• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN FUNGSI ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN DALAM BIDANG KEHUTANAN NAMA : MIRANDA VINSENSIA SIAHAAN NIM : G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN FUNGSI ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN DALAM BIDANG KEHUTANAN NAMA : MIRANDA VINSENSIA SIAHAAN NIM : G"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN

“FUNGSI ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN DALAM BIDANG KEHUTANAN”

NAMA : MIRANDA VINSENSIA SIAHAAN NIM : G1011151061

FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Perpetaan. Dalam tugas kali ini, saya membuat makalah yang membahas tentang Fungsi Ilmu Ukur Tanah dan Perpetaan dalam Bidang Kehutanan. Makalah ini saya buat dari berbagai sumber di internet. Saya ucapkan terima kasih pada Dosen dan para pembaca yang telah membaca makalah saya ini. Saya harap makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Saya menyadari, masih banyak kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan bagi Dosen dan para pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar bisa menyempurnakan makalah ini dan semakin memotivasi saya agar lebih maju dan lebih berusaha pada pembuatan makalah lain selanjutnya agar lebih baik lagi.

Pontianak, 16 September 2016

Miranda Vinsensia Siahaan NIM. G101115106

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 1 C. Rumusan Masalah 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ilmu Ukur tanah 2 B. Pengertian peta dan pemetaan 2 BAB III PEMBAHASAN

Fungsi ilmu ukur tanah dan perpetaan di bidang kehutanan 4 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan 6 B. Saran 6 DAFTAR PUSTAKA...7

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengukuran tanah berasal dari bangsa Romawi, yang ditandai dengan pekerjaan konstruksi diseluruh wilayah kekasisaran. Selanjutnya ilmu ini dilestarikan oleh bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis. Sejalan dengan perkembangan zaman dan perkembangan dunia ,maka ilmu ukur tanah mengalami perkembangan pula hingga ditemukannya alat yang disebut waterpass dan theodolit, yang sangat membantu manusia sampai sekarang.Ilmu ukur tanah bisa juga kita gunakan diberbagai bidang misalnya bidang pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan, cara pengambilan data dan pengolahannya sama dengan di bidang teknik sipil.

Ilmu ukur tanah dan pemetaan merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya. Ilmu ukur tanah dan pemetaan berguna untuk mengetahui wilayah hutan yang belum diketahui batas-batas antar pemilik tanah. Oleh karena itu ilmu ukur tanah dan pemetaan berperan penting membantu masyarakat yang sulit menentukan batas-batas wilayah.

B. Tujuan

Ø Untuk mengetahui manfaat ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia kehutanan. Ø Untuk mengetahui konsep ilmu ukur tanah dan pemetaan.

Ø Untuk memenuhi tugas ilmu ukur tanah dan pemetaan.

C. Rumusan masalah

Ø Apa itu konsep ilmu ukur tanah dan pemetaan?

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ilmu Ukur Tanah(Surveying)

Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang di namakan ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua cara dalam menentukan bentuk permukaan bumi yaitu maksud ilmiah untuk menentukan bentuk permukaan bumi, dan maksud praktis membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi. (Wongsotjitro,1980)

Kegiatan ini meliputi pengukuran jarak, pengukuran sudut atau arah, pengukuran beda tinggi, pengukuran topografi serta untuk menghitung luas permukaan tanah. Dari data yang diperoleh diatas, selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk penggambaran peta.

Kegunaan ilmu ukur tanah antara lain :

 Menentukan batas-batas suatu areal tanah atau wilayah tertentu  Sebagai dasar perencanaan dalam pembangunan konstruksi

Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain meteran, kompas, teropong pendatar tangan, odometer, dan alat sifat datar sederhana tanpa teropong.

B. Pengertian Peta dan Pemetaan.

Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan- kenampakan abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar yang diperkecil/diskalakan. ( International Carto-graphic Association, 1973 )

Pemetaan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu peta , yang melalui beberapa tahapan kerja. Adapun tahapan pemetaan sebagai berikut.

a .Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dapat di lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengumpulan secara langsung yakni di lakukan dengan caraobservasi atau pengukuran langsung di lapang guna mendapatkan detail alam maupun buatan.

b .Pengolahan Data.

Pengolahan data terdiri dari proses perhitungan dan analisis data lapang baik secara manual maupun komputerisasi.

c. Presentasi.

Data yang telah di kumpulkan di olah dan di analisis secara sistematik pada tahap selanjutnya adalah presentasi dalam bentuk peta-peta yang dia maksud.

(6)

Peta memiliki banyak kegunaan khususnya bagi bidang kehutanan. Kegunaan peta dibidang kehutanan diantaranya :

1. Peta tata guna lahan 2. Peta batas wilayah hutan 3. Peta penutupan lahan 4. Peta daerah aliran sungai 5. Peta daerah konservasi 6. Peta kelas lereng 7. Peta kelas erosi

(7)

PEMBAHASAN

Fungsi Ilmu Ukur Tanah dan Perpetaan Di Bidang Kehutanan

Fungsi ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia kehutanan sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau diteluiti serta membantu menentukan lokasi-lokasi yang mungkin akan di tempatkan peta percobaan, lokasi penelitian, rute jalan, base camp dan lain-lain. Membantu untuk menuju lokasi atau letak tempat-tempat yang akan dituju. Sebagai alat untuk memasukan data yang di jumpai di lapangan. Untuk data-data yang terkait dengan keruangan, seperti lokasi temuan spesies, lokasi kawasan yang terganggu sangat membantu apabila datanya langsung di masukan kedalam peta. Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian atau survey.(muksita,2010) peta juga berfungsi dalam bidang kehutanan seperti inventarisasi hutan, perencanaan hutan, pengukuhan hutan, penataan hutan, pembukaan wilayah hutan,dll.

1.

Inventarisasi Hutan

Inventarisasi Hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut.

2.

Perencanaan Hutan

Perencanaan kehutanan adalah proses penetapan tujuan penentuan kegiatan dan perangkat yang diperlukan dalam pengurusan hutan lestari untuk memberikan pedoman dan arah guna menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan kehutanan untuk sebesar-besarnya.

Tujuan perencanaan kehutanan adalah mewujudkan penyelenggaraan kehutanan yang relati dan efesien untuk mencapai manfaat fungsi hutan yang optimum dan lestari. Perencanaan kehutanan meliputi keguiatan:

a. Inventarisasi hutan

b. Pengukuhan kawasan hutan c. Penatagunaan kawasan hutan

d. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan e. Penyusunan rencana kehutanan

3.

Pengukuhan Hutan

Pengukuhan hutan adalah kegiatan yang berhubungan dengan penataan batas suatu wilayah yang telah ditunjuk sebagai wilayah hutan, guna memperolah kepastian hukum mengenai status dan batas kawasan hutan. Penatagunaan hutan adalah kegiatan perencanaan tata guna hutan, pemanfaatan hutan dan pengendalian pemanfaatan hutan sesuai dengan fungsinya kawasan hutan suaka alam (cagar alam dan suaka margasatwa), kawasan hutan pelstarian alam (taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam), kawasan hutan taman buru, kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi (hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap dan hutan produksi yang dapat dikonversi).

(8)

Penataan hutan adalah kegiatan penataan ruang hutan sebagaimana dipersyaratkan oleh prinsip pengelolaan hutan lestari didasarkan atas identifikasi areal dan kualitas lahan dari suatu areal kerja pengusahaan hutan agar terselenggara kegiatan pengelolaan hutan yang lestari, efisien dan berwawasan lingkungan. Berdasarkan kegiatan penataan hutan dapat disusun rencana karya yang meliputi penanaman hutan, pemeliharaan hutan, pemungutan hasil hutan dan pemasaran hasil hutan.

5.

Pemetaan Hutan

Peta adalah gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang datar yang dibuat secara kartografis menurut proyeksi dan skala tertentu dengan menyajikan unsur-unsur alam dan buatan serta informasi lain yang diinginkan. Jenis-jenis peta terdiri dari peta dasar, peta tematik dan peta kehutanan.

Pemetaan adalah proses penggambaran informasi yang ada di permukaan bumi mulai dari pengambilan data secara terestris maupun penginderaan jauh, pengolahan data dengan metode dan acuan tertentu serta penyajian data berupa peta secara manual ataupun digital. Tujuan pemetaan hutan adalah untuk membuta atau mengadakan peta dasar maupun peta tematik sebagai salah satu dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan khususnya di bidang kehutanan. Salah satu teknologi untuk mendukung pemetaan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).

Peta memiliki banyak fungsi dan digunakan dibanyak disiplin ilmu, salah satu bidang ilmu yang menggunakan peta adalah dibidang kehutanan, kegunaan peta dibidang kehutanan selain yang telah disebutkan diatas diantaranya :

1. Peta tata guna lahan, bertujuan memberi informasi penggunaan lahan, seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, lahan pemukiman, lahan hutan produksi, lahan tambang dan lainya. 2. Peta batas wilayah hutan, menunjukkan batas – batas wilayah yang menjadi peruntukan hutan tersebut, baik sebagai hutan produksi, hutan lindung. Peta ini juga untuk menunjukkan batas – batas dari wilayah hutan dari perusahaan yang memiliki izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK).

3. Peta penutupan lahan, bertujuan untuk mengetahui penutupan lahan pada suatu wilayah, yang selanjutnya digunakan untuk berbagai kebijakan, salah satunya untuk menentukan wilayah yang harus direhabilitasi hutan dan lahan.

4. Peta untuk tujuan konservasi, sangat berkaitan erat dengan peta tataguna lahan, terutama dalam pengaturan ruang dimana suatau komunitas berada. Dengan peta dapat diajukan sebuahusulan perbaikan dalam pengaturan, khususnya untuk menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan daya dukung alam bagi kelangsungan hidup mahluk hidup disekitarnya.

(9)

A. KESIMPULAN

 Perkembangan ilmu pengukuran tanah berasal dari bangsa Romawi, yang ditandai dengan pekerjaan konstruksi diseluruh wilayah kekasisaran. Selanjutnya ilmu ini dilestarikan oleh bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis.

 Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang di namakan ilmu Geodesi, yang berfungsi dalam menentukan bentuk permukaan bumi.

 Peta (surveying) adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar yang diperkecil/diskalakan.

 Pemetaan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu peta , yang melalui beberapa tahapan kerja.

 Fungsi ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia kehutanan sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau diteluiti serta membantu menentukan lokasi-lokasi yang mungkin akan di tempatkan peta percobaan, lokasi penelitian, rute jalan, base camp dan lain-lain.

 Peta juga berfungsi dalam bidang kehutanan seperti inventarisasi hutan, perencanaan hutan, pengukuhan hutan, penataan hutan, pembukaan wilayah hutan,dll.

B. SARAN

Di dalam pembuatan makalah ini, saya menyelesaikannya dengan bahan dari berbagai sumber berasal dari internet. Sembari menyelesaikan tugas yang telah diberi, saya pun sekaligus belajar dari pengerjaan tugas perkuliahan ini. Bila ada sesuatu yang kurang ataupun salah bagi pembaca maupun dosen pengoreksi, saya akan menerima saran guna membangun kesempurnaan makalah ini dan saya pun bisa semakin maju dalam mengerjakan tugas selanjutnya kelak.

(10)

Muksita,khairatul.2010.ilmu ukur tanah dan apliksi nya.Fakultas pertanian Universitas Lambung mangkurat.Banjarbaru.

Wongsotjiro, S.1980.Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta:Kansius

http://burhanmotivator.blogspot.co.id/2014/02/manfaat-ilmu-ukur-tanah-dan-perpetaan.html (Diunduh tanggal 16 September 2016)

http://npilatus.blogspot.co.id/2014/10/makalah-ilmu-ukur-tanah-dan-pemetaan_17.html (Diunduh tanggal 16 September 2016)

http://sylvauntan.blogspot.co.id/2010/06/iutp.html (Diunduh tanggal 16 September 2016)

http://nikosimamora.wordpress.com/2009/04/16/ilmu-ukur-tanah-definisi.html (Diunduh tanggal 16 September 2016)

Referensi

Dokumen terkait