DAFTAR ISI
ABSTRAKT ... i
ABTRAK . ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... .x
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORETIS ... 7
A. Tingkat Intelegensi ... 7
1. Hakikat Intelegensi ... 7
2. Jenis-jenis Intelegensi ... 10
[Type text]
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Intelligence Quotient ... 16
B. Kemampuan Membaca ... 18
1. Hakikat Membaca ... 18
2. Jenis-jenis Membaca... 23
3. Tujuan Membaca ... 24
4. Gaya Membaca ... 26
5. Fungsi Membaca ... 29
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca ... 30
7. Pembelajaran Keterampilan Membaca di SMA ... 31
C. Kerangka Berpikir ... 32
D. Hipotesis ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34
A. Metode Penelitian ... 34
B. Variabel dan Desain Penelitian... 34
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
E. Instrumen Penelitian ... 35
F. Teknik Analisis Data ... 37
G. Hipotesis Statistik ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
1. Data Tingkat Intelegensi ... 40
2. Data Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman... 40
B. Uji Persyaratan Analisis ... 41
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen (Data Y) ... 41
2. Uji Homogenitas Data Variabel X dan Y ... 41
3. Uji Normalitas Data Variabel X dan Y ... 42
C. Analisis Data ... 43
1. Identifikasi Persamaan Regresi ... 43
2. Ui Kelinearan Regresi ... 43
3. Uji Keberartian Regresi ... 43
4. Uji Koefisien Arah Regresi ... 44
5. Penghitungan Koefisien Korelasi ... 44
6. Penghitungan Koefisien Determinasi ... 44
D. Pengujian Hipotesis ... 45
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 54
Dichie Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat
komponen penting keterampilan bahasa, yakni keterampilan menyimak
(Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan membaca
(Leseverstehen), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Pada semua satuan
pengajaran bahasa asing, keempat keterampilan berbahasa tersebut terutama
kemampuan membaca menjadi sangat penting karena kemampuan membaca
menjadi dasar dalam menguasai keterampilan berbahasa lainnya dalam
pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Jerman.
Membaca merupakan suatu kegiatan yang salah satu tujuannya adalah agar
seseorang dapat memperoleh informasi dari suatu bacaan. Dalam membaca
dibutuhkan sebuah pemahaman terhadap suatu bacaan. Membaca tidak hanya
merupakan kegiatan yang reseptif tetapi juga merupakan kegiatan aktif yang
bersifat komunikatif, di mana ketika seseorang membaca secara tidak langsung
terjadi proses komunikasi antara pembaca dan penulis.
Dalam pengajaran bahasa Jerman di SMA keterampilan membaca
merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai dan terus ditingkatkan.
Membaca erat kaitannya dengan aktivitas berpikir. Kegiatan membaca ini masih
dianggap sulit karena bukan hanya membaca sepintas, melainkan siswa harus
memahami isi bacaan tersebut. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 10
September 2012 di SMA Negeri 1 Ciawi-Bogor, ditemukan bahwa kemampuan
membaca yang dimiliki oleh sebagian siswa masih tergolong rendah. Hal ini
dibuktikan oleh data hasil ulangan harian. Terdapat sebagian siswa yang
dinyatakan mengulang/remedial dalam tes membaca.
Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat beberapa faktor yang diduga
menjadi penyebab kesulitan belajar, terutama dalam membaca. Beberapa faktor
tersebut antara lain, kurangnya penguasaan kosakata dan tata bahasa, serta
kurangnya memahami isi teks. Selain itu beberapa faktor lain yang mempengaruhi
kemampuan membaca teks bahasa Jerman adalah kurangnya motivasi, minat,
daya konsentrasi, daya nalar, dan berpikir logis. Faktor yang lain yang lebih
mempengaruhi kemampuan membaca teks bahasa Jerman adalah faktor
intelegensi.
Kesulitan membaca seperti yang telah dipaparkan di atas dapat diatasi
apabila para siswa memiliki intensitas dalam belajar, sehingga siswa dapat melatih
kemampuan otak untuk berpikir dengan baik yang didukung oleh tingkat
intelegensi yang tinggi. Intelegensi adalah salah satu faktor yang menentukan
prestasi belajar siswa dan merupakan bekal potensial yang akan memudahkan
Dichie Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat intelegensi siswa, yaitu
keturunan, latar belakang sosial ekonomi, lingkungan hidup, kondisi fisik, dan
iklim emosi. Fakor-faktor tersebut menentukan intelegensi seseorang dimana
siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, prestasi belajarnyapun tinggi pula.
Demikian juga halnya dengan kemampuan membaca yang asumsinya bahwa
siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, kemampuan membacanya
cenderung akan tinggi pula.
Atas dasar permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut
dengan memilih judul penelitian sebagai berikut:
“Hubungan Tingkat Intelegensi dengan Kemampuan Membaca Teks
Bahasa Jerman”.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, perincian masalah di
antaranya:
1. Apakah kesulitan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman disebabkan
kurangnya pembendaharan kata?
2. Apakah penguasaan kosakata mempengaruhi kemampuan siswa dalam
membaca teks bahasa Jerman?
3. Apakah kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman hanya
4. Apakah tingkat intensitas membaca mempengaruhi kemampuan siswa dalam
membaca teks bahasa Jerman?
5. Apakah kesulitan siswa disebabkan oleh rendahnya motivasi untuk membaca
teks bahasa Jerman?
6. Apakah tingkat intelegensi siswa mempengaruhi kemampuan membaca teks
bahasa Jerman?
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Penelitian ini lebih ditujukan pada hubungan tingkat intelegensi dengan
kemampuan membaca teks bahasa Jerman.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang dan identifikasi masalah di
atas, penulis merumuskan masalah-masalah di antaranya:
1. Bagaimana tingkat intelegensi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi?
2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dan
kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman?
4. Sejauh mana kontribusi intelegensi siswa terhadap kemampuan membaca teks
Dichie Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat intelegensi siswa.
2. Mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman.
3. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
intelegensi dan kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman.
4. Mengetahui kontribusi intelegensi siswa terhadap kemampuan membaca teks
bahasa Jerman.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam mengetahui
tingkat intelegensi siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sesuai dengan
pengalaman di lapangan.
2. Bagi Guru
Guru dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas dan mengetahui
tingkat intelegensi setiap siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman
khususnya dalam keterampilan membaca.
3. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa Jerman dan
4. Bagi Sekolah
Dapat menjadi inspirasi bagi sekolah dan menambah referensi mengenai
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
5. Bagi Peneliti lain
Dapat menjadi referensi tentang penelitian ini dan dikembangkan untuk bahan
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi. Metode
deskriptif analitis adalah suatu proses pengumpulan, penyusunan, dan
pendeskripsian data untuk memperoleh gambaran mengenai kesimpulan dari
rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian. Teknik analisis regresi
digunakan untuk mengetahui hubungan atau variabel yang diteliti sedangkan
teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan
antar dua variabel yang dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi.
B. Variabel dan Desain Penelitian
Variabel dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yang terdiri dari:
1. Variabel bebas (independent variable) dilambangkan dengan X yaitu tingkat
intelegensi siswa.
2. Variabel terikat (devendent variable) dilambangkan dengan Y yaitu
kemampuan membaca teks bahasa Jerman.
Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
r
Keterangan:
X : Tingkat intelegensi
Y : Kemampuan membaca teks bahasa Jerman
r : Hubungan tingkat intelegensi dengan kemampuan membaca teks bahasa
Jerman (koefisien korelasi)
C. Populasi dan Sampel Penelitan
Populasi sangatlah peting dalam penelitian. Populasi dapat dikatakan
semua anggota dari suatu kesatuan orang yang akan dijadikan sasaran dalam
penelitian. Sama halnya populasi, sampel juga memiliki peranan penting dalam
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1
Ciawi-Bogor yang terdiri dari 8 kelas. Sementara sampel penelitian ini adalah
kelas XI-5 dengan jumlah siswa 27 orang.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciawi. Waktu penelitian
dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 terhadap siswa kelas XI-5.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes intelegensi (IQ)
Untuk memperoleh hasil tingkat intelegensi siswa, penulis menggunakan
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Negeri 1 Ciawi tahun ajaran 2012/2013. Data hasil psikotes tersebut
diasumsikan telah memenuhi kriterian validitas dan reliabilitas. Klasifikasi
tingkat IQ yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel Klasifikasi IQ
Untuk mengukur tingkat kemampuan membaca siswa, digunakan tes
kemampuan membaca. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan
membaca siswa. Teks tersebut diambil dari situs de.isl.collective.com dengan
tema Familie disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada kelas XI. Untuk
mengklasifikasikan perolehan nilai rata-rata yang didapat, penulis
menggunakan interpretasi pedoman penilaian menurut Nurgiyantoro
(2010:399). Kriteria nilai tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Teknik Dokumentasi
Pengumpulan data berupa hasil tes IQ untuk mengukur variabel X (tingkat
intelegensi siswa), dan tes kemampuan membaca bahasa Jerman untuk mengukur
variabel Y (kemampuan membaca).
2. Teknik Analisis Statistik
Setelah data dari kedua variabel terkumpul, terlebih dahulu penulis
melakukan uji persyaratan analisis yang meliputi:
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dan reliabilitas data digunakan untuk mengetahui apakah
instrumen dalam penelitian ini valid atau tidak.
b. Uji Homogenitas Variansi Variabel X dan Y
Uji homogenitas data digunaka untuk mengetahui apakah populasi dalam
penelitian ini homogen atau tidak.
Jika Fhitung > Ftabel, maka kedua varians tidak homogen
Jika Fhitung < Ftabel, maka kedua varians homogeny
c. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data berasal sari
populasi yang berdistribusi normal.
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika Lhitung > Ltabel, maka data tersebut tidak normal
d. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi
Uji linearitas dan keberartian regresi bertujuan untuk mengetahui linear
tidaknya persamaan regresi yang diperoleh dari kedua variabel yang diteliti.
Jika Fhitung > Ftabel, maka tidak linier
Jika Fhitung < Ftabel, maka linier
e. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi:
1) Teknik koefisien korelasi (Pearson Product Moment)
Teknik koefisien korelasi adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar hubungan antara kedua variabel yang diteliti (nilai r).
untuk menginterpretasi nilai r dapat menggunakan tabel koefisien korelasi
seperti yang tercantum dalam Arikunto (2010:319).
Tabel Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,800 - 1,00 Tinggi
0,600 - 0,800 Cukup
0,400 - 0,600 Agak rendah
0,200 - 0,0400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat rendah (tak berkorelasi)
2) Kontribusi variabel X terhadap Y
Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui
dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD):
KD = r2 x 100%
KD : Besarnya koefisien determinasi
r : Koefisien korelasi
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 :
r
xy = 0H1 :
r
xy≠ 0Hipotesis H0 dapat diterima apabila terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel X dan variabel Y, namun apabila terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat intelegensi
Tingkat intelegensi siswa SMA Negeri 1 Ciawi kelas XI-5 tahun ajaran
2012/2013 termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini terlihat dari hasil tes
IQ, yang menunjukkan skor rata-rata 106,26, skor tertinggi 119, dan skor
terendah 92.
2. Kemampuan membaca teks bahasa Jerman
Berdasarkan nilai tes membaca teks bahasa Jerman, dengan skor rata-rata
85,11, skor tertinggi 100, dan skor terendah 60, dapat disimpulkan bahwa
secara umum kemampuan membaca teks bahasa Jerman tahun ajaran
2012/2013 adalah sangat baik.
3. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa
tingkat intelegensi mempunyai hubungan yang positif dengan kemampuan
membaca teks bahasa Jerman. Hal ini terbukti dari koefisien korelasi (r)
sebesar 0,38 yang menunjukkan bahwa hubungan termasuk dalam kategori
rendah.
4. Berdasarkan penghitungan koefisien determinasi diperoleh kesimpulan bahwa
teks bahasa Jerman sebesar 14,44%.
5. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan intelegensi, siswa sebaiknya melakukan kegiatan yang
dapat melatih otak dengen intensitas yang sesering mungkin dengan
mengikuti tes-tes intelegensi dengan baik. Selain itu juga berlatih
menggunakan permainan-permainan yang meningkatkan konsentrasi pikiran.
2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa Jerman, siswa
sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan dan penguasaan kebahasaan dan
nonkebahasaan lainnya. Selain itu siswa harus terus berlatih dalam membaca
teks bahasa Jerman dan intensitas membacanya perlu ditingkatkan agar
mampu memahami suatu teks bacaan dengan baik dan lancar.
3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian yang sama
dengan variabel lain sebagai salah satu faktor selain tingkat intelegensi yang
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineke Cipta.
Breitenbach, E. (2005). Theorien der Intelligenz. [Online].
Tersedia:http://www.stangl-taller.at/TEXTEXPERIMENT/LITERATUR/BREITENBACH/intelligenz.
pdf [28 September 2012]
Buhlmann, R. dan Fearns, A. (2000). Handbuch des Fachsprachenunterrichts.
Tübingen: Narr Studienbücher.
Duden. (2007). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim:
Bibliograpischer Institut & F.A. Brockhaus AG Dudenverlag.
Ehlers, S. (2010). Lesen als Verstehen Arbeit mit literarischen Texten. Kassel:
Langenscheidt.
Lutjeharms, M. Schmidt, C. (2010). Lesekompetenz in Erst-, Zweit- und
Fremdsprache. Tübingen: Gunter Narr Verlag.
Mayer, B. (2007). Die Bedeutung des Lesens in Schule und Gesellschaft. [Online].
Tersedia:http://www.faechernet.chpublicdownloadsdeutsch01_unterrichtsp
lanunglesefoerderung_e_education_5_07.pdf [28 September 2012]
Pandawa, N. et al. (2009). Pembelajaran Membaca. [Online].
Tersedia:http://www.scribd.com/doc/57525928/12/Faktor-faktor-yang-Mempengaruhi-Membaca [29 September 2012]
Puchta, H. et al. (2012). Multiple Intelligenz im DAF-Unterricht. Ismaning:
Hueber.
Rampillon, U. (1996). Lerntechniken im Fremdsprachunterricht. Ismaning: Max
Hueber Verlag.
Suherman, E. et al. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi
Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.
Süβ, M. (2003). Intelligenztheorien. [Online].
Tersedia:http://www.beltzdefileadminbeltzleseproben9783621274722.pdf
[28 September 2012]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Westhoff, G. (2005). Fertigkeit Lesen. München: Langenscheidt.
______[Online]. Tersedia:http://en.wikipedia.org//wiki/intelligence [28
September 2012]
______[Online].
Tersedia:http://www.majalahpendidikan.com/2011/05/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html [28 September 2012]
______[Online]. Tersedia:http://opus.bibliothek.uni-wuerzburg.de [29 September
Diche Dwi Cahyalestari, 2013
Hubungan Tingkat Intelegensi Dengan Kemampuan Membaca Teks Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
______[Online]. Tersedia:http://www.belajarindonesia.org/201110/membaca.html
[29 September 2012]
______[Online].Tersedia:http://teachers.brg-schoren.ac.at/her/pup/intelligenz.html
[29 September 2012]