• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS PASIEN DF CLINIC BANDUNG : Survei Terhadap Pasien Program One Stop Service DF Clinic Cabang Leumah Neundeut Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS PASIEN DF CLINIC BANDUNG : Survei Terhadap Pasien Program One Stop Service DF Clinic Cabang Leumah Neundeut Bandung."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

NO.102/UN.40.FPEB./.PL/2013

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS PASIEN DF CLINIC BANDUNG

(Survei pada Pasien Program One Stop Service DF Clinic Cabang Lemah Neundeut Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Dwianti Indriani

060577

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS PASIEN DF CLINIC BANDUNG

(Survei pada Pasien Program One Stop Service DF Clinic Cabang Lemah Neundeut Bandung)

Oleh

Dwianti Indriani

060577

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Dwianti Indriani 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NO.102/UN.40.FPEB./.PL/2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS PASIEN

DF CLINIC BANDUNG

(Survei Terhadap Pasien Program One Stop Service DF Clinic

Cabang Lemah Nendeut Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. Girang Razati, M.Si NIP. 19630729 199302 1 001

Pembimbing II

Ayu Krishna, SE., M.M NIP. 19730725 200312 2 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Pendidikan Manajemen Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd.,MM.

NIP. 19600412 198603 1 002 NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis

Ada Pada Penulis

(4)
(5)

ABSTRACT

Dwianti Indriani (060577), “The effect of service quality of patient loyalty DF Clinic Bandung (A survey of patient programme one stop service branch

DF Clinic Lemah Neundeut Bandung)”. Under the guidance of Drs. Girang

Razati, M. Si and Ayu Krishna Yuliawati, S.E., M. Si.

The existence of high competition among manufactures of beauty clinics that faced with many choices causes a decrease in loyalty so it takes some effort to increase the loyalty again. In a company, the primary solution should be done is to use the company's service quality in redesigning what companies are offering the following image in order to continue to penetrate the hearts of consumers to increase the loyalty of the DF Clinic.

This study aims 1) to obtain an overview of service quality at DF Clinic Bandung, 2) to obtain picture an overview of patient loyalty at DF Clinic Bandung, and 3) to know how big service quality can influenceloyalty of patients DF Clinic Bandung. The object of this research program is patient programme one stop service branch DF Clinic Leumah Neundeut Bandung. Independent variable in this research is service quality (X) to loyalty (Y). The type of research which applied is descriptive verificative, and the method which applied is explanatory survey with simple random sampling technique with number of samples are 100 respondents. Data analytical technique which applied is simple linear regression analysis with the auxiliary is computer software SPSS 16.0. Result that obtained in this research show that service quality has influence equal to 42,4% to loyalty. From the research result to hypothesis testing, we know that service quality has a positive influence on loyalty.

(6)

ABSTRAK

Dwianti Indriani (060577), “Pengaruh Service Quality Terhadap Loyalitas

Pasien DF Clinic Bandung” (Survei Terhadap Pasien Program One Stop

Service DF Clinic Cabang Leumah Neundeut Bandung). Di bawah bimbingan Drs. Girang Razati, M.Si. dan Ayu Krishna, S.E., M.Si.

Adanya persaingan yang tinggi antar produsen klinik kecantikan yang dihadapkan pada berbagai pilihan menyebabkan penurunan loyalitas sehingga diperlukan beberapa upaya untuk meningkatkan kembali loyalitas tersebut. Dalam sebuah perusahaan, solusi utama yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan service quality dalam meningkatkan apa yang perusahaan tawarkan agar bisa tetap menarik hati konsumen untuk dapat meningkatkan loyalitas terhadap DF Clinic.

Penelitian ini bertujuan 1) untuk memperoleh gambaran mengenai service quality di DF Clinic Bandung, 2) untuk memperoleh gambaran mengenai loyalitas pasien di DF Clinic Bandung, dan 3) untuk mengetahui besarnya pengaruh service quality terhadap loyalitas pasien DF Clinic Bandung. Objek pada penelitian ini adalah pasien program one stop service DF Clinic Cabang Leumah Neundeut Bandung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah service quality (X) terhadap loyalitas (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 16.0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa service quality memiliki pengaruh sebesar 42,4% terhadap loyalitas. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa service quality memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas.

(7)

viii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Rumusan Masalah ... 10

1.4 Tujuan Penelitian ... 11

1.5 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Kualitas Pelayanan ... 12

2.1.1.1 Pengertian Jasa ... 12

2.1.1.2 Karakteristik Jasa ... 2.1.1.3 Klasifikasi Jasa... 14 15 2.1.2 Service Quality (Kualitas Pelayanan) ... 20

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xvii

(8)

2.1.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Service Quality ... 20

2.1.2.2 Prinsip-Prinsip Service Quality ... 21

2.1.2.3 Dimensi Service Quality ... 23

2.1.3 Konsep Loyalitas Pelanggan ... 2.1.3.1 Definisi Loyalitas Pelanggan... 2.1.3.2 Perspektif Loyalitas... 2.1.3.3 Dimensi Loyalitas... 2.1.3.4 Karakteristik Loyalitas... 2.1.3.5 Jenis Loyalitas Pelanggan... 2.1.3.6 Tingkatan Loyalitas... 24 24 25 27 27 28 30 2.1.4 Pengaruh Service Quality Terhadap Loyalitas ... 2.1.5 Orisinalitas Penelitian………... 33 34 2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.3 Hipotesis ... 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 43

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 43

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 44

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 50

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 51

3.2.4.1 Populasi ... 51

3.2.4.2 Sampel ... 52

(9)

x

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 55

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 55

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 61

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis . 62 3.2.7.1 Teknis Analisis Data ... 62

3.2.7.2 Analisis Deskriptif ... 64

3.2.7.3 Rancangan Analisis Verifikatif ... 3.2.7.4 Analisis Verifikatif menggunakan Regresi Linear Sederhana... 3.2.7.5 Koefisien Determinasi... 3.2.8 Pengujian Hipotesis... 64 66 68 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Responden DF Clinic... 70

4.1.1 Profil DF Clinic ... 70

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 71

4.1.1.2 Jasa Yang Ditawarkan ... 72

4.1.2 Karakteristik Responden ... 72

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 73

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 73

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status

4.1.2.4 Karakteristik responden Berdasarkan

Pekerjaan……….

74

(10)

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan

Penghasilan……… 75

4.1.3 Pengalaman Responden... 76

4.1.3.1 Pengalaman Responden Berdasarkan

Darimana Mengenal Nama DF Clinic ... .. 77

4.1.3.2 Pengalaman Responden Berdasarkan

Alasan Menggunakan DF Clinic ... .. 78

4.1.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan

Berapa Lama Menjadi Pasien DF Clinic……. 78

4.1.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan

Berapa Kali Melakukan Perawatan di DF

Clinic Dalam Sebulan ... ... 79

4.1.3.5 Pengalaman Responden Berdasarkan

Pernah Mencoba Klinik Kecantikan Lain…… 80

4.1.3.6 Pengalaman Responden Berdasarkan

Rata-Rata Pengeluaran Per Bulan Untuk

Melakukan Perawatan ... 81

4.2 Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Service

Quality……….. 81

4.2.1 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Bukti

Langsung (Tangible) Dalam Service Quality ... ... 82

4.2.2 Tanggapan Responden terhadap Dimensi

Kemudahan (Emphaty) Dalam Service Quality ... ... 84

4.2.3 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Daya

(11)

xii

4.2.4 Tanggapan Responden terhadap Dimensi

Keandalan (Reliability) Dalam Service Quality... 88

4.2.5 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Jaminan (Assurance) Dalam Service Quality ... ... 90

4.2.6 Gambaran Service Quality... ... ... 92

4.3 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas ... ... 94

4.4 Pengujian Hipotesis Pengaruh Service Quality Terhadap Loyalitas ... ... 97

4.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... ... 98

4.4.2 Koefisien Determinasi…. ... ... 101

4.4.3 Pengaruh Service Quality Terhadap Loyalitas ... ... 102

4.5 Implikasi Hasil Penelitian ... ... 104

4.5.1 Implikasi Temuan Teoritis ... ... 104

4.5.2 Implikasi Temuan Empiris ... ... 105

4.6 implikasi Hasil Penelitian Service Quality Terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)………. 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... …. 113

5.2 Saran ... …. 114

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(12)

DAFTAR TABEL

No Tabel

Judul Tabel Hal

1.1 Tingkat Pertumbuhan Sektor Industri Kosmetik Dan Toiletries Tahun 2010-2011 ... 4

(13)

xiv

1.2 Alamat Klinik Kecantikan Dan Penyedia Jasa Skin Care Di Kota

Bandung………

2

1.3 Jenis Perawatan Tahun 2008-2011 ... 4

1.4 Loyalitas Pasien DF Clinic ...………... 4

2.1 Definisi Jasa Menurut Para Ahli……… 13

2.2 Definisi Setiap Unsur Bauran Pemasaran Jasa ... 19

2.3 Orisinalitas Penelitian ... 34

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 51

3.3 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ... 56

3.4 Hasil Pengujian Validitas Service Quality ... 57

3.5 Hasil Pengujian Validitas Loyalitas ... 59

3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 62

3.7

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pengaruh (Guilford) ..

68

4.1 Karakteristik Rsponden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 73

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 73

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 74

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 75

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 76

4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Darimana Mengenal Nama DF Clinic ...

77

4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Menggunakan DF Clinic ...

78

4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Berapa Lama Menjadi Pasien DF Clinic...

79

(14)

Perawatan Di DF Clinic Dalam Sebulan ... 79

4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Pernah Mencoba Klinik Kecantikan Lain ... 80 4.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Per Bulan Untuk Melakukan Perawatan ... 81 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Bukti Langsung (Tangible) Dalam Service Quality DF Clinic Bandung ... 82 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan (Emphaty) Dalam Service Quality DF Clinic Bandung ... 85 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Daya Tanggap (Responsiveness) Dalam Service Quality DF Clinic Bandung ... 87 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Keandalan (Reliability) Dalam Service Quality DF Clinic Bandung ... . 88 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Jaminan (Assurance) Dalam Service Quality DF Clinic Bandung ... 90 4.17 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Service Quality ... 92

4.18 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas ... 94

4.19 Model Summary ... 97

4.20 Descriptive Statistics ... 98

4.21 Output Anova Anova(B) ... 99

(15)

xvi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar

Judul Gambar Hal

1.1 Data Jumlah Perkembangan Member Tahun 2008-2011 ... 5

1.2 Persentase Pasien Yang Beralih Dari DF Clinic ... 7

2.1 Tingkatan Loyalitas ... 31

2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Service Quality Terhadap Loyalitas

(16)

2.3 Paradigma Penelitian Pengaruh Service Quality Terhadap

Loyalitas Pasien DF Clinic Bandung ... 41

4.1 Diagram Garis Linier Service Quality Terhadap Loyalitas Pasien DF

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu

berubah-ubah sesuai dengan life style dan pengaruh lingkungan terus terjadi.

Namun perilaku konsumen yang diharapkan tetap terus ada bagi perusahaan

adalah adanya loyalitas. Loyalitas berarti pelanggan terus melakukan pembelian

secara berkala..

Loyalitas pasien tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi melalui

proses belajar atau proses pencarian informasi dan berdasarkan pengalaman

pasien dari pembelian yang pernah dilakukannya. Alasan pasien merasa loyal

terhadap suatu perusahaan diantaranya adalah pasien merasa puas dengan jasa

yang diberikan, sarana dan prasarana serta manfaat produk yang dibelinya

sehingga mereka memakai jasa tersebut secara terus menerus.

Kepuasan dalam menggunakan suatu jasa akan mempengaruhi loyalitas

pasien, sehingga pada akhirnya menjadi loyal dalam menggunakan jasa

tersebut. Sebaliknya jika pasien merasa tidak loyal maka akan beralih ke

perusahaan lain. Pasien yang memiliki tingkat loyalitas yang tinggi akan terus

menggunakan jasa secara terus menerus dan menceritakan kepuasannya

kepada orang lain. Sedangkan pasien yang tidak loyal akan cenderung tidak

melakukan pembelian ulang dan beralih ke perusahaan lain.

Tingginya persaingan terjadi juga pada sektor industri. Pertumbuhan sektor

industri mengalami peningkatan, seperti yang terjadi pada industri kosmetik dan

(18)

TABEL 1.1

TINGKAT PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KOSMETIK DAN TOILETRIES TAHUN 2010-2011

Sektor Industri 2010 2011 Kosmetik 16% 37,2%

Toiletries 25% 29%

Sumber : Diolah dari Majalah SWA 10/XXVI/12 Mei-25 Mei 2010, dan SWA 12/XXVII/9 Juni-22 Juni 2011

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, industri kosmetik tahun 2010 berjumlah

16% dan meningkat menjadi 32,7% atau mengalami pertumbuhan sebesar

21,2%. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang rela menghabiskan waktu

dan uangnya untuk membuat perubahan pada penampilannya.

Industri kecantikan merupakan salah satu industri yang berpengaruh di

Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan pada life style masyarakat

untuk mempercantik penampilan mereka, maka banyak bermunculan klinik

kecantikan atau penyedia jasa skin care di Kota Bandung yang semakin hari

semakin menjanjikan dalam usahanya. Tabel 1.2 di bawah ini menyajikan data

tentang alamat klinik kecantikan dan jasa skin care yang ada di Kota Bandung.

TABEL 1.2

ALAMAT KLINIK KECANTIKAN DAN PENYEDIA JASA SKIN CARE DI KOTA BANDUNG

No Nama Perusahaan Alamat

1 ALEXANDRA BODY CARE AT HOME

Jl. Muara Barat I 20 Bandung

2 BALQIS SALON Jl. Raya Dayeuhkolot 331 Bandung

3 CHEZ FAUSTINE SALON Jl. Dr Setiabudi 171-D Bandung

4 DF CLINIC Jl. Leumah Neundeut No. 10 Bandung

5 ERHA CLINIC Jl. Cimanuk No.16 Bandung

6 LIA SALON Jl. Veteran 12 Bandung

7 LIS SKIN SLIMMING Jl. Aceh 75 Bandung

8 KLINIK ERFA BANDUNG Jl. Kliningan No. 33-C Bandung

9 NATASHA CLINIC Jl. Talaga Bodas No.37-A Bandung

(19)

3

LANJUTAN TABEL 1.2

ALAMAT KLINIK KECANTIKAN DAN PENYEDIA JASA SKIN CARE DI KOTA BANDUNG

No Nama Perusahaan Alamat

11 ROCHELLE SKIN CARE Jl. Sukajadi No.250-A Bandung

12 DOUBLE EIGHT Jl. Gatot Subroto 233 Bandung

Sumber : www.telpon.info/klinik-kecantikan

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa banyaknya jasa klinik

kecantikan dan penyedia jasa skin care yang bermunculan di Kota Bandung

menimbulkan persaingan yang kompetitif, sehingga memaksa setiap perusahaan

untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerja perusahaan agar

mampu bersaing dengan cara memiliki strategi pemasaran yang tepat sasaran

sehingga dapat menjadikan perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan

perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama.

Salah satu klinik kecantikan yang ada yaitu DF Clinic yang berada di

Jalan Leumah Neundeut No.10 Bandung. Perusahaan ini menerapkan strategi

one stop service serta meracik obat (product) yang akan digunakan oleh klinik

sendiri dan semua produk yang dibuat oleh DF Clinic menggunakan bahan dasar

aktif standar. DF Clinic juga menggunakan tambahan multi vitamin, bahan gol

phenol, anti tyrosinase, melanosyt inhibitor, anti oxidant, buffered system dan

slow release system dalam formulasi cosmeceutical skincare untuk

menghasilkan cosmeceutical skin care yang bermutu tinggi. Produk yang dibuat

oleh DF Clinic telah disahkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)

sehingga aman untuk digunakan.

Jenis perawatan yang disediakan oleh DF Clinic bertambah dari tahun ke

(20)

TABEL 1.3

JENIS PERAWATAN TAHUN 2008-2011

No 2008 2009 2010-2011

1. Tradisional lulur Face Treatment Beauty Clinic &

Men’s Care

2. Luxurious lulur Beauty Accupuncture Wellness & Anti Aging

3. Luxury Men Sensation

Aromatheraphy Body Treatment Medical Spa

4. V-Spa dan V-Cleansing Hair & Scalp Treatment

Clinical Mind Theraphy

5. High Protection Breast

Treatment Sensation Lab Panel Hormon Aesthetic Dental

6. - - Hair Design &

Make Up Sumber : Brosur DF Clinic Bandung

Berdasarkan tabel 1.3 di atas jenis perawatan yang disediakan oleh DF

Clinic bertambah dan bermacam-macam. Namun yang dicantumkan ke dalam

tabel hanya jenis dari perawatannya saja dan tidak dijelaskan satu per satu

perawatan yang tersedia secara keseluruhan.

Tidak semua klinik kecantikan dan penyedia jasa skin care dapat dan

mampu menyediakan semua jenis perawatan yang dibutuhkan oleh konsumen

sehingga banyak konsumen yang lebih memilih klinik kecantikan lain. Hal ini

dikarenakan pelayanan yang diberikan kurang sesuai dengan keinginan, adanya

keterbatasan keahlian sumber daya manusia di tempat tersebut, dan juga

keterbatasan dana pemiliknya Tabel 1.4 di bawah ini menyajikan data kepuasan

pasien DF Clinic.

TABEL 1.4

LOYALITAS PASIEN DF CLINIC Tingkat Kepuasan Pria Wanita

Sangat Puas - -

Puas 9% 19%

Cukup Puas 10% 20%

Tidak Puas 10% 32%

Sangat Tidak Puas - -

Total 29% 71%

(21)

5

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa tingkat loyalitas pasien DF

Clinic jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, wanita cenderung merasa tidak puas

dibandingkan dengan pria. Persentase wanita yang tidak puas adalah sebesar

32% dari total wanita secara keseluruhan. Sebaliknya, persentase yang puas

pada pria sebesar 9%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pasien wanita lebih merasa

tidak puas dibandingkan dengan pria karena wanita lebih sering berkunjung dan

melakukan perawatan.

Gambar 1.1 di bawah ini merupakan data jumlah perkembangan member

dari tahun 2008-2011.

2562

2771

2980

2610

2008 2009 2010 2011

Sumber : Diolah dari data DF Clinic Bandung

GAMBAR 1.1

DATA JUMLAH PERKEMBANGAN MEMBER TAHUN 2008-2011

Berdasarkan Gambar 1.1 di atas, perkembangan member tahun 2008

sampai 2010 jumlah pasien mengalami peningkatan. Ini disebabkan DF Clinic

masih memiliki kepercayaan dan harapan masyarakat. Tahun 2011 jumlah

pasien mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pasien yang merasa tidak

puas dengan pelayanan karyawan. Ini sangat berpengaruh terhadap jumlah

pasien yang melakukan perawatan di perusahaan, karena karyawan yang

merasa tidak puas akan keluar atau mengundurkan diri dari perusahaan dan

(22)

Dalam perusahaan sempat terjadi masalah antara pemilik perusahaan

(owner) dengan manajer perusahaan. Hal ini menyangkut masalah pribadi dan

mengakibatkan perusahaan sering mengganti manajernya. Dengan seringnya

penggantian manajer tersebut, maka peraturan yang di perusahaan juga

berubah-ubah yang pada akhirnya menyebabkan karyawan (beautycian) merasa

tidak nyaman dan tidak puas terhadap perusahaan dan pada akhirnya

mengundurkan diri dari perusahaan. Akibat dari adanya masalah tersebut, maka

berdampak kepada pasien.

Penurunan tingkat kepuasan pasien menggambarkan penurunan loyalitas

pasien, karena pasien beralih ke perusahaan lain yang sejenis. Penurunan ini

juga menandakan bahwa loyalitas pasien terhadap DF Clinic masih rendah.

Salah satu penyebab utama menurunnya kinerja klinik kecantikan adalah

rendahnya daya saing perusahaan terhadap bisnis sejenis, harga yang terlalu

mahal, pelayanan pasien, Sumber Daya Manusia, serta kondisi internal

manajemen DF Clinic yang kurang efisien.

Tingkat loyalitas mencerminkan seberapa besar tingkat kualitas dan citra perusahaan, karena seorang pasien yang loyal dengan nilai yang diberikan oleh

perusahaan maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pasien dalam

waktu lama. Gambar 1.2 pada halaman selanjutnya adalah persentase pasien

(23)

7

21%

79%

beralih tidak beralih

Sumber : Pra penelitian pasien DF Clinic 2012

GAMBAR 1.2

PERSENTASE PASIEN YANG BERALIH DARI DF CLINIC

Gambar 1.2 di atas memperlihatkan bahwa 21% pasien berpindah dari

DF Clinic ke perusahaan sejenis yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat

loyalitas pasien, karena DF Clinic kurang memberikan kepuasan dalam hal harga

dan pelayanan. Menurut hasil wawancara tanggal 16 Februari 2012 dengan Mba

Rima Sapardiati dari pihak perusahaan, pasien yang beralih ke perusahaan

pesaing lain tidak memberitahukan sebelumnya kepada pihak perusahaan tetapi

mereka langsung beralih dan tidak kembali lagi. Oleh karena itu setiap konsumen

atau pasien yang datang langsung dianggap member oleh perusahaan, tanpa

ada pengecualian antara pasien yang baru pertama datang dengan pasien yang

sudah lama menjadi anggota dan melakukan perawatan di DF Clinic. Sedangkan

alasan beralih dari sisi konsumen yaitu mereka tergiur ingin mencoba perawatan

di perusahaan lain karena hasil yang di dapat setelah perawatan kadang tidak

sesuai dengan keinginan mereka.

Untuk mencapai loyalitas pasien dalam menggunakan suatu jasa, maka

perusahaan harus dapat memberikan kualitas terhadap jasanya. Kualitas

mencerminkan semua dimensi jasa yang menghasilkan manfaat bagi pasien.

Kualitas jasa sangat berhubungan dengan apa yang diinginkan konsumen.

(24)

konsumen. Dimensi kualitas jasa menurut Kotler dan Keller (2009:400), yaitu :

(1). Tangible (fasilitas fisik), (2). Emphaty (kemudahan), (3). Responsiveness

(cepat tanggap), (4). Reliability (keandalan) dan (5). Assurance (kepastian).

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa saling bersaing menawarkan

berbagai keunggulan, kemudahan dan memberikan perbedaan bagi para

pengguna produknya dengan klinik kecantikan lain. Berbagai pengembangan

produk dan jenis pelayanan pun dilakukan oleh DF Clinic untuk merebut hati

konsumen yaitu dengan cara memberikan jenis produk yang ditawarkan serta

service yang memuaskan

Perusahaan jasa harus dapat mengetengahkan secara konsisten jasa

yang berkualitas lebih tinggi daripada pesaingnya. Pelanggan (konsumen)

memilih penyedia jasa dengan membandingkan pelayanan yang dirasakan

(perceived services) dengan yang diharapkan (expected services). Jika

pelayanan yang dirasakan berada dibawah yang diharapkan, maka timbul suatu

ketidakpuasan pelanggan, rasa kepercayaan pelanggan terhadap penyedia jasa

menjadi berkurang (hilang), pendapatan perusahaan menurun dan akhirnya

membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.

Sebaliknya jika pelayanan yang dirasakan sama atau lebih besar yang

diharapkan, maka pelanggan merasa puas. Mereka akan menggunakan kembali

jasa tersebut dan memberitahukan kepada yang lain, sehingga menjadi alat

promosi yang efektif dan kelangsungan hidup perusahaan menjadi lebih terjamin.

Oleh karena itu penyedia jasa harus dapat mengidentifikasi keinginan konsumen

dalam hal kualitas pelayanan secara umum maupun khusus.

Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2007:115) menjelaskan bahwa

(25)

9

Kualitas berkaitan erat dengan kepusan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Selanjutnya, kepuasan pelanggan berkontribusi pada terciptanya rintangan beralih (switching barriers), biaya beralih (switching costs), dan loyalitas terhadap pelanggan.

Prioritas utama bagi DF Clinic saat ini adalah bagaimana meningkatkan

kepuasan pasien terhadap perusahaan sehingga pasien tertarik untuk melakukan

perawatan dan tetap loyal pada perusahaan. Strategi yang telah dilakukan oleh

DF Clinic untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan meningkatkan

kualitas pelayanan dengan cara menerapkan sistem one stop service,

menginovasi produk baru yang disesuiakan dengan kebutuhan pasien dan

memberikan pelayan secara maksimal kepada pasien, strategi harga yang

berjenjang sehingga semua segmen pasar dibidik, mengadakan event, atupun

talk show di pusat perbelanjaan, memberikan brosur, mengiklankan di Bandung

Infomedia, memberikan diskon, mengadakan program member get member dan

memperkuat perusahaan dan mengembangkan SDM dengan memberikan

pelatihan yang intensif bagi para dokter dan beautycian. Strategi-strategi di atas

yang dilakukan oleh DF Clinic merupakan service quality yaitu strategi untuk

menciptakan loyalitas pasien DF Clinic.

Penelitian ini dilakukan pada pasien DF Clinic program one stop service

cabang Leumah Neundeut Bandung. Berdasarkan uraian permasalahan di atas,

maka dirasakan perlu untuk melakukan penelitian mengenai sejauh mana

(26)

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dengan segala

perkembangan dan perubahan yang terjadi pada era globalisasi ini dan hal

tersebut berlaku bagi perusahaan kecantikan seperti DF Clinic yang terus

berkembang seiring dengan perkembangan industri kecantikan.

Perusahaan DF Clinic diharuskan untuk senantiasa menerapkan service

quality dengan meningkatkan pelayanan melalui sistem one stop service dalam

rangka untuk memenuhi loyalitas pelanggan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi

masalah penelitian ini diidentifikasi masalah kedalam tema sentral sebagai

berikut :

Semakin tingginya tingkat persaingan dalam bidang usaha kecantikan membuat tidak semua pasien merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Ketidakpuasan pasien tersebut dapat terlihat dari beralihnya pasien ke perusahaan lain. Jika hal ini terus berlanjut akan mengakibatkan eksistensi perusahaan menjadi terancam, sehingga perlu untuk memberikan service quality secara maksimal dan menerapkan sistem one stop service untuk menciptakan loyalitas pasien.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang

akan diteliti pada halaman selanjutnya :

1. Bagaimana gambaran service quality di DF Clinic Bandung.

2. Bagaimana gambaran loyalitas pasien di DF Clinic Bandung.

3. Seberapa besar pengaruh service quality terhadap loyalitas pasien DF

Clinic Bandung.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi

(27)

11

DF Clinic Bandung dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hasil temuan

berikut :

1. Gambaran service quality di DF Clinic Bandung.

2. Gambaran loyalitas pasien di DF Clinic Bndung.

3. Besarnya pengaruh service quality terhadap loyalitas pasien DF Clinic

Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut : 1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek

teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Pemasaran Jasa,

dengan pendekatan yang baru menyangkut service quality yang

dilakukan oleh klinik kecantikan DF Clinic Bandung. Serta menganalisis

pengaruhnya terhadap loyalitas pasien DF Clinic Bandung.

2. Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

aspek praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan

pemikiran bagi seluruh pihak perusahaan DF Clinic Bandung,

menyangkut service quality yang dilakukan oleh DF Clinic Bandung

terhadap loyalitas pasien DF Clinic Bandung.

3. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi kepada

perusahaan dan konsumen mengenai pengaruh service quality yang

dilakukan oleh perusahaan DF Clinic Bandung terhadap loyalitas pasien

(28)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh service quality terhadap

loyalitas pasien DF Clinic Bandung Adapun yang menjadi objek penelitian

sebagai variabel bebas (independent variable) yaitu service quality. Masalah

penelitian yang merupakan variabel terikat (dependent variable) adalah loyalitas

pelanggan. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien program one stop service DF

Clinic yang berada di jalan Leumah Neundeut No.10 Bandung.

Variabel bebas yang pertama adalah service quality yang terdiri dari

tangible (bukti langsung), emphaty (kemudahan), reliability (keandalan),

responesiveness (daya tanggap), dan assurance (jaminan). Masalah penelitian

yang merupakan variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan yang meliputi:

pembelian berulang, pembeli antar lini produk dan jasa, referensi kepada orang

lain, kekebalan terhadap tarikan daya pesaing.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2009:11) penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain.

Jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu

(29)

44

ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbaikan fitur

produk terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan

verifikatif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2009:11) “Metode survey digunakan

untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pegumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya”.

Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2009:7), “Yang dimaksud

dengan metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi

besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

distribusi, dan hubungan-hubungan variabel sosiologis maupun psikologis”.

Survei informasi dari sebagian informasi dari sebagian populasi (sampel

responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan

tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang

sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Seperti yang dikemukakan dalam objek penelitian, variabel yang diteliti

adalah pengaruh service quality (X) yang terdiri dari tangible (bukti langsung),

emphaty (kemudahan), reliability (keandalan), responesiveness (daya tanggap),

dan assurance (jaminan) terhadap loyalitas pasien (Y). Secara lebih rinci

(30)
[image:30.595.87.540.115.757.2]

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item Service Quality (X) Kualitas pelayanan adalah sebuah fokus evaluasi yang merefleksikan persepsi pelanggan tentang kualitas layanan reliabilitas, kualitas jaminan, kualitas tanggung jawab, kualitas empati, dan kualitas fisik (Zeithaml, Bitner & Dwayne (2009:103) Tangible (Bukti Langsung) Berkenaan dengan daya tarik yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, serta material yang digunakan perusahaan, dan penampilan karyawan.

 Penampilan fasilitas fisik.

 Peralatan

 Adanya penampilan fasilitas fisik yang menarik

 Peralatan yang digunakan sangat modern Interval Interval III.1 III.2 Emphaty (Kemudahan) Disini perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan.

 Kemudahan berinteraksi

 Kemudahan dalam pelayanan

 Kemudahan dalam menggunakan produk.

 Tingkat kemudahan perusahaan berinteraksi dengan pasien

 Tingkat kemudahan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pasien

(31)

46

LANJUTAN TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Responsiveness (Daya Tanggap) Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan pelayanan akan diberikan dan kemudian memberikan pelayanan secara tepat.

 Ketepatan waktu pelayanan.

 Memberikan penanganan secara cepat.

 Bersedia mendengar dan mengatasi keluhan pasien.

 Tingkat ketepatan waktu pelayanan sesuai yang telah dijanjikan

 Tingkat kecepatan dalam memberikan penanganan sesuai keinginan pasien

 Tingkat kemampuan perusahaan dalam mendengar dan mengatasi keluhan pasien. Interval Interval Interval Reliability (Keandalan) Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan pelayanannya sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

 Perawatan.

 Diagnosis terbukti akurat

 Tingkat perawatan yang diberikan perusahaan sangat baik

(32)

LANJUTAN TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Assurance (Jaminan) Perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.

 Pengetahuan.

 Keterampilan.

 Kepercayaan.

 Tingkat pengetahuan dokter dan

beautycian dalam menjelaskan kepada pasien tentang perawatan yang ada

 Tingkat keterampilan dokter dan

beautycian pada saat memberikan perawatan kepada pasien.

 Tingkat

kepercayaan yang diberikan perusahaaan dalam menjaga rahasia pasien. Interval Interval Interval Loyalitas Pelanggan (Y) Loyalitas pelanggan adalah pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan (Griffin,2005:5) . Pembelian Ulang

 Melakukan perawatan ulang karena peralatan yang modern

 Melakukan perawatan ulang karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

 Tingkat kesediaan melakukan perawatan ulang karena peralatan yang modern

(33)

48

LANJUTAN TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item

 Melakukan perawatan ulang karena waktu pelayanan sesuai janji

 Melakukan perawatan ulang karena keterampilan dokter sangat baik

 Melakukan perawatan ulang karena kemudahan dalam menggunakan produk

 Tingkat kesediaan melakukan perawatan ulang karena waktu pelayanan sesuai janji

 Tingkat kesediaan melakukan perawatan ulang karena

keterampilan dokter baik

 Tingkat kesediaan melakukan perawatan ulang karena kemudahan dalam menggunakan produk Interval Interval Interval Pembelian antar lini produk

 Melakukan jenis perawatan lain selain yang biasa dilakukan

 Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

 Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena waktu pelayanan sesuai janji

 Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena keterampilan dokter sangat baik

 Tingkat kesediaan melakukan jenis perawatan lain selain yang biasa dilakukan

 Tingkat kesediaan melakukan jenis perawatan lain selain yang biasa dilakukan karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

 Tingkat kesediaan melakukan jenis perawatan lain selain yang biasa dilakukan karena waktu pelayanan sesuai janji

(34)

LANJUTAN TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

 Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena kemudahan dalam menggunakan produk

 Tingkat kesediaan melakukan jenis perawatan lain selain yang biasa dilakukan karena kemudahan dalam menggunakan produk

Referensi kepada orang lain

 Merekomendasik an perawatan karena peralatan yang digunakan modern

 Merekomendasik an perawatan karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

 Merekomendasik an perawatan karena waktu pelayanan sesuai janji

 Merekomendasik an perawatan karena keterampilan dokter sangat baik

 Merekomendasik an perawatan karena kemudahan dalam menggunakan produ

 Tingkat kesediaan merekomendasikan perawatan karena peralatan yang digunakan modern

 Tingkat kesediaan merekomendasikan perawatan karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

 Tingkat kesediaan merekomendasikan perawatan karena waktu pelayanan sesuai janji

 Tingkat kesediaan merekomendasikan perawatan karena keterampilan dokter sangat baik

 Tingkat kesediaan merekomendasikan perawatan karena kemudahan dalam menggunakan produk Interval Interval Interval Interval Interval Kekebalan terhadap tawaran dari pesaing

 Peralatan yang modern tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

 Penanganan dokter sesuai kebutuhan tidak membuat pindah ke klinik lain

 Tingkat kekebalan terhadap tawaran dari pesaing karena peralatan yang modern

 Tingkat kekebalan terhadap tawaran dari pesaing karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

Interval

(35)

50

LANJUTAN TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

 Waktu pelayanan yang sesuai janji tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

 Keterampilan dokter yang sangat baik tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

 Kemudahan dalam menggunakan produk tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

 Tingkat kekebalan terhadap tawaran dari pesaing karena waktu pelayanan yang sesuai janji

 Tingkat kekebalan terhadap tawaran dari pesaing karena keterampilan dokter yang sangat baik

 Tingkat kekebalan terhadap tawaran dari pesaing karena kemudahan dalam menggunakan produk Interval Interval Interval

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Menurut Husein Umar (2008:42) yang dimaksud

dengan data primer dan data sekunder adalah :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung

secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung

dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu, dengan kata

lain data primer diperoleh secara langsung.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil

penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya yang

diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan

jurnal ilmiah. Ada dua jenis data sekunder, yaitu data internal dan data

(36)

dalam perusahaan, sedangkan data eksternal dapat berupa data yang

dipublikasikan secara umum dan yang diperdagangkan.

Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber yang digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2

[image:36.595.113.513.240.606.2]

di bawah ini :

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis

Data Sumber Data

1. Tingkat Pertumbuhan Sektor Industri Kosmetik dan Toiletries Tahun 2010-2011

Primer Diolah dari Majalah SWA 10/XXVI/12 Mei-25 Mei 2010, dan SWA 12/XXVII/9 Juni-22 Juni 2011

2. Alamat Klinik Kecantikan dan Penyedia Jasa Skin Care di Kota Bandung

Sekunder www.telpon.info/klinik-kecantikan

3. Jenis Perawatan Yang Bertambah Tahun 2008-2011

Sekunder Brosur DF Clinic Bandung

4. Loyalitas Pasien DF Clinic Primer Pra Penelitian terhadap 50 orang responden tahun 2011

5. Data Jumlah

Perkembangan Member Tahun 2008-2011

Sekunder DF Clinic Bandung

6. Persentase Pasien Yang Beralih dari DF Clinic

Primer Pra Penelitian 2012

Sumber: Hasil pengolahan data 2011

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:90). Penentuan populasi harus

dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi

sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan

(37)

52

dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut

hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan

pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada

penelitian ini adalah jumlah pasien DF Clinic di Leumah Nendeut Bandung

sebanyak 2610 pasien. (Sumber : Data Perusahaan DF Clinic 2011)

3.2.4.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2009:116) adalah: ”Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dari populasi yang telah ditentukan di

atas, maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu

sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar

dalam artian sampel tersebut harus representatif atau mewakili dari populasi

tersebut. Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang

representatif atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi

mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Dalam penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini disebabkan

karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga. Maka penelitian diperkenankan

mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan

bagian yang diambil tersebut mewakili bagian lain yang diteliti.

Penentuan sampel dari populasi yang telah ditetapkan, perlu dilakukan

suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Husein Umar (2008:141),

mengemukakan ukuran sampel dari suatu populasi dapat menggunakan

bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik

Slovin dengan rumus sebagai berikut :

2 1 Ne

N n

(38)

Keterangan :

n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e = 0,1)

n = 2610 1+2610 (0,1)2

n = 2610 26,11

n = 99,96 (dibulatkan menjadi 100)

Berdasarkan perhitungan di atas, ukuran sampel minimal yang digunakan

dalam penelitian ini dengan α = 0,1 dan derajat kepercayaan 90%, adalah

sebesar minimal 100 sampel.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat

diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Suharsimi

Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dialkukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh

atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Menurut Sugiyono (2008:73), ”Teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel”. Terdapat dua jenis sampel yaitu sampel probability dan

nonprobability. Sampel probability merupakan sampel dimana setiap elemen atau

anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel

sedangkan sampel nonprobability kebalikan dari probability dimana setiap

elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama dan pemilihan sampel

(39)

54

Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu simple

Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling dan Cluster

Sampling. Sedangkan sampel nonprobability memiliki tiga jenis teknik penarikan

yaitu Convinience Sampling, Purposive Sampling, Snowball Sampling.

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi

penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random

sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:134) teknik ini digunakan apabila

populasi yang diteliti dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama

kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi

sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari

perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan

sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan

dengan cara kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Penelitian ini

memperoleh data dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari

para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang

terhadap variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain

mengenai kualitas produk dan harga serta loyalitas pelanggan.

(40)

a. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek

yang sedang diteliti yaitu pasien DF Clinic di Jalan Leumah Neundeut No.

10 Bandung.

b. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung

dengan pihak DF Clinic.

c. Angket/kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Angket berisi pertanyaan dan

pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden,

angket ditujukan kepada pasien DF Clinic di Jalan Leumah Neundeut No.

10 Bandung.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Skala yang digunakan untuk pengumpulan data adalah semantic

differensial, Sugiono (2008:138) :

[image:40.595.116.513.183.639.2]

Semantic differential adalah salah satu bentuk instrumen pengukuran yang berbentuk skala, yang dikembangkan oleh Osgood. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

TABEL 3.3

SEMANTIC DIFFERENSIAL UNTUK MENGUKUR LOYALITAS PASIEN DF CLINIC

Service Quality

7 6 5 4 3 2 1 Loyalitas

Sangat setuju

- - - Sangat

tidak setuju

Sumber : Sugiyono (2008:138)

Responden yang memberi penilaian dengan angka 7, berarti persepsi

responden terhadap loyalitas sangat positif, sedangkan apabila memberi

jawaban pada angka 4 berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1

(41)

56

Data mempunyai kedudukan yang penting dalam suatu penelitian karena

menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk

hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan

mutu yang baik. Akuratnya data tergantung dari instrument pengumpulan data,

sedangkan instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan yaitu validitas

dan realibilitas.

3.2.6.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu

instrumen.

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:168) :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.

Pendapat lebih jelas diungkapkan oleh Asep Hermawan (2008:211)

“Validitas data merupakan suatu proses penentuan apakah suatu wawancara

dalam survei atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas dari bias”.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment

yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :

   

   

2 2

   

2 2

n

XY

X

Y

r

n

X

X

n

Y

Y

 

(Suharsimi Arikunto 2009:170)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

X

= Jumlah skor dalam distribusi X

Y

= Jumlah skor dalam distribusi Y

2
(42)

2

Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program

SPSS 16.0 for windows.Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya

[image:42.595.114.509.244.535.2]

koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2009:245) dapat dilihat pada

Tabel 3.4 sebagai berikut :

TABEL 3.4

INTERPRETASI NILAI KOEFISIEN KORELASI INTERVAL KOEFISIEN Interpretasi Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Sangat Tinggi Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Tinggi Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Cukup Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Rendah Antara 0.000 sampai dengan 0.200 Sangat Rendah Sumber: Suharsimi Arikunto (2009: 245)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini

adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang

divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji

adalah validitas dari instrumen service quality sebagai variabel X dan loyalitas

sebagai variabel Y. Jumlah pertanyaan untuk Variabel X adalah 13 item

pertanyaan yang valid, sedangkan untuk item Variabel Y berjumlah 20

pertanyaan dan setelah di uji terdapat 20 item pertanyaan yang valid. Berikut

(43)

58

[image:43.595.117.511.112.626.2]

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS SERVICE QUALITY

NO. PERNYATAAN rhitung rtabel KET

SERVICE QUALITY 1. Tangible (Bukti Langsung)

1. Penampilan fasilitas fisik di DF Clinic sangat menarik

0,521 0,374 Valid

2. Peralatan yang digunakan oleh DF Clinic sangat modern

0,494 0,374 Valid

2. Emphaty (Kemudahan)

3. DF Clinic sudah memberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan pasien

0,487 0,374 Valid

4. DF Clinic sudah memberikan kemudahan pelayanan kepada pasien

0,482 0,374 Valid

5. DF Clinic sudah memberikan kemudahan dalam menggunakan produk

0,470 0,374 Valid

3. Responsiveness (Daya Tanggap)

6. Ketepatan waktu pelayanan sudah sesuai yang dijanjikan.

0,529 0,374 Valid

7. Kecepatan penanganan perawatan sudah sesuai keinginan Anda

0,594 0,374 Valid

8. DF Clinic bersedia mendengar dan mengatasi keluhan dengan baik

0,684 0,374 Valid

4. Reliability (Keandalan)

9. Perawatan yang diberikan oleh DF Clinic sudah sangat baik

0,581 0,374 Valid

10. Diagnosis keluhan akurat sejak pertama kali berkunjung

0,546 0,374 Valid

5. Assurance (Jaminan)

11. Jaminan pengetahuan yang dimiliki dokter dan beautycian sudah bagus

0,703 0,374 Valid

12. Keterampilan yang dimiliki dokter dan beautycian sudah ahli

0,555 0,374 Valid

13. DF Clinic sudah menjaga rahasia pasien dengan baik.

0,528 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel service quality dapat

diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi assurance (jaminan)

dengan item pertanyaan jaminan pengetahuan yang dimiliki dokter dan

(44)

pada dimensi emphaty (kemudahan) dengan item pertanyaan kemudahan dalam

menggunakan produk yang bernilai 0,470 sehingga dapat ditafsirkan bahwa

indeks korelasinya tinggi.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

didapat nilai r tabel sebesar 0,374. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel service quality berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen

yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows, menunjukkan

bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar

jika dibandingkan dengan rtabel.

Berikut ini Tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel loyalitas yang

pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Y.

[image:44.595.109.512.278.746.2]

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS LOYALITAS PELANGGAN

NO. PERNYATAAN rhitung rtabel KET

LOYALITAS PELANGGAN 1. Pembelian ulang (Repetition)

1. Melakukan perawatan ulang karena peralatan yang modern

0,556 0,374 Valid

2. Melakukan perawatan ulang karena kemudahan dalam menggunakan produk

0,582 0,374 Valid

3. Melakukan perawatan ulang karena waktu pelayanan sesuai janji

0,619 0,374 Valid

4. Melakukan perawatan ulang karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

0,626 0,374 Valid

5. Melakukan perawatan ulang karena keterampilan dokter sangat baik

0,625 0,374 Valid

2. Pembelian di luar lini produk (Purchase across product line) 6. Melakukan jenis perawatan lain selain yang

biasa dilakukan

0,704 0,374 Valid

7. Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena kemudahan dalam menggunakan produk

0,548 0,374 Valid

8. Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena waktu pelayanan sesuai

(45)

60

NO. PERNYATAAN rhitung rtabel KET

LOYALITAS PELANGGAN janji

9. Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

0,627 0,374 Valid

10. Melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena keterampilan dokter sangat baik

0,405 0,374 Valid

3. Referensi kepada orang lain (Refers to others) 11. Merekomendasikan perawatan karena

peralatan yang digunakan modern

0,452 0,374 Valid

12. Merekomendasikan perawatan karena kemudahan dalam menggunakan produk

0,583 0,374 Valid

13. Merekomendasikan perawatan karena waktu pelayanan sesuai janji

0,487 0,374 Valid

14. Merekomendasikan perawatan karena penanganan dokter sesuai kebutuhan

0,556 0,374 Valid

15. Merekomendasikan perawatan karena keterampilan dokter sangat baik

0,582 0,374 Valid

4. Kekebalan terhadap tawaran dari pesaing (immunity) 16. Peralatan yang modern tidak membuat Anda

pindah ke klinik lain

0,619 0,374 Valid

17. Kemudahan dalam menggunakan produk tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

0,626 0,374 Valid

18. Waktu pelayanan yang sesuai janji tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

0,625 0,374 Valid

19. Penanganan dokter yang sesuai kebutuhan tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

0,704 0,374 Valid

20. Keterampilan dokter yang sangat baik tidak membuat Anda pindah ke klinik lain

0,548 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Tabel 3.6 pada instrumen variabel loyalitas dapat diketahui bahwa nilai

tertinggi terdapat pada dimensi pembelian di luar lini produk (purchase across

product line) dan dimensi kekebalan terhadap tawaran dari pesaing (immunity)

dengan item pertanyaan melakukan jenis perawatan lain selain yang biasa

dilakukan dan penanganan dokter yang sesuai kebutuhan tidak membuat Anda

pindah ke klinik lain yang bernilai 0,704 Sedangkan nilai terendah terdapat pada

[image:45.595.107.508.109.587.2]
(46)

pertanyaan melakukan perawatan selain yang biasa dilakukan karena

keterampilan dokter yang baik yang bernilai 0,405 sehingga dapat ditafsirkan

bahwa indeks korelasinya tinggi.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

didapat nilai r tabel sebesar 0,374. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel loyalitas pelanggan berdasarkan hasil perhitungan validitas item

instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows,

menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor

rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel .

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat

pengumpulan data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan,

kestabilan dan konsistensinya didalam mengungkapkan gejala tertentu dari

sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada saat yang berbeda.

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:178)

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian

dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal

(47)

62

 

            

2 2 1 1 11 t b

s

s

r

k k

(Husein Umar, 2008:170)

Keterangan:

11

r

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

t

s

= Deviasi standar total

2

s

b = Jumlah deviasi standar butir

Sedangkan rumus variansnya adalah:

 

1

2 2 2

n

N

x

X

s

(Husein Umar, 2008:172)

Keterangan : N = Jumlah sampel

n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih

2

s

= Nilai varians

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika koefisian internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2) Jika koefisian internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

didapat nilai r tabel sebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diketahui bahwa

semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan

(48)
[image:48.595.123.509.116.204.2]

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

NO. VARIABEL rhitung rtabel KET

1 Service Quality 0,872 0,374 Reliabel

2 Loyalitas Pelanggan 0,919 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis 3.2.7.1 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah

dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan

data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik

analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang

diajukan.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket

ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh

responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tahap sebagai

berikut :

1. Menyusun data

Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden,

kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tabulasi data

Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Memberi skor pada tiap item

(49)

64

c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

3. Menganalisis Data

Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan

rumus-rumus statistik, menginterprestasi data agar diperoleh suatu

kesimpulan.

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam

penelitian kuantitatif ini adalah metode analisis analytical (explanatory),

maka dilakukan analisis regresi linier. Karena penelitian ini menganalisis dua

variabel, yaitu service quality (X) dan loyalitas (Y), maka teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana.

3.2.7.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan

antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan

membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji

signifikasinya penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

mendeskripsikan variabel-variabel peneltian, antara lain :

1. Analisis Deskriptif Variabel X (Service Quality)

Variabel X terfokus pada penelitian terhadap pelaksanaan service quality

pada DF Clinic yang meliputi tangible (bukti langsung), emphaty

(kemudahan), responsiveness (daya tanggap), reliability (keandalan), dan

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1
ALAMAT KLINIK KECANTIKAN DAN  PENYEDIA JASA TABEL 1.2 SKIN CARE
TABEL 1.3 JENIS PERAWATAN TAHUN 2008-2011
+7

Referensi

Dokumen terkait