Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Nama : Joe.Alvin Program studi : S1 Sastra China
Judul : ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA OPTATIF “会 , 能 , 可 以” DAN POLA PELENGKAP KEMUNGKINAN DALAM KALIMAT YANG MENYATAKAN KEMAMPUAN
Menyatakan kemampuan dalam bahasa Mandarin dapat menggunakan beragam cara, diantaranya adalah dengan menggunakan pelengkap kemungkinan atau kata kerja optatif “会 , 能 , 可 以” . Penulis mendapati fakta bahwa masih banyak mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha program studi sastra China yang masih kurang tepat dalam menyatakan kemampuan dengan menggunakan bahasa Mandarin. Penulis melihat hal ini penting untuk dianalisis mengingat bahwa menyatakan kemampuan merupakan hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode modekatif. Data diperoleh dari angket, soal latihan penerjemahan lisan dan soal latihan tertulis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis dan faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan mahasiswa/i dalam menyatakan kemampuan. Penelitian ini pertama akan menganalisis penyimpangan yang dilakukan mahasiswa/i dalam menyatakan kemampuan apakah termasuk kesalahan atau kekeliruan. Yang termasuk kesalahan akan dianalisa berdasarkan jenis kesalahan, ragam kesalahan, sifat kesalahan dan faktor penyebab kesalahan.
Kata kunci:
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Name : Joe.Alvin
The Study Program : S1 Literature China
Title : ERROR ANALYSIS USING OPTATIVE VERB "会, 能 , 可 以 " AND COMPLEMENTARY POSSIBILITY IN SENTENCE WHICH REPRESENT THE POSSIBILITY OF CAPABILITY
Represent capability using Chinese languange can use variety ways. Such as using
a complementary possibility or the optative verb “会 ,能, 可以”. The writer got the fact, that there still many Maranatha Christian University Chinese Studies
students are not correct using represent capability using Chinese languange . The
writer assume this problem can analized, because represent capability are often to
be used in daily life. This research using modecative method. All data are
obtained from the questionnaire, exercises oral translation and written exercises.
The purpose of this research to determine the types and the factors that cause
errors made objects in the represent capability. This research will analyze the
object of irregularities committed in represent capabilities including whether
mistakes or errors. Which includes mistakes will be analyzed based on the type of
error, the errors variety, the nature of the error and the causes of errors.
Keywords :
Universitas Kristen Maranatha
摘要
姓名 :郑原
专业 : 本科 汉语专 业
标题 :能愿 动词“会 ,能, 可以”和 可能补 语的偏 误分析
汉语里 有几种 表达 有无 能力做 某事 的方式 ,其 中是 用能愿 动词 会, 能,可
以 , 可以 用可 能补 语 笔 者发 现玛大 中文 本科 有很多 学生 不能 完全正
确地用 汉语表 达 能力 笔 者认 为因在 日常 生活 里 常 表达 意思 而有必
要针对 于学生 的错 误进 行分析 本 研究使 用的 是模型 法, 为了 得到实 际数据 ,
笔者给 学生发 出了 问卷 和练 题 本研究 的目 的是 为了更 进一 步地了 解学
者犯错 的种类 和原 因 首先, 笔者 分辨偏 误和 错误 ,属于 错误 的将按 照错误
的种类, 特点和 原因进 行分析 键词:
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN REVISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ··· i
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ··· ii
ABSTRAK ··· ··· iii
2.1Analisis Kesalahan Berbahasa ··· 8
2.2.Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa ··· 8
2.3.Taksonomi Kesalahan Berbahasa ··· ··· 9
2.3.1.Taksonomi Linguistik ··· 10
2.3.2.Taksonomi Siasat Permukaan ··· 10
2.3.3.Taksonomi Komperatif ··· 13
2.3.4.Taksonomi Efek Komunikatif ··· 15
2.4.Pelengkap Kemungkinan··· ··· 16
2.4.1.得/不+结果 补语/趋向补 语··· ··· 17
2.4.2. 得/不+了(liǎo) ··· 20
Universitas Kristen Maranatha
2.5.Kata Kerja Optatif 能愿 动词 ··· 22
2.5.1.Perbedaan 会 能 可以” ··· 22
2.6.Perbandingan能/不能+V dan V+可能 补 语··· 24
2.7.Perbedaan Bisa, Boleh, Dapat dan Mampu··· 25
2.7.1. Perbedaan berdasarkan Kelas Kata ··· ··· 25
2.7.2.Perbedaan berdasarkan Kecondongan Makna ··· 26
2.7.3.Perbedaan berdasarkan Ragam Bahasa ··· 27
3.JENIS DAN FAKTOR PENYEBAB KESALAHAN ··· 29
3.1.Analisa Angket ··· ··· 30
3.1.1.Angket Tenaga Pengajar ··· 30
3.1.2.Angket Siswa ··· 31
3.1.3.Buku Ajar··· ··· 32
3.2.Analisa Kesalahan atau Kekeliruan ··· 32
3.3.Analisa Kesalahan Latihan Soal Bagian Pertama ··· 35
3.3.1.Menyatakan Kemampuan Menggunakan
3.4. Analisa Kesalahan Latihan Soal Bagian Kedua··· 39
3.4.1. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif“会” ··· 39
3.4.2. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif “能” ··· 43
3.4.3. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif “可以” ··· 45
3.4.4. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Pola Pelengkap Kemungkinan ··· 46
Universitas Kristen Maranatha
3.5.Analisa Kesalahan Latihan Soal Bagian Ketiga ··· 55
3.5.1. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif 会 ··· ··· 55
3.5.2. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif 能 ··· ··· 57
3.5.3 . Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif 可以 ··· 59
3.5.4.Menyatakan Kemampuan Menggunakan Pola Pelengkap Kemungkinan ··· 61
3.5.5. Menyatakan Kemampuan Menggunakan Kata Kerja Optatif atau Pola Pelengkap Kemungkinan··· 64
4.KESIMPULAN DAN SARAN··· 70
4.1.Kesimpulan ··· 70
4.2.Saran ··· ··· 72
LAMPIRAN ··· 73
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Perbandingan antara Kesalahan dan Kekeliruan
(Tarigan, 2011:68) ··· 9
Tabel 2.2.Perbandingan Kecondongan Makna 会 能 dan 可以 ··· 23
Tabel 2.3.Kelas Kata “Bisa, Boleh, Dapat dan Mampu” ··· 26
Tabel 2.4.Kecondongan Makna “Bisa, Boleh Dapat, dan Mampu” ··· 27
Tabel 2.5.Ragam Bahasa “Bisa, Boleh, Dapat dan Mampu” ··· 28
Tabel 3.1.Tabel Contoh Analisa Kesalahan dan Kekeliruan ··· 33
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ··· ···· 73 Lampiran 3.3.1. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 会 ··· 73 Lampiran 3.3.2. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 可 以 ··· 73 Lampiran 3.3.3. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Pola Pelengkap Kemungkinan ··· 74
LAMPIRAN B ··· ···· 75 Lampiran 3.4.1. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 会 ··· ··· 75 Lampiran 3.4.2. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 能 ··· ··· 76 Lampiran 3.4.3. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
kata kerja optatif 可以 ··· 77 Lampiran 3.4.4. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Pola Pelengkap Kemungkinan ··· 78
Lampiran 3.4.5. Menyatakan Kemampuan dengan
Menggunakan Kata Kerja Optatif atau
Pola Pelengkap Kemungkinan ··· 83
LAMPIRAN C ··· ···· 86 Lampiran 3.5.1. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 会 ··· 86 Lampiran 3.5.2 Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 能 ··· ··· 86 Lampiran 3.5.3 Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif 可以 ··· 86 Lampiran 3.5.4. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Universitas Kristen Maranatha Lampiran 3.5.5. Menyatakan Kemampuan Menggunakan
Kata Kerja Optatif atau Pola
2
linguistik, suatu disiplin ilmu yang mengkaji bahasa. Melalui kajian linguistik,
awal bahasa dan kegiatan berbahasa ditelaah. Bahasa penting untuk ditelaah,
karena merupakan sarana manusia untuk mencapai berbagai tujuan.
Mempelajari bahasa asing memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk
menguasai bahasa asing tersebut, memahami budaya pemakai bahasa asing
tersebut, tetapi juga dapat menjadi daya jual ketika memasuki dunia kerja.
Dengan berkembangnya sistem perekonomian global, menuntut kita sebagai
generasi baru yang hendak memasuki dunia kerja untuk menguasai bahasa
asing.
Bahasa asing sangat mungkin untuk dapat dikuasai dengan baik,
karena bahasa merupakan sebuah sistem yang dalam proses pembentukannya
terikat oleh kaidah-kaidah tertentu. Karena bahasa adalah sebuah sistem maka
di dalamnya terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi,
subsistem gramatika dan subsistem leksikon. Subsistem-subsistem bahasa ibu
pembelajar dengan bahasa asing yang dipelajarinya pasti terdapat
perbedaan-perbedaan yang menyebabkan bahasa asing tidak mudah dipelajari. Pada
akhirnya menyebabkan pembelajar bahasa asing sering keliru atau salah,
seperti kesalahan dalam menggunakan kata atau pola kalimat dalam bahasa
asing.
Perbedaan ini pun terdapat dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Mandarin. Sebagai contoh dilihat dari subsistem fonologi, dalam bahasa
Mandarin terdapat beberapa konsonan yang memiliki pelafalan bunyi plosif 1,
seperti; p[ yang dalam pelafalannya dipadukan dengan bunyi
1
3
Universitas Kristen Maranatha aspirasi2 Sedangkan Mandarin ʰ menjadi [p], ʰ menjadi [t] dan
menjadi [k], hal ini menunjukan perbedaan dalam subsistem fonologi antara
bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin yang mengakibatkan kesalahan
pelafalan konsonan aspirasi dalam bahasa Mandarin. Dilihat dari subsistem
semantik, dalam bahasa Mandarin terdapat banyak kata yang bersinonim dekat,
seperti kata 达 到 dan 到 达. Arti kedua kata tersebut dalam Kamus Besar
Tionghoa-Indonesia (1995:150:174) adalah “mencapai”, namun sebenarnya
kedua kata tersebut memiliki perbedaan dalam kombinasi kata. Kata 到 达
disertai dengan objek kongkret, sedangkan kata 达 到 disertai dengan objek
abstrak. Banyak pelajar Indonesia yang seringkali memadupadankan kata 达 到
dengan objek yang kongkret. Hal ini menunjukkan perbedaan subsistem
semantik antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin yang menyebabkan
kesalahan dalam memadupadankan kata. Dilihat dari subsistem gramatika,
posisi keterangan dalam bahasa Indonesia dapat diletakkan sebelum atau
sesudah objek sehingga bersifat lebih fleksibel, akan tetapi dalam bahasa
Mandarin pada umumnya keterangan diletakkan sebelum inti predikat. Banyak
pelajar Indonesia yang melakukan kesalahan berikut yaitu 我 吃饭 在 家
seharusnya kalimat tersebut disusun menjadi 我 在 家 吃 饭”. Hal ini
menunjukkan perbedaan dari subsistem gramatika antara bahasa Indonesia dan
Mandarin yang menyebabkan kesalahan dalam penyusunan kalimat.
Dalam menyatakan kemampuan antara bahasa Indonesia dan bahasa
Mandarin juga terdapat perbedaan. Dewasa ini masih banyak dijumpai pelajar
Indonesia yang salah dalam mengungkapkan kalimat yang mengandung
makna kemampuan dalam bahasa Mandarin. Dalam bahasa Indonesia pada
umumnya untuk menyatakan kemampuan, diantaranya dapat menggunakan
kata “dapat, boleh dan bisa”. Dalam bahasa Indonesia ketiga kata tersebut
tidak terlihat perbedan yang signifikan dalam penggunaannya. Dalam bahasa
Mandarin untuk menyatakan kalimat yang mengandung makna kemampuan,
diantaranya dapat menggunakan kata kerja optatif (会, 能,可 以) dan pola
pelengkap kemungkinan 可 能补语 . Penggunaan kata kerja optatif dan
2
4
Universitas Kristen Maranatha pola pelengkap kemungkinan dalam bahasa Mandarin akan mempengaruhi
makna yang tersampaikan oleh kalimat tersebut. Banyak dijumpai pelajar
Indonesia yang secara langsung mengalihbahasakan kalimat yang menyatakan
kemampuan dalam bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin tanpa
memperhatikan kaidah-kaidah dalam bahasa Mandarin, hal inilah yang
menyebabkan banyak pelajar Indonesia sering kali kurang tepat dalam
menyusun kalimat yang menyatakan kemampuan dalam bahasa Mandarin.
Sebagai contoh dalam kalimat berikut ; “ Saya tidak dapat masuk ” banyak
pelajar Indonesia yang mengalihbahasakan kalimat berikut menjadi “我 不 能
进去” pemilihan kata “不能 dalam kalimat ini tidak tepat karena “不 能” dalam kalimat di atas tidak mengandung makna “tidak dapat”, tetapi
bermakna “ tidak boleh” . Sehingga untuk kalimat di atas lebih tepat
menggunakan pola pelengkap kemungkinan (可 能 补 语) menjadi “ 我 进 不
去”. Dari kesalahan di atas menunjukkan bahwa banyak pembelajar Indonesia yang belum dapat mengungkapkan kalimat yang mengandung makna
kemampuan dalam bahasa Mandarin dengan tepat.
Hal yang telah disampaikan di atas menarik perhatian penulis untuk
menganalisa kesalahan yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi dalam
penggunaan kata kerja optatif (会、能、可以) dan pola pelengkap
kemungkinan (可 能 补 语) yang mengandung makna kemampuan dalam
bahasa Mandarin. Penulis ingin mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang
terjadi dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan itu terjadi.
Penelitian mengenai hal serupa yaitu analisis kesalahan penggunaan 会、
能 dan 可 以 sudah pernah dilakukan oleh beberapa pembelajar bahasa
Mandarin di Indonesia, salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh
seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Akan tetapi dalam
penulisan tugas akhir ini penulis selain membahas kesalahan penggunaan kata
kerja optatif (会 , 能 , 可 以) penulis juga akan membahas kesalahan
penggunaan pola pelengkap kemungkinan ( 可 能 补 语 ). Hal tersebut
5
Universitas Kristen Maranatha kemampuan tidak terbatas terhadap kata kerja optatif saja (会 , 能 , 可 以)
akan tetapi dapat pula menggunakan pola可能补语.
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir dengan judul : “ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA OPTATIF 会, 能 ,可 以 DAN POLA PELENGKAP KEMUNGKINAN DALAM KALIMAT YANG MENYATAKAN KEMAMPUAN”
1.2. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1.Jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa/i dalam
mengungkapkan kalimat yang menggambarkan kemampuan ?
2.Faktor - faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan –kesalahan
tersebut ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa/i dalam
mengungkapkan kalimat yang menggambarkan kemampuan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan-kesalahan
tersebut dan cara mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang penulis harapkan dari seluruh rangkaian
kegiatan penelitian serta hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Akademis.
Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat
dijadikan rujukan dalam upaya pengembangan kemampuan berbahasa
6
Universitas Kristen Maranatha referensi bagi mahasiswa/i yang melakukan kajian terhadap hal yang
serupa.
2. Manfaat Praktis.
a. Penulis mengharapkan seluruh tahapan penelitian serta hasil penelitian
yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan pengetahuan empirik
penulis mengenai penerapan ilmu tata bahasa Mandarin dalam
penggunaan kata yang menyatakan kemampuan.
b. Manfaat praktis yang hendak dicapai bagi pembelajar bahasa Mandarin
adalah untuk membantu pembelajar bahasa Mandarin agar dapat dengan
tepat mengungkapkan kalimat yang mengandung makna kemampuan
dengan menggunakan kata kerja optatif (会 , 能 , 可 以) dan pola
pelengkap kemungkinan (可 能 补 语). Selain itu bagi pengajar bahasa
Mandarin dapat menggunakan data yang tersedia dalam tugas akhir ini
untuk memahami kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik.
c. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan bagi penelitian di bidang pendidikan dan kebahasaan,
sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada permasalahan yang
sejenis.
1.5.Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini, penulis
menggunakan metode modekatif yang berdasarkan pada teori dan pendapat
dari ahli lingustik yang dikutip oleh Tarigan (2011:62) yaitu suatu metode
yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya,
menyajikan serta menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang
cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu
kesimpulan.
Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara :
1. Penelitian lapangan (Field Research) untuk memperoleh data primer .
7
Universitas Kristen Maranatha oWawancara, yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pengajar
yang mengajarkan kalimat yang menyatakkan kemampuan dalam bahasa
Mandarin .
oMenyebarkan angket kepada mahasiswa/i .
oMemberikan soal latihan kepada mahasiswa/i secara lisan dan tulisan.
2. Penelitian kepustakaan (Library Research) untuk memperoleh data
sekunder yang berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Kegiatan penelitian ini akan dilakukan di Universitas Kristen
Maranatha yang berlokasi di Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri No.65, Bandung,
Jawa Barat 40164 . Objek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah
mahasiswa/i jurusan Sastra China semester 4, 6 dan 8 di Universitas Kristen
Maranatha.
Data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan jenis kesalahan dalam
kalimat yang menggunakan kata kerja optatif “会 , 能 , 可 以” dan pola
pelengkap kemungkinan (可 能 补 语). Data primer akan diperoleh dari hasil
jawaban mahasiswa/i untuk soal latihan yang diberikan. Sedangkan angket
berfungsi sebagai salah satu indikator dalam menentukan faktor penyebab
mahasiswa/i tersebut melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.
1.6. Pembatasan Masalah
Dalam bahasa Mandarin kata yang dapat digunakan untuk menyatakan
kemampuan tidak terbatas pada kata kerja optatif saja akan tetapi dapat pula
menggunakan pola 可能补语 . Hal tersebut berkaitan dengan konsep
pemikiran pelaku saat menggunakannya. Dalam penulisan tugas akhir ini,
penulis hanya membatasi masalah pada kesalahan penggunaan kata kerja
optatif “会 ,能, 可以” dan pola pelengkap kemungkinan.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini sebagai berikut :
8
Universitas Kristen Maranatha Dalam bab ini dijabarkan hal-hal yang menjadi latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, pembatasan masalah, serta sistematika
penulisan dan jadwal kegiatan penelitian.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori dan pengetahuan yang dijadikan titik tolak
pemikiran dalam pembuatan tugas akhir ini.
BAB 3. ANALISIS KESALAHAN Bab ini berisi analisa data.
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, dilanjutkan dengan
71
Universitas Kristen Maranatha BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kesalahan yang dilakukan, didapati bahwa objek
setiap semester (semester IV, VI, dan VIII) melakukan kesalahan dalam soal
mengenai pelengkap kemungkinan lebih banyak dibandingkan kesalahan dalam
soal mengenai kata kerja optatif . Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman objek
akan kata kerja optatif lebih baik daripada pemahaman terhadap pelengkap
kemungkinan.
Berdasarkan jumlah kesalahan yang dilakukan objek dalam soal latihan
mengenai kata kerja optatif pada bagian kesatu, bagian kedua dan ketiga, didapati
meskipun bahan ajar yang digunakan oleh angkatan 2012-2013 berbeda dengan
dua angkatan lainnya, namun jumlah kesalahannya tidak jauh berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa perbedaan buku ajar yang digunakan dalam mata kuliah
China Terpadu (汉 语 综 合 课) antara mahasiswa/i pada tahun ajar 2012-2013
dengan 2013-2014, dan 2014-2015 tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap daya tangkap objek mengenai kata kerja optatif.
Jenis kesalahan terbanyak yang dilakukan objek adalah kesalahan
archi-forms, baik dalam penggunan kata kerja optatif maupun pelengkap kemungkinan.
Dalam soal mengenai kata kerja optatif didapati sebagian besar kesalahan archi-forms berupa penggantian kata “会” menjadi kata “能” , kata “ 可以” menjadi kata “会”, dan kata “能” menjadi kata “会”. Sedangkan sebagian besar kesalahan
archi-forms dalam soal pelengkap kemungkinan sebagian besar berupa
penggantian pola pelengkap kemungkinan dengan kata kerja optatif, dan sebagian
kecil berupa kesalahan dalam memilih pelengkap yang digunakan. Akan tetapi
jarang ditemui kesalahan posisi baik dalam soal pelengkap kemungkinan atau kata
kerja optatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar objek telah memahami
materi posisi untuk kata kerja optatif dan pelengkap kemungkinan yang
disampaikan tenaga pengajar. Akan tetapi untuk metode mengajar dengan
membandingkan kata kerja optatif dan pelengkap kemungkinan masih belum
72
Universitas Kristen Maranatha Dilihat dari jumlah kesalahan pada soal latihan mengenai posisi untuk
masing-masing materi (kata kerja optatif dan pelengkap kemungkinan) lebih
rendah dibandingkan dengan jumlah kesalahan yang terdapat pada latihan
pembentukan frasa dengan pelengkap kemungkinan atau kata kerja optatif. Hal ini
menunjukkan bahwa objek memiliki pemahaman yang kurang akan perbedaan
makna dan fungsi gramatikal antara kata kerja optatif dan pelengkap
kemungkinan, akan tetapi memiliki pemahaman yang baik akan posisi kata kerja
optatif dan pelengkap kemungkinan dalam sebuah kalimat.
Selain itu pada latihan mengenai pembentukan frasa dengan kata kerja
optatif atau pelengkap kemungkinan, jenis kesalahan pengurangan umumnya
dijumpai pada tahap awal mempelajari bahasa Mandarin. Untuk objek semester
VI dan VIII telah yang mempelajari beragam kosakata dan pola gramatikal dalam
bahasa Mandarin pada umumnya kesalahan berupa kesalahan archi-forms yang
disebabkan oleh interferensi bahasa ibu.
Sebagian besar kesalahan yang dilakukan objek bersifat global, baik dalam
soal kata kerja optatif dan pelengkap kemungkinan. Kesalahan tersebut juga
diklasifikasikan sebagai ragam kesalahan gramatikal. Hal ini menunjukkan bahwa
objek masing-masing semester memiliki pemahaman yang kurang akan fungsi
gramatikal dan makna gramatikal masing-masing kata kerja optatif dan pelengkap
kemungkinan.
Umumnya kesalahan yang dilakukan objek disebabkan oleh karena faktor
penyamarataan yang berlebihan, salah menghipotesiskan konsep dan penerapan
kaidah yang tidak sempurna atau disebut juga kesalahan intrabahasa. Di sisi lain
terdapat sebagian kecil kesalahan yang diakibatkan interferensi bahasa ibu atau
disebut juga kesalahan antarbahasa. Kesalahan antarbahasa lebih sering dijumpai
pada objek semester IV dan VI. Sedangkan kesalahan intrabahasa lebih sering
ditemukan pada objek semester VIII. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
semester objek maka kesalahan antarbahasa semakin menurun. Selain itu hal ini
juga selaras dengan pernyataan tenaga pengajar bahwa sebagian besar objek
dalam pengaplikasian bahasa Mandirin tidak dapat terlepas dari konsep bahasa ibu
73
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan persentase perbandingan penggunaan kata kerja optatif dan
pelengkap kemungkinan yang terdapat pada latihan soal bagian kedua dan ketiga
maka didapati kecendrungan objek masing-masing semester lebih sering
menggunakan kata kerja optatif dalam menyatakan kemampuan, dan menggunakan pelengkap “了” (liǎo) dalam beragam kondisi. Hal ini sesuai
dengan pernyataan objek bahwa sebagian besar objek kurang memahami pola
pelengkap kemungkinan dikarenakan dalam bahasa Indonesia tidak terdapat pola
tersebut. Hal tersebut juga dapat dikarenakan jumlah pelengkap dalam bahasa
Mandarin beragam, hal ini menyebabkan banyak pelajar Indonesia yang lebih
terbiasa mmenggunakan kata kerja optatif dalam menyatakan kemampuan. Selain
itu saat kata “可 以” dan “能” bisa saling mengantikan, objek cenderung
menggunakan kata “能” , hal ini sejalan dengan jawaban angket mahasiswa yang
mayoritas memadankan kata “可以” dengan kata “boleh” dalam bahasa Indonesia.
4.2. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, disarankan: • Bagi pembelajar bahasa Mandarin
Sebaiknya pelajar lebih sering mencari buku referensi dan melakukan latihan
baik secara tertulis atau lisan agar dapat memahami fungsi dan makna
gramatikal masing-masing kata kerja optatif dan pelengkap kemungkinan.
Objek diharapkan dalam penggunaan materi katakerja optatif dapat terlepas dengan konsep kata “bisa, dapat, boleh” dalam bahasa Indonesia.
• Bagi tenaga pengajar
Sebaiknya tenaga pengajar lebih sering memberikan contoh penggunaannya
dalam kalimat baik untuk kata kerja optatif dan pelengkap kemungkinan. Selain
dapat pula dengan menambah durasi waktu pengajaran terutama dalam materi
pelengkap kemungkinan. • Bagi pihak lain
Penulis pada penelitian kali ini hanya membahas mengenai jenis-jenis dan
faktor-faktor kesalahan yang dilakukan oleh objek. Maka dengan demikian bagi
pihak yang terkait dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti
74
X
DAFTAR REFERENSI BUKU
Dewanto,Nugroho.(2009).KamusSinonim-Antonim Bahasa Indonesia.Bandung:CV.YramaWidya
Ellis,Rod.(1997). The Nature Of Learner Language.Oxford:Oxford University Press
红尘. (2001).汉语水 平考试 模拟试 题集. 北京:华语 教学出 版社
黄伯荣. (2006).现代汉语. 北京:高等 教育出 版社
Junaiyah.(2009).Kamus Sinonim.Jakarta:PT.Grasindo
Kamus Besar Tionghoa-Indonesia.(1995).北京:汉语 出版社
Kamus Besar Bahasa Indonesia.(1993).Jakarta:Balai Pustaka
Kridalaksana.Harimukti.(2008).Kamus Linguistik.Jakarta:PT.Gramedia
Pedoman Teknis Penulisan Skripsi .(2016). Bandung:Jurusan Sastra China Fakultas Sastra Universitas Kristen Maranatha
Sahertian,Diana.(2013).Kosakata Bahasa Mandarin-Workbook.Bandung:JOWA
孙德金.(2003).汉语语 法教程. 北 京:高 等教育 出版社
Tarigan,Guntur Henry.(2011).Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.Bandung:Percetakan Angkasa
万艺玲.(2003). 汉语 词汇教 程. 北京:高等教 育出版 社
X
徐佳梅,崔娜.(2014).发展汉 语初级 综合.北京: 北京语 言大学
现代汉语 词典. (2005). 北京: 北京商 务印刷 厂
朱床明.(2005).现代汉 语使用 语法分 析. 北京:清华大 学出版 社
朱床明.(2006).汉语教 程第一 册.北 京:北 京语言 大学
Internet:
Yuowono,Gerry.(2015). Diffrence Between “Bisa” “Boleh” “Dapat” dan