28
BAB IV
GAMBARAN UMUM PROGRAM KAWASAN RUMAH
PANGAN LESTARI (KRPL) LEDOK
4.1 Latar Belakang Program KRPL Ledok
Pelaksanaan program kegiatan percepatan penganekaragaman konsumsi papangan (P2KP) ini merupakan implementasi dari rencana strategi kementrian pertanian yaitu empat suskses pertanian pertanian, yang salah satunya ialah mengenai peningkatan diversifikasi pangan, yang salah satu kontrak kerja antara mentri pertanian dengan presiden RI pada tahun 2009-2014, dengan tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik wilayah. Kontrak kerja ini merupakan tindak lanjut dari peraturan presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang kebijakan percepatan
penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Peraturan tersebut merupakan acuan untuk mendorong upaya penganekaragaman konsumsi pangan dengan cepat melalui basis kearifan lokal serta kerjasama terintegrasi antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Di tingkat provinsi, kebijakan tersebut telah ditindak lanjuti melalui surat edaran atau peraturan Gubernur (Pegub), dan ditingkat kabupaten/kota ditindak lanjuti dengan surat edaran atau peraturan Bupati/Walikota).
29
pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Berikut ini adalah daftar penerima bantuan penerima manfaat dari program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang ada di salatiga antara lain:
Table 4.1
Daftar Nominatif Kelompok Penerima Bansos P2KP Tahun 2013 Kegiatan OptimalisasiI Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah (Dana APBN)
30
(Sumber : BAPPERMAS (Ketahanan pangan) 2013)
Table 4.2
Daftar Nominatif Kelompok Penerima Bansos P2KP Tahun 2014 Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah (Dana APBN)
(Sumber : BAPPERMAS (Ketahanan pangan) 2014) No.
Nama Kelomok Penerima
Ketua
Kelompok Alamat Nama Bank
Jumlah
31
Table 4.3
Data Penerima Hibah Sebesar Rp20.000.000 Unggulan Yang Direkomendasi Untuk Tahun Anggaran 2014 (Dana APBD)
N o
NAMA LEMBAGA
PEMOHON ALAMAT
DESA KELURAHAN KECAMATAN
1
Tingkir Tengah Tingkir
2 PKK RW XI
Karang Duwet Eny Sugiyarti
RT 10 RW XI
Karangduwet Kutowinangun Tingkir
3 PKK RW 05
Dusun Krajan Mukhibbah
Krajan RT 01
RW 05 Tingkir Lor Tingkir
4 PKK RW III
Kalibening Nurbadiah RW III Kalibening Tingkir
5 KRPL "Gema
Trubus" RW V Lilik Purnomo W
Jl. Muwardi
Siti Wasilah Kalilondo RT
2 RW 4 Sidorejo Kidul Tingkir
7 PKK RW III
Tegalrejo Dasar Purwanti RW III Tegalrejo Argomulyo
8 PKK RW 03
Sidoharjo Sutik Suharti P
Sidoharjo Rt
01 Rw 04 Cebongan Argomulyo 1
1 RW 06 Ploso Purwatiningsih Ploso RW 06 Randuacir Argomulyo 1
2
PKK RW 07
Banjaran Dra Puniyem
Banjaran RW
VII Mangunsari Sidomukti
1 3
PKK RW 07
Karangalit Siti Rochana
Jl. Purbaya
Karangpadang Nur Hayati
RT 02 RW 03
Karang padang Kecandran Sidomukti
1
RW 6 Kalicacing Sidomukti
1 6
KRPL RT 05 RW 05 Kel. Salatiga
Sri Mulyati Jl. Pramuka
32
Blotongan Nanik Rustiani RW IV Blotongan Sidorejo
1
Barat RW XIII Sidorejo Lor Sidorejo
2
(Sumber : BAPPERMAS (Ketahanan pangan) 2014)
Dari hasil wawancara dengan BAPPERMAS (2015) dapat diketahui bahwa respon masyarakat dalam kegiatan KRPL ini cukup baik hal ini terlihat dengan adanya banyak kelurahan yang terus bertambah dalam mengikuti kegiatan KRPL akan tetapi dalam kegiatan KRPL ini ada yang berkembang dan ada yang
hanya berhenti ditengah jalan karena ada beberapa masyarakat yang hanya tergantung dengan pendamping sedangkan pendamping itu sendiri ada yang hanya
memanfaatkan kegiatan ini sebagai proyek saja sehingga KRPL yang dikelola tidak bisa berkembang dengan baik, hal ini terlihat pada saat akan diadakan survei lapangan ada beberapa daerah yang membeli sayuran diwilayah lain sehingga pada saat survei tersebut terlihat bahwa KRPL mereka berjalan padahal Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tersebut tidak berjalan dengan baik.
33
Struktur Organisasi Kawasan Ruamah Pangan Lestari RW.VI Dukuh
Krasak Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Salatiga
Gambar 4.1
(Sumber : data primer KRPL ledok 2014)
PENDAMPING PPL
M. NAZIRUDIN
SEKERTARIS
TRI ENDAH LESTARI
BENDAHARA
SRI PURWANTI
SEKSI
PEMELIHARAAN GREENHOUSE
1. Slamet 2. Tafrikin 3. Sujiati 4. Fatimah SEKSI
PEMASARAN/H
UMAS
1. Sulistyowati 2. Nurul Aini 3. Susilowati 4. Anis Fatiqah
SEKSI PEMBIBITAN
1. Munzayanah 2. Ndoifah 3. Sunarsih 4. Siti Fitriyanti
SEKSI PENGEMBANG
AN KAWASAN
1. Muawanah 2. Rasmini 3. Nurjanah 4. Badriyah
KETUA
34 4.2 Tujuan Program KRPL Ledok
Tujuan dari kegiatan KRPL itu sendiri yaitu:
1. Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras. Menurut BAPERMAS Salatiga tujuan pokok dari kegiatan KRPL yaitu mengubah pola prilaku masyarakat yang tadinya mereka mengkonsumsi makanan secara sembarangan seperti sayur yang dibeli dari pasar dan mengandung pertisida maka dengan adanya kegiatan KRPL ini masyarakat dapat menerapkan hidup sehat karena dari hasil tanaman mereka ini
selain bisa dikonsumsi sendiri tidak usah membeli dari pasar tanaman yang mereka tanam aman karna tidak mengendung pertisida dan hanya menggunakan pupuk organik dengan demikian maka mereka sayuran yang mereka tanam dijamin aman dan sehat untuk dikonsumsi keluarga.
35
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai hasil sumber karbonhidrat, protein, vitamin dan mineral. Dari hasil wawancara dengan ibu yayuk selaku ketua Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Ledok partisipasi masyarakat dalam mendukung diadakannya Kawasan Rumah Pangan Lestari ini sangat tingggi hal ini terlihat bahwa Kebun Bibit Desa (KBD) dibangun secara gotong- royong tidak membayar
tukang sama sekali. Pembangunan green house atau kebun bibit desa (KBD) ini di cor karena di harapannya usia tidak hanya tujuh tahun tetapi bisa lebih dari 7 tahun, Pembangunan KBD ini memang lebih efektif dengan di cor karena selain lebih awet gangguan serangga yang sering merusak tanaman tidak bisa masuk karena dilindungi dengan jaring. Selain berpartisipasi masyarakat untuk mendukung kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang ada di Ledok sangat luar biasa dalam proses pembuatan Kebun Bibit Desa KBD) yang dilakukan dengan sistem gotong royong, sodakoh masyarakatnya juga tinggi, seperti halnya pada saat membutuhkan 100 bambu bahkan lebih itu yang beli hanya 20 yang 80 bambu itu yang swadaya masyarakat. Bambu diambil dari bawah jurang yang dilakukan pada saat bapak- bapak ikut dalam kegiatan gotong- royong dan sampai pada proses pembangunan green house ini dilakukan secara bersama- sama dilakukan dengan sepenuh hati dengan harapan bahwa usaha yang dilakukan tersebut dapat bermanfaat dan dapat dinikmati secara bersama- sama oleh anggota kelompok Kawasan Rumah Pangan
lestari. Swadaya seperti makanan setiap ada kegiatan ibu- ibu nyangking (membawa) agar pada saat melaksanakan KRPL makanan tersebut dapat dinikmati bersama.
36
yang berbasis sumberdaya dan kearifan lokal. Kawasan Rumah Pangan Lestari yang ada di kelurahan Ledok ini bukan hanya menjual tanaman sayuran saja akan tetapi membuat makanan ringan yang dihasilkan oleh sayuran yang mereka tanam sendiri. Makanan yang mereka produksi yaitu kripik wiping dan steak wiping. Keripik wiping dan steak wiping ini adalah makanan olahan yang bahan dasarnya yaitu dari sayuran sawi jepang, masyarakat banyak yang belum mengetahuni bahwa sawi jepang
juga merupakan sayuran yang dapat di masak dan minat pembelian sayur sawi jepang ini masih minim oleh karena itu sawi jepang ini maka di olah menjadi makanan ringan yang dapat dipasarkan dan bisa menarik perhatiaan konsumen karena selama ini banyak yang belum mengetahui bagaimana rasa dari kripik dan sawi jepang itu seperti apa. Selain itu mengapa dipilih sawi jepang? Karena sawi jepang merupakan komoditi sayuran yang perawatannya itu medah dan tidak terlalu memerlukan air banyak sehingga tanaman sawi jepang tersebut tidak mudah mati.
4.3 Manfaat KRPL Bagi Masyarakat Ledok
Dari hasil wawancara dengan ibu wati dampak yang diperoleh dari pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) antara lain:
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. Dengan adanya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) masyarakat yang ada di kelurahan ledok khususnya Dukuh Krasak yang ikut dalam kegiatan ini maka gizi keluarga dapat tercukupi karena tanaman sayur- sayuran yang mereka konsumsi sudah terjamin tidak menggunakan obat- obatan
37
ada pada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sehingga aman untuk dikonsumsi oleh anggota keluarga tersebut.
2. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan diperkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayur, dan tanaman obat keluarga (toga), ternak dan ikan serta pengolahan hasil dan limbah rumah tangga menjadi kompos. Dalam hal ini masyarakat Dukuh Krasak yang ada di kelurahan ledok ini mendapatkan dampak yang positif selain menghasilkan tanaman yang
sehat akan tetapi juga menambah wawasan masyarakat yang tadinya mereka tidak tahu sama sekali bagaimana cara bercocok tanaman maka dengan adanya Kawasan Rumah Pangan Lestari ini maka masyarakat menjadi tahu bagaimana budidaya tanaman organik dengan baik.
3. Terjaganya kelestarian dan keberagaman sumber pangan lokal. Prosedur KRPL dari pusat yaitu dengan menanam untuk setiap rumah. Hal ini dilakukan karena dulu sudah diterapkan setiap rumah mendapatkan 10 bibit tanaman sayur akan tetapi tidak semua masyarakat konsisiten dengan tanaman yang mereka miliki sehingga tanaman tersebut mati. Dengan demikian maka sekarang masyarakat tidak dipaksakan untuk menanam tanaman dirumah masing- masing akan tetapi hanya untuk yang mau saja sehingga untuk kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini fotus kepada kebun percontohan yang terbuat dari bambu dan dipagari dengan jaring agar hama tidak bisa masuk dan merusak tanaman. Sayuran yang ada di dalam kebun bibit desa yang digunakan untuk percontohan ini didalamnya ada bermacam-macam sayur seperti terong, sawi, cabai, tomat dll.
4. Berkembangnya usaha ekonomi produktif keluarga untuk menopang
38
menumbuhkan Salatiga sebagai sentra sayuran organik yang sehat. Dimana sebelum adanya Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) pengeluaran rumah tangga di kelurahan Ledok Dukuh Krasak ini untuk membeli sayur dan lauk senilai kurang lebih Rp10.000/hari, namun setelah adanya KRPL masyarakat sudah tidak mengeluarkan dana untuk membeli sayur karena mereka bisa mengambil sayur di green house yang mereka miliki. seperti halnya pada saat harga cabe melambung tinggi masyarakat tidak lagi merasa resah karena mereka sudah memiliki
tanaman cabe yang yang dapat dikonsumsi tanpa harus membeli cabe yang harganya sedang melambung tersebut. Selain dikonsumsi sendiri oleh masyarakat, hasil tanaman yang dihasilkan oleh KRPL juga dijual, untuk tanaman Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini mereka sudah ada yang menampung sehingga masyarakat tidak merasa pusing bagaimana memasarkan tanaman yang telah mereka tanam selama didirikannya KRPL ini masyarakat sudah memanen berkali- kali untuk dijual. Tanaman KRPL ini oleh tengkulak biasanya dipasarkan pada supermarket dan tanaman yang ditanam oleh masyarakat ini tanaman yang memang sudah dipesan oleh tengkulak tersebut.
Kendala yang dihadapi oleh setiap Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) itu berbeda-beda, kendala yang dihadapi ini ada dua faktor yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknisnya yaitu berhubungan dengan pendampingan karena ada pendamping yang menjadikan KRPL ini sebagai proyek sehingga mereka mendampingi tidak dengan sepenuh hati dan kendala nonteknis misalnya musim atau faktor air dimana ketersediaan air mereka terbatas. Kendala non teknis ini dapat ditangani dengan sisitem draisitem pengairan misalnya
39
Dari hasil wawancara dengan ibu yayu kendala yang dihadapi oleh masyarakat ledok RW 6 Krasak terkait Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu:
1. Hewan ternak yang merusak tanaman masyarakat seperti ayam, itik, bebek, angsa.
2. Hama penyakit seperti ulat dan belalang
3. Faktor alam dimana pada saat terjadinya musim hujan maka banyak tanaman yang rusak dikarenakan busuk sedangkan pada musim kemarau
tanaman banyak yang mati karena layu atau kering karna kurangnya pasokan air.
4. Dalam segi penggerakan anggota kelompok masih ada hambatan karena masyarakat untuk menanam di rumah masing- masing masih belum bisa tergerak, untuk jadwal piket untuk anggota dawis tidak semua anggota dawis mau datang piket dan ada juga jadwal piket mereka bertabrakan dengan kegiatan lain, untuk anggota kelompok ini sendiri timeing untuk bertemu itu tidak bisa intens karena banyak pengurus yang merangkap sebagai pengurus dalam kegiatan lain oleh karena itu biasanya pertemuan yang dilakukan secara bersamaan.
5. Dari segi penjualan, harga jual tanaman sayur ini rendah sehingga tidak mendapatkan keuntungan padahal untuk tanaman organiini seharusnya lebih tinggi daripada tanaman non organik.
4.4 Pendekatan Kelompok KRPL Ledok
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini setiap desa terdiri dari 1 kelompok yang beranggotakan minimal 30 rumah tangga yang lokasinya saling berdekatan dalam satu kawasan dengan kegiatan, dan dalam hal ini pendekatan yang dilakukan dalam kelompok di kelorahan Ledok Dukuh Krasak yaitu sebagai berikut:
40
melalui metode sekolah lapangn (SL), yang diberikan kepada penerima manfaat. Dalam hal ini Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Ledok mengadakan kegiatan Sekolah Lapang (SL) ini dilakukan satu bulan sekali, masyarakat diberitahu mulai dari bagaimana cara membuat green house, menanam tanaman, cara membuat pupuk organik dll.
2. Melaksanakan pengembangan demplot pekarangan sebagai laboraturium lapangan (LL), sekaligus berperan sebagai
pekarangan percontohan ini antara lain berupa bimbingan, pembelian sarana produksi adminitrasi dan manajemen kelompok. Dalam hal ini Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Ledok mengembangkan demplot dilaksanakan pada saat piket yang sudah terjadwal setiap harinya.
Luas demplot kelompok berkisar minimal 36 m2 atau
disesuaikan dengan ketersediaan lahan kelompok.
Demplot di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di
kelurahan Ledok Dukuh Krasak ini ditanami berbagai jenis tanaman (sayur, buah, umbi-umbian) tidak ditanami hanya satu jenis tanaman saja.
Didalam lahan demplot juga dapat di buat kolam ikan dan
kadang ternak kecil, sebagai pembelajaran untuk budidaya pangan sumber protein. Hewan ternak yang ada di Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) Ledok ini ayam, kambing, lele, bebek, dan kelinci.
Kebun Bibit Desa (KBD) diusahakan tidak berlokasi
terlalu jauh dari tempat tinggal para anggota, sehingga memudahkan proses pembelajaran dan praktek langsung dipekarangan.
Pengelolaan demplot merupakan tanggung jawab anggota
41
dilakukan setiap hari karna masyarakat begitu antusias untuk mengikuti kegiatan KRPL ini akan tetapi sekarang jadwal piket dilakukan dua atau satu minggu sekali hal ini dilakukan agar tanaman tidak rusak.
3. Mengembangkan bibit kelompok yang diarahkan menjadi cikal bakal bibit kebun desa.
Bibit yang dikembangkan adalah bibit tanaman sayuran,
buah dan umbi-umbian.
Luas bibit ini berkisar minimal 25 m2 atau disesuaikan
dengan lahan yang tersedia.
Peralatan dan media yang digunakan untuk pembibitan
antara lain adalah : polybag (ukuran kecil/sedang/besar), pot, tanah, kompos, sekam, dll serta dapat memanfaatkan bahan daur ulang sebagai media pembibitan (barang-barang bekas).
Media tanaman untuk perbenihan dikebun bibit
dianjurkan untuk menggunakan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang yang sudah matang, dengan perbandingan 1:1:1 dan atau komposisi lainnya sesuai jenis tanaman.
Kebun bibit kelompok menyuplai bibit untuk angota
kelompok, kebun sekolah dan dapat juga untuk masyarakat sekitar. Cara distribusi bibit dilakukan sesuai dengan kesepakatan berdasarkan hasil musyawarah kelompok.
Lokasi kebun bibit diusahakan terletak pada daerah yang
strategis sehingga mudah dijangkau oleh anggota atau masyarakat yang membutuhkan bibit.
Pengelolaan dan pemeliharaan kebun bibit menjadi
42
4.5 Peran Aktor Pada Program KRPL Ledok
4.5.1 BAPPERMAS
BAPPERMAS memberikan bantuan kepada beberapa Kawasan Rumah Pangan Lestari di kelurahan Ledok senilai 20juta, bantuan tersebut di memberikan melalui rekening kelompok jadi murni langsung diberikan dan mereka memberikan laporan, nanti dana itu dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) kelompok tersebut. Pencairan dana tersebut diadakan pemantauan supaya eksistensi kelompok tersebut ada. BAPPERMAS membuat rekomendasi untuk pencairan melalui pengawasan internal, karena menurut BAPPERMAS apabila dana tersebut hanya diberikan
tanpa adanya pengawasan kebablasan tidak ada tanggung jawab moral
maka dari itu sebagai aparat pemerintah istilahnya “Tutwuri Handayani” kita dibelakang kita mengarahkan supaya dana tidak sekali habis karena aktifitas Kawasan Rumah Pangan Lestari ini sifatnya berkelanjutan.
43 Gambar 4.1
Kunjungan BAPPERMAS
(Sumber: data primer tahun 2015)
Tanaman yang dihasilkan oleh Kawasan Rumah Pangan Lestari yanga ada di daerah ledok ini tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri akan tetapi dapat dijual. Pada saat panen perdana Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Ledok ini mengundang BAPPERMAS untuk bisa ikut melakukan panen bersama- sama dan dengan kehadiran BAPPERMAS maupun pemerintahan lain maka masyarakat krasak semakin bersemangat karena itu merupakan bentuk perhatian lembaga pemerintahan yaitu dengan cara monitoring tersebut. Tujuan utama dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari ini sendiri ialah penambahan gizi keluarga sehingga harapan BAPPERMAS untuk mengetahui sejauh mana masyarakat pola konsumsinya apakah sudah beragam, bergizi, seimbang dan aman belum (B2SA) jangan hanya
dominasi karbon hidrat dan protein serta mineralnya tidak seimbang. Harapan BAPPERMAS dengan keberagaman maka beras ini diganti
44
dengan ikan air tawar (lele) yang sudah diberikan kepada penerima manfaat seperti Kawasan Rumah Pangan Lestari yang ada di kelurahan Ledok.
Gambar 4.2
Peran serta BAPPERMAS dalam panen Perdana
(Sumber: data primer tahun 2015)
BAPPERMAS melakukan pembinaan disemua Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Termasuk Ledok, pembinaan tersebut ini meliputi pertemuan yang diisi materi- materi yang terkait dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) misalnya penyampaian materi bagaimana cara menanam dengan baik dan benar , dan mengenai tanaman Hidroponik, kemudian memberikan ilmu mengenai prodak olahan yang dilakukan dengan cara demo masak dengan beberapa anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari yang ada disalatiga dalam hal ini BAPPERMAS mengundang ahli pembuat kue disitu di ajari bagaimana membuat
45 Gambar 4.3
Demo masak di BAPPERMAS
(Sumber: data primer tahun 2015)
4.5.2 Kelurahan Ledok
Dari hasil wawancara dengan Titin eka novia selaku seksi ekonomi
46
menjadi bersemangat dan ingin menghasilkan Kawasan Rumah Pangan Lestari yang bagus pula.
kerjasama yang dilakukan kelurahan dengan BAPPERMAS dengan dinas pertanian dalam mendukung kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu kelurahankan berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dengan mencarikan kebun percontohan yang berada dir w 6 krasak
kelurahan ledok hanya sebatas kordinator yang mengkordinasikan antara masyarakat dengan dinas terkait selain itu kelurahan Ledok juga mendampingi jika ada kendala kita dan menjadi penghubung antara BAPPERMAS dengan masyarakat Krasak jika ada kegiatan yang di lakukan oleh BAPPERMAS maka undangan diberikan kekeluran ledok dan setelah itu disampaikan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Ledok yang ada di RW 6 Krasak.
47 Gambar 4.4
Peran serta kelurahan ledok dalam panen Perdana
(Sumber: data primer tahun 2015)
4.5.3 Pendamping
48
Indikator dari peran penyuluh sebagai edukasi ada tiga: pertama, mengembangkan proses belajar bersama yaitu yang dilakukan setiap 40hari sekali ; kedua, meningkatkan pengetahuan petani yang ikut dalam kegiatan Kawasan Rumah pangan Lestari yang ada di kelurahan ledok dalam budidaya tanaman organik; dan ketiga, melaksanakan praktek langsung kelapangan yaitu pendamping memberikan ilmu bagaimana cara membuat pupuk cair dan bagaimana cara menanam dengan baik dan benar. Diketahui bahwa peranpenyuluh dengan indikator mengembangkan proses
belajar bersama sudah terbilang baik hal ini terlihat berdasarkan kegiatan belajar bersama yang dilakukan oleh pendamping dapat menarik minat petani untuk ikut serta dalam belajar, baik itu belajar teori ataupun belajar praktek lapangan. Suatu hal yang dapat menarik minat anggota Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) untuk ikut belajar bersama yaitu penyajian materi yang disampaikan penyuluh sangat menarik dan penyuluh selalu bercanda hal itu dilakukan supaya petani tidak bosan. Peran penyuluh dengan indikator meningkatkan pengetahuan anggota KRPL dalam budidaya tanaman organik.
Peran pendamping dengan indikator menjalin melakukan pembinaan dalam pengelolaan lahan pekarangan yang ada di kelurahan Ledok bertujuan untuk mengajak petani bagaimana mengelola lahan perkarangan dengan baik dan benar. Pendamping yang ada pada Kawasan Rumah Pangan Lestari di kelurahan Ledok terbilang baik dalam menyampaikan atau membuat suatu inovasi baru dalam pelaksanaan program Kawasan Rumah pangan Lestari (KRPL). Inovasi yang dibuat oleh kedua penyuluh tersebut dalam program Kawasan Rumah pangan Lestari (KRPL) adalah bagaimana carannya supaya lahan yang sempit bisa ditanami berbagai jenis tanaman baik tanaman sayur-sayuran maupun buah-buan dan tanaman pangan lainnya. Selain itu penyuluh juga
49
barang-barang bekas seperti botol plastik, kaleng, ember bekas, dan barang bekas lainnya.
peran penyuluh sebagai konsultan adalah untuk menerima dan membarikan ide atau gagasan yang menjadi kebutuhan anggota Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) Ledok, dilakukan ketika anggota KRPL Ledok mendapat masalah maka memberikan idea tau gagasan dan gagasan melalui konsultasi dengan petani dan membantu memecahkan masalah