PARASIT
PARASIT
Hubungan Inang dan
Hubungan Inang dan
Protozoa Parasit
Protozoa Parasit
Parasit
Parasit
••
Parasit
Parasit
berasal dari kata “
berasal dari kata “
Parasitus
Parasitus
” (Latin) =
” (Latin) =
““
Parasitos
Parasitos
” (Grik), yang artinya seseorang yang ikut
” (Grik), yang artinya seseorang yang ikut
makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang
makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang
ikut makan makanan orang lain tanpa seijin orang yang
ikut makan makanan orang lain tanpa seijin orang yang
memiliki makanan tersebut.
memiliki makanan tersebut.
••
Parasit
Parasit
adalah organisme yang selama atau sebagian
adalah organisme yang selama atau sebagian
masa hidupnya ada pada atau di dalam tubuh
masa hidupnya ada pada atau di dalam tubuh
organisme lain, di mana parasit tersebut mendapat
organisme lain, di mana parasit tersebut mendapat
makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidup
makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidup
inangnya.
inangnya.
••
Contoh parasit
Contoh parasit
antara lain cacing, protozoa, artopoda,
antara lain cacing, protozoa, artopoda,
virus, bakteri dan jamur.
virus, bakteri dan jamur.
Parasitisme
Parasitisme
••
Parasitme
Parasitme
ada
adalah
lah hu
hubun
bungan
gan in
inter
terak
aksi
si ant
antar
ar du
duaa ind
indivi
ividu
du
di
di ma
mana
na sa
sala
lah
h sa
satu
tu pi
piha
hak
k di
diru
rugi
gika
kan
n ya
yait
itu
u in
inan
angn
gnya
ya,, da
dan
n
piha
pihak
k lain
lain diu
diuntun
ntungkan.
gkan.
••
Parasitologi
Parasitologi
aad
daalla h
a h iillm
mu
u y
yaan
ng
g m
meen
ng
gk
ka j
a jii m
meen
ng
geen
naaii
seg
segal
alaa ses
sesua
uatu
tu ya
yang
ng me
meny
nyeba
ebabak
bakan
an pen
penyak
yakit
it ata
atau
u in
infek
feksi
si
ol
oleh
eh pa
paras
rasit
it,, ba
baik
ik ma
maca
cam
m pa
para
rasi
sitt at
atau
au ca
cara
ra me
meng
ngin
infe
feks
ksii
k
keep
paad
daa iin
nd
du
uk
k s e
s em
maan
ng
g aattaau
u h
ho
ossp
peess.. A
Atta u
a u iillm
mu
u y
yaan
ng
g
mempelajari
mempelajari
f
feno
enome
mena
na hid
hidup
up par
parasi
asitis
tis
atau
atau
fenomena
fenomena
keparasitan
Inang
/Host/
Hospes
• Organisme yang ditumpangi oleh parasit disebut
inang
.
• Inang terdiri dari dua macam, yaitu
inang definitif dan
inang perantara.
•
Inang definitif
adalah inang yang di dalamnya terdapat
parasit yang mengalami perkembangbiakan seksual,
umunnya terdiri dari hewan vertebrata dan manusia.
•
Inang perantara
adalah inang yang di dalamnya
terdapat parasit pada stadium muda atau aseksual.
Contohnya molusca dan nyamuk anopheles.
HOSPES
• 1. BERDASARKAN STADIUM PARASIT
• a. HOSPES DEFINITIF (Inang definitive, Induk semang, Inang primer) adalah hospes yang memberikan makan untuk hidup parasit stadium seksual atau dewasa.Contoh : salah satupenyakit malaria unggas disebabkan oleh protozoa Plasmodium malariae,di mana bentuk seksualnya (makrogamet dan mikrogamet) ditemukan didalam tubuh nyamuk, sedangkan stadium Schizon dan Merozoit ditemukan didalam darah unggas. Jadi pada kasus malaria unggas ini, nyamuk adalah sebagai hospes definitive.
• b. HOSPES INTERMEDIER (hospes sementara, hospes sekunder, hospes alternative, inang antara) adalah hospes yang memberikan makan untuk hidup parasit stadium aseksual atau belum dewasa.Contoh : pada kasus malaria seperti dituliskan terdahulu, stadium Schizon dan Merozoit ditemukan didalam sel darah merah unggas, sehingga unggas sebagai hospes intermedier. Contoh lain pada infeksi cacing hati Fasciola gigantica, stadium (mirasidium, sporokista, redia dan serkaria) berkembang di dalam tubuh siput air tawar ( Lymnaea sp), sehingga siput disebut sebagai hospes intermedier
HOSPES
•
2. BERDASARKAN PERLU TIDAKNYA HOSPES
•
a. HOSPES ESENSIAL
adalah hospes yang keberadaannya
dalam siklus hidup parasit merupakan satu keharusan. Contoh :
dalam siklus cacing hati Fasciola gigantica, siput air tawar genus
Lymnaea
harus ada untuk kelengkapan siklus hidup parasit,
sehingga Lymnaea
disebut Hospes Esensial
•
b. HOSPES NON-ESENSIAL
adalah hospes yang
keberadaannya dalam siklus hidup parasit tidak merupakan satu
keharusan. Contoh : dalam siklus hidup Cacing Ascaridia galli
yang menginfeksi ayam, cacing tanah tidak merupakan hospes
yang harus ada, karena tanpa cacing tanah pun siklus hidu p
cacing masih bisa berlangsung.
Kerugian Akibat Parasit
•
1. Menghisap darah, cairan getah bening atau eksudat• Contoh : artropoda (lalat dan nyamuk), helminth (cacing
Ancylostoma
sp
) dan
Protozoa darah (Plasmodium sp; Leucocytozoon sp;Trypanosoma sp) menghisap darah.
Artropoda (lalat jenis tertentu),
Helmin (cacing
Thelazia sp; Syngamus sp
),
protozoa (Trichomonas sp) menghisap cairan getah bening atau eksudat.•
2. Menghisap makanan hospes• Contoh : Helmin (cacing
Ascaris sp
,
Taenia spp
), kesemuanya
menghisap makanan hospes
•
3. Merusak jaringan tubuh• Contoh : cacing Trematoda
Fasciola gigantica
merusak jaringan hati,
Protozoa ( Eimeria sp) merusak epitel usus, Artopoda larva lalat
Gastrophylus sp
merusak dinding lambungsaluran pencernaan anjing
Protozoa darah (Plasmodium sp) menghisap darah
Protozoa (Trichomonas sp) menghisap cairan getah
bening atau eksudat
Kerugian Akibat Parasit
•
4. Menimbulkan gangguan mekanik• Contoh : bentuk peralihan cacing pita
echinococus granulosus(kista
hidatida) yang berpredileksi didalam hati, bisa menekan organ hati dan
organ lainnya.
•
5. Menimbulkan radang• Contoh : larva dari cacing
Ancylostoma sp
bisa menembus kulit dan
menimbulkan radang. Gigitan dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu,
pinjal, caplak dan tungau) kesemuanya menimbulkan radang.
Protozoa Eimeria spmerusak epitel usus dan mengakibatkan terjadinya radang
•
6. Memudahkan masuknya mikro-organisme• Contoh : artropoda (gigitan nyamuk, caplak), helmin (tempat
masuknya larva cacing
Ancylostoma sp
) menimbulkan kelukaan dan
memudahkan masuknya mikro-organisme sehingga terjadi infeksi
sekunder.
Kerugian Akibat Parasit
• 7. Menghasilkan berbagai substansi toksik seperti (hemolysin, histilysine, antikoagulan dan produksi toksik dari metabolismenya)
• Contoh :Protozoa (Trypanosoma sp),artropoda (lalat, nyamuk, caplak) dan Helmin (cacing Ancylostoma sp) menghasilkan substansi seperti tersebut terdahulu
• 8. Menimbulkan reaksi alergi
• Contoh : artropoda (Sarcoptes sp,lalat, nyamuk, kutu dan pinjal), tempat gigitannya timbul reaksi alergi
• 9. Dapat menstimulir terjadinya kanker
• Contoh : cacingSpirocerca lupitelah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya kanker
• 10. Membawa beberapa penyakit (Vektor)
• Contoh : caplak menularkan Anaplasmosis, lalat menularkan malaria unggas • 11. Menimbulkan penyumbatan secara mekanis
• Contoh : cacing Ascaris suum jika jumlahnya banyak dapat menyumbat saluran pencernaan babi.
Kerugian Akibat Parasit
• 12. Dapat menghancurkan sel, karena mengadakan pertumbuhan didalamnya
• Contoh: protozoa ( Eimeria sp,menghancurkan sel epitel saluran cerna , Plasmodium sp, Leucocytozoondan Haemoproteus, menghancurkan sel
darah merah unggas)
• 13. Menurunkan resistensi tubuh hospes terhadap penyakit lainnya.
• Beberapa parasit berbahaya pada satu spesies hewan, sedangkan pada spesies yang lain tidak atau kurang berbahaya, sehingga ada istilah “ Host range”. Parasit dengan “host range” yang semakin lebar berarti semakin banyak spesies hewan yang bisa terinfeksi dengan dampak yang nyata dan sebaliknya apabila parasit dengan “host range’ yang sempit berarti semakin sedikit spesies hewan yang bisa terinfeksi. Ada parasit walaupun jumlahnya masih sedikit sudah
membahayakan hospes, tetapi ada juga yang jika jumlahnya cukup banyak baru membahayakan hospes. Ada beberapa parasit hanya membutuhkan satu satu hospes dalam menyelesaikan siklus hidupnya, tetapi ada juga yang lebih dari satu hospes, sehingga menyebabkan ada perbedaan istilah parasit diantara para ahli.
Dalam Parasitologi, parasit dibedakan berdasar
• (1) Akibat yang ditimbulkan
• (2) Lama hidup parasit pada hospes
• (3) Lama waktu berparasitnya
• (4) Sifat keparasitannya
• (5) Jumlah hospes yang diperlukan
• (6) Tempat berparasitnya
1. BERDASARKAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN
• ParasitiASISadalah jika parasit belum mampu menimbulkan lesi (jejas) atautanda klinis pada hospesnya, sedangkanParasitOSISadalah jika parasit telah mampu menimbulkan lesi (jejas) atau gejala klinis pada hospesnya. • Contoh : infeksi cacing Ascaris suum pada babi, hasil pemeriksaan tinja
ditemukan telur cacing Ascaris suumtetapi babi tersebut belum menampakkan gejala klinis, sehingga babi tersebut menderitaAscariasis. Sedangkan jika babi tersebut telah menampakkan gejala klinis disebut menderitaAscariosis
• Contoh infeksi Protozoa saluran pencernaan ( Balantidium sp), hasil pemeriksaan tinja ditemukan bentuk kista atau tropozoit Balantidium sp, tetapi hewannya belum menampakkan gejala klinis, sehingga disebut hewan menderita
Balantidiasisdan jika gejala klinisnya sudah nampak disebutBalantidiosis.
• Contoh infestasi artropoda kudis kulit (Sarcoptes scabiei penyebab Scabies). Dari hasil pemeriksaan kerokan kulit ditemukan tungau Sarcoptes sp, jika hewannya belum menampakkan gejala klinis disebut menderitaScabiasisdan jika sudah menampakkan gejala klinis disebutScabiosis
2. BERDASARKAN LAMA HIDUP BERPARASIT PADA HOSPES
• Selama hidupnya sebagai parasit
• Belum dewasa sebagai parasit dan dewasa hidup
bebas
• Dewasa hidup sebagai parasit dan belum dewasa
hidup bebas
BERDASARKAN LAMA HIDUP BERPARASIT PADA HOSPES
•
a. Parasit yang Selama Hidupnya sebagai Parasit
• Contoh : Cacing
Trichinella spiralis
cacing dewasanya hid up
didalam saluran pencernaan dan larvanya hidup diantara sel-sel
daging serat lintang babi. Protozoa
Plasmodium sp,
stadium
aseksualnya berparasit di dalam eritrosit unggas, sedangkan
stadium seksualnya berparasit di dalam tubuh nyamuk. Artopoda
(kutu
Menopon gallinae
), sejak dari telur sampai dewasa hidup
dan melekat pada bulu ayam
•
b. Parasit yang Belum Dewasa sebagai Parasit dan setelah
Dewasa Hidup Bebas
• Contoh : artopoda (lalat
Chrysomia sp
) dimana larva lalat ini
umumnya hidup di sela-sela ceracak kaki sapi sehingga
menimbulkan Miasis, sedangkan lalat dewasanya hidup bebas
BERDASARKAN LAMA HIDUP BERPARASIT PADA HOSPES
•
c. Parasit yang Dewasa sebagai Parasit dan Sebelum Dewasa
Hidup Bebas
• Contoh : artropoda nyamuk, (
Aedes, Anopheles
da
n Culex
) betina
dewasa hidup sebagai parasit (menghisap darah), sedangkan jentik
(belum dewasa) hidup bebas di dalam air.
•
d. Parasit yang Hampir Seluruh Hidupnya sebagai Parasit.
• Contoh : cacing
Fasciola gigantica
, embrio yang ada didalam
telur hidup bebas, stadium
mirasidium, sporokista, redia
dan
cercaria
hidup sebagai parasit pada siput air tawar (
Lymnaea sp
),
stadium
metasercaria
hidup bebas dan cacing dewasanya
berparasit di dalam hati dan kantung empedu herbivopa.
3. BERDASARKAN LAMA WAKTU
BERPARASITNYA
• a. Parasit Temporer (Berkala = Periodik)adalah parasit yang mengunjungi hospesnya pada waktu –waktu tertentu saja.Contoh : Nyamuk, lalat akan menghisap darah hospesnya pada waktu tertentu
saja
• b. Parasit Stasioner, adalah parasit yang sebagian atau seluruh hidupnya menetap pada hospes, apabila menetap selama satu stadium siklus hidupnya disebutParasit Stasioner Berkala (Stasioner Periodik)dan apabila selama hidupnya menetap dan berparasit pada hospes disebut ParasitStasioner Permanen. Contoh. Parasit Stasioner berkala, lalatGastrophylus sp, karena stadium larva saja yang berparasit didalam lambung kuda, sedangkan lalat dewasa hidup bebas. Parasit Stasioner Permanen, salah satunya kutu (Menopon gallinae) karena selama hidupnya (telur, larva dan dewasa) hidup pada bulu unggas. CacingTrichinella spiralis, baik stadium larva dan
dewasanya hidup didalam tubuh hewan.
4. BERDASARKAN SIFAT KEPARASITANNYA
•
a. Parasit Isidentiladalah parasit yang secara kebetulan ditemukan pada
hospes yang tidak seharusnya (hospes yang tidak wajar). Contoh : cacing
pita
Dipyllidium caninum
adalah saluran pencernaan anjing, tetapi
kadang-kadang bisa ditemukan berparasit di dalam usus manusia terutama
anak-anak. Kejadiannya di mana telur cacing pita termakan oleh larva pinjal
(
Ctenocephalides sp
) yang merupakan hospes antara cacing pita tersebut,
pinjal yang infektif secara tidak sengaja termakan oleh anak-anak sehingga
didalam ususnya terinfeksi cacing pita anjing.
•
b. Parasit Eraticaadalah parasit yang lokasi berparasitnya ditemukan tidak
pada target organnya. Contoh : cacing
Ascaris suum
secara normal
berpredileksi (lokasi berparasitnya) didalam usus halus babi, tetapi karena
sesuatu sebab yang tidak diketahui secara pasti bisa ditemukan didalam
kantung empedu atau lambung babi. Contoh lain cacing
Ascaridia galli
adalah cacing saluran pencernaan ayam, tetapi pernah ditemukan di dalam
telur dan uterus ayam.
4. BERDASARKAN SIFAT KEPARASITANNYA
• c. Parasit Fakultatif adalah parasit yang dapat hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Contoh lalat rumah (Musca domestica) umumnya baik stadium larva dandewasa hedup bebas, tetapi jika larvanya hidup didalam luka maka menyebabkan Miasis (Belatungan)
• d. Parasit Obligatadalah parasit yang hidupnya mutlak sebagai parasit, jadi untuk kelangsungan hidupnya mutlak memerlukan hospes. Contoh ; cacing hati Fasciola gigantica, Protozoa ( Eimeria sp) dan Artropoda (Sarcoptes sp) kesemuanya mutlak
memerlukan hospes, tanpa hospes akan mati.
• e. Parasit Spuriosaadalah parasit yang dikeluarkan oleh bukan hospes yang semestinya, di mana parasit tersebut tidak mengalami perkembangan atau menimbulkan kerusakan pada hospes tersebut. Contoh pada pemeriksaan tinja anjing ditemukan telur cacing pitaTaenia saginatayang seharusnya berparasit pada manusia, kemungkinan karena anjing memakan tinja manusia yang mengandung telur cacing pita tersebut. Contoh lain : pada pemeriksaan tinja ayam ditemukan telur cacing Ascaris suumyang berparasit pada babi, kemungkinan disebabkan karena ayam memakan bagian tinja babi yang terkontaminasi telur cacing Ascaris suum.
5. BERDASARKAN JUMLAH HOSPES YANG
DIPERLUKAN
• a. PARASIT MONOXENadalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu hospes definitif saja Contoh : tungauSarcoptesmembutuhkan hanya satu hospes definitif saja.
• b. PARASIT HETEROXEN(“heteros” = berbeda) sering disebut juga DIHETEROXENadalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya melalui stadium-stadium yang setiap stadiumnya memerlukan hospes yang berlainan. Contoh : cacing hati Fasciola giganticamemerlukan siput air tawar
Lymnaea sp pada stadium (mirasidium, sporokista, redia dan serkaria) sedangkan dewasanya memerlukan mamalia sebagai hospes definitifnya. • c. PARASIT POLIXEN(“poly” = banyak) adalah parasit yang dalam
menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan lebih dari satu hospes, tetapi kesemuanya dari satu jenis. Contoh : kebanyakan caplak adalah parasit polixen, karena stadium larva, nimpa dan dewasanya berparasit pada satu atau beberapa hewan sejenis
5. BERDASARKAN TEMPAT BERPARASITNYA
•
a. EKTOPARASIT = EKTOZOA
adalah parasit yang secara
umum hidup pada permukaan luar tu buh (kulit) hospes atau
didalam liang (telinga luar dan rongga hidung) yang berhubungan
bebas dengan dunia luar dan termasuk juga parasit datang – pergi
(parasit yang tidak menetap didalam tubuh hospes). Contoh :
artropoda : kutu, pinjal, lalat, nyamuk, caplak dan tungau.
•
b. ENDOPARASIT = ENDOZOA
adalah parasit yang hidup
didalam organ dalam, system (alimentarius, sirkulasi, respirasi),
rongga dada, rongga perut, persendian, otot daging atau jaringan
lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan dunia luar.
Contoh : cacing saluran pencernaan, cacing jantung, protozoa
saluran cerna dan protozoa darah dll.
VEKTOR
• Vektor berarti pembawa atau pengangkut. Vektor adalah organisme yang memindahkan parasit stadium infektif dari penderita ke organisme penerima • Secara umum vector dapat dibedakan menjadi :
• 1. VEKTOR MEKANIK , bila agen penyakit tidak mengalami perkembang biakan dalam tubuh vector. Contoh : penyebaran penyakit surra oleh protozoa
Trypanosoma evansi pada kuda, lalatTabanus sp, Hippobosca spdanStomoxys sp
merupakan vector mekanik karena didalam tubuh lalat tersebutTrypanosoma sp
tidak mengalami perkembangan.
• 2. VEKTOR BIOLOGIK , bila agen penyakit mengalami perkembang biakan atau pendewasaan dalam tubuh vector. Kalau didalam tubuh vector hanya terjadi pendewasaan saja dari agen penyakit disebut :CYCLODEVELOPMENTAL
dan apabila selain terjadi pendewasaan juga terjadi perkembang biakan (penggandaan, perbanyakan) dari agen penyakit disebut
CYCLOPROPAGATIVEdan apabila dalam tubuh vector hanya terjadi perkembang biakan dari agen penyakit disebutPROPAGATIVE.
VEKTOR
• Contoh vektor Cyclodevelopmental: penularan Dirofillaria immitiscacing jantung anjing terjadi karena larva cacing yang disebutMikrofilariadiisap bersama darah oleh nyamuk Aedes aegypti. Di dalam tubuh nyamuk microfilaria
akan berkembang menjadi larva stadium 1 à larva stadium 2 dan à larva stadium 3 yang bersifat infeksius. Jadi di dalam tubuh vector terjadi perkembangan
microfilariadari L1 à L2 à L3.
• Contoh vector Cyclopropagative: penyakit malaria unggas pada ayam salah satunya disebabkan oleh Leucocytozoon sppyang ditularkan oleh lalat
Culicoides arakawae. Stadium mikrogamet dan makrogamet yang ada didalam sel darah merah penderita diisap olehCulicoides sp. Di dalam tubuhCulicoides spakan terjadi perkawinan antara mikrogamet dengan makrogamet sehingga
menghasilkan satu zygote. Zygotaini dalam perkembangan lebih lanjut menjadi satuookinet dan berkembang lagi penjadi satuoosit. Oosit ini selanjutnya berkembang dan menghasilkan banyak (beribu-ribu)Sporozoityang bersifat
infeksius.
• Contoh vector Propagativeadalah kebanyakan pada penularan penyakit virus, di mana hanya terjadi perbanyakan agen saja.
CARA PENULARAN PARASIT
•
1. PENULARAN SECARA VERTIKALadalah penularan yang
terjadi melalui induk kepada anak yang baru dilahirkannya. Penularan
dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau plasenta.
•
2. PENULARAN SECARA HORIZONTALadalah cara penularan
yang umumnya terjadi antara individu yang satu dengan individu yang
lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :
•
KONTAK LANGSUNGadalah penularan yang terjadi karena adanya
kontak fisik antara dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu,
tungau .
•
KONTAK TIDAK LANGSUNGadalah penularan yang terjadi bukan
karena terjadinya kontak fisik antara individu, melainkan karena sarana
lain seperti (bahan yang tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang
aktif mencari hospes)
INFEKSI atau INFESTASI
• penggunaan istilah Infestasi hanya digunakan untuk golongan Artropoda dan
Infeksi untuk Helmin dan Protozoa.
• Secara umum Infestasi atau Infeksi parasit dapat dibedakan menjadi :
• 1. INFESTASI atau INFEKSI CAMPURANadalah bila satu individu (hospes) ditemukan dua atau lebih parasit. Contoh pada seekor ayam ditemukan kutu, cacing dan protozoa
• 2. INFESTASI atau INFEKSI LATENadalah bila individu (hospes) telah membawa parasit tetapi tidak menampakkan gejala sakit, gejala sakit baru akan nampak apabila terjadi pemacu patogenitas parasit atau factor pendefresi kekebalan tubuh. Contoh : protozoaTrypanosoma evansi pada sapi kadang-kadang tanpa gejala, gejala akan tanpak jika sapi kepayahan dipakai membajak di sawah.
• 3. INFESTASI atau INFEKSI TERSEMBUNYIadalah bila individu (hospes) yang telah membawa parasit tetapi tanpa gejala sakit, gejala sakit akan nampak apabila ada parasit lain ikut menyerang jaringan yang sama. Contoh : Plasmodium bubalis pada kerbau tidak menimbulakn gejala sakit, apabila tidak
disertai adanya parasit darah yang lainnya seperti Babesia sp, Anaplasma sp
ADAPTASI PARASIT
•
Adalah Hasil dari penyesuaian ini menyebabkan terbentuknya
spesies parasit yang tempatnya pada tubuh hospes tertentu dan
sifat keparasitannya khas
•
1. ADAPTASI BIOLOGI
, adaptasi ini lebih memungkinkan untuk
tahannya hidup parasit pada tempat predileksinya. Contoh : parasit
cacing saluran pencernaan mempunyai kemampuan mengeluarkan
antikinase yang berfungsi menetralkan getah pancreas hospes,
seandainya parasit tidak bisa menetralkannya niscaya parasit akan
mati tercerna. Dalam adaptasi biologi parasit mempunyai
bermacam – macam kecendrungan hayati untuk bereaksi atau
menanggapi secara khusus terhadap rangsangan dari luar.
ADAPTASI PARASIT
:
• 1. ADAPTASI M ORFOLOGIadalah adaptasi yang disertai dengan adanya perubahan tubuh sehingga memungkinkan untuk hidupnya parasit dalam hospes.
Adaptasi morfologi dapat dibedakan menjadi ;
• MODIFIKASI DEGENERASI, pada adaptasi ini terjadi reduksi bahkan benar- benar terjadi degenerasi alat atau bagian tubuh dan jaringan-jaringan yang
mempunyai hubungan fisiologis. Contoh :mirasidiumdari cacing hati Fasciola giganticaakan melepas silianya agar bisa menyesuaikan diri dan berkembang
didalam tubuh siput air tawar Lymnaea sp.
• MODIFIKASI NEOFORMASI , pada adaptasi ini susunan bagian tubuh mengalami modifikasi untuk menjadi alat khusus. Contoh kutu yang hidup pada unggas dan mamalia ujung kakinya ada yang dilengkapi dengan cakar ada yang tidak (disesuaikan untuk melekat pada bulu atau rambut). Protozoa yang hidup di dalam darah dan di luar sel darah juga mengalami modifikasi neoformasi, dimana yang hidup diluar sel darah merah sepertiTrypanosoma spmemiliki membrane undulans untuk bisa bergerak, sedangkan yang ada didalam sel darah merah seperti Babesia sp, Anaplasma sptidak memiliki membrane undulans karena tidak perlu
untuk bergerak.
SIKLUS HIDUP
• Siklus hidup (daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari
parasit untuk kelangsungan hidupnya. Mengenai siklus hidup parasit
sangatlah penting, karena pengendalian penyakit parasit tanpa dilandasi
dengan pengetahuan siklus hidup parasit adalah sia – sia.
• Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :
•
1. SIKLUS HIDUP secara LANGSUNG, untuk melangsungan hidup
parasit memerlukan hanya satu hospes (hospes definitif) dan parasit ini
biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing
Ascaris suum
yang
menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama tinja dan
mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan di mana di dalam
telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya
tertelan lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Di sini hanya
memerluka satu hospes babi dan perkembangan telur terjadi diluar tubuh
babi (fase bebas).
SIKLUS HIDUP
•
2. SIKLUS HIDUP secara TIDAK LANGSUNG,
untuk
kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes
definitive dan satu atau lebih hospes intermedier. Contoh
cacing hati Fasciola giganticayang menginfeksi sapi,
cacing dewasa yang berpredileksi didalam kantung empedu
bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari
lingkungan, dari dalam telur akan keluar mirasidium yang
harus membutuhkan hospes intermedier siput Lymnaea sp
untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria,
serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada
rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus
tertelan oleh sapi.
EKOLOGI PARASIT
• Dalam usaha menentukan usaha kebijakan
pencegahan, pengendalian dan pemberantasan
penyakit parasiter, maka pengetahuan ekologi
parasit tidak boleh diabaikan. Dalam mempelajari
ekologi parasit, setidak – tidaknya ada tiga faktor
yang berperan antara lain:
(1) Parasit, (2) Hospes
dan (3) Lingkungan yang saling mempengaruhi
dan saling berhubungan dalam mempengaruhi
persentase kejadian (Prevalensi infeksi ) atau
Tingkat infeksi (Intensitas infeksi).
EKOLOGI PARASIT
•
1. FAKTOR PARASIT, yang dominan berpengaruh antara lain
cara penyebaran (siklus hidup), Viabilitas (daya tahan hidup) Patogenitas dan Immunogenitasnya. Cara penyebaran (siklus hidup) berpengaruh terhadap ekologi parasit,sebagai contoh pada penyakit cacing hati
Fasciola gigantica
, jika siput Lymnaea sp
tidak ada maka siklus hidup
cacing hati akan terputus dan penyakit akan lenyap.
Viabilitas(daya tahan
hidup), dari setiap parasit daya tahan hidupnya berbeda-beda, sebagai
contoh telur cacing Neoascaris sp
lebih tahan kekeringan jika dibandingkan
dengan telur
Ascaris
lainnya, sehingga pada daerah kering prevalensi dan
intensitas infeksi Neoascaris sp
umumnya akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Ascariasis.
Patogenitas, satu jenis parasit
menimbulkan kesusakan yang berbeda pada setiap jenis hewan dan bahkan
pada hewan yang sama. Contoh Eimeria tenella
patogenitasnya paling
tinggi dibandingkan dengan Eimeria (necatrix, acervulina, pre cox)
.
Immunogenitas,