Output device

(38)

Storage atau media penyimpanan merupakan komponen- komponen perangkat keras yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data- data. Contoh dari storage device misalnya adalah harddisk, flashdisk, dan lainnya.

2. Perangkat Lunak (Software)

Software merupakan alat komunikasi antara manusia dengan komputer berupa rangkaian instruksi yang disusun untuk menjalankan tugas tertentu. Fasilitas software meliputi seluruh tahapan dari sistem pengolahan data diluar fasilitas hardware.

Fungsi software antara lain mengidentifikasi program, menyiapkan aplikasi program sehingga tata kerja seluruh peralatan komputer terkontrol dan mengatur serta membuat pekerjaan lebih efisien. Pada umumnya software dapat dibedakan atas dua jenis yaitu :

a. Software System

Software sistem adalah software yang dipakai untuk menunjang kerja

application software. Yang termasuk software system ialah :

1) Operating system, adalah bagian software yang sangat penting dan merupakan kumpulan program yang mengontrol dan mengatur seluruh kegiatan. Umumnya operating sistem dirancang pada satu jenis komputer.

(39)

membuat duplikat disk dan file, serta membuat proteksi suatu sistem

software.

b. Application Software

Application Software merupakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Application Software dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu :

1. User software , yaitu aplikasi yang dibuat oleh pemakai sendiri. 2. Taylor made, yaitu aplikasi yang dibuat berdasarkan pesanan.

3. Package software,yaitu aplikasi yang tersedia di pasaran.

3. Brainware

Peranan manusia dalam pengolahan data dengan komputer dapat digolongkan berdasarkan tugas yang dilakukan sebagai berikut :

a. Operator, berfungsi untuk mengoperasikan komputer dan mematikan sistem komputer.

b. Programmer, adalah orang yang berfungsi untuk merencanakan suatu program, berdasarkan spesifikasi program dari sistem analisis. c. System Analyst, bertugas untuk mempelajari, menganalisa dan

mendesain proyek aplikasi dari pengguna beserta tata cara prosedur yang dilakukan.

4. Procedure

(40)

menjalankan fungsinya secara terarah dan yang sangat penting adalah dalam rangka menjamin tercapainya informasi yang tepat dan akurat.

2.2.5.2 Siklus Pengolahan Data Elektronik

Semua bentuk pengolahan data, baik yang dilaksanakan secara manual maupun secara elektronik, akan selalu terdiri dari kegiatan input, proses, dan output. Pengolahan data elektronik memiliki siklus, siklus pengolahan data elektronik terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu :

a. Input (Masukan)

tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer. Dalam aktivitas input, data direkam dalam bentuk-bentuk tertentu sebagai bahan untuk diolah atau diproses. Data tersebut dicatat pada dokumen, seperti faktur, tanda terima barang, dan lain-lainnya, dan kemudian diubah dalam bentuk yang terbaca mesin tanpa menggunakan kertas lagi.

b. Processing (Proses)

Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di

storage. Pada dasarnya, komputer memproses data dengan salah satu dari dua sistem pengolahan data berikut:

1) Batch Processing

(41)

disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat yang ditentukan secara periodik. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.

2) Immediate Processing

Sistem pengolah data immediate atau on-line processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya, setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu menunjukkan status mutakhir. Pendekatan immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang memerlukan sistem informasi yang selalu mutakhir.

c. Output (Keluaran)

Tahap ini merupakan proses yang menghasilkan output dari pengolahan data berupa informasi. Jika data telah diubah menjadi informasi, berarti proses pengolahan data telah menginjak aktivitas output.

Kemudian dikembangkan lagi dengan menambahkan tiga tahapan yaitu : 1. Origination : tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan

data.

(42)

storage (simpanan luar) dapat dijadikan input untuk proses pengolahan data selanjutnya.

3. Distribution : tahap ini merupakan proses distribusi output kepada pihak yang berhak atau membutuhkan informasi.

2.2.6 CGISS (Care General Insurance System Solution)

CGISS/ Care General Insurance System Solution merupakan Sistem aplikasi terpadu pada Asuransi umum. CGISS merupakan aplikasi utama berbentuk sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengelolah bisnis asuransi umum. Sistem CGISS membantu perusahaan secara menyeluruh untuk mengintegrasikan seluruh alur proses dan dengan menyediakan spesifik kegiatan sistem informasi yang luas.

CGISS telah dikembangkan dan terus berkembang sebagai sistem aplikasi yang paling layak untuk perusahaan asuransi umum di indonesia. Sistem aplikasi ini telah banyak di implementasikan oleh perusahaan asuransi umum. CGISS dapat menyelesaikan kegiatan- kegiatan yang dibutuhkan oleh perusahaan. dengan aplikasi CGISS proses integrasi bisnis dalam pemasaran , underwriting , reasuransi , keuangan , akuntansi dan manajemen bisnis dapat berjalan dengan lancar. Saat ini CGISS terus berupaya untuk meningkatkan sistem aplikasi menjadi lebih baik lagi.

2.2.7 Efektivitas

(43)

kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109).

Moenir dalam bukunya Manajemen Umum di Indonesia yang mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:

“Effectivennes, on the other hand, is the ability to choose appropriate

objectives. An effective manager is one who selects the right things to get

done”. (Efektivitas, pada sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang memilih kebenaran untuk melaksanakan) (Moenir, 2006:166).

“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya” (Hidayat, dalamhttp://blog.wordPress.Com/defenisidanpengertianefektifitas/28Maret 2009/).

Dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu nilai atau tingkatan dari kesesuaian antara proses implementasi serta hasil dengan perencanaan dan prosedur yang telah ada.

2.2.8 Kualitas dan Efektivitas Sistem Infor masi

(44)

Pada 1992, DeLone dan McLean membuat sebuah model untuk mengukur kualitas efektivitas sistem informasi yang disebut “DeLone and McLean Is Success Model” atau biasa disebut D&M model. Menurut D&M, terdapat 6 poin yang menentukan kualitas sistem informasi, yaitu:

1. System Quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri.

2. Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi.

3. System Use, berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi oleh penerima.

4. User Satisfaction, berkaitan dengan respons penerima terhadap penggunaan output sistem informasi.

5. Individual Impact, yaitu dampak informasi terhadap perilaku penerima. 6. Organizational Impact, yaitu dampak informasi terhadap kinerja

organisasi.

Setelah mempertimbangkan masukan-masukan yang ada, pada tahun 2003, DeLone dan McLean memperbarui modelnya dengan menambahkan poin service quality dan menggantikan poin individual impact dan organizational impact dengan net benefits.

(45)

Tabel 2.1 Kualitas Sistem Infor masi

Sumber : Chang dan King( http://okkypratama.wordpress.com/2012/12/) Menurut Muhanna dan Stoel (2010:44), mencari tahu dampak dan efektivitas dari Teknologi Informasi (TI) dalam sebuah perusahaan merupakan tema utama atau hal yang paling sering diteliti dalam bidang teknologi informasi (TI), termasuk didalamnya Sistem Informasi Manajemen.

(46)

informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual.

Perancangan sistem merupakan aktivitas kreatif. Jarang terjadi dua tim perancangan akan menghasilkan penyelesaian masalah yang sama untuk masalah tertentu. Adapun pertimbangan perancangan untuk elemen sistem dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Pertimbangan-pertimbangan perancangan untuk elemen sistem

Elemen Sistem Pertimbangan Perancangan

Masukan Data

Akurasi Waktu

Pemrosesan Data

Akurasi Waktu

Penyimpanan Data

Keamanan Akurasi

Keluaran Data

Relevansi Variasi Laporan Ketepatan Waktu Sumber: Bodnar dan Hopwood, 2000

(47)

efektivitas penerapan Sistem Informasi berbasis komputer. Ukuran tersebut antara lain:

1. Keamanan data 2. Waktu

3. Ketelitian 4. Relevansi 5. Variasi laporan 6. Kenyamanan fisik

Wilkinson memberikan sasaran yang harus dicapai untuk menentukan kriteria penilaian efektivitas sistem sebagai berikut :

1. Relevance (sesuai kebutuhan). 2. Capacity (kapasitas sistem). 3. Efficiency (efisiensi sistem).

4. Timeliness (ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi). 5. Accessibility (kemudahan akses).

6. Flexibility (keluwesan sistem).

7. Accuracy (ketepatan nilai dari informasi). 8. Reliability (keandalan sistem).

9. Security (keamanan sistem). 10.Economy (nilai ekonomis sistem).

(48)

2.2.8.1 Pengukuran Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Infor masi

Menurut penjelasan tentang teori- teori kualitas dan efektivitas sistem, maka peneliti meringkas beberapa variabel yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas implementasi sistem informasi manajemen antara lain sebagai berikut:

1. Relevansi (Relevancy)

Menunjukkan manfaat yang dihasilkan dari produk atau keluaran informasi, baik dalam analis data, pelayanan, maupun penyajian data. (Bodnar, 2000). Relevansi menunjukkan kesesuaian dan manfaat laporan yang dihasilkan oleh suatu sistem. Dalam hal ini tingkat relevansi antara orang satu dengan orang yang lainnya berbeda- beda tergantung kepada kebutuhan masing- masing pengguna informasi tersebut (Prabu, 2006).

2. Waktu (Timeliness)

(49)

3. Keamanan Data (Security)

Berhubungan dengan pencegahan bencana, baik karena bencana alam, tindakan disengaja maupun kesalahan manusia dan tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi dalam mengantisipasi illegal acess

dan kerusakan pada sistem. (Bodnar, 2000)

Menurut Logan (2009), penyimpanan dan keamanan data harus memiliki standar tertentu, sebagai contoh misalnya standar penyimpanan dan pengamanan data dengan standar GARP (General Accepted Recordkeeping Principle). Selain itu, menurut Kepczyk (2003:1), keamanan informasi dalam sebuah sistem informasi telah menjadi fokus utama para akuntan karena berkaitan dengan privasi atau rahasia perusahaan.

Untuk itu, pertimbangan ini berhubungan dengan kemampuan sistem untuk mengantisipasi akses data dari orang yang tidak berhak dan kemampuan sistem untuk melakukan proses back-up untuk mengantisipasi adanya kejadian-kejadian buruk yang tidak terduga seperti kebakaran, bencana alam, gangguan listrik, adanya binatang pengganggu, kesalahan manusia yang tidak disengaja, dan lain-lain.

4. Ketelitian (Accuracy)

(50)

5. Kemudahan penggunaan (Ease of Use)

Merupakan ukuran atau tingkatan dimana seseorang percaya bahwa sistem informasi atau komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan.

Menurut Goodwin dan Silver Sistem yang sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari teknologi informasi. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan sistem yang baru bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan sistem lama. Pengguna mempercayai bahwa teknologi informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. Davis (1989) mengemukakan Indikator persepsi kemudahan penggunaan teknologi informasi yaitu:

a. Sistem sangat mudah dipelajari.

b. Sistem dapat mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna.

(51)

2.2.9 Pengertian Implementasi

Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama.

Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.

Pada intinya implementasi merupakan suatu proses dan aktifitas penerapan maupun pelaksanaan yang melibatkan konsep atau gagasan yang telah direncanakan sebelumnya.

2.2.10 Kegiatan Operasi

Menurut Fogarty, Schroedee (1994): Definisi kegiatan operasi terdiri dari pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi.

(52)

2.3 Kerangka Berpikir

2.3.1 Gambar Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

IMPLEMENTASI CGISS

HARDWARE BRAINWARE

ANALISIS EFEKTIVITAS

1. Delone & Mclean 2. Chang & King 3. Bodnar &

Hopwood 4. Krech 5. Wilkinson

Variabel 1. Relevansi 2. Waktu

3. Keamanan Data 4. Ketelitian 5. Kemudahan

KUESIONER WAWANCARA

(53)

2.3.2 Penjelasan Kerangka Berpikir

PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya dalam kegiatan operasionalnya mengimplementasikan sistem informasi manajemen dengan melibatkan teknologi informasi (TI) atau software

aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution) dan pemgguna (Brainware) teknologi informasi (TI) guna memudahkan jalannya informasi di perusahaan tersebut.

Teknologi informasi yang diterapkan untuk sistem informasi manajemen perusahaan dianalisis tingkat efektivitasnya. Analisis efektivitas sistem informasi manajemen mengacu pada penilaian dari beberapa pendapat para ahli, yaitu Delone & Mclean, Chang & King, Bodnar & Hopwood, Krech, dan Wilkinson. Melalui pendapat para ahli tersebut kemudian disimpulkan 5 variabel yang akan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis. Variabel tersebut adalah variabel relevansi, waktu, keamanan data, ketelitian, dan kemudahan.

(54)
(55)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 J enis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) dengan tipe penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Surabaya, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution).

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kombinasi (Mixed Methods). Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang metode penelitian kombinasi sebagai berikut :

“Metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.” Sugiyono (2006) menyatakan bahwa :

1. kedua metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif,

(56)

2. Metode penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan.

Dengan menggunakan metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan, karena reliabilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kualitatif atau sebaliknya.

Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran).

a. Model Sequential

Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model

sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti

mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang lain.

(57)

b. Model Concurrent

Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah penelitian.

Kalau dalam tipe sequential, penggabungan metode dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent

penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif/kombinasi digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian.

Penelitian ini menggunakan model sequential explanatory dengan menempatkan metode kuantitatif pada urutan pertama dan kualitatif pada urutan kedua. Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.

3.1.2 Tipe Penelitian

(58)

Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang mendeskripsikan apa yang terjadi pada saat ini. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada dan melihat kaitan antara variabel-varianel yang ada. (Pasolong, 2005:41).

Cara menyajikan laporan penelitian deskriptif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan ukuran kuantitatif misalnya berbentuk mean atau prosentase, atau dengan deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan suatu dari angka- angka maupun dihubungkan dengan teori – teori yang relavan dengan variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini menggunakan ukuran kuantitatif dengan bentuk prosentase dan ukuran kualitatif dalam bentuk penyajian deskripsi berbentuk naratif.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat di PT. Asuransi Tri Pakarta cabang Kusumabangsa Surabaya. Tempat penelitian telah di tentukan melalui pertimbangan- pertimbangan masalah yang ada dan analisis penelitian yang ingin dicapai.

(59)

menyebarkan pra kuesioner, pengambilan data mengenai gambaran umum PT. Asuransi Tri Pakarta, menyebarkan kuesioner inti, melakukan wawancara, meganalisa data sampai dengan konsultasi dan bimbingan kepada dosen yang bersangkutan.

3.3 J enis dan Sumber Data 3.3.1 J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data kualitatif

Data Kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono, 2008:12). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah hasil analisis wawancara tentang efektivitas implementasi sistem informasi manajemen berbasis aplikasi CGISS serta gambaran umum perusahaan, perangkat pengolah data elektronik perusahaan, struktur organisasi, dan job description PT. Asuransi Tripakarta.

b. Data kuantitatif

(60)

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey atau observasi.

Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang jawaban responden atas kuesioner dan data jawaban informan atas wawancara mengenai efektivitas implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Aplikasi CGISS (Care General Insurance System Solution).

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Sedangkan Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, maka akan dapat lebih mudah memahami permasalahan yang ada.

Analisis efektivitas, merupakan kegiatan meneliti atau memeriksa tentang efektivitas yaitu bagaimana suatu sistem dikatakan berhasil atau telah tercapai perancangan dan perencanaan yang tepat.

(61)

a. Variabel Relevansi (Relevancy)

Merupakan kemampuan sistem untuk membuat suatu laporan yang dapat berguna bagi kebutuhan pengguna informasi dalam bentuk yang relevan. Sistem dikatakan Relevan jika terdapat kesesuaian atau kecocokan antara penyimpanan data pada sistem dengan keluaran/masukan informasi yang dibutuhkan.Indikator dalam variabel ini meliputi:

1. Tingkat Relevansi Sistem Aplikasi terhadap kebutuhan pengguna 2. Tingkat Relevansi Sistem Aplikasi dalam hal pengolahan dan

penyimpanan data

3. Tingkat Relevansi sistem aplikasi dalam pelayanan terhadap customer

4. Tingkat Relevansi sistem aplikasi dalam penyajian data 5. Tingkat Relevansi sistem aplikasi dalam pencarian data yang

disimpan

b. Variabel Waktu (Timelines)

Merupakan tingkat kecepatan pada sistem. kecepatan yang diperlukan untuk mencari suatu data, melakukan input/entry data, melakukan analisis dan proses data, serta menangani transaksi. Indikator dalam variabel ini meliputi:

1. Kecepatan sistem aplikasi dalam melakukan processing data

2. Kecepatan sistem aplikasi dalam melakukan output atau penyajian data

(62)

4. Kecepatan sistem aplikasi dalam melakukan penanganan berbagai transaksi

c. Variabel Keamanan Data (Security)

Merupakan tingkat kemampuan sistem untuk mengamankan data yang ada pada sistem apikasi. Sistem aplikasi dapat dikatakan aman jika sistem dapat melakukan proses back-up untuk mengantisipasi adanya kejadian-kejadian buruk yang tidak terduga, Indikator dalam variabel ini meliputi:

1. Keamanan data yang tersimpan pada Sistem, saat terjadi kerusakan (error) akibat virus pada hardware maupun software

2. Keamanan data yang tersimpan pada sistem, saat terjadi kesalahan akibat memencet tombol yang tidak disengaja

3. Keamanan data yang tersimpan pada sistem, saat terjadi kerusakan akibat listrik padam secara tiba- tiba

4. Keamanan data yang tersimpan pada Sistem, jika adanya akses dari karyawan maupun orang lain yang tidak kepentingan terhadap data 5. Keamanan data yang tersimpan pada sistem, jika terdapat bahaya

kebakaran akibat konselting

d. Variabel Ketelitian (Accuracy)

Merupakan tingkat kebebasan dari kesalahan proses pengolahan data. Sistem aplikasi dapat dikatakan teliti jika input/output tepat dan akurat. Indikator dalam variabel ini meliputi:

(63)

2. Ketelitian sistem aplikasi dalam perhitungan angka, baik dalam bentuk sederhana maupun rumit

3. Ketelitian sistem aplikasi dalam penanganan transaksi

4. Ketelitian sistem aplikasi dalam pencarian data yang diperlukan 5. Ketelitian sistem aplikasi dalam penyajian data

6. Ketelitian sistem aplikasi terhadap penggunaan User and Password

e. Variabel Kemudahan (Ease of use)

Merupakan tingkat kemudahan yang diberikan oleh sistem terhadap pengguna sistem. Indikator dalam variabel ini meliputi:

1. Kemudahan dalam menggunakan berbagai modul yang tersedia pada sistem

2. Kemudahan dalam melakukan proses entry data yang tersedia pada sistem

3. Kemudahan penggunaan bahasa yang terdapat pada sistem 4. Kemudahan mengakses data yang tersimpan pada sistem 5. Kemudahan sistem dalam melakukan keluaran informasi yang

dibutuhkan pemakai

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik penarikan sampel 3.5.1 Populasi

(64)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bagian operasional perusahaan yang pelaksanaannya melibatkan sistem aplikasi CGISS ( Care

General Insurance System Solution ) dalam sistem informasi

manajemennya. Populasi yang ada pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa dengan kriteria yang telah disebutkan berjumlah 21 populasi dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Populasi Pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Kusumabangsa Sur abaya

NO. DIVISI J UMLAH

1. Marketing Coorporate 5

2. Marketing Retail 3

3. Underwriting 3

4. Klaim 4

5. Non Teknik 7

TOTAL 21

Sumber : PT. Asur ansi Tri Pakarta, 2014

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian atau sebagian dari suatu populasi, sedangkan proses pengambilan sampel dari suatu sampel dinamakan sampling

(Zainuddin,2007:76).

(65)

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008: 78).

Tekmik non probability sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan meggunakan purposive sampling, Purposive sampling atau sampel bertujuan merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68).

Kriteria sampel untuk responden Kuesioner dan Wawancara dalam penelitian ini adalah:

a. Sampel merupakan pengguna aktif Komputer dan mengakses aplikasi CGISS didalam pekerjaannya.

(66)

Gambar

Tabel 2.1 Kualitas Sistem Informasi
Tabel 2.2 Pertimbangan-pertimbangan perancangan untuk elemen
Gambar 2.1 Kerangka berpikir
Tabel 3.1 Populasi Pegawai PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang
+7

Referensi

Dokumen terkait