• Tidak ada hasil yang ditemukan

EXECUTIVE SUMMARY RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS 27 MAMUJU-MAMASA-TORAJA-KENDARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EXECUTIVE SUMMARY RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS 27 MAMUJU-MAMASA-TORAJA-KENDARI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS 27

MAMUJU-MAMASA-TORAJA-KENDARI

EXECUTIVE SUMMARY

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

D WPS 27

(2)

DAFTAR ISI WPS 27

ii

RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU MAMUJU-MAMASA-TORAJA- KENDARI

1 PROFIL Halaman 1

2 ULTIMATE Halaman 26

3 STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH

Halaman 29

4 STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

Halaman 57

(3)

#1

PROFIL

Panorama Pantai Manakarra,

Sulawesi Barat

(4)

PROFIL WILAYAH |

POSISI GEOGRAFIS WPS 27 (1)

1

2

4 5 3

6

7 8

9 1

0 1 2

1 1 1

3 1 4 15 1

6 1 7

1

8 1

9 2

0 2 1

2 2

2 3

2 8 2 7

2 6

2 5

2

4 2

9

3 0

3

1 3

2 3 3

3 4 Pusat

Pertumbuhan Terpadu Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Pusat Pertumbuhan BaruPulau-pulau Terluar

Segmen I (Mamuju, Mamuju Tengah)

Segmen II (Mamasa, Tanatoraja, Toraja

Utara)

Segmen III

(Luwu, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur)

Segmen IV (Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka

Utara, Konawe)

Segmen V

(Kendari, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Barat,

Wakatobi)

WPS 27 Berada di Pulau Sulawesi, Meliputi Propinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Memiliki fungsi strategis secara nasional dengan keberadaan, 2 KSPN

(Tanatoraja dan Wakatobi) Sebagai Destinasi Wisata, 3 KSN (Tanatoraja, Wakatobi, Rw Aopa) 4 KTM, 1 KSCT, Kawasan Industri Konawe, serta Kapet Banksejahtera.

Fokus pengembangan menjadi 5 segmen 1. Mamuju dsk 2. Tanatoraja dsk 3. Palopo dsk 4. Konawe dks 5. Kendari dsk

Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Nasional

Jarak : ± 1409 Km Waktu : ± 2 Jam 15 menit

Biaya : ± 750 Rb

Jarak : ± 1750 Km Waktu : ± 2 Jam 50 menit

Biaya : ± 900 Rb

Bandara Soekarno Hatta Jakarta

Bandara Husein Sastanegara

Bandung

Bandara Tampa Padang Mamuju

Bandara Haluoleo Kendari

Bandara Maranggo Tomia Bandara Matohara

Wakatobi

Jarak : ± 1232 Km Waktu : ± 2 Jam 10 menit

Biaya : ± 950 Rb Jarak : ± 1582 Km

Waktu : ± 2 Jam 10 menit

Biaya : ± 1.2 jt

Bandara Sultan Hasanudin

Makasar

Jarak : ± 450 Km Waktu : ± 50 menit Biaya : ± 500 Rb

Jarak : ± 350 Km Waktu : ± 45 menit Biaya : ± 400 Rb

Jarak : ± 180 Km Waktu : ± 20 menit Biaya : ± 400 Rb

PROFIL WILAYAH |

POSISI GEOGRAFIS WPS 27 (2)

Regional Positioning & Support

Bandara Haluoleo Kendari

Bandara Matohara Wakatobi

Internal connectivity

Bandara Sultan Hasanudin Makasar Bandara Tampa Padang

Mamuju

± 448 Km ± 398 Km± 351Km

± 600 Km

± 428 Km

± 274 Km

± 350 Km

± 250 Km

± 300 Km

± 325 Km

± 180 Km

± 510 Km

REGIONAL POSITIONING

• Karakteristik kepulauan menjadikan dukungan sistem transportasi laut dan udara lebih kental dibandingkan transportasi darat

• WPS 27 memiliki 3 KSN (Wakatobi, Tanatoraja dsk, Rawa Aopa dsk) menjadikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung

• Konektifitas utama melalui jalur udara menuju WPS 27 melalui Makasar

INTERNAL CONNECTIVITY

• Terdapat ± 11 bandar udara, ± 12 pelabuhan dan 5 terminal yang menghubungkan antar wilayah

• Moda transportasi udara dan

laut/penyeberangan menjadi alternatif utama sebagai konektifitas antar wilayah di WPS 27 Hal.

D-1

Hal.

D-2

(5)

PROFIL WILAYAH |

POSISI GEOGRAFIS WPS 27 (3)

Batasan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 27 (1)

Kriteria Konsep Implikasi Ruang

Jaringan Jalan (Backbone)

Kontektifitas WPS Mamuju-Wangi2

dihubungkan oleh status jalan nasional (mamuju- kendari) dan jalur penyeberangan (kendari-wakatobi)

Sistem pergerakan multimoda yang terintegrasi antar wilayah

Pusat Pertumbuhan

(Kawasan Strategis)

Kota – kota dan kawasan ekonomi yang di hubungkan oleh jarigan jalan memberikan pengaruh sosial ekonomi pada wilayah yang lebih luas

• KI Konawe

• KSCT Salemo

• KTM Tobadak

• KTM Mahalona

• KTM Hialui

• KTM Tinanggea

• KSN Wakatobi, Tanatoraja dsk, Rawa Aopa dsk

•KAPET Banksejahtera

•PKN Kendari, Mamuju

•Sorowako

Konstribusi Wilayah sekitar

(hinterland)

Wilayah belakang memberikan konstirbusi ekonomi pada pusat- pusat atau

memanfaatkan pusat dengan membuka hubungan sosial ekonomi antar wilayah

Permukiman- Perdesaan Wilayah khusus (pariwisata, konservasi, Pertanian)

Wilayah lindung lainnya

Batasan Administrasi

Pengelolaan kewilayah di batasi oleh batas adminsitrasi. Otonomi daerah memberikan ruang pengelolaan yang besar pada daerah

Prov Sulbar: Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah

Prov Sulsel: Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja, Toraja Utara, Kota Palopo Prov Sultra: Buton, Buton Utara, Muna, Kota Kendari, Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Kabupaten Konawe Utara, Wakatobi Kota Bau-Bau

Fokus pengembangan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS 27) di bagi kedalam 5 segmen yang masing masing memiliki fungsi khusus diantaranya :

I. : Koridor logistik dan ekonomi, Lintas Sulawesi Bagian Barat II. : KoridorPariwisata

III. : Koridor Logistik, perkebunan dan Perikanan, Lintas Sulawesi Bagian Selatan

IV. : Logistik, Pertambangan Nikel, Industri, Pangan Dan Energi, Pertanian.

V. : Pariwisata, Pertambangan, Perikanan,

Maritim

Segmen I (Mamuju, Mamuju Tengah)

Segmen II (Mamasa, Tanatoraja, Toraja

Utara)

Segmen III (Luwu, Palopo, Luwu Utara,

Luwu Timur)

Segmen IV (Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka

Utara, Konawe)

Segmen V (Kendari, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Barat, Wakatobi)

Tappalang MJ10 Tapalang Barat MJ09

Mamuju MJ05

Simboro MJ08

Kakukku MJ03

Bonehau MJ02

Papalang MJ06

Sampaga MJ07

Tommo MJ11

MAMUJU (MJ)

MAMUJU TENGAH (MT)

Pangale MT03

Budong-budong MT01

Tobadak MT04

Topoyo MT05

Karossa MT02

MAMASA (MS)

Sumarorong MS01 Tanduk Kalua MS07

Mehalaan MS17

Rantebulahan Timur MS13 Sesena Padang MS09

Balla MS08

Tawalian MS10

Tabang MS05

Mambi MS11

Mamasa MS06

Bambang MS12

Aralle MS14

Buntu Malangka MS16

Tabulahan MS15

TANATORAJA (TT)

Makale Selatan TT11

Sangalla TT07

Malimbong Balepe TT17

Makale TT10

Rembon TT15

Sangalla Utara TT09

Saluputti TT13

Rantetayo TT18

Makale Utara TT12

Kurra TT19

Bittuang TT14

Masanda TT16

TORAJA UTARA (TU)

Rantebua TU20 Sanggalangi TU18

Sopai TU13

Kesu TU14

Dende Piongan

Napu TU12

Tallunglipu TU16

Tondon TU15

Nanggala TU17

Tikala TU10

Sesean TU08

Kapala Ritu TU21 Awan Ranta

Karua TU04

Sesean Saloara TU07

Balusu TU09

PALOPO (PL)

Sendana PL03 Wara Selatan PL07 Mungkajang PL02 Wara Timur PL08 Wara Utara PL09 Wara Barat PL06

LUWU (LW)

Larompong Selatan LW02

Larompong LW01

Suli Barat LW04

Suli LW03

Belopa LW05

Bajo LW08

Belopa Utara LW07

Kamanre LW06

Ponrang Selatan LW15 Bua Ponrang LW11

Ponrang LW14

Bua LW16

Walenrang Timur LW18 Walenrang Barat LW21

Walenrang LW17

Lamasi LW19

Walenrang Utara LW20

LUWU UTARA (LU)

Sukamaju LU04 Sabbang LU08 Bone bone LU05 Baebunta LU03 Masamba LU01 Mappedeceng LU02

Malili LT04

Burau LT02

Angkona LT01

Wotu LT11

Tomoni Timur LT08

Tomoni LT07

KOLAKA UTARA (KL)

Wawo KL03

Ranteangin KL01

Lambai KL02

Lasusua KL04

Katoi KL05

Kodeoha KL06

Tiwu KL07

Watunohu KL09

Ngapa KL08

Pakue KL10

Pakue Tengah KL12 Pakue Utara KL11 Batu Putih KL13

Porehu KL14

KOLAKA (KK)

Wundulako KK06

Kolaka KK08

Latambaga KK09 Samaturu KK11

Wolo KK10

Iwoimendaa KK12

Loea KT10 Raterate KT09 Lalolae KT07 Tirawuta KT03 Tinondo KT06 Mowewe KT04

KONAWE (KW)

Onembute KW-1

Puriala KW-2

Sampara KW-3

Lambuya KW-4

Besulutu KW-5

Pondidaha KW-6

Wonggeduku KW-7

Uepal KW-8

Wawotowi KW-9

Unaaha KW-10

Baruga KD06

Kambu KD10

Poasia KD07

Wua-wua KD05

Abeli KD09

Kadia KD04

Kendari KD08 Kendari Barat KD03 Puuwatu KD01 Mandonga KD02

BUTON (BT)

LUWU TIMUR (LT) KOLAKA TIMUR (KT) KONAWE SELATAN (KS)

Palangga Selatan KS06

Lainea KS08

Laeya KS09

Kolono KS10

Moramo KS12

Angata KS20

Landono KS18 Ranomeeto KS16 Moramo Utara KS13 Ranomeeto

Barat KS17

MUNA BARAT (MB)

Tiworo Tengah MB02 Tiworo Kepulauan MB03 Sawerigadi MB04 Tiworo Utara MB01

Kusambi MB06

Napano Kusambi MB07

MUNA (MN)

Pasi Kolaga MN20

Pasir Putih MN19

Wakorumba Selatan MN18

Duruka MN13

Kontunaga MN09

Watopute MN10

Batukara MN22

Batalaiworu MN14

Lasalepa MN16

Maligano MN21

Napabalano MN15

Towea MN17 BUTON UTARA (BU)

Kambowa BU02

Bonegunu BU01

Wakorumba BU03

WAKATOBI (WW)

Wambulu BT08

Lakudo BT17

Sampolawa BT07 Pasarwajo BT04

Wolowa BT05

Siotapina BT03 Lasalimu Selatan BT02 Kapontori BT14

Lasalimu BT01

Wangi-Wangi Selatan WT08 Wangi- Wangi WT07

KENDARI (KD)

PROFIL WILAYAH | WILAYAH ADMINISTRASI WPS 27 (1)

Batasan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 27

Hal.

D-3

Hal.

D-4

(6)

Segmen 1: logistik dan ekonomi, Lintas Sulawesi Bagian Barat

Segmen 2: Pariwisata

Segmen 3: Logistik, perkebunan dan Perikanan, Lintas Sulawesi Bagian Selatan Segmen 4:, Pertambangan Nikel,

Industri, Pangan Dan Energi, Pertanian

Segmen 5: Pariwisata, Pertambangan, Perikanan, Maritim

PROFIL WILAYAH | PEMBAGIAN SEGMEN PENGEMBANGAN

Pembagian SEGMEN Wilayah Pengembangan Strategis WPS 27

Segmen I (Mamuju, Mamuju Tengah)

Segmen II (Mamasa, Tanatoraja, Toraja

Utara)

Segmen III (Luwu, Palopo, Luwu Utara,

Luwu Timur)

Segmen IV (Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka

Utara, Konawe)

Segmen V (Kendari, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton,

Buton Barat, Wakatobi)

WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

Proporsi Luas Kabupaten/Kota WPS 27

Sumber: Peraturan Menteri PUPR No. 13.1/PRT/M/2015 Keterangan: *) Kabupaten Pemekaran

Kabupaten/Kota Luas (Ha) Presentase Sulawesi Barat

Kab. Mamuju 483307.03 7.65

Kab. Mamuju Tengah 310670.59 4.92

Kab. Mamasa 319813.05 5.06

Sulawesi Selatan

Kab. Luwu 295233.97 4.67

Kab. Luwu Timur 596529.92 9.45 Kab. Luwu Utara 731605.92 11.58 Kab. Tanatoraja 197139.28 3.12 Kab. Toraja Utara 135172.7 2.14

Kota Palopo 25445.35 0.4

Sulawesi Tenggara

Kab. Buton 301907.53 4.78

Kab. Buton Utara 174946.92 2.77 Kab. Buton Tengah*)

Kab. Buton Selatan*)

Kab. Kolaka 295622.87 4.68

Kab. Kolaka Timur 385497.6 6.1 Kab. Kolaka Utara 321693.29 5.09

Kab. Konawe 477959.41 7.57

Kab. Konawe Selatan 441231.91 6.99 Kab. Konawe Utara 457954.96 7.25

Kab. Muna 265887.76 4.21

Kab. Muna Barat*)

Kab. Wakatobi 44986.93 0.71

Kota Bau-Bau 29320.38 0.46

Kota Kendari 23812.39 0.38

Total 6.315.739,76 100

Kab.

Mamuju 8%

Kab. Mamuju Tengah 5%

Kab. Mamasa 5%

Kab. Luwu Timur 10%

Kab. Luwu Utara 12%

Kab. Tanatoraja 3%

Kab. Toraja Utara Kota Palopo 2%

0%

Kab. Buton 5%

Kab. Buton Utara 3%

Kab. Kolaka 5%

Kab. Kolaka Timur 6%

Kab. Kolaka Utara 5%

Kab. Konawe 8%

Kab. Konawe Selatan 7%

Kab. Konawe Utara 8%

Kab. Muna 4%

Kab. Wakatobi 1%

Kota Bau-Bau 0%

Kota Kendari 0%

LUAS WPS 27 DIRINCI PER KAB/KOTA

Luas (Ha) Kabupaten/Kota di WPS 27

D-5 D-6

(7)

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000

M amuju M amuju Te ngah M amas a K o ta Palopo Luwu Luwu U tar a Luwu Timur To raja U tar a Tana To raja K o ta K endar i K o nawe K o nawe Se latan K o nawe U tar a K o lak a K o lak a Timur K o lak a U tar a B u to n + B uton… B u to n U tar a M una+M una… Wak atobi K o ta B au B au

0 2 4 6 10 8 12 14 16

M amuju M amuju Te ngah M amas a K o ta Palopo Luwu Luwu U tar a Luwu Timur To raja U tar a Tana To raja K o ta K endar i K o nawe K o nawe Se latan K o nawe U tar a K o lak a K o lak a Timur K o lak a U tar a B u to n + B uton… B u to n U tar a M una+M una… Wak atobi K o ta B au B au

Jumlah Penduduk Tahun 2015 (jiwa)

Kepadatan Penduduk Tahun 2015 (Km/jiwa)

Sumber: Sumber: Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara Dalam Angka, 2016 Keterangan: *) Kabupaten Pemekaran

WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

PROFIL KEPENDUDUKAN WPS 27

Grafik Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Kostan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Tahun 2014

Grafik Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Tahun 2014

Sumber: Kabupaten Dalam Angka dan Produk Domestik Bruto Kabupaten menurut Lapangan Usaha 2010 – 2014

PROFIL PEREKONOMIAN WPS 27

WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

Hal.

D-7

Hal.

D-8

(8)

PDRB per Kapita Menurut Lapangan Usaha Provinsi Tahun 2014 (Juta Rupiah)

STRUKTUR EKONOMI

Tahun Provinsi Sulawesi Barat Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara

2010 14.830.000 21.300.000 21.570.000

2011 16.980.000 24.300.000 24.300.000

2012 18.580.000 27.700.000 27.580.000

2013 20.460.000 31.000.000 29.640.000

2014 23.360.000 35.600.000 32.110.000

21.30

24.30

27.70 31.00 35.60

14.83 16.98 18.58 20.46

23.36 21.57

24.30

27.58 29.64

32.11

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

2010 2011 2012 2013 2014

Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Barat

Provinsi Sulawesi Tenggara

Struktur Ekonomi WPS 27 Tahun 2014 (Persen)

32.99 13.03

4.77 0.21

11.65 12.26 5.86

5.13

14.10

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa

Sumber: Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara Dalam Angka 2010 – 2014

Sektor Primer, 46.02 % Sektor Sekunder,

16.63 % Sektor Tersier, 37.35 %

Sektor Primer, Sekunder dan Tersier WPS 27 Tahun 2014 (Persen)

Sumber: Kabupaten Dalam Angka dan Produk Domestik Bruto Kabupaten menurut Lapangan Usaha 2014, diolah

PROFIL PEREKONOMIAN WPS 27

PDRB PER KAPITA

WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR NON PUPR (1) | Bandar Udara

1

Bandar Udara WPS 27 MAMUJU-MAKALE-

PALOPO-KENDARI-BAU BAU- WANGI WANGI

1. Bandar Udara Tampa Padang di Mamuju 2. Bandar Udara

Pongtiku di Tanatoraja

3. Bandar udara Sumarorong di Mamasa

4. Bandar udara Bua di Luwu

5. Bandar Udara Andi Jemma/Masamba di Luwu Utara

6. Bandara Sorowako di Luwu Timur

7. Bandar Udara Haluoleo di Kendari 8. Bandar Udara

Sugimanuru di Muna 9. Bandar Udara Beto

Ambari di Bau-Bau 10.Bandara Sangia

Nibandera di Kolaka 11.Bandar Udara

Matohara di Wakatobi

8 9

10 11

6 4

7

5

2 3

D-9

Hal.

D-10

(9)

Pelabuhan di WPS 27 MAMUJU-MAKALE-

PALOPO-

KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

1. Pelabuhan Nasional Belang Belang di Mamuju

2. Pelabuhan Nasional Tanjung Ringgit/Palopo

3. Pelabuhan Nasional Malili di Luwu Timur

4. Pelabuhan Nasional Kolaka di Kolaka

5. Pelabuhan Kendari di Kendari 6. Pelabuhan Regional Lapuko di

Konawe Selatan

7. Pelabuhan Nusantara/Lokal Maligano di Muna

8. Pelabuhan Lokal Torobulu di Konawe Selatan

9. Pelabuhan Lokal Tampo, di Muna

10. Pelabuhan Regional Lasalimu, Buton

11. Pelabuhan Wanci, Wakatobi 12. Pelabuhan Murhum, Bau Bau

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR NON PUPR (2) Pelabuhan

1

4 2

3

11 6

8

9 7 5

10 12

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR NON PUPR (3) Terminal

Terminal di WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI 1. Terminal Tipe A Simbuang di Mamuju

2. Terminal Tipe A Bolu Rantepao 3. Terminal Tipe A Palopo

4. Terminal Tipe C Mandonga 5. Terminal Tipe A Kendari 6. Terminal Tipe B Pomala

1

4 5

2

3

Hal.

D-11

Hal.

D-12

(10)

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR JALAN

WPS 27

MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

Kondisi Jalan di Backbone WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI-BAU BAU-WANGI WANGI

1. Lebih dari 60% dalam kondisi mantap

2. Lebih dari 30 % sedang dalam peningkatan/pembetonan 3. Lebih dari 10 % kondisi rusak

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR NON PUPR (1) | Lokasi Bandar Udara

Hal.

D-13

Hal.

D-14

(11)

6 1

7 1

2 1

2

3 5

1 4

5

4 3

5 2

3 6

7 6

8 9

4 7

8

7

2

3

4 3

1

2 5

4

6

7 9

8

1 1

2

3

4

5 6

2 3

4

5 6

1

2 3

4 5

3 7

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR CIPTAKARYA| Lokasi TPA, IPAL, SPAM , IPA

TPA

1. TPA Botteng (baru) di Mamuju 2. TPA Tabolang

3. TPA Mancani 4. TPA Tomoni 5. TPA Puuwatu 6. TPA Totallang 7. TPA Mamasa

IPA

1. IPA Bajo 2. IPA Unaaha 3. IPA Toraja Utara 4. IPA Palopo 5. IPA Luwu Timur

IPAL

1. IPAL Kota Bau bau 2. IPAL Kota Kendari 3. IPAL Mamuju 4. IPAL Palopo 5. IPAL Luwu 6. IPAL Masamba

SPAM

1. SPAM Tobadak 2. SPAM Rantetabayo 3. SPAM Rembon 4. SPAM Palopo 5. SPAM Larompong 6. SPAM Luwu Timur 7. SPAM Baruga 8. SPAM Muna 9. SPAM Kolaka 10. SPAM Baubau

BENDUNG

1. Bendung Irigasi Kalaena 2. Bendung Irigasi

Lambandia

3. Bendung Wundulako 4. Bendung Irigasi Benua

Aporo

5. Bendung Irigasi Ladongi 6. Bendung Padang Alipang 7. Bendung Irigasi Bambaira 8. Bendung padang sappa

PENGAMAN PANTAI

1. Pengaman Pantai Budong budong 2. Pengaman Pantai Tamboli 3. Pengaman Pantai Watubangga 4. Pengaman Pantai Wameo 5. Pengaman Pantai Lemo Bajo

BENDUNGAN

1. Bendungan Kopantori 2. Bendungan Balambano 3. Bendungan Langgapulu 4. Bendungan Wawatobi 5. Bendungan Larona 6. Bendungan Watunohu 7. Bendungan Pundoho 8. Bendungan Pasamai 9. Bendungan Bambalu 10. Bendungan Papalang 11. Bendungan Fiona

EMBUNG

1. Embung Sondoang 2. Embung Anggotoa 3. Embung Sindangkasih II 4. Embung Wundumbolo 5. Embung Tinondo 6. Embung Tamasapi 7. Embung Tondok Bakaru 8. Embung WS Saddang

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR| Lokasi BENDUNG, PENGAMAN PANTAI, EMBUNG DAN BENDUNGAN

Hal.

Hal. D-16

D-15

(12)

1. PLTD Topoyo 750 KV 2. GI Palopo 150/20 KV 3. GI Lasusua 150/20 KV 4. GI Kolaka ext 4 LB 150 KV 5. GI Kolaka (GI baru) + 2 LB

150/20KV

6. PLTM Mikoasi 150/20 KV 7. GI Unahaa +4 LB 150/20 KV 8. GI Kendari + ext 4 LB 150 KV 9. GI Kendari 150/ 20 KV

10. GI Kendari – IBT 2X 31,5 MVA 150/70 KV

11. PLTM Rongi 0,8 MV

PROFIL INFRASTRUKTUR STRATEGIS

INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA ENERGI PROFIL KAWASAN STRATEGIS WPS 27 (1)

KAWASAN INDUSTRI KONAWE (KIK)

Kawasan Industri Konawe (KIK)

Profil Lokasi di Kec. Morosi dan Kapolala Kab. Konawe.

Luas Lahan ± 5.000 Ha.

Integrrated Industri Ferronickel, Stainles Steel dan produk hilirnya.

Nilai Investasi ± Rp. 28,7 T.

Pengelola kawasan PT. Konawe Putra Propertindo/

Virtue Dragon.

Rencana Penyerapan Tenaga Kerja sebanyak 18.200 TK.

Progres/

Kemajuan

Sudah dilakukan tahap land clearing dan kontruksi awal berupa pembangunan kantor dan mess serta penyelesaian pelabuhan.

Telah ada surat dukungan Gubernur Sultra dan Bupati Konawe.

Isu-Isu Strategis PT. Konawe Putra Propertindo / Virtue Dragon, sebagai pengelola Kawasan Industri Konawe, lebih memprioritaskan Tenaga Kerja Asing (buruh dll) Permasalahan Belum keluarnya ijin pelabuhan oleh pemprov

Amdal kaw industri disetujui Amdal kab namun belum di ajukan ke komite amdal prop

Belum disesuiakan RTRW Kab Konawe dalam RTRW Propinsi Sultra

Kecamatan Morosi Kab. Konawe LOKASI KAWASAN INDUSTRI

KONAWE (KIK)

Hal.

D-17

Hal.

D-18

(13)

PROFIL KAWASAN STRATEGIS WPS 27 (2)

KAWASAN WAKATOBI DSK

Kluster Wangi- Wangi

Kluster Kaledupa

Kluster Tomia dan Binongko

Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber, Tahun 2016

WPS 27 MAMUJU-MAKALE-PALOPO-KENDARI- BAU BAU-WANGI WANGI

Top 10 Destinasi Pariwisata Nasional CAGAR BIOSFER KE-8 DI INDONESIA

PROFIL KAWASAN STRATEGIS WPS 27 (3)

DAYA TAMPUNG KAWASAN WAKATOBI DSK

Hal.

D-19

Hal.

D-20

(14)

Tana Toraja, dihuni oleh Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias.

PROFIL KAWASAN STRATEGIS WPS 27 (5)

KAWASAN TANATORAJA dsk

Sumber ; Rencana Detil KSPN Toraja, 2015

Proyeksi Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara di Toraja Tahun

2015 - 2024

Produk pariwisata dominan  geowisata &

wisata budaya

1. Fenomena huruf K – benturan lempeng Eurasia- India-Australia

2. Mahaseni batucadas (rock art – petroglyph &

pictograph)

3. Karst : Ramang2, Maros, 4. Fenomena Danau Tempe

5. Enrekang : Bukit Nona danBambapuang 6. Permukiman Bugis dan Jalur 100 menara 7. Pusat tenun/sutera

8. Pare-pare : kampung nelayan, masjid Habibie 9. Sejarah Bugis vs Toraja

KSPN TORAJA

1. WISATA BUDAYA

TRADISIONAL:

peningkatan kualitas dan value for money, elemen tambahan Museum dan Art Centeryang diaktivasi;

2. WISATA MINAT KHUSUS – geotrek Gunung Api Purba Toraja (utara, barat); jalur kopi (timur); perbukitan karst (selatan), lingkar Buntu Sarira (plus interpretasi/buku panduan);

3. WISATA BUDAYA REKREASIONAL - nostalgia - vfr, Makula hotspring, fotografi, belanja, makanan tradisional, hang out, olah raga

Kawasan Toraja merupakan kawasan wisata unggulan DPN

 Diperkirakan wisatawan yang akan berkunjung ke Toraja sebesar 825.055 jiwa (dengan dominan wisatawan dalam negeri 70%)

Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional MAKASSAR KOTA dskt

Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional MAROS KARST dskt

Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional SENGKANG dskt Kawasan

Pengembangan Pariwisata Nasional MAJENE dskt

Sumber: Rencana Pengembangan Kawasan Makassar- Parepare-Toraja

Produk pariwisata dominan  geowisata & wisata budaya

1. Fenomena huruf K – benturan lempeng Eurasia-India-Australia

2. Mahaseni batucadas (rock art – petroglyph & pictograph)

3. Karst : Ramang2, Maros, 4. Fenomena Danau Tempe

5. Enrekang : Bukit Nona dan Bambapuang 6. Permukiman Bugis dan Jalur 100 menara 7. Pusat tenun/sutera

8. Pare-pare : kampung nelayan, masjid Habibie

9. Sejarah Bugis vs Toraja

Proyeksi Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara di Toraja Tahun 2015 - 2024

Sumber: Rencana Pengembangan Kawasan Makassar-Parepare-Toraja dan Rencana Detil KSPN Toraja

PROFIL KAWASAN STRATEGIS WPS 27 (6)

KAWASAN TANATORAJA dsk

Daya Dukung Rekomendasi Pengembangan Sangat rendah Tidak direkomendasikan

Rendah Rekomendasi rendah Sedang Rekomendasi sedang Tinggi Rekomendasi tinggi

Tana Toraja, dihuni oleh Suku Toraja yang mendiami daerah

pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih

menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias.

Daya dukung lingkungan

D-21 D-22

(15)

Konsep Ultimate WPS Mamuju-Wangi Wangi

Konsep Ultimate WPS Mamuju-Wangi Wangi (1)

Hal.

D-23

(16)

#2 ULTIMATE

Bandara Haluoleo, Kota Kendari

ULTIMATE GOAL PENGEMBANGAN WPS 27

• Meningkatkan konektifitas antar wilayah

• Area inkubator sebagai triger perkembangan wilayah (outlet/inlet/Pintu Gerbang) terhubung dengan kuat oleh adanya sabuk WPS

• Penguatan Instititusi Bisnis Pengembangan Infrastruktur

• Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur

“Mewujudkan tatanan ruang berbasiskan pada sektor industri, pertanian, perikanan kelautan dan pariwisata yang berdaya saing dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan“

Tujuan Pengembangan Wilayah Mamuju-Wangi Wangi

D-26

(17)

STRATEGI #3

PENGEMBANGAN WILAYAH

Panorama Bawah Laut Wakatobi,

Sulawesi Tenggara

(18)

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 1: Peningkatan Koneksitas (1)

B

A

Peningkatan dan pemeliharaan terminal angkutan darat tipe A di Terminal Mamuju

peningkatan/pengembangan transportasi laut pelabuhan internasional Belang Belang

Pembangunan Stasiun Kereta Api

Peningkatan/pengembangan pelabuhan pengumpul laut mamuju

Peningkatan/pengembangan pelabuhan khusus Bintang Gunung, Kaluku

Peningkatan/pengembangan pelabuhan khusus Bintang terminal tipe B di Kaluku

pemeliharaan bandara pengumpul tampa padang Pengembangan Kawasan Terpadu Mandiri Tobadak

Peningkatan jalan kewenangan kabupaten

Peningkatan pelabuhan budong-budong dan pelabuhan sampaga

Pembangunan rel kereta api

Provinsi Sulawesi Selatan-perbatasan Provinsi Sulawesi Tengah

Segmen I (Mamuju, Mamuju Tengah)

Segmen II (Mamasa, Tanatoraja, Toraja

Utara)

Segmen III (Luwu, Palopo, Luwu Utara,

Luwu Timur)

Segmen IV (Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka

Utara, Konawe)

Segmen V (Kendari, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Barat,

Wakatobi)

A Pusat Perkotaan Mamuju Pusat Perkotaan Mamuju Tengah SimpulProduksi

Keterkaitan antara pusat perkotaan

dengan simpul produksi B

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 1: Peningkatan Koneksitas (2)

Segmen I (Mamuju, Mamuju Tengah)

Segmen II (Mamasa, Tanatoraja, Toraja

Utara)

Segmen III (Luwu, Palopo, Luwu Utara,

Luwu Timur)

Segmen IV (Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka

Utara, Konawe)

Segmen V

(Kendari, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Barat,

Wakatobi)

A C

A D

C

B

Peningkatan Bandara Sumarorong, Mamasa

Peningkatan Bandara Pongtiku, Tana Toraja Peningkatan jalan nasional serta

penyediaan fasilitas jalan (akses masuk menuju kawasan wisata budaya)

Peningkatan jalan kewenangan kabupaten

A Pusat Perkotaan Mamasa Pusat Perkotaan

Tana Toraja SimpulProduksi

Keterkaitan antara pusat perkotaan dengan simpul produksi

B

Keterikatan Antar Pusat Perkotaan

Pusat Perkotaan Toraja utara C

Pusat Perkotaan Mamuju D

Hal.

D-29 D-30

(19)

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 1: Peningkatan Koneksitas (3)

B

A

C D

E

Peningkatan dan Pembangunan Bandara Soroako

Peningkatan dan pemeliharaan pelabuhan malili

Peningkatan pelabuhan watunohu, pelabuhan nasional, kolaka utara

Peningkatan pelabuhan nasional palopo

Peningkatan dan pembangunan bandara lagaligo, Luwu

Pemeliharaan Terminal A Palopo

Peningkatan Bandara Andi Jemma/Masamba

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 1: Peningkatan Koneksitas (4)

A Pusat Perkotaan Luwu

Pusat Perkotaan

Palopo SimpulProduksi

Keterkaitan antara pusat perkotaan dengan simpul produksi

B

Keterikatan Antar Pusat Perkotaan (Rel kereta api)

Pusat Perkotaan Luwu utara C

Pusat Perkotaan Luwu Timur D

Pusat Perkotaan Kokala utara E

A

B

C D

Hal.

D-31

Hal.

D-32

(20)

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 1: Peningkatan Koneksitas (5)

A

B

D C

E

G

H F

I

A Pusat Perkotaan Kendari Pusat Perkotaan Konawe Selatan

SimpulProduksi

Keterkaitan antara pusat perkotaan

dengan simpul produksi B

Jalur penyeberangan eksisting

Pusat Perkotaan Muna Barat C

Pusat Perkotaan Bau Bau G

Pusat Perkotaan Buton H

D Pusat Perkotaan Muna

Pusat Perkotaan Buton Tengah E

Pusat Perkotaan Buton Utara F

Pusat Perkotaan Wakatobi (wangi wangi) I

Rencana Pemantapan jalur penyeberangan

Pembangunan Jembatan Selat Baruta (Penghubung Pulau muna dan Pulau Buton) Pembangunan jembatan teluk kendari

Pembangunan jalan lingkar Kota Kendari

Peningkatan Bandar Udara Matahora

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 2: Inkubasi Pengembangan WPS 27 (1 Lokasi Mamuju dsk)

Zona Inti

• Pintu gerbang , Transportasi, Logistik

• Pusat kegiatan perekonomian, perdagangan dan j as a

Zona Manfaat

• Hinterland wilayah yaitu Kab Mamasa menjadi w i l ayah yan g m em i l i k i m anfaat d ar i zo n a i nt i

• Menjadi pendukung bagi wilayah inti

Fokus Inkubasi yang ada di WPS 27 berada di 3 (tiga) lokasi, yaitu di Mamuju dsk, Palopo dsk dan Kendari dsk. Dengan tema penanganan berbeda yang dapat dilihat pada peta

Feeder WPS Sebagai jalur logistik dengan kawasan produksi dan pusat-pusat pertumbuhan

Feeder WPS Sebagai jalur logistik dengan kawasan produksi dan pusat-pusat pertumbuhan

Koneksitas Jalur Laut, Outlet Pelabuhan Nasional Belang- Belang

Sabuk WPS sebagai jalur logistik antar pusat kota (Konekstivitas Jalur Backbone)

Koneksitas Jalur Udara, Outlet Bandara Tampa Padang, Kab Mamuju.

D-33 D-34

(21)

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 2: Inkubasi Pengembangan WPS 27 (2 Lokasi Palopo dsk)

Pelabuhan Tj Ringgit | Koneksitas penyeberangan

Sabuk WPS sebagai jalur logistik antar pusat kota (Konekstivitas Jalur Backbone) Pusat CBD | Perekonomian

Perdagangan jasa, Pendidikan, Transportasi, dll

Usulan lokasi Anjungan Cerdas | Bukit Sampodo, Kab Palopo.

KSCT Salemo

Industri, Transpotasi, logistik Sebagai zona peruntukan

Permukiman, pendukung wilayah inti Fasilitas penunjang pusat

Feeder WPS Sebagai jalur logistik

Zona Inti Zona Pendukung

P u s a t C B D , P e r e k o n o m i a , l o g i s t i k , t r a n s p o r t a s i . P e r i k a n a n .

Transportasi dan logistik

K e g i a t a n i n d u s t r i , t r a n s p o r t a s i d a n j a l u r l o g i s t i k l o g i s t i k y a n g m e n g h u b u n g k a n a n t a r p u s a t p e r t u m b u h a n b a r u .

S e b a g a i z o n a p e r u n t u k a n P e r m u k i m a n ,

p e n d u k u n g w i l a y a h i n t i F a s i l i t a s p e n u n j a n g l a i n n y a

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 2: Inkubasi Pengembangan WPS 27 (3 Lokasi Kendari dsk)

Model concentric zone

Sebagai jalur distribusi penghubung dengan wilayah industri lainnya

Sabuk WPS sebagai jalur logistik antar pusat kota (Konekstivitas Jalur Backbone)

Kecamatan Morosi| Industri Konawe

(Luas ±5.500 Ha)

Industri Feronikel (Berbasis mineral logam

nikel)

Pusat Kegiatan Nasional Kendari | Pusat logistik, ekonomi, pangan, energi, dan simpul transportasi,

Adanya Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Hialiu, sebagai pendukung CBD

Feeder WPS Sebagai jalur logistk antara pusat inkubasi dengan kawasan produksi lainnya

Koneksitas jalur udara, outlet Bandara Haluoleo Kendari.

Hal.

D-35

Hal.

D-36

(22)

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 3: Penguatan Instititusi Bisnis Pengembangan Infrastruktur

Strategi penguatan institusi bisnis infrastruktur dengan mengkombinasikan peran dunia usaha dan masyarakat dalam mendukung

pembangunan infrastruktur, terutama dari aspek

ketersediaan tanah,

kemitraan pembiayaan, dan pengoperasian serta

pemeliharaan infrastruktur.

Jenis infrastruktur yang dimaksud antara lain:

• Bandara,

• Terminal,

• Pelabuhan,

• Infrastruktur lingkungan hidup (keciptakaryaan)

• Kawasan Industri

• Kawasan Pariwisata

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH (SPW)

Strategi 4: Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur

Permasalahan Pemanfaatan Infrastruktur oleh Masyarakat

SDA (Sumber daya Air)

CK (Sampah, Air Limbah, Drainase)

Pengembangan Perumahan Rakyat

D-37 D-38

(23)

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 1

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 1 Tahun 2017

Hal.

D-39

Hal.

D-40

(24)

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 1 Tahun 2018

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 1 Tahun 2019

D-41 D-42

(25)

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 1 Tahun 2020

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 1 Tahun 2021-2026

Hal.

D-43

Hal.

D-44

(26)

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 2

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 3

D-45 D-46

(27)

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 4

SKENARIO PENGEMBANGAN WPS 27 Segmen 5

Hal.

D-47

Hal.

D-48

(28)

Alternatif Lokasi Kawasan Anjungan Cerdas

1 2

3

1 BUKIT SAMPODDO, PALOPO

1 2

3

BUKIT SAMPODO, KOTA PALOPO

Rest Area di Bukit Sampoddo

Penggunaan saat ini:

• Tempat istirahat, tempat makan

• Gardu pandang ke Pantai Palopo

1|

Hal.

D-49

Hal.

D-50

(29)

1

3

2

LAHAN BEKAS TAMBANG KABUPATEN KOLAKA UTARA

Rest Area di Bukit Sampoddo

Penggunaan saat ini:

• Lahan kosong, eks tambang Umum

(Wisatawan Lokal)

WISATA

Umum dan Pribadi

PELINTAS JALAN NASIONAL

Masyarakat dan

Keluarga

MOBILITAS LOKAL

TARGET GROUP

1

Rest Area di Bukit Sampoddo

Penggunaan saat ini:

• Tempat istirahat

• Hutan pinus

2

3

KONTUR KAWASAN HUTAN PINUS, KECAMATAN LALOLAE (KOLAKA – KENDARI)

KAWASAN HUTAN PINUS, KECAMATAN LALOLAE (KOLAKA – KENDARI)

3|

Hal.

D-51

Hal.

D-52

(30)

PENILAIAN LOKASI ANJUNGAN CERDAS

D-53

(31)

STRATEGI #4

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

Bandara Haluoleo,

Kota Kendari

(32)

STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS WPS 27 (Sektor Binamarga )

STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

WPS 27 (Sektor Ciptakarya)

(33)

STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR (Sektor Sumber Daya Air)

STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR (Sektor Perumahan)

Hal.

D-59

Hal.

D-60

Referensi

Dokumen terkait