• Tidak ada hasil yang ditemukan

KKNI dan RPL. Tata Cara Asesmen RPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KKNI dan RPL. Tata Cara Asesmen RPL"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)

(Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)

(Standar Kompetensi Lulusan)

• Apa hubungannya dengan KKNI

• Bagaimana prosedurnya

Bagaimana asesmennya

• Bagaimana Penjaminan Mutunya

Dr. Ir. Ahmad Rifandi, MSc. Cert IV

Dipresentasikan pada Sosialisasi Penyusunan Kurikulum mengacu pada KKNI - Tata Cara Penyelenggaraan & Asesmen RPL

13 Oktober 2021

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten

KKNI dan RPL

Tata Cara Asesmen RPL

(2)

Pada konferensi Internasional ke-enam tentang Pendidikan Orang Dewasa (CONFINTEA VI) di Brazil, bulan Desember 2009

UNESCO menghimbau semua negara anggota untuk.

Promosi UNESCO Tentang KKN dan RPL

1. Mengembangkan strategi nasional pembelajaran sepanjang hayat, dengan pengakuan, validasi dan akreditasi pembelajaran nonformal dan informal sebagai pilar utama dan sebagai sarana untuk meningkatkan pemenuhan akses dan mobilitas individu ke dalam pendidikan dan pasar tenaga kerja;

2. Memfasilitasi pengembangan referensi atau standar nasional yang mengintegrasikan pengakuan, validasi dan akreditasi pembelajaran non- formal dan informal, dan, berdasarkan konteks nasional, menetapkan kerangka kualifikasi nasional (NQF); dan

3. Mengembangkan kesetaraan antara capaian pembelajaran formal, nonformal dan informal dalam lingkup nasional, standar atau Kerangka Kualifikasi Nasional melalui pemahaman bersama tentang capaian pembelajaran.

Belajar Sepanjang Hayat

Kerangka Kualifikasi Nasional (KKN)

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

(3)

Suatu Instrumen untuk mengklasifikasikan Sumberdaya manusia

Instrumen untuk pengembangan dan pengklasifikasian kualifikasi menurut seperangkat kriteria capaian

pembelajaran.

Deskripsi yang ada dalam kerangka kualifikasi merupakan alat untuk memetakan keahlian dan karir seseorang, serta mengembangkan kurikulum pendidikan

Secara sederhana, kerangka kualifikasi merupakan alat ukur

sumber daya manusia, identik dengan alat ukur berat, alat ukur

panjang atau mata uang (currency)

(4)

INPUT PROSES OUTPUT

“Competency”

dinyatakan sebagai “being able to perform ‘whole’ work roles (perform—not just know about—whole work roles, rather than just specific skills and tasks) to the standards expected in employment (not just ‘training’ standards or standards divorced from industrial reality); in real working environments (i.e.

with all the associated pressures and variations of real work)”.

“learning outcomes” means statements of what a learner knows, understands and is able to do on completion of a learning process

CAPAIAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

• learning outcomes;

• teaching objectives;

• competencies;

• behavioural objectives;

• goals; dan

• aims”.

some taken a narrow view and associate competence just with skills acquired by training”, some, on the other hand, understand learning outcomes in a very wide sense and use them as synonim for competence

(5)

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 3

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 2

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 1

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang n

KERANGKA KUALIFIKASI

Dalam konteks Negara:

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Belajar dan Hasil Belajar itu berjenjang

(6)

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 6

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 3

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 1

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 9

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

kualifikasi sarjana

Kualifikasi diploma satu

Kualifikasi

Pendidikan Dasar kualifikasi doktor

(7)

Kerangka Kulifikasi terdiri atas:

• deskriptor jenjang (level descriptor) dan

• capaian pembelajaran (learning outcomes) yang disusun berjenjang dari jenjang kualifikasi terendah sampai kualifikasi tertinggi.

Masing-masing descriptor jenjang kualifikasi didefinisikan dengan sekumpulan kriteria capaian pembelajaran, dan dapat tersirat dalam qualifications descriptor atau tersurat dalam level descriptor.

Level descriptor tersebut merupakan suatu ungkapan yang menjelaskan karakteristik dan konteks capaian pembelajaran

Learning described in level descriptors do not function independently of each other. For example, the ability to analyze at particular level is meaningless in terms of level unless the complexity of the material knowledge and understanding of learning is taken into account.

Kerangka Kualifikasi

(Qualifications Framework)

(8)

Kerangka Kualifikasi

(Qualifications Framework)

Deskriptor pertama tentang capaian pembelajaran dari beberapa jenjang (level) kualifikasi adalah Deskriptor Dublin, dikemukakan oleh organisasi Joint Quality Initiative (Draft 1 working document on JQI meeting in

Dublin on October 18, 2004).

Deskriptor Dublin untuk capaian pembelajaran didasarkan kepada lima dimensi, yaitu:

1) Knowledge;

2) Application of knowledge;

3) Problem solving;

4) Communication; dan 5) Lifelong Learning.

Jenjang kualifikasi pada Deskriptor Dublin terdiri atas 4 jenjang, yaitu:

▪ Short cycle;

▪ First cycle;

▪ Second cycle; dan

▪ Third cycle

(9)

Kerangka Kualifikasi

(Qualifications Framework)

Qualifications that signify completion of the higher education short cycle (within the first cycle) are awarded to students who:

▪ have demonstrated knowledge and understanding in a field of study that builds upon general secondary education and is typically at a level supported by advanced textbooks; such knowledge provides an underpinning for a field of work or vocation, personal development, and further studies to complete the first cycle;

▪ can apply their knowledge and understanding in occupational contexts;

▪ have the ability to identify and use data to formulate responses to well- defined concrete and abstract problems;

▪ can communicate about their understanding, skills and activities, with peers, supervisors and clients;

▪ have the learning skills to undertake further studies with some autonomy

Deskriptor Dublin

(10)

Kerangka Kualifikasi

(Qualifications Framework)

Deskriptor lain capaian pembelajaran diuraikan dalam European Qualification Framework (EQF) * , yang

mendeskripsikannya ke dalam tiga dimensi yang terdiri atas;

1) knowledge: described as theoretical and/or factual.

2) skills: described as cognitive (use of logical, intuitive and creative thinking) and practical (involving manual dexterity and the use of methods, materials, tools and instruments);

3) 'Competence': described in terms of responsibility and autonomy

Jenjang kualifikasi pada European Qualification Framework (EQF) terdiri atas 8 jenjang kualifikasi, yaitu: level 1 s/d level 8 (level 5 EQF setara dengan jenjang Short cycle dalam descriptor Dublin, dan level 8 dalam EQF setara dengan jenjang third cycle dalam descriptor Dublin)

*

Tahun 2008

(11)

Kerangka Kualifikasi

(Perbandingan antara deskriptor Dublin dan EQF)

(12)

Kerangka Kualifikasi

(Perbandingan antara deskriptor Dublin dan EQF)

(13)

NATIONAL QUALIFICATIOS FRAMEWORK (NQF)

AQF Australian Qualifications Framework

HQF The QF in Hong Kong Qualifications Framework NZQF New Zealand Qualification Framework

IQF Indonesian Qualification Framework

MQF Malaysian Qualification Framework

(14)

REGIONAL QUALIFICATIOS FRAMEWORK (RQF)

(15)

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,

Adalah kerangka penjenjangan

kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,

dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja

sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor

SM P

SMA/

MA/SMK D 1

D 2

D 3

S1/D4

S3/Sp

Sp - U

1 2 3 4 5 6 7 8 9

PENCAPAIAN JENJANG KKNI MELALUI 4 PETA JALAN

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang KKNI

(16)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 (alinea 1 disetiap level)

(alinea 2 disetiap level)

(alinea 3 disetiap level)

(deskripsi umum)

Jenjang kualifikasi

pada KKNI terdiri atas 9 jenjang kualifikasi, yaitu:

level 1 s/d level 9

(17)

1 2 3 4 5 7 8

9

6

EXPERT

TECHNICIAN/

ANALYST

OPERATOR

S2

S1 S3

General High School

PROFESSION SPECIALIST

S2(T) S3(T)

DIV

Vocational High School

DIII DII

DI

LEARNING PROGRESS IN SKILLS AND PROFESSIONS

DEVELOPMNET LEARNING

PROGRESS IN SCIENCE

DEVELOPMENT OCCUPATION UPGRADING OR JOB CAREER

PATHWAYS IN TRAINING / NON FORMAL EDUCATION PROGRAMS

(18)

Bagaimana Lulusan dari satu negara diakui oleh negara lain,

padahal levelnya berbeda?

(19)

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Lulusan

KKNI dan SKL

Kompetensi/Capaian Pembelajaran Standar

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian Pembelajaran lulusan.

Rumusan capaian Pembelajaran lulusan wajib:

a. mengacu pada deskripsi capaian Pembelajaran lulusan KKNI; dan b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

(20)

Pendidikan Vokasi (karakteristiknya)

knowing how (doing), Practice,

Experience

Skills are developed through practice,

through a combination of sensory input and output

explicit

knowledge

kurikulum umumnya didesain agar lebih relevan dengan persyaratan tempat

kerja. Biasanya dimulai dengan analisis dan identifikasi 'kompetensi' di tempat kerja, yang kemudian disusun menjadi satu set 'standar kompetensi'

Standar kompetensi terdiri dari sejumlah “unit kompetensi”

yang masing-masing menggambarkan fungsi atau peran utama dalam fungsi pekerjaan.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

KKNI dan SKKNI

❑ Ways of knowing

the knowledge and skill to be able to (do something correctly)

(21)

General Education CHARACTERISTIC OF VOCATIONAL EDUCATION

(Curriculum Shape)

Vocational Education

▪ Pola kurikulum pendidikan vokasi disusun secara “lego” yang bertumpuk, dimana balok-balok lego adalah “unit kompetensi” yang disusun secara berjenjang sesuai kualifikasinya.

▪ Standar kompetensi lulusan pendidikan vokasi mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja.

▪ Pendidikan tinggi vokasi di Indonesia, pola kurikulumnya disusun secara piramida, dimana pada bagian bawah piramid disusun mata kuliah mata kuliah yang menjadi dasar bagi mata kuliah diatasnya.

▪ Pola ini sesuai dengan sejarah perkembangannya, yang dipengaruhi oleh pola pendidikan vokasi di Swiss, saat ini namanya “University of Applied Science”, …….pendidikan tinggi berorientasi vokasi (Vocationally Oriented College).

(22)

Standar kompetensi terdiri dari sejumlah “unit kompetensi”.

Unit kompetensi merupakan spesifikasi pengetahuan dan keterampilan, dan penerapan pengetahuan dan keterampilan tersebut ke dalam standar kinerja yang dibutuhkan di tempat kerja.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

(23)

Secara skematis diagram standar kompetensi dan rincian komponennya seperti

dilukiskan pada Gambar berikut

(24)

Contoh “Unit Competency”

BSBADM502A Manage meetings

This unit covers managing the preparation of meetings, chairing the meetings, organising the minutes and reporting outcomes.

This unit is related to BSBADM405A Organise meetings. Consider co-assessment with BSBADM503A Plan and manage conferences.

This unit covers managing the preparation of meetings, chairing the meetings, organising the minutes and reporting outcomes.

This unit is related to BSBADM405A Organise meetings. Consider co-assessment with BSBADM503A Plan and manage conferences.

Element Performance Criteria

1 Prepare for meetings 1.1 Purpose of meeting is clarified and the agenda developed in line with stated purpose 1.2 The style and structure of the meeting is appropriate to the meeting's purpose

1.3 Meeting participants are identified and notified in accordance with organisational procedures

1.4 Meeting arrangements are confirmed in accordance with requirements of meeting 1.5 Meeting papers are despatched to participants within designated timelines

2 Conduct meetings 2.1 Meetings are chaired in accordance with organisational requirements, agreed conventions for the type of meeting and legal and ethical requirements

2.2 Meetings are conducted to ensure they are focused and time efficient

2.3 Meeting facilitation enables participation, discussion, problem solving and resolution of issues

2.4 Minute taker is briefed on recording meeting notes in accordance with organisational requirements and conventions for the type of meeting

3 Follow up meetings 3.1 Transcribed meeting notes are checked to ensure they reflect a true and accurate record of the meeting and are formatted in accordance with organisational procedures and meeting conventions

3.2 Minutes and other follow-up documentation are distributed within designated timelines and stored in accordance with organisational requirements

3.3 Outcomes of meetings are reported as required, within designated timelines

Kode dan Judul Unit Unit Deskriptor

(25)

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 3

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 2

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang 1 CAPAIAN

PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

Jenjang n

KERANGKA KUALIFIKASI

Standar Komp et ensi Lu lusa n ( SKL ) Standar Komp et ens i Kerj a ( SKKNI )

PENDIDIKAN FORMAL (di Satuan Pendidikan)

PELATIHAN KERJA BERBASIS KOMPETENSI

Kompetensi --- Standar --- Pembelajaran & Asesmen

(26)

SKL dan SKKNI dapat di komparasikan pula dengan ilustrasi sebagaimana pada Gambar berikut

(27)

a. Penataan jenis dan strata pendidikan

b. Penyetaraan mutu lulusan c. Pengembangan Sistem

Penjaminan Mutu

d. Pengembangan kurikulum e. Memfasilitasi pendidikan

sepanjang hayat --- RPL

(28)
(29)

Apa bedanya

KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)

KKNI (Kualifikasi Kerja

Nasional Indonesia)

(30)

Standar kompetensi terdiri dari sejumlah “unit kompetensi” yang masing-masing menggambarkan fungsi atau peran utama dalam fungsi pekerjaan.

Pengemasan Kompetensi:

kemasan kualifikasi nasional, --- skema sertifikasi KKNI ---Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia

▪ okupasi atau jabatan nasional,

▪ klaster kompetensi dan/atau unit kompetensi.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

klaster kompetensi

okupasi/

jabatan nasional

Kualifikasi nasional

Setara dengan jenjang

kualifikasi tertentu pada KKNI

(31)

RPL bukan cara mudah

Tetapi cara lain memperoleh Ijazah Rekognisi Pembelajaran Lampau

Recognition of Prior Learning

(32)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning

A

ASESMEN

(33)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

LATAR BELAKANG & DASAR HUKUM

JENIS RPL

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(34)

REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

Misi UNESCO:

mempromosikan hak setiap individu untuk memperoleh Pendidikan.

“Pembelajaran sepanjang hayat”

Belajar selalu diasosiasikan dengan lingkungan dan

pengaturan belajar secara formal, di ruang kelas, di laboratorium, di bawah bimbingan guru, dosen, instruktur atau tutor.

Namun, seringkali belajar yang bermanfaat, juga terjadi secara nonformal dan informal dalam

kehidupan sehari-hari.

(35)

REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

Akronim RVA = the recognition, validation

Pengakuannya melalui Transfer Kredit

Beberapa negara mempraktekkan juga pengakuan formal learning, sebagai praktik RPL

Pengakuan atas capaian pembelajaran and accreditation of the outcomes of

non-formal and informal learning

yang diperoleh dari pembelajaran

secara nonformal dan informal

(36)

Rekognisi Pembelajaran Lampau yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan atas Capaian

Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari

pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.

Transfer SKS

Perolehan kredit/SKS

Hasil belajar sebelumnya di perguruan tinggi (hasil belajar formal) → diakui melalui asesmen untuk Transfer kredit

Hasil belajar sebelumnya dari pengalaman kerja, pelatihan,

belajar mandiri dan lain lain. (hasil belajar nonformal

dan informal) → diakui melalui asesmen dan rekognisi untuk

Memperoleh sks/kredit

(37)

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 24,Tahun 2012;

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Direktur Jenderal Pembelajaran dan

Kemahasiswaan nomor 123/B/SK/2017, Tahun 2017.

(38)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

LATAR BELAKANG

JENIS RPL

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(39)

JENIS RPL

(40)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(41)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

PROGRAM BASE RECOGNITION

COURSE BASE RECOGNITION

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(42)

Mengakui CP Pendidikan formal (Tipe A1)

Memeriksa Transkrip dan Silabus dari setiap Mata Kuliah

(Mengecek Ekivalensi Capaian Pembelajaran MK/Transfer kredit)

Mengakui CP Pendidikan non formal, informal, pengalaman kerja (Tipe A2)

Melakukan asesmen melalui portofolio (Formulir Evaluasi Diri dan Bukti Portofolio). Jika diperlukan dilanjutkan ke asesmen berikutnya, Wawancara, Asesmen Tulis, Demonstrasi (Asesmen dan Rekognisi/perolehan sks)

UNTUK PENGAKUAN PERLU ASESMEN

Mengakui CP? Program Base Recognition Course Base Recognition

formal formal nonformal nonformal

Ruang Lingkup Pengakuan CP

(43)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(44)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

MEKANISME

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(45)

Asesmen Konsultas i

Aplikasi

Rekognisi

• Petunjuk untuk Calon mhsw (Formulir 00)

• Aplikasi (Formulir 01)

• Formulir Evaluasi Diri (Formulir 02)

Mengisi Formulir:

•Formulir 01

•Formulir 02

•Formulir 03 (Daftar Riwayat Hidup)

•Mengunggah Bukti

Menilai VATM:

•Formulir 02 vs

•Bukti dan Formulir 03 Dan Asesmen lanjutan (wawancara, tulis, praktik?)

Memberitahukan Hasil:

•Transfer sks

•Perolehan sks

•Gap yang ada

(46)

Perguruan Tinggi mengumumkan penerimaan mahasiswa melalui

jalur RPL dan meminta calon untuk mengisi formulir aplikasi/

formulier evaluasi diri dan, mengumpulkan bukti kompetensi

Perguruan Tinggi

memberitahukan jadwal dan melaksanakan wawancara dan

asesmen lisan/tulis/praktik demonstrasi

1

4

Perguruan Tinggi melakukan verifikasi dan validasi Formulir Evaluasi Diri dan relevansinya dengan Bukti

yang disampaikan

3

Calon mahasiswa menyiapkan dan mengisi formulir sesuai instruksi

2

PT. menetapkan jumlah sks/ Mata Kuliah yang

diakui dan yang harus ditempuh oleh pemohon

Mengikuti pendidikan formal pada prodi yang

terkait

IJAZAH

Rekognisi Pembelajaran Lampau

Recognition of Prior Learning

Asesmen Portofolio

Asesmen tulis/praktik

(47)

DAFTAR FORMULIR YANG DISIAPKAN OLEH PT.

Petunjuk/informasi untuk calon mahasiswa:

Apa itu RPL

Tahapan RPL

CP Prodi dan Daftar Mata Kuliah (RPL/Tidak?)

Bagaimana metoda asesmennya

Jenis bukti yang harus disampaikan

Waktu pendaftaran

Biaya kuliah

Contact person

Formulir Aplikasi

Formulir Evaluasi Diri/FED (asesmen portofolio), disertai intruksi untuk melampirkan jenis bukti

Formulir wawancara

Formulir asesmen lisan/tulis/praktek demonstrasi

1

Formulir 00

Formulir 01 Formulir 02

Formulir 04 dst

Dibagikan ke calon mahasiswa

Dipegang oleh Asesor

Asesmen Portofolio

Sebagai bahan Asesmen lanjut

(48)

DAFTAR DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH CALON MHSW

Formulir Aplikasi yang sudah diisi oleh calon mahasiswa

Formulir Evaluasi Diri (FED) yang sudah diisi oleh calon mahasiswa disertai jenis bukti yang relevan dengan CP Mata Kuliah.

2

1. Ijazah dan/atau Transkrip Nilai dari Mata Kuliah yang pernah ditempuh di jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya (khusus untuk transfer sks);

2. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;

3. Sertifikat Kompetensi;

4. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);

5. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;

6. Buku harian;

7. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;

8. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;

9. Logbook;

10. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;

11. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;

12. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;

13. Penghargaan dari industri; dan 14. Penilaian kinerja dari perusahaan

Transfer sks

Perolehan sks

(49)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

Rekognisi Pembelajaran Lampau Recognition of Prior Learning

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

(50)

U

PENGERTIAN

R

PENGAKUAN

A

MEKANISME RPL

Q

P. MUTU

A

ASESMEN

PENGERTIAN ASESMEN

TAHAPAN ASESMEN

(51)

Asesm en Konsult asi

Aplika si

Rekognis i

Against a learning outcome

Proses mengumpulkan bukti dan membuat penilaian apakah seseorang telah mencapai kompetensi tertentu atau belum.

3

(52)

JENIS BUKTI

Apa itu Bukti?

Asesmen Reguler

Asesmen RPL

Langsung, misal: Tidak langsung, misal: Tambahan lainnya, misal:

▪ Observasi langsung

▪ Ujian lisan

▪ Mendemonstrasikan keterampilannya

▪ Penilaian terhadap hasil pekerjaan

▪ Reviu terhadap pekerjaan yang telah dilakukan

▪ Tes tertulis terhadap pengetahuan teoritis yang relevan

Pernyataan tertulis (testimoni) dari pelamar

Laporan tertulis dari supervisor

Catatan harian aktivitas pekerjaan (log book)

Contoh laporan atau dokumen yang dibuat oleh pelamar ketika pelamar bekerja

(53)

Asesm en Konsult asi

Aplika si

Rekognis i

METODE

ASESMEN CONTOH

Bertanya

Menilai/mengases kemampuan diri sendiri Wawancara

Pertanyaan tertulis Reviu Hasil

Pekerjaan Contoh hasil pekerjaan berupa produk

Portofolio

Testimoni

Catatan hasil pelatihan Catatan hasil asesmen Jurnal/log book

Informasi pengalaman/riwayat hidup Referensi

Pihak Ketiga

Hasil wawancara dengan atasan peserta didik yang akan diases, surat keterangan dari perusahaan atau teman sekerja dsb.

Kegiatan Terstruktur

Proyek Presentasi Demonstrasi

Simulasi pekerjaan/tugas METODE ASESMEN

Diperlukan Formulir

Evaluasi Diri (FED)

(54)

JENIS BUKTI Yang Diperlukan untuk melengkapi FED

Bukti untuk Transfer sks

Bukti untuk Perolehan sks

1. Ijazah dan/atau Transkrip Nilai atau Surat Keterangan Lulus Mata Kuliah yang pernah ditempuh pada jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya

2. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;

3. Sertifikat Kompetensi;

4. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);

5. Dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan (foto / video / produk / hasil tes, dll);

6. Buku harian/catatan harian pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja;

7. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;

8. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;

9. Logbook (Buku Catatan pekerjaan);

10. Sertifikat Pelatihan disertai dengan uraian materi pelatihan dan lamanya pelatihan;

11. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;

12. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;

13. Penghargaan dari industri; dan

14. Penilaian kinerja dari perusahaan

(55)

Evaluasi diri calon peserta

Wawancara dengan Asesor

Mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampilan

Mengumpulkan bukti tambahan

CP Program studi CP Mata kuliah

Formulir Evaluasi Diri Portofolio Calon

Formulir wawancara

Formulir asesmen lisan/tulis/demonstrasi

Pelaksanaan Asesmen pada masa pandemi dapat disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dengan tetap memperhatikan prinsip asesmen, yaitu sahih (valid), reliabel (reliable), fleksibel (flexible) dan adil (fair)

Instruksi kerja Peralatan/bahan yg digunakan

Daftar Periksa observasi

Asesmen focus pada verifikasi FED (Bukti

Portofolio)

(56)

FED FED

FED FED FED FED FED

FED FED

(57)

Cara Mengisi Formulir Evaluasi Diri pada Asesmen RPL

Kemampuan Akhir yang diharapkan/

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor

Jenis Bukti

Sangat baik

Baik Tidak

pernah

V A T M

1 Describe conflict and the environment conditions that minimize conflict

2 Describe and select the appropriate

strategic approaches for managing conflict.

3 Demonstrate responses to individuals at places on the response continua.

etc.

12 Identify special situations in workplace conflict.

Bukti yang dapat digunakan adalah, tetapi tidak terbatas pada:

1. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;

2. Sertifikat Kompetensi;

3. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);

4. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;

5. Buku harian;

6. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;

7. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;

8. Logbook;

9. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;

10. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;

11. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;

12. Penghargaan dari industri; dan 13. Penilaian kinerja dari perusahaan

Sebutkan jenis bukti yang digunakan dan Softcopy bukti harus diunggah di lfield yang telah

disediakan Diisi dengan memberi tanda “V” sesuai dengan

kemampuan yang saudara kuasai

Diisi oleh PRODI per Mata Kuliah

Diisi oleh Calon mahasiswa

Diisi oleh ASESOR

Mata Kuliah: ADMN 255 - Conflict Management

Business Diploma – Management

(58)

Cara Mengisi Formulir Evaluasi Diri pada Asesmen RPL

Kemampuan Akhir yang diharapkan/

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor

Jenis Bukti

Sangat baik

Baik Tidak

pernah

V A T M

1 Describe conflict and the environment conditions that minimize conflict

V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup 2 Describe and select the appropriate

strategic approaches for managing conflict. V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup 3 Demonstrate responses to individuals at

places on the response continua. V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup

etc.

12 Identify special situations in workplace

conflict. V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup

Bukti yang dapat digunakan adalah, tetapi tidak terbatas pada:

1. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;

2. Sertifikat Kompetensi;

3. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);

4. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;

5. Buku harian;

6. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;

7. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;

8. Logbook;

9. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;

10. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;

11. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;

12. Penghargaan dari industri; dan 13. Penilaian kinerja dari perusahaan

Mata Kuliah: ADMN 255 - Conflict Management

Business Diploma – Management

Diisi oleh Calon mahasiswa

(59)

Cara Mengisi Formulir Evaluasi Diri pada Asesmen RPL

Kemampuan Akhir yang diharapkan/

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor

Jenis Bukti

Sangat baik

Baik Tidak

pernah

V A T M

1 Describe conflict and the environment conditions that minimize conflict

V V V V V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup 2 Describe and select the appropriate

strategic approaches for managing conflict. V V V V V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup 3 Demonstrate responses to individuals at

places on the response continua. V V V V V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup

etc.

12 Identify special situations in workplace

conflict. V V V V V Surat Keterangan dari pemberi

kerja/Daftar Riwayat Hidup

Bukti yang dapat digunakan adalah, tetapi tidak terbatas pada:

1. Daftar Riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan;

2. Sertifikat Kompetensi;

3. Sertifikat pengoperasian/lisensi yang dimiliki (misalnya, operator forklift, crane,dsb.);

4. Foto pekerjaan yang pernah dilakukan;

5. Buku harian;

6. Lembar tugas / lembar kerja ketika bekerja di perusahaan;

7. Dokumen analisis/perancangan (parsial atau lengkap) ketika bekerja di perusahaan;

8. Logbook;

9. Catatan pelatihan di lokasi tempat kerja;

10. Keanggotaan asosiasi profesi yang relevan;

11. Referensi / surat keterangan/ laporan verifikasi pihak ketiga dari pemberi kerja / supervisor;

12. Penghargaan dari industri; dan 13. Penilaian kinerja dari perusahaan

Mata Kuliah: ADMN 255 - Conflict Management

Business Diploma – Management

Diisi oleh ASESOR

(60)

Cara Menilai validitas Formulir Evaluasi Diri terhadap CP Mata Kuliah

Kemampuan Akhir yang diharapkan/

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Saya melakukan tugas ini Hasil Evaluasi Asesor

Jenis Bukti

Sangat baik

Baik Tidak

pernah

V A T M

1 Menjelaskan aspek kualitatif dan kuantitatif fundamental Kimia

2 Menjelaskan struktur atom dan konsep massa.

3 Menjelaskan karakteristik senyawa molekuler dan ionik.

dst

Mata Kuliah: CHEM 102 - Kimia Umum 1

Valid: yaitu terdapat hubungan yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator hasil pembelajaran yang akan dinilai;

Asli/Otentik: bukti yang disampaikan dapat diverifikasi di tempat kerja pelamar atau ditempat lainnya yang relevan dengan bukti tersebut

Terkini: bukti yang disampaikan mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan terkini yang dimiliki calon pada saat melamar;

Mencukupi: bukti yang disampaikan harus menunjukkan kinerja indikator hasil

pembelajaran yang cukup untuk dinilai;

(61)

KRITERIA ASESMEN PORTOFOLIO (setelah wawancara)

0 - Kurang bukti pencapaian hasil belajar.

1 - Sangat sedikit bukti pencapaian hasil belajar.

2 - Calon mempresentasikan bukti capaian pembelajaran yang cukup.

3 - Calon menyajikan bukti capaian pembelajaran yang cukup rinci.

4 - Calon secara profesional

mempresentasikan bukti dan informasi yang lengkap tentang capaian

pembelajaran dan membuktikan prestasi mereka tanpa keraguan.

Apabila pada Evidence Matrix/Assesment Plan perlu ada Asesmen Tulis atau demonstrasi maka asesmen dilanjutkan dengan Asesmen tersebut. Tetapi apabila pada Evidence Matrix cukup dengan Asesmen Portofolio/Formulir Evaluasi Diri, maka Asemen cukup evaluasi FED dan wawancara.

(62)

Asesmen Tahap Berikutnya

Kepada Calon diberitahukan waktu dan tempat ASESMEN lanjut

(wawancara, lisan, tulis, praktik)

Jika hasil evaluasi berdasarkan informasi yang

diberikan dalam Formulir Evaluasi Diri, calon tersebut menunjukkan potensi untuk dapat mengikuti/direkognisi melalui RPL, maka pada tahap berikutnya adalah, calon diminta untuk mengikuti asesmen lanjut untuk

memperoleh bukti lainnya

4

PERGURUAN TINGGI MENYIAPKAN PERANGKAT ASESMEN:

Formulir Wawancara

Formulir Asesmen Lisan/Tulis

Formulir Asesmen Praktik Demonstrasi/Check list Observasi

(63)

Asesmen Tahap Berikutnya

Dengan wawancara ini, calon dan asesor

berkesempatan untuk melakukan percakapan

profesional tentang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Wawancara ini dapat berupa

serangkaian pertanyaan langsung atau berupa daftar topik untuk diskusi yang diambil dari daftar keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.

Diskusi seputar topik dapat memberikan

kesempatan bagi calon untuk mendemonstrasikan bidang pengetahuan dan pengalamannya secara lebih luas dan dapat memperoleh lebih banyak informasi daripada pertanyaan langsung

(64)

Asesmen Lisan/Tulis

Asesmen dilakukan sesuai dengan pertanyaan yang telah disiapkan

dalam Formulir Asesmen Lisan atau Formulir Asesmen Tulis. Pertanyaan harus mengases semua indikator kinerja dalam satu atau lebih mata

kuliah sesuai dengan Rencana Asesmen.

Contoh

(65)

Asesmen Praktik (Demonstrasi)

Dibuat lembar

instruksi kerjanya

(66)

Asesmen RPL Mengakui CP Pendidikan formal

▪Memeriksa Transkrip dan Silabus dari setiap

Mata Kuliah (Ekivalensi Capaian Pembelajaran MK)

(67)

Pemeriksaan dan penilaian berkas transfer kredit oleh Asesor meliputi:

a) Pemeriksaan keotentikan transkrip akademik dari perguruan tinggi asal dan status dari perguruan tinggi asal.

b) Penilaian ekivalensi mata kuliah untuk menilai ekivalensi isi dan level capaian pembelajaran mata kuliah dari perguruan tinggi asal dan perguruan tinggi yang dituju.

Penilaian ekivalensi isi didasarkan pada:

▪ pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh yang tercakup dalam suatu mata kuliah, dan

▪ penilaian level, didasarkan kepada keluasan dan kekinian pengetahuan,

pemahaman berpikir kritis, penyelesaian masalah, relevansi dengan praktek, kemampuan bekerja secara independen, kepedulian terhadap masalah sosial dan etika, dan inovasi

Asesmen untuk calon yang pindah kuliah, putus kuliah, selesai

kuliah pada program studi dengan kualifikasi yang lebih rendah

(68)

Sumber: Roland Tutschner, Wolfgang Wittig, Justin Rami (eds.),”Accreditation of Vocational Learning Outcomes”, European Approaches to Enhance Permeability between Vocational and Higher Education

▪ scope and topicality of knowledge;

▪ critical understanding;

▪ interdisciplinarity;

▪ problem solving;

▪ practice orientation;

▪ innovation;

▪ autonomy;

▪ communication, and;

▪ Consideration of social and ethical issues.

knowledge skills

Competence (autonomy & responsisbility)

(69)

Sumber: Roland Tutschner, Wolfgang Wittig, Justin Rami (eds.),”Accreditation of Vocational Learning Outcomes”, European Approaches to Enhance Permeability between Vocational and Higher Education

Contoh evaluasi pengecekan ekivalensi alih kredit

Equivalence Check model Oldenburg “Blanket Assesment”

(70)

Contoh Asesmen RPL – Program Sarjana

Asesmen & Rekognisi (Memperoleh sks)

Pengecekan Ekivalensi (Transfer sks)

Lulusan SMA/sederajat

Lulusan D1 atau Pernah kuliah

Memperoleh Rekognisi sejumlah Mata Kuliah/sks dan jumlah sks yg tdk direkognisi

Memilih Mata Kuliah yang ditawarkan RPL Mata Kuliah yang tdk ditawarkan RPL

Mata Kuliah yang Harus Ditempuh untuk Menyelesaikan Kualifikasi

Lulusan SMA atau setara, memiliki pengalaman

Lulusan D1/D2/D3 atau pernah kuliah, memiliki pengalaman Catatan Calon Mahasiswa:

Wajib mengikuti Kuliah

Diberikan kesempatan untuk RPL

(71)

Asesmen RPL – Program Magister

Asesmen & Rekognisi (Memperoleh sks)

Pengecekan Ekivalensi (Transfer sks)

Lulusan sarjana (S1) Lulusan S1 atau Pernah kuliah

Memperoleh Rekognisi sejumlah Mata Kuliah/sks dan jumlah sks yg tdk direkognisi

Memilih Mata Kuliah yang ditawarkan RPL Mata Kuliah yang tdk ditawarkan RPL

Mata Kuliah yang Harus Ditempuh untuk Menyelesaikan Kualifikasi

Lulusan Sarjana, memiliki pengalaman

Lulusan Sarjana atau pernah kuliah S2, memiliki pengalaman Catatan Calon Mahasiswa:

Wajib mengikuti Kuliah

Diberikan kesempatan untuk RPL

(72)

Hasil Asesmen CP Pendidikan Formal &

Pendidikan Nonformal dapat digabungkan

Capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal

Capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan noformal, informal atau

pengalaman kerja

Asesmen pengecekan ekivalensi

capaian pembelajaran

Asesmen RPL

Transfer Satuan Kredit Semester Perolehan Satuan Kredit Semester

PT menetapkan daftar mata kuliah dan jumlah SKS yang dibebaskan dan yang harus diikuti untuk menyelesaikan kuliah

pada program studi Dibuatkan SK Rekognisi

(Mata Kuliah dan jumlah SKS) sebagai dasar untuk

didaftarkan di PDDIKTI

(73)

Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (Tipe A)

a.Akreditasi Program Studi Minimal B (Baik Sekali)

b.Senat Perguruan tinggi dan SPMI telah berfungsi dan

berperan dengan baik;

Persyaratan Umum Perguruan Tinggi

Penyelenggara

(74)

c. Tim penyelenggara RPL telah dibentuk pada tingkat Perguruan Tinggi/Fakultas/

Departemen/Jurusan. Dapat bersifat ad hoc atau tetap. Tim RPL minimal terdiri atas:

(i) Penasehat Akademik khusus RPL yang memahami konsep, paradigma, peraturan dan mekanisme pelaksanaan RPL; dan (ii) Asesor RPL yang memahami konsep, paradigma, peraturan

dan mekanisme pelaksanaan asesmen dan area pengetahuan (body of knowledge) program studi dimana pengakuan capaian pembelajaran akan dilaksanakan. AsesorRPL adalah staf pengajar dan dapat melibatkan praktisi industri atau anggota asosiasi profesi yang sesuai bidang pemohon.

Disarankan, organisasi penyelenggara RPL terdiri atas:

-PENILAI/ASESOR RPL -PENASEHAT RPL

-KOORDINATOR RPL, dan -KOMITE RPL

Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi

Pembelajaran Lampau

(75)

a. Telah memiliki Capaian Pembelajaran program studi dan CP Mata Kuliah mengacu kepada SNPT;

b. Peta keterkaitan mata kuliah dengan CP Program Studi

c. Menyiapkan Formulir Evaluasi Diri – berupa daftar periksa atau proforma dengan pertanyaan atau pernyataan berisi kriteria capaian pembelajaran mata kuliah atau kriteria unjuk kerja unit kompetensi atau klaster kompetensi, yang harus diisi oleh calon;

Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi Pembelajaran Lampau

Persyaratan Substansi Perguruan Tinggi

Penyelenggara RPL

(76)

d. Prosedur operasional baku penyelenggaraan RPL sesuai dengan kebutuhan yang ada di perguruan tinggi yang bersangkutan dan ditetapkan sebagai peraturan institusi serta disetujui oleh senat perguruan tinggi.

Prosedur operasional tersebut minimum meliputi proses rekrutmen, asesmen, pengakuan, kelanjutan proses pembelajaran, dan pembiayaan;

e. Metode asesmen dan kriteria capaian pembelajaran dinyatakan secara jelas.

f. Peraturan akademik yang telah disetujui senat yang mencakup prosedur penerimaan mahasiswa melalui jalur RPL, termasuk jumlah maksimum kredit/sks yang bisa diakui;

g. Informasi yang cukup dan dapat diakses dengan mudah oleh pemohon mengenai prosedur RPL dan proses asesmen yang akan ditempuh;

h. Manual mutu yang menjadi landasan operasional Unit Penjaminan Mutu Internal

Ketentuan PT Penyelenggara Program Rekognisi

Pembelajaran Lampau

(77)

Dokumen Penjaminan Mutu RPL

• Buku/Dokumen Kebijakan SPMI-RPL,

• Buku/Dokumen Manual SPMI-RPL,

• Buku/Dokumen Standar SPMI-RPL, dan

• Buku/Dokumen Formulir SPMI-RPL.

Langkah 1. Memberikan penjelasan tentang Proses RPL secara luas dan transparan.

Informasi yang disediakan dapat membantu setiap orang untuk memahami apa itu RPL dan bagaimana prosedur yang harus diikuti.

Informasi yang diberikan harus:

- ditulis dengan jelas dan menunjukkan setiap langkah dalam proses RPL - tersedia dalam bentuk cetak dan/atau elektronik

- menyatakan biaya yang diperlukan dan skedul waktunya

- menjelaskan peran dan tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam proses RPL - mengidentifikasi standar, kompetensi, atau capaian pembelajaran

- memberikan informasi tentang personel dan alamat kontak yang dapat dihubungi (Catatan: alamat kontak meliputi tempat pendaftaran, konsultasi atau informasi lainnya yang diperlukan)

Enam langkah menuju penjaminan pelaksanaan RPL yang bermutu.

(78)

Langkah 2. Memberikan informasi tentang persyaratan yang diperlukan

Setiap calon perlu membandingkan pengetahuan dan keterampilannya dengan kebutuhan capaian pembelajaran Program Studi untuk rekognis melalui RPL.

Calon (individu) perlu:

- mengidentifikasi dan menetapkan tujuan pengajuan asesmen RPL

- merefleksikan dan mengidentifikasi capaian pembelajaran yang telah diperolehnya melalui pembelajaran nonformal, informal atau pengalaman - menyesuaikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka sendiri yang setara atau serupa dengan standar pekerjaan, deskripsi pekerjaan,

kompetensi, atau capaian pembelajaran dari lembaga pelatihan atau program Pendidikan formal.

Institusi penyelenggara perlu:

- memberikan standar, kompetensi, uraian tugas, kompetensi atau capaian pembelajaran.

- membuat perangkat evaluasi diri untuk calon

- menjelaskan tentang opsi asesmen yang harus diikuti

Langkah 3. Memberikan penjelasan tentang proses asesmen, metode dan kriterianya.

Bergantung pada jenis asesmen yang digunakan, seseorang perlu mempersiapkan dan menyelesaikan proses asesmen.

Institusi penyelenggara perlu:

- memberikan kriteria asesmen yang jelas sesuai dengan kriteria unjuk kerja unit kompetensi atau klaster kompetensi, atau kriteria capaian pembelajaran mata kuliah atau modul

pembelajaran;

- mengidentifikasi metode asesmen yang tersedia yang dapat diterapkan pada pekerjaan atau subjek. Seperti: wawancara, portofolio, tes tertulis, demonstrasi tugas, analisis studi kasus.

Calon (individu) perlu:

- mengumpulkan bukti konkret dan/atau bersiap untuk menjelaskan bagaimana pengetahuan, keterampilan dan kemampuan (KSA) mereka dapat memenuhi kriteria

- mempersiapkan untuk wawancara, asesmen tulis/lisan, dan mempraktikkan keterampilan.

(79)

Langkah 4. Melakukan penilaian individu untuk merekognisi capaian pembelajaran.

Melalui proses asesmen yang telah ditentukan. Asesor harus menilai bukti yang disampaikan calon dan menentukan apakah kriterianya telah terpenuhi.

Persyaratan menjadi asesor memiliki kriteria:

- memahami materi pelajaran

- memahami metode RPL, termasuk penilaian yang fleksibel, pembelajaran berdasarkan pengalaman, dan dokumentasi bukti

- menunjukkan pengetahuan tentang asas-asas pembelajaran orang dewasa

- menyiapkan laporan dan memberikan umpan balik yang membangun bagi individu dan organisasi

Langkah 5. Memberitahukan hasil asesmen

Institusi pelaksana RPL harus memberitahukan hasil asesmen kepada calon/asesi. Umpan balik formal atau informal tentang penilaian diberikan oleh penilai atau perwakilan tim RPL.

Hasil asesmen termasuk:

- Tercapai atau tidak tercapainya-termasuk rincian spesifik tentang kesenjangan atau perbedaan capaian pembelajaran

- Perolehan kredit akademik, diberikan atau tidak diberikan-termasuk rekomendasi tentang kesenjangan capaian pembelajaran

Langkah 6. Menyiapkan saran untuk tindak lanjut

Calon Bersama dengan penyelenggara RPL mereview hasil yang diperoleh. Tergantung pada hasil asesmen, mereka dapat merencanakan langkah selanjutnya, seperti harus mengikuti matrikulasi atau tindak lanjut lainnya.

(80)

Semua jawabannya ada disini

Dapat dibeli secara on line https://cvalfabeta.com/

atau:

https://www.mariblanja.com

(81)

TERIMAKASIH

ありがとうございました Arigatōgozaimashita

If you do not know what the future situation will be, then teach students some fundamental skills which they can apply to any situation

Referensi

Dokumen terkait