• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI FILSAFAT THEOLOGI JAKARTA Nomor: 075/Ketua/II/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI FILSAFAT THEOLOGI JAKARTA Nomor: 075/Ketua/II/2022"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KEPUTUSAN

SEKOLAH TINGGI FILSAFAT THEOLOGI JAKARTA Nomor: 075/Ketua/II/2022

tentang

Pengangkatan Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

Ketua STFT Jakarta,

MENIMBANG:

1. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) No. 074/Ketua/II/2022, tanggal 2 Februari 2022, masa tugas Prof. Jan Sihar Aritonang, Ph.D. sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia STFT Jakarta telah berakhir pada 31 Januari 2022.

2. Bahwa dipandang perlu untuk mengangkat pengganti Prof. Jan Sihar Aritonang, Ph.D. sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia STFT Jakarta.

3. Bahwa Yusak Soleiman, Ph.D. dipandang dapat menjalankan tugas sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia STFT Jakarta dan Ybs. telah menyatakan kesanggupannya.

4. Bahwa pengangkatan Yusak Soleiman, Ph.D. sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia STFT Jakarta perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.

MENGINGAT DAN MEMPERHATIKAN:

1. Anggaran Rumah Tangga Yayasan LPTTI.

2. Statuta Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta Tahun 2020.

3. Keputusan Rapat Tim Pemimpin STFT Jakarta tanggal 2 Februari 2022.

MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN:

1. Mengangkat Yusak Soleiman, Ph.D. sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia STFT Jakarta, dengan masa penugasan 1 Februari 2022 – 31 Januari 2024.

2. Kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta.

3. Jika di kemudian hari ternyata terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

(2)

Sambungan SK Ketua STFT Jakarta No. 075/Ketua/II/2022

4. Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diindahkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Jakarta Tanggal: 2 Februari 2022

SEKOLAH TINGGI FILSAFAT THEOLOGI JAKARTA

Agustinus Setiawidi, Th.D.

Plt. Ketua

Tembusan:

- Pengurus Yayasan LPTTI - Tim Pemimpin STFT Jakarta

- Kepala Bag. Umum dan Personalia STFT Jakarta - Arsip

(3)

Laporan Pelaksanaan Tugas sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia

Saya memulai secara resmi tugas sebagai Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia sejak Februari 2022. Sebelum menjabat secara resmi sebagai Kepala PDSGI, saya bersama staf PDSGI telah mempersiapkan banyak hal terkait dengan penyusunan program, serta pelaksanaan program yang menjadi wilayah cakupan Pusat Dokumentasi ini.

PDSGI menggunakan media sosial Facebook untuk berbagi informasi dengan para peminat studi sejarah Kekristenan, khususnya Kekristenan Indonesia, baik di dalam mau pun di luar negeri. Posting yang dikirim oleh para anggota grup PDSGI bervariasi, mulai dari undangan kegiatan menyangkut topik studi sejarah, call for paper untuk penelitian sejarah, informasi multi media mengenai tokoh Kristen mau pun perkembangan gereja tertentu.

Melalui PDSGI saya dan staf sejak Agustus/September 2021 sedang mendampingi dan bekerjasama dengan Sekretariat Umum MPH PGI untuk mempersiapkan program besar yang akan berlangsung kurang lebih sepuluh tahun, yaitu Pangkalan Data Protestantisme di Indonesia dan Arsip Digital/Online Sumber-sumber Sejarah Kekristenan Indonesia. Persiapan intensif mulai berlangsung sejak Desember 2021/Januari 2022 dan sebagai langkah pertama PDSGI mendampingi Litbang PGI untuk menyusun Kebijakan Manajemen Informasi PGI. KMI ini dibutuhkan oleh PGI dan semua gereja dan lembaga Kristen yang akan melangkah ke dalam era digital. Draft KMI PGI sudah siap untuk disahkan oleh MPH PGI pada bulan April/Mei 2022. Pada saat laporan ini disusun kantor Sekum MPH PGI, litbang PGI, bersama PDSGI sedang mempersiapkan tahap kedua, yaitu Konsultasi PGI bersama sejumlah gereja anggota dan lembaga-lembaga yang dibentuk/dimiliki oleh PGI.

Program rutin berupa pelatihan (training) dan pendampingan (coaching) bagi gereja dan sekolah teologi akan disesuaikan dengan kebutuhan gereja dan lembaga Kristen dalam rangka Penataan Sumber- sumber Sejarah Kekristenan Indonesia yang merupakan program bersama PGI, PDSGI, dan gereja-gereja di Indonesia.

Demikian saya sampaikan laporan pelaksanaan tugas sebagai kepala PDSGI

Yusak Soleiman 30 Juni 2022

(4)

1 DOKUMEN 1

PROPOSAL

PENATAAN ARSIP/SUMBER SEJARAH GEREJA & LEMBAGA serta PENGEMBANGANNYA MENUJU ARSIP DIGITAL KEKRISTENAN di INDONESIA

LATARBELAKANG KONSULTASI

1. Secara historis Protestantisme Indonesia merupakan lembaga keagamaan yang terbiasa dan terlatih bekerja dengan data dan rajin memproduksi data. Dapat diduga bahwa masyarakat Protestan Indonesia merupakan salah satu kelompok melek huruf dengan jumlah terbesar pada saat kemerdekaan dan dengan kemampuan tersebut telah memberikan kontribusi yang besar dalam proses perkembangan bangsa.

2. Memasuki era informasi modern (dengan motto: information is power), dan kini era teknologi informasi, tampaknya gereja-gereja dan lembaga-lembaga Protestan di Indonesia mengalami kemunduran yang signifikan. Jauh lebih mudah untuk menemukan keputusan rapat Majelis Gereja Gereformeerd Semarang dari tahun 1756 (dapat ditemukan di Arsip Nasional Republik Indonesia)

dibandingkan dengan dokumen DGI mengenai UKI dari 50-an tahun yang lalu (pengalaman UKI dan PGI baru-baru ini). Jauh lebih mudah mengakses data-data zending (dapat ditemukan di Het Utrechtse Archief) mengenai pekerjaan zending di Minahasa daripada arsip mengenai GMIM pada zaman Jepang dan era permulaan kemerdekaan Republik Indonesia.

3. Kenyataan terakhir ini merupakan persoalan serius bagi gereja-gereja dan lembaga-lembaga Protestan di Indonesia, baik secara akademik (untuk penelitian sejarah, teologis, dan hal-hal lain yang menyangkut kehadiran Protestantisme pada era pasca dekolonisasi) mau pun secara organisasional (baik menyangkut keputusan-keputusan lampau dari lembaga, serta hal-hal vital yang menyangkut asset dan finansial lembaga).

4. Perkembangan teknologi informasi, komputer dan internet yang mulai dipergunakan oleh lembaga-lembaga dan gereja sejak akhir 1980an, dan semakin intensif pada abad keduapuluhsatu, perlu disadari sebagai kemendesakan bagi gereja dan lembaga untuk memiliki sebuah Kebijakan Manajemen Informasi (KMI). KMI akan menjadi panduan bagi pemimpin gereja dan lembaga- lembaga Kristen untuk penataan, pengembangan, serta pemanfaatan arsip dan sumber-sumber sejarah yang dimilikinya. KMI merupakan instrumen yang sangat penting dalam mempersiapkan gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristen menjalani tahapan DIGITISASI, memasuki tahapan

(5)

2

DIGITALISASI dan kemudian menjadi bagian integral dari sistem TRANSFORMASI DIGITAL

5. Sejak terbitnya Seri BENIH YANG TUMBUH (14 jilid, tahun 1970an) hingga awal 2022, telah terjadi peningkatan jumlah tulisan di bidang Sejarah Kekristenan Indonesia. Karya-karya

historiografis ini (baik yang ditulis oleh orang Indonesia mau pun yang bukan) selama setengah abad terakhir, sesungguhnya masih dapat ditingkatkan baik secara kuantitas mau pun kualitasnya.

Belum semua gereja di Indonesia memiliki tulisan sejarah gerejanya yang diperbarui setiap 25 tahun. Sebagian besar dari antara tulisan yang ada berupa sejarah zending, tokoh zendeling, dan sejarah lembaga. Dan kesulitan terbesar yang masih sering dihadapi oleh para penulis adalah ketersediaan dan akses pada sumber-sumber primer.

6. Studi Institut (SI) PERSETIA pada Juni 2022 yang melibatkan para pengajar Sejarah

Kekristenan dan beberapa utusan pemimpin gereja, menyadari realitas studi sejarah dan sumber- sumber sejarah Kekristenan Indonesia ini. Kebutuhan untuk adanya kelanjutan dari proyek BENIH YANG TUMBUH menjadi salah satu saran dari SI PERSETIA bagi PGI. Seruan dan harapan dari lembaga pendidikan tinggi teologi ini perlu mendapat perhatian bersama.

7. Lembaga-lembaga mitra PGI dan gereja-gereja di Indonesia yang merupakan kelanjutan dan metamorfosis dari badan-badan zending Belanda, Jerman, dan Swiss, memiliki sumber-sumber sejarah yang semakin mudah diakses karena sebagian telah bermigrasi ke dalam format digital (arsip online). Kebutuhan yang sama juga semakin mendesak bagi sumber-sumber sejarah gereja- gereja Indonesia, baik yang telah memiliki pusat arsip yang baik, mau pun yang sedang dalam proses mempersiapkan penataan arsip-arsip sejarahnya.

(6)

3 TUJUAN KONSULTASI

1. PGI dan PDSGI-STFT Jakarta bersama dengan para pemimpin sejumlah gereja akan bercakap- cakap dan mempersiapkan PENATAAN ARSIP/SUMBER SEJARAH GEREJA & LEMBAGA serta PENGEMBANGANNYA MENUJU ARSIP DIGITAL KEKRISTENAN di INDONESIA. MPH PGI telah melakukan langkah awal yang sangat penting yaitu menyusun KMI PGI, dan akan melangkah pada tahap berikutnya. Gereja-gereja dan lembaga diharapkan dapat segera memiliki KMI

masing-masing agar dapat bersama melangkah bersama menuju ARSIP DIGITAL KEKRISTENAN di INDONESIA.

2. Dalam konsultasi ini akan berlangsung percakapan mengenai situasi dan kondisi terkini dari dokumentasi dan kearsipan gereja dan lembaga Kristen di Indonesia. Selanjutnya akan

didiskusikan mengenai kebutuhan gereja dan lembaga kita yang sudah memasuki era digital ini.

Diskusi berikutnya adalah mengenai langkah strategis dan kongkret yang akan dilakukan oleh gereja dan lembaga Kristen di Indonesia menyangkut arsip dan sumber sejarah dalam era digital.

3. Sebagai tindak lanjut dari konsultasi, dan untuk memperlancar proses gereja-gereja dan lembaga dalam setiap tahapan yang perlu, maka PDSGI STFT Jakarta akan melakukan pelatihan (training) dan pendampingan (coaching) bagi gereja-gereja dan lembaga-lembaga mulai dari tahap Penataan hingga Publikasi Arsip Digital/Online. Dengan demkian kita berharap secara bertahap arsip dan sumber-sumber sejarah yang dimiliki oleh PGI, gereja-gereja dan lembaga-lembaga dapat dipergunakan untuk kepentingan organisasi internal, jejaring, serta studi akademis.

4. PGI, gereja-gereja, dan lembaga-lembaga akan mengupayakan sumber pendanaan dan penyiapan infrastruktur serta tenaga pengelola berdasarkan prinsip sharing informations dan sharing resources. Proyek ini merupakan tugas sejarah yang penting bagi PGI, gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristen di Indonesia. Proyek ini mirip dan sekaligus lebih besar daripada Proyek Benih Yang Tumbuh dari era 70an. Tahap pertama dari proyek ini diharapkan dapat dicapai dalam waktu 10 tahun, dengan target 75% dari seluruh gereja-gereja anggota PGI telah memiliki KMI, arsip fisik dan arsip digital yang tertata, dan arsip online yang dapat diakses untuk kepentingan organisasional mau pun akademis. Dan secara bersama-sama PGI dan PDSGI-STFT Jakarta akan memfasilitasi Pangkalan Data Gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristen Indonesia yang akan dikenal sebagai Sumber-sumber Sejarah Kekristenan Indonesia – Digital (SKI-D).

5. Persamaan dan perubahan antara Seri Benih Yang Tumbuh (1970an) dengan Seri Sumber-sumber Sejarah Kekristenan Indonesia (awal abad XXI) :

(7)

4

SERI BENIH YANG TUMBUH dan SERI SUMBER-SUMBER SKI-DIGITAL

SERI ‘BENIH YANG TUMBUH’

1970-an [BYT] SUMBER-SUMBER SEJARAH

KEKRISTENAN INDONESIA – DIGITAL [SKI-D]

PENULISAN Ditulis oleh satu orang atau satu

tim. Akan menghasilkan banyak

tulisan dari berbagai perspektif dan tujuan.

Sumber-sumber yang diakses terbatas tergantung pada kepentingan dan wawasan masing-masing penulisnya.

Sumber penulisan akan terus- bertambah seiring dengan upaya yang dilakukan gereja/lembaga untuk mencari dan menemukan sumber-sumber ‘baru’.

Sumber-sumber yang pernah dipergunakan mungkin banyak yang sudah musnah/hilang.

Sumber penulisan dalam versi fisik mau pun digital yang tertata akan mengurangi resiko

kemusnahan/ hilang.

Periode pembahasan spesifik dan

terbatas. Periode pembahasan dapat

dengan leluasa ditentukan masing-masing penulis dengan

‘kekayaan’ sumber yang tersedia.

Jumlah TOTAL 14 JILID

GKI Jawa Tengah Gereja Kristen Pasundan

Gereja Kristen Jawa Tengah bagian Utara Gereja Batak Karo Protestan

Gereja Injili di Tanah Jawa Gereja Toraja Rantepao Gereja Kristen Jawi Wetan Gereja Kristen Irian Jaya Gereja Masehi Injili di Timor Gereja-gereja di Sumatera Utara Banua Niha Kristen Protestan Gereja Kristen Indonesia Jawa Timur Gereja Injili di Tanah Jawa

Semua gereja dan lembaga Kristen Indonesia yang bersedia dan sepakat untuk saling berbagi sumbernya dalam SKI-D.

SUMBER-SUMBER Tidak berkelanjutan setelah

penulisan final. Ketersediaan sumber akan terus bertambah sebagaimana gereja dan lembaga terus-menerus memproduksinya.

Keberlanjutan penulisan sejarah

tergantung pada minat pemimpin Tujuan dan maksud penulisan sejarah dengan sumber-sumber

(8)

5

sinodal; ketersediaan ahli/penulis

sejarah. yang tertata sistematis dan dapat diakses, akan mendorong karya- karya tulis sejarah yang sangat beragam.

Penulis terbatas baik oleh

perspektif mau pun ketersediaan sumber pada akhir 1960an dan awal 1970an.

Para penulis dapat memiliki sumber dari berbagai kurun waktu.

Dari sumber yang sama, ketika ditulis oleh generasi yang berbeda pada dekade yang berbeda, akan dapat

menghasilkan wawasan yang berbeda.

Penulis membatasi pembahasan

hanya pada gerejanya sendiri. Dengan jejaring yang

dipersiapkan oleh proyek ini (sebagai Database Protestantism in Indonesia atau SKI-Digital) penulis dari masing-masing gereja dapat membuat

perbandingan mau pun koneksi dengan gereja-gereja lain.

AKSESIBILITAS

SUMBER Terbatas pada sumber-sumber yang dicantumkan oleh masing- masing penulis.

Semua sumber yang ada dalam arsip SKI Digital dapat diakses oleh peneliti dan penulis.

Terbatas pada sumber-sumber yang telah ada/telah ditemukan pada saat penulisan berlangsung.

Sumber-sumber akan dapat bertambah terus mengikuti penemuan sumber-sumber baru yang terdigitisasi dan masuk dalam SKI Digital.

Terbatas pada kesediaan pemilik

sumber-sumber untuk berbagi. Sumber-sumber yang oleh para pemilik content telah disetujui menjadi bagian dari SKI Digital dapat dipelajari secara terbuka.

(9)

6

PEMANFAATAN SKI-DIGITAL BAGI ORGANISASI GEREJA DAN STUDI AKADEMIS

PEMANFAATAN

ORGANISATORIS-GEREJAWI PEMANFAATAN BAGI STUDI AKADEMIS

Akurasi (ketepatan) Informasi dan Kecepatan akses, serta jangkauan informasi

Isi keputusan lampau, waktu ketika keputusan ditetapkan,

notulasi dan pengalimatan keputusan,

siapa menyatakan hal apa, dst.

Mengurangi ketergantungan pada ingatan dan sumber sekunder.

Rekonstruksi peristiwa lampau didukung oleh sumber / fakta yang relatif akurat.

Membuka perdebatan wacana dari dan dalam lapangan yang sama.

Mendorong pencarian lebih lanjut sumber-sumber lainnya.

Kontinuitas Pergantian pemimpin

gereja/lembaga tidak memutus rangkaian pencapaian dan pemikiran yang telah dimiliki gereja – lembaga sebelumnya.

Tidak ada alasan mengenai ketidaktahuan atas hal-hal yang telah dijalankan dan diputuskan sebelumnya.

Pembahasan periode tertentu dalam sejarah Kekristenan Indonesia, dapat dilihat dalam kesinambungan dan

keterhubungan antar-periode.

Studi sejarah kekristenan Indonesia tidak lagi sekadar catatan kaki atau pun pelengkap dari sejarah Kekristenan Barat atau Kekristenan yang lebih tua.

Volume (semakin bertambah dengan penemuan

kembali)

Sumber yang terus bertambah ini akan memperkaya secara

kuantitas pemikiran dan program gereja – lembaga Kristen, serta akan mendorong peningkatan mutu/kualitas pemikiran dan karya bersama.

Sumber-sumber primer sejarah Kekristenan Indonesia akan terus bertambah, dan pada waktunya dapat setara bahkan lebih kaya daripada sumber- sumber sejarah Kekristenan pada era VOC (1605-1799), inter-regnum (1800-1816), dan Hindia Belanda (1816-1942/49).

Keutuhan dan kepelbagaian narasi

Gereja dan lembaga dapat

mengontrol pemanfaatan sumber- sumber sejarah yang dimilikinya untuk mengatur narasi

historisnya.

Para peneliti yang jeli membaca dan menulis berdasarkan sumber-sumber primer dan teori-teori yang

dikembangkannya, dapat mengembangkan narasi yang sejalan mau pun narasi lain yang

(10)

7

terabaikan oleh gereja dan lembaga.

‘A generation which ignores history has no past- and no future’ Robert Heinlein (1907-88)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka persiapan ujian saringan Calon Kader GKI yang akan menempuh studi di sekolah- sekolah teologi: Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta (STFT

Refleksi Akhir Pekan Doa dengan Nyanyian dari Taizé Hari/Tanggal: Jumat, 27 Agustus 2021. Ibadah

Predictors: (Constant), LABA/RUGI, KepMan, DER, KepIns, COMPLEX, KAP, OPINI, AGE, LOG_ASSET,

Untuk dapat melaksanakan suatu proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka kontraktor perlu meningkatkan produktivitas suatu pekerjaan salah satunya pekerjaan dinding

Menurut jenis pekerjaan pada tahun 2015, penderita AIDS kumulatif di Indonesia paling banyak yang diketahui berasal dari kelompok ibu rumah tangga (sebesar 9.096 orang)

Dalam eksperimen komputer, model masih tetap menggunakan hasil dari pakar kimia teoritis, tetapi perhitungan dilakukan dengan komputer berdasar atas suatu "resep"

Struktur Kurikulum Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional Pranata Humas tingkat keterampilan dan Struktur Kurikulum Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional Pranata Humas tingkat