HUKUM ACARA PERDATA
SENGKETA
Manusia sebagai mahluk sosial
memerlukan interaksi dengan individu (subjek hukum) lain
Interaksi antar individu berpotensi
menimbulkan benturan kepentingan SENGKETA
CARA PENYELESAIAN
SENGKETA
Yudicial Settlement of Dispute
Extra Yudicial Settlement of Dispute Quasi Yudicial / pseudo yudicial
Yudicial Settlement of Dispute
Penyelesaian melalui proses peradilan Bersifat formal
Melibatkan hakim / proses persidangan di
pengadilan
Extra Yudicial Settlement of
Dispute
Penyelesaian di luar pengadilan Sifat penyelesaian kompromi
Bersifat informal
Tidak melibatkan hakim Win-win solution
Bentuk-bentuk ADR : Negosiasi, Mediasi,
Quasi Yudicial / pseudo yudicial
Penyelesaian sengketa hukum oleh
lembaga non yudisial yang mempunyai kewenangan yudisial
Misal : KPPU, BPSK, Komisi Banding
Pengertian Hukum Acara Perdata
Menurut Prof. Wiryono Prodjodikoro
Himpunan peraturan yang mengatur bagaimana orang harus bertindak di muka pengadilan dan bagaiamana
pengadilan harus bertindak, satu sama lain, untuk melaksanakan berjalannya peraturan-peraturan hukum perdata.
Menurut Abdulkadir Muhammad
Peraturan hukum yang mengatur proses penyelesaian perkara perdata lewat
hakim (pengadilan) sejak dimajukannya gugatan sampai dengan pelaksanaan keputusan hakim.
Menurut Prof. Sudikno Mertokusumo
Peraturan hukum yang mengatur
bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantara hakim.
Sumber Hukum
UUDar Nomor 1 tahun 1951 Pasal 5 ayat (1)
hukum acara perdata pada Pengadilan Negeri menurut peraturan-peraturan Republik Indonesia dahulu, yang telah ada dan berlaku untuk Pengadilan Negeri di
Het Herziene Indonesisch Reglement /
Reglemen Indonesia yang diperbaharui (HIR) untuk daerah Jawa dan Madura.
Rechtsreglement Buitengewesten /
Reglemen daerah Seberang (RBg) untuk daerah luar Jawa dan Madura.
UU No. 2 tahun 1986 Jo. UU 8 tahun 2004 tentang
Peradilan Umum
UU No. 20 tahun 1947 tentang Peraturan Peradilan
Ulangan di Jawa dan Madura.
UU No. 14 tahun 1985 Jo. UU No. 5 tahun 2004 Jo. UU
No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung
UU No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Yurisprudensi
Doktrin
Buku ke IV KUH Perdata/BW
Burgerlijk Rechts Verdering (BRv)
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Kebiasaan
Asas-asas Hukum Acara Perdata
Audi et Alteram Partem / Horen Van Bijde
Partijen
Dalam memeriksa suatu perkara, Hakim harus memberikan perhatian, perlakuan, kesempatan dan kedudukan yang sama dan seimbangan antar pihak-pihak yang bersengketa. (perlakuan yg sama)
(Pasal 5 UU No. 4 tahun 2004) Hak Ingkar
Actor Sequitor Forum Rei (pasal 118 (1)
HIR)
Pada prinsipnya gugatan diajukan di tempat kediaman Tergugat
Forum Rei Sitae (pasal 118 (3) HIR)
Gugatan diajukan ditempat objek sengketa (benda tetap) berada.
Verhandlungs Maxime / Lydelijkheid Van
De Rechter
Ruang lingkup pokok sengketa
ditentukan oleh pihak yang bersengketa, hakim tidak boleh memutus lebih dari
yang dituntut atau mempertimbangkan kurang dr pokok perkara. Bahkan tdk dpt mengakhiri sengketa.
Nemo yudex Sine Actore / Judex Ne
Procedat Ex Afficio/Hakim Pasif
Hakim menunggu datangnya perkara,
tidak ada persidangan karena jabatan. Kalau tidak ada perkara tidak ada
persidangan.
Ius curia Novit
Putusan Hakim harus disertai dengan
alasan-alasan
Putusan hakim harus disertai
alasan-alasan dan dasar putusan, selain itu juga memuat pasal peraturan per-UU-an atau sumber hukum tidak tertulis yang terkait (Pasal 25 Ayat (1) UU Kekuasaan
Openbaarheid Van Rechtspraak
Pada asasnya sidang pemeriksaan perkara
harus terbuka untuk umum (pasal 19 ayat (1) UU No. 4 tahun 2004)
Res yudicata Pro Veritate Habetur
Putusan hakim harus dianggap benar, sampai dibuktikan sebaliknya
Nebis In Idem
Perkara yang sama, dengan pihak yang sama mengenai hal yang sama, tidak
boleh diputus dua kali dalam persidangan yang sama atau sama tingkatnya.
Sederhana, Cepat dan biaya ringan
Proses persidangan berlangsung sederhana, cepat dan biaya ringan. Faktanya ??
Berperkara tidak harus diwakilkan
Berperkara dipengadilan tidak harus diwakili oleh ahli hukum/advokat, para
pihak boleh beracara sendiri/maju sendiri, sekalipun buta hukum bahkan buta huruf.
Berperkara dengan biaya
Berperkara di muka pengadilan harus dikenakan biaya perkara.
Unus testis nulus testis
Satu saksi bukan alat bukti
Contentious Jurisdictie / Sengketa Voluntaire jurisdictie / Permohonan
JENIS PERKARA
PERDATA
Contentious Jurisdictie / Sengketa
Peradilan yang sesungguhnya karena
mengandung sengketa
Minimal ada 2 pihak
Hakim terikat dengan hukum positif Produk hakim : putusan
Contoh : wanprestasi, perbuatan melawan
Voluntaire jurisdictie / Permohonan
Bukan peradilan yang sesungguhnya karena
tidak mengadung konflik
Hanya ada 1 pihak pemohon
Hakim leluasa menggunakan kebijaksanaan Produk hakim : Penetapan
Contoh : penetapan adopsi, ganti nama, ganti
status kelamin, penetapan rapat RUPS, penbubaran PT.
KOMPETENSI PENGADILAN
Jenis sengketa beraneka macam
Kewenangan pengadilan dibatasi oleh UU
meliputi perkara tertentu
kewenangan pengadilan dibatasi oleh
Permasalahan Kompetensi
Pembagian kompentensi berdasarkan
lingkungan peradilan
Pembagian kompentensi berdasarkan
wilayah hukum
KOMPETENSI PENGADILAN
KOMPETENSI KOMPETENSI
ABSOLUT RELATIF
KOMPETENSI ABSOLUT
(Atributive Competentie)
Kewenangan/kekuasaan mengadili antar
lingkungan peradilan
Kewenangan mengadili berdasarkan jenis
perkara
Apakah perkara itu menjadi wewenang
Kekuasaah Kehakiman Mahkamah
Agung
Terdiri dari 4 lingkungan Peradilan :
- Peradilan Umum - Peradilan Agama
- Peradilan Tata Usaha Negara - Peradilan Militer
Alasan pemisahan yurisdiksi :
masing-masing lingkungan memiliki
kewenangan mengadili tertentu;
kewenangan tertentu tersebut, menciptakan
kewenangan absolut atau yurisdiksi absolut
pada masing-masing lingkungan sesuai dengan
subject matter of jurisdiction;
masing-masing peradilan hanya berwenang
mengadili sebatas kasus yang diatur Undang-Undang.
KEWENANGAN PERADILAN
UMUM (Pengadilan Negeri)
Pidana, dan; Perdata
Mengadili seluruh perkara perdata.
Khusus untuk perkara permohonan pailit dan sengketa ketenangakerjaan menjadi wewenang peradilan khusus yang berada di lingkungan
peradilan umum yaitu Pengadilan Niaga dan Pengadilan Hubungan Industrian.
Peradilan Khusus di lingkungan
Peradilan Umum
Pengadilan Niaga
KEWENANGAN PERADILAN
AGAMA
perkawinan (talak, cerai, pembatalan
perkawinan berserta akibat hukumnya)
Kewarisan (meliputi waris, wasiat, hibah
yang dilakukan berdasarkan hukum Islam)
KEWENANGAN PTUN
mengadili sengketa Tata Usaha Negara.
Antara Badan/Pejabat TUN dengan
masyarakat (orang/badan hukum) akibat dikeluarkanya Keputusan Tata Usaha
Negara yang bersifat Konkret, individual dan final
KEWENANGAN PERADILAN
MILITER
berwenang mengadili perkara pidana yang
KOMPETENSI RELATIF
(Distributive Competentie)
Kewenangan/kekuasaan mengadili antar satu
lingkungan Peradilan ( PN dgn PN, PA dgn PA, dst)
Kewenangan mengadili berdasarkan wilayah
hukum Pengadilan
menentukan Pengadilan Negeri mana yg
berwenang memeriksa
KOMPETENSI RELATIF
PN berkedudukan di tiap Kota/Kabupaten
Pasal 118 ayat (1) HIR
Gugatan diajukan pada Pengadilan
Negeri yang mewilayahi tempat
kediaman Tergugat (actor secuitor forum
rei).
Mengapa harus di tempat
kediaman Tergugat ?
Yang dimaksud tempat kediaman
tempat kediaman
tempat alamat tertentu
Sumber untuk menentukan tempat
kediaman
Berdasarkan KTP Kartu Keluarga Surat Pajak
Anggara Dasar Persoran (jika
Permasalahan :
1. Bagaimana jika setelah gugatan diajukan
Tergugat pindah tempat tinggal ?
2. Bagaimana jika tempat tinggal Tergugat
berpindah-pindah, pada saat akan mengajukan gugatan tidak tau Tergugat tinggal dimana ?
3. Bagaimana jika seorang Tergugat memiliki 2
Pasal 118 ayat (2) HIR
Apabila Tergugat lebih dari satu dan
bertempat tinggal pada wilayah hukum PN yg berbeda
Dipilih salah satu. Penggugat dapat
Permasalahan :
Bagaimana jika dalam sengketa hutang piutang, Tergugat I sebagai Debitur
sedangkan Tergugat II sebagai penjamin hutang. Tergugat I dan Tergugat II
bertempat tinggal di wilayah hkm PN yg berbeda.
Pasal 118 ayat (3) HIR
Jika tempat tinggal Tergugat tidak
diketahui
Jika Tergugat tidak diketahui identitasnya
Diajukan pada PN tempat tinggal Penggugat
Lanjutan …
Jika Objek gugatan tentang benda
tetap/tidak bergerak
Diajukan pada PN yg mewilayahi benda tetap tsb berada (forum rei sitae)
Pasal 118 ayat (4) HIR
Sudah diperjanjikan dalam suatu akta
tentang domisili hukum, maka gugatan diajukan pada PN yg ditunjuk dalam
AKIBAT HUKUM MENYALAHI
KOMPETENSI
Hakim dapat menyatakan dirinya tidak
berwenang
Tergugat dapat mengajukan eksepsi ttg
kompetensi
Apabila Tergugat mengajukan Eksepsi tentang
kompetensi (absolut atau relatif), maka hakim WAJIB mengeluarkan putusan sela
Gugatan tidak dapat diterima/Niet Onvankelijke
SENGKETA KOMPETENSI
Kompetensi absolut
Kompetensi relatif dalam 1 wilayah hukum PT yang sama
Kompetensi relatif dalam wilayah hukum
PT yang berbeda
PIHAK-PIHAK DALAM
PERKARA PERDATA
- Minimal ada 2 pihak (Penggugat
dan Tergugat)
- memiliki kepentingan dengan
pokok perkara (pihak materiil)
Orang yang beracara di Pengadilan harus cakap hukum
Lalu bagaimana jika orang yang
bersengketa belum dewasa atau di bawah pengampuan/ dinyatakan pailit ?
Ukuran Usia Kedewasaan Orang
- Pasal 29 BW untuk perkawinan Pa. 18 Pi.
15
- UU 1 1974 untuk perkawinan Pa. 19 Pi. 16 - BW untuk melakukan perbuatan hukum
Lanjutan…
Pihak yang berusia kurang dari 21 tahun
atau dibawah pengampuan kepentingan hukumnya di diwakili oleh Walinya,
Untuk orang yang dinyatakan Pailit diwakili
Badan Hukum/ Rechts Persoon
Harus diwakili oleh pihak Formil (Pasal 8
nomor 2 Rv, 1955 BW). - PT Direksi
- Yayasan Pengurus
- Instansi Pemerintah PNS pimpinan Instansi tsb
KUASA
Pengertian kuasa menurut pasal 1792 BW :
Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan
kekuasaanya kepada orang lain, yang menerima, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.
Dasar Hukum
Pasal 1792 BW Pasal 123 HIR
UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat SEMA 6/1994
Cara Memberi Kuasa
Kuasa dapat diberikan secara lisan atau
Tertulis
Pemberian kuasa lisan,dilakukan dalam
persidangan
Kuasa tertulis dapat dengan akta dibawah
Arti penting Surat Kuasa (SK):
Surat kuasa yang tidak memenuhi syarat akan berakibat :
surat gugatan tidak sah, apabila pihak yang
mengajukan dan menandatangani gugatan tidak didasarkan surat kuasa yg sah.
Segala proses pemeriksaan di pengadilan tidak sah,
karena dihadiri oleh kuasa yang tidak didukung oleh surat kuasa yang memenuhi syarat.
Maka gugatan akan dinyatakan tidak dapat diterima
Lanjutan…
Pasal 123 HIR
Pihak yang ingin menguasakan harus
dengan Surat Kuasa Khusus
Pejabat yang mewakili Negara tidak
Kapan kuasa dapat diberikan
Setiap saat sebelum dijatuhkan Putusan Kuasa dapat diberikan disetiap tahap
tingkat persidangan (tingkat pertama, banding atau kasasi)
Surat Kuasa diberikan diberikan untuk
Siapa yang dapat menerima Kuasa
Advokat
Lembaga Bantuan Hukum
PNS/TNI mewakili institusinya
Jaksa sebagai Pengacara Negara Saudara pihak bersengketa/Kuasa
Kapan berakhirnya kuasa
Pekerjaan yang dikuasakan telah selesai Pemberi Kuasa menarik kembali secara
sepihak
Salah satu pihak atau keduanya
meninggal
Pemberi Kuasa menarik kembali secara
sepihak
Pasal 1814 KUH Perdata, penarikan kuasa dapat dilakukan dengan cara :
tidak memerlukan persetujuan penerima kuasa pencabutan dilakukan secara tegas (tertulis,
meminta kembali surat kuasa dari penerima kuasa)
pencabutan secara diam-diam (pasal 1816 KUH
Perdata) dengan cra menunjuk kuasa baru untuk urusan yang sama.
Penerima kuasa melepas kuasa
Dilakukan dengan cara :
memberitahukan pelepasan kuasa tsb
kepada pemberi kuasa
tidak dilakukan pada saat yang tidak
Pengenyampingan Pasal 1814 KUH
Perdata
surat kuasa mutlak
Surat kuasa dapat disepakati bersifat mutlak
dengan diberi judul “Surat Kuasa Mutlak” yang didalamnya memuat klausula :
pemberi kuasa tidak dapat mencabut kembali kuasa
yang diberikan kepada penerima kuasa
meninggalnya pemberi kuasa, tidak mengahiri
Jenis Surat Kuasa
Surat Kuasa Umum Surat Kuasa Khusus Surat Kuasa Istimewa
Surat Kuasa Umum
memberi kuasa kepada seseorang untuk mengurus kepentingan pemberi kuasa yaitu :
melakukan tindakan pengurusan harta kekayaan
pemberi kuasa meliputi segala sesuatu mengenai harta kekayaan pemberi kuasa
hanya meliputi perbuatan pengurusan kepentingan
pemberi kuasa
Surat Kuasa Khusus
Hanya mengenai 1 kepentingan atau lebih
yg dinyatakan secara tegas.
Agar dapat mewakili pemberi kuasa di
pengadilan, harus secara tegas menyebut “untuk mewakili/mendampingi pemberi
SURAT KUASA KHUSUS
123 HIR Bersifat Teristimewa 1795 KUH Per bersifat Khusus SEMA 6/1994 : Sifat Khusus
Menyebut identitas dan kedudukan para pihak.
Menjelaskan secara khusus peruntukan surat
kuasa
Menyebut scr tegas pokok dan objek sengketa.
Menjelaskan scr tegas untuk mewakili di PN.
Surat Kuasa Istimewa
Diberikan hanya pada tindakan tertentu yang sangat
penting, tidak cukup dengan SK Umum atau SK Khusus.
harus dengan akta otentik
Cth :
- Menjual harta benda milik pemberi kuasa - Membuat perdamaian dengan pihak lain