1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kompleksitas kehidupan membuat seseorang dengan mudah dapat terlibat di dalam suasana yang mengharuskan menolong orang lain. Sebagai Warga Negara yang memiliki kewajiban untuk menolong sesama, tidak boleh acuh tak acuh terhadap orang yang membutuhkan bantuan. Selain itu di dalam pasal 531 KUHP dikatakan bahwa merupakan pelanggaran seseorang yang tidak menolong orang lain. Lebih lengkapnya Undang-undang tersebut berbunyi:
“Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan: KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525,566”
Pertolongan pertama sangatlah penting karena Kecelakaan atau Kejadian Darurat dapat berakibat pada kelangsungan hidup seseorang selanjutnya, dan dengan adanya pertolongan pertama dapat membantu menyelamatkan jiwa seseorang. Hal ini ditegaskan oleh PMI, “Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar” (Buku Pedoman Pertolongan Pertama PMI).
Pemahaman pertolongan pertama harus disosialisasikan kepada masyarakat karena tidak semua orang memahami dan mengerti bagaimana penanganan pertolongan pertama yang baik, sehingga seringkali orang yang mengalami kejadian darurat justru menjadi tidak tertolong karena terlambat mendapatkan pertolongan.
Pengetahuan yang cukup dalam hal pertolongan pertama pada kecelakaan dapat sangat membantu menyelamatkan jiwa seseorang. Kadang kala tidak cukup Anda hanya menunggu sampai datangnya pertolongan medis. Sering kali tindakan
1
Universitas Kristen Petra
pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan sangat berarti.
[Mengenal Sekelumit Tindakan Pertolongan Pertama, par.1]
pertolongan pertama tidak hanya dipahami sekedar memindahkan/ melakukan sesuatu terhadap orang yang mengalami kecelakaan, terkadang penolong akan menemukan kasus non trauma atau yang lebih dikenal dengan istilah kedaruratan medis atau kasus medis. Hal ini membutuhkan ketrampilan dan pengetahuan yang memadai, Jika tidak memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama, bagaimana orang dapat memberikan pertolongan?
Remaja adalah masa peralihan seseorang dari anak-anak menuju dewasa (Wikipedia), remaja memiliki tanggung jawab sosial. Remaja memungkinkan mengalami proses pendidikan yang berhubungan dengan persiapan kehidupannya kelak sebagai anggota Warga Negara. Dengan adanya Pemahaman mengenai Pertolongan Pertama semenjak remaja, seseorang dapat meminimalisir keterlambatan pertolongan pertama pada kejadian darurat lebih dini. Akan tetapi, seringkali remaja kurang peduli dan memahami kapan mereka membutuhkan pengetahuan mengenai pertolongan pertama, padahal mereka membutuhkannya pada saat mereka menjadi bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab sosial.
Selain itu, remaja memiliki sifat rasa ingin tahu, sehingga remaja dapat dengan mudah menyerap pemahaman mengenai Pertolongan Pertama apabila diajarkan dengan cara yang tepat yang sesuai dengan sifat remaja.
Pengetahuan tentang Pertolongan Pertama penting diberikan kepada remaja, karena nantinya mereka akan bertanggung jawab terhadap masyarakat secara sosial, oleh karena itu terdapat organisasi di bawah PMI yaitu Palang Merah Remaja yang memberikan pembelajaran dan pelatihan kepada para remaja dalam hal pertolongan pertama. Namun, tidak semua remaja mengikuti pelatihan PMR, sehingga remaja yang tidak mengikuti pelatihan ini perlu mendapatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama selain pelatihan.
Buku-buku yang membahas mengenai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan sudah cukup banyak, akan tetapi masih belum ada media yang membahas Pertolongan Pertama pada kasus kejadian darurat yang sering terjadi di Masyarakat, yang ditujukan untuk pembelajaran anak remaja. Selain itu, pada pembahasan buku pertolongan pertama dipenuhi dengan tulisan dan teori yang
2
Universitas Kristen Petra
membuat remaja menjadi cepat bosan dan tidak tertarik untuk membaca buku pertolongan pertama tersebut, sehingga buku mengenai pertolongan pertama bukanlah merupakan prioritas para remaja dalam membaca sebuah buku.
Media yang akan diangkat di dalam Tugas akhir ini adalah berupa buku mengenai pertolongan pertama pada kejadian darurat yang dikemas dalam bentuk cerita keseharian remaja dengan pendekatan komik dan panduan yang menggunakan pendekatan ilustrasi, karena buku merupakan media yang praktis dan tidak membutuhkan biaya besar untuk mendapatkannya, sehingga remaja bisa mendapatkan pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada kejadian darurat dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang Media Desain Komunikasi Visual yang bertujuan memberikan pembelajaran dan pemahaman mengenai pentingnya pertolongan pertama kepada remaja secara efektif dan estetis?
1.3. Batasan Masalah
- Perencanaan ini lebih difokuskan pada kasus-kasus darurat yang sering terjadi di masyarakat seperti: pingsan, perdarahan, keseleo, patah tulang, luka bakar, keracunan, dan epilepsi.
- Perencanaan ini lebih ditujukan pada remaja usia 13-18 tahun dan minimal memiliki kemampuan untuk membaca.
1.4. Tujuan Perancangan
Merancang Media Komunikasi Visual yang bertujuan memberikan pembelajaran dan pemahaman mengenai pentingnya pertolongan pertama kepada remaja secara efektif dan estetis.
3
Universitas Kristen Petra
1.5. Manfaat Perancangan 1.5.1. Manfaat Teoritis 1.5.1.1. Bagi Mahasiswa
- Dapat mempelajari kembali hal-hal yang berkaitan dengan materi pertolongan pertama
- Dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami pertolongan pertama
- Mempelajari, menganalisa, menciptakan perancangan berdasarkan struktur aturan dan metode formal menurut kaidah ilmu pengetahuan
1.5.1.2. Bagi Masyarakat Umum
Perancangan ini menjadi referensi bagi setiap anggota masyarakat yang ingin mempelajari pertolongan pertama sederhana di dalam keluarganya tetapi dalam pendekatan yang berbeda.
1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1. Bagi Mahasiswa
Perancangan ini merupakan pengalaman bagi penulis untuk menemukan suatu inovasi agar Pertolongan Pertama dapat dipelajari dengan baik oleh masyarakat umum khususnya remaja.
1.5.2.2. Bagi Masyarakat Umum
Perancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas khususnya remaja agar dapat memahami Pertolongan Pertama sehingga dapat menghadapi kejadian darurat.
1.6. Konsep Perancangan 1.6.1. Tujuan Kreatif 1.6.1.1. Pesan Pokok
Perancangan Buku Panduan ini memiliki pesan pokok agar remaja minimal mengetahui materi pertolongan pertama pederhana sehingga dapat melakukan pertolongan pertama apabila ada anggota keluarga ataupun orang di sekitar lingkungannya yang mengalami kejadian darurat.
4
Universitas Kristen Petra
1.6.1.2. Keuntungan yang ditawarkan
Diharapkan remaja dapat lebih tertarik dan tidak bosan dalam mempelajari pertolongan pertama sederhana.
1.6.1.3. Respon yang diharapkan
Dengan adanya panduan pertolongan pertama ini diharapkan agar remaja dapat lebih mengenal pertolongan pertama dan tidak bosan dalam membaca dan mempelajarinya.
1.6.2. Deskripsi Desain
Pada pengaplikasian panduan pertolongan pertama ini akan menggunakan cerita pembuka mengenai pengalaman seorang remaja baik di rumah maupun di lingkungannya sehingga pembelajaran pertolongan pertama lebih menarik.
Selain itu, Pembahasaan di dalam buku ini dibuat agar menyesuaikan dengan pembahasaan yang dipakai oleh remaja sehingga lebih dipahami.
1.7. Metode Pengumpulan Data
Melalui Pustaka dan Internet, Pengumpulan data melalui pustaka dan internet mendapatkan banyak manfaat dan kegunaan dalam pencarian data, karena Pustaka dan Internet bersifat luas dan memiliki bermacam-macam informasi di dalamnya. Selain itu dilakukan juga wawancara dengan PMI untuk memperoleh informasi mengenai bahasan pertolongan pertama, dan pembagian kuisioner untuk pelajar berumur 13-18 tahun yang dibagikan di kelas dan juga melalui kuisioner online untuk mengetahui tipe media yang paling efektif untuk remaja.
1.8. Metode Analisis Data
Dalam perancangan ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada bagaimana tanggapan responden terhadap sesuatu hal sehingga data yang diperoleh akan lebih akurat dan mampu memetakan populasi secara keseluruhan.
5
Universitas Kristen Petra
1.9. Metode Konsep Desain
Tabel 1.1. Karakteristik Konsumen Demografis Target Audience Primer:
Usia : 13-18 tahun Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : mulai dari SMP hingga SMU.
Target Audience Sekunder:
Usia : 19 Tahun Keatas Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Semua Jenis Pekerjaan Pendidikan : Universitas
Psikografis Remaja yang tidak mengikuti Pelatihan Pertolongan Pertama seperti PMR atau PMI
Geografis Surabaya
Behavioral Pada dasarnya banyak remaja yang pernah menemui kejadian kejadian darurat di lingkungannya terutama keluarga tetapi bingung dalam menghadapinya
6
Universitas Kristen Petra
1.10. Skematika Perancangan
Market
1. Market
2. Konsidi Remaja 3. Potensial Market 4. Market segmentation Analisis Data
1. Perihal Pertolongan Pertama 2. Landasan Hukum
3. Organisasi Pendukung 4. Buku Panduan, dst.
1. Latar Belakang Masalah 2. Rumusan Masalah 3. Batasan Masalah 4. Tujuan Perancangan 5. Manfaat Perancangan
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA UNTUK REMAJA PADA KEJADIAN DARURAT
PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI DATA ANALISIS MASALAH
KESIMPULAN DAN USULAN Pemecahan Masalah KONSEP PERANCANGAN 1. Tujuan Media
2. Strategi Media 3. Program Media 4. Biaya Media Perencanaan Media
1. Tujuan Kreatif 2. Strategi Kreatif 3. Program Kreatif 4. Biaya Kreatif Perencanaan Kreatif
HASIL AKHIR
Gambar 1.1. Skema Perancangan
7
Universitas Kristen Petra