• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOGRAFI PATUAN BOSAR SINAMBELA (SISINGAMANGARAJA XII).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIOGRAFI PATUAN BOSAR SINAMBELA (SISINGAMANGARAJA XII)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BIOGRAFI PATUAN BOSAR SINAMBELA

(SI SINGAMANGARAJA XII)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

JEKSON SITORUS NIM. 308121083

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

JEKSON SITORUS. NIM 308121083. Biografi Patuan Bosar Sinambela

(Sisingamangaraja XII). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang kehidupan Patuan Bosar Sinambela, sebelum menjadi Sisingamangaraja XII, kemudian bagaimana dalam konteks bermasyarakat (Sistem Sosial, politik, dan Religi), dan mengetahui bagaimana perjuangan dan cita-citanya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis konten (analysis contain).

Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan (Library Research) dengan mengumpulkan bahan-bahan melalui literatur yang berkaitan dengan permasalah yang diteliti. Setelah data terkumpul kemudian di analisa kemudian selanjutnya diinterpretasi, dan sebagai tahap akhir yakni melakukan penyajian kembali dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah dikumpulkan.

(5)

KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada Tuhan Sang Guru Agung Kehidupan yang senantiasa memberikan penyertaannya dan nafas kehidupan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun Skripsi ini berjudul “Biografi Patuan Bosar Sinambela (Sisingamangaraja XII)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadadari akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam penulisan sebuah skripsi, baik dalam bentuk, isi, dan teknik penulisan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan baik berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dalam bentuk moril maupun materil dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, dengan penuh hormat dan terimakasihku kepada Ayahanda D. Sitorus dan Ibunda L. Br Marbun, yang telah memberikan dukungan penuh selama penulis menjalani studi hingga menyelesaikan skripsi. Semoga diberkati Tuhan senantiasa dan diberikan umur panjang.

2. Kepada saudara-saudara penulis, untuk abangku David Tarios, Adikku Jonni Sitorus, Riduan Sitorus, Irfan Sitorus, dan Nia br Sitorus, serta seluruh keluarga penulis yang telah banyak memberikan bantuan baik moral dan materil kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

3. Ibu Dra. Hj. Hafnita Sari Dewi Lubis M. Si selaku dosen Pembimbing Skripsi dan juga sekretaris jurusan Pendidikan Sejarah atas bimbingan dan arahan hingga selesainya skripsi ini. 4. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku Rektor

UNIMED beserta stafnya.

5. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED beserta stafnya.

(6)

7. Ibu Dra. Flores Tanjung, M. A selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji Utama dalam ujian memepertahankan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M. Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan terhadap skripsi ini.

9. Bapak Kepala Perpustakaan Daerah beserta stafnya yang telah memberikan ijin melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.

10.Rekan-rekan Mahasiswa UNIMED, terkhusus Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah , diantaranya Dolung Situmorang, Mangaratua Simbolon, Donal Marbun, Jhon Fawer, Marolop, Dosriani, Brighten, Ewin, Dannyard, Mulyani, dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sebuah catatan perjalanan dalam menempuh studi yang telah bersama-sama kita lalui.

11.Saudara GMKI FIS UNIMED, terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan.

12.kawan-kawan BARSDem. Salam Demokrasi! terimakasih atas sumbangan ilmu dan pengalamannya.

13.Kawan-Kawan Mata Baca Sejarah, terimakasih.

14.Kawan-kawan KoMPaS, terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya.

15.Kawan-kawan IMKRIS

16.Kawan-kawan PPL Terpadu 2008 di SMA GBKP Kabanjahe 17.Kawan-kawan kost Jln. Sering Gg. Jalan No. 2B

18.Terkhusus untuk Sasfikanta br Ginting, terima kasih untuk semua waktu dan kasih sayang yang telah diberikan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, dan kalaulah ada pihak yang terlewatkan mendapatkan terimakasih, penulis dengan segala kerendahan hati dan tulus mengucapkan mohon maaf atas kealpaan itu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang membutuhkannya.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... ...1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

B. Kerangka Konseptual ... 9

C. Kerangka Berfikir ... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Metode Penelitian ... 18

B. Sumber Data ... 18

C. Teknik Pengumpulan Data ... 19

D. Teknik Analisa Data ... 20

(8)

A. Gambaran Umum Sisingamangaraja ... 22

B. Sosok Patuan Bosar Sinambela (Sisingamangara XII) ... 25

1. Konteks Sistem Sosial ... 30

2. Aspek Kepolitikan ... 34

3. Konteks Religi ... 37

C. Perjuangan dan Cita –Cita Patuan Bosar Sinambela Sang Raja Sisingamangaraja XII menentang Kolonial Belanda ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

Daftar Pustaka ... 61

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A) Latar Belakang Masalah

Setiap perjalanan suatu bangsa tidak terlepas dengan adanya arus

pergolakan hingga terciptanya bangsa yang berkedaulatan. Pergolakan-pergolakan

yang terjadi kemudian menjadi suatu keadaan yang mendorong timbulnya

kesadaran pada masyarakat. Kesadaran tersebut adalah kondisi masyarakat yang

sadar untuk menundukkan keadaan (pergolakan-pen). Proses dari keadaan

menimbulkan kesadaran hingga kesadaran menjadi sebuah upaya untuk

menundukkan keadaan, melahirkan sosok-sosok yang menjadi subjek dalam

masyarakat. Dalam hal ini subjek tersebut adalah sosok-sosok yang berbeda dan

memiliki pengakuan dari masyarakat atas pengaruhnya.

Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar pada hari ini, bukanlah

sebuah bangsa yang pada masa lalu berdiri dan mendapatkan kebesarannya.

Kedaulatan bangsa indonesia tidak serta merta di dapatkan ketika negara ini

berdiri, melainkan melalui proses yang cukup panjang. Proses-proses tersebut

terjadi pada beberapa dimensi waktu dan tempat yang berbeda. Meskipun tidak

direncanakan secara sistematis, setiap tempat dan waktu yang berbeda

menghasilkan masing-masing keadaan yang mendorong terciptanya sebuah

(10)

Sebagian dari pergolakan bangsa ini terjadi di tanah batak. Batak sebagai

salah satu etnis dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) saat ini

mengalami pergolakan pada masa kolonialisme belanda. Pergolakan di tanah

batak terjadi untuk melawan dan menundukkan penindasan dan penjajahan

kolonialisme belanda yang berujung pada perang yang dilakukan masyarakat

batak. Perang yang terjadi di tanah batak dalam rentang tahun 1878-1907, sebagai

sebuah kondisi yang melahirkan sosok-sosok pemimpin di tanah batak.

Sisingamaraja XII dengan nama kecil Patuan Bosar Sinambela adalah

sosok pemimpin di tanah batak yang lahir dari keadaan penindasan yang

dilakukan kolonialisme belanda. Beliau merupakan penerus dinasti

sisingamangaraja yang berdiri di bakkara, pinggiran danau toba. Berawal dari

sisingamanaraja I hingga sisingamangaraja XII (Patuan Bosar Sinambela ), dinasti

Sisingamangaraja mendapat pengakuan di tanah batak karena

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan oleh sisingamangaraja terdahulu. Patuan Bosar

kemudian ditabalkan menjadi Sisingamangaraja XII setelah Sisingamangaraja XI

meninggal.

Patuan Bosar Sinambela merupakan subjek dalam masyarakat batak yang

kemudian menjadi sesosok pemimpin pada masanya dan menjadi tokoh besar

yang di kagumi oleh masyarakat batak pada masa sekarang. Beliau menjadi

seorang raja yang dilahirkan dari keadaan masyarakat batak yang kemudian

memimpin perjuangan masyarakat batak melawan penjajahan oleh kolonialisme

(11)

Sebelum memimpin perjuangan melawan kolonialisme belanda, raja-raja

dinasti sisingamangaraja sudah memiliki pengaruh dalam masyarakat. Begitupun

dengan Patuan Bosar Sinambela,

Seperti ditulis oleh Lumbantobing (1967:82)

Perkelahian antara kampung dengan kampung mesti berhenti apabila baginda datang ke tempat itu sedang orang-orang yang dipasungkan harus dilepaskan. Bukan hanya orang-orang yang dipasung yang harus dibebaskan, bahkan burung-burung mesti dilepaskan dari sangkarnya jikalau baginda melintas dari tempat itu.

Demikianlah Patuan Bosar (Sisingamangaraja XII) dan pengakuan

masyarakat terhadap beliau. Beliau memiliki pengaruh yang membuat masyarakat

mengakuinya dan tunduk padanya.

Seorang pemimpin memiliki latar belakang kehidupan yang menjadi unsur

pembentuk dan katalis yang mendorong kepada terciptanya

kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam berbagai tindakan dan keadaan. Burhanuddin (1985:94)

berpendapat, dalam memahami manusia sebagai totalitas atau kesatuan, kita

mengungkapkannya sebagai „being’ atau yang ada/ mengada, yang di dalamnya

terlihat adanya dinamika sebagai sesuatu yang menyeluruh. Begitupun dengan

Patuan Bosar Sinambela, latar belakang kehidupannya menjadi unsur yang

membentuk sosok beliau, bagaimana Patuan Bosar setelah menjadi raja,

bagaimana pengaruhnya dalam sistem sosial, politik dan bagaimana kehidupan

beliau dalam konteks religi, yang terakhir apa sebenarnya yang diperjuangkan

beliau sebelum akhirnya beliau gugur dalam serbuan tentara marsose yang

(12)

Uraian diatas menjadi dasar pemikiran peneliti untuk membuat sebuah

penelitian guna melihat bagaimana sosok Patuan Bosar Sinambela

(Sisingamangaraja XII). Untuk itulah skripsi ini “Biografi Patuan Bosar

(Sisingamangaraja XII)” menurut peneliti menarik untuk diteliti. Kiranya sosok

beliau dan kepemimpinannya bisa memberikan teladan bagi pembaca dalam

menghadapi semakin kompleksnya kehidupan secara umum dan dinamika

kehidupan berbangsa dan bernegara.

B) Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :

1. Kehidupan Patuan Bosar sebelum menjadi Sisingamangaraja XII

2. Kehidupan Patuan Bosar setelah menjadi Sisingamangaraja XII

3. Cita-cita dan perjuangan Patuan Bosar sebagai Sisingamangaraja XII

C) Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih

mempermudah peneliti merumuskan masalah penelitian yang objektif, maka

(13)

1. Bagaimana Latar belakang kehidupan Patuan Bosar sebelum menjadi

Sisingamangaraja XII ?

2. Bagaimana Patuan Bosar setelah menjadi Sisingamangaraja XII dalam

bermasyarakat ?

3. Bagaimana Cita-cita dan perjuangan Patuan Bosar sebagai

Sisingamangaraja XII ?

D) Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Latar belakang kehidupan Patuan Bosar hingga menjadi

Sisingamangaraja XII

2. Untuk mengetahui Bagaimana Patuan Bosar setelah menjadi

Sisingamangaraja XII dalam bermasyarakat

3. Untuk Mengetahui Cita-Cita dan Perjuangan Patuan Bosar sebagai

Sisingamangaraja XII

E) Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diharapkan penelitian ini memiliki

(14)

1. Sebagai Penambah wawasan dan pengetahuan mengenai Patuan Bosar

Sinambela (Sisingamangaraja XII)

2. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti serta pembaca tentang kearifan

lokal melalui penelitian ini.

3. Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan karya ilmiah

4. Untuk UNIMED, menambah perbendaharaan karya ilmiah Khususnya

bagi Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial, dan ruang baca pendidikan

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sosok Patuan Bosar Sinambela ( Raja Sisingamangaraja XII) adalah

sebuah pemimpin yang dapat dijadikan simbol perjuangan dengan berbasis

Rakyat “Volks-Lager”. Hal ini terbukti dari perjuangan yang dilakukan

beliau dalam menentang Kolonial Belanda, meskipun dengan peralatan

seadanya, seperti parang, tombak, lembing, dan bedil (jumlah sedikit)

beliau tetap melakukan perlawanan bersama rakyat yang menjadi basis

perjuangannya.

2. Patuan Bosar Sinambela (Raja Sisingamangaraja XII) merupakan sosok

Pahlawan yang berjuang dengan gigih mempertahankan tanah Batak dari

usaha pencaplokan (aneksasi) yang dilakukan oleh Kolonial Belanda.

Dalam menentang kolonial Belanda, beliau menunjukkan sebuah totalitas

perjuangan yang tidak setengah-setengah, mengorbankan segala harta

benda, bahkan keluarga beliau pun turut serta dalam mendukung

perlawanan yang dilakukannya.

3. Patuan Bosar Sinambela, Sosok yang anti terhadap penindasan dan

memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM). Setiap beliau mengunjungi

suatu wilayah, Orang-orang yang terpasung harus dilepaskan.

4. Sisingamangaraja XII sosok pemimpin yang spiritualis, hidup dengan

(16)

(kepercayaan tradisional batak). Beliau adalah sosok Raja Imam “Priester

-koning”.

5. Sisingamangaraja sosok yang terbuka terhadap pengaruh luar, bukan Raja

yang isolatif hanya pada daerahnya saja. Dapat dilihat bahwa Sistem Raja

berampat yang diberlakukan beliau diadaptasi dari Sistem Raja Merampat

Aceh. Cap (Stempel) Kerajaan beliau bertuliskan aksara Arab Jawi dan

Batak. Menandakan bahwa sosok beliau tidak kaku dan terpaku hanya

pada konteks Batak saja.

6. Dalam bidang politik, Sisingamangraja XII membangun hubungan dengan

kerajaan-kerajaan luar. Hal inilah yang membuat ketika terjadi perang

melawan kolonial belanda, pasukan Sisingamangaraja turut dibantu oleh

pasukan dari Aceh, Padang Bolak, Habinsaran (Asahan).

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dan teliti terhadap Sosok

Patuan Bosar Sinambela. Masih banyak hal yang perlu diteliti dari Sosok

yang lebih dikenal Sebagai Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.

Salah satunya yakni mengenai kelahiran beliau, terdapat beberapa

pendapat yang berbeda. Seperti, kelahiran beliau yang menurut Adniel

Lumbantobing yakni 1846, sementara M.O. Parlindungan mencatat

kelahiran beliau tahun 1845, dalam sebuah makalah yang ditulis Robert

(17)

Tanjung merujuk W. B Sijabat, yakni beliau berusia ±17 tahun saat

penabalannya 1875, dengan artian bahwa kelahiran beliau ± tahun 1858.

2. Sebagai generasi muda, sosok Patuan Bosar (Raja Sisingamangaraja XII)

hendaklah dijadikan teladan. Banyak nilai-nilai yang dapat diteladani dari

kegigihan perjuangan beliau dalam menentang kolonial Belanda.

3. Bangsa yang Besar, adalah bangsa yang menghormati jasa para

Pahlawannya. Hendaklah kita menghormati Jasa-jasa dari Raja

Sisingamangaraja XII. Dalam artian bahwa, perjuangan Sisingamangaraja

XII dahulu harus diteruskan oleh generasi muda. Jika dahulu beliau

mengusir penjajah, maka generasi penerus haruslah meneruskan

(18)

1 DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Ichwan. 2007. Strategi Politik Sisingamangaraja XII Dalam Merespon Perubahan Sosial Politik dii Tanah Batak. Peringatan 100 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII. Deli Room Hotel Danau Toba Internasional.Medan

Budiardjo, Miriam. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia

Fakultas Ilmu Sosial. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-Press

Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah (edisi kedua).Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya

Lumbantobing, Adniel.1967. Si Singamangaradja I-XII. Medan : -

Napitupulu, O. L. 1972. Perang Batak Perang Sisingamangaradja. Jakarta: Yayasan Pahlawan Nasional

Meuraxa, Dada. 1975. Sejarah Hari Jadinya Kota Medan 1 Juli 1950. Medan : Penerbit Sastrawan

Nainggolan, Herman Togar. 2007. Raja Sisingamangaraja XII dan Identitas Batak. Seminar Nasional Peringatan 100 Tahun Gugurnya Pahlawan Raja Sisingamangaraja XII. Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, Sabtu 2 Juni 2007.

Nommensen, T. Jonathan. 2005. Ompu i Dr. Inger Ludwig Nommensen. Jakarta: Yakoma-PGI

Salam, Burhanuddin. 1984. Filsafat Manusia (Antropologi Metafisika). Bandung : Salman Jaya

Siagiaan, Robinson. 1992. Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raja Sisingamangaraja XII. Jakarta: Yayasan Dinamika Pers

Siahaan, Amanihut N, dan Pardede H. Sedjarah Perkembangan Marga-Marga Batak. Balige: Indra

(19)

2 Sibarani, Robert. 2007. Pelegalitas Surat Sisingamangaraja XII dan Aksara Batak. Seminar 100 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, tanggal 26 Mei 2007. Medan

Sidajabat, W.B. 2007. Ahu Si Singamangaraja: Arti Historis, Politis, Ekonomis dan Religius Si Singamangaraja XII. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Simanjuntak, Batara Sangti. 1977. Sejarah Batak. Balige : Karl Sianipar Company

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2007. Perjuangan Wholistic Raja Sisingamangaraja XII. Seminar Nasional Peringatan 100 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, 26 Mei 2007. Medan

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2009. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba, Bagian Sejarah Batak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar edisi baru kesatu. Jakarta: Rajawali Pers

Syamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Referensi

Dokumen terkait