• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING THE CAREER SELECTION OF ACCOUNTING STUDENTS FOR NON PUBLIC ACCOUNTANTS AND CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS: Study of Accounting Students at University in Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING THE CAREER SELECTION OF ACCOUNTING STUDENTS FOR NON PUBLIC ACCOUNTANTS AND CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS: Study of Accounting Students at University in Bandung."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN

NON AKUNTAN PUBLIK

(Studi Pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi

Disusun oleh: Wilma Puteri Dessiana

NIM. 1006037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Wilma Puteri Dessiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Wilma Puteri Dessiana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

KATA PENGANTAR ... i

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 8

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4Kegunaan Penelitian ... 9

TAT II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Tinjauan Pustaka ... 11

2.1.1 Teori Harapan ... 11

2.1.2 Profesi Akuntansi... 13

2.1.2.1 Profesi Akuntan Publik ... 13

2.1.2.2 Profesi Non Akuntan Publik... 17

2.1.3 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia ... 19

2.1.4 Ujian Sertifikasi Akuntan Publik di Indonesia ... 20

2.1.5 Karir ... 20

2.16 Persepsi ... 22

2.1.7 Faktor-Faktor yang Menjadi Pertimbangan Karir Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu ... 27

2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 32

2.3.1 Kerangka Pemikiran ... 32

(5)

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 41

3.2.2.1 Definisi Variabel ... 41

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 46

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 47

3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 49

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.2.5 Instrumen Penelitian ... 51

3.2.6 Skala Pengukuran ... 52

3.2.7 Jenis dan Sumber Data ... 53

3.2.8 Uji Instrumen Penelitian ... 54

3.2.8.1 Pengujian Validitas ... 54

3.2.8.2 Pengujian Reliabilitas ... 55

3.2.9 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 56

3.2.9.1 Teknik Analisis Data... 56

3.2.9.1.1 Uji Normalitas ... 56

3.2.9.1.2 Analisis Faktor (Factor Analysis) ... 57

3.2.9.1.3 Independent Sample T-Test ... 59

3.2.9.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 60

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN ... 62

4.1 Hasil Penelitian ... 62

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian... 62

4.1.2 Data Responden ... 63

4.1.3 Deskripsi dan Data Variabel Penelitian ... 65

4.1.3.1 Pemilihan Profesi Akuntan ... 65

4.1.3.2 Pengujian Validitas Instrumen ... 66

(6)

4.1.3.8 Deskripsi Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 81

4.1.3.9 Deskripsi Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan... 83

4.1.3.10 Deskripsi Variabel Persepsi Tentang Manfaat Profesi Akuntan Publik ...85

4.1.3.11 Deskripsi Variabel Persepsi Tentang Pengorbanan Profesi Akuntan Publik ... 87

4.1.4 Analisis Data ... 89

4.1.4.1 Uji Normalitas Data ... 88

4.1.4.2 Analisis Faktor Eksploratori (Exploratory Factor Analysis). ... 91

4.1.4.3 Independent Sample T Test ... 97

4.2 Pembahasan ... 103

4.2.1Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi ... 103

4.2.2 Perbedaan Pandangan Antara Mahasiswa yang Memilih Profesi Akuntan Publik dengan Non Akuntan Publik Terkait Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir ... 106

TAT V SIMPULAN DAN SARAN ... 120

5.1 Simpulan ... 120

5.2 Saran ... 121

(7)

Tabel 3.2 Daftar Universitas dengan Program Studi S1 Akuntansi Berakreditasi A

di Kota Bandung...48

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Pada 5 Universitas...50

Tabel 3.4 Skor Jawaban ... 52

Tabel 3.5 Interpretasi Skor ... 52

Tabel 4.1 Daftar Universitas dan Peringkat Akreditasinya ... 62

Tabel 4.2 Demografi Responden ... 64

Tabel 4.3 Pilihan Karir Mahasiswa S1 Akuntansi Pada Lima Universitas di Kota Bandung ... 65

Tabel 4.4 Validitas Variabel Penghargaan Finansial ... 67

Tabel 4.5 Validitas Variabel Pengakuan Profesional ... 68

Tabel 4.6 Validitas Variabel Nilai-Nilai Sosial ... 68

Tabel 4.7 Validitas Variabel Lingkungan Kerja ... 69

Tabel 4.8 Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja... 70

Tabel 4.9 Validitas Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 70

Tabel 4.10 Validitas Variabel Persepsi Tentang Manfaat Profesi Akuntan Publik ...71

Tabel 4.11 Validitas Variabel Persepsi Tentang Pengorbanan Profesi Akuntan Publik ... 72

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 73

Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban Penghargaan Finansial ... 74

Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban Pengakuan Profesional ... 76

Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban Nilai-Nilai Sosial ... 78

Tabel 4.16 Frekuensi Jawaban Lingkungan Kerja ... 80

Tabel 4.17 Frekuensi Jawaban Pertimbangan Pasar Kerja ... 82

(8)

Publik ... 88

Tabel 4.21 Uji Normalitas Data ... 90

Tabel 4.22 KMO and Bartlett’s Test ... 91

Tabel 4.23 Anti-Image Matrices ... 92

Tabel 4.24 KMO and Bartlett’s Test ... 93

Tabel 4.25 Ringkasan Hasil Nilai MSA Sebelum dan Sesudah X8 Dibuang ... 94

Tabel 4.26 Total Variance Explained ... 94

Tabel 4.27 Womponent Matrix ... 95

Tabel 4.28 Rotated Womponent Matrix ... 96

Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Independent Sample T Test ... 98

Tabel 4.30 Hasil Independent Sample T-Test Indikator Variabel Penghargaan Finansial ... 107

Tabel 4.31Hasil Independent Sample T-Test Untuk Indikator Variabel Nilai-Nilai Sosial ... 109

Tabel 4.32 Hasil Independent Sample T-Test Untuk Indikator Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 111

Tabel 4.33Hasil Independent Sample T-Test Untuk Indikator Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan...113

Tabel 4.34 Hasil Independent Sample T-Test Indikator Variabel Pengakuan Profesional ... 115

Tabel 4.35 Hasil Independent Sample T-Test Untuk Indikator Variabel Lingkungan Kerja ... 116

(9)
(10)

Lampiran 1 Kuesioner Lampiran 2 Tabulasi Data

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 4 Uji Normalitas Data

Lampiran 5 Hasil Output SPSS 20,0 for windows Analisis Faktor (Factor Analysis)

Lampiran 6 Hasil Output SPSS 20,0 for windows Independent Sample T Test

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian Universitas Sangga Buana Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Universitas Komputer Indonesia Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian Universitas Pasundan

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian Universitas Katolik Parahyangan Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian Universitas Padjadjaran

Lampiran 12 Tanda Terima Pemberian Ijin Penelitian Universitas Sangga Buana Lampiran 13 Tanda Terima Pemberian Ijin Penelitian Universitas Komputer

Indonesia

Lampiran 14 Tanda Terima Pemberian Ijin Penelitian Universitas Pasundan Lampiran 15 Surat Persetujuan Ijin Penelitian Universitas Katolik Parahyangan Lampiran 16 Surat Persetujuan Ijin Penelitian Universitas Padjadjaran

Lampiran 17 Form Bimbingan Skripsi

Lampiran 18 Lembar Persetujuan (Revisi) Draft Seminar Usulan Penelitian Lampiran 19 Lembar Persetujuan (Revisi) Draft Skripsi

Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup

(11)

BABBIBB PENDAHULUANB

1.1LatarBBelakangBMasalahB

Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para

angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di

Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun

non-bank, dan pasar modal serta adanya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

bidang aneka industri. Sarjana, merupakan tenaga kerja yang telah menempuh

pendidikan Strata-1, adalah salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia. Salah

satu sarjana yang akan memasuki dunia kerja adalah sarjana ekonomi khususnya

dari jurusan akuntansi. Saat ini, dengan berkembangnya zaman, sarjana dituntut

untuk lebih memiliki kualitas, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan

(skill) dan pengetahuan yang lebih dalam dunia kerja. Kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan juga bergantung pada profesi atau karir yang akan

mereka pilih.

Karir dalam bidang akuntansi adalah salah satu karir yang membutuhkan

kemampuan dan pengetahuan lebih. Beberapa karir yang dapat dijalankan oleh

para sarjana akuntansi, yaitu akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan

perusahaan dan akuntan pendidik (Lilies Endang Wijayanti, 2001). Sarjana

akuntansi paling tidak mempunyai tiga alternatif langkah yang dapat ditempuh.

Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi, seseorang

(12)

Strata-2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan publik. Dengan

kata lain, setelah menyelesaikan pendidikan jenjang program sarjana jurusan

akuntansi, sarjana akuntansi dapat memilih menjadi akuntan publik atau memilih

profesi non akuntan publik (Emita Wahyu Astami, 2001).

Profesi terkait bidang akuntansi yang saat ini menjadi perhatian para

praktisi dan akademisi salah satunya adalah profesi akuntan publik. Profesi ini

berkembang sejalan dengan perkembangan dunia usaha di Indonesia. Tumbuhnya

lembaga keuangan bank dan non bank, kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia

dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peran akuntan publik dalam

pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia, membuktikan bahwa para pelaku

bisnis, pemerintah dan masyarakat membutuhkan jasa akuntan publik dalam

memberikan opini atau kepastian yang memadai atas kewajaran laporan keuangan

perusahaan. Selain itu, hal itu juga membuktikan bahwa keberadaan akuntan

publik di Indonesia telah diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi

kepercayaan masyarakat Indonesia.

Profesi akuntan publik sendiri sangat berperan penting dalam dunia bisnis.

Akuntan publik diperlukan untuk meminimalisasi asimetri informasi yang terjadi

antara prinsipal, yaitu pemilik perusahaan atau kreditor, dengan agen/pengelola,

yaitu manajemen serta debitur. Ismail (2008) juga mengungkapkan bahwa seorang

auditor memainkan peran penting dalam mengurangi risiko informasi yang

merupakan alasan ekonomi utama dibalik permintaan akan audit dan jasa

pengauditan. Berbagai macam jasa ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik, mulai

(13)

assurance, seperti jasa konsultasi, pemeriksaan kinerja manajemen, dsb. Jasa-jasa yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik tidak terlepas dari kinerja pemilik

dan para akuntan publik yang bekerja didalamnya. Sehingga secara tidak langsung

profesi akuntan publik dituntut untuk mampu memberikan jasa kepada publik,

memenuhi kebutuhan pemakai jasa, memiliki kompetensi dan keahlian melalui

pendidikan khusus, memiliki integritas yang tinggi dan menjaga independensi

serta menjaga kepatuhan atas aturan dan standar.

Profesi akuntan publik ini merupakan salah satu profesi yang memberikan

peluang besar dalam dunia kerja karena tidak hanya perseroan terbatas yang

memiliki aset diatas 50 milyar saja yang wajib diaudit tetapi juga perusahaan

terbuka, lembaga pemerintahan dalam mengaudit laporan keuangan, seluruh partai

politik yang akan mengikuti pemilu serta sektor perpajakan dan perbankan yang

mewajibkan audit bagi nasabahnya akan memperoleh fasilitas kredit. Namun,

tantangan yang dihadapi oleh profesi ini juga sepadan dengan peluang yang ada.

Fitriany et al. (2010) menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Departemen Keuangan tahun 2008 potensi entitas yang wajib diaudit oleh akuntan publik

kurang lebih 150.000 entitas dan total klien yang dilaporkan ke Depkeu adalah

sebanyak 13.848 dengan jumlah akuntan publik sebanyak 877 orang, sehingga

rasio antara klien dan akuntan publiknya tidak seimbang, yaitu sebesar 16:1.

Data tersebut didukung oleh data yang diperoleh dari artikel online

swa.co.id (2011) yang menyatakan bahwa jumlah akuntan di Indonesia masih

belum memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk menyajikan

(14)

2011 menyebutkan bahwa jumlah akuntan yang terdaftar sebanyak 40.000 orang

dan jumlah akuntan publik yang terdaftar hanya 700 orang. Kemudian Agus

Suparto, Kepala Bidang Pembinaan Akuntan PPAJP Kemenkeu juga

menyebutkan bahwa tahun 2012, jumlah akuntan publik di Indonesia mencapai

1000 orang dan setiap tahun pertumbuhan akuntan publik hanya 4% saja

(swa.co.id, 2012). Dan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti,

Malaysia, Filipina dan Singapura, yang jumlah akuntan publiknya masing-masing

sudah mencapai 2500 orang hingga 20.000 orang, negara Indonesia masih sangat

sedikit dan kekurangan akuntan publik.

Selain itu, bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa profesi auditor hanya

dijadikan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan lain. Profesi ini

hanya menjadi ajang untuk mencari pengalaman sehingga para auditor yang telah

menjalani profesi auditornya selama kurang lebih dua tahun akan meninggalkan

profesinya untuk mencari pekerjaan lain yang menawarkan kompensasi maupun

jenjang karir yang lebih menjanjikan. Turnover yang terjadi pada profesi auditor umumnya dilakukan oleh staf yang baru masuk dan hal tersebut disebabkan

karena masalah waktu kerja yang tidak dapat diantisipasi, deadline, stress kerja, konflik serta balas jasa yang kurang dari yang mereka harapkan. Dampak dari

masalah-masalah tersebut adalah berkurangnya minat para lulusan akuntansi

untuk berkarir menjadi auditor.

Untuk dapat berkarir sebagai akuntan publik, mahasiswa lulusan S1 dan

D4 program studi akuntansi diwajibkan untuk mengikuti Ujian yang

(15)

Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Berdasarkan data dari salah satu artikel

online, hanya 9 orang dari 66 orang peserta ujian yang lulus ujian sertifikasi akuntan publik (akuntanonline.com, 2013). Dalam rangka meningkatkan kuantitas

akuntan publik di Indonesia, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai

penyelenggaran USAP di Indoensia, telah merubah persyaratan terkait persyaratan

dalam menempuh ujian. Sejak September 2013 lalu para lulusan S1 dan D4

program studi akuntansi dapat langsung mengikuti USAP tanpa harus terlebih

dahulu mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

PPAk ini adalah pendidikan tambahan sarjana ekonomi jurusan akuntansi

yang bertujuan untuk mendapatkan gelar akuntan dan nomor register serta

merupakan salah satu syarat untuk mengikuti USAP. Namun, berbeda dengan

profesi akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik, untuk

berkarir sebagai ketiga profesi tersebut, mahasiswa lulusan S1 atau D4 program

studi akuntansi tidak perlu mengikuti USAP terlebih dahulu tetapi bisa langsung

bekerja setelah kelulusannya dari perguruan tinggi dan tentunya setelah melewati

beberapa tes dari lembaga yang bersangkutan.

Hal-hal tersebut di atas dapat membentuk persepsi mahasiswa terhadap

profesi akuntan, khususnya profesi akuntan publik. Pencarian informasi dan

pertimbangan atas berbagai alternatif karier yang ada saat mahasiswa masih

kuliah merupakan awal dari pemilihan karir mereka sebagai auditor atau non

auditor. Aktivitas perkuliahan dapat membantu mahasiswa akuntansi untuk

mengenali sifat karir akuntansi dengan memberikan pengetahuan dan

(16)

informasi tersebut dapat membentuk suatu persepsi mahasiswa mengenai berbagai

macam karir akuntansi dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi pilihan

karirnya.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa para mahasiswa

akuntansi lebih tertarik untuk berprofesi sebagai akuntan perusahaan

dibandingkan dengan akuntan publik. Penelitian Sri Rahayu, dkk (2001) dan Reni

Yendrawati (2007) menyatakan bahwa karir yang paling banyak diminati oleh

mahasiswa akuntansi adalah akuntan perusahaan kemudian akuntan pemerintah,

akuntan publik dan akuntan pendidik. Terdapat beberapa faktor yang diduga dapat

menjadi pertimbangan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir yang akan

dijalaninya, baik sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik, diantaranya

penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai

sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, dkk (2003), menunjukkan

bahwa karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi di Jakarta,

Yogyakarta dan Surakarta adalah akuntan perusahaan, kemudian akuntan

pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik. Dalam memilih karir tersebut,

mahasiswa akuntansi lebih mempertimbangkan penghargaan finansial, pelatihan

profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar

kerja. Selain itu, Reni Yendrawati (2007) yang melakukan penelitian kepada

mahasiswa akuntansi di empat perguruan tinggi swasta di Yogyakarta

menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi lebih mempertimbangkan penghargaan

(17)

karirnya sedangkan nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar

tidak ada perbedaan pandangan.

Hasil penelitian Lilies Endang Wijayanti (2001) pada mahasiswa akuntansi

di PTN dan PTS di Yogyakarta menyimpulkan bahwa penghargaan finansial,

pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial berpengaruh signfikan terhadap

pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

Kemudian, Dian Putri Merdekawati dan Ardiani Ika Sulistyawati (2011)

menunjukkan bahwa hanya faktor pelatihan profesional, nilai-nilai sosial dan

pengakuan profesional yang mempunyai pengaruh pada persepsi mahasiswa

terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non-akuntan publik.

Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai

akuntan publik ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Luthfi Harris dan

Ali Djamhuri (2001) dengan meneliti lima faktor yang juga diteliti oleh Felton et

al (1994) dan Emita Wahyu Astami (2001), yaitu nilai intrinsik pekerjaan,

fleksibilitas kerja akuntan, kesempatan, persepsi tentang manfaat akuntan publik

dan persepsi tentang pengorbanan profesi akuntan publik, menunjukkan hasil

bahwa secara statistik ketersedian kesempatan dan fleksibilitas merupakan faktor

yang membedakan diantara pemilih profesi akuntan publik dan pemilih profesi

non akuntan publik.

Adanya fenomena terkait profesi akuntan publik dan ketidakkonsistenan

hasil penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan

(18)

mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan

non akuntan publik, diantaranya, penghargaan finansial, pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik

pekerjaan dan persepsi tentang profesi akuntan publik (manfaat dan pengorbanan).

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

judul penelitian ini adalah “AnalisisB Faktor-FaktorB yangB MempengaruhiB PemilihanB KarirB MahasiswaB AkuntansiB SebagaiB AkuntanB PublikB danB NonB

AkuntanB PublikB (StudiB PadaB MahasiswaB AkuntansiB diB UniversitasB diB KotaB Bandung)”

1.2RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan

non akuntan publik, diantaranya penghargaan finansial, pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik

pekerjaan, persepsi tentang manfaat profesi akuntan publik dan persepsi tentang

pengorbanan profesi akuntan publik. Masalah yang dapat dirumuskan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir

(19)

2. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang

memilih profesi akuntan publik dan yang memilih profesi non akuntan

publik berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan

karir?

1.3MaksudBdanBTujuanBPenelitianB

Maksud dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, sesuai dengan rumusan

masalah di atas, diantaranya:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh/mendominasi pemilihan

karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

2. Untuk mengetahui dan menguji ada atau tidaknya perbedaan persepsi atas

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa

akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

1.4KegunaanBPenelitianB

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Kegunaan Akademik

Dapat memperluas khasanah pengetahuan dan wawasan khususnya dalam bidang keilmuan auditing, yang didalamnya bisa lebih menjelaskan

mengenai profesi akuntan publik, baik dari sisi penghargaan maupun

lingkungan profesi akuntan publik sehingga dapat memotivasi mahasiswa

untuk menjadi seorang akuntan publik sebagai pilihan karirnya dan dapat

(20)

dapat digunakan menjadi salah satu sumber referensi dan informasi bagi

penelitian selanjutnya mengenai pembahasan pemilihan karir mahasiswa

akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

2. Kegunaan Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan,

sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam

memilih profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di

lembaganya. Selain itu, dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

mahasiswa dalam mengambil keputusan karirnya sebagai akuntan, baik

AP maupun non AP, serta bagi pihak institusi pendidikan akuntansi agar

penelitian ini dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan

kualitas pengajaran, sehingga menambah mutu lulusan sebagai pekerja

intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu

memuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam

(21)

BABBIIIB

OBJEKBDANBOETODEBPENELITIANB

3.1 ObjekBPenelitianB

Objek penelitian merupakan permasalahan yang akan diteliti. Pengertian

objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar (2007: 303), menyatakan

bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek

penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Nur

Indriantoro dan Bambang Supomo (2007: 56), menyatakan bahwa objek

penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau

ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan

konsep yang diberi lebih dari satu nilai”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

merupakan sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk

mendapatkan data tertentu. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek

penelitiannya adalah faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pemilihan karir

mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, yaitu

penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik pekerjaan dan persepsi tentang manfaat

(22)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Strata 1 semester 6/8 program studi akuntansi berakreditasi A pada Universitas

Negeri dan Swasta di Kota Bandung.

3.2 OetodeBPenelitianB

3.2.1 DesainBPenelitianB

Metode Penelitian menurut M. Nazir (2008), adalah sebagai berikut:

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk

mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.” Dalam

penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2010: 147), metode deskriptif adalah:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan

atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk

membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Sementara penelitian komparatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang

bersifat membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih

sampel yang berbeda (Sugiyono, 2010: 54), yaitu perbandingan pandangan antara

mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik dengan mahasiswa

akuntansi yang memilih profesi non akuntan publik.

Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif

(23)

Wilma Puteri Dessiana,2014

pertanyaan yang merupakan pengukuran dari variabel yang dianalisis dan

kemudian dilakukan pengujian hipotesis guna memperoleh hasil penelitian.

3.2.2 DefinisiBdanBOperasionalisasiBVariabelB

Menurut Sugiyono dalam buku “Statistik Untuk Penelitian” (2002) yaitu

“Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut sebuah objek,

mempunyai variasi antara satu objek dengan objek lainnya.”

3.2.2.1DefinisiBVariabelB

Penelitian ini menggunakan variabel faktor-faktor yang diduga

mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi, seperti penghargaan

finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik pekerjaan dan persepsi tentang manfaat

dan pengorbanan profesi akuntan publik, sebagai variabel independen. Sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini adalah karir sebagai akuntan publik dan

non akuntan publik, yang terdiri atas akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan

akuntan pemerintah. Berikut penjelasan dari variabel-variabel penelitian ini:

1. Variabel Dependen

a. Akuntan Publik

Seorang akuntan publik adalah akuntan publik lokal atau akuntan publik

asing telah memperoleh izin untuk memberikan jasa baik atestasi maupun

non atestasi (Marisi Purba, 2012: 86). Akuntan publik juga dapat dikatakan

sebagai akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP), dimana

KAP merupakan badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri

(24)

Wilma Puteri Dessiana,2014

jasanya. Seseorang terlebih dahulu harus memiliki gelar CPA melalui

Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) untuk menjadi akuntan publik.

b. Non Akuntan Publik

Profesi non akuntan publik adalah profesi akuntansi yang tidak harus

melalui Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) (Syiam et al., 1999

dalam Jadongan Sijabat, 2004). Profesi non akuntan publik terdiri atas:

1) Akuntan Perusahaan

Akuntan perusahaan adalah profesi akuntan yang bekerja pada

perusahaan, baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta, yang

tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur

yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan

baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi,

menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi seta

menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian

organisasi (Dian Putri, 2009). Selain itu, akuntan perusahaan juga dapat

melakukan pekerjaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan di

perusahaan negara maupun pemerintah.

2) Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi

pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap

pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk oleh unit-unit organisasi

dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk

(25)

Wilma Puteri Dessiana,2014

instansi pemerintah, namun di departemen keuangan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK), dan instansi pajak adalah instansi pemerintah yang

bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia (RI) dalam

bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang dilakukan oleh

pemerintah bukan oleh akuntan pemerintah (Jumamik, 2007 dalam

Dian, 2011).

3) Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan profesi yang menghasilkan sumber daya

manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntan lainnya. Akuntan

pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional, baik profesi

akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Seiring

dengan perkembangan perekonomian yang pesat, maka dibutuhkan

akuntan yang semakin banyak pula. Dalam konteks permasalahan inilah

pemenuhan kebutuhan akan tenaga akuntan (Jumamik, 2007, dalam

Dian, 2011). Dengan kata lain profesi ini merupakan profesi akuntan

yang bekerja di lembaga pendidikan, yaitu sebagai tenaga pengajar.

2. Variabel Independen

a. Penghargaan Finansial

Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai

kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi

(26)

Wilma Puteri Dessiana,2014

kepuasan kepada karyawannya. Penghargaan finansial diuji dengan tiga

butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji dan

tersedianya dana pensiun (Sri Rahayu, 2003).

b. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan empat

pernyataan mengenai kenaikan pangkat, kesempatan untuk berkembang,

dan pengakuan prestasi serta memerlukan keahlian tertentu untuk

mencapai sukses (Sri Rahayu, 2003)

c. Nilai-Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan

kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat

dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya (Stolle,

1976 dalam Wijayanti, 2001). Nilai-nilai sosial diuji dengan enam

pernyataan mengenai kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial,

kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk

menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu

dan gengsi pekerjaan di mata orang lain dan kemampuan bekerja dengan

ahli lain (Sri Rahayu, 2003).

d. Lingkungan Kerja

Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja

(27)

Wilma Puteri Dessiana,2014

tujuh pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur)

(Sri Rahayu, 2003).

e. Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya

lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan

kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam

jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara,

tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan

pasar kerja diuji dengan dua pernyataan mengenai keamanan kerja, dan

kemudahan mengakses lowongan pekerjaan (Sri Rahayu, 2003).

f. Nilai Intrinsik Pekerjaan

Variabel ni dapat diasosiasikan sebagai kepuasan yang diperoleh atas

suatu pekerjaan yang dilakukan seperti kesempatan untuk

mengembangkan kreatifitas, kemandirian, pengembangan kemampuan

intelektual dan seterusnya. Pengukuran variabel ini menggunakan empat

butir pernyataan yaitu tantangan intelektual, suasana kerja dinamis,

kreativitas dan pemberian kebebasan dalam penyelesaian tugas (Felton,

1994; Luthfi dan Ali, 2001).

g. Persepsi Tentang Profesi Akuntan Publik

Informasi yang akan digali dari persepsi mahasiswa terhadap profesi

akuntan publik yaitu manfaat dan pengorbanan seseorang yang memilih

berprofesi sebagai akuntan publik. Persepsi atas manfaat berprofesi

(28)

Wilma Puteri Dessiana,2014

yang menjadi konsultan yang dinamis pada perusahaan, profesi AP

adalah konsultan bisnis yang terpercaya, AP berpeluang menjadi direktur

suatu perusahaan, profesi AP merupakan profesi yang menarik dan

profesi AP memiliki penuh tantangan saat awal bekerja. Sedangkan

persepsi tentang pengorbanan profesi AP terdiri atas 4 pernyataan yang

terdiri atas pekerjaan AP yang tidak memiliki waktu santai pada awal

pekerjaan, profesi yang terlalu banyak upaya yang harus dilakukan,

profesi AP menghasilkan gaji yang kecil bagi auditor yang belum

berpengalaman dan profesi yang tidak berkembang (monoton) (Luthfi

dan Ali, 2001).

3.2.2.2OperasionalisasiBVariabelB

Pada penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik

dan non akuntan publik. Berikut tabel operasionalisasi variabel:

TabelB3.1B

OperasionalisasiBVariabelB B

No.B VariabelB IndikatorB SkalaB No.ItemB

1. Penghargaan

Finansial (X1) 1.2. Gaji awal yang tinggi, Tersedianya dana pensiun 3.Potensi kenaikan gaji

Interval 1 2 3 2. Pengakuan

(29)

Wilma Puteri Dessiana,2014

3. Nilai-Nilai Sosial

(X3) 1.Kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, 2.Kesempatan untuk berinteraksi dengan orang

lain,

3.Kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan,

4.Perhatian terhadap perilaku individu 5.Gengsi pekerjaan di mata orang lain 6.Kemampuan bekerja dengan ahli lain

Interval 8

Kerja (X4) 1.2.Pekerjaan Rutin Pekerjaan yang cepat selesai 3.Pekerjaan atraktif/banyak tantangan 4.Lingkungan kerja yang menyenangkan 5.Seringnya lembur

6.Kompetisi antar karyawan tinggi 7.Tekanan kerja

Pasar Kerja (X5) 1.2.Keamanan kerja, Kemudahan mengakses lowongan pekerjaan Interval 21 22 6 Nilai Intrinsik

Pekerjaan (X6) 1.2.Tantangan intelektual, Suasana kerja dinamis, 3.Kreativitas

4.Pemberian kebebasan dalam penyelesaian tugas

1. konsultan yang dinamis pada perusahaan, 2. konsultan bisnis yang terpercaya, 3. AP berpeluang menjadi direktur suatu

perusahaan,

4. profesi yang menarik

5. memiliki penuh tantangan saat awal bekerja

Interval 27

1. Kurangnya waktu santai pada awal pekerjaan,

2. Terlalu banyak upaya yang harus dilakukan, 3. Gaji yang kecil

4. Profesi yang tidak berkembang (monoton)

32 33 34 35 9. Pemilihan

Profesi (Y) 1.2.Akuntan Publik Non Akuntan Publik a. Akuntan Perusahaan

Menurut Sugiyono (2010: 115) populasi adalah “Wilayah generalisasi

(30)

Wilma Puteri Dessiana,2014

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1

semester 6/8 program studi akuntansi berakreditasi A pada Universitas Negeri dan

Swasta yang ada di Kota Bandung. Berikut ini merupakan daftar Universitas

1. Universitas Katolik Parahyangan A 2. Universitas Komputer Indonesia A 3. Universitas Padjadjaran A 4. Universitas Pasundan A 5. Universitas Sangga Buana A

Sumber: ban-pt.kemdiknas.go.id

Mahasiswa S1 akuntansi semester 6/8 merupakan calon lulusan akuntansi

yang akan mulai memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, mereka diharapkan telah

memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif pilihan karir apa yang akan

mereka jalani setelah kelulusannya dan diharapkan mereka telah memiliki

pengetahuan yang memadai tentang profesi akuntansi sehingga dapat memberikan

jawaban sesuai dengan rencana mereka.

Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari sub bagian akademik

yang ada pada lima universitas di atas, jumlah mahasiswa akuntansi yang terdapat

pada lima universitas tersebut berjumlah 981 orang, yang terdiri atas 251 orang di

(31)

Wilma Puteri Dessiana,2014

178 orang di Universitas Padjadjaran, 343 orang di Universitas Pasundan dan 20

orang di Universitas Sangga Buana.

3.2.3.2SampelBPenelitianB

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono: 2010). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Riduwan dan

Engkos Achmad Kuncoro (2012: 41) “simple random sampling adalah cara

pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan

strata (tingkatan) dalam populasi tersebut. Jumlah sampel yang akan digunakan

dalam penelitian ini ditetapkan dengan rumus dari Taro Yamane atau Slovin

(Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2012: 44), sebagai berikut:

= . + 1 = (981.0.1 ) + 1 =981 10.81 = 91 responden981 Dimana:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

(32)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Dengan mengunakan perhitungan yang proporsional pada masing-masing

universitas tempat peneliti memperoleh sumber data. Berikut contoh

perhitungannya (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2012):

=

Dimana:

ni = jumlah sampel di masing-masing universitas

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi di masing-masing universitas

N = jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan perhitungan sampel yang proporsional, dapat diketahui

jumlah sampel pada masing-masing universitas, yaitu sebagai berikut.

TabelB3.3B

JumlahBSampelBPadaB5BUniversitasB BBB

No.B NamaBUniversitasB JumlahBSampelB

1. Universitas Katolik Parahyangan 23 2. Universitas Komputer Indonesia 18 3. Universitas Padjadjaran 17 4. Universitas Pasundan 31 5. Universitas Sangga Buana 2

TotalBSampelB 91B

Sumber: data diolah

3.2.4 TeknikBBPengumpulanBDataB

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode kuesioner. Data dikumpulkan melalui personal.

Metode ini menggunakan penyebaran kuesioner yang telah disusun secara

terstuktur, sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan pada responden untuk

(33)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Pertanyaan berkaitan dengan data demografi responden serta opini atau

tanggapan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa

akuntansi, yang terdiri atas penghargaan finansial, pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai intrinsik pekerjaan,

persepsi tentang profesi akuntan publik. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner

dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan cara mengantar kuesioner

langsung ke mahasiswa akuntansi yang berkuliah di 5 Universitas yang memiliki

peringkat A pada program strata 1 jurusan akuntansi di Kota Bandung. Dalam

kuesioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, bentuk tertutup.

Persepsi mahasiswa diukur melalui pernyataan-pernyataan yang terdapat

pada kuesioner dan menggunakan skala likert dengan skala 1 sampai 5. Dengan

menggunakan kuesioner, mahasiswa harus mengisi jawaban yang dianggap paling

tepat dengan skala liket berdimensi 5 skala, sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

(1) (2) (3) (4) (5)

Penggunaan skala likert pada statistik parametrik dibenarkan dengan

merujuk Imam Ghozali (2010) yang dikutip oleh Suliyanto (2011), yang

menyatakan bahwa skala likert memiliki nilai korelasi yang tinggi dengan skala

skala guttman dan thortoen, yaitu sebesar 0,92, sehingga skala likert dapat

dianggap interval. Senada dengan Imam Ghozali, Uma Sekaran (1992: 160-161)

juga berpendapat bahwa skala likert adalah skala pengukuran yang menghasilkan

(34)

Wilma Puteri Dessiana,2014

skala likert menghasilkan data interval, yang digambarkan dengan garis kontinum

pada kategori skala likert.

3.2.5 InstrumenBPenelitianBB

Menurut Sugiyono (2010:146) instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara

spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.

Jenis instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan pada

responden. Skala pengukuran yang digunakan adalah numerical scale. Data yang

diperoleh dari hasil pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan

menghitung masing-masing skor dari setiap pertanyaan sehingga didapat

kesimpulan mengenai kondisi setiap item pertanyaan pada obyek yang diteliti.

3.2.6 SkalaBPengukuranB

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil pengisian kuesioner oleh

responden adalah menggunakan skala numerik. Jawaban setiap instrumen yang

menggunakan skala numerik mempunyai gradasi yang dapat berupa kata-kata.

Berikut disajikan dalam bentuk tabel penilaian yang akan digunakan oleh peneliti.

TabelB3.4B SkorBJawabanB

B

NilaiB KriteriaB

(35)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Menurut Sugiyono (2010: 133) kriteria interpretasi skor berdasarkan

jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap

kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% sampai

100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%. ((100%-20%)/5),”

sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut:

TabelB3.5B InterpretasiBSkorB

B

HasilB KategoriB

20%-35,99% Sangat Rendah

36%-51,99% Rendah

52%-67,99% Sedang

68%-83,99% Tinggi

84%-100% Sangat Tinggi

Sumber: data diolah

Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang

diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban

kemudian dikalikan 100%.

100%

Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala pertanyaan

dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor

tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan

dengan jumlah responden secara keseluruhan.

(36)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Data

primer yang digunakan berupa data subjek (self report data) yang berupa opini

dan karakteristik dari responden. Data primer dalam penelitian ini berupa:

1. Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, tahun masuk universitas, dan

semester.

2. Opini atau tanggapan dan jawaban kuesioner responden atas faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan

publik dan non akuntan publik serta rencana karir mahasiswa akuntansi untuk

memilih atau tidak memilih berprofesi sebagai akuntan publik.

Sumber data adalah mahasiswa mahasiswa akuntansi yang berkuliah di 5

Universitas yang memiliki peringkat A pada program strata 1 jurusan akuntansi di

Kota Bandung.

3.2.8 UjiBInstrumenBPenelitianB

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, maka kualitas

kuesioner dan kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan

hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Apabila alat yang digunakan dalam

proses pengumpulan data tidak valid, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak

mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini akan dimulai dengan pengujian validitas dan reliabilitas atas

instrumen yang digunakan dalam penelitian.

(37)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Validitas suatu instrumen menunjukkan suatu alat ukur yang dapat

mengukur sejauh mana kebenaran alat itu untuk mengukur sesuatu yang

diperlukan, atau seberapa kesahihannya. Uji validitas ini dilakukan dengan cara

mencari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan

dengan menggunakan rumus pearson product moment. Adapun rumus pearson

product moment adalah :

= (∑ )– (∑ ∑ )

[ ∑ − (∑ ) ] [ ∑ − (∑ ) ] Kriteria keputusan :

rhitung > rtabel maka instrumen tersebut valid rhitung < rtabel maka instrumen tersebut tidak valid

Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap

butir pernyataan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi

yang dihasilkan, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari

sama dengan 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki

validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2010: 178).

3.2.8.2BPengujianBReliabilitasBB

Reliabilitas atau keterandalan suatu instrumen sebagai alat ukur

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur tersebut cocok

digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu (Mardalis, 2009: 61-62).

(38)

Wilma Puteri Dessiana,2014

pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan metode cronbach alpha.

Rumus:

= ( − 1) 1 −∑ Keterangan

= realibilitas

= banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir Kriteria keputusan :

rhitung > rtabel maka instrumen tersebut reliabel rhitung < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliable

Kerlinger (2000: 450) mensyaratkan suatu instrumen dikatakan reliabel

jika memiliki koefisien Cronchbach Alpha diatas 0.50.

3.2.9 TeknikBBAnalisisBDataBdanBRancanganBPengujianBHipotesis.B

3.2.9.1 TeknikBAnalisisBDataB

Anaisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya

digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian

(Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2007: 11). Analisis data yang digunakan

untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir

(39)

Wilma Puteri Dessiana,2014

yang selanjutnya diikuti dengan analisis Independent Sample T Test untuk

pengujian hipotesis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh tersebut.

3.2.9.1.1 UjiBNormalitasB

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel independen

berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika datanya tidak berdistribusi

normal maka analisis nonparametrik yang digunakan, jika datanya berdistribusi

normal maka analisis parametrik yang dapat digunakan, termasuk korelasi product

moment. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui

dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika datanya

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka

data tersebut memenuhi asumsi normalitas.

Pengujian normalitas data dapat menggunakan uji normalitas

Komolgorov-Smirnov Z dengan bantuan SPSS 20.0 for windows. “Metode pengambilan

keputusan untuk uji normalitas yaitu jika kolmogrov-smirnov Z < 0,05 maka data

tersebut tidak berdistribusi normal” (Duwi Priyatno, 2010:40)

B

3.2.9.1.2 AnalisisBFaktorB(Factor Analysis)B

Analisis faktor termasuk pada interdependence techniques, yang berarti

tidak ada variabel dependen ataupun variabel independen, yang berarti juga tidak

diperlukan sebuah model tertentu untuk factor analysis (Singgih Santoso, 2010:

62). Tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk meringkas informasi yang

dikandung dalam sejumlah besar variabel ke dalam suatu kelompok faktor yang

(40)

Wilma Puteri Dessiana,2014

interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut dengan

faktor sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktor-faktor yang dominan atau

penting untuk dianalisa lebih lanjut (Umi Narimawati, 2008: 12). Tujuan dari

analisis faktor juga diungkapkan oleh Singgih Santoso dalam bukunya “Statistik

Multivariat” (2010: 58) adalah:

1. Data Summarization, yaitu mengidentifikasi adanya hubungan antar

variabel dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar

variabel, analisis tersebut dinamakan R Factor Analysis. Namun, jika

korelasi dilakukan antar responden/sampel disebut Q Factor Analysis, dapat

juga disebut Cluster Analysis.

2. Data Reduction, yaitu proses membuat sebuah variabel set baru yang

dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Pada

proses dapat dilakukan dengan dua, diantaranya mengidentifikasi

perwakilan variabel dari satu set variabel yang lebih besar untuk digunakan

dalam analisis multivariat selanjutnya atau membentuk satu set yang baru,

baik dalam jumlah yang lebih kecil, khusus atau secara total mengganti

variabel asal (Hair, et al., 2006).

Analisis faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis faktor

eksploratori, karena teknik ini bertujuan untuk mengetahui dan mencari

pengelompokkan baru variabel asli menjadi variabel yang jumlahnya semakin

sedikit (Imam Ghozali, 2012: 399). Asumsi-asumsi yang terdapat pada analisis

(41)

Wilma Puteri Dessiana,2014

1. Besarnya korelasi atau korelasi antar variabel independen harus cukup kuat,

yaitu > 0.5

2. Besar korelasi parsial, korelasi antara dua variabel dengan menganggap tetap

variabel yang lain harus kecil. Pada SPSS, deteksi terhadap korelasi parsial

ditunjukkan melalui Anti-Image Correlation.

3. Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi antar variabel) diukur dengan uji

Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling Adequacy (MSA). Jika

hasilnya signifikan (>=0,5) berarti matriks korelasi memiliki korelasi

signifikan dengan sejumlah variabel

4. Hasil uji KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) harus > 0.5 agar analisis dapat

diteruskan

5. Mempunyai nilai Eigenvalues >1

6. Pada beberapa kasus, asumsi normalitas dari variabel-variabel atau faktor

yang terjadi sebaiknya dipenuhi

B

B

3.2.9.1.3 Independent Sample T-TestB

Hipotesis alternatif pertama dalam penelitian ini akan diuji dengan

Independent Sample T-Test. Singgih Santoso (2005: 42) mengungkapkan bahwa

tujuan dari Uji Independent Sample T-Test ini adalah membandingkan rata-rata

dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup

tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Artinya,

(42)

Wilma Puteri Dessiana,2014

finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

pertimbangan pasar kerja, nilai intrinsik pekerjaan dan persepsi tentang profesi

akuntan publik secara parsial) untuk membedakan antara mahasiswa akuntansi

yang memilih profesi akuntan publik dengan mahasiswa yang memilih profesi

non akuntan publik. Uji Independent Sample T-Test ini dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara dua rata-rata dari dua sampel dengan standar

error perbedaan rata-rata kedua sampel tersebut atau secara rumus dapat ditulis

sebagai berikut (Imam Ghozali, 2012: 64):

= −

Sebelum uji t test dilakukan, uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F

test (Levene’s Test) dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah varian

sama atau berbeda dengan kriteria (Imam Ghozali, 2012: 66). Jika varian berbeda

atau ditunjukkan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05, untuk membandingkan

rata-rata kedua sampel digunakan t-test dengan asumsi varian tidak sama (equal

variance not assumed). Jika varian sama atau ditunjukkan dengan nilai

probabilitas lebih besar dari 0,05, untuk membandingkan rata-rata kedua sampel

digunakan t-test dengan asumsi varian sama (equal variance assumed). Kemudian

jika probabilitas pada t-test menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kedua sampel/grup. Tetapi,

jika nilai probabilitas t-test menunjukkan lebih kecil dari 0,05, maka terdapat

(43)

Wilma Puteri Dessiana,2014

3.2.9.2 RancanganBPengujianBHipotesisB

Menurut Umi Narimawati (2008: 73), hipotesis adalah kebenaran

sementara yang perlu diuji kebenarannya. Oleh karena itu, hipotesis statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menurut Umi Narimawati (2008: 146), kriteria keputusan Analisis Faktor

adalah sebagai berikut.

a. Nilai KMO and Bartlett’s Test harus berada di atas 0,5 dan dengan

ketentuan sebagai berikut.

i. Jika probabilitas (sig.) < 0,05 maka variabel dapat dianalisa lebih

lanjut

ii. Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka variabel tidak dapat dianalisa lebih

lanjut

b. Besarnya angka MSA ialah antara 0 – 1, jika digunakan dalam

menentukan penggabungan variabel ketentuannya adalah sebagai berikut.

i. Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan

ii. Jika MSA ≥ 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan

dapat dianalisis lebih lanjut

iii. Jika MSA < 0,5 maka variabel variabel tersebut tidak dapat diprediksi

dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus

dikeluarkan atau dibuang.

(44)

Wilma Puteri Dessiana,2014

Tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi akuntan publik dan yang memilih profesi non akuntan publik

berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir.

H1: μ ≠ μ

Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi akuntan publik dan yang memilih profesi non akuntan publik

berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Akuntan online. (2013). Sarjana Akuntansi Bisa Langsung Ujian CPA. [Online]. Tersedia:

http://akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=621&t=Sarjana%2 0Akuntansi%20Bisa%20Langsung%20Ujian%20CPA.&kat=Manajemen [ 13 Maret 2014]

Anna Kania Lidiatami. (2013). “Determinan Pilihan Karir Pada Mahasiswa Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi S1 Universitas Diponegoro). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Arens, Alvin A.; Elder, Randal J.; Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Badan Akreditasi NasionalOPerguruan Tinggi. (2014). Direktori SK Hasil Akreditasi Program Studi. Badan Akreditasi NasionalOPerguruan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Budaya. [Online]. Tersedia: http://banO pt.kemdiknas.go.id/direktori.php [17 Maret 2014]

Dian Putri Merdekawati dan Ardiani Ika Sulistyawati. (2011). “FaktorOFaktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik.” Aset. ISSN 1693-928X. 9O19

Duwi Priyatno. (2010). “: Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 19”. Yogyakarta: Andi

Eddy Dwinanto Iskandar. (2011). Indonesia Dinilai Kekurangan Akuntan. [Online]. Tersedia: http://swa.co.id/listedOarticles/indonesiaOdinilaiO kekuranganOakuntan [ 13 Maret 2014]

Emita Lahyu Astami. (2001). “FaktorOFaktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Akuntansi.” KOMPAK. (1). :7O84

Ester Meryana. (2012). Potensi Pasar bagi Profesi Akuntan Masih Besar. [Online]. Tersedia: http://swa.co.id/listedOarticles/potensiOpasarObagiOprofesiO akuntanOmasihObesar [Desember 2013]

Felton, Sandra, Nola Buhr and Margot Northey. (1994). “Factors Influencing the

Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy.”Issues

in Accounting Education Vol. 9 (1) Spring

(46)

Hair, et al. (2006). Multivariate Data Analysis Sixth Edition. Pearson Education Inc.

Husein Umar. (2007). Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2013). Mulai September 2013, S1/D4 Akuntansi

Dapat Langsung Ujian CPA of Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://www.iaijakarta.or.id/index.php/info/92OmulaiOseptemberO2013Os1O d4OakuntansiOdapatOlangsungOujianOcpaOofOindonesia [20 Maret 2014]

Imam Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS

20. Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ismail, et al. (2008). “Lhy Malaysian Second Board Companies Switch Auditors: Evidence of Bursa Malaysia.” International Research Journal of Finance

and Economics XIII, 123O130.

Jadongan Sijabat. (2004). “Perbedaan FaktorOFaktor yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik.” Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Kerlinger F.N (2000). Foundations of Behavioral Research.Orlando : Harcourt Collage Publishers.

Lilies Endang Lijayanti. (2001).” FaktorOFaktor yang Mempengaruhi Pilihan

Karir Mahasiswa Akuntansi.” KOMPAK. (3). 3:9O383

Luthfi Harris dan Ali Djamhuri. (2001). “Analisis Tentang FaktorOFaktor yang Melatarbelakangi Pemilihan Karir Bagi Mahasiswa Akuntansi: Antara Akuntan Publik Versus Non Akuntan Publik.” TEMA Vol. 2. (2). 116O13: Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi Edisi 10. Penerjemah: Vivin Andhika,

dkk; Editor: Shekor Purwanti. ANDI

Marisi P. Purba. (2012). Profesi Akuntan Publik di Indonesia Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mardalis. (2009). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Mazli, dkk. (2006). “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai FaktorOFaktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir.” Penelitian. Medan 10O14

Menteri Keuangan. (2008). Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008. Jakarta: Menteri Keuangan

(47)

Akuntansi dan PPAk Universitas Hasanuddin).” Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin

Moh. Nazir. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. (2002). Auditing Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2007). Metode Penelitian Bisinis. Yogyakarta: BPFE

Rediana Setiyani. (200:). FaktorOFaktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntan Perguruan Tinggi di pulau Jawa) Reni Yendrawati. (2007). “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai FaktorO

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan karir Sebagai Akuntan.” ISSN

1693-4296 Vol. : (2)

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. (2012). Cara Menggunakan dan

Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung : Alfabeta.

Robbins, Stephen P. (2008). Perilaku Organisasi.. Edisi 12. (Penerjemah: Diana Angelica, Ria Cahyani dan Abdul Rosyid Jakarta: Salemba Empat).

Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Lidiasarana Indonesia.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Singgih Santoso. (200:). Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Singgih Santoso. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Siregar, Retnawati. (2006). “Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu terhadap Pilihan Karir.” Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara

Sugiyono. (2002). Statistika untuk Penelitian. Edisi Keempat. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suliyanto. (2011). “Perbedaan Pandangan Skala Likert Sebagai Skala Ordinal Atau Skala Interval.” Seminar Nasional Statistika ISBN:

(48)

Sri Rahayu, dkk. (2003). “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai FaktorO

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir.” Simposium Nasional

Akuntansi VI. 821O837

Tony Lijaya. (2010). Analisis Multivariat. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Uma Sekaran. (1992). Research Method for Business: A Skill Building Approach

2ndEdition. New York: Jhon Liley & Sons Inc.

Umi Narimawati. (2008). Analisis Multivariat Untuk Riset Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Leygandt, Jerry et al. (2011). Financial Accounting IFRS Edition.America: John Liley & Sons Inc.

Yeno Norsa. (2010). Program Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia.

[Online]. Tersedia:

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil tes yang didapat dari rata- rata tiga kali pertemuan yang dilakukan setiap akhir pembelajaran baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada tes

Dengan Proses penurunan kadar air berkisar antara 5-10 %, proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan bahan bakar briket (batu bara) dari hasil perhitungan untuk mengeringkan

Untuk dapat memiliki kompetensi multikultural tentunya mahasiswa harus mampu menumbuhkan kesadaran (awareness) terhadap terhadap budaya-budaya atau latar belakang yang

Sehubungan dengan Pelelangan Umum Pekerjaan PEMBANGUNAN JEMBATAN BESI PARIT 6 KIRI SIMBUR NAIK Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, untuk Paket Pekerjaan tersebut

Rincian Pertanyaan Peserta dan Jawaban Pokja Pengadaan pada acara penjelasan Pekerjaan Pengadaan Pengadaan Mikro Bis melalui layanan LPSE dengan situs website :

(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.. Pemecahan masalah mempunyai arti khusus di dalam pembelajaran matematika, istilah tersebut mempunyai interprestasi yang berbeda,

Dengan adanya materi perang sebagai salah satu cara dakwah penyebaran agama, secara tidak langsung akan menggiring siswa pada sebuah pemahaman bahwa perang adalah tindakan yang

KEDUA Penetapan Harga tersebut dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang. berlaku dalam proses