• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI. satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI. satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI A. DEFINISI FILM

Sebuah film terbentuk dari beberapa unsur pembentuk yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat membentuk film jika hanya berdiri sendiri. Bisa kita katakan bahwa unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah, sementara unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya. Unsur sinematik atau juga sering diistilahkan gaya sinematik adalah merupakan aspek-aspek teknis pembentuk film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok yakni :

1. Mise-en-scene yaitu segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah prosuksi film), sinematografi, editing dan suara. Mise-en-scene terdiri dari empat aspek utama, yaitu setting (latar), kostum dan tata rias (make up), pencahayaan (lighting), para pemain dan pergerakannya (acting).

2. Sinematografi yaitu mencakup seluruh perlakuan sineas terhadap kamera dan stok filmnya. Unsur Sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni : kamera dan film, framing, serta durasi gambar. Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya, seperti warna, penggunaan lensa, kecepatan gerak gambar dan sebagainya. Framing

(2)

adalah hubungan kamera dengan objek yang diambil, seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak, ketingian, pergerakan kamera, dan seterusnya. Sementara durasi gambar mencakup lamanya sebuah obyek diambil gambarnya oleh kamera.

3. Editing. Definisi editing pada tahap produksi adalah proses pemilihan serta penyambungan gambar-gambar yang telah diambil. Sementara definisi editing setelah filmnya jadi (pasca produksi) adalah teknik- teknik yang digunakan untuk menghubungkan tiap shoot-nya.

4. Suara yaitu seluruh suara yang keluar dari gambar, yakni dialog, musik, dan efek suara.

( Himawan Pratista, 2008:34 “MEMAHAMI FILM” )

Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser pada penggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar.

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan

(3)

atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya.

(http://indoinfoblog.blogspot.com/)

Nama “film” berasal dari film fotografi (juga disebut stock film).

secara historis menjadi media utama untuk merekam dan menampilkan gambar bergerak. Banyak istilah lainnya yang ada untuk sebuah individual film, termasuk picture, picture show, moving picture, photo-play dan flick.

istilah umum untuk sebutan film Amerika Serikat adalah Movie, sementara di Eropa sebutan film lebih disukai. Istilah tambahan lainnya yaitu layar lebar, layar perak, bioskop dan film.

(http://musa666.wordpress.com/2011/11/04/definisi-film/)

Jika Film dikombinasikan dengan pertunjukkan seni, maka masih dianggap atau ditetapkan sebagai sebuah “film”, misalnya, ketika ada live musikal untuk theater. Ketika ada Pertunjukan seni di film ini dimasukkan sebagai komponen biasanya tidak disebut film namun sebuah film yang bisa berdiri sendiri tetapi diikuti dengan pertunjukan masih dapat disebut sebagai sebuah film. Sebuah alur film dapat merujuk ke sebuah film yang menempatkan bersama-sama dari rekaman perjalanan atau liburan, film digunakan untuk pendidikan dan propaganda. Jika tujuannya adalah pendidikan, maka film ini disebut “film pendidikan”. Mengingat pendidikan merupakan proses belajar seumur hidup bagi setiap manusia, oleh karena itu cakupannya pun terdiri dari berbagai usia. Maka dalam format penyajiannya film pendidikan harus disesuaikan dengan segmentasi

(4)

bentuk film kartun atau film berseri yang dilakoni oleh artis-artis cilik.

Film kartun merupakan salah satu format film pendidikan yang lebih disukai dari pada film yang bukan kartun, oleh karena itu pengembangan film pendidikan budi pekerti akan menarik jika menggunakan format jenis film kartun. Jika akan dikembangkan film dalam bentuk yang bukan kartun, maka bisa dipilih model film seperti Keluarga Cemara atau Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, King, Garuda di Dadaku yang bisa dijadikan contoh bagi audience usia anak-anak.

B. DATA PRODUK

Identifikasi dari film pendek yang berjudul “Putih Untuk Abu- Abu” memiliki beberapa faktor atau unsur berdasar atas data yang mempengaruhi dibuatnya film ini. Film ini bercerita tentang perjuangan seorang anak bernama Yosan yang memilik niat yang kuat untuk mengenyam pendidikan. Namun dihadapkan dengan keadaan yang kurang mampu. Berasal dari latar belakang keluarga yang memiliki perekonomian yang bisa dibilang tidak mampu, anak ini terus berjuang untuk mengais rejeki demi mewujudkan cita-citanya untuk bersekolah. Sedikit demi sedikit usaha dia lakukan untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah, dan akhirnya dia sadar untuk meneruskan usaha ibunya untuk berjualan susu.

Walau hasil yang dia dapat tidak begitu banyak namun semangat terus ia kobarkan untuk tetap berjuang. Dengan semangat baru ia langkahkan kakinya untuk berjualan susu, panas dan terik matahari senantiasa menemani dalam perjalanannya untuk menjualkan susu. Hingga sampai

(5)

suatu saat sampailah dia di depan sebuah sekolah lanjutan yang sangat di idam-idamkannya, disana dia melihat canda tawa murid-murid yang sedang bersekolah, dan dari hal tersebut semakin memacu semangatnya untuk segera bersekolah. Seiring berjalannya waktu anak ini semakin giat untuk menjajakan setiap susu yang dibawanya dari menitipkannya ke warung-warung bahkan juga menawarkannya kepada orang sekitar.

Hingga bertemulah dia dengan seorang anak perempuan yang tak asing baginya, dan ternyata anak perempuan itu adalah salah satu murid yang dia lihat di sekolah tempo hari. Dari situlah pertemanan mereka mulai muncul, Putri nama anak perempuan itu. Disini Putri tergugah dengan semangat yang di miliki oleh Yosan, Putri terkagum kagum melihat usaha Yosan berjualan susu untuk bersekolah. Banyak kejadian-kejadian yang mewarnai perjalanan Yosan baik suka maupun duka, namun itu semua tak sedikitpun mengurangi niatnya untuk terus berjuang. Dan pada akhirnya perjuangan Yosan pun berbuah manis, kumpulan Rupiah yang Yosan mampu kumpulkan dapat dia gunakan untuk bersekolah dan tidak hanya sampai disitu, berkat kegigihan dan semangat yang kuat akhirnya menghantarkan Yosan meraih mimpinya. Dilihat dari penokohan film pendek ini, terdiri dari satu tokoh utama dan dua tokoh pendukung yang saling mengisi dan berperan penting dalam cerita film pendek “Putih Untuk Abu-Abu” ini serta beberapa tokoh pelengkap. Sebagai tokoh utama adalah Yosan, dan lima tokoh pendukung lainnya adalah Putri, Ibu Yosan,

(6)

preman 1, preman 2 dan tetangganya. Berikut ini merupakan karakteristik masing-masing tokoh tersebut:

1. Yosan, seorang anak laki-laki yang mempunyai cita-cita untuk bersekolah, tokoh tersebut mempunyai watak pekerja keras dan pantang semangat demi untuk tercapai mimpinya.

2. Ibu Yosan, sosok ibu yang menggambarkan seseorang yang penyayang terhadap anaknya dan sosok yang sabar dan tegar dalam menghadapi suatu masalah.

3. Putri, teman Yosan yang selalu mensupport Yosan agar terus berjuang untuk bersekolah, tokoh tersebut mempunyai watak mudah bergaul dan suppel.

4. Preman 1 & 2, tokoh tambahan yang hanya berperan sebagai preman tukang palak.

5. Tetangga, tetangga Yosan yang perhatian dengan keadaan keluarga Yosan.

Film pendek ini berdurasi kurang lebih 15 menit, dibuat dengan kamera Camera DSLR. Penokohan dengan latar belakang seorang anak kampung yang sederhana, mengambil setting lokasi di sebuah perkampungan, gang, jalan dan sekolahan. Agar tempat-tempat yang memiliki karakter yang diharapkan dapat menambah visualisasi cerita dalam segiartistik. Film ini ber-genre human interest dengan dialog dan penggarapan yang realis dan naturalistis, dengan tujuan agar dapat dengan mudah dimengerti.

(7)

Film pendek ini dibuat dengan biaya sendiri dan dilakukan secara independen, tanpa adanya sponsor yang membiayai pembuatan film ini dari proses pra produksi, produksi, pasca produksi, hingga sistem distribusi. Sehingga film pendek ini merupakan karya independen dalam setiap tahap produksi dan pembiayaan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yang ketiga adalah untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan

2. Wisata bawah laut di perairan Wakatobi Sulawesi Tenggara akan menjadi keunggulan kelautan yang terintegrasi. Kata keunggulan pada kalimat tersebut sama dengan bentuk

Hidup yang bergantung pada Tuhan artinya kita benar-benar memiliki penyerahan diri kepada-nya dan tidak berjalan dengan kekuatan sendiri, kita selalu melibatkan Tuhan

Setelah dilakukan revisi hasil dari uji coba kelompok kecil, selanjutnya bahan ajar dapat di gunakan pada uji coba kelompok besar. Dalam hal ini kelompok besar adalah

1) Pengertian audit pemasaran menurut Bayangkara (2008:115) menyatakan bahwa Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan

mengalami sakit kejiwaan sudah sadar, dan orang yang lemah akal sudah sehat serta menurut pendapat wali mereka telah cerdas (pandai memelihara harta) maka