• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH LKMD KASIKAN

KECAMATAN TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR

Oleh

ELVA NOVITA SARY NIM. 108111002535

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

1433 H/2012M

(2)

MADRASAH TSANAWIYAH LKMD KASIKAN KECAMATAN TAPUNG HULU

KABUPATEN KAMPAR

Skripsi

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjan Pendidikan Islam

(S.Pd.I.)

Oleh

ELVA NOVITA SARY NIM. 108111002535

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

1433 H/2012M

(3)

i

Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, yang ditulis oleh Elva Novita Sary NIM. 10811002535 dapat diterima dan disetujui dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru, 13 Jumadil Akhir 1433 H 15 Mei 2012 M

Ketua Program Studi Pembimbing

Pendidikan Agama Islam

Dr. H. Amri Darwis, M.Ag. Drs. H. Mudasir, M.Pd.

(4)

ii

Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, yang ditulis oleh Elva Novita Sary NIM. 10811002535 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tanggal 18 Sya’ban 1433H/9 Juli 2012 M.

Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.) pada program studi Pendidikan Agama Islam.

Pekanbaru, 18 Sya’ban 1433 H 9 Juli 2012 M Mengesahkan

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Azwir Salam, M.Ag. Dr. H. Amri Darwis, M.Ag.

Penguji I Penguji II

Dra. Syafrida, M.Ag. Yanti, M.Ag.

Dekan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Hj. Helmiati, M.Ag NIP.19700222 199703 2 001

(5)

iv

Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten tahun ajaran 2011/2012 .

Populasi dalam penelitian ini adalah Guru bidang studi Al-Qur’an Hadits yang berjumlah 1 orang dan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan yang berjumlah 101 siswa dari 3 kelas. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling, dimana penulis menggambil sampel 30% dari jumlah siswa perkelasnya, jadi masing-masing kelas diambil 10 siswa dan jumlah persentase keseluruhan sampel 30 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan pengelolaan kelas oleh guru sebagai variabel bebas (X) serta motivasi belajar sebagai variabel terikat (Y). Tekhnik pengambilan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan teknik Korelasi Product Moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan pengelolaan kelas oleh guru memberikan kontribusi yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

Setelah menganalisis data, penulis menyimpulkan bahwa keterampilan pengelolaan kelas oleh guru ialah sebesar 76.7% atau pada kategori sedang, sedangkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pada Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits ialah sebesar 60% atau pada kategori sedang. Melalui uji SPSS korelasi product moment, hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.652 pada taraf signifikansi 1% yaitu 0.652> 0.361 dan 0.463.

Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Dari hasil penelitian ini, diharapkan guru selalu meningkatkan keterampilan pengelolaan kelas untuk dapat memotivasi siswa dalam belajar secara optimal.

Kata Kunci : Keterampilan Pengelolaan Kelas Oleh Guru Dan Motivasi Belajar Siswa

(6)

v

ﺰﻛﺮﻤﺑ ھ غﻮﻓﺎﺗ

ﻮﻟ ﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻤ

. ر

فﺪﮭﺗ دﻮﺟو مﺪﻋوأ دﻮﺟو ﺪﯾﺪﺤﺘﻟ ﺔﺳارﺪﻟا هﺬھ ﺮﯿﺛﺄﺗ

ةرﺎﮭﻣ ﺮﺑﺪﺗ ﻞﺼﻔﻟا ﻲﻓ

يﺪﻟ

ا ﻲﻓ سرﺪﻤﻟ ﻊﻓد

بﻼﻄﻟا ﻢﻠﻌﺗ ﺚﯾﺪﺤﻟاو ناﺮﻘﻟا ةﺪﻤ ﺑ

ل ﺔﯾوﺎﻨﺜﻟا ﺔﺳرﺪﻤﻟا ﻰﻓ .

ك . م . د . ﻛ ﺎ ﯿ ﺳ ﻦﻜ

ﺰﻛﺮﻤﺑ ھ غﻮﻓﺎﺗ ﻮ

ﻮﻟ ﺑ ﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻤ ﺎ

ﻲﺳارﺪﻟا مﺎﻌﻟا ر ٢٠١١/٢٠١٢

ﺚﯾﺪﺤﻟا ﻢﯾﺮﻜﻟا نآﺮﻘﻟا ﺔﺳارد ﻦﻣ ﻢﻠﻌﻤﻟا ﻞﻘﺤﻟا ﻮھ ﺔﺳارﺪﻟا هﺬھ ﻲﻓ نﺎﻜﺴﻟا

فاﺮﻃﻷا دﺪﻌﺘﻤﻟا يرﺎﺠﺘﻟا مﺎﻈﻨﻟا ﺐﻟﺎﻃ ﺔﺌﻓ ﻦﻣﺎﺜﻟاو ﺺﺨﺷ ﻰﻟإ ﻞﺼﺗ ﻲﺘﻟا ،ﻒﯾﺮﺸﻟا . ك . م . د ﻦﻜﯿﺴﻛ . ﺎﮭﻋﻮﻤﺠﻣ

١٠١ ﻦﻣ ةﺮﺘﻔﻟا ﻲﻓ ﺎﺒﻟﺎﻃ 3

تﺎﻘﺒﻃ ﻲﻓ ﺔﻣﺪﺨﺘﺴﻤﻟا ﺔﯿﻨﻘﺘﻟا .

هﺬھ ﻒﻟﺆﻤﻟا ﺬﺧأ ﺚﯿﺣ ،ﺔﯿﺋاﻮﺸﻌﻟا ﺔﻨﯿﻌﻟا ﺐﯿﻟﺎﺳأ ماﺪﺨﺘﺳﺎﺑ تﺎﻨﯿﻌﻟا ﺬﺧﻷ ﺔﺳارﺪﻟا هﺬھ ﺔﻨﯿﻌﻟا ﺔﺌﻓ ﻞﻛ ﻲﻓ ﻚﻟذ ﺬﺧﺆﯾ ، بﻼﻄﻟا دﺪﻋ ﻦﻣ ٪ ٣٠

ﻦﻣ ﺔﯾﻮﺌﻤﻟا ﺔﺒﺴﻨﻟاو بﻼﻃ ١٠

ﻦﻣ ﺔﻨﯿﻌﻟا ﻞﻤﺠﻣ ٣٠

ﺎﺒﻟﺎﻃ ﻟا ﻲھ ﺔﺳارﺪﻟا هﺬھ ﻲﻓ تاﺮﯿﻐﺘﻤﻟا . ﻢﻠﻌﻣ ﺔﯾرادﻹا تارﺎﮭﻤ

ﻞﻘﺘﺴﻤﻟا ﺮﯿﻐﺘﻤﻟاو ﻒﺼﻟا

) X (

ﻊﺑﺎﺘﻟا ﺮﯿﻐﺘﻤﻟاو ﺔﺳارﺪﻟ ﻊﻓاﺪﻟا ﻦﻋ ﻼﻀﻓ

، )

Y

ﺔﯿﻨﻘﺗ تﺎﻧﺎﯿﺑ

.(

ﻖﺋﺎﺛﻮﻟاو تارﺎﻤﺘﺳﻻا ماﺪﺨﺘﺳا ﻲھ ﺔﻣﺪﺨﺘﺴﻤﻟا عﺎﺟﺮﺘﺳا ﻞﯿﻠﺤﺗ ﻢﺗ ﺔﺳارﺪﻟا هﺬھ ﻲﻓ .

تﺎﻧﺎﯿﺒﻟا طﺎﺒﺗرﻻا ﺔﯿﻨﻘﺗ ﺞﺘﻨﻤﻟا ﻊﻣ ﺔﻈﺤﻟ

ﻣ ﻦﯿﻤﻠﻌﻤﻟا نأ ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا تﺮﮭﻇأ ﻮﻌﺿاو ﺺﻠﺧو . ﻢﮭﺴﺗ ﺔﯿﻔﺼﻟا ةرادﻹا تارﺎﮭ

ﻒﺼﻟا ةرادإ تارﺎﮭﻣ ﻦﯿﻤﻠﻌﻤﻟا نأ ،تﺎﻧﺎﯿﺒﻟا ﻞﯿﻠﺤﺗ ﺪﻌﺑ ﻊﻓاﺪﻟا بﻼﻄﻟا ﻲﻓ اﺮﯿﺒﻛ ﺎﻣﺎﮭﺳإ ﻲﻓ ﻮھ ﻦﻣ ﻲھ ﻢﻠﻌﺘﻠﻟ ﻊﻓاﺪﻟا بﻼﻄﻟا نأ ﻦﯿﺣ ﻲﻓ ،٪ ٧٦٧

٦٠

٪ . ﺞﺘﻨﻤﻟا لﻼﺧ ﻦﻣ

SPSS

٠٦٥٢ ﻦﻣ طﺎﺒﺗرﻻا ﻞﻣﺎﻌﻣ ﺮﮭﻇأ تﺎﻧﺎﯿﺒﻟا ﻞﯿﻠﺤﺗ ﺞﺋﺎﺘﻧو ،طﺎﺒﺗرﻻا رﺎﺒﺘﺧا ﺔﻈﺤﻟ ﺪﻨﻋ

ىﻮﺘﺴﻣ ﻮھ ﺔﯿﻤھأ ﻦﻣ ٪ 1

0.361>0.652 و

0.43 ﺎھ ﻲﻘﻠﺗ ﻢﺘﯾ ،ﻲﻟﺎﺘﻟﺎﺑو .

لﻮﺒﻘﻣ ﻮھ

ضﻮﻓﺮﻣو ا هﺬھ ﻦﻣ جﺎﺘﻨﺘﺳﻻا .

رﺎﮭﻣ ﻦﯿﺑ اﺮﯿﺛﺄﺗ كﺎﻨھ نأ ﺔﺳارﺪﻟ ة

ﺗ ﯿﺑ ﺪ ﺮ ا ﻲﻓ ﻞﺼﻔﻟ يﺪﻟ

ا ﻲﻓ سرﺪﻤﻟ ﻊﻓد

بﻼﻄﻟا ﻢﻠﻌﺗ ﺚﯾﺪﺤﻟاو ناﺮﻘﻟا ةﺪﻤ ﺑ

ل ﺔﯾوﺎﻨﺜﻟا ﺔﺳرﺪﻤﻟا ﻰﻓ .

ك . م . د . ﻛ ﺎ ﯿ ﺳ ﻦﻜ

ﺰﻛﺮﻤﺑ ھ غﻮﻓﺎﺗ ﻮ

ﻮﻟ ﺑ ﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻤ ﺎ

ﺎﻤﺋاد ﻦﯿﺴﺤﺘﻟ ﻦﯿﻤﻠﻌﻤﻟا نأ ﻊﻗﻮﺘﻤﻟا ﻦﻣو ،ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا هﺬھ ﻦﻣ ر

ﻞﺜﻣﻷا ﻮﺤﻨﻟا ﻰﻠﻋ ﻢﻠﻌﺘﻟا ﻦﻣ بﻼﻄﻟا ﺰﯿﻔﺤﺗ ﻰﻠﻋ ةردﺎﻗ نﻮﻜﺘﻟ ﺔﯿﻔﺼﻟا ةرادﻹا تارﺎﮭﻣ .

ﺔﯿﺴﯾءﺮﻟا ﺔﻤﻠﻜﻟا

ﺮﯿﺛﺄﺗ

:

ةرﺎﮭﻣ ﯿﺑﺪﺗ ا ﻲﻓ ﻞﺼﻔﻟ ﻊﻓد و بﻼﻄﻟا ﻢﻠﻌﺗ

(7)

vi

on the Al-Qur’an Hadits Subject at Islamic Junior High School LKMD Kasikan Tapung Hulu District Kampar Regency.

The aim of this research was to identify whwther any significant The Effect Of Classroom Managment Skills by the Teacher Toward Student’s Motivation on the Al-Qur’an Hadits Subject at Islamic Junior High School LKMD Kasikan Tapung Hulu District Kampar year 2011/2012.

The population of this research was the Teacher on the Al-Qur'an Hadits subject, amounting to a person and a class VIII student islamic Junior high School LKMD Kasikan totaling 101 students from 3 classes. The technique of sampling used in this research was by using random sampling techniques, where the author took this sample 30% the number students perkelasnya, so each class is taken 10 students and the percentage the overall sample 30 students. The variables in this reseach is the classroom management skills by the teacher as the independent variable (X) as well as the motivation on the study as the dependent variable (Y).

Engineering retrieval data is by using questionnaires and documentation. In this study the data were analyzed with Product Moment Correlation technique.

The results showed that teachers 'classroom management skills contribute significantly to students' motivation after analyzing the data, the authors concluded that classroom management skills by teacher is at 76.7%, while the students' motivation in learning is by 60%. Through SPSS product moment correlation test, the results data analysis showed a correlation coefficient 0.652 at 1% level of significance is 0.652 > 0.361 and 0.463. Thus, the Ha is received and Ho is rejected. The conclusion from this study that there is Effect between Classroom Management Skills by the teacher toward Students Motivation In Learning on the Al-Qur’an Hadits Subject at Islamic junior high school LKMD Kasikan Tapung Hulu District Kampar Regency.

Referring to the result this research, teachers are expected to always improve classroom management skills to be able to motivate students to learn optimally.

Key Words : Classroom Management Skills By The Teacher And Students Motivation In Learning

(8)

v

PENGHARGAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Penegasan Istilah ... 6

C. Permasalahan... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis ... 10

B. Penelitian yang Relevan ... 23

C. Konsep Operasional ... 25

D. Asumsi dan Hipotesis... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian ... 29

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 33

B. Penyajian Data ... 37

C. Analisis Data ... 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 81

B. Saran... 82 DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

(9)

Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar .... 35

Tabel IV. 2 Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Tahun Ajaran 2011/2012... 36

Tabel IV. 3 Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar .... 37

Tabel IV. 4 Guru Menunjukkan Sikap Tanggap Dengan Cara Memberi Reaksi Terhadap Gangguan di Kelas ... 38

Tabel IV. 5 Guru Memberi Petunjuk Yang Jelas Dalam Menyampaikan Materi Pelajaran ... 39

Tabel IV. 6 Guru Memberi Teguran Secara Bijaksana ... 40

Tabel IV. 7 Guru Memberi Penguatan ... 40

Tabel IV. 8 Guru Mengajarkan Perilaku Baru Dengan Contoh ... 41

Tabel IV. 9 Guru Mengajarkan Perilaku Baru Dengan Pembiasaan.... 41

Tabel IV. 10 Guru Mengurangi Perilaku Buruk Siswa Dengan Hukuman... 42

Tabel IV. 11 Guru meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran ... 42

Tabel IV. 12 Guru Memperkecil Masalah Yang Timbul ... 43

Tabel IV. 13 Guru Memotivasi Siswa Untuk Mengungkapkan Perasaannya... 44

Tabel IV. 14 Guru Menjauhkan Benda-Benda Yang Dapat Mengganggu Konsentrasi Belajar Siswa ... 44

Tabel IV. 15 Guru Menghilangkan Ketegangan Dengan Humor ... 45

Tabel IV. 16 Guru Mengatur Tempat Duduk Siswa ... 46

Tabel IV. 17 Guru Mengechek Kehadiran Siswa ... 46

Tabel IV. 18 Guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan lingkungan fisik tempat belajar... 47

Tabel IV. 19 Guru Memberikan Tugas ... 47

Tabel IV. 20 Guru Membina Hubungan Baik Dengan Siswa ... 48

Tabel IV. 21 Guru Menyiapkan Bahan Belajar... 48

Tabel IV. 22 Rekapitulasi Hasil Angket Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Guru Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits ... 49

Tabel IV. 23 Rekapitulasi jawaban angket (variabel x) keterampilan pengelolaan kelas oleh guru... 50

Tabel IV. 24 Frekuensi Keterampilan Pengelolaan Kelas Oleh Guru ... 50

Tabel IV. 25 Siswa Semangat Untuk Melakukan Tugas-Tugas Belajarnya ... 52

Tabel IV. 26 Siswa Tidak Mudah Putus Asa ... 52

Tabel IV. 27 Siswa Memiliki Hasrat Dan Keinginan Untuk Berhasil ... 53

(10)

Tabel IV. 32 Siswa Percaya Diri ... 55

Tabel IV. 33 Siswa Aktif Mengatasi Tantangan Yang Ada Dalam Pembelajaran ... 56

Tabel IV. 34 Rasa Ingin Tahu Siswa Terhadap Materi Pembelajaran ... 57

Tabel IV. 35 Siswa Meluangkan Waktu Untuk Belajar Di Luar Jam Pelajaran Sekolah ... 57

Tabel IV. 36 Siswa Tidak Bosan Pada Tugas-Tugas Yang Rutin ... 58

Tabel IV. 37 Siswa Mempunyai Cita-Cita Ke Masa Depan ... 58

Tabel IV. 38 Siswa Tidak Rela Meninggalkan Kewajiban Atau Tugas Yang Lain ... 59

Tabel IV. 39 Siswa Tepat Waktu Mengikuti Pembelajaran ... 59

Tabel IV. 40 Siswa Menunjukkan Minat Terhadap Macam-Macam Masalah Soal ... 60

Tabel IV. 41 Siswa Tepat Waktu Dalam Mengerjakan Tugas Belajar Di Sekolah Maupun Tugas Di Rumah ... 61

Tabel IV. 42 Siswa Aktif Bertanya Tentang Materi Pembelajaran Yang Belum Dipahami ... 61

Tabel IV. 43 Rekapitulasi hasil angket tentang Motivasi belajar siswa 63 Tabel IV. 44 Rekapitulasi Jawaban Angket (Variabel Y) Motivasi Belajar Siswa ... 64

Tabel IV. 45 Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 64

Tabel IV. 46 Tabel Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru Pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits... 66

Tabel IV. 47 Statistik ... 67

Tabel IV. 48 Distribusi Frekuensi Relative Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Oleh Guru ... 68

Tabel IV. 49 Tabel Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Motivasi Belajar Siswa ... 69

Tabel IV. 50 Statistik ... 70

Tabel IV. 51 Distribusi Frekuensi Relative Tentang Motivasi Belajar Siswa ... 70

Tabel IV. 52 Analisis Of Variance (Anova) ... 71

Tabel IV. 53 Coefisien Regresi Linear... 74

Tabel IV. 54 Frekuensi Perhitungan Manual ... 76

Tabel IV. 55 Pearson Correlations ... 78

Tabel IV. 56 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ... 79

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan tokoh utama dan memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Proses pembelajaran merupakan proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Dalam pendidikan, proses pembelajaran selalu memperhatikan keadaan peserta didik serta menghormati harkat dan martabatnya sehingga peserta didik memiliki motivasi yang baik selama proses pembelajaran tersebut.

Motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting.

Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.1 Terkadang unsur motivasi ini terlupakan oleh guru, Guru sering memaksakan agar siswa menerima materi pelajaran yang disampaikannya. Pentingnya materi pelajaran yang diberikan sering hanya dipandang dari sudut guru, bukan dari sudut siswa sebagai subjek belajar.

Akibatnya, siswa belajar seadanya tanpa motivasi. Cara yang demikian tentu sangat tidak menguntungkan, sebab siswa belajar tidak akan optimal yang

1 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, h. 75

1

(12)

berarti pencapaian tujuan pembelajaran pun tidak akan optimal pula. Oleh sebab itu, pandangan modern tentang proses pembelajaran menempatkan motivasi sebagai salah satu aspek penting. Guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, agar siswa dapat berupaya mengerahkan segala kemampuannya dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, guru merupakan sosok yang memiliki peranan yang sangat menentukan. Guru memang bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan, tetapi posisi dan perannya sangatlah penting untuk diperhitungkan. Olehkarena itu, untuk mewujudkan kesuksesan dalam proses pembelajaran, guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai aspek yang mendukung ke arah keberhasilan, khususnya keberhasilan dalam membangkitkan motivasi siswanya ketika ia sedang mengajar. Dan ini sejalan dengan pendapat Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar yang menyatakan bahwa :

“Mengajar merupakan aktivitas mengorganisasi lingkungan sebaik- baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga akan terjadi proses pembelajaran didalamnya”. Proses pembelajaran akan menghasilkan hasil belajar. Harus diingat bahwa hasil belajar yang optimal itu sangat dipengaruhi oleh keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru. Guru yang memiliki banyak keterampilan mengajar, ia akan semakin mudah dalam memotivasi siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal2.

Berdasarkan pendapat Sardiman di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, seorang guru itu hendaknya memiliki keterampilan mengajar yang cukup. Dan sehubungan dengan keterampilan mengajar yang harus dimiliki guru ini, Mardia Hayati

2Ibid, h. 47

(13)

menyatakan bahwa ada 9 keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki seorang guru, antara lain yaitu keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, keterampilan pengelolan kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, dan keterampilan menutup pelajaran.3

Dari beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru diatas, jelaslah bahwa melaksanakan tugas mengajar bagi seorang guru bukanlah perkara yang mudah. Guru dituntut untuk memiliki keterampilan mengajar yang kompleks, salah satunya ialah guru harus menguasai keterampilan pengelolaan kelas.

Konsep Pengelolaan kelas lebih luas dari pada sebatas menciptakan iklim untuk menegakkan disiplin siswa. Konsep pengelolaan kelas mencakup segala hal, yaitu guru harus merangsang keterlibatan dan kerjasama siswa di dalam keseluruhan aktivitas kelas dan menata lingkungan kerja menjadi produktif bagi proses pendidikan dan pembelajaran.4 Berdasarkan pengertian ini, kegiatan pengelolaan kelas oleh guru dianggap dapat memotivasi siswa.

Hal ini sejalan dengan pendapat Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang menyatakan bahwa: “pengelolaan kelas yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan

3Mardia Hayati, Design Pembelajaran, Yayasan Pustaka Riau, Pekanbaru , 2009, h. 145

4Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2002, h. 190

(14)

menyenangkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya”.5

Kemahiran pengelolaan kelas oleh guru menjadi sesuatu yang sangat diperlukan, karena dengan hal inilah pengajaran yang lebih efektif akan dapat terwujud dan akan menimbulkan sikap positif dalam diri peserta didik dapat dikembangkan. sikap ini akan menghasilkan suasana kelas yang menarik perhatian dan menantang peserta didik untuk belajar. Kemahiran pengelolaan kelas akan menjadikan seorang pengajar memahami konsep kelas, prinsip pengontrolan kelas dan prinsip disiplin dalam kelas. Seorang pengajar juga akan mengahargai pentingnya menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Dengan kemahiran pengelolaan kelas akan mendukung kemahiran berkomunikasi, tanggung jawab kepada tugas-tugas sekolah dan peka terhadap masalah-masalah pengajaran dan pembelajaran yang dihadapi oleh peserta didik.6

Mardia hayati dalam bukunya Desain Pembelajaran juga menegaskan bahwa:

“Sebagai seorang manajer, guru bertanggung jawab memelihara kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengerahkan atau membimbing proses intelektual dan sosial didalam kelasnya”. Dengan demikian, pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk penyediaan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.7

5 Tim Dosen Admisnistrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2008, h. 106

6Salfen Hasri, Sekolah Efektif dan Guru Efektif, Aditya Media, Yokyakarta, 2009, h. 49

7Mardia Hayati, Op. Cit, h. 7

(15)

Madrasah Tsanawiyah LKMD merupakan salah satu sekolah yang memiliki guru yang cukup professional. Berdasarkan fenomena yang penulis lihat, motivasi belajar siswa tergolong tinggi, hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, diantaranya siswa semangat untuk melakukan tugas-tugas belajarnya, siswa tepat waktu dalam mengerjakan tugas belajar di sekolah maupun di rumah.

siswa menunjukkan rasa ingin tahunya terhadap materi pembelajaran, siswa aktif bertanya terhadap materi pembelajaran yang belum dipahami. Namun berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis, penulis masih menemukan beberapa gejala yang mengindikasikan bahwa keterampilan pengelolaan kelas oleh guru di sekolah tersebut belum terlaksana dengan baik, gejala tersebut antara lain:

1. Masih ada guru yang belum dapat mengatur tempat duduk siswa dengan baik.

2. Masih ada sebahagian ruang kelas yang belum memiliki jadwal belajar, denah kelas.

3. Masih ada Sebahagian sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran yang belum memadai. Hal ini terlihat dari kurangnya media pembelajaran yang ada.

4. Masih ada guru yang belum mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan individual siswa.

5. Masih ada guru yang belum dapat menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.

(16)

Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Keterampilan pengelolaan kelas oleh guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar”.

B. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap penelitian yang penulis lakukan, maka penulis merasa perlu untuk memberi penjelasan terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian yang penulis teliti yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru Al-Quran Hadits

Adalah Kecakapan atau keahlian guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran.8

2. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi di sini adalah adanya dorongan kekuatan mental yang menggerakkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, guna mencapai tujuan belajar yang berupa prestasi belajar.9

8Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, h.

97

9Djaali, Psikologi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h. 101

(17)

C. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi di antaranya yaitu:

a. Bagaimanakah siswa meningkatkan motivasi belajarnya ? b. Apakah ruang belajar nyaman bagi siswa ketika belajar ? c. Apakah kapasitas ruang dengan kuantitas siswa seimbang ?

d. Bagaimanakah sistem pengelolaan kelas di MTs LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar ?

e. Apakah faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pengelolaan kelas tersebut ?

f. Bagaimanakah tingkat pemahaman guru di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar tentang upaya pengelolaan kelas ?

g. Apakah faktor yang mempengaruhi terampil atau tidaknya guru dalam pengelolaan kelas di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kampar?

h. Bagaimanakah sikap kepala sekolah terhadap pelaksanaan pengelolaan kelas di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar ?

i. Bagaimanakah sikap guru terhadap pelaksanaan pengelolaan kelas di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar ?

(18)

j. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan pengelolaan kelas oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar ?

2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah dan memfokuskan penelitian ini pada Pengaruh Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah ada pengaruh signifikan keterampilan pengelolaan kelas oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Merujuk kepada rumusan masalah diatas, maka penulis merumuskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Pengaruh signifikan Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di

(19)

Madrsah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kecamatan Kampar.

2. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manafaat sebagai berikut:

a. Guru mata pelajaran yaitu sebagai umpan balik terhadap kemampuan pengelolaan kelas yang dimilikinya agar lebih ditingkatkan lagi kemampuan tersebut untuk proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

b. Kepala sekolah, yaitu sebagai masukan terhadap kemampuan pengelolaan kelas yang dimiliki oleh seorang guru mata pelajaran Al- Qur’an Hadits sehingga akan lebih ditingkatkan lagi pembinaan serta pengawasan terhadap kinerja guru tersebut.

c. Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan penulis dan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar S1 yang sesuai dengan latar belakang peneliti.

(20)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoretis

1. Konsep Tentang Pengelolaan Kelas a. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang sangat jarang ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengejaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses pembelajaran. Dalam konteks yang demikian i Al-Qur’an Hadits tulah kiranya pengelolaan kelas penting diketahui oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya ke dalam dunia pendidikan. Maka penting untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas dalam hal ini.1

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, di tambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah

“manjemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris, yaitu management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pempinan,

1Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, h. 174

10

(21)

pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.2

Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Syaiful Bahri Djamah, Strategi Belajar Mengajar adalah “suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru”. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang juga mengemukakan pengertian kelas dari segi anak didik. Hanya pendapatnya lebih mendalam. Menurut Suharsimi Arikunto pengertian umum mengenai kelas dalam bukunya Syaiful Bahri Djamah, Strategi Belajar Mengajar adalah “ sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama”. Dengan demikian, kelas merupakan sekelompok siswa yang diajar bersama atau suatu lokasi ketika kelompok itu menjalani proses pembelajaran pada tempat dan waktu yang diformat secara formal.3

Harold Koontz dan Cyril O’donel dalam buku Tim Dosen Admisnistrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan Mendefenisikan “Pengelolaan sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas

2Ibid, h. 175

3Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2002, h. 167

(22)

orang lain meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian”.

Terry (1953) dalam buku TimDosen Admisnistrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan. Mendefenisikan “Pengelolaan/manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain (management is the accomplishing of the predertemined objective through the effort of the other people).”4

Dari pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa pengelolaan adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.5

Dapat disimpulkan bahwa manajemen/pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses pembelajaran secara sistematis. Usaha sadar itu mengarahkan pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi

4 Tim Dosen Admisnistrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Op. Cit, h.

204

5Ibid, h. 205

(23)

proses pembelajaran dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.

b. Komponen Pengelolaan Kelas

Keterampilan pengelolaan kelas memiliki komponen sebagai berikut :

1) Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal tersebut yang meliputi keterampilan sebagai berikut :

a) Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandang memberi reaksi terhadap gangguan di kelas.6 Kesan tanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti:

(1) Gerak mendekati: gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas guru serta aktivitas siswa. Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau memberikan kritikan dan hubungan.

(2) Memberi pertanyaan: pertanyaan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan maupun komentar. Akan tetapi, haruslah dihindari hal-hala yang menunjukkan dominasi guru, misalnya dengan komentar atau pertanyaan yang mengandung ancaman seperti: “ saya tunggu sampai kalian diam!” “ saya atau kalian yang keluar?” atau “ siapa yang tidak suka dengan pelajaran saya silakan keluar!”

b) Memberi perhatian: pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu memberi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan secara visual dan verbal.

c) Memberi petunjuk yang jelas d) Memberi teguran secara bijaksana e) Memberi penguatan ketika diperlukan

2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal, yaitu berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat melakukan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

6Rusman, Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta, 2011, h. 90

(24)

a) Modifikasi perilaku

(1) Mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan pembiasaan (2) Meningkatkan perilaku yang baik melalui penguatan (3) Mengurangi perilaku buruk dengan hukuman

b) Pengelolaan kelompok dengan cara

(1) Peningkatan kerjasama dan keterlibatan

(2) Menangani konflik dan memperkecil masalah yang ditimbulkan

(3) Menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah

(4) Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya

(5) Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi

(6) Menghilangkan ketegangan dengan humor7 c. Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan umum pengelolaan kelas menurut Moh. Uzer Usman ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam- macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik.

Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi- kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.8 Sedangkan menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia tujuan pengelolaan kelas adalah :

1) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

2) Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.

7Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, h.

100

8Ibid, h. 10

(25)

3) Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

4) Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial dan ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.9

d. Prinsip-Prinsip Pengelolaan kelas 1) Kehangatan dan keantusiasan 2) Tantangan

3) Bervariasi 4) Luwes

5) Penekanan pada hal-hal positif 6) Penanaman disiplin diri10

e. Faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Kelas

Mudasir dalam bukunya Manajemen Kelas membagi dua golongan secara umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas yaitu :

1) Faktor intern siswa yang berhubungan dengan masalah emosi, fikiran, dan perilaku.

2) Faktor eksteren siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa.11

Sedangkan menurut Ahmad Rohani, untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain :12

1) Kondisi fisik

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif tehadap pencapaian tujuan pengajaran.

Lingkungan fisik yang dimaksud adalah:

a) Ruangan tempat berlangsungnya proses pembelajaran b) Pengaturan tempat duduk

c) Ventilasi dan pengaturan cahaya d) Pengaturan penyimpanan barang13

9Tim Dosen Admisnistrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, h. 106

10Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit, h. 185

11Mudasir, Manajemen Kelas, Zanafa Publishing, Pekanbaru, 2011, h. 21

12Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, h. 124

(26)

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penciptaan lingkungan fisik tempat belajar adalah kebersihan dan kerapihan.

2) Kondisi Sosio-Emosional

Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi : a) Tipe kepemimpinan

b) Sikap guru c) Suara guru

d) Pembinaan hubungan baik 3) Kondisi organisasional

a) Penggantian pelajaran

b) Guru yang berhalangan hadir c) Masalah antar peserta didik d) Upacara bendera

e) Kegiatan lainnya.

2. Konsep Tentang Motivasi belajar a. Pengertian Motivasi belajar

Dalam arti luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko- fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksud sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.14

Belajar merupakan suatu perilaku. Salah satu kunci kesuksesan siswa dalam belajar adalah adanya motivasi belajar. Bahkan Ngalim Purwanto menegaskan bahwa motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar15.

Menurut Utsman Najati, motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas makhluk hidup yang akan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan

13 Damanhuri Daud dkk, Pemantapan Kemampuan Mengajar, Unri Press, Pekanbaru, 2006, h. 73

14Sardiman, Op. Cit, h. 20

15Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, Rosdakarya, Bandung, 2007, h. 62

(27)

tertentu16. Berdasarkan konsep ini maka motivasi berarti keinginan yang akan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu.

Dalam islam, konsep tentang motivasi disebut juga sebagai sebuah bentuk dorongan yang mempengaruhi manusia. Dorongan yang dimaksud dapat berbentuk insting (sifat bawaan) yang dalam bahasa Alquran disebut sebagai fitrah17. Sebagaimana dijelaskan dalam Al- Qur’an:18

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.

(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-Rum (30):30)

Ayat di atas menjelaskan bahwa sejak diciptakan, manusia memiliki sifat bawaan (potensi dasar) yang menjadi pendorong untuk melakukan berbagai macam perbuatan. Berkaitan dengan konsep ini, maka berarti secara disadari atau tidak, dalam melakukan setiap aktivitasnya, manusia akan memiliki kekuatan penggerak atau disebut juga dengan motivasi sebagai landasan ia dalam melakukan perbuatan.

Baik itu dalam bentuk belajar, maupun perbuatan-perbuatan yang lain.

16 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Pengantar Dalam Perspektif Islam, Kencana, Jakarta, 2009, h. 183

17Ibid, h. 196

18Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2006, h.

407

(28)

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motif pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku / perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.19

Motivasi diistilahkan sebagai ungkapan tingkah laku yang giat dan diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.20

Dari beberapa defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan atau rangsangan yang mampu menggugah perasaan, pikiran sehingga mampu merubah tingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh motivator (guru), dengan dorongan yang telah diberikan oleh motivator tersebut maka dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

b. Jenis Motivasi

1) Perspektif kebutuhan

Menurut maslow, kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat.

Individu akan merasa puas memenuhi kebutuhan pada taraf tertentu manakala pada taraf sebelumnya kebutuhan itu telah terpenuhi.

Kebutuhan-kebutuhan itu adalah sebagai berikut :

a) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi.

19Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, h. 60

20Sukadi, Guru Powerful Guru Masa Depan, Kolbu, Bandung, 2007, h. 37

(29)

b) Kebutuhan akan rasa aman (security),

c) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan cinta kasih seperti rasa diterima oleh kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain.

d) Kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri, yaitu kebutuhan berprestasi yang erat dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya baik dalam bidang pengetahuan, sosial dan lain sebagainya.

2) Perspektif fungsional

a) Sebagai penggerak adalah motivasi yang memberi tenaga untuk aktivitas tertentu. Artinya aktivitas itu hanya mungkin terjadi apabila ada faktor pendorong yang menggerakkan seluruh energi yang tersedia.

b) Sebagai harapan adalah motivasi yang memandang bahwa sesuatu itu pasti terjadi sesuai dengan harapan.21

c. Fungsi Motivasi

Seseorang melakukan suatu aktivitas karena dianggapnya aktivitas itu berguna bagi dirinya maupun orang lain. Menurut Sardiman fungsi motivasi adalah :

1) Mendorong manusia untuk berbuat dan melakukan aktivitas sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi yang ada didalam diri manusia.

21Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010, h. 256

(30)

2) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai oleh manusia tersebut.

3) Menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan manusia yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.22

d. Komponen-komponen motivasi belajar siswa

Hamzah B. Uno dalam bukunya yang berjudul Teori Motivasi dan Pengukurannya menjelaskan indikator motivasi adalah sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) Adanya penghargaan dalam belajar,

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,

6) Adanya lingkungan yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.23

Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Belajar Mengajar menjelaskan indikator motivasi belajar siswa adalah :

1) Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran

2) Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya 3) Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya

4) Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru

5) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.24

22Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h. 108

23Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, h. 31

24 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, h. 61

(31)

Sedangkan menurut Sardiman dalam bukunya yang berjudul Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar menjelaskan indikator motivasi belajar siswa adalah :

1) Tidak mudah putus asa 2) Lebih senang bekerja mandiri 3) Tekun menghadapi tugas

4) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 5) Dapat mempertahankan pendapatnya

6) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya

8) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah25

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Kurikulum Dan Pembelajaran menjelaskan indikator motivasi belajar siswa :

1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai 2) Memiliki minat untuk belajar

3) Adanya suasana kelas yang hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang.

Suasana yang menyenangkan dapat memungkinkan siswa beraktivitas dengan penuh semangat dan penuh gairah.

4) Memberikan pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata, justru ada anak yang merasa tidak senang dengan kata-kata.

25Ibid, h. 83

(32)

Pujian sebagai penghargaan bisa dilakukan dengan isyarat misalnya, senyuman dan anggukan yang wajar.

5) Memberikan komentar positif terhadap hasil pekerjaan siswa 6) Adanya persaingan atau kompetisi yang sehat dan kerja sama26 e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa

Untuk mendapat perubahan perilaku dalam proses pembelajaran, seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Ini berarti bahwa guru harus mengorganisasikan lingkungan belajar dengan sebaik-baiknya sehingga siswa dapat belajar dengan motivasi yang tinggi. Terkait dengan hal ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, antara lain yaitu :27

1) Faktor Ekstern

Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri yang akan mempengaruhi individu belajar. Faktor tersebut antara lain :

a) Lingkungan Sosial

Lingkungam sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar. Lingkungan sosial yang lebih

26Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010, h. 261

27Anwar B. Hasibuan, Psikologi Pendidikan, Pustaka Medyasarana, Medan, 2004, h. 51

(33)

banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

b) Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah/tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.28

c) Faktor Intern

Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri yang akan mempengaruhi belajar. Faktor tersebut anatara lain adalah : (1) Faktor jasmani yaitu kesehatan dan cacat tubuh individu

(2) Faktor psikologi yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan dipaparkan di sini dengan maksud untuk menghindari duplikasi pada desain dan temuan penelitian. Disamping itu untuk menunjukkan keaslian peneliti bahwa topik yang diteliti belum pernah diteliti oleh peneliti lain dalam konteks yang sama.Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian penulis adalah :

Skripsi Siti mutmainah, Mahasiswa UIN Suska tahun 2011, Fakultas Tarbiah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, meneliti tentang

28Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, h. 152

(34)

Kemampuan Guru Menguasai Kelas di Madrasah Tsanawiyah Raudhatut Thullab Sepotong Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis ; hasil dari penelitiannya dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menguasai kelas adalah guru kurang mampu menguasai kelas, dengan persentase 44.8%.

Skripsi Alfida yeni, mahasiswa UIN Suska tahun 2010, Fakultas Tarbiah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, meneliti masalah upaya guru dalam pengelolaan kelas di MTs Pondok Pesantren K.H. Ahmad Dahlan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

Berdasarkan presentase yang dicapai dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa upaya guru dalam pengelolaan kelas di MTs Pondok Pesantren K. H.

Ahmad Dahlan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi tergolong “kurang Baik” dengan presentase 45,7% atau berada anatar presentase 40%-55%.

Meskipun kedua penelitian di atas ada kesamaannya dengan penelitian yang penulis lakukan, namun secara substansi memiliki perbedaan yang mendasar. Siti mutmainah meneliti tentang kemampuan guru menguasai kelas di Madrasah Tsanawiyah Raudhatut Thullab sepotong kecamatan siak kecil kabupaten bengkalis, sedangkan penulis meneliti tentang pengaruh keterampilan pengelolaan kelas oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Demikian pula dengan penelitian Alfida yeni. Meskipun sama-sama terdapat unsur pengelolaan kelas, namun Alfida yeni meneliti dari sudut upaya guru dalam pengelolaan kelas di MTs Pondok

(35)

Pesantren K.H. Ahmad Dahlan, sedangkan penulis meneliti pengaruh keterampilan pengelolaan kelas oleh guru terhadap motivasi belajar siswa.

Lokasinya juga berbeda, Alfida yeni meneliti di MTs Pondok Pesantren K.H.

Ahmad Dahlan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, sedangkan penulis meneliti di MTs LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa baik judul maupun permasalahan penelitian yang penulis bahas dalam penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti-peneliti lain.

C. Konsep Operasional

Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa pengelolaan kelas merupakan usaha guru dalam penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa khususnya berkaitan dengan kondisi fisik dan sosio- emosional. Dengan kata lain pengelolaan kelas sebagai usaha yang dengan sengaja dilakukan oleh guru agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran.

Sesuai dengan judul penelitian ini bahwa variabel yang akan diteliti ada 2 variabel yaitu keterampilan pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran Al-Quran Hadits dan motivasi belajar siswa, maka untuk memberi penjelasan terhadap kerangka teoritis yang telah dipaparkan diatas, penulis mengoperasionalkan kedua variabel tersebut kedalam beberapa indikator sebagai berikut :

(36)

1. Keterampilan Pengelolaan Kelas oleh guru

Secara operasional pengelolaan kelas oleh guru ditunjukkan oleh indikator antara lain :

a. Guru menunjukkan sikap tanggap dengan cara memberi reaksi terhadap gangguan di kelas

b. Guru memberi petunjuk yang jelas dalam menyampaikan materi pelajaran

c. Guru memberi teguran secara bijaksana d. Guru memberi penguatan

e. Guru mengajarkan perilaku baru dengan contoh f. Guru mengajarkan perilaku baru dengan pembiasaan g. Guru mengurangi perilaku buruk siswa dengan hukuman h. Guru meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran i. Guru memperkecil masalah yang timbul

j. Guru memotivasi siswa untuk mengungkapkan perasaannya

k. Guru menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa

l. Guru menghilangkan ketegangan dengan humor m. Guru menyiapkan bahan belajar

n. Guru mengatur tempat duduk siswa o. Guru mengechek kehadiran siswa

p. Guru memperhatikan kebersihan/kerapihan lingkungan temapat belajar q. Guru memberikan tugas

r. Guru membina hubungan baik dengan siswa

(37)

2. Motivasi Belajar Siswa

a. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah.

b. Tidak mudah putus asa

c. Lebih senang bekerja mandiri.

d. Tepat waktu dalam mengerjakan tugas belajar di sekolah maupun tugas di rumah

e. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal f. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya g. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

h. Semangat untuk melakukan tugas-tugas belajarnya i. Memiliki keinginan untuk berhasil

j. Adanya kebutuhan belajar

k. Adanya pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa l. Mempunyai harapan dan cita-cita masa depan

m. Adanya lingkungan atau suasana yang menyenangkan n. Adanya pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa o. Tujuan yang ingin dicapai jelas

p. Adanya komentar positif terhadap hasil pekerjaan siswa q. Adanya persaingan atau kompetisi yang sehat

r. Beraktivitas dengan penuh semangat

D. Asumsi Dasar dan Hipotesa 1. Asumsi dasar

Berdasarkan pengamatan penulis sehubungan dengan penelitian ini, maka penulis berasumsi sebagai berikut :

(38)

a. Ada kecenderungan bahwa keterampilan pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran Al-Quran Hadits mempengaruhi motivasi belajar siswa b. Tingkat motivasi belajar siswa bervariasi

2. Hipotesa

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, maka penulis dapat mengemukakan hipotesis sebagai berikut :

Ha : Ada Pengaruh yang Signifikan antara Keterampilan Pengelolan Kelas oleh guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

Ho : Tidak ada Pengaruh yang Signifikan antara Keterampilan Pengelolaan Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Mei 2012. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. 2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

A. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Guru pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadits dan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan.

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Keterampilan pengelolan kelas oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaranAl-Qur’an Hadits yang berjumlah 1 orang dan dan siswa kelas VIII yang berjumlah 101 siswa dari 3 kelas yang terdiri dari kelas VIII berjumlah 33 siswa, kelas VIII berjumlah 34 siswa, kelas VIII berjumlah 34 siswa, Menurut Suharsimi Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

29

(40)

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15 % atau 20% - 25%

atau lebih.1 Mengingat jumlah populasi penelitian ini banyak maka untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, Untuk guru tidak mengambil sampel mengingat jumlah populasi guru yang sedikit, sedangkan untuk siswa karena populasinya banyak maka penulis mengambil sampel 30% dari jumlah siswa perkelasnya jadi masing- masing kelas diambil 10 siswa dan jumlah persentase keseluruhan sampel 30 siswa. Penulis mengambil data dengan menggunakan tekhnik random sampling, yaitu dengan pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket

Yaitu berisi pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden (siswa) dengan tujuan mendapatkan data tentang keterampilan pengelolaan kelas oleh guru dan motivasi belajar siswa.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, h. 246.

(41)

2. Dokumentasi

Yaitu dengan mencari informasi mengenai profil sekolah, hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, baik melalui guru, kepala sekolah maupun melalui karyawan tata usaha.

C. Tekhnik Analisis Data

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif yang signifikan Keterampilan Pengelolan Kelas oleh guru terhadap Motivasi Belajar Siswa, maka data yang telah ada akan dianalisis dengan regresi linier dengan metode kuadrat terkecil.2Adapun rumus yang digunakan adalah :

b =

 

  

2

2 ( X)

X N.

Y X.

- XY N.

a =

N X b.

-

y

Y = a + bX

Dalam memproses data, penulis menggunakan bantuan menggunakan perangkat komputer melalui program SPSS (Statistical Program Society Science) versi 16.0 for Windows.

Dengan kata lain model regresi dapat dipakai untuk meramalkan motivasi belajar siswa. Hal ini mengisyaratkan bahwa untuk mencari signifikansi korelasi antara kedua variabel bisa menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

2Hartono, Statistik Untuk Penelitian, LSFK2P, Pekanbaru, 2004, h. 136

(42)

Rumus yang digunakan adalah :

N X N

2

( XY X ) (

2

 N X )( Y

2

Y ) ( Y )

2

r      

 

Keterangan:

R = Angka Indeks Korelasi “r” Product moment N = Sampel

ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y

Selanjutnya menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Kurang dari 0,20 : Pengaruh dianggap tidak ada Antara 0.20-0.40 : Pengaruh ada tetapi rendah Antara 0.41-0.70 : Pengaruh cukup

Antara 0.70-0.91 : Pengaruh tinggi

Antara 0,91-1.00 : Pengaruh sangat tinggi

(43)

BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan didirikan pada tahun 2000.

Berdasarkan piagam madrasah, Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan ini didirikan atas inisiatif masyarakat Kasikan dan biaya pembangunannya berasal dari swadaya masyarakat.

Adapun kepemimpinan Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan, pada tahun 2000-2012 (sekarang) madrasah ini dipimpin oleh Bapak Bahrum Nst, S. Ag.

2. Visi Dan Misi Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Adapun Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan memiliki visi yaitu Menjadikan Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berbudi luhur dan unggul dalam prestasi dengan berlandaskan Iman dan Taqwa.

Sedangkan Adapun misi Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan ialah :

a. Menumbuhkan semangat belajar efektif

33

(44)

b. Menciptakan dan memelihara suasana kondusif disekolah dan di masyarakat

c. Meningkatkan mutu lulusan baik dibidang akademis maupun non akademis

d. Membudayakan warga sekolah dan masyarakat dalam membangun Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas

3. Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang – undang RI Nomor 22Tahun1999 Tentang Pendidikan Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidian sekolah pada khususnya, maka Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya

(45)

sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

4. Keadaan Tenaga Pengajaran di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Adapun tenaga pengajar di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan tersebut antara lain dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel IV. 1

Keadaan Guru-Guru Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

No Nama Pendidikan Jabatan

1. Bahrum Nst, S. Ag S1 Ka. MTs

2. Syarifah Nelyati, S. Ag S1 Waka

3. Said Idrus, S. Ag S1 Kaur Perlengkapan

4. Khairul Amri, S. Fil. I S1 Kaur Humas/ Keislaman

5. Lismawati, S. Ag S1 Kaur Kesiswaan

6. Rosidah, S. Ag S1 Kaur Kurikulum

7. Riswan, S. Hi S1 Wali Kelas

8. Susi Martina, S. Ip S1 Wali Kelas

9. Busra N, S. Pd. I S1 Wali Kelas

10. Nur Aini, S. Pd.I S1 Gubid

11. Suraji H, S. E S1 Wali Kelas

12. Elita Daswati,S.Ag S1 Gubid

(46)

13. Pinayungan,S.Ag S1 Gubid

14. Sy.Nurhafazoh, S.Ag S1 Wali Kelas

15. Puntiadi, S.Pd S1 Wali Kelas

16. Devina Sartika, S. Pd S1 Gubid

17. Rita Warni D1 Tata Usaha

18. Sari Banun Siagian, S.Pd S1 Wali Kelas

19. Lidya Febriyanti, S.Pd S1 Wali Kelas

20. Eflisa ferani, S.Pd S1 Wali Kelas

21. Hasnidar, S.E S1 Tata Usaha

22. Fhiyan syah putra D1 Tata Usaha

5. Keadaan Siswa Madrasah Tsanwiyah LKMD Kasikan

Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan pada tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 143 siswa laki-laki dan 193 siswa perempuan dengan jumlah keseluruhan 336 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel IV. 2

Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Jumlah Ruang Belajar

Siswa Laki- Laki

Siswa

Perempuan Total

I 3 41 66 107

II 3 49 52 101

III 4 53 75 128

(47)

Jumlah 10 143 193 336

6. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Dalam suatu lembaga pendidikan, sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sarana dan prasarana yang memadai akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi lembaga pendidikan tersebut. di Madrasah Tsanawiyah LKMD Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar pada penelitian ini telah tersedia sarana dan prasarana sebagai berikut:

Gambar

Tabel IV. 1
Tabel IV. 2
Tabel IV. 3
Tabel IV. 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini membuktikan bahwa H O ditolak dan H a diterima, yakni ada pengaruh yang signifikan antara kematangan emosi dan kecerdasan spiritual sangat

Hal ini membuktikan bahwa H O ditolak dan H a diterima, yakni ada pengaruh yang signifikan antara kematangan emosi dan kecerdasan spiritual sangat berpengaruh

rampilan menulis karangan bagi siswa kelas IV SDN 6 Panjer tahun ajaran 2014/2015 dengan langkah-langkah: a) guru menumbuhkan se-mangat dan motivasi siswa dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan p-value 0,009 < 0,05 maka Ho ditolak, berarti hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh pemanfaatan media tutuorial berbentuk film (motion pictures) terhadap motivasi

Untuk memperoleh data tentang hubungan antara keterampilan guru dalam memberikan penguatan dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah

di SMP yang mendukung keterampilan abad 21. Sejak diberlakukannya kurikulum 2013 para guru telah berupaya membuat perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses dan

keputusannya adalah H 0 ditolak H a diterima, artinya variabel resiko bisnis, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan