• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH SODO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN DISIPLIN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH SODO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN DISIPLIN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH SODO

Suripto

MI Muhammadiyah Sodo

e-mail: mimuh_sodopaliyan@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses kegiatan belajar mengajar melalui kegiatan supervisi akademik. Subjek Penelitian ini adalah guru di MI Muhammadiyah Sodo berjumlah 12 orang. Supervisi akademik dilakukan secara individu masing-masing guru. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi akademik terhadap guru dalam proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sodo telah di anggap sangat baik dengan skor 639. Dengan ketercapaian skor tersebut sesuai dengan harapan dan tujuan pembelajaran yaitu disiplin dalam menyusun perencanaan pembelajaran, kedisiplinan dalam melaksanakan pembelajaran, dan kedisiplinan dalam melaksanakan evaluasi.

Dengan demikian pelaksanaan supervisi akademik dapat meningkatkan kedisiplinan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Kata kunci : Supervisi, akademik, displin

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan pasca observasi supervisi akademik guru penggerak

(2)

PENDAHULUAN

Beri pengantar tentang pendidik- an misalnya pengertian, fungsi dan tujuan...

Menurut Undang-undang No.20 Ta- hun 2003 Pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan su- asana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem- bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengen- dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah suatu rencana untuk membetuk generasi penerus bangsa dalam suasana pembelajaran degan memberikan ilmu pengetahuan, agar tercapai kemampuan, spiritual keagamaan, kecerdasan, kepribadian, akhlaq mulia, serta pengendalian diri.

Fungsi Pendidikan Nasional In- donesia adalah memberikan suatu pengajaran dengan ilmu pengetahuan untuk membentuk karakter bangsa yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mencetak karakter, kreatifitas dan kecerdasan anak sejak dini.

Tujuan Pendidikan Nasional untuk membentuk karakter bangsa, seperti menambah ilmu pengetahuan, kre- ativitas, keterampilan, kepercayaan diri, motivasi, serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan-tujuan tersebut dapat dipantau sejak anak atau seseorang memulai pendidikan dari awal hingga akhir, dengan adanya suatu penilaian selama menjalani masa pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 ten- tang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan standar nasional pendidikan sebagai mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar standar sarana prasarana, standar pengelolaan, stan- dar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut merupakan acuan dan kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyeleng- garaan pendidikan.

Standar proses merupakan salah satu standar yang berkait langsung dengan peserta didik sehingga sangat menentukan keberhasilan pendidikan di setiap satuan pendidikan. Oleh sebab itu kedisiplinan pada pelaksanaan standar proses mutlak diperlukan. Dalam suatu proses pembelajaran, terjadi proses interaksi antara guru dan peserta didik.

Di sinilah sangat diperlukan kedisip- linan baik oleh guru maupun peserta didik. Terciptanya situasi yang disiplin dapat menimbulkan jalannya pelajaran, sehingga berpengaruh terhadap penca- paian tujuan.

Dalam penyelenggaraan pendidikan guru merupakan komponen yang sangat penting, penggerak utama dann sebagai penentu keberhasilan dari sistem pen- didikan dan pengajaran yang akhirnya akan mempengaruhi kwalitas pendidik- an di Madrasah. Secara umum kualitas pendidikan formal yang tercermin dari kualitas lulusan yang dipengaruhi oleh guru, siswa dan proses pendidikan yang berkualitas.

(3)

raturan Pemerintah (PP) Nomor 74 BAB II Pasal 3 pada ayat ke (4) bahwa Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebelumn yang merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan kuriku- lum atau silabus; perancangan pembe- lajaran; pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; pemanfaatan teknologi pembelajaran; evaluasi hasil belajar; dan pengembangan peserta di- dik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dalam mengembangkan kompeten- si guru, maka peran kepala madrasah dibutuhkan untuk selalu mengawalnya.

Salah sayu peran yang dapat dilakukan adalah supervisi. Menurut Jones dalam Mulyasa (2003 : 155), supervise me- rupakan bagian yang tidak dapat terpi- sahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama un- tuk mengembangkan efektifitas kinerja personalia Madrasah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan.

Salah satu tugas pokok kepala madrasah adalah melakukan Supervisi Akademik. Supervisi kepala Madrasah adalah proses pembinaan kepala Madra- sah kepada guru dalam rangka memper- baiki proses belajar mengajar. Sehingga supervisi akademik akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidik- an di Madrasah semaksimal mungkin dapat terwujud. Pelaksanaan supervisi akademik yang baik adalah secara terus- menerus disiplin laksanakan sehingga guru terpantau kedisiplinannya.

Disiplin mengajar sebenarnya tidak hanya dilakukan di Madrasah saja, namun juga dilakukan di rumah mau- pun dilingkungannya. Karena disiplin mengajar mempunyai ruang lingkup yang luas, maka kesempatan ini hanya membahas tentang disiplin mengajar di Madrasah. Artinya, kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas oleh guru kepada peserta didik dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam tata tertib Madrasah.

Hal ini telah dinyatakan oleh The Liang Gie (1985:60) sebagai berikut:

“Dalam usaha apapun juga, keterangan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik.”

Kedisiplinan selain memberikan efekti- fitas dalam pembelajaran juga memberi- kan keteladanan kepada siswa dan dapat dilihat dari prilaku guru sehari-hari baik didalam Madrasah maupun diluar Mad- rasah. Selain keteladanan guru, kedisi- plinan guru juga menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai seorang pengajar dan pendidik.

Fakta dilapangan yang sering kita jumpai di Madrasah adalah kurang disiplinnya guru, terutama masalah di- siplin guru masuk kedalam kelas pada saat kegiatan pembelajaran dikelas dan penyusunan administrasi pembe- lajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tulisan ini akan mem- bahas beberapa hal sebagai berikut: 1).

Apakah melalui supervisi akademik dapat meningkatkan disiplin guru dalam membuat administrasi kegiatan belajar mengajar? 2). Apakah melalui supervisi akademik dapat meningkatkan disiplin guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar?

(4)

Dalam rangka menjawab beberapa persoalan di atas, maka perlu dilakukan penelitin tindakan madrasah. Banyak Model Penelitian Tidakan Madrasah (PTM) yang diadopsi dan diambil da- lam pendidikan. Namun secara singkat pada dasarnya PTM terdiri dari siklus- siklus, yang setiap siklusnya memuat empat tahapan yang saling terkait dan dan berkesinambungan, yaitu: perenca- naan, tindakan, observasi dan refleksi.

Desain tindakan yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart, Suharsimi (2010:132).

Penelitian Tindakan Madrasah direncanakan 2 siklus. Karena refleksi pada siklus II telah menunjukan adan- nya peningkatan hasil kedisiplinan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan evaluasi pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Observasi awal pra penelitian tindakan terhadap kedisiplinan menga- jar guru ini dilakukan dengan supervisi kepada masing-masing guru mulai wa- wancara, pengamatan awal adminstrasi guru, pengamatan kegiatan belajar mengajar. Selanjutkan sosialisasi ke- giatan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan selama 2 siklus, setiap siklus menggunakan 1 kali supervisi. Setiap kegiatan supervisi memerlukan waktu 2 x 35 menit.

Supervisi akademik yang menja- di fokus penilaian kepala madrasah terhadap guru dalam kegiatan belajar mengajar pada masing-masing guru antara lain: penyusun perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Perencanaan merupakan kegiatan pertama dalam proses administrasi. Apa yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan per- lu dipersiapkan dan dipikirkan secara intensif. Suatu usaha tanpa rencana sukar diharapkan dayaguna dan hasil gunanya. Perencanaan dapat sebagai suatu proses pikir yang sistematis da- lam menetapkan apa, bagaimana, dan kapan tahapan-tahapan pembelajaran dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Pelaksanaan adalah pelaksanaan rencana pembelajaran di dalam kelas antara guru dan siswa. Pelaksanaan pembelajaran di tingakat ini lebih banyak dititik beratkan pada pengatur kegiatan belajar mengajar dan menga- tur pemanfaatan sumber-sumber daya langsung dipergunakan dalam proses belajar mengajar, materi belajar yang akan disampaikan perlu diorganisasi- kan dengan baik. materi mana yang disampaikan secara tatap muka, secara terstruktur, dan secara mandiri. Buku perpustakaan, alat bantu mengajar, praktikum dan evaluasi.

Evaluasi adalah penilaian hasil pelaksanaan pembelajaran yang berupa temuan dipakai sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam melaksanakan tindakan selanjutnya. Adapun pelak- sanaan supervisi akademik guru dapat dipaparkan dari hasil wawancara , ob- servasi, intrumen penelitian dan catatan lapagan kepala madrasah.

Hasil supervisi akademik kepala madrasah sebelum siklus dimulai dapat disajikan sebagi berikut:

(5)

Tabel 1

Data Kondisi Awal Kedisiplinan Menyusun Perencanaan Pembelajaran No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kategori

1 2 3 4 5

1. Md 2 2 2 2 2 10 40 K

2. Asw 2 2 2 2 3 11 44 C

3. Yt 3 3 3 2 3 14 56 C

4. Lg 1 2 2 2 2 9 36 K

5. Epd 3 3 3 3 2 14 56 C

6. Ap 1 2 2 2 2 9 36 K

7. Thak 2 2 3 3 3 13 52 C

8. Rewa 1 1 1 1 1 5 20 SK

9. Ep 1 2 2 2 2 9 36 K

10. Ts 2 2 3 3 3 13 52 C

11 Ep 1 1 1 1 2 6 24 K

12 Ap 1 1 2 1 2 7 28 K

Rata – Rata 120 480 K

Keterangan.

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 21 - 25 SB 241- 300 SB

2. 16 - 20 B 18`1 – 240 B

3. 11 - 15 C 121 – 180 C

4. 6 - 10 K 61 – 120 K

5. 0 - 5 SK 0 – 60 SK

Rekapitulasi hasil tindakan awal sebelum siklus berupa pengamatan perencanaan kegiatan belajar mengajar masing-masing guru diperoleh data dia- tas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam

menyusun perencanaan pembelajaran dalam kondisi kurang. Yang disebabkan guru malas, guru tidak dapat memabagi waktu, kurang jelas dalam memahami tugas dan fungsi guru, kurang mema- hami komputer.

(6)

Tabel 2

Data Kondisi Awal Kedisiplinan Melaksanakan Pembelajaran

No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kat- egori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Md 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 34 56,67 C

2. Asw 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 20,00 SK

3. Yt 4 4 4 3 3 1 4 4 4 2 4 1 38 63,33 B

4. Lg 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 20 33,33 K

5. Epd 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 17 28,33 K

6. Ap 4 4 3 3 2 1 3 3 3 2 3 1 32 53,33 C

7. Thak 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 1 40 66,67 B

8. Rewa 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 23,33 K

9. Ep 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 23,33 K

10. Ts 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 1 30 50,00 C

11. Ep 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 20,00 SK

12. Ap 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 16 26,67 K

Rata – Rata 179 465 K

Keterangan

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 49 – 60 SB 576 - 720 SB

2. 37 – 48 B 433 - 576 B

3. 25 – 36 C 289 - 432 C

4. 13 – 24 K 145 - 288 K

5. 0 – 12 SK 0 - 144 SK

Kegiatan awal sebelum siklus di- lakukan supervisi akademik kedalam kelas untuk mengetahui kegiatan bela- jar mengajar masing-masing guru dan diperoleh data rekapitulasi pelaksanaan seperti tabel tersebut diatas dan dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata

kedisiplinan guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam kondisi kurang.

Faktor penyebabnya antara lain: tidak membuat perencanaan, tidak mema- hami metode, tidak memahami materi pelajaran

(7)

Tabel 3

Data Kondisi Awal Kedisiplinan Melaksanakan Evaluasi

No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Md 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 1 36 60,00 C

2. Asw 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 23,33 K

3. Yt 5 5 5 3 3 1 3 3 5 2 4 1 40 66,67 B

4. Lg 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 22 36,67 K

5. Epd 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 19 31,67 K

6. Ap 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 1 34 56,67 C

7. Thak 5 5 5 4 4 1 3 3 5 2 4 1 42 70,00 B

8. Rewa 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 16 26,67 K

9. Ep 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 16 26,67 K

10. Ts 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 1 32 53,33 C

11. Ep 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 23,33 K

12. Ap 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 18 30,00 K

Rata – Rata 303 505,00 C

Keterangan

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 49 - 60 SB 576 – 720 SB

2. 37 - 48 B 433 – 576 B

3. 25 – 36 C 289 – 432 C

4. 13 – 24 K 145 – 288 K

5. 0 – 12 SK 0 - 144 SK

Pelaksanaan supervisi akademik awal diatas untuk mengetahui pelaksa- naan evaluasi yang dilakukan oleh guru dengan pengamatan dokumen evaluasi guru yang berupa : kisi-kisi, soal-soal ulangan, analisis, daftar nilai, remidi, pengayaan dan rencana tindak lanjut.

Dari data tersebut diambil kesimpulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam melaksanakan evaluasi dalam kondisi kurang. Berdasarkan catatan dilapan- gan: guru kurang memahami tugas guru,

tidak memahami tata urutan pembuatan intrumen evaluasi, kurang profesional

Kemudian dengan berpedoman pada evaluasi awal diatas. Maka dilaksa- nakan PTM. Peneliti mengawali siklus I dengan melakukan tahap perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan : (1) Kepala Madrasah menyusun instrumen supervisi, lembar observasi (2) Kepala Madrasah mengingatkan kembali kepa- da guru berkaitan dengan penyusunan silabus, RPP, daftar nilai, dan keleng-

(8)

kapan mengajar melalui pembinaan, (3) Kepala Madrasah menyampaikan rencana kegiatan kepada guru dan di- beritahukan bahwa penelitian dilakukan pada semua guru yang berjumlah 12 orang, (a) Kepala Madrasah mengecek kelengkapan administrasi mengajar, (b) Kepala Madrasah melakukan wawan- cara sebelum melaksanakan supervisi kunjungan kelas untuk menyepakati aspek-aspek yang akan disupervisi.

Selanjutnya kepala Madrasah mulai melaksanakan tindakan dengan melak- sanakan kegiatan supervisi akademik secara langsung kepada masing-masing guru, dengan melakukan kunjungan

kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Adapun hasil pengamatan dari kegiatan supervisi akademik deng- an melakukan supervisi kunjungan guru-guru di kelas. Pembelajaran di kelas pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 26, 27, 28, 29, 30 September 2016. Pada siklus I ini guru menerapkan pembelajaran recana pembelajaran yang telah dibuat. Supervisor melakukan penilaian dan pencatatan berdasarkan intrumen yang telah dibuat dan men- catat hal-hal yang penting yang digu- nakan pada sesi refleksi sebagai bahan perbaikan.

Tabel 4

Data Kondisi Akhir Siklus I

Kedisiplinan Menyusun Perencanaan Pembelajaran No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kategori

1 2 3 4 5

1. Md 3 3 3 3 3 15 60,00 B

2. Asw 3 4 4 4 5 20 80,00 B

3. Yt 3 4 4 4 4 19 76,00 B

4. Lg 3 3 3 3 4 16 64,00 B

5. Epd 4 4 4 4 4 20 80,00 B

6. Ap 2 3 3 3 3 14 56,00 B

7. Thak 3 4 3 4 4 18 72,00 B

8. Rewa 2 2 2 2 2 10 40,00 K

9. Ep 2 3 3 3 3 14 56,00 C

10. Ts 3 3 4 4 4 18 72,00 B

11. Ep 2 2 2 3 3 12 48,00 C

12. Ap 2 2 3 2 3 12 48,00 C

Rata – rata 188 752,00 B

(9)

Dari data tersebut diambil kesim- pulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran dalam kondisi baik, ada peningkatan dari kondisi awal karena jika dibandingkan dengan kondisi awal, rata-rata total skor pada siklus 1 naik 5 yang tadinya 10 menjadi 15, dari kondi- si kurang menjadi baik rentang Cukup.

Faktor pendorong skor naik antara lain:

ada arahan kepala madrasah, adanya jadwal supervisi akademik, lebih me-

mahami tugas guru, akan tetapi masih beberapa guru hanya membuat perenca- naan seadanya, pelaksanaan seadanya, evaluasi menyalin soal tanpa kisi-kisi.

Tindakan pada siklus pertama ini selalu dipantau oleh kolaborator guru senior. Kolaborator guru senior dalam memantau setiap tindakan tersebut menggunakan lembar pengamatan dan catatan sebagai alat bantu untuk melihat aktivitas kegiatan supervisi akademik.

Keterangan :

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 21 - 25 SB 241- 300 SB

2. 16 - 20 B 181 – 240 B

3. 11 - 15 C 121 – 180 C

4. 6 – 10 K 61 – 120 K

5. 0 – 5 SK 0 – 60 SK

Tabel 5

Data Kondisi Akhir Siklus 1 Kedisiplinan Melaksanakan Pembelajaran

No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kat- egori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Md 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 1 52 86,67 SB

2. Asw 3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 1 27 45,00 C

3. Yt 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 56 93,33 SB

4. Lg 5 5 5 2 2 1 2 2 4 2 4 1 35 58,33 C

5. Epd 5 5 5 2 2 1 2 2 5 1 1 1 32 53,33 C

6. Ap 5 5 5 4 5 1 5 4 5 2 5 1 47 78,33 B

7.. Thak 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 55 91,67 SB

8 Rewa 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 31 51,67 C

9. Ep 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 2 1 29 48,33 C

10. Ts 5 5 5 5 4 1 4 4 5 2 4 1 45 75,00 B

(10)

11. Ep 5 5 4 1 1 1 1 1 5 1 2 1 28 46,67 C

12. Ap 5 5 5 2 2 1 1 1 5 1 2 1 31 51,67 C

Rata – Rata 459 765,00 B

Keterangan

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 49 – 60 SB 576 – 720 SB

2. 37 – 48 B 433 – 576 B

3. 25 – 36 C 289 – 432 C

4. 13 – 24 K 145 – 288 K

5. 0 – 12 SK 0 - 144 SK

Dari data tersebut diambil kesim- pulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam melaksanakan pembelajaran da- lam kondisi baik, ada peningkatan dari kondisi awal karena jika dibandingkan dengan kondisi awal, rata-rata total skor pada siklus 5 naik 15,375 yang tadinya 23,875 menjadi 39,25 dari kon- disi kurang menjadi baik. Pada siklus

pertama sebagian guru mulai sungguh- sungguh dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran mengacu perencanaan pebelajaran, terasa agak kaku, banyak mengamati buku dan rencana pembela- jaran karena ditunggui supervisor tujuan pembelajaran yang hendak dicapai ter- penuhi walupun belum maksinal.

Tabel 6

Data Kondisi Akhir Siklus 1 Kedisiplinan Melaksanakan Evaluasi

No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kat- egori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Md 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 1 54 90,00 SB

2. Asw 5 5 5 4 3 1 3 3 5 1 4 1 40 66,67 B

3. Yt 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 96,67 SB

4. Lg 5 5 5 3 3 3 3 3 5 3 5 1 44 73,33 B

5. Epd 5 5 5 4 3 1 3 3 5 2 4 1 41 68,33 B

6. Ap 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 5 1 49 81,67 SB

7. Thak 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 57 95,00 SB

8. Rewa 5 5 5 4 4 1 4 4 5 1 4 1 43 71,67 B

(11)

9. Ep 5 5 5 4 4 1 4 4 5 1 3 1 42 70,00 B

10. Ts 5 5 5 5 5 2 5 5 4 1 4 1 47 78,33 B

11. Ep 5 5 4 4 4 1 4 4 4 1 4 1 41 68,33 B

12. Ap 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 2 1 45 75,00 B

Rata – Rata 561 935,00 B

Keterangaan

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 49 – 60 SB 576 - 720 SB

2. 37 – 48 B 433 - 576 B

3. 25 – 36 C 289 - 432 C

4. 13 – 24 K 145 - 288 K

5. 0 – 12 SK 0 – 144 SK

Dari data tersebut diambil kesim- pulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam melaksanakan evaluasi dalam kondisi cukup, ada peningkatan dari kondisi awal karena jika dibandingkan dengan kondisi awal, rata-rata total skor pada siklus I naik 12,25 yang tadinya 23,75 menjadi 36, dari kondisi kurang menjadi cukup rentang tinggi. Pening- katan dari kondisi awal disebabkan: pe- mahaman tugas guru, adanya persiapan evaluasi.

Berdasarkan hasil refleksi ini, pene- liti dapat melakukan revisi terhadap ren- cana selanjutnya atau terhadap rencana awal tes siklus II. Peneliti menganalisis hasil rekapitulasi instrumen siklus I.

Jika hasil tersebut belum memenuhi nilai target yang telah ditentukan yaitu rentang nilai baik, akan dilakukan tin- dakan siklus II dan masalah-masalah yang timbul pada siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannnya pada siklus II. Sedangkan kelebihan-kelebihannya

akan dipertahankan dan ditingkatkan.

Tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Siklus II dilakukan pada bulan Oktober 2016.

Pada tahap perencanaan tindakan pen- eliti menyusun perencanaan kegiatan yang disepakati bersama guru yang akan disupervisi pada siklus II. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1) Peneliti membe- rikan masukan kepada guru, 2) Guru meyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan yang akan dilaksanakan, 3) Guru berdiskusi dengan peneliti untuk menentukan aspek-aspek yang akan diperhatikan untuk memperbaiki penampilan.

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam I per- temuan. Peneliti mengunjungi kelas pada saat KBM dan mencatat kejadian- kejadian selama KBM dalam lembar instrumen yang sudah disiapkan. Tin- dakan pada siklus II menyajikan materi

(12)

lanjutan dari siklus I.

Adapun hasil dari kegiatan super- visi akademik dengan teknik individual

dengan melakukan supervisi kunjungan kelas pada siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Data Kondisi Akhir Siklus II

Kedisiplinan Menyusun Perencanaan Pembelajaran No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kat- egori

1 2 3 4 5

1. Md 2 3 4 4 4 17 28,33 B

2. Asw 4 4 5 4 5 22 36,67 SB

3. Yt 4 4 5 4 5 22 36,67 SB

4. Lg 2 3 4 4 5 18 30,00 B

5. Epd 4 4 5 4 5 22 36,67 SB

6. Ap 2 3 5 4 5 19 31,67 B

7. Thak 3 3 5 4 5 20 33,33 B

8. Rewa 2 2 3 2 3 12 20,00 C

9. Ep 2 3 4 3 4 16 26,67 B

10. Ts 4 4 4 4 4 20 33,33 B

11. Ep 3 3 3 3 3 15 25,00 C

12. Ap 2 3 3 3 3 14 23,33 C

Rata – rata 217 361,67 B

Keterangan.

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 21 - 25 SB 241- 300 SB

2. 16 - 20 B 181 – 240 B

3. 11 - 15 C 121 – 180 C

4. 6 - 10 K 61 – 120 K

5. 0 - 5 SK 0 – 60 SK

Dari data tersebut diambil kesim- pulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam menyusun perencanaan pembe- lajaran setelah siklus II dalam kondisi amat baik rentang rendah, ada pening- katan dari kondisi akhir siklus I karena jika dibandingkan dengan kondisi akhir

siklus I, rata-rata total skor pada siklus II naik 4,125 yang tadinya 16 menjadi 20,125, dari kondisi baik rentang ren- dah menjadi amat baik rentang rendah.

Guru lebih memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang

(13)

ada sehingga semuanya di jadikan komponenen-komponen dalam rencana dan desain pembelajaran

Berdasarkan observasi mayoritas guru sudah mulai dapat menikmati kegiatan pembelajaran dengan renca- na pembelajaran yang dibuat, hal ini terlihat dengan sikap mereka untuk mempersiapkan segala peralatan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Hal ini ditunjukan dengan usaha usaha me- reka dalam memperbaiki perencanaan mereka dengan refleksi yang dilakukan kepala madrasah.

Pembelajaran di kelas pada siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 17, 18, 19, 21 dan 22 Oktober 2016.

Pada siklus kedua ini kepala Madrasah melakukan supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan jadwal yang telah disepakati pada saat perencanaan siklus II. Pada siklus kedua ini supervisi akademik yang dilaksa- nakan berjalan lebih baik dibanding pada siklus pertama guru mulai dapat menikmati kegiatan belajar mengajar tidak ada kekakuan karena persiapan lebih baik. Supervisor mengamati dan mengisi dengan isntrumen yang telah dipersiapkan berdasarkan alur rencana pembelajaran. Kolaborator guru senior melakukan dokumentasi kegiatan dan memberikan catatan-catatan penting yang dilakukan supervisor dan guru Tabel 8

Data Kondisi Akhir Siklus II Kedisiplinan Melaksanakan Pembelajaran

No Nama Indikator/Aspek

Skor (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Md 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 96,67 SB

2. Asw 5 5 5 2 2 1 2 2 5 2 3 1 35 58,33 B

3. Yt 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 96,67 SB

4. Lg 5 5 5 3 3 2 3 3 5 3 5 1 43 71,67 B

5. Epd 5 5 5 3 3 1 3 3 5 2 4 1 40 66,67 B

6.. Ap 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 1 55 91,67 B

7. Thak 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 96,67 SB

8. Rewa 5 5 5 3 3 1 4 4 5 1 2 1 39 65,00 B

9. Ep 5 5 5 3 3 1 3 3 5 1 2 1 37 61,67 B

10. Ts 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 53 88,33 SB

11. Ep 4 4 3 3 3 1 3 3 5 2 4 1 36 60,00 C

12. Ap 5 4 4 4 4 1 3 3 5 3 2 1 39 65,00 B

Rata – Rata 551 918,33 B

(14)

Keterangan

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 49 – 60 SB 576 - 720 SB

2. 37 – 48 B 433 - 576 B

3. 25 – 36 C 289 - 432 C

4. 13 – 24 K 145 - 288 K

5. 0 – 12 SK 0 - 144 SK

Dari data tersebut diambil kesim- pulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam kondisi baik, ada peningkatan dari kondisi akhir siklus I karena jika

dibandingkan dengan kondisi akhir siklus I, rata-rata total skor pada siklus II naik 7, yang tadinya 39,25 menjadi 46,25 dari kondisi baik rentang rendah menjadi baik rentang tinggi.

Tabel 9

Data Kondisi Akhir Siklus II Kedisiplinan Melaksanakan Evaluasi

No Nama Indikator/Aspek Skor (%) Kat-

egori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Md 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 96,67 SB

2. Asw 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 4 1 48 80,00 B

3. Yt 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 96,67 SB

4. Lg 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 52 86,67 SB

5. Epd 5 5 5 5 5 1 5 5 5 3 4 1 49 81,67 SB

6. Ap 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 57 95,00 SB

7. Thak 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59 98,33 SB

8. Rewa 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 1 51 85,00 SB

9. Ep 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 4 1 50 83,33 SB

10. Ts 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 55 91,67 SB

11. Ep 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 5 1 49 81,67 SB

12. Ap 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 53 88,33 SB

Rata – Rata 639 1065,00 SB

Keterangan

No Indikator Rata – rata

Nilai Katagori Nilai Katagori

1. 49 – 60 SB 576 - 720 SB

2. 37 – 48 B 433 - 576 B

3. 25 – 36 C 289 - 432 C

4. 13 – 24 K 145 - 288 K

5. 0 – 12 SK 0 - 144 SK

(15)

Dari tabel tersebut diambil kesim- pulan bahwa rata-rata kedisiplinan guru dalam melaksanakan evaluasi dalam kondisi baik, ada peningkatan dari kondisi akhir siklus I karena jika dibandingkan dengan kondisi akhir siklus I, rata-rata total skor pada siklus II naik 10,75 yang tadinya 36 menjadi 46,75, dari kondisi cukup rentang tinggi menjadi baik rentang tinggi.

Hasil penelitian tindakan Madrasah yang dilakukan melalui supervisi aka- demik memiliki dampak positif dalam meningkatkan kedisiplinan mengajar guru. Dengan dilakukan revisi setiap siklus didapat hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Adapun pe- ningkatan/perbandingan hasil supervisi akademik teknik individual terhadap kedisiplinan mengajar guru dari siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 10

Perbandingan Kedisiplinan Menyusun Perencanaan Pembelajaran Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I

dengan Setelah Siklus II

No Keteran-gan Kondisi

Awal Siklus I Siklus II 1. Rata –

rata Skor 120 188 217 2. Kategori Kurang Baik Baik

Hasil tabel diatas menunjukan per- bandingan kondisi awal tentang kedisi- plinan perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang secara umum kurang (skor 120). Kemudian dilaku- kan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kemudian dilakukan siklus I perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi meningkat menjadi baik (skor 188) dan dilakukan perencanaan, tinda- kan, observasi dan refleksi meningkat menjadi baik (skor 217)

Tabel 11

Perbandingan Kedisiplinan Melaksa- nakan Pembelajaran

Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dengan Setelah Siklus II

No Keterangan Kondisi Awal Sik-

lus I Siklus II 1. Rata – rata

Skor 179 459 551

2. Kategori Kurang Baik Baik

Hasil tabel diatas menunjukan per- bandingan kondisi awal tentang kedisip- linan melaksanakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang secara umum kurang (skor 179). Kemudian dilakukan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kemudian dilakukan siklus I perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi meningkat menjadi baik (skor 459) dan dilakukan perencanaan, tinda- kan, observasi dan refleksi meningkat menjadi baik (skor 551)

Tabel 12

Perbandingan Kedisiplinan Melaksa- nakan Evaluasi

Pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I dengan Setelah Siklus II

No Keterangan Kondisi Awal Sik-

lus I Siklus II 1. Rata – rata

Skor 303 561 639

2. Kategori Cukup Baik Sangat Baik

(16)

Hasil tabel diatas menunjukan perbandingan kondisi awal tentang ke- disiplinan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang secara umum cukup (skor 303). Kemudian dilakukan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kemudian dilakukan siklus I perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi meningkat menjadi baik (skor 561) dan dilakukan perencanaan, tinda- kan, observasi dan refleksi meningkat menjadi baik (skor 639)

Dari Tabel 10, Tabel 11 dan Tabel 12 diatas bisa dilihat bahwa rata-rata skor dari kondisi awal, siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Dari sini dapat dijelaskan bahwa melalui supervisi akademik dapat meningkat- kan kedisiplinan dalam pembengajar guru yang meliputi kedisiplinan dalam menyusun perencanaan pembelajar- an, kedisiplinan dalam melaksanakan pembelajaran, dan kedisiplinan dalam melaksanakan evaluasi.

PENUTUP

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1). Dengan supervisi akademik dapat meningkatkan disiplin guru dalam membuat perencanaan administrasi kegiatan belajar mengajar. 2). Dengan supervisi akademik dapat meningkatkan disiplin guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revis. Jakarta : PT. Bumi Aksara Gie, The Liang 1985, Cara Belajar

yang Efisien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi.

Mulyasa, 2004, Menjadi Kepala Mad- rasah Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya,

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang-undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasioanal

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan supervisi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 2 Tulungagung yaitu yang pertama, kepala madrasah membuat jadwal kegiatan supervisi

dengan bantuan wakil kepala sekolah bidang kurikulum guru senior, berdasarkan kondisi sekolah, kebutuhan para guru dan agenda kepala sekolah. Program supervisi akademik

Berdasarkan fokus penelitian adalah kegiatan supervisi akademik kepala madrasah di MIN 2 Lamongan yaitu, pada supervisi kepala madrasah dalam mewujudkan profesional guru melalui

Dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru, kepala sekolah seharusnya menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Sehingga dalam mensupervisi satu guru

Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan Supervisi akademik melalui pembimbingan individu yang dilakukan oleh Kepala sekolah terhadap guru kelas

Data-data pengamatan ini diambil saat dilakukannya kunjungan kelas kepada 7 orang guru secara bergiliran. Setiap guru dikunjungi sesuai dengan jadwal

Dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru, kepala sekolah seharusnya menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Sehingga dalam mensupervisi satu guru

Hipotesis tindakan ini adalah kinerja guru SMK Negeri 3 Manado pada tahun pelajaran 2016–2017 dapat ditingkatkan melalui Musyawarah Guru dan Supervisi Akademik. Tujuan