• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT INTELEGENSI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT INTELEGENSI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAKT ... i

ABTRAK . ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... .x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 7

A. Tingkat Intelegensi ... 7

1. Hakikat Intelegensi ... 7

2. Jenis-jenis Intelegensi ... 10

(2)

[Type text]

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Intelligence Quotient ... 16

B. Kemampuan Membaca ... 18

1. Hakikat Membaca ... 18

2. Jenis-jenis Membaca... 23

3. Tujuan Membaca ... 24

4. Gaya Membaca ... 26

5. Fungsi Membaca ... 29

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca ... 30

7. Pembelajaran Keterampilan Membaca di SMA ... 31

C. Kerangka Berpikir ... 32

D. Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Metode Penelitian ... 34

B. Variabel dan Desain Penelitian... 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 37

G. Hipotesis Statistik ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

(3)

1. Data Tingkat Intelegensi ... 40

2. Data Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman... 40

B. Uji Persyaratan Analisis ... 41

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen (Data Y) ... 41

2. Uji Homogenitas Data Variabel X dan Y ... 41

3. Uji Normalitas Data Variabel X dan Y ... 42

C. Analisis Data ... 43

1. Identifikasi Persamaan Regresi ... 43

2. Ui Kelinearan Regresi ... 43

3. Uji Keberartian Regresi ... 43

4. Uji Koefisien Arah Regresi ... 44

5. Penghitungan Koefisien Korelasi ... 44

6. Penghitungan Koefisien Determinasi ... 44

D. Pengujian Hipotesis ... 45

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 54

(4)

Dichie Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

komponen penting keterampilan bahasa, yakni keterampilan menyimak

(Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan membaca

(Leseverstehen), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Pada semua satuan

pengajaran bahasa asing, keempat keterampilan berbahasa tersebut terutama

kemampuan membaca menjadi sangat penting karena kemampuan membaca

menjadi dasar dalam menguasai keterampilan berbahasa lainnya dalam

pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Jerman.

Membaca merupakan suatu kegiatan yang salah satu tujuannya adalah agar

seseorang dapat memperoleh informasi dari suatu bacaan. Dalam membaca

dibutuhkan sebuah pemahaman terhadap suatu bacaan. Membaca tidak hanya

merupakan kegiatan yang reseptif tetapi juga merupakan kegiatan aktif yang

bersifat komunikatif, di mana ketika seseorang membaca secara tidak langsung

terjadi proses komunikasi antara pembaca dan penulis.

Dalam pengajaran bahasa Jerman di SMA keterampilan membaca

(5)

merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai dan terus ditingkatkan.

Membaca erat kaitannya dengan aktivitas berpikir. Kegiatan membaca ini masih

dianggap sulit karena bukan hanya membaca sepintas, melainkan siswa harus

memahami isi bacaan tersebut. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 10

September 2012 di SMA Negeri 1 Ciawi-Bogor, ditemukan bahwa kemampuan

membaca yang dimiliki oleh sebagian siswa masih tergolong rendah. Hal ini

dibuktikan oleh data hasil ulangan harian. Terdapat sebagian siswa yang

dinyatakan mengulang/remedial dalam tes membaca.

Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat beberapa faktor yang diduga

menjadi penyebab kesulitan belajar, terutama dalam membaca. Beberapa faktor

tersebut antara lain, kurangnya penguasaan kosakata dan tata bahasa, serta

kurangnya memahami isi teks. Selain itu beberapa faktor lain yang mempengaruhi

kemampuan membaca teks bahasa Jerman adalah kurangnya motivasi, minat,

daya konsentrasi, daya nalar, dan berpikir logis. Faktor yang lain yang lebih

mempengaruhi kemampuan membaca teks bahasa Jerman adalah faktor

intelegensi.

Kesulitan membaca seperti yang telah dipaparkan di atas dapat diatasi

apabila para siswa memiliki intensitas dalam belajar, sehingga siswa dapat melatih

kemampuan otak untuk berpikir dengan baik yang didukung oleh tingkat

intelegensi yang tinggi. Intelegensi adalah salah satu faktor yang menentukan

prestasi belajar siswa dan merupakan bekal potensial yang akan memudahkan

(6)

Dichie Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat intelegensi siswa, yaitu

keturunan, latar belakang sosial ekonomi, lingkungan hidup, kondisi fisik, dan

iklim emosi. Fakor-faktor tersebut menentukan intelegensi seseorang dimana

siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, prestasi belajarnyapun tinggi pula.

Demikian juga halnya dengan kemampuan membaca yang asumsinya bahwa

siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, kemampuan membacanya

cenderung akan tinggi pula.

Atas dasar permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut

dengan memilih judul penelitian sebagai berikut:

“Hubungan Tingkat Intelegensi dengan Kemampuan Membaca Teks

Bahasa Jerman”.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, perincian masalah di

antaranya:

1. Apakah kesulitan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman disebabkan

kurangnya pembendaharan kata?

2. Apakah penguasaan kosakata mempengaruhi kemampuan siswa dalam

membaca teks bahasa Jerman?

3. Apakah kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman hanya

(7)

4. Apakah tingkat intensitas membaca mempengaruhi kemampuan siswa dalam

membaca teks bahasa Jerman?

5. Apakah kesulitan siswa disebabkan oleh rendahnya motivasi untuk membaca

teks bahasa Jerman?

6. Apakah tingkat intelegensi siswa mempengaruhi kemampuan membaca teks

bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

Penelitian ini lebih ditujukan pada hubungan tingkat intelegensi dengan

kemampuan membaca teks bahasa Jerman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang dan identifikasi masalah di

atas, penulis merumuskan masalah-masalah di antaranya:

1. Bagaimana tingkat intelegensi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi?

2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dan

kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman?

4. Sejauh mana kontribusi intelegensi siswa terhadap kemampuan membaca teks

(8)

Dichie Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tingkat intelegensi siswa.

2. Mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman.

3. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat

intelegensi dan kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman.

4. Mengetahui kontribusi intelegensi siswa terhadap kemampuan membaca teks

bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam mengetahui

tingkat intelegensi siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sesuai dengan

pengalaman di lapangan.

2. Bagi Guru

Guru dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas dan mengetahui

tingkat intelegensi setiap siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman

khususnya dalam keterampilan membaca.

3. Bagi Siswa

Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa Jerman dan

(9)

4. Bagi Sekolah

Dapat menjadi inspirasi bagi sekolah dan menambah referensi mengenai

peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

5. Bagi Peneliti lain

Dapat menjadi referensi tentang penelitian ini dan dikembangkan untuk bahan

(10)

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitis dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi. Metode

deskriptif analitis adalah suatu proses pengumpulan, penyusunan, dan

pendeskripsian data untuk memperoleh gambaran mengenai kesimpulan dari

rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian. Teknik analisis regresi

digunakan untuk mengetahui hubungan atau variabel yang diteliti sedangkan

teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel-variabel yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan

antar dua variabel yang dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi.

B. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yang terdiri dari:

1. Variabel bebas (independent variable) dilambangkan dengan X yaitu tingkat

intelegensi siswa.

2. Variabel terikat (devendent variable) dilambangkan dengan Y yaitu

kemampuan membaca teks bahasa Jerman.

Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

r

(11)

Keterangan:

X : Tingkat intelegensi

Y : Kemampuan membaca teks bahasa Jerman

r : Hubungan tingkat intelegensi dengan kemampuan membaca teks bahasa

Jerman (koefisien korelasi)

C. Populasi dan Sampel Penelitan

Populasi sangatlah peting dalam penelitian. Populasi dapat dikatakan

semua anggota dari suatu kesatuan orang yang akan dijadikan sasaran dalam

penelitian. Sama halnya populasi, sampel juga memiliki peranan penting dalam

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1

Ciawi-Bogor yang terdiri dari 8 kelas. Sementara sampel penelitian ini adalah

kelas XI-5 dengan jumlah siswa 27 orang.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciawi. Waktu penelitian

dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 terhadap siswa kelas XI-5.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes intelegensi (IQ)

Untuk memperoleh hasil tingkat intelegensi siswa, penulis menggunakan

(12)

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Negeri 1 Ciawi tahun ajaran 2012/2013. Data hasil psikotes tersebut

diasumsikan telah memenuhi kriterian validitas dan reliabilitas. Klasifikasi

tingkat IQ yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel Klasifikasi IQ

Untuk mengukur tingkat kemampuan membaca siswa, digunakan tes

kemampuan membaca. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan

membaca siswa. Teks tersebut diambil dari situs de.isl.collective.com dengan

tema Familie disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada kelas XI. Untuk

mengklasifikasikan perolehan nilai rata-rata yang didapat, penulis

menggunakan interpretasi pedoman penilaian menurut Nurgiyantoro

(2010:399). Kriteria nilai tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

(13)

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data yang dijelaskan

sebagai berikut:

1. Teknik Dokumentasi

Pengumpulan data berupa hasil tes IQ untuk mengukur variabel X (tingkat

intelegensi siswa), dan tes kemampuan membaca bahasa Jerman untuk mengukur

variabel Y (kemampuan membaca).

2. Teknik Analisis Statistik

Setelah data dari kedua variabel terkumpul, terlebih dahulu penulis

melakukan uji persyaratan analisis yang meliputi:

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas dan reliabilitas data digunakan untuk mengetahui apakah

instrumen dalam penelitian ini valid atau tidak.

b. Uji Homogenitas Variansi Variabel X dan Y

Uji homogenitas data digunaka untuk mengetahui apakah populasi dalam

penelitian ini homogen atau tidak.

Jika Fhitung > Ftabel, maka kedua varians tidak homogen

Jika Fhitung < Ftabel, maka kedua varians homogeny

c. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data berasal sari

populasi yang berdistribusi normal.

(14)

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika Lhitung > Ltabel, maka data tersebut tidak normal

d. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

Uji linearitas dan keberartian regresi bertujuan untuk mengetahui linear

tidaknya persamaan regresi yang diperoleh dari kedua variabel yang diteliti.

Jika Fhitung > Ftabel, maka tidak linier

Jika Fhitung < Ftabel, maka linier

e. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi:

1) Teknik koefisien korelasi (Pearson Product Moment)

Teknik koefisien korelasi adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar hubungan antara kedua variabel yang diteliti (nilai r).

untuk menginterpretasi nilai r dapat menggunakan tabel koefisien korelasi

seperti yang tercantum dalam Arikunto (2010:319).

Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

0,800 - 1,00 Tinggi

0,600 - 0,800 Cukup

0,400 - 0,600 Agak rendah

0,200 - 0,0400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat rendah (tak berkorelasi)

2) Kontribusi variabel X terhadap Y

Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui

dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD):

KD = r2 x 100%

(15)

KD : Besarnya koefisien determinasi

r : Koefisien korelasi

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 :

r

xy = 0

H1 :

r

xy≠ 0

Hipotesis H0 dapat diterima apabila terdapat hubungan yang signifikan

antara variabel X dan variabel Y, namun apabila terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan

(16)

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat intelegensi

Tingkat intelegensi siswa SMA Negeri 1 Ciawi kelas XI-5 tahun ajaran

2012/2013 termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini terlihat dari hasil tes

IQ, yang menunjukkan skor rata-rata 106,26, skor tertinggi 119, dan skor

terendah 92.

2. Kemampuan membaca teks bahasa Jerman

Berdasarkan nilai tes membaca teks bahasa Jerman, dengan skor rata-rata

85,11, skor tertinggi 100, dan skor terendah 60, dapat disimpulkan bahwa

secara umum kemampuan membaca teks bahasa Jerman tahun ajaran

2012/2013 adalah sangat baik.

3. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa

tingkat intelegensi mempunyai hubungan yang positif dengan kemampuan

membaca teks bahasa Jerman. Hal ini terbukti dari koefisien korelasi (r)

sebesar 0,38 yang menunjukkan bahwa hubungan termasuk dalam kategori

rendah.

4. Berdasarkan penghitungan koefisien determinasi diperoleh kesimpulan bahwa

(17)

teks bahasa Jerman sebesar 14,44%.

5. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan intelegensi, siswa sebaiknya melakukan kegiatan yang

dapat melatih otak dengen intensitas yang sesering mungkin dengan

mengikuti tes-tes intelegensi dengan baik. Selain itu juga berlatih

menggunakan permainan-permainan yang meningkatkan konsentrasi pikiran.

2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa Jerman, siswa

sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan dan penguasaan kebahasaan dan

nonkebahasaan lainnya. Selain itu siswa harus terus berlatih dalam membaca

teks bahasa Jerman dan intensitas membacanya perlu ditingkatkan agar

mampu memahami suatu teks bacaan dengan baik dan lancar.

3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian yang sama

dengan variabel lain sebagai salah satu faktor selain tingkat intelegensi yang

(18)

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineke Cipta.

Breitenbach, E. (2005). Theorien der Intelligenz. [Online].

Tersedia:http://www.stangl-taller.at/TEXTEXPERIMENT/LITERATUR/BREITENBACH/intelligenz.

pdf [28 September 2012]

Buhlmann, R. dan Fearns, A. (2000). Handbuch des Fachsprachenunterrichts.

Tübingen: Narr Studienbücher.

Duden. (2007). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim:

Bibliograpischer Institut & F.A. Brockhaus AG Dudenverlag.

Ehlers, S. (2010). Lesen als Verstehen Arbeit mit literarischen Texten. Kassel:

Langenscheidt.

Lutjeharms, M. Schmidt, C. (2010). Lesekompetenz in Erst-, Zweit- und

Fremdsprache. Tübingen: Gunter Narr Verlag.

Mayer, B. (2007). Die Bedeutung des Lesens in Schule und Gesellschaft. [Online].

Tersedia:http://www.faechernet.chpublicdownloadsdeutsch01_unterrichtsp

lanunglesefoerderung_e_education_5_07.pdf [28 September 2012]

(19)

Pandawa, N. et al. (2009). Pembelajaran Membaca. [Online].

Tersedia:http://www.scribd.com/doc/57525928/12/Faktor-faktor-yang-Mempengaruhi-Membaca [29 September 2012]

Puchta, H. et al. (2012). Multiple Intelligenz im DAF-Unterricht. Ismaning:

Hueber.

Rampillon, U. (1996). Lerntechniken im Fremdsprachunterricht. Ismaning: Max

Hueber Verlag.

Suherman, E. et al. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi

Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Süβ, M. (2003). Intelligenztheorien. [Online].

Tersedia:http://www.beltzdefileadminbeltzleseproben9783621274722.pdf

[28 September 2012]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Westhoff, G. (2005). Fertigkeit Lesen. München: Langenscheidt.

______[Online]. Tersedia:http://en.wikipedia.org//wiki/intelligence [28

September 2012]

______[Online].

Tersedia:http://www.majalahpendidikan.com/2011/05/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html [28 September 2012]

______[Online]. Tersedia:http://opus.bibliothek.uni-wuerzburg.de [29 September

(20)

Diche Dwi Cahyalestari, 2013

Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

______[Online]. Tersedia:http://www.belajarindonesia.org/201110/membaca.html

[29 September 2012]

______[Online].Tersedia:http://teachers.brg-schoren.ac.at/her/pup/intelligenz.html

[29 September 2012]

Gambar

Tabel Klasifikasi IQ
Tabel Interpretasi Nilai r

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh pegawai administrasi Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam

Foho Ki’it Constructions is a service provider who is covered by the withholding tax provisions because the service they provide is in the form of building and construction

Neste caso o Virgílio é um prestador de serviços abrangido pelas provisões do imposto de retenção, uma vez que serviços de gestão de projecto são serviços de consultoria

Dirakit (508 detik) Diukur sesuai dengan kebutuhan (182 detik) Menunggu, sementara pekerja mengumpulkan peralatan (bor, mesin ketam tangan, penahan rakitan, meteran) (315

Please attach copy of EFT bank transfer instruction form in support of electronic transfer of above VAT to the TL Petroleum Fund bank account.. Please provide list of

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNC. Universitas

penelitian ini berjudul “ Pengaruh Latihan Power Otot Tungkai (Leg Extention) Dan Kordinasi Mata-Kaki (Wall Ball Pass) Terhadap Kecepatan Dan Ketepatan Shooting

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa responden yang datang sebagian besar adalah mahasiswa Universitas Indonesia karena lokasi fotocopy BAREL yang ada