• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Operasional Prosedur Program Gizi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standar Operasional Prosedur Program Gizi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN KEBIDANAN PROGRAM GIZI

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1.Tujuan Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan

dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu. 2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum

Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang dapat dipakai sebagai alat monitoring dalam evaluasi program. Jenis laporan bulanan yang diolah adalah : SKDN, Rawan Gizi, Bumil / Bufas, KEK dan BBLR.

4. Prosedur

Persiapan

- Pembina wilayah mengumpulkan buku agenda / laporan bulanan tiap tanggal 29.

- Data yang dikumpulkan kemudian dikoreksi, apabila ditemukan data yang salah, langsung ditanyakan ke Binwil.

Pelaksanaan

- Data dimasukkan ke dalam komputer.

- Setelah diolah dimasukkan dalam rekap lap. F/III/GIZI rangkap 2. - Selanjutnya laporan dikirim ke DKK setiap tanggal 10 bulan

berikutnya.

- Arsip laporan dimasukan MAP arsip F/III/GIZI. 5. Dokumentasi Rekapan laporan F/III/GIZI bulanan.

6. Rujukan

Hasil evaluasi bulanan sebelumnya dan hasil rekapan, bila ditemukan masalah dimana petugas Puskesmas tidak bisa menangani maka dilaporkan dan dikonsultasikan ke Dinas Kesehatan.

(2)

PELAYANAN KEBIDANAN

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum

Permasalahan Gizi Kurang dan Gizi buruk pada anak balita yang disebabkan oleh krisis ekonomi, merupakan masalah yang perlu ditanggulangi. Salah satu upayanya adalah pemberian makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

4. Prosedur

Persiapan

- Pendataan sasaran oleh Binwil dan Kader - Petugas gizi merekap hasil sasaran.

- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI ke DKK sesuai dengan sasaran.

- Puskesmas menyiapkan tempat / gudang untuk menyimpan MP-ASI.

- Petugas gudang / gizi menerima dropping MP-ASI dari DKK. - Petugas gudang / gizi mencatat pada waktu persediaan barang. Pelaksanaan

- Petugas gizi puskesmas mengirim MP-ASI ke desa / Binwil sesuai dengan pendataan.

- Binwil mencatat pada buku pencatat MP-ASI.

- Binwil dan Kader mengirim MP-ASI ke sasaran melalui Posyandu / langsung ke sasaran.

- Binwil mamberikan penjelasan tentang Pemberian MP-ASI ke sasaran.

- Binwil melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan distribusi MP-ASI.

- Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan proses penerimaan dan pendistribusian MP-ASI.

- Petugas gizi melaporkan tentang distribusi MP-ASI ke DKK. 5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan.

(3)

PELAYANAN KEBIDANAN

PEMBERIAN TABET TAMBAH DARAH (FE) PADA BUMIL DAN BUFAS

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Tabet Tambah Darah (Fe) pada Bumil dan Bufas

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum Tablet tambah darah (Fe) sangat penting untuk kesehatan Ibu hamil dan Ibu nifas agar tidak terjadi anemia.

4. Prosedur

A. Persiapan

- Pendataan sasaran ibu hamil dan Bufas

- Melaporkan hasil pendataan ke Seksi Gizi DKK. B. Pelaksanaan

- Petugas gizi meminta surat pengambilan (SBBK) pada Seksi Gizi. - Petugas mengambil tablet Fe ke bagian UPTD Instalasi Perbekalan

Farmasi.

- Tablet Fe disimpan di Gudang Obat Puskesmas. - Mengisi / mencatat pada kartu stok barang - SBBK dimasukkan dalam map Arsip SBBK.

- Petugas mengirim tablet Fe pada ruang kamar obat bidan desa yang ada.

- Petugas menulis pada kartu stok barang. 5. Dokumentasi Data sasaran, kartu stok barang.

6. Rujukan Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Buku Pedoman Pemberian Tablet Besi.

(4)

PELAYANAN KEBIDANAN

PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Kapsul Vitamin A

pada bayi dan anak balita. 2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum Vitamin A untuk bayi dan anak balita sangat penting untuk kesehatan mata danjuga membantu pembentukan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.

4. Prosedur

A. Persiapan

- Binwil melaksanakan regestrasi vitamin A,umur balita (6-11) bln dan (12-59) bln pada bulan Januari dan Juli.

- petugas gizi merekap hasil regestrasi dari Binwil.

- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul vitamin A sesuai dengan sasaran, ke DKK.

B. Pelakasanaan

- Petugas gizi membagi kapsul vitamin A ke Binwil sesuai dengan regestrasi sasaran.

- Binwil melaksanakan pemberian kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus di Posyandu.

- Diakhir bulan Binwil melaporkan hasil pencapaian pemberian vitamin A ke Petugas Gizi Puskesmas.

- Selanjutnya Petugas Gizi merekap hasil kegiatan dan dilaporkan ke DKK pada awal bulan berikutnya.

5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan

6. Rujukan Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa TentangVitamin A, Leaflet Vitamin A.

(5)

PELAYANAN KEBIDANAN

PELACAKAN GIZI BURUK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Untuk mengetahui keadaan gizi buruk dan mengetahui faktor-faktor yang

berkaitan dengan kejadian gizi buruk 2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum Pelacakan adalah menemukan kasus gizi buruk melalui mengukur BB/U, BB/TB dan melihat tanda klinis serta mencari faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk melalui wawancara dan pengamatan

4. Prosedur

a. Menerima laporan adanya balita gizi buruk baik dari masyarakat, Kader maupun Binwil / Nakes

b. Memvalidasi data kesasaran oleh petugas gizi dan Binwil (umur, BB, TB dan status gizi) dengan melihat indeks BB/U, BB/TB WHO-NCHS. c. Bersama dengan validasi melakukan pelacakan gizi buruk /penyelidikan

Epidemiologi dengan wawancara dan pengamatan.

d. Petugas gizi / Binwil merujuk kasus gizi buruk tersebut ke Puskesmas dengan tujuan mendapatkan diagnosis dari dokter / tenaga medis untuk mengetahui adanya penyakit penyerta.

e. bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan pengobatan sesuai dengan anjurAn dokter, dapat dilakukan rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan jenis penyakit.

f. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK 5. Dokumentasi Laporan identitas gizi buruk dan pelacakan gizi buruk.

6. Rujukan

Buku Petunjuk Teknis Pelacakan Gizi Buruk Propinsi Jateng th. 1999, Alur Kewaspadaan Dini Kasus Gizi buruk kab. KLATEN dan Buku Pedoman Tata laksana KEP pada anak di Puskesmas dan rumah tangga.

(6)

PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan Penimbangan

Balita di Posyandu

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum Penimbangan adalah alat atau proses untuk mengetahui berat badan balita dalam menentukan status gizi.

4. Prosedur

a. Menyiapkan dan menggantung dacin pada palang rumah, cabang pohon atau kaki tiga

b. Periksalah dengan menarik batang dacing ke bawah kuat-kuat

c. Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka nol dan kaitkanlah batang dacin pada tali pengaman.

d. Pasang celana timbang atau sarung timbang pada dacin (ingat bandul geser tetap berada pada angka nol)

e. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang dengan cara memasukan beras ke dalam kantung plastik (pada ujung palang bandul geser)

f. Anak ditimbang kemudian seimbangkan.

g. Tentukan berat badan anak dengan membaca angka pada bandul geser. h. Catatlah hasil penimbangan diatas secarik kertas.

i. Geserlah bandul ke angka nol dan letakan batang dacing pada tali pengaman.

5. Dokumentasi Rekap hasil kegiatan penimbangan balita 6. Rujukan Buku pegangan kader.

(7)

PELAYANAN KEBIDANAN MONITORING GARAM BERYODIUM

TINGKAT RUMAH TANGGA

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam melaksanakan Monitoring garam beryodium tingkat rumah tangga

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja PUSKESMAS CEPER

3. Uraian Umum

Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada keadaan (baik jenis maupun mutu, dll) garam Natrium Chlorida (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Sasaran rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga yang mempunyai anak SD/MI, karena kegiatan tersebut melibatkan peran serta anak didik dan guru UKS di Sekolah (SD/MI)

4. Prosedur A. Persiapan

- Petugas menentukan sampel dengan mengacu pada metodologi yang - telah disepakati.

- Petugas membuat rencana kegiatan

- Petugas membuat jadwal kegiatan dan surat pemberitahuan pada - sektor terkait.

- Petugas mengirim surat pemberitahuan ke SD/MI - Petugas menyampaikan alat dan bahan

B. Pelaksanaan

- Petugas datang ke lokasi yang ditentukan sesuai jadwal - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.

- Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa murid (sampel), dengan cara :

1) Petugas mengambil 1 sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk bata maka harus dihaluskan terlebih dahulu.

2) Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan/iodin tes ke permukaan garam tersebut.

3) Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.

4) Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:

 Bila garam berubah warna menjadi ungu tua berati garam tersebut mengandung cukup yodium (≥ 30 ppm).

 Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut mengandung yodium kurang (< 30 ppm)

 Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak mengandung yodium

(8)

5. Dokumentasi Surat pemberitahuan beserta jadwal dan laporan hasil kegiatan

6. Rujukan Buku Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam beryodium di tingkat masyarakat

(Depkes RI th 2001).

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/SOP GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN

DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT POSYANDU

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan distribusi Vitamin A dengan

cepat, lancar dan tepat waktu 2. Ruang Lingkup Kader dan sasaran vitamin A

3. Uraian Umum Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan cepat ,lancar dan tepat waktu

4. Prosedur

Persiapan

Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita Melaporkan ke bidan wilayah

Pelakasanaan

1) Kader menerima vitamin A dari binwil 2) Mencatat dalam logistik

3) Balita sasaran datang di meja IV 4) Vitamin A digunting pada ujungnya

5) Dipencetkan dimulut dan balita suruh menelan 6) Balita yang tidak datang dikunjung rumah oleh kader 7) Mencatat vitamin A pada SIP

8) Menghitung jumlah vitamin A yang dikeluarkan 9) Mencatat dalam buku logistik

5. Dokumentasi 1. Register pencatatan Balita2. Buku Logistik

6. Rujukan Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

(9)

DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT DESA

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan distribusi vitamin A bayi dan anak balita dengan cepat, lancar dan tepat waktu

2. Ruang Lingkup Bidan wilayah dan kader

3. Uraian Umum Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan cepat, lancar dan tepat waktu

4. Prosedur

A. Persiapan

Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita dari kader Merekap kebutuhan vitamin A ke desa

B. Pelakasanaan

Binwil menerima vitamin A dari petugas gizi Mencatat dalam agenda

Mengirimkan vitamin A ke kader sesuai dengan jadwal Mencatat pengeluaran vitamin A tiap-tiap posyandu

- Merekap vitamin A yang keluar se-wilayah desa 5. Dokumentasi Buku Agenda

6. Rujukan Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

(10)

PELAYANAN KEBIDANAN

MENDISTRIBUSIKAN PMT DI PUSKESMAS

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015 1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Mendistribusikan PMT di

PUSKESMAS CEPER

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja PUSKESMAS CEPER

3. Uraian Umum PMT adalah Makanan yang diberikan untuk balita dalam perbaikan gizi balita khususnya untuk balita gizi buruk dan gizi kurang

4. Prosedur 1. Pengumpulan data balita gizi buruk dan gizi kurang dari Binwil. 2. Merekap sesuai dengan kelompok umur.

3. Merencanakan kebutuhan sesuai jumlah balita. 4. Belanja sesuai dengan perencanaan.

5. Pembungkusan sesuai sasaran.

6. Pendistribusian ke Bidan Desa atau Binwil. 7. Penandatanganan berita acara penyerahan.

5. Dokumentasi Buku Bantu PMT dan berita Acara Penyerahan. 6. Rujukan

(11)

PENYULUHAN / SOSIALISASI PENANGGULANGAN GAKY PADA MASYARAKAT

No. Dokumen : No. Revisi :

Tanggal Terbit : ... Penanggungjawab Program KIA

Lindawaty Marbun, Amd Keb NIP. 19780107 200604 2 016 Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ketut Durdana NIP. 19620510 198503 1 015

1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan penyuluhan /sosialisasi penanggulangan GAKY pada masyarakat.

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

3. Uraian Umum Penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY adalah pemberian informasitentang Program GAKY dan penanggulangan pada masyarakat.

4. Prosedur

Persiapan

- Petugas membuat rencana kegiatan

- Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan - Petugas mengirim surat pemberitahuan

Pelaksanaan

- Petugas datang kelokasi yang ditentukan sesuai jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.

- Petugas memberikan informasi tentang Program GAKY dan - penanggulanganya.

- Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab / diskusi. - Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan.

- Petugas berpamitan Umpan balik

Petugas membuat laporan kegiatan kepada atasan (Kepala Puskesmas). Petugas mengirimkan laporan yang sudah disahkan oleh atasan ke DKK dan yang berkepentingan.

5. Dokumentasi Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan Kegiatan.

6. Rujukan Buku pedoman / juklis Penanggulangan GAKY, buku tentang GAKY.

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuhan dan atau pengakuan terhadap kelembagaan kelompok pelaku utama merupakan salah satu bentuk penghargaan atas karya dan prestasi kelompok yang telah

Mengi&amp;entii$asi ting$at $etergantungan %asien Men#elas$an %a&amp;a %erawat (ai$ $etua tim mau%un %erawat %ela$sana.. 0&lt;.00 Pengorganisasian..  Perawat

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi yang mencapai 7,81 persen; diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 6,61 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran

Cirebon ; Kasi Pemberitaan RRI Cirebon Ciptati Sri Handayani berbincang dan meminta masukan dan arahan Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat untuk kegiatan Siaran Dialog

Diantara sanro (dukun) dan bissu sebelumnya sangat dihormati oleh masyarakat tidak lagi dihormati seperti sebelumnya. Sejak operasi taubat tahun 1966, jumlah bissu,

kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara parsial variabel CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel Tingkat Suku Bunga Deposito. 2) Secara parsial variabel

Berdasarkan hasil penelitian, afiks derivasi dalam teks Sinrilik I Tolok Daeng Magassing yang ditemukan derivasi adjektiva yang mengubah identitas leksikal