(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
(Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)
(Standar Kompetensi Lulusan)
• Apa hubungannya dengan KKNI
• Bagaimana prosedurnya
• Bagaimana asesmennya
• Bagaimana Penjaminan Mutunya
Dr. Ir. Ahmad Rifandi, MSc. Cert IV
Dipresentasikan pada Sosialisasi Penyusunan Kurikulum mengacu pada KKNI - Tata Cara Penyelenggaraan & Asesmen RPL
13 Oktober 2021
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten
KKNI dan RPL
Tata Cara Asesmen RPL
Pada konferensi Internasional ke-enam tentang Pendidikan Orang Dewasa (CONFINTEA VI) di Brazil, bulan Desember 2009
UNESCO menghimbau semua negara anggota untuk.
Promosi UNESCO Tentang KKN dan RPL
1. Mengembangkan strategi nasional pembelajaran sepanjang hayat, dengan pengakuan, validasi dan akreditasi pembelajaran nonformal dan informal sebagai pilar utama dan sebagai sarana untuk meningkatkan pemenuhan akses dan mobilitas individu ke dalam pendidikan dan pasar tenaga kerja;
2. Memfasilitasi pengembangan referensi atau standar nasional yang mengintegrasikan pengakuan, validasi dan akreditasi pembelajaran non- formal dan informal, dan, berdasarkan konteks nasional, menetapkan kerangka kualifikasi nasional (NQF); dan
3. Mengembangkan kesetaraan antara capaian pembelajaran formal, nonformal dan informal dalam lingkup nasional, standar atau Kerangka Kualifikasi Nasional melalui pemahaman bersama tentang capaian pembelajaran.
Belajar Sepanjang Hayat
Kerangka Kualifikasi Nasional (KKN)
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Suatu Instrumen untuk mengklasifikasikan Sumberdaya manusia
Instrumen untuk pengembangan dan pengklasifikasian kualifikasi menurut seperangkat kriteria capaian
pembelajaran.
Deskripsi yang ada dalam kerangka kualifikasi merupakan alat untuk memetakan keahlian dan karir seseorang, serta mengembangkan kurikulum pendidikan
Secara sederhana, kerangka kualifikasi merupakan alat ukur
sumber daya manusia, identik dengan alat ukur berat, alat ukur
panjang atau mata uang (currency)
INPUT PROSES OUTPUT
“Competency”
dinyatakan sebagai “being able to perform ‘whole’ work roles (perform—not just know about—whole work roles, rather than just specific skills and tasks) to the standards expected in employment (not just ‘training’ standards or standards divorced from industrial reality); in real working environments (i.e.with all the associated pressures and variations of real work)”.
“learning outcomes” means statements of what a learner knows, understands and is able to do on completion of a learning process
CAPAIAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
• learning outcomes;
• teaching objectives;
• competencies;
• behavioural objectives;
• goals; dan
• aims”.
some taken a narrow view and associate competence just with skills acquired by training”, some, on the other hand, understand learning outcomes in a very wide sense and use them as synonim for competence
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 3
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 2
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 1
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang n
KERANGKA KUALIFIKASI
Dalam konteks Negara:
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Belajar dan Hasil Belajar itu berjenjang
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 6
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 3
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 1
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 9
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
kualifikasi sarjana
Kualifikasi diploma satu
Kualifikasi
Pendidikan Dasar kualifikasi doktor
Kerangka Kulifikasi terdiri atas:
• deskriptor jenjang (level descriptor) dan
• capaian pembelajaran (learning outcomes) yang disusun berjenjang dari jenjang kualifikasi terendah sampai kualifikasi tertinggi.
Masing-masing descriptor jenjang kualifikasi didefinisikan dengan sekumpulan kriteria capaian pembelajaran, dan dapat tersirat dalam qualifications descriptor atau tersurat dalam level descriptor.
Level descriptor tersebut merupakan suatu ungkapan yang menjelaskan karakteristik dan konteks capaian pembelajaran
Learning described in level descriptors do not function independently of each other. For example, the ability to analyze at particular level is meaningless in terms of level unless the complexity of the material knowledge and understanding of learning is taken into account.
Kerangka Kualifikasi
(Qualifications Framework)
Kerangka Kualifikasi
(Qualifications Framework)
Deskriptor pertama tentang capaian pembelajaran dari beberapa jenjang (level) kualifikasi adalah Deskriptor Dublin, dikemukakan oleh organisasi Joint Quality Initiative (Draft 1 working document on JQI meeting in
Dublin on October 18, 2004).
Deskriptor Dublin untuk capaian pembelajaran didasarkan kepada lima dimensi, yaitu:
1) Knowledge;
2) Application of knowledge;
3) Problem solving;
4) Communication; dan 5) Lifelong Learning.
Jenjang kualifikasi pada Deskriptor Dublin terdiri atas 4 jenjang, yaitu:
▪ Short cycle;
▪ First cycle;
▪ Second cycle; dan
▪ Third cycle
Kerangka Kualifikasi
(Qualifications Framework)
Qualifications that signify completion of the higher education short cycle (within the first cycle) are awarded to students who:
▪ have demonstrated knowledge and understanding in a field of study that builds upon general secondary education and is typically at a level supported by advanced textbooks; such knowledge provides an underpinning for a field of work or vocation, personal development, and further studies to complete the first cycle;
▪ can apply their knowledge and understanding in occupational contexts;
▪ have the ability to identify and use data to formulate responses to well- defined concrete and abstract problems;
▪ can communicate about their understanding, skills and activities, with peers, supervisors and clients;
▪ have the learning skills to undertake further studies with some autonomy
Deskriptor Dublin
Kerangka Kualifikasi
(Qualifications Framework)
Deskriptor lain capaian pembelajaran diuraikan dalam European Qualification Framework (EQF) * , yang
mendeskripsikannya ke dalam tiga dimensi yang terdiri atas;
1) knowledge: described as theoretical and/or factual.
2) skills: described as cognitive (use of logical, intuitive and creative thinking) and practical (involving manual dexterity and the use of methods, materials, tools and instruments);
3) 'Competence': described in terms of responsibility and autonomy
Jenjang kualifikasi pada European Qualification Framework (EQF) terdiri atas 8 jenjang kualifikasi, yaitu: level 1 s/d level 8 (level 5 EQF setara dengan jenjang Short cycle dalam descriptor Dublin, dan level 8 dalam EQF setara dengan jenjang third cycle dalam descriptor Dublin)
*
Tahun 2008Kerangka Kualifikasi
(Perbandingan antara deskriptor Dublin dan EQF)
Kerangka Kualifikasi
(Perbandingan antara deskriptor Dublin dan EQF)
NATIONAL QUALIFICATIOS FRAMEWORK (NQF)
AQF Australian Qualifications Framework
HQF The QF in Hong Kong Qualifications Framework NZQF New Zealand Qualification Framework
IQF Indonesian Qualification Framework
MQF Malaysian Qualification Framework
REGIONAL QUALIFICATIOS FRAMEWORK (RQF)
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
Adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor
SM P
SMA/
MA/SMK D 1
D 2
D 3
S1/D4
S3/Sp
Sp - U
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PENCAPAIAN JENJANG KKNI MELALUI 4 PETA JALAN
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang KKNI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (alinea 1 disetiap level)
(alinea 2 disetiap level)
(alinea 3 disetiap level)
(deskripsi umum)
Jenjang kualifikasi
pada KKNI terdiri atas 9 jenjang kualifikasi, yaitu:
level 1 s/d level 9
1 2 3 4 5 7 8
9
6
EXPERT
TECHNICIAN/
ANALYST
OPERATOR
S2
S1 S3
General High School
PROFESSION SPECIALIST
S2(T) S3(T)
DIV
Vocational High School
DIII DII
DI
LEARNING PROGRESS IN SKILLS AND PROFESSIONS
DEVELOPMNET LEARNING
PROGRESS IN SCIENCE
DEVELOPMENT OCCUPATION UPGRADING OR JOB CAREER
PATHWAYS IN TRAINING / NON FORMAL EDUCATION PROGRAMS
Bagaimana Lulusan dari satu negara diakui oleh negara lain,
padahal levelnya berbeda?
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Lulusan
KKNI dan SKL
Kompetensi/Capaian Pembelajaran Standar
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian Pembelajaran lulusan.
Rumusan capaian Pembelajaran lulusan wajib:
a. mengacu pada deskripsi capaian Pembelajaran lulusan KKNI; dan b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
Pendidikan Vokasi (karakteristiknya)
knowing how (doing), Practice,
Experience
Skills are developed through practice,
through a combination of sensory input and output
explicit
knowledge
kurikulum umumnya didesain agar lebih relevan dengan persyaratan tempat
kerja. Biasanya dimulai dengan analisis dan identifikasi 'kompetensi' di tempat kerja, yang kemudian disusun menjadi satu set 'standar kompetensi'
Standar kompetensi terdiri dari sejumlah “unit kompetensi”
yang masing-masing menggambarkan fungsi atau peran utama dalam fungsi pekerjaan.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
KKNI dan SKKNI
❑ Ways of knowing
the knowledge and skill to be able to (do something correctly)
General Education CHARACTERISTIC OF VOCATIONAL EDUCATION
(Curriculum Shape)
Vocational Education
▪ Pola kurikulum pendidikan vokasi disusun secara “lego” yang bertumpuk, dimana balok-balok lego adalah “unit kompetensi” yang disusun secara berjenjang sesuai kualifikasinya.
▪ Standar kompetensi lulusan pendidikan vokasi mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja.
▪ Pendidikan tinggi vokasi di Indonesia, pola kurikulumnya disusun secara piramida, dimana pada bagian bawah piramid disusun mata kuliah mata kuliah yang menjadi dasar bagi mata kuliah diatasnya.
▪ Pola ini sesuai dengan sejarah perkembangannya, yang dipengaruhi oleh pola pendidikan vokasi di Swiss, saat ini namanya “University of Applied Science”, …….pendidikan tinggi berorientasi vokasi (Vocationally Oriented College).
Standar kompetensi terdiri dari sejumlah “unit kompetensi”.
Unit kompetensi merupakan spesifikasi pengetahuan dan keterampilan, dan penerapan pengetahuan dan keterampilan tersebut ke dalam standar kinerja yang dibutuhkan di tempat kerja.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Secara skematis diagram standar kompetensi dan rincian komponennya seperti
dilukiskan pada Gambar berikut
Contoh “Unit Competency”
BSBADM502A Manage meetings
This unit covers managing the preparation of meetings, chairing the meetings, organising the minutes and reporting outcomes.
This unit is related to BSBADM405A Organise meetings. Consider co-assessment with BSBADM503A Plan and manage conferences.
This unit covers managing the preparation of meetings, chairing the meetings, organising the minutes and reporting outcomes.
This unit is related to BSBADM405A Organise meetings. Consider co-assessment with BSBADM503A Plan and manage conferences.
Element Performance Criteria
1 Prepare for meetings 1.1 Purpose of meeting is clarified and the agenda developed in line with stated purpose 1.2 The style and structure of the meeting is appropriate to the meeting's purpose
1.3 Meeting participants are identified and notified in accordance with organisational procedures
1.4 Meeting arrangements are confirmed in accordance with requirements of meeting 1.5 Meeting papers are despatched to participants within designated timelines
2 Conduct meetings 2.1 Meetings are chaired in accordance with organisational requirements, agreed conventions for the type of meeting and legal and ethical requirements
2.2 Meetings are conducted to ensure they are focused and time efficient
2.3 Meeting facilitation enables participation, discussion, problem solving and resolution of issues
2.4 Minute taker is briefed on recording meeting notes in accordance with organisational requirements and conventions for the type of meeting
3 Follow up meetings 3.1 Transcribed meeting notes are checked to ensure they reflect a true and accurate record of the meeting and are formatted in accordance with organisational procedures and meeting conventions
3.2 Minutes and other follow-up documentation are distributed within designated timelines and stored in accordance with organisational requirements
3.3 Outcomes of meetings are reported as required, within designated timelines
Kode dan Judul Unit Unit Deskriptor
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 3
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 2
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang 1 CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
Jenjang n
KERANGKA KUALIFIKASI
Standar Komp et ensi Lu lusa n ( SKL ) Standar Komp et ens i Kerj a ( SKKNI )
PENDIDIKAN FORMAL (di Satuan Pendidikan)
PELATIHAN KERJA BERBASIS KOMPETENSI
Kompetensi --- Standar --- Pembelajaran & Asesmen
SKL dan SKKNI dapat di komparasikan pula dengan ilustrasi sebagaimana pada Gambar berikut
a. Penataan jenis dan strata pendidikan
b. Penyetaraan mutu lulusan c. Pengembangan Sistem
Penjaminan Mutu
d. Pengembangan kurikulum e. Memfasilitasi pendidikan
sepanjang hayat --- RPL
Apa bedanya
▪ KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
▪ KKNI (Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia)
Standar kompetensi terdiri dari sejumlah “unit kompetensi” yang masing-masing menggambarkan fungsi atau peran utama dalam fungsi pekerjaan.
Pengemasan Kompetensi:
▪ kemasan kualifikasi nasional, --- skema sertifikasi KKNI ---Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia
▪ okupasi atau jabatan nasional,
▪ klaster kompetensi dan/atau unit kompetensi.
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
klaster kompetensi
okupasi/
jabatan nasional
Kualifikasi nasional
Setara dengan jenjang
kualifikasi tertentu pada KKNI
RPL bukan cara mudah
Tetapi cara lain memperoleh Ijazah Rekognisi Pembelajaran Lampau
Recognition of Prior Learning
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning
A
ASESMEN
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
LATAR BELAKANG & DASAR HUKUM
JENIS RPL
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU
Misi UNESCO:
mempromosikan hak setiap individu untuk memperoleh Pendidikan.
“Pembelajaran sepanjang hayat”
Belajar selalu diasosiasikan dengan lingkungan dan
pengaturan belajar secara formal, di ruang kelas, di laboratorium, di bawah bimbingan guru, dosen, instruktur atau tutor.
Namun, seringkali belajar yang bermanfaat, juga terjadi secara nonformal dan informal dalam
kehidupan sehari-hari.
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU
Akronim RVA = the recognition, validation
Pengakuannya melalui Transfer Kredit
Beberapa negara mempraktekkan juga pengakuan formal learning, sebagai praktik RPL
Pengakuan atas capaian pembelajaran and accreditation of the outcomes of
non-formal and informal learning
yang diperoleh dari pembelajaran
secara nonformal dan informal
Rekognisi Pembelajaran Lampau yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan atas Capaian
Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari
pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.
Transfer SKS
Perolehan kredit/SKS
➢ Hasil belajar sebelumnya di perguruan tinggi (hasil belajar formal) → diakui melalui asesmen untuk Transfer kredit
➢ Hasil belajar sebelumnya dari pengalaman kerja, pelatihan,
belajar mandiri dan lain lain. (hasil belajar nonformal
dan informal) → diakui melalui asesmen dan rekognisi untuk
Memperoleh sks/kredit
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 24,Tahun 2012;
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Direktur Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan nomor 123/B/SK/2017, Tahun 2017.
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
LATAR BELAKANG
JENIS RPL
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
JENIS RPL
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
PROGRAM BASE RECOGNITION
COURSE BASE RECOGNITION
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
➢ Mengakui CP Pendidikan formal (Tipe A1)
Memeriksa Transkrip dan Silabus dari setiap Mata Kuliah
(Mengecek Ekivalensi Capaian Pembelajaran MK/Transfer kredit)
➢ Mengakui CP Pendidikan non formal, informal, pengalaman kerja (Tipe A2)
Melakukan asesmen melalui portofolio (Formulir Evaluasi Diri dan Bukti Portofolio). Jika diperlukan dilanjutkan ke asesmen berikutnya, Wawancara, Asesmen Tulis, Demonstrasi (Asesmen dan Rekognisi/perolehan sks)
UNTUK PENGAKUAN PERLU ASESMEN
Mengakui CP? Program Base Recognition Course Base Recognition
formal formal nonformal nonformal
Ruang Lingkup Pengakuan CP
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
MEKANISME
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
Asesmen Konsultas i
Aplikasi
Rekognisi
• Petunjuk untuk Calon mhsw (Formulir 00)
• Aplikasi (Formulir 01)
• Formulir Evaluasi Diri (Formulir 02)
Mengisi Formulir:
•Formulir 01
•Formulir 02
•Formulir 03 (Daftar Riwayat Hidup)
•Mengunggah Bukti
Menilai VATM:
•Formulir 02 vs
•Bukti dan Formulir 03 Dan Asesmen lanjutan (wawancara, tulis, praktik?)
Memberitahukan Hasil:
•Transfer sks
•Perolehan sks
•Gap yang ada
Perguruan Tinggi mengumumkan penerimaan mahasiswa melalui
jalur RPL dan meminta calon untuk mengisi formulir aplikasi/
formulier evaluasi diri dan, mengumpulkan bukti kompetensi
Perguruan Tinggi
memberitahukan jadwal dan melaksanakan wawancara dan
asesmen lisan/tulis/praktik demonstrasi
1
4
Perguruan Tinggi melakukan verifikasi dan validasi Formulir Evaluasi Diri dan relevansinya dengan Bukti
yang disampaikan
3
Calon mahasiswa menyiapkan dan mengisi formulir sesuai instruksi
2
PT. menetapkan jumlah sks/ Mata Kuliah yang
diakui dan yang harus ditempuh oleh pemohon
Mengikuti pendidikan formal pada prodi yang
terkait
IJAZAH
Rekognisi Pembelajaran Lampau
Recognition of Prior Learning
Asesmen Portofolio
Asesmen tulis/praktik
DAFTAR FORMULIR YANG DISIAPKAN OLEH PT.
▪ Petunjuk/informasi untuk calon mahasiswa:
✓ Apa itu RPL
✓ Tahapan RPL
✓ CP Prodi dan Daftar Mata Kuliah (RPL/Tidak?)
✓ Bagaimana metoda asesmennya
✓ Jenis bukti yang harus disampaikan
✓ Waktu pendaftaran
✓ Biaya kuliah
✓ Contact person
▪ Formulir Aplikasi
▪ Formulir Evaluasi Diri/FED (asesmen portofolio), disertai intruksi untuk melampirkan jenis bukti
▪ Formulir wawancara
▪ Formulir asesmen lisan/tulis/praktek demonstrasi
1
Formulir 00
Formulir 01 Formulir 02
Formulir 04 dst
Dibagikan ke calon mahasiswa
Dipegang oleh Asesor
Asesmen Portofolio
Sebagai bahan Asesmen lanjut
DAFTAR DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH CALON MHSW
▪ Formulir Aplikasi yang sudah diisi oleh calon mahasiswa
▪ Formulir Evaluasi Diri (FED) yang sudah diisi oleh calon mahasiswa disertai jenis bukti yang relevan dengan CP Mata Kuliah.
2
1. Ijazah dan/atau Transkrip Nilai dari Mata Kuliah yang pernah ditempuh di jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya (khusus untuk transfer sks);
2. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;
3. Sertifikat Kompetensi;
4. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);
5. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;
6. Buku harian;
7. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;
8. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;
9. Logbook;
10. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;
11. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;
12. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;
13. Penghargaan dari industri; dan 14. Penilaian kinerja dari perusahaan
Transfer sks
Perolehan sks
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
U
PENGERTIAN
R
PENGAKUAN
A
MEKANISME RPL
Q
P. MUTU
A
ASESMEN
PENGERTIAN ASESMEN
TAHAPAN ASESMEN
Asesm en Konsult asi
Aplika si
Rekognis i
Against a learning outcome
Proses mengumpulkan bukti dan membuat penilaian apakah seseorang telah mencapai kompetensi tertentu atau belum.
3
JENIS BUKTI
Apa itu Bukti?
Asesmen Reguler
Asesmen RPL
Langsung, misal: Tidak langsung, misal: Tambahan lainnya, misal:
▪ Observasi langsung
▪ Ujian lisan
▪ Mendemonstrasikan keterampilannya
▪ Penilaian terhadap hasil pekerjaan
▪ Reviu terhadap pekerjaan yang telah dilakukan
▪ Tes tertulis terhadap pengetahuan teoritis yang relevan
▪ Pernyataan tertulis (testimoni) dari pelamar
▪ Laporan tertulis dari supervisor
▪ Catatan harian aktivitas pekerjaan (log book)
▪ Contoh laporan atau dokumen yang dibuat oleh pelamar ketika pelamar bekerja
Asesm en Konsult asi
Aplika si
Rekognis i
METODE
ASESMEN CONTOH
Bertanya
Menilai/mengases kemampuan diri sendiri Wawancara
Pertanyaan tertulis Reviu Hasil
Pekerjaan Contoh hasil pekerjaan berupa produk
Portofolio
Testimoni
Catatan hasil pelatihan Catatan hasil asesmen Jurnal/log book
Informasi pengalaman/riwayat hidup Referensi
Pihak Ketiga
Hasil wawancara dengan atasan peserta didik yang akan diases, surat keterangan dari perusahaan atau teman sekerja dsb.
Kegiatan Terstruktur
Proyek Presentasi Demonstrasi
Simulasi pekerjaan/tugas METODE ASESMEN
Diperlukan Formulir
Evaluasi Diri (FED)
JENIS BUKTI Yang Diperlukan untuk melengkapi FED
Bukti untuk Transfer sks
Bukti untuk Perolehan sks
1. Ijazah dan/atau Transkrip Nilai atau Surat Keterangan Lulus Mata Kuliah yang pernah ditempuh pada jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya
2. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;
3. Sertifikat Kompetensi;
4. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);
5. Dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan (foto / video / produk / hasil tes, dll);
6. Buku harian/catatan harian pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja;
7. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;
8. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;
9. Logbook (Buku Catatan pekerjaan);
10. Sertifikat Pelatihan disertai dengan uraian materi pelatihan dan lamanya pelatihan;
11. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;
12. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;
13. Penghargaan dari industri; dan
14. Penilaian kinerja dari perusahaan
Evaluasi diri calon peserta
Wawancara dengan Asesor
Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
Mengumpulkan bukti tambahan
CP Program studi CP Mata kuliah
Formulir Evaluasi Diri Portofolio Calon
Formulir wawancara
Formulir asesmen lisan/tulis/demonstrasi
Pelaksanaan Asesmen pada masa pandemi dapat disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dengan tetap memperhatikan prinsip asesmen, yaitu sahih (valid), reliabel (reliable), fleksibel (flexible) dan adil (fair)
Instruksi kerja Peralatan/bahan yg digunakan
Daftar Periksa observasi
Asesmen focus pada verifikasi FED (Bukti
Portofolio)
FED FED
FED FED FED FED FED
FED FED
Cara Mengisi Formulir Evaluasi Diri pada Asesmen RPL
Kemampuan Akhir yang diharapkan/
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor
Jenis Bukti
Sangat baik
Baik Tidak
pernah
V A T M
1 Describe conflict and the environment conditions that minimize conflict
2 Describe and select the appropriate
strategic approaches for managing conflict.
3 Demonstrate responses to individuals at places on the response continua.
etc.
12 Identify special situations in workplace conflict.
Bukti yang dapat digunakan adalah, tetapi tidak terbatas pada:
1. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;
2. Sertifikat Kompetensi;
3. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);
4. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;
5. Buku harian;
6. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;
7. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;
8. Logbook;
9. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;
10. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;
11. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;
12. Penghargaan dari industri; dan 13. Penilaian kinerja dari perusahaan
Sebutkan jenis bukti yang digunakan dan Softcopy bukti harus diunggah di lfield yang telah
disediakan Diisi dengan memberi tanda “V” sesuai dengan
kemampuan yang saudara kuasai
Diisi oleh PRODI per Mata Kuliah
Diisi oleh Calon mahasiswa
Diisi oleh ASESOR
Mata Kuliah: ADMN 255 - Conflict Management
Business Diploma – Management
Cara Mengisi Formulir Evaluasi Diri pada Asesmen RPL
Kemampuan Akhir yang diharapkan/
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor
Jenis Bukti
Sangat baik
Baik Tidak
pernah
V A T M
1 Describe conflict and the environment conditions that minimize conflict
V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup 2 Describe and select the appropriate
strategic approaches for managing conflict. V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup 3 Demonstrate responses to individuals at
places on the response continua. V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup
etc.
12 Identify special situations in workplace
conflict. V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup
Bukti yang dapat digunakan adalah, tetapi tidak terbatas pada:
1. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;
2. Sertifikat Kompetensi;
3. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);
4. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;
5. Buku harian;
6. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;
7. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;
8. Logbook;
9. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;
10. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;
11. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;
12. Penghargaan dari industri; dan 13. Penilaian kinerja dari perusahaan
Mata Kuliah: ADMN 255 - Conflict Management
Business Diploma – Management
Diisi oleh Calon mahasiswa
Cara Mengisi Formulir Evaluasi Diri pada Asesmen RPL
Kemampuan Akhir yang diharapkan/
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor
Jenis Bukti
Sangat baik
Baik Tidak
pernah
V A T M
1 Describe conflict and the environment conditions that minimize conflict
V V V V V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup 2 Describe and select the appropriate
strategic approaches for managing conflict. V V V V V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup 3 Demonstrate responses to individuals at
places on the response continua. V V V V V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup
etc.
12 Identify special situations in workplace
conflict. V V V V V Surat Keterangan dari pemberi
kerja/Daftar Riwayat Hidup
Bukti yang dapat digunakan adalah, tetapi tidak terbatas pada:
1. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;
2. Sertifikat Kompetensi;
3. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);
4. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;
5. Buku harian;
6. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;
7. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;
8. Logbook;
9. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;
10. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;
11. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;
12. Penghargaan dari industri; dan 13. Penilaian kinerja dari perusahaan
Mata Kuliah: ADMN 255 - Conflict Management
Business Diploma – Management
Diisi oleh ASESOR
Cara Menilai validitas Formulir Evaluasi Diri terhadap CP Mata Kuliah
Kemampuan Akhir yang diharapkan/
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor
Jenis Bukti
Sangat baik
Baik Tidak
pernah
V A T M
1 Menjelaskan aspek kualitatif dan kuantitatif fundamental Kimia
2 Menjelaskan struktur atom dan konsep massa.
3 Menjelaskan karakteristik senyawa molekuler dan ionik.
dst
Mata Kuliah: CHEM 102 - Kimia Umum 1
Valid: yaitu terdapat hubungan yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator hasil pembelajaran yang akan dinilai;
Asli/Otentik: bukti yang disampaikan dapat diverifikasi di tempat kerja pelamar atau ditempat lainnya yang relevan dengan bukti tersebut
Terkini: bukti yang disampaikan mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan terkini yang dimiliki calon pada saat melamar;
Mencukupi: bukti yang disampaikan harus menunjukkan kinerja indikator hasil
pembelajaran yang cukup untuk dinilai;
KRITERIA ASESMEN PORTOFOLIO (setelah wawancara)
0 - Kurang bukti pencapaian hasil belajar.
1 - Sangat sedikit bukti pencapaian hasil belajar.
2 - Calon mempresentasikan bukti capaian pembelajaran yang cukup.
3 - Calon menyajikan bukti capaian pembelajaran yang cukup rinci.
4 - Calon secara profesional
mempresentasikan bukti dan informasi yang lengkap tentang capaian
pembelajaran dan membuktikan prestasi mereka tanpa keraguan.
Apabila pada Evidence Matrix/Assesment Plan perlu ada Asesmen Tulis atau demonstrasi maka asesmen dilanjutkan dengan Asesmen tersebut. Tetapi apabila pada Evidence Matrix cukup dengan Asesmen Portofolio/Formulir Evaluasi Diri, maka Asemen cukup evaluasi FED dan wawancara.
Asesmen Tahap Berikutnya
Kepada Calon diberitahukan waktu dan tempat ASESMEN lanjut
(wawancara, lisan, tulis, praktik)
Jika hasil evaluasi berdasarkan informasi yang
diberikan dalam Formulir Evaluasi Diri, calon tersebut menunjukkan potensi untuk dapat mengikuti/direkognisi melalui RPL, maka pada tahap berikutnya adalah, calon diminta untuk mengikuti asesmen lanjut untuk
memperoleh bukti lainnya
4
PERGURUAN TINGGI MENYIAPKAN PERANGKAT ASESMEN:
▪ Formulir Wawancara
▪ Formulir Asesmen Lisan/Tulis
▪ Formulir Asesmen Praktik Demonstrasi/Check list Observasi
Asesmen Tahap Berikutnya
Dengan wawancara ini, calon dan asesor
berkesempatan untuk melakukan percakapan
profesional tentang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Wawancara ini dapat berupa
serangkaian pertanyaan langsung atau berupa daftar topik untuk diskusi yang diambil dari daftar keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Diskusi seputar topik dapat memberikan
kesempatan bagi calon untuk mendemonstrasikan bidang pengetahuan dan pengalamannya secara lebih luas dan dapat memperoleh lebih banyak informasi daripada pertanyaan langsung
Asesmen Lisan/Tulis
Asesmen dilakukan sesuai dengan pertanyaan yang telah disiapkan
dalam Formulir Asesmen Lisan atau Formulir Asesmen Tulis. Pertanyaan harus mengases semua indikator kinerja dalam satu atau lebih mata
kuliah sesuai dengan Rencana Asesmen.
Contoh
Asesmen Praktik (Demonstrasi)
Dibuat lembar
instruksi kerjanya
Asesmen RPL Mengakui CP Pendidikan formal
▪Memeriksa Transkrip dan Silabus dari setiap
Mata Kuliah (Ekivalensi Capaian Pembelajaran MK)
Pemeriksaan dan penilaian berkas transfer kredit oleh Asesor meliputi:
a) Pemeriksaan keotentikan transkrip akademik dari perguruan tinggi asal dan status dari perguruan tinggi asal.
b) Penilaian ekivalensi mata kuliah untuk menilai ekivalensi isi dan level capaian pembelajaran mata kuliah dari perguruan tinggi asal dan perguruan tinggi yang dituju.
Penilaian ekivalensi isi didasarkan pada:
▪ pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh yang tercakup dalam suatu mata kuliah, dan
▪ penilaian level, didasarkan kepada keluasan dan kekinian pengetahuan,
pemahaman berpikir kritis, penyelesaian masalah, relevansi dengan praktek, kemampuan bekerja secara independen, kepedulian terhadap masalah sosial dan etika, dan inovasi
Asesmen untuk calon yang pindah kuliah, putus kuliah, selesai
kuliah pada program studi dengan kualifikasi yang lebih rendah
Sumber: Roland Tutschner, Wolfgang Wittig, Justin Rami (eds.),”Accreditation of Vocational Learning Outcomes”, European Approaches to Enhance Permeability between Vocational and Higher Education
▪ scope and topicality of knowledge;
▪ critical understanding;
▪ interdisciplinarity;
▪ problem solving;
▪ practice orientation;
▪ innovation;
▪ autonomy;
▪ communication, and;
▪ Consideration of social and ethical issues.
knowledge skills
Competence (autonomy & responsisbility)
Sumber: Roland Tutschner, Wolfgang Wittig, Justin Rami (eds.),”Accreditation of Vocational Learning Outcomes”, European Approaches to Enhance Permeability between Vocational and Higher Education
Contoh evaluasi pengecekan ekivalensi alih kredit
Equivalence Check model Oldenburg “Blanket Assesment”
Contoh Asesmen RPL – Program Sarjana
Asesmen & Rekognisi (Memperoleh sks)
Pengecekan Ekivalensi (Transfer sks)
Lulusan SMA/sederajat
Lulusan D1 atau Pernah kuliah
Memperoleh Rekognisi sejumlah Mata Kuliah/sks dan jumlah sks yg tdk direkognisi
Memilih Mata Kuliah yang ditawarkan RPL Mata Kuliah yang tdk ditawarkan RPL
Mata Kuliah yang Harus Ditempuh untuk Menyelesaikan Kualifikasi
Lulusan SMA atau setara, memiliki pengalaman
Lulusan D1/D2/D3 atau pernah kuliah, memiliki pengalaman Catatan Calon Mahasiswa:
Wajib mengikuti Kuliah
Diberikan kesempatan untuk RPL
Asesmen RPL – Program Magister
Asesmen & Rekognisi (Memperoleh sks)
Pengecekan Ekivalensi (Transfer sks)
Lulusan sarjana (S1) Lulusan S1 atau Pernah kuliah
Memperoleh Rekognisi sejumlah Mata Kuliah/sks dan jumlah sks yg tdk direkognisi
Memilih Mata Kuliah yang ditawarkan RPL Mata Kuliah yang tdk ditawarkan RPL
Mata Kuliah yang Harus Ditempuh untuk Menyelesaikan Kualifikasi
Lulusan Sarjana, memiliki pengalaman
Lulusan Sarjana atau pernah kuliah S2, memiliki pengalaman Catatan Calon Mahasiswa:
Wajib mengikuti Kuliah
Diberikan kesempatan untuk RPL
Hasil Asesmen CP Pendidikan Formal &
Pendidikan Nonformal dapat digabungkan
Capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal
Capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan noformal, informal atau
pengalaman kerja
Asesmen pengecekan ekivalensi
capaian pembelajaran
Asesmen RPL
Transfer Satuan Kredit Semester Perolehan Satuan Kredit Semester
PT menetapkan daftar mata kuliah dan jumlah SKS yang dibebaskan dan yang harus diikuti untuk menyelesaikan kuliah
pada program studi Dibuatkan SK Rekognisi
(Mata Kuliah dan jumlah SKS) sebagai dasar untuk
didaftarkan di PDDIKTI
Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (Tipe A)
a.Akreditasi Program Studi Minimal B (Baik Sekali)
b.Senat Perguruan tinggi dan SPMI telah berfungsi dan
berperan dengan baik;
Persyaratan Umum Perguruan Tinggi
Penyelenggara
c. Tim penyelenggara RPL telah dibentuk pada tingkat Perguruan Tinggi/Fakultas/
Departemen/Jurusan. Dapat bersifat ad hoc atau tetap. Tim RPL minimal terdiri atas:
(i) Penasehat Akademik khusus RPL yang memahami konsep, paradigma, peraturan dan mekanisme pelaksanaan RPL; dan (ii) Asesor RPL yang memahami konsep, paradigma, peraturan
dan mekanisme pelaksanaan asesmen dan area pengetahuan (body of knowledge) program studi dimana pengakuan capaian pembelajaran akan dilaksanakan. AsesorRPL adalah staf pengajar dan dapat melibatkan praktisi industri atau anggota asosiasi profesi yang sesuai bidang pemohon.
Disarankan, organisasi penyelenggara RPL terdiri atas:
-PENILAI/ASESOR RPL -PENASEHAT RPL
-KOORDINATOR RPL, dan -KOMITE RPL
Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi
Pembelajaran Lampau
a. Telah memiliki Capaian Pembelajaran program studi dan CP Mata Kuliah mengacu kepada SNPT;
b. Peta keterkaitan mata kuliah dengan CP Program Studi
c. Menyiapkan Formulir Evaluasi Diri – berupa daftar periksa atau proforma dengan pertanyaan atau pernyataan berisi kriteria capaian pembelajaran mata kuliah atau kriteria unjuk kerja unit kompetensi atau klaster kompetensi, yang harus diisi oleh calon;
Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Persyaratan Substansi Perguruan Tinggi
Penyelenggara RPL
d. Prosedur operasional baku penyelenggaraan RPL sesuai dengan kebutuhan yang ada di perguruan tinggi yang bersangkutan dan ditetapkan sebagai peraturan institusi serta disetujui oleh senat perguruan tinggi.
Prosedur operasional tersebut minimum meliputi proses rekrutmen, asesmen, pengakuan, kelanjutan proses pembelajaran, dan pembiayaan;
e. Metode asesmen dan kriteria capaian pembelajaran dinyatakan secara jelas.
f. Peraturan akademik yang telah disetujui senat yang mencakup prosedur penerimaan mahasiswa melalui jalur RPL, termasuk jumlah maksimum kredit/sks yang bisa diakui;
g. Informasi yang cukup dan dapat diakses dengan mudah oleh pemohon mengenai prosedur RPL dan proses asesmen yang akan ditempuh;
h. Manual mutu yang menjadi landasan operasional Unit Penjaminan Mutu Internal
Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi
Pembelajaran Lampau
Dokumen Penjaminan Mutu RPL
• Buku/Dokumen Kebijakan SPMI-RPL,
• Buku/Dokumen Manual SPMI-RPL,
• Buku/Dokumen Standar SPMI-RPL, dan
• Buku/Dokumen Formulir SPMI-RPL.
Langkah 1. Memberikan penjelasan tentang Proses RPL secara luas dan transparan.
Informasi yang disediakan dapat membantu setiap orang untuk memahami apa itu RPL dan bagaimana prosedur yang harus diikuti.
Informasi yang diberikan harus:
- ditulis dengan jelas dan menunjukkan setiap langkah dalam proses RPL - tersedia dalam bentuk cetak dan/atau elektronik
- menyatakan biaya yang diperlukan dan skedul waktunya
- menjelaskan peran dan tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam proses RPL - mengidentifikasi standar, kompetensi, atau capaian pembelajaran
- memberikan informasi tentang personel dan alamat kontak yang dapat dihubungi (Catatan: alamat kontak meliputi tempat pendaftaran, konsultasi atau informasi lainnya yang diperlukan)
❖ Enam langkah menuju penjaminan pelaksanaan RPL yang bermutu.
Langkah 2. Memberikan informasi tentang persyaratan yang diperlukan
Setiap calon perlu membandingkan pengetahuan dan keterampilannya dengan kebutuhan capaian pembelajaran Program Studi untuk rekognis melalui RPL.
Calon (individu) perlu:
- mengidentifikasi dan menetapkan tujuan pengajuan asesmen RPL
- merefleksikan dan mengidentifikasi capaian pembelajaran yang telah diperolehnya melalui pembelajaran nonformal, informal atau pengalaman - menyesuaikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka sendiri yang setara atau serupa dengan standar pekerjaan, deskripsi pekerjaan,
kompetensi, atau capaian pembelajaran dari lembaga pelatihan atau program Pendidikan formal.
Institusi penyelenggara perlu:
- memberikan standar, kompetensi, uraian tugas, kompetensi atau capaian pembelajaran.
- membuat perangkat evaluasi diri untuk calon
- menjelaskan tentang opsi asesmen yang harus diikuti
Langkah 3. Memberikan penjelasan tentang proses asesmen, metode dan kriterianya.
Bergantung pada jenis asesmen yang digunakan, seseorang perlu mempersiapkan dan menyelesaikan proses asesmen.
Institusi penyelenggara perlu:
- memberikan kriteria asesmen yang jelas sesuai dengan kriteria unjuk kerja unit kompetensi atau klaster kompetensi, atau kriteria capaian pembelajaran mata kuliah atau modul
pembelajaran;
- mengidentifikasi metode asesmen yang tersedia yang dapat diterapkan pada pekerjaan atau subjek. Seperti: wawancara, portofolio, tes tertulis, demonstrasi tugas, analisis studi kasus.
Calon (individu) perlu:
- mengumpulkan bukti konkret dan/atau bersiap untuk menjelaskan bagaimana pengetahuan, keterampilan dan kemampuan (KSA) mereka dapat memenuhi kriteria
- mempersiapkan untuk wawancara, asesmen tulis/lisan, dan mempraktikkan keterampilan.
Langkah 4. Melakukan penilaian individu untuk merekognisi capaian pembelajaran.
Melalui proses asesmen yang telah ditentukan. Asesor harus menilai bukti yang disampaikan calon dan menentukan apakah kriterianya telah terpenuhi.
Persyaratan menjadi asesor memiliki kriteria:
- memahami materi pelajaran
- memahami metode RPL, termasuk penilaian yang fleksibel, pembelajaran berdasarkan pengalaman, dan dokumentasi bukti
- menunjukkan pengetahuan tentang asas-asas pembelajaran orang dewasa
- menyiapkan laporan dan memberikan umpan balik yang membangun bagi individu dan organisasi
Langkah 5. Memberitahukan hasil asesmen
Institusi pelaksana RPL harus memberitahukan hasil asesmen kepada calon/asesi. Umpan balik formal atau informal tentang penilaian diberikan oleh penilai atau perwakilan tim RPL.
Hasil asesmen termasuk:
- Tercapai atau tidak tercapainya-termasuk rincian spesifik tentang kesenjangan atau perbedaan capaian pembelajaran
- Perolehan kredit akademik, diberikan atau tidak diberikan-termasuk rekomendasi tentang kesenjangan capaian pembelajaran
Langkah 6. Menyiapkan saran untuk tindak lanjut
Calon Bersama dengan penyelenggara RPL mereview hasil yang diperoleh. Tergantung pada hasil asesmen, mereka dapat merencanakan langkah selanjutnya, seperti harus mengikuti matrikulasi atau tindak lanjut lainnya.
Semua jawabannya ada disini
Dapat dibeli secara on line https://cvalfabeta.com/
atau:
https://www.mariblanja.com
TERIMAKASIH
ありがとうございました Arigatōgozaimashita
If you do not know what the future situation will be, then teach students some fundamental skills which they can apply to any situation