• Tidak ada hasil yang ditemukan

248979264-Studi-Kelayakan-Tambang.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "248979264-Studi-Kelayakan-Tambang.pdf"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kelayakan Tambang Studi Kelayakan

Penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil

Keberhasilan berarti manfaat dari usaha tersebut, dapat diartikan sebagai

- Manfaat finansial

- Manfaat bagi perekonomian nasional

- Manfaat sosial

Laporan Studi Kelayakan Laporan dari pemegang izin/ kuasa pertambangan yang memuat hasil studi secara menyeluruh atas ascpek yang berkaitan dengan rencana pengusahaan suatu tambang, untuk mengetahui kelayakan usaha. Tujuan Studi Kelayakan 1. Menghindari kerugian 2. Memaksimalkan keuntungan 3. Evaluasi aspek-aspek yang

mempengaruhi

4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan

5. Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan

6. Mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi

7. Mengetahui biaya yang harus disediakan

Manfaat Studi Kelayakan 1. Profit

2. Peluang pekerjaan 3. Manfaat ekonomi

• Menambah jumlah barang dan jasa (kapasitas dan harga

• Meningkatkan mutu

• Meningkatkan devisa (ekspor dan impor)

4. Penyediaan sarana prasarana 5. Membuka isolasi wilayah 6. Pemerataan pembangunan Yang Membutuhkan SKT 1. Pemilik usaha 2. Kreditor 3. Pemerintah 4. Masyarakat 5. Manajemen

Data yang diperlukan untuk perencanaan tambang 1. Keadaan daerah (morfologi,

kesampaian daerah/akses, keadaan vegetasi, curah hujan)

2. Data geologi (mencakup litologi, struktur, geoteknik)

3. Keadaan endapan (penyebaran enapan, kualitas endapan, sifat endapan)

Usaha penambangan dapat dilaksanakan

1. Setelah hasil laporan F.S. SKT merekomendasikan tambang tersebut layak untuk ditambang (jumlah cadangan, nilai

keekonomisan) 2. PDF….

Data yang diperlukan dalam laporan SKT

1. Geologi a. Litologi b. Struktur c. Geoteknik

(2)

2. Keadaan Endapan

a. Bentuk dan Penyebaran Endapan

b. Sifat dan Kualitas Endapan c. Cadangan

i. Cara Perhitungan Cadangan ii.Klasifikasi dan Jumlah

Cadangan ( insitu, Miniable, Marketable, Dilengkapi dengan perhitungan stripping ratio dan cut off grade ).

Peta penyebaran berguna untuk mengetahui daerah yang akan dieksploitasi

Data yang diperlukan dalam rencana penutupan tambang 1. Data biaya re-vegetasi

2. Data luas dan volume bukaan tambang (berapa BCM yang ditutup)

(3)

Susunan Laporan SKT 1. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Berisi uraian tentang latar belakang perusahaan yang ingin mengusahakan tambang suatu bahan galian di suatu daerah , didasarkan atas pertimbangan prospek dari tambang saat ini atau akan datang, pertimbangan pengalaman perusahaan atau pertimbangan lain.

2. Maksud dan Tujuan Berisi uraian tentang maksud dan tujuan pembuatan laporan studi kelayakan, yang antara lain untuk menyusun perencanaan yang tepat dan mengetahui kebutuhan investasi, tenaga kerja, peralatan serta mengetahui kelayakan usaha.

3. Ruang Lingkup dan Metode Studi

Memuat seluruh aspek yang dilakukan studi dan dilaporkan. 4. Pelaksana Studi

Menerangkan tentang

pelaksana yang melakukan studi berbagai aspek, baik personil, keahlian, nama perusahaan/ konsultan dan sebagainya. 5. Jadwal Waktu Studi

Menerangkan lamanya dan kapan studi tersebut dilakukan. 2. Keadaan Umum

1. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan ( KP ), Kontrak Karya ( KK ) Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara ( PKP2B ) Eksploitasi Yang dimohon.

Menerangkan lokasi rencana tambang, termasuk kecamatan, kabupaten, propinsi, nomor KW/ KP nya, dilengkapai dengan gambar/ peta lokasi dan peta KP/KW beserta koordinat batas wilayahnya 2. Kesampaian Daerah dan

Sarana Perhubungan Setempat

Menerangkan route

kesampaian wilayah tambang mulai dari Jakarta sampai lokasi, berikut penjelasan kondisi prasarana dan sarana trasportasi, serta waktu perjalanannya. Dilengkapi dengan peta kesampaian wilayah.

3. Keadaan Daerah

Keadaan lingkungan daerah, penduduk matapencarian, flora, fauna, iklim, sosial ekonomi, agama, tingkat pendidikan, pusat bisnis, keamanan dsb. 4. Morfologi Daerah

Menuangkan bentuk-bentuk morfologi, ketinggian, penggunaan lahan dan sebagainya.

3. Geologi dan Keadaan Endapan

• Geologi i.Lithologi

Menjabarkan jenis-jenis batuan yang ada, umumnya,

(4)

sifat fisiknya, urutan strtigrafinya,sebarannya. ii.Struktur

Menerangkan tentang struktur geologi yang ada disekitar daerah tambang, terutama yang

mempengaruhi mineralisasi, baik struktur major ataupun minor, antara lain patahan, rekahan, pelipatan dan sebagainya.

iii.Geoteknik

Menjabarkan pelaksanaan studi geoteknik yang

dilakukan dan menerangkan hasilnya, dilbuatkan juga laporan lengkap studi geotekniknya, baik untuk geoteknik ditambang dalam maupun, pembuatan jalan,pelabuhan, fasilitas pengolahan dan sebagainya. a. Bentuk dan Penyebaran

Endapan

Menerangkan dan

menggambarkan jenis dan tipe endapan, arah penyebaran (strike/dip) luas penyebaran (lateral dan vertikal / down dip), ketebalan endapan/ mineralisasi, serta jumlah lapisan endapan (untuk bahan galian batubara).

b.Sifat dan Kualitas Endapan Menjelaskan kualitas endapan bahan galian berdasarkan hasil analisa laboratorium

disesuaikan dengan jenis bahan galian. Selain itu perlu

dijelaskan sifat-sifat fisiknya dan kadar masing-masing unsurnya.

c. Cadangan

Penentuan besarnya cadangan yang dilaporkan dijelaskan bahwa asalnya dari jumlah sumber daya terukur yang dalam perhitungannya layak secara teknis maupun ekonomis juga dilengkapi peta

perhitungan cadangan tersebut. • Cara Perhitungan Cadangan

Metode perhitungan cadangan yang dilakukan disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) • Klasifikasi dan Jumlah

Cadangan berdasarkan SNI (insitu, Miniable, Marketable) Dilengkapi dengan

perhitungan stripping ratio (batubara) dan cut off grade (mineral).

4. Rencana Penambangan 1. Sistem/Metode dan Tata

Cara Penambangan ( dilengkapi bagan alir )

Didalam menentukan pemilihan sistim/metode penambangan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan antara lain:

- Kondisi endapan bahan galian (bentuk, tebal,

kedalaman, jarak interburden untuk bahan galian

batubara).

- Kondisi daerah sekitarnya (topografi, daerah

pemukiman dll).

Berdasarkan pertimbangan tersebut baru ditentukan bahwa rencana penambangan yang akan diterapkan

(5)

dilakukan dengan sistim/ metode yang cocok misalnya: Sistim tambang terbuka dengan metode “Benching”, Stripping, Quarry atau Aluvial mining. Selain itu juga

dilengkapi dengan bagan alir urutan penambangan yang dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah penutup, operasi penambangan dan pengangkutan ketempat stok pile.

2. Tahapan Kegiatan

Penambangan ( termasuk penanganan tanah

penutup )

Menjelaskan secara rinci seluruh rangkaian operasi penambangan mulai dari tahap persiapan pembebasan lahan, pembangunan sarana penunjang, pembersihan lokasi tambang (land clearing), pembersihan tanah penutup/ over burden, penambangan bahan galian dan

pengangkutan ke stok pile. 3. Rencana Produksi

(kuantitas, kualitas, cut off grade, stripping ratio )

Menjelaskan produksi yang direncanakan meliputi: Jumlah produksi setiap tahun sampai tahun terakhir, jadwal

produksi. Variasi kualitas atau kadar bahan galian sangat penting dalam merencanakan produksi yang akan dilakukan termasuk kadar mineral utama maupun mineral ikutan.

4. Peralatan ( jenis,

jumlahndan kapasitas ) Dijelaskan peralatan apa saja yang akan dipergunakan kemudian dipisahkan jenis alat yang dipakai untuk

pengupasan over burden dan untuk penambangan/ pengangkutan serta dibuat rinciannya lengkap dengan tipe alat, spesifikasi, kapasitas, cycle time, jumlah alat dll. Selain itu diperhitungkan pula penyusutan alat, sinkronisasi alat dan disesuaikan dengan rencana produksi yang akan dicapai.

5. Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang

Agar dijelaskan lama dan kapan rencana produksi direalisasikan dan pelaksanaan tambang itu dilakukan serta dari total cadangannya setelah diperhitungkan dengan rencana produksi menjadi berapa tahun habis ditambang .

6. Rencana Penanganan/ Perlakuan Bahan Galian yang belum

Terpasarkan ( kualitas rendah, belum ekonomis masa

sekarang )

Menjelaskan detail tentang rencana pengusahaan bahan galian yang saat ini belum terjual yang mempunyai kadar rendah (saat ini belum

ekonomis) terutama cara menaikkan kualitas supaya kadar yang rendah tersebut

(6)

dapat meningkat dan laku dipasarkan/dibutuhkan oleh konsumen.

7. Rencana Pemanfaatan Bahan Galian Lain dan Mineral Ikutan

Menjelaskan mengenai rencana pengusahaan mineral ikutan (mulai penambangan, pengolahan dan pemasaran) misalnya: bahan galian tembaga mineral ikutannya emas. Mineral ikutan emas ini kalau diolah dapat layak atau tidak.

8. Rencana Penanganan/ Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca

Tambang.

Menjelaskan mengenai langkah-langkah yang direncanakan dalam penanganan sisa cadangan setelah akhir tambang selesai apakah lokasi eks tambang langsung ditimbun dan direklamasi atau masih akan ditambang dengan sistim yang berbeda misalnya eks tambang terbuka kemudian akan diteruskan dengan sistim tambang dalam .

5. Rencana Pengolahan dan Pencucian

1. Studi/Percobaan

Pengolahan/Pemurnian Dalam percobaan pengolahan/ pemurnian perlu dijelaskan: - Siapa atau perusahaan mana

yang melaksanakan studi/ percobaan pengolahan tersebut, apakah perusahaan

itu sendiri atau dari konsultan lain.

- Perlu dijelaskan proses percobaan pengolahan serta berapa kali percobaan

sehingga mendapat hasil akhir yang banyak untuk dicoba dalam skala yang lebih besar. 2. Tatacara Pengolahan dan

Pemurnian

a.Tahapan Pengolahan Perlu dijelaskan tahap-tahap pengolahan mulai dari tahap awal pengumpulan raw material sampai jenis produk akhir. Misal: bahan galian batubara, mulai dari pengumpulan raw material masuk ke hopper kemudian ke crushing, screen, washing dan sebagainya.

b.Bagan Alir

Bagan alir menjelaskan mengenai proses pengolahannya dan

digambarkan dalam bentuk diagram.

c.Recovery Pengolahan Perlu diterangkan mengenai perbandingan antara material yang masuk dan prosentase produk hasil pengolahan.

3. Peralatan Pengolahan ( jenis, jumlah dan kapasitas )

Dalam pengolahan perlu dijelaskan, jenis peralatan dan spesifikasi alat yang

dipergunakan, jumlah dan kapasitasnya dan asal negara yang memproduksi perlatan tersebut.

(7)

4. Hasil Pengolahan dan Rencana Pemanfaatan Mineral Ikutan

Perlu dijelaskan mengenai: jenis /wujud akhir hasil pengolahan, jumlah yang diolah dan yang akan

diperoleh/diharapkan, kualitas hasil perolehan, mineral ikutan yang dihasilkan dan rencana pemanfaatannya, pemasaran hasil pengolahan kemana akan dijual apakah dalam negeri / luar negeri serta bagaimana penanganan tailing sebagai limbah pengolahannya.

5. Jenis, Jumlah, Kualitas Hasil Pengolahan dan Tailing 6. Pengangkutan dan

Penimbunan 1. Tata Cara

Dalam hal tatacara

pengangkutan dan penimbunan perlu dijelaskan kesesuaian antara jumlah bahan galian atau tanah penutup yang akan diangkut dan jumlah perlatan angkutan dengan

mempertimbangkan jarak angkut dan “Circle time”. 2. Peralatan ( jenis, jumlah,

kapasitas )

i. Dalam hal pengangkutan dan penimbunan perlu dijelaskan:

Jenis peralatan apa saja yang dipergunakan untuk

mengangkut dan menimbunnya. ii. Berapa jumlah alat

angkutnya.

iii.Berapa kapasitas masing-masing alat angkut. 7. Lingkungan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja 1. Lingkungan ( mengacu

kepada dokumen Amdal atau UKL dan

UPL )

a. Dampak Kegiatan ( tambang, pengolahan, dan sarana

penunjang )

Dijelaskan secara rinci tentang akibat dampak yang terjadi baik yang bersifat positif dan negatif yang terjadi akibat kegiatan penambangan selain itu dijelaskan juga komponen-komponen yang terkena dampak.

b. Pengolahan Lingkungan suatu penjelasan mengenai rencana usaha pengelolaan akibat terjadinya dampak negatif penting yang mungkin timbul meliputi: tahap persiapan, tahap operasi tambang dan tahap pasca operasi tambang. Adapun aspek-aspek yang dipantau dari kegiatan-kegiatan antara lain: pembebasan lahan, penebasan tanam tumbuh, pengupasan tanah penutup, penggalian over burden, penambangan bahan galian, pengolahan dan

(8)

• Pengolahan Limbah ( tambang, pengolahan dan sarana penunjang )

• Rencana Reklamasi dan Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang

• Penanganan Air Asam Tambang ( kalau ada ) c. Pemantauan Lingkungan 2. Keselamatan dan

Kesehatan Kerja a. Organisasi b. Peralatan

c. Langkah langkah Pelaksanaan K3 Pertambangan

d. Rencana Penggunaan dan Pengamanan Bahan Peledak dan

Bahan Berbahaya Lainnya. 8. Tenaga Kerja

1. Bagan Organisasi Setiap perusahaan agar

membuat bagan organisasi yang menangani lingkungan

kesehatan dan keselamatan kerja di bawah pengawasan kepala teknik tambang.

2. Jumlah dan kriteria Tenaga Kerja Tetap dan Tidak Tetap dalaam Bentuk Tabel

menyampaikan jumlah tenaga kerja dan kriteria sesuai dengan keahlian baik tenaga kerja tetap maupun tidak tetap dan

disampaikan dalam bentuk tabel.

3. Tingkat gaji dan upah Sistim penggajian / upah tenaga kerja diperhitungkan secara cermat sesuai dengan kualifikasi masing- masing tenaga kerja serta dijelaskan

sistim kerjanya secara kontrak, borongan atau harian.

9. Pemasaran 1. Bagan Organisasi 2. Prospek Pemasaran

a. Dalam Negeri b. Luar Negeri

Dijelaskan tentang kebutuhan pasar baik secara jangka pendek maupuin jangka panjang (untuk kebutuhan dalam negeri dan luar negeri). Dijelaskan pula rencana pemasaran mulai tahun ke-1 sampai tahun ke-5 sedangkan untuk selanjutnya berdasarkan perkiraan harga pasar. Selain itu dijelaskan pula jenis bahan gal;ian yang siap jual dengan jenis kualitas yang ditentukan.

10.Investasi dan Analisis Kelayakan

1. Investasi

Menjelaskan mengenai besar modal yang harus ditanamkan oleh suatu perusahaan dalam rangka menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya dengan investasi yang ditanamkan meliputi:

a. Modal Tetap

i. Pengurusan Perizinan dan eksplorasi ii. PembebasanLahan iii.Konstruksi/Rekayasa iv.Peralatan (penambangan, pengolahan, pengngkutan dll.) b.Modal Kerja

Merupakan besar modal yang harus dikeluarkan sebelum perusahaan tersebut dapat

(9)

membiayai sendiri biaya operasi atau sampai perusahaan tersebut

memperoleh hasil penjualan. c. Sumber Dana

Menjelaskan dana yang dipakai/dikeluarkan tersebut berasal dari mana, apakah dengan modal sendiri atau dengan cara pinjaman, dan menjelaskan juga besar pinjaman dan bunga pinjaman.

2. Analisis Kelayakan

a. Biaya Produksi ( termasuk biaya pengolahan dan pemantauan lingkungan K3 )

Menjelaskan mengenai besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi bahan galian sesuai dengan target yang telah direncanakan. Biaya produksi dibedakan menjadi: - Biaya langsung adalah biaya

yang dikeluarkan yang berkaitan langsung dengan produksi antara lain gaji buruh, bahan bakar/ pelumas dll.

- Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak langsung berpengaruh pada produksi antara lain: gaji pegawai dan lain-lain.

b. Pendapatan Penjualan Menjelaskan mengenai harga jual bahan galian sesuai

dengan kondisi saat itu karena setiap saat dapat terjadi fluktuasi harga. c. “Cash Flow” ( aliran uang

tunai )

Menjelaskan posisi keuangan mulai dari penjualan, biaya produksi, pajak dll. Sehingga dapat diketahui besar keuntungan bersih pertahun. d. Perhitungan “Discounted

Cash Flow Rate of

Return”/”Internal Rate of Return” ( DCFROR/IRR )

tingkat pengembalian yang secara tepat untuk menutup biaya investasi. DCFOR ini disebut juga IRR

Dalam perhitungannya nilai sekarang netto harus sama dengan nol, sedang nilai sekarang netto adalah jumlah aliran kas netto yang

digandakan dengan faktor diskonted pada tahun dan tingkat bunga tertentu atau IRR adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh nett cash flow sesudah present value sama jumlahnya dengan biaya investasi/ biaya proyek.

e. Perhitungan “Break Even Point” ( BEP )

Mencakup perhitungan untuk mengetahui jumlah produksi minimal yang memberikan titik impas bagi perusahaan sehingga dapat diketahui nilai berapa produksi dapat untung. f. Waktu Pengembalian

(10)

g. Analisa Kepekaan dan Resiko

membuat perhitungan dengan suatu kemungkinan yang akan terjadi sehingga pada posisi tertentu

perusahaan dapat beroperasi secara layak atau tidak. Analisa kepekaan ini dengan beberapa asumsi yaitu: - Apabila harga jual turun - Apabila biaya operasi naik - Apabila kombinasi keduanya

8. Kesimpulan

Memuat secara ringkas hal hal sebagai berikut :

• Luas wilayah yang dimohon/ ditingkatkan ke tahap Eksploitasi

• Cadangan ( “in situ” Miniable” marketable’)

• Rencana Penambangan ( tata cara dan sistem)

• Rencana Pengolahan dan pemurnian atau pencucian ( kalau

ada )

• Rencana Produksi pertahun dan umur tambang

• Rencana pemasaran dan harga jual

• Investasi yang diperlukan termasuk modal kerja dan sumber

dana

• Hasil analisa kelayakan

• Jumlah tenaga kerja ( tetap dan harian atau buruh )

• Pemantauan dan pengelolaan lingkungan

• Potensi dan rencana perlakuan bahan galian yang belum dapat dipasarkan dan mineral ikutan serta bahan galian lain. 9. Lampiran

1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke tahap Eksploitasi dan sekitarnya skala 1 : 10.000 2. Peta topografi detail daerah

tambang dan sekitarnya, skala minimum 1 : 2000

3. Peta penyebaran cadangan dan kualitas, skala minimum 1 : 2000 4. Peta situasi tambang ( Mining

Lay Out ) skala 1 : 10.000 yang memuat;

a. Kontur topografi

b. Penyebaran bahan galian c. Bangunan bangunan penting d. Batas wilayah eklsploitasi e. Jalan, perkampungan, “Stock

pile “ lokasi pencucian dan pengolahan

f. Lokasi timbunan waste, tailling dan bahan galian yang belum dapat dipasarkan g. Indeks peta rencana

pertambangan h. Dan sebagainya

5. Peta rencana penambangan dan reklamasi, minimal skala 1 : 2000 menggambarkan:

a. Tahapan dan blok blok yang akan ditambang

b. Tahapan dan blok wilayah yang akan direklamasi pertahun

c. Jalan tambang

d. Lokasi timbunan waste, tailing dan mineral ikutan serta bahan galian yang belum da[pat dipasarkan

(11)

6. Desain tambang dan

pengolahan ( dalam bentuk peta. Penampang, gambar 3 dimensi, sketsa, bagan alir dan

Referensi

Dokumen terkait

36.. menempatkan diri sesuai dengan profesinya. Namun kenyataannya tidak semua calon guru pendidikan anak usia dini menunjukkan perilaku sesua harapan yang diinginkan. Masih

Dalam beberapa epik Yunani kuno, Poseidon digambarkan sebagai sosok dewa yang tempramental, sehingga membuat sifat dari lautan juga menjadi tempramental.. Poseidon menikahi

Untuk dapat menerapkan model pelayanan kesehatan agroindustri yang tepat, harus diketahui berbagai masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat agroindustri.

PTK dalam penelitian ini dilakukan di SMP 166 Jakarta dengan melibatkan 36 siswa kelas VII sebagai populasi penelitian. Populasi terdiri dari 22 siswa perempuan dan 14

Objek dalam penelitian ini adalah modul praktikum kimia analitik dengan materi analisa konsentrasi larutan berwarna menggunakan citra digital yang

Good Corporte Govermance (GCG). Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang diterbitkan BNI Syariah, sesuai dengan

Dari hasil penelitian itu didapatkan bahwa anak yang belajar dengan menggunakan teknik bernyanyi lebih banyak menguasai kosakata dibandingkan dengan anak yang

Descriptive Statistics Mean Std.. 41 Iz tablice deskriptivne statistike se može utvrditi da je prosječna vrijednost strukture kapitala svih tvrtki zajedno 1,335 sa