• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH

WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh

Mohamad Gardea Nugraha 0906672

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH

WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI

Oleh

Mohamad Gardea Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mohamad Gardea Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

MOHAMAD GARDEA NUGRAHA

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH

WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Drs. Nunu Heryanto, M.Si. NIP. 19560810 198101 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Iip Saripah, M.Pd NIP. 19701210 199802 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(4)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Abstrak

Mohamad Gardea Nugraha, Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Masalah pokok di fokuskan kepada pemanfaatan hasil pembelajaran ketermpilan membuat aksesoris manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani.Penelitian ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran, mengukur peningkatan kemampuan warga belajar, mendeskripsikan pemanfaatan hasil pembelajaran. Dari tujuan tersebut peneliti merumuskan beberapa pertanyaan penelitian yaitu: 1) Bagaimana proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ? 2) Bagaimana hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ? 3) Bagaimana pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?

Landasan konseptual teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep belajar PLS, konsep life skill,konsep pemberdayaan masyarakat dan konsep PKBM

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data dengan mendeskripsikan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Pemilihan subjek peneliti menggunakan

purposive sample,yaitu menentukan sample dengan pertimbangan-pertimbangan dan tujuan tertentu,yaitu subjek sebanyak 5(lima) orang, yang terdiri dari 1(satu) orang pengelola program,1(satu) orang sumber belajar dan 3(tiga) orang warga belajar.

Hasil penelitian dapat data mengenai: 1)Proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani adalah terdapat perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan sehingga memperlancar dalam pelaksanaan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik. 2) Hasil belajar melihat 3 ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik. 3) Pemanfaatan hasil belajar, 3 warga belajar memafaatkan hasil belajarnya dengan 2 warga belajar menjadi pengrajin aksesoris manik-manik dan 3 warga belajar tersebut sudah dapat membelajarkan orang lain.

(5)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Abstract

Mohamad Gardea Nugraha, Utilization Learning Skills Accessories Bead Making By Residents Learning at CLC Mitra Insani

Focus on the central issue in the use of learning outcomes skill making beaded accessories by the learners at PKBM Mitra Insani . This study aimed to describe the learning process , learning outcomes , and the use of learning outcomes . The goal of researchers formulate some research questions are: 1 ) How does learning skills education in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani ? 2 ) How do the learning outcomes of vocational education in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani ? 3 ) How does utilization of the learning outcomes of vocational education in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani ?

Conceptual theoretical foundation used in this study is the concept of learning PLS , life skill concepts , the concept of empowering the community and the concept of PKBM

The method used is descriptive method with qualitative approach . The data was collected by interview and observation . While the techniques of data analysis to describe the data , data reduction and conclusion . Subject selection researchers used purposive sample , which was to determine the sample considerations and specific purpose , that is the subject of five (5 ) members , consisting of 1 ( one) program manager , 1 ( one ) person learning resources and 3 ( three ) the learners .

The results obtained data on: education learning process skills in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani is there planning , implementation and evaluation that consists of components that are interconnected so as to accelerate the implementation of the educational program skills to make beaded accessories manik.2 ) study results in view of the three domains , namely : cognitive, affective and psychomotor domains . 3 ) Utilization of learning outcomes , 3 residents are able to learn the results of their study memafaatkan 2 residents to learn a beaded accessories craftsman and 3 learners are already able membelajarkan others

Based on research carried researcher to conclude that the vocational education program at PKBM selenggaran by Mitra Insani can deliver learning outcomes such as changes in the cognitive, affective and psychomotor domains . Besides, the learners are able to take advantage of the learning outcomes that have been acquired during the learning process progress.

(6)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR dan BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Konsep Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Pengertian Pembelajaran ... 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 12

4. Komponen-komponen Proses Pembelajaan ... 12

5. Teori Pembelajaran dalam PLS ... 15

6. Tipe Kegiatan Belajar Keterampilan ... 16

7. Hasil Belajar ... 18

B. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 21

1. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 21

(7)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 28

4. Ciri-ciri Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 28

5. Sasaran Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill)... 29

C. Konsep Pemberdayaan ... 30

1. Pengertian Pemberdayaan ... 30

2. Perinsip Pemberdayaan Masyarakat ... 32

3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ... 33

4. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat ... 35

5. Upaya dalam Memperdayakan Masyarakat ... 35

6. Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ... 36

7. Pendekatan Pemberdayan Masyarakat ... 37

D. Konsep Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ... 37

1. Definisi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)... 37

2. Tujuan dan Tugas PKBM ... 39

3. Fungsi PKBM ... 40

4. Prinsip Pengembangan PKBM ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 44

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian... 47

D. Definisi Operasional... 50

E. Instrumen Penelitian... 51

F. Teknik Pengumpulan Data ... 53

G. Triangulasi Data ... 55

H. Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 59

(8)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Gambaran Umum Program Pendidikan Keterampilan membuat Aksesoris

manik-manik ... 74

D. Identitas Informan Penelitian ... 77

E. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 114

A.Kesimpulan ... 114

B.Saran ... 116

(9)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Jayagiri...………. 60

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa Jayagiri... 60

Tabel 4.3 Keadaan Mata Pencaharaian di Desa Jayagiri ……….. 62

Tabel 4.4 Agama kepercayaan di Desa Jayagiri ...……….. 63

Tabel 4.5 Tenaga Pendidik ... ………... 68

Tabel 4.6 Bangunan ... ... 69

Tabel 4.7 Sarana belajar ……… 70

Tabel 4.8 Program yang di selenggarakan di PKBM Mitra Insani……… 70

Tabel 4.9 Wilayah kerja dan Kelompok sasaran...……... 73

Tabel 4.10 Data pengeloa Program Pendidikan Keterampilan membuat Aksesoris-manik-manik...……… 75

Tabel 4.11 Data Warga Belajar...………. 76

(10)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR dan BAGAN

(11)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian……… 123

Lampiran 2 Instrumen Penelitian………... 126

Lampiran 3 Hasil Pembelajaran... 136

(12)

1

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHUALUAN

A.Latar Belakang

Dalam memasuki abad ke-21, dunia pendidikan di Indonesia

menghadapi tantangan besar, sebagai akibat krisis ekonomi, dunia pendidikan

dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan

yang telah tercapai.

Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas akan sangat

dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global dan itu akan terwujud dari

hasil pembangunan pendidikan nasional yang baik, tangguh dan mantap.

Untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka perlu adanya

suatu upaya yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia

seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Terdapat dua hal penting yang perlu

diperhatikan secara seksama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

yaituseperti yang diungkapkan oleh Emil Salim dalam Irfan (2012:3) sebagai

berikut: Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia secara fisik

meliputi peningkatan kesehatan dan kesegaran jasmani, serta usaha

meningkatkan kualitas perbaikan gizi masyarakat. Kedua, peningkatan

kualitas sumber daya manusia non fisik ditujukan bagi peningkatan kualitas

pendidikan dan keterampilan, pengembangan mental dan spiritual, peningkatan

etos kerja dan yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan kadar produktivitas

kerja.

Dari pernyataan diatas, pendidikan memegang peranan penting dalam

segala aspek kehidupan, karena melalui pendidikan,kualitas sumber daya manusia

akan terangkat sehingga menciptakan manusia yang kompeten dan dapat

meningkatan kualitas hidupnya. Tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu

membuat manusia itu berdaya, mampu meningkatkan kemampuan,

meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan agar terbebas dari

(13)

2

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemandirian, keswadayaan dan partisipasi serta demokrasi dalam kehidupan

bermasyarakat.

Secara yuridis sistem pendidikan di Indonesia tertuang dalam

Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang dinyatakan sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaagamaan, pengendalaian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas UU N0 20 tahun

2003,yaitu untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta

didik (masyarakat) agar menjadi manusia yang memiliki akhlak yang mulia,

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, mempunyai

kecakapan, mandiri dan kreatif serta bertanggung jawab.

Pendidikan dipandang sebagai modal penting untuk memutuskan rantai

kemiskinan dan penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan

panjang. Pentingnya pendidikan menyebabkan United Nations Development Programme (Depdagri 1997) menetapkan bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu alat untuk mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu

wilayah.

Departemen Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan pendidikan di Indonesia, menetapkan berbagai kebijakan

dan upaya pengembangan pendidikan melalui pendekatan “broad based

education” atau pendidikan berbasis pada kebutuhan masyarakat luas. Kebijakan dan upaya ini turut melibatkan partisipasi masyarakat, baik melalui jalur

pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah (PLS), termasuk program

life skill.

Pendidikan Luar Sekolah sebagai salah satu jalur pendidikan nasional

diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan

pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap

pendidikan sekolah dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat

(14)

3

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

daerah (Fasli Jalal, Dedi Supriadi. 2001) dapat disimpulkan bahwa apabila

pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal) ingin melayani, dicintai, dan

dicari masyarakat, maka mereka harus berani meniru apa yang baik dari apa

yang tumbuh di masyarakat dan kemudian diperkaya dengan

sentuhan-sentuhan yang sistematis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai

dengan lingkungan masyarakatnya. Strategi itulah yang perlu terus

dikembangkan dan dilaksanakan oleh pendidikan luar sekolah dalam

membantu menyediakan pendidikan bagi masyarakat khususnya usia

produktif yang karena berbagai hal tidak terlayani oleh jalur formal/sekolah.

Salah satu program pendidikan luar sekolah yang sedang

dikembangkan adalah pendidikan kecakapan hidup (life skill), Pendidikan kecakapan hidup (life skill) merupakan pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intlektual, dan kecakapan

vocational untuk bekerja atau berusaha mandiri.

Kecakapan hidup sangat diperlukan oleh setiap individu dalam rangka

menunjang kelangsungan kehidupannya. Karena pada hakekatnya pendidikan

kecakapan hidup dalam Pendidikan Luar Sekolah adalah upaya untuk

meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap serta kemampuan yang

memungkinkani warga belajar dapat hidup secara mandiri. Dirjen Pendidikan

Luar Sekolah Depdiknas dalam Pedoman Program Life skills (2004 : 2) menggambarkan bahwa program pendidikan kecakapan hidup secara khusus

bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik yaitu antara lain

(1) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam

memasuki dunia kerja baik bekerja secara mandiri (wirausaha) dan atau

bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang

semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, (2) Memiliki motivasi dan

etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan

mampu bersaing di pasar global, (3) Memiliki kesadaran yang tinggi tentang

pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota

(15)

4

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pendidikan dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan

masyarakat.

Menurut Delor (2008 : 1) mengatakan bahwa pada dasarnya program life skills ini berpegang pada empat pilar pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a) Learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan)

Learning to know yang dimaksud Delors bukan sekadar jenis belajar memperoleh informasi yang sudah dimodifikasi atau dirinci, tetapi

menguasai instrumen-instrumen pengetahuan itu sendiri.

Instrumen-instrumen pengetahuan ini memampukan orang untuk memahami

sedikitnya tentang lingkungannya untuk dapat hidup dengan harkat, untuk

mengembangkan kecakapan kerja, dan untuk berkomunikasi selain mendasari

kegemaran untuk memahami, mengetahui, dan menemukan dalam kerangka

membangun pengetahuan.

b) Learning to do (belajar untuk dapat berbuat/bekerja)

Learning to do, jenis belajar ini tidak sesederhana konsep tradisional dengan mengajar warga belajar mempraktekan apa yang sudah dipelajari dalam

rangka mempersiapkan seseorang untuk tugas praktis pembuatan sesuatu,

tetapi lebih merupakan representasi belajar kecakapan hidup, suatu

kecakapan yang memadukan sejumlah unsur keterampilan kognitif,

keterampilan teknikal (praktikal), dan sikap (keterampilan sosial/humaniora).

c) Learning to be (belajar untuk menjadi orang yang berguna)

Learning to be merupakan tujuan akhir dari proses belajar. Jenis belajar ini bertumpu pada asumsi, manusia belajar bagi dirinya sendiri untuk

pemenuhan perkembangan seutuhnya tiap manusia-jiwa dan

raga-inteligensi, kepekaan, tanggung jawab pribadi, dan nilai-nilai spiritual.

d) Learning to life together (belajar untuk dapat hidup bersama dengan

orang lain)

Learning to lifetogether merupakan antesis dari berbagai bentuk-kompetisi, persaingan, perselisihan, petengkaran, dan peperangan-dalam

berbagai sektor kehidupan, baik politik, ekonomi, agama, dan sebagainya.

(16)

5

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang dilandasi perdamaian, kebersamaan, keselarasan, dan keserasian

berkehidupan melalui usaha- usaha atau kerja kolaboratif guna mencapai

tujuan bersama, bukan membangun semangat kompetisi

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah

yang menyediakan informasi dan kegiatan belajar sepanjang hayat atau

pendidikan sepanjang hayat (life long education) bagi masyarakat agar mereka lebih berdaya. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dibentuk

untuk memperluas kesempatan warga masyarakat khususnya yang tidak

mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental

yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas

hidupnya.

Dipilihnya PKBM Mitra Insani yang terletak di Kampung Lebak Cihideng

,desa Lembang yang berdiri pada tanggal 12 Mei 2008, sebagai objek penelitian

karena keterlibatan kegiatan PKBM khususnya dalam program pendidikan

keterampilan atau juga bisa disebut dengan istilah life skill. Salah satu program pendidikan keterampilan yang sudah dijalankan di PKBM Mitra Insani ini

adalah tentang pembelajaran pendidikan keterampilan membuat aksesoris

manik yang bertujuan untuk memberikan keterampilan membuat aksesoris

manik-manik. bekal pengetahuan, kemampuan fungsional praktis termasuk perubahan

sikap untuk bekerja maupun berwirausaha mandiri, membuka lapangan kerja dan

lapangan usaha sekaligus memanfatakan peluang yang dimiliki sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan yang akhirnya dapat memperbaiki kehidupan.Pada

program ini, diikuti oleh peserta dari warga belajar orang tua kober, yang sedang

menunggu anak-anaknya mengikuti porgram kober dan masyarakat sekitar,

Program life skill ini dilaksanakan di PKBM Mitra Insani setiap hari Senin-Rabu,

dimulai dari pukul 09.00 sampai 10.30.

Sampai sekarang PKBM Mitra Insani sudah dikenal dengan salah satu

produk aksesorisnya dan produknya sudah di pasarkan ke beberapa daerah dengan

cara mengikuti pameran-pameran seperti daerah Bandung,Cirebon dan lain-lain.

(17)

6

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti

merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pemanfaatan hasil

belajar pendidikan keterampilan membuat manik-manik oleh warga belajar di

PKBM Mitra Insani.

B. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh warga belajar untuk

meningkatkan kesejahteran dan pendapatan ekonomi untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

2. Latar belakang pendidikan warga belajar mayoritas hanya luluasan SD

sehingga mengakibatkan rendahnya kreativitas dan keterampilan yang di

miliki warga belajar.

3. Warga belajar di PKBM Mitra Insani mayoritas ibu-ibu rumah tangga

sehinggga untuk mengisi waktu luang ibu-ibu tersebut mengikuti program

pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik.

4. Peluang wirausaha dalam segi keterampilan membuat aksesoris

manik-manik masih terbuka lebar.

5. Program pendidikan keterampikan membuat aksesoris manik-manik

mendapat respon yang bagus di masyarakat.

Dari identifikasi masalah yang sudah dipaparkan,agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

” Bagaimana pemanfaatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat

aksesoris manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani ?

Untuk memperjelas lingkup penelitian, peneliti mencoba untuk merumuskan

ke dalam beberapa pertanyaan yaitu

1. Bagaimana proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam

pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?

2. Bagaimana hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan

aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?

3. Bagaimana pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam

(18)

7

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C . Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran dalam pembuatan keterampilan

aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam pembuatan keterampilan

aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

3. Untuk mengetahui pemanfatan hasil pembelajaran dalam pembuatan

keterampilan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data

mengenai manfaat hasil program pendidikan keterampilan dalam hal

kemampuan berwirausaha. Maka dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Secara konseptual

Secara konseptual hasil penelitian ini mengembangkan tindak lanjut

pembelajaran berbasis lise skill , yaitu mengenai pemanfaatan hasil

belajar dalam meningkatkan kemandirian lulusan.

2. Secara Praktis

a. Bagi penyelenggara program ini dapat dijadikan umpan balik

untuk pengembangan program selanjutnya.

b. Sebagai bahan kajian bagi pihak yang berminat untuk program lebih

lanjut terhadap aspek yang sama dengan kajian yang berbada.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyajikan sistematika penulisan

skripsi sebagai berikut :

BAB I, berisi tentang pendahuluan, yang didalamnya membahasa tentang

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

(19)

8

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB II, Landasan Teoritis, Pembelajaran pendidikan luar sekolah merupakan

dasar penelitian atau teori yang melandasi permasalahan penelitian.

BAB III, Meliputi metodologi penelitian yang di gunakan peneliti dalam

melakukan penelitian di lapangan.

BAB IV, Pembahasan, mengemukakan tentang hasil penelitian yang meliputi

pengelolaan dan analisis data.

BAB V, Kesimpulan dan Saran, didalamnya dibahas dari hasil penelitiandan

saran yang sekiranya dapat memberiakan masukan bagi pihak-pihak terbaik an

(20)

44

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PKBM Mitra Insani Jln. Pasir Ipis Kp.

Lebak Cihideung RT.03.RW. 17 Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kab.

Bandung Barat. Subjek penelitian merupakan salah satu komponen utama yang

mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena

subjek penelitian merupakan salah satu kajian dalam suatu penelitian. Untuk

memperoleh atau menggali data tentang “Pemanfaatan hasil pembelajaran

pendididkan keterampilan membuat aksesoris manik-manik oleh warga belajar di

PKBM Mitra Insani” 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel

dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda atau

lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti, dengan kata lain subjek

penelitian merupakan sesuatu yang di dalam dirinya melekat suatu objek

penelitian. Subjek penelitian yang dijadikan sumber data dalam

penyelenggaraan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris

manik-manik danpemanfaatan hasil belajar pendidikan keterampialn membuat aksesoris

manik-manik .Sumber utama untuk memberikan informasi yang diperlukan,

yaitu tiga orang warga belajar yang telah selesai mengikuti program.

Kemudian peneliti mengadakan triangulasi dengan salah seorang sumber

belajar/narasumber dan pengelola penyelenggara program.

Alasan peneliti memilih lima orang subyek penelitian didasarkan pada apa

yang dikemukakan oleh Nasution (2003 :27), bahwa dalam penelitian kualitatif

tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus

tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan

diberlakukan ke populasi, tetapi di transferkan ke tempat lain pada situasi sosial

yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Dalam

(21)

45

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sumber data, dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang

memberikan data.. Jumlah subyek penelitian tidak ditentukan secara ketat, tetapi

tergantung pada tercapainya “redundancy”, yaitu ketuntasan atau kejenuhan

data, artinya bahwa dengan menggunakan informan selanjutnya boleh

dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti

(Nasution, 2003:33). Di dalam prinsip penelitian ini, subyek penelitian diminta

menunjukkan informasi lain sampai pada akhirnya peneliti tidak menemukan

lagi informasi baru yang berkaitan dengan data yang diperlukan.

Penentuan subjek pada penelitian ini, ditentukan berdasarkan teknik

purposive sample atau sampel bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu subjek penelitian dipilih dengan maksud tertentu dan lebih bersifat selektif,

informan yang diambil oleh peneliti karena informan tersebut dianggap

dapat lebih dipercaya oleh peneliti sendiri dan berdasarkan maksud untuk

menemukan jawaban tentang pemanfaatan hasil belajar pendidikan keterampilan

membuat aksesoris manik-manik yaitu para lulusan warga belajar yang

terdaftar di dalam administrasi lembaga, aktif dalam kegiatan kelompok

belajar,waktu pembelajaran jarang absen, memiliki semangat dan ketekunan

yang tinggi , terus berkarya dan dapat membelajarkan orang lain.

Demikian halnya dengan informan sumber belajar, yaitu narasumber yang

mengarahkan, membimbing secara langsung para warga belajar. Juga

informan pengelola penyelenggara program, dimana merupakan pengelola

lembaga penyelenggara program pendidikan keterampilan membuat aksesoris

manik-manik. Dari para lulusan atau warga belajar program pendidikan

keterampilan membuat aksesoris manik-manik, peneliti akan menggali data

dan informasi tentang pemahaman dan pengetahuannya pada saat sebelum

dan sesudah mengikuti pendididkan keterampilan, hasil yang didapatkan dan

pemanfaatan dari hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat aksesoris

manik-manik. Dari penyelenggara data yang akan digali yaitu berhubungan

dengan sejarah lembaga, latar belakang dan kebijakan dalam penyelenggaraan

(22)

46

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ingin diperoleh berkaiatan dengan data-data penyelenggaraan, materi dan

hasil evaluasi yang dilakukan terhadap warga belajar.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dimaksud disini adalah tahapan aktivitas yang

dilakukan secara berurut dari awal sampai akhir penelitian, yang nantinya

memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan

pengumpulan data, analisis dan penafsiran data, sampai pada penulisan laporan.

Secara umum tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat tahap,

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moleong (2007:127) yaitu:

1. Tahap Pralapangan

Pada kegiatan pertama penulis melakukan observasi langsung ke lokasi

penelitian yang berlokasi di desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupatean

Bandung Barat. Hal ini dilakukan supaya peneliti sendiri mendapatkan

pandangan awal tentang pokok permasalahan yang ada di lokasi, yang akan

dijadikan lokasi penelitian. Pada tahapan ini peneliti melakukan perizinan

kepada berbagai pihak yang terkait, mulai dari aparat pemerintahan, tokoh

masyarakat, pihak lembaga PKBM Mitra Insani dan pengelola program

dengan menjelaskan tujuan dilakukan penelitian ini.

Selanjutnya melakukan wawancara awal terhadap pihak lembaga dan

pengelola program. Pada tahap ini juga penulis menganalisis apakah fokus

permasalahan tersebut berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak.

2. Tahap Rancangan dan Pelaksanaan Lapangan

Pada tahap ini, peneliti akan mempertimbangkan fokus kajian serta metode

dan pendekatan pada pemilihan narasumber. Apa yang akan di lakukan

dalam penelitian serta siapa saja yang akan menjadi subjek penelitian dan siapa

saja yang akan menjadi narasumber dalam penelitian ini. Setelah rancangan

penelitian dibuat maka pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun

instrumen penelitian, mengumpulkan data di lapangan, menganalisis data,

mengadakan penyimpulan hasil temuan penelitian di lapangan.

(23)

47

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat menentukan dalam

mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model analisis yang dipakai

adalah teknik analisa deskriptif karena sasaran penelitiaan ini adalah

fenomena yang terus berlangsung. Kegiatan analisis data dilakukan dari

awal sampai akhir penelitian. Proses analisis data dimulai dengan menelaah

seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi. Data yang telah terkumpul

tersebut diolah sesuai dengan kaidah pengolahan data yang relevan dengan

pendekatan penelitian kualitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan

tahapan kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Pada tahap ini mengadakan

pengumpulan data, analisa data dilakukan secara terus menerus selama proses

penelitian sampai data yang diperlukan terkumpul, pengolahan data berupa

laporan awal setelah membandingkan data empirik dengan teoritik, dan

pengolahan data sebagai laporan akhir yang dilakukan setelah data yang

diperlukan lengkap terkumpul.

Tahap ini merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian, setelah

berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan, serta laporan pun

dibuat sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan Universitas.

C. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan

atau suatu kerangka berfikir dalam menyususun gagasan, yang beraturan,

terarah dan berkonteks yang berkaitan dengan maksud dan tujuan. Secara singkat,

metode merupakan suatu sistem yang dibuat terdiri dari bebrapa unsur yang

saling berkaitan.

Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dan teratur dalam

suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk

memperoleh dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya

dan meningkatkan kepahaman seseorang akan sesuatu. Dalam suatu

(24)

48

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

teliti dan teratur dengan kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan serta

menyelidiki untuk menjelaskan suatu fenomena.

Menurut Mardalis dalam Sugiono (2010:34) metode penelitian ilmiah

merupakan “metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan

dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya

dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati- hati dan sistematis untuk mewujudkan

kebenaran”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif, menurut Mardalis yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi- kondisi

yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan

untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat

kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa,

melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-

variabel yang di teliti.

Dilakukannya penelitian karena adanya persoalan. Persoalan ini

merupakan segala sesuatu yang dihadapi dan dirasakan seseorang yang

menimbulkan keinginan atau kebutuhan untuk membahas, mencari jawaban

dan menemukan cara penyelesaiannya.

Berdasarkan kecenderungan data hasil studi ke lapangan dan

kesesuaian dengan tujuan penelitian maka penelitian yang diambil oleh peneliti

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2007: 6)

menjelaskan bahwa:

„Penelitian kualitiatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik , dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah‟

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena

(25)

49

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengenai pemanfaatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat

manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani. Masalah yang akan

dikemukakan dalam penelitian ini, yang Pertama adalah proses pembelajaran

pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM

Mitra Insani . Kedua, hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam

pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani. Ketiga, Pemanfatan

hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris

manik-manik di PKBM Mitra Insani.

Pemilihan metode penelitian dilandaskan pada suatu permasalahan yang akan

diteliti, karena penggunaan metode penelitian secara tepat menunjukan

tingkat relevansi dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Surakhmad dalam

M.Irfan (2012:52) “metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk

mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu.

Cara utama itu dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajaran

ditinjau dari penelitian”.

Dengan demikian metode penelitian merupakan cara dalam

memecahkan suatu permasalahan dalam proses penelitian. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Sugiyono (2010:3) bahwa “secara umum metode penelitian

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

keguanaan tertentu”. Artinya metode penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari objek yang sedang

diteliti berdasarkan data-data dan dapat diuji kevaliditasannya.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode

deskriptif.Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahan masalah yang

sedang dihadapi atau studi kasus yang didasarkan pada kenyataan dan fakta

dari data yang diperoleh di lokasi penelitian berkaitan dengan objek

penelitian.Metode deskriptif juga dimaksudkan untuk menggambarkan

keadaan sekarang, seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad dalam M.Irfan

(2012:52) bahwa penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang

(26)

50

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris

sebagaimana adanya.

D. Definisi Operasional

1. Pemanfaatan Hasil

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk

belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakankaitan antara

peserta didik dengan bahan atau sistem pembelajaran(Yusufhadi, 1994:

45).

Sebagaimana yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002:

391 ) yaitu hasil diartikan sebagai ; Sesuatu yang dia adakan

(dibuat,dijadikan,dsb).

Berdasarkan pengertian di atas,pemanfaatan hasil adalah aktivitas

menggunakan proses dan sumber untuk belajar terhadap sesuatu yang di

adakan (dibuat,dijadikan,dsb). Pemanfaatan hasil dalam penelitian ini adalah

pemanfaatan hasil belajar setelah warga belajar mengikuti program pendidikan

keterampilan membuat aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

2. Pendidikan Keterampilan

Pendidikan keterampilan menurut Napitupulu dan Dedi dalam D.Sudjana

(1993:2) adalah pengusaan hal-hal yang bersifat segera dapat dimanfaatkan

untuk menunjang kehidupan serta kegiatan belajarnya dititik beratkan pada

pelajaran praktek.Pendidikan keterampilan yang di magsud dalam penelitian

ini yaitu pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yang

diselenggarakan oleh PKBM Mitra Insani.

3. Aksesoris manik-manik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002:

39,712)adalah benda-benda kecil yang di beri lubang ,yang dikenakan seseorang

untuk menambah keindahan bagi spemakai. Aksesoris manik-manik yang di magsud dalam penelitian ini adalah materi yang di berikan oleh sumber belajar

ke warga belajar dalam program pendidikan keterampilan di PKBM Mitra

(27)

51

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Warga Belajar

Warga belajar atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. ( UU Sisdiknas

no.20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 4 ). Warga belajar dalam penelitian

ini adalah warga belajar yang mengikuti program pendidikan keterampilan

membuat aksesoris manik-manik yang diselenggarakan oleh PKBM Mitra

Insani.

5. Pusat kegiatan belajar masyarakat ( PKBM )

Menurut Sihombing dan Gutama (2000) Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah dimana seluruh kegiatan belajar

masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan/keahlian,

hobi, atau bakatnya yang dikelola dan diselenggarakan sendiri oleh

masyarakat.Pusat kegiatan belajar masyarakat ( PKBM ) yang di magsud

dalam penelitian ini adalah tempat di selengarakannya program pendidikan

keterampilan membuat aksesoris manik-manik yaitu PKBM Mitra Insani .

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian atau dapat disebut juga dengan alat penelitian yang

digunakan untuk mengunpulkan data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian yang

akan dipilih tepat oleh karena itu pemilihan instrumen yang akan digunakan harus

benar-benar dipikirkan sebaik mungkin sehingga instrumen yang digunakan cocok

dengan pencarian informasi yang akan diperoleh.

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Sugiono

(2010 : 59) yaitu:

"Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus "divalidasi" seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan."

Dalam penelitian kualitatif, Sugiyono (2013: 60) menyatakan “the researcher

(28)

52

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Maksud pernyataan diatas adalah bahwa yang menjadi instrumen utama dalam

penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus

penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen

penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Nasution

(1988) dalam (Sugiyono, 2013: 60) mengungkapkan bahwa peneliti disini

berperan sebagai alat peka terhadap segala stimulus dari lingkungan bagi

pemaknaan penelitian, peneliti berperan sebagai pengumpul data, analisis,

penafsir data, dan pada akhir penelitian menjadi pelopor penelitiannya.

Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan diatas, maka peneliti berupaya

menyelami dunia penelitian yang sedang diteliti. Dengan demikian data yang

dihasilkan dapat memiliki tingkat kepercayaan dan keyakinan bagi peneliti,

sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat memenuhi syarat-syarat penelitian

kualitatif. Instrumen penelitian kualitatif disusun dalam lima macam, yaitu

pedoman wawancara untuk alumni peserta pelatihan, trainer, manajer program,

atasan, dan rekan karyawan.

Berikut adalah instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian ini yaitu:

Berikut adalah instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian ini yaitu:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data karena peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari subjek penelitian yang lebih mendalam. Dengan

melakukan wawancara peneliti akan lebih mendalam mengetahui hal-hal yang

lebih mendalam.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data observasi yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah observasi terus terang atau tersamar, karena peneliti melakukan

pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa peneliti

sedang melakukan penelitian, tetapi peneliti juga melakukan observasi tak

(29)

53

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keseluruhan, dan sumber data hanya mengetahui bahwa peneliti sedang

melakukan penelitian.

Arikunto (2010: 192) mengemukakan pendapat mengenai metode-metode yang

instrumennya digunakan dalam peneltian, diantaranya yaitu:

a. Untuk metode wawancara yaitu menggunakan pedoman wawancara

b. Untuk metode observasi yaitu menggunakan chek-list

c. Untuk metode dokumentasi yaitu menggunakan dokumentasi atau bisa

juga menggunakan chek-list.

Setelah diungkapkan beberapa konsep diatas, maka peneliti dapat

memutuskan bahwa pada penelitian mengenai pendidikan keterampilan membuat

aksesoris manik-manik yang dilakukan oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani

,Intrumen yang di gunakan adalah pedoman wawancara,test,sekala sikap dan

pedoman observasi.

F . Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

disesuaikan dengan kebutuhan dalam pengumpulan data. adapun teknik

tersebut adalah observasi (pengamatan), wawancara, studi dokumentasiAdapun

alat pengumpul data yang digunakan didalam penelitian ini diantarnya sebagai

berikut:

1. Wawancara

Menurut Djudju Sudjana (2006:194), mengungkapkan bahwa wawancara

adalah teknik pengumpul data melalui komunikasi langsung (tatap muka)

antara pihak penanya (interviewer) dengan perihal yang ditanya atau

penjawab (interviewe). Ditinjau dari pelaksanannya, wawancara dibedakan atas :

a. Interviu bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja,

tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam

pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman (ancer-ancer)

apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode ini adalah bahwa

(30)

54

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Interviu terpimpin, yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara

dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti

yang dimaksud dalam interviu terstruktur.

c. Interviu bebas terpimpin, kombinasi antara interviu bebas dan

interviu terpimpin. Dalam melaksanakan interviu, pewawancara

membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal

yang akan ditanyakan.

Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam

pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal – hal

yang tidak diketahui melalui observasi. Dalam penelitian ini Penulis

melakukan wawancara dengan pihak lembaga diantaranya: Pengelola

program,Sumber belajar dan warga belajar program pendidikan keterampilan

membuat aksesoris manik-manik.

2. Observasi

Observasi menurut Nasution dalam Sugiyono (2013: 64) adalah dasar semua

ilmu pengetahuan, para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Melalui observasi,

peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut Marshall dalam

Sugiyono (2013: 64).

Menurut Djudju Sudjana (2006:199), menggungkapkan bahwa observasi

adalah teknik evaluasi program pendidikan luar sekolah yang digunakan

dengan mengkaji suatu gejala dan/atau peristiwa melalui upaya mengamati dan

mencatat data secara sistematis. Selain mengkaji suatu gejala dilapangan,

menurut Suharsimi Arikunto, (2004:156), observasi atau pengamatan, meliputi

kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indra, baik menggunakan indra penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap.

Observasi di klasifikasikan menjadi tiga klasifikasi, Sanafiah Faisal dalam

Sugitono (2013: 64) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi

(31)

55

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berstruktur (unstructured observation). Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi berpartisipasi pasif, yang artinya peneliti datang di tempat

kegiatan pelatihan yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Untuk memperoleh data yang kuat mengenai pemanfaatan hasil pembelajaran

pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik, Alat yang digunakan

pada observasi tidak hanya diri peneliti saja, tetapi juga dibantu dengan catatan

lapangan, kamera untuk mendokumentasikan kegiatan. Melalui observasi, data

yang diperoleh lebih obyektif sesuai dengan keadaan sesungguhnya, yaitu data

dan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini, Penulis melakukan observasi bertujuan untuk

mengamati secara langsung objek penelitian, baik berupa bentuk kegiatan

yang dilaksanakan maupun keadaan lingkungan, sarana, prasarana dan

lain-lain. Pelaksanaan kegiatan observasi dilaksanakan di PKBM Mitra insani

3. Studi Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2004:206) mengungkapkan bahwa metode

dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat

agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini Penulis menggunakan studi

dokumentasi bertujuan untuk memperoleh sejumlah data dan informasi yang

berkenaan dengan gambar benda-benda yang dijadikan acuan, alat, atau fasilitas

proses pelaksanaa program.

G. Triangulasi Data

Sugiyono (2013: 83) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data,

triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada”. Karena peneliti penggunakan teknik triangulasi data, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

(32)

56

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama

(Sugiyono, 2013: 83). Tujuan triangulasi data disini adalah untuk mengetahui data

yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Pengumpulan data

bermacam-macam dilakukan terus menerus karena data yang dihasilkan akan di

deskripsikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan spesifik berdasarkan

sumber data, kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi

partisipasi pasif danteknik wawancara dengan beberapa subjek penelitian.

Data yang diperoleh dari satu subjek penelitian dibandingkan dengan subjek

penelitian yang lainnya yaitu membandingkan hasil wawancara, dokumentasi

dan obervasi pengelola penyelenggara program, narasumber teknis dan

lulusan warga belajar keterampilan mengenai pemanfaatan hasil pembelajaran

pendidikan keterampilan oleh warga belajar.

H. Analisis Data

Sugiyono (2013: 88) mengemukakan analisis data kualitatif adalah “Proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain”.

Pendapat lain mengenai analisis data kualitatif Moleong (2013: 248),

menjelaskan bahwa “ Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat diceriterakan kepada orang lain”.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan

(33)

57

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi Data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya

cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Demikian pula dalam penelitian ini, peneliti merangkum dan memilah milih data

yang diperoleh dari lapangan kemudian menyimpulkan data yang telah menjadi

fokus pernasalahan penelitian.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman dalam Sugiyono (2013: 95) menyatakan “the most frequent

form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Untuk menghindari hal-hal yang bersifat memihak atau tidak berdasar, maka

peneliti akan melakukan klarifikasi data serta memberikan penggolongan kembali

data sesuai dengan fokus permasalahan yang diajukan dalam pertanyaan

penelitian yang dilakukan kepada sumber data.

3. Conclusion Drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

(Sugiyono, 2013: 99) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, dengan demikian kesimpulan dalam

penelitian kualitatif, mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.

Penarikan kesimpulan pada penelitian ini merupakan penarikan kesimpulan

secara menyeluruh selama peneliti menemukan data di lapangan. Kemudian

kesimpulan yang ada senantiasa di verifikasi selama proses penelitian

(34)

58

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lapangan bersama dengan sumber data di lapangan. Sumber data yang terlibat

dalam penelitian ini adalah warga belajar, pengelola program pendidikan

(35)

114

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Dalam hal ini pemerintah

mengupayakan pendidikan dengan tiga jalur, yaitu pendidikan dapat dicapai

melalui kegiatan-kegiatan sekolah (pendidikan formal), dan kegiatan di luar

sekolah yang terdiri dari kegiatan dalam keluarga (pendidikan informal), dan

kegiatan dalam masyarakat (pendidikan non formal).

Program pendidikan keterampilan membuat aksesois manik-manik yang di

laksanakan di PKBM Mitra Insani merupakan salah satu dorangan terhadap warga

belajar untuk meningkatkan pengetahuan ,sikap serta keterampilan khususnya

dalam hal membuat aksesoris manik-manik sebagai lahan untuk meningkatkan

kesejahteraan hidupnya.

Berdasarkan hasil penelitian pada program pendidikan keterampilan

membuat aksesoris manik-manik di PKBM Mitra insani dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan

aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani

Berdasarkan hasil penelitian ,proses pembelajaran pendidikan keterampilan

dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani,ini dilihat dari:

(1) Tujuan dilaksanakan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris

manik-manik ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan warga belajar dalam keterampilan membuat aksesoris manik-manik,

membina dan menumbuh kembangkan usaha warga belajar khususnya usaha

kerajinan secara mandiri dan mampu bersaing di pasaran, (2) Materi yang

disampaikan kepada warga belajar berupa : Materi wirausahaan, pemilihan bahan

baku , peralatan yang menunjang, cara membuat aksesoris manik-manik,cara

pengemasan yang baik.(3) Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah

(36)

115

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

,Tanya jawab,Curah pendapat (Brainstroming) ,Demonstrasi(4) Untuk tempat

proses pembelajaran pada program ini dilaksanakan di ruang TBM PKBM

Mitra Insani, (5) Kegiatan pembelajaran membuat aksesoris manik-manik ini

dilaksanakan pada pagi hari yaitu pukul 09.00-10.30 dengan tiga kali

pertemuan dalam satu minggu pada hari senin, selasa, dan rabu. (6) Evaluasi

atau penilaian terhadap warga belajar dilakukan melalui pengamatan sikap dan

prilaku serta pengetahuan warga belajar melalui lisan dan tes praktek.

2. Hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris

manik-manik

a. Kognitif

Pengetahuan warga belajar meningkat, baik itu pengetahuan secara

teori maupun prakteknya hal tersebut dilihat dari hasil tes. Dimana sebelum

mengikuti program ini warga belajar sama sekali tidak memiliki

pengetahuan dan keterampilan mengenai pembuatan aksesoris manik-manik

sampai dengan sekarang mereka memiliki pengetahuan dan keahlian untuk

membuat aksesoris manik-manik.

b. Afektif

Untuk melihat ranah afektif dilakukan pengukuran menggunakan skala

sikap mengenai aspek pengenalan, merespon,penghargaan, pengorganisasian

dan pengamalanyang keseluruhannya telah diukur dan mendapatkan hasil yang

positif.

c. Psikomotor

Keterampilan warga belajar meningkat hal ini ditandai dengan mereka

mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh selama program

ini berlangsung.Hal tersebut terlihat setelah di lakukan oleh peneliti

(37)

116

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam

pembuatan aksesoris manik-manik

a. Perubahan taraf hidup

Setelah mengikuti program ini taraf hidup warga belajar bisa dikatakan

meningkat ini terliahat dari ,adanya warga belajar yang mampu menjadi

pengrajin aksesoris manik-manik .

Sebelumnya semua warga belajar hanya sebagai ibu rumah tangga yang

mempunyai penghasilan hanya dari suaminya saja.

Pemasaran hasil produksi aksesoris manik-manik telah dilakukan

secara mandiri oleh warga belajar itu sendiri, mereka mampu menjalin

kemitraan dengan orang lain dalam memasarkan barang dagangannya.

Setelah mengikuti program ini warga belajar mempunyai pendapatan

penghasilan yang dapat mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya.

b. Membelajarkan orang lain

Setelah mengikuti program ini w

Referensi

Dokumen terkait

Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.. Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan

Massa yang digunakan pada perhitungan dengan menggunakan taut string theory adalah massa teoritis, massa tertimbang aktual dari benda uji wire rope 6x37+IWRC diameter 6

1. Telah dibuat Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Mahasiswa dengan hasil akhir perankingan yang bisa dijadikan alternatif lain bagi kampus untuk membantu dan

Hal ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya Lihan Rini Puspo (2010) yang menyatakan bahwa investor akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang

Perkembangan Ilmu hukum pidana yang terus berkembang dengan paham pancasila di Indonesia yang hendak mewujudkan negara yang berketuhanan mengharuskan instrumen-instrumen yang

Analisis regresi berganda merupakan pengujian yang digunakan dalam situasi dimana lebih dari satu variabel independen di hipotesiskan memiliki pengaruh terhadap variabel

31 Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu (tidak menyimpang dan tidak sembarangan menampung pengjaran dari sumber

Alasan yang lebih mendasar adalah bahwa masalah penelitian yang sudah pernah diteliti sebelumnya tidak berarti bahwa penelitian tersebut tidak asli, oleh karena masalah yang