Worldview Islam
Worldview Islam
Asas Islamisasi Ilmu Peng.
Asas Islamisasi Ilmu Peng.
Kontemporer
Kontemporer
Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi
Makna Worldview
Makna Worldview
Definisi Worldview Islam
Definisi Worldview Islam
•
• Pandangan hidup Islam dimulai dari konsep keesaan Tuhan (Pandangan hidup Islam dimulai dari konsep keesaan Tuhan ( al-
al-shahadah
shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan di dunia.
kehidupan di dunia.
Al-Mawdudi
Al-Mawdudi
•
• Pandangan hidup islam adalahPandangan hidup islam adalah aqidah fikriyyahaqidah fikriyyah , kepercayaan , kepercayaan yang berdasarkanpada akal, yang daripadanya lahir
yang berdasarkanpada akal, yang daripadanya lahir suatu sistim.suatu sistim. Atif al-Zayn
Atif al-Zayn
•
• Pandangan hidup Islam adalahPandangan hidup Islam adalah akumulasi keyakinan asasiakumulasi keyakinan asasi yang yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim ya
terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim yang membering memberi gambaran tentang wujud dan apa-apa di balik
gambaran tentang wujud dan apa-apa di balik ituitu..
Sayyid Qutb
Sayyid Qutb
•
• Pandangan hidup Islam adalah pandangan Islam tentang Pandangan hidup Islam adalah pandangan Islam tentang realitasrealitas
dan kebenaran yang menjelaskan tentang hakekat wujud
dan kebenaran yang menjelaskan tentang hakekat wujud..
Naquib al-Attas
Pandangan hidup Islam adalah
Pandangan hidup Islam adalah Aqidah
Aqidah
fikriyyah atau kepercayaan yang
fikriyyah atau kepercayaan yang
berdasarkan pada
berdasarkan pada akal
akal
,
, yang
yang asasnya
asasnya
adalah keesaan Tuhan (tawhid /
adalah keesaan Tuhan (tawhid /
shahadah
shahadah
), yang terbentuk dalam
), yang terbentuk dalam pikiran
pikiran
dan hati
dan hati
setiap Muslim dan berpengaruh
setiap Muslim dan berpengaruh
terhadap pandangannya tentang
terhadap pandangannya tentang
keseluruhan aspek kehidupan
keseluruhan aspek kehidupan
terutamanya tentang realitas dan kebenaran
terutamanya tentang realitas dan kebenaran
(al-Maududi, Atif al-Zayn, Sayyid Qutb
(al-Maududi, Atif al-Zayn, Sayyid Qutb
S.M.Naquib al-Attas)
Worldview adalah visi tentang realitas
Worldview adalah visi tentang realitas
dan kebenaran, berupa kesatuan
dan kebenaran, berupa kesatuan
pemikiran yang arsitektonik, yang
pemikiran yang arsitektonik, yang
berperan sebagai asas yang tidak
berperan sebagai asas yang tidak
nampak (
nampak (
non-observable
non-observable
) bagi semua
) bagi semua
perilaku manusia, termasuk aktifitas
perilaku manusia, termasuk aktifitas
ilmiah dan teknologi.
ilmiah dan teknologi.
Alparslan Acikgence,
Alparslan Acikgence, Islamic Islamic Science, Science, Towards Towards DefinitionDefinition,, Kuala Lumpur, ISTAC 1996, 29.
Struktur Bangunan
Struktur Bangunan
Pandangan Hidup Islam
Pandangan Hidup Islam
Struktur
Struktur
KONSEP TUHAN
KONSEP TUHAN
Wahyu, agama, Nabi,
Wahyu, agama, Nabi,
Penciptaan Penciptaan dsb dsb Struktur Struktur Konsep Konsep dunia dunia Struktur Struktur Konsep nilai Konsep nilai Struktur Struktur Konsep Konsep kehidupan kehidupan Struktur Struktur Konsep Konsep ilmu ilmu Struktur Struktur Konsep Konsep Manusia Manusia
Ilmu & teknolgi Ilmu & teknolgi
politik politik ekonomi ekonomi hukum hukum pendidikan pendidikan
Konsep Tuhan
Konsep Tuhan
Konsep
Konsep
Kehidupan
Kehidupan
Konsep Dunia
Konsep Dunia
Konsep Manusia
Konsep Manusia
Konsep Nilai / Moralitas
Konsep Nilai / Moralitas
Konsep Ilmu
Konsep Ilmu
Worldview Sbg Bangunan
Worldview Sbg Bangunan
Konsep
Konsep
•
•
Kepercayaan kepada Tuhan adalah elemen
Kepercayaan kepada Tuhan adalah elemen
terpenting dalam pandangan hidup manapun.
terpenting dalam pandangan hidup manapun.
•
•
Jika kita percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sangat
Jika kita percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sangat
mungkin kita percaya bahwa disana ada arti dan
mungkin kita percaya bahwa disana ada arti dan
tujuan hidup.
tujuan hidup.
•
•
Dan jika kita konsisten kita akan percaya bahwa
Dan jika kita konsisten kita akan percaya bahwa
sumber moralitas …adalah kehendak Tuhan dan
sumber moralitas …adalah kehendak Tuhan dan
Tuhan adalah nilai tertinggi.
Tuhan adalah nilai tertinggi.
•
•
…bahwa ilmu dapat lebih dari apa yang bisa
…bahwa ilmu dapat lebih dari apa yang bisa
diamati [empiris, pen] dan disana terdapat realitas
diamati [empiris, pen] dan disana terdapat realitas
yang lebih tinggi yakni alam supernatural. (
yang lebih tinggi yakni alam supernatural. (
Thomas
Thomas
Wall
Wall
)
)
Sentralitas Konsep Tuhan
•
• Pandangan hidup Islam itu ….bukan
Pandangan hidup Islam itu ….bukan
sekedar pandangan akal manusia
sekedar pandangan akal manusia
terhadap dunia fisik atau
terhadap dunia fisik atau keterlibatan
keterlibatan
manusia didalamnya dari segi historis,
manusia didalamnya dari segi historis,
sosial, politik dan kultural…tapi mencakup
sosial, politik dan kultural…tapi mencakup
aspek
aspek
al-dunyÉ
al-dunyÉ
dan
dan
al-Ékhirah,
al-Ékhirah,
dimana
dimana
aspek
aspek
al-dunyÉ
al-dunyÉ
harus terkait secara erat
harus terkait secara erat
dan mendalam dengan aspek akherat,
dan mendalam dengan aspek akherat,
sedangkan aspek akherat harus diletakkan
sedangkan aspek akherat harus diletakkan
sebagai aspek final”.
sebagai aspek final”.
S.M.N, al-Attas,
S.M.N, al-Attas,
Prolegomena
Prolegomena
, 1.
, 1.
Dimensi Pandangan Hidup Islam
Epistemologi Islam dan Barat
Epistemologi Islam dan Barat
Asas:
Asas:
Pandangan hidup Islam
Pandangan hidup Islam berdasarkanberdasarkan wahy
wahyu,hadith, akal, u,hadith, akal, pengalamanpengalaman,intuisi,intuisi
Pendekatan:
Pendekatan: Tawhidi.Tawhidi.
Sifat:
Sifat: rasional, metafisis, dan supra-rasional, metafisis, dan supra-rasional, ada yang permanen ada rasional, ada yang permanen ada yang berubah.
yang berubah. ..
Makna Realitas dan Kebenaran:
Makna Realitas dan Kebenaran:
al-Haqq dan al-Haqiqah
al-Haqq dan al-Haqiqah,, berdimensiberdimensi
metafisik dan fisik, rasional. metafisik dan fisik, rasional.
Objek kajian:
Objek kajian: invisible & visible.invisible & visible. ‘Ālam al-Mulk & ‘Ālam al-Syahādah ‘Ālam al-Mulk & ‘Ālam al-Syahādah
Asas:
Asas:
Wordlview Barat berdasarkan Rasio Wordlview Barat berdasarkan Rasio dan spekulasi filosofis.
dan spekulasi filosofis.
Pendekatan
Pendekatan:: dichotomisdichotomis Sifat
Sifat:: rasional, non-metafisis,rasional, non-metafisis, terbuka & selalu berubah. terbuka & selalu berubah.
Makna Realitas & Kebenaran
Makna Realitas & Kebenaran:: Truth
Truth berdimensi sosial, kultural,berdimensi sosial, kultural,
empiris, rasional. empiris, rasional.
Objek Kajian:
Objek Kajian:
Realitas empiris, non-metafisis Realitas empiris, non-metafisis
Worldview &
Worldview &
Islamisasi
Islamisasi
Sebuah Fakta Sejarah
Periodesasi Islamisasi Dunia Melayu
Periodesasi Islamisasi Dunia Melayu
Periode pertama
Periode pertama
(abad 13-14)
(abad 13-14)
Islam masuk ke dunia Melayu melalui
Islam masuk ke dunia Melayu melalui
pengetrapan syariah. Maka dari itu Fiqih dan
pengetrapan syariah. Maka dari itu Fiqih dan
pengamalan Islam secara praktis disaat itu
pengamalan Islam secara praktis disaat itu
sangat dominan, sehingga konsep Tuhan dalam
sangat dominan, sehingga konsep Tuhan dalam
Islam belum banyak ditekankan. Konsep
Islam belum banyak ditekankan. Konsep
fundamental tentang keesaan Tuhan masih
fundamental tentang keesaan Tuhan masih
kabur, difahami secara samar-samar dan
kabur, difahami secara samar-samar dan
bahkan bertumpang tindih dengan pandagan
bahkan bertumpang tindih dengan pandagan
hidup kuno Hindu-Buddha.
Periode kedua
Periode kedua
, (Abad 15-18 akhir)
, (Abad 15-18 akhir)
Pada
Pada periode
periode ini
ini
tasawwuf
tasawwuf
dan
dan
kalam
kalam
cukup dominan, sehingga konsep
cukup dominan, sehingga konsep
fundamental tentang Keesaan Tuhan
fundamental tentang Keesaan Tuhan
dijelaskan. Pengaruh pandangan hidup
dijelaskan. Pengaruh pandangan hidup
Islam terhadap pandangan hidup bangsa
Islam terhadap pandangan hidup bangsa
Melayu dapat dilihat dari masuknya istilah
Melayu dapat dilihat dari masuknya istilah
dan konsep-konsep Arab kedalam
dan konsep-konsep Arab kedalam
istilah-istilah bahasa Melayu.
Periode ketiga
Periode ketiga
anjutan periode kedua
anjutan periode kedua
Pada periode ini konsep-konsep dalam
Pada periode ini konsep-konsep dalam pandangan hiduppandangan hidup Islam telah diperkaya oleh konsep-konsep dari tradisi
Islam telah diperkaya oleh konsep-konsep dari tradisi intelektual Yahudi, Kristen dan ide-ide penting filsafat intelektual Yahudi, Kristen dan ide-ide penting filsafat
Yunani yang abstrak yang telah diadapsi kedalam Islam. Yunani yang abstrak yang telah diadapsi kedalam Islam. Fenomena ini sendiri sudah menunjukkan betapa
Fenomena ini sendiri sudah menunjukkan betapa universal dan internasional sifat Islamisasi itu.
universal dan internasional sifat Islamisasi itu.
Al-Attas,
Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri The Mysticism of Hamzah Fansuri . Kuala. Kuala
Lumpur: University of Malaya Press,
Hasil Islamisasi
Hasil Islamisasi
Worldview Melayu
Worldview Melayu
Melalui tasawwuflah masuknya semangat intelektual Melalui tasawwuflah masuknya semangat intelektual dan rasional yang tinggi kedalam pikiran masyarakat dan rasional yang tinggi kedalam pikiran masyarakat waktu
waktu itu, itu, ia membania membangkitkan gkitkan semangat semangat intelektualismeintelektualisme dan rasionalisme yang tidak wujud pada era
dan rasionalisme yang tidak wujud pada era pra- pra-Islam… yang m
Islam… yang merevolusi pandangan hidup bangsaerevolusi pandangan hidup bangsa Melayu-Indonesia, merubahnya dari suatu dunia Melayu-Indonesia, merubahnya dari suatu dunia mitologi yang rapuh.. kepada dunia intelektualisme, mitologi yang rapuh.. kepada dunia intelektualisme, dunia akal dan dunia yang teratur; ia menekankan dunia akal dan dunia yang teratur; ia menekankan kepercayaan kepada Tuhan.
kepercayaan kepada Tuhan. Al-Attas,
Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri The Mysticism of Hamzah Fansuri . Kuala. Kuala
Lumpur: University of Malaya Press,
Hasil Islamisasi ….
Hasil Islamisasi ….
Hasil dari Islamisasi Pandangan Hidup Bangsa Melayu adalah Hasil dari Islamisasi Pandangan Hidup Bangsa Melayu adalah
Islamisasi konsep melalui perubahan istilah dalam bahasa Melayu. Islamisasi konsep melalui perubahan istilah dalam bahasa Melayu. Istilah bahasa Arab yang merubah atau menambah istilah yang
Istilah bahasa Arab yang merubah atau menambah istilah yang digunakan bangsa Melayu sejak abad ke 15 hingga sekarang digunakan bangsa Melayu sejak abad ke 15 hingga sekarang adalah sbb:
adalah sbb:
Konsep-konsep itu diantaranya adalah roh (
Konsep-konsep itu diantaranya adalah roh (ruhruh), akal (), akal (‘aql ‘aql ), kalbu), kalbu
((qalbqalb), nafsu (), nafsu (nafsnafs), faham (), faham (fahmfahm), jasad (), jasad ( jasad jasad ), jisim (), jisim ( jism jism),),
jasmani (
jasmani ( jusmani jusmani ), jauhar (), jauhar ( jawhar jawhar ), juz (), juz ( juz juz ’ ’ ), kuliah (), kuliah (kulliyahkulliyah), ilham), ilham
((ilhamilham), sedar (dari bahasa Arab), sedar (dari bahasa Arab sadr sadr = dada), fikir (= dada), fikir (fikr fikr ), zikir ), zikir
((dhikr dhikr ), ilmu (), ilmu (‘ ‘ ilmilm), yakin (), yakin (yaqinyaqin), shak (), shak (shakk shakk ), zann (), zann (zannzann), jahil), jahil
(( jahl jahl ), alam (), alam (alamalam), pengalaman (dari bahasa Arab:), pengalaman (dari bahasa Arab: ‘ ‘ alamalam), sebab), sebab
((sababsabab), musabab (), musabab (musabbabmusabbab), akibat (), akibat (aqibahaqibah), hikmah (), hikmah (hikmahhikmah),),
adab (
adab (adabadab), martabat (), martabat (maratibmaratib), derajat (), derajat (darajat darajat ), maudu’ (), maudu’ (maudu’ maudu’ ),),
adil (
Rationale
Rationale
Perlu Islamisasi
Perlu Islamisasi
Ilmu Peng.Modern
Ilmu Peng.Modern
Lima karakteristik Peradaban Barat :
Lima karakteristik Peradaban Barat :
1)
1) Mengandalkan akal semata-mata untuk membimbingMengandalkan akal semata-mata untuk membimbing
manusia mengarungi kehidupan. manusia mengarungi kehidupan. 2) Mengikuti dengan setia
2) Mengikuti dengan setia validitas pandangan dualistisvaliditas pandangan dualistis tentang realitas dan kebenaran.
tentang realitas dan kebenaran. 3) Membenarkan aspek
3) Membenarkan aspek Being Being yang bersifat temporalyang bersifat temporal
yang memproyeksikan suatu
yang memproyeksikan suatu pandangan hiduppandangan hidup sekuler.
sekuler.
4) Pembelaan terhadap doktrin humanisme. 4) Pembelaan terhadap doktrin humanisme.
5) Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap 5) Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual, sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual, atau transendental, atau kehidupan batin manusia, atau transendental, atau kehidupan batin manusia, yaitu dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai yaitu dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai elemen yang riel dan dominan dalam jati diri dan
elemen yang riel dan dominan dalam jati diri dan eksistensi manusia.
eksistensi manusia.
Al-Attas,
“Selama lima ratus tahun terakhir, pemikiran
“Selama lima ratus tahun terakhir, pemikiran
keagamaan dalam Islam telah secara praktis
keagamaan dalam Islam telah secara praktis
menjadi
menjadi beku
beku
”.
”.
Dulu pemikiran Eropah mendapat insipirasi dari
Dulu pemikiran Eropah mendapat insipirasi dari
dunia Islam, dan sebagai akibatnya semangat
dunia Islam, dan sebagai akibatnya semangat
dunia
dunia Islam bergeser ke Barat
Islam bergeser ke Barat
dan boleh
dan boleh
dikatakan sisi intelektual Barat merupakan
dikatakan sisi intelektual Barat merupakan
pengembangan dari bagian terpenting kultur
pengembangan dari bagian terpenting kultur
Islam.
Islam.
Yang mengkhawatirkan kini kultur Barat yang
Yang mengkhawatirkan kini kultur Barat yang
secara permukaan mengagumkan itu
secara permukaan mengagumkan itu
membelenggu gerakan umat Islam
membelenggu gerakan umat Islam
sehingga
sehingga
gagal mencapai sisi terdalam dari kultur Islam.
gagal mencapai sisi terdalam dari kultur Islam.
Iqbal
Problem Sains Modern sekular: Problem Sains Modern sekular:
4.
4. PandaPandangan ngan sekulasekular tr tentanentang ag alam lam semestsemesta ta telahelah
menghilangan jejak Tuhan di dalam keteraturan alam.
menghilangan jejak Tuhan di dalam keteraturan alam.
Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas
Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas
yang berdiri sendiri.
yang berdiri sendiri.
2. Alam digambarkan secara mekanistis sebagai mesin
2. Alam digambarkan secara mekanistis sebagai mesin dan jam,dan jam,
sehingga bisa ditentukan dan diprediksikan secara
sehingga bisa ditentukan dan diprediksikan secara mutlak-yangmutlak-yang
menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan
menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan
kapitalisme.
kapitalisme.
3. Rasionalisme dan empirisisme.
3. Rasionalisme dan empirisisme.
4. Warisan dualisme Descartes telah memisahkan subyek yang
4. Warisan dualisme Descartes telah memisahkan subyek yang
mengetahui dan obyek yang diketahui.
mengetahui dan obyek yang diketahui.
5. Alam di eksploitasi sebagai sumber
5. Alam di eksploitasi sebagai sumber kekuatan dan dominasi.kekuatan dan dominasi.
(Ibrahim Kalin,
Epistemologi sensualis dan empiris, yang Epistemologi sensualis dan empiris, yang
mendominasi horizon manusia Barat dizaman mendominasi horizon manusia Barat dizaman modern ini, telah berhasil mereduksi realitas modern ini, telah berhasil mereduksi realitas dunia pengalaman kepada indera, jadi telah dunia pengalaman kepada indera, jadi telah membatasi makna realitas dan
membatasi makna realitas dan
menghilangkan konsep realitas Tuhan. menghilangkan konsep realitas Tuhan.
Konsekuensi dari perubahan dalam makna Konsekuensi dari perubahan dalam makna realitas ini adalah bencana…
realitas ini adalah bencana…
S.H. Nasr,
S.H. Nasr, The Need for a Sacred ScienceThe Need for a Sacred Science, New York,, New York,
SUNY Press, 1993. hal. 7 & 20. SUNY Press, 1993. hal. 7 & 20.
Problem epistemologi Problem epistemologi
Akar dari kemunduran umat Islam dalam Akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena
berbagai dimensi karena dualismedualisme sistemsistem pendidikan. Dan mengatasi dualisme sistem pendidikan. Dan mengatasi dualisme sistem
pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu
kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu sisi, sistem pendidikan Islam mengalami
sisi, sistem pendidikan Islam mengalami penyempitan dalam pemaknaannya dalam penyempitan dalam pemaknaannya dalam
berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, pendidikan
pendidikan sekular sekular sangat mewarnai pemikiransangat mewarnai pemikiran kaum Muslimin.
kaum Muslimin.
Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986) Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986)
Problem Pendidikan Problem Pendidikan
Akibat dari penerimaan ilmu Barat sekuler adalah
Akibat dari penerimaan ilmu Barat sekuler adalah hilangnyahilangnya Adab, Adab,
((desacralization of knowledge).desacralization of knowledge). HilangnyaHilangnya Adab Adab berimplikasi padaberimplikasi pada
hilangnya sikap adil dan kebingunan intelektual (
hilangnya sikap adil dan kebingunan intelektual (intellectual intellectual confusion
confusion), yaitu :), yaitu :
d)
d) KetidKetidak-mamak-mampuan puan seseorseseorang mang membedembedakan akan antara antara ilmu ilmu yang yang benar benar dari ilmu yang dirasuki oleh pandangan
dari ilmu yang dirasuki oleh pandangan hidup Barat.hidup Barat. e
e)) HHiillaannggnnyyaa Adab Adab dalam masyarakat dg menyamaratakan setiapdalam masyarakat dg menyamaratakan setiap
orang dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku. orang dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku. c)
c) Penghilangan oPenghilangan otoritas resmi toritas resmi dan hirarki dan hirarki sosial dan sosial dan keilmuan.keilmuan. d)
d) Mengkritik Mengkritik ulama dimasa ulama dimasa lalu yang lalu yang banyak memberi banyak memberi kontribusikontribusi kepada ilmu pengetahuan Islam.
kepada ilmu pengetahuan Islam. S. M. N. al-Attas,
S. M. N. al-Attas, Islam, Secularism and the Philosophy of the FutureIslam, Secularism and the Philosophy of the Future,,
London, Mansell, 1985. hal. 104 - 5
London, Mansell, 1985. hal. 104 - 5
Dampak Ilmu Pengetahuan Sekuler
Westernisasi ilmu telah mengangkat
Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguankeraguan
dan dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan dan dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan.
sah dalam keilmuan.
Westernisasi ilmu tidak dibangun di atas
Westernisasi ilmu tidak dibangun di atas WahyuWahyu dan kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas dan kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis
filosofis yang terkait dengan kehidupanyang terkait dengan kehidupan sekularsekular
yang memusatkan manusia sebagai makhluk yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional
rasional.. Akibatnya
Akibatnya, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etikaetika
dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah
berubah terus menerus.terus menerus.
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Dampak ……….
“
“
Tanpa Wahyu,
Tanpa Wahyu,
ilmu sains dianggap
ilmu sains dianggap
satu-satunya
pengetahuan
yang
satu-satunya
pengetahuan
yang
otentik (
otentik (
science is the sole authentic
science is the sole authentic
knowledge
knowledge
) dan ilmu pengetahuan
) dan ilmu pengetahuan
hanya dikaitkan dengan fenomena.
hanya dikaitkan dengan fenomena.
Akibatnya
Akibatnya
,
,
kesimpulan
kesimpulan
tentang
tentang
fenomena akan selalu berubah sesuai
fenomena akan selalu berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Tanpa
dengan perkembangan zaman. Tanpa
Wahyu, realitas yang dipahami hanya
Wahyu, realitas yang dipahami hanya
terbatas kepada alam nyata ini yang
terbatas kepada alam nyata ini yang
dianggap satu-satunya realitas.”
dianggap satu-satunya realitas.”
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Tantangan terbesar yang dihadapi
Tantangan terbesar yang dihadapi
kaum Muslimin adalah ilmu
kaum Muslimin adalah ilmu
pengetahuan modern yang tidak
pengetahuan modern yang tidak
netral telah merasuk ke dalam
netral telah merasuk ke dalam
praduga-praduga agama, budaya
praduga-praduga agama, budaya
dan filosofis, yang sebenarnya
dan filosofis, yang sebenarnya
berasal dari refleksi kesadaran
berasal dari refleksi kesadaran
dan pengalaman manusia Barat.
dan pengalaman manusia Barat.
Jadi,
Jadi,
ilmu pengetahuan modern
ilmu pengetahuan modern
harus diislamkan
harus diislamkan.
.
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Jika prinsip-prinsip dan metode-metode
Jika prinsip-prinsip dan metode-metode
dasar ilmu-ilmu ini tidak dapat ditundukkan
dasar ilmu-ilmu ini tidak dapat ditundukkan
oleh suatu bentuk formula yang
oleh suatu bentuk formula yang
mengIslamkan
mengIslamkan
, sedangkan semua itu
, sedangkan semua itu
membahayakan, maka, sebagaimana
membahayakan, maka, sebagaimana
asalnya, semua itu akan terus berbahaya
asalnya, semua itu akan terus berbahaya
terhadap kesejahteraan Masyarakat Islam.
terhadap kesejahteraan Masyarakat Islam.
Al-Attas
Rationale
Rationale
Islamisasi
Islamisasi
1) Problema terpenting yang dihadapi ummat Islam 1) Problema terpenting yang dihadapi ummat Islam
saat ini adalah masalah ilmu pengetahuan saat ini adalah masalah ilmu pengetahuan modern
modern
2) Ilmu pengetahuan modern tidaklah bebas nilai 2) Ilmu pengetahuan modern tidaklah bebas nilai (netral), sebab ia dipengaruhi oleh (netral), sebab ia dipengaruhi oleh pandangan-pandangan keagamaan, kebudayaan, dan filsafat, pandangan keagamaan, kebudayaan, dan filsafat, yang mencerminkan kesadaran dan pengalaman yang mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia Barat.
manusia Barat.
3) Ummat Islam, karena itu,
3) Ummat Islam, karena itu, perlu mengislamkanperlu mengislamkan ilmu pengetahuan masa kini dengan
ilmu pengetahuan masa kini dengan
mengislamkan simbol-simbol linguistik tentang mengislamkan simbol-simbol linguistik tentang realitas dan kebenaran.
realitas dan kebenaran. Naquib al-Attas
Makna
Makna
Islamisasi IPK
Makna Ilmu
Makna Ilmu
Ilmu adalah representasi makna
Ilmu adalah representasi makna
sesungguhnya dari realitas, bentuk, mode,
sesungguhnya dari realitas, bentuk, mode,
kuantitas, substansi dan esensi sesuatu
kuantitas, substansi dan esensi sesuatu
oleh jiwa yang rasional lagi tenang (
oleh jiwa yang rasional lagi tenang (al-nafs
al-nafs
al-nNatiqah al-mutma’innah
al-nNatiqah al-mutma’innah). Jadi subyek
). Jadi subyek
atau
atau al-‘Alim
al-‘Alim
adalah dia yang mengetahui
adalah dia yang mengetahui
dan menangkap serta memahami,
dan menangkap serta memahami,
sedangkan obyek atau
sedangkan obyek atau al-ma‘lum
al-ma‘lum adalah
adalah
esensi sesuatu, yang ilmunya terukir
esensi sesuatu, yang ilmunya terukir
didalam jiwa.
didalam jiwa.
Al-Ghazali,
Ketika realitas-realitas yang dapat
Ketika realitas-realitas yang dapat
dinalar itu terukir dalam jiwa yang
dinalar itu terukir dalam jiwa yang
rasional maka realitas-realitas itu
rasional maka realitas-realitas itu
menjadi ilmu.
menjadi ilmu.
Al-Ghazali,
Worldview Worldview Konsep Tuhan Konsep Tuhan Konsep Ilmu Konsep Ilmu Konsep Kehidupan Konsep Kehidupan Konsep manusia Konsep manusia Konsep moralitas Konsep moralitas Konsep Ukhuwwah Konsep Ukhuwwah Konsep Jihad Konsep Jihad
Konsep Alam Semesta
Konsep Alam Semesta
dsb
dsb
Worldview,
Worldview,
Ilmu, Obyek dan Subyeknya
Ilmu, Obyek dan Subyeknya
l-Ma’lum
l-Ma’lum
ealitas
ealitas
Ilmu
Ilmu
Al-Alim
Al-Alim
Islamisasi ilmu pengetahuan dalam pengertian
Islamisasi ilmu pengetahuan dalam pengertian
al-Attas adalah:
Attas adalah:
Pembebasan
Pembebasan
manusia pertama-tama dari tradisi
manusia pertama-tama dari tradisi
magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang
magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang
bertentangan dengan Islam)
bertentangan dengan Islam)
, dan kemudian dari
, dan kemudian dari
belenggu
belenggu faham sekular
faham sekular
atas pikiran dan
atas pikiran dan
bahasanya …. Juga suatu pembebasan dari
bahasanya …. Juga suatu pembebasan dari
kontrol
kontrol dorongan fisiknya
dorongan fisiknya
yang cenderung
yang cenderung
sekuler dan tidak adil terhadap hakekat diri atau
sekuler dan tidak adil terhadap hakekat diri atau
jiwanya. …Islamisasi adalah suatu proses
jiwanya. …Islamisasi adalah suatu proses
menuju bentuk asalnya…
menuju bentuk asalnya…
Al-Attas,
Proses Islamisasi
Proses Islamisasi
Pertama
Pertama
mengisoliir unsur-unsur dan konsep-
mengisoliir unsur-unsur dan
konsep-konsep kunci yang terbentuk oleh budaya dan
konsep kunci yang terbentuk oleh budaya dan
peradaban Barat (5 unsur yang telah
peradaban Barat (5 unsur yang telah
disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang
disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang
ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya
ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya
dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun,
dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun,
ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus
ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus
diislamkan juga khususnya dalam
diislamkan juga khususnya dalam
penafsiran-
penafsiran- penafsiran
penafsiran
akan fakta-fakta
akan fakta-fakta
dan dalam
dan dalam
formulasi
Prosesnya menurut al-Attas, adalah dengan
Prosesnya menurut al-Attas, adalah dengan mengujimenguji
secara kritis : secara kritis :
–
– Metode-metode ilmu modern;Metode-metode ilmu modern; –
– Konsep-konsepnya,Konsep-konsepnya, –
– Teori-teorinya, dan simbol-simbolnya;Teori-teorinya, dan simbol-simbolnya; –
– Aspek-aspek empiris dan rasional, dan aspek-aspek yangAspek-aspek empiris dan rasional, dan aspek-aspek yang bersinggungan dengan nilai dan etika;
bersinggungan dengan nilai dan etika; –
– Teorinya tentang alam semesta;Teorinya tentang alam semesta; –
– Interpretasinya tentang asal-usul Alam; Rasionalitas proses-2Interpretasinya tentang asal-usul Alam; Rasionalitas proses-2 alam.
alam. –
– Pemikirannya tentang eksistensi dunia nyata,Pemikirannya tentang eksistensi dunia nyata, –
– Klassifikasinya tentang ilmu; batasan-batasannya dan kKlassifikasinya tentang ilmu; batasan-batasannya dan kaitannyaaitannya antara satu ilmu dengan ilmu-ilmu lain, dan hubungan
Kedua
Kedua, memasukan elemen-elemen dan konsep-konsep, memasukan elemen-elemen dan konsep-konsep
kunci Islam kedalam setiap
kunci Islam kedalam setiap cabang ilmu pengetahuancabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan. Konsep-konsep dasar Islam itu masa kini yang relevan. Konsep-konsep dasar Islam itu diantaranya adalah
diantaranya adalah –
– KonsepKonsep din,din,
–
– Konsep manusia (Konsep manusia (insaninsan),),
–
– Konsep ilmu (Konsep ilmu (ilmilm dandan ma’rifahma’rifah),),
–
– Konsep keadilan (Konsep keadilan (‘adl ‘adl ),),
–
– Konsep amal yang benar (Konsep amal yang benar (amal amal sebagaisebagai adabadab) dan) dan
semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua.
semua. –
– Konsep tentang universitas (Konsep tentang universitas (kulliyah, jami’ahkulliyah, jami’ah) yang) yang
berfungsi sebagai bentuk implementasi semua berfungsi sebagai bentuk implementasi semua konsep-konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan.
konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan.
Prolegomena
(
(11) ) mmeenngguuaassaai i ddiissiipplliin n iillmmuu--2 2 mmooddeerrnn ((22) ) mmeennssuurrvveeyy
(3) menguasai warisan IP Islam: Antologis &
(3) menguasai warisan IP Islam: Antologis & AnalisisAnalisis
(4) menetapkan relevansi Islam dg disiplin ilmu modern
(4) menetapkan relevansi Islam dg disiplin ilmu modern
(5) menilai kritis disiplin-disiplin
(5) menilai kritis disiplin-disiplin modern dan warisan Islammodern dan warisan Islam
(6) mensurvei problem-problem utama ummat
(6) mensurvei problem-problem utama ummat
(7) mensurvei problem-problem utama manusia
(7) mensurvei problem-problem utama manusia
(8) analisa kreatif dan sintesis
(8) analisa kreatif dan sintesis (9) Tulis buku-2 teks PT(9) Tulis buku-2 teks PT
(10) penyebaran ilmu
(10) penyebaran ilmu pengetahuapengetahuan Islam.n Islam.
Proses Islamisasi Faruqi
Ilmu Pengetahuan Barat
Ilmu Pengetahuan Barat Warisan IslamWarisan Islam
Menguasai disiplin ilmu
Menguasai disiplin ilmu pengetahuan substansif pengetahuan substansif
menguasai teknnik-teknik analitis dan sintetis menguasai teknnik-teknik analitis dan sintetis
Buku-buku teks Universitas Buku-buku teks Universitas
IIllmmu u PPeennggeettaahhuuaan n BBaarraatt WWaarriissaan n IIssllaamm Metode-metode Barat Metode-metode Barat Metode-Metode Metode-Metode Metode-metode Usul Metode-metode Usul
Ilmu pengetahuan Islam Ilmu pengetahuan Islam
Islamisasi Sains
Islamisasi Sains
Modern
Modern
Apakah ‘Fakta’ Sains Itu?
Apakah ‘Fakta’ Sains Itu?
•
• Fakta/data adalah penyelesaian thdpmasalahan tertentu.Fakta/data adalah penyelesaian thdpmasalahan tertentu.
•
• Fakta ditemui/dihasilkan/diusahakan/dFakta ditemui/dihasilkan/diusahakan/dicari oleh icari oleh saintis,saintis,
bukan semata-mata apa yang nampak dalam realitas alam.
bukan semata-mata apa yang nampak dalam realitas alam.
•
• Fakta boleh jadi lama atau baru, relevan atau tdk, sesuai atauFakta boleh jadi lama atau baru, relevan atau tdk, sesuai atau
tidak, benar (
tidak, benar (truetrue) atau palsu () atau palsu ( false false).).
•
• Fakta dinyatakan sebagai pernyataan inderawi (Fakta dinyatakan sebagai pernyataan inderawi (observationalobservational
statements
statements) atau sebagai teori () atau sebagai teori (theoretical statementstheoretical statements).).
•
• Fakta bersifat nisbi kepada (Fakta bersifat nisbi kepada (relative torelative to) suasana permasalahan) suasana permasalahan
(
M
M
asalah Sains:
asalah Sains:
•
• Masalah/persoalan sains adalah masalah “luarbiasa”Masalah/persoalan sains adalah masalah “luarbiasa”
(bukan normal) yang menarik perhatian pengkaji.
(bukan normal) yang menarik perhatian pengkaji.
•
• Masalah boleh Masalah boleh jadi benar jadi benar atau palsu, atau palsu, menarik atau menarik atau remeh,remeh,
sah (
sah (valid valid ) atau batil () atau batil (invalid invalid ).).
•
• Masalah sains selalu terikat Masalah sains selalu terikat dengan budaya tertentudengan budaya tertentu
(
(culture-specific culture-specific ). Maka apa yang menjadi masalah bagi). Maka apa yang menjadi masalah bagi
budaya barat
budaya barat tak semestinyatak semestinya menjadi masalah bagi Muslim.menjadi masalah bagi Muslim.
•
• Oleh karena iyu kita harus mampu mengenal, memilih danOleh karena iyu kita harus mampu mengenal, memilih dan
merencanakan masalah kita sendiri dan menyelesaikannya
merencanakan masalah kita sendiri dan menyelesaikannya
demi memenuhi apa yang sebenarnya kita
demi memenuhi apa yang sebenarnya kita hajatkan kita,hajatkan kita,
bukan apa yang dihajatkan oleh Barat.
Hipotesis & Teori
Hipotesis & Teori
•• Hipotesis/teori adalahHipotesis/teori adalah asumsiasumsi
•• Asumsi ini berhubungan dengan usaha mencariAsumsi ini berhubungan dengan usaha mencari penyelesaian
penyelesaian masalah.masalah.
•• Berbagai hipotesis/teori dpt diajukan tapi dapatBerbagai hipotesis/teori dpt diajukan tapi dapat diterima setelah melalui
diterima setelah melalui proses pengujianproses pengujian,, falsifikasifalsifikasi,, pengesahan dari berbagai hipotesis/teori.
pengesahan dari berbagai hipotesis/teori.
•• Hipotesis/teori yang berhasil diterima pada hari iniHipotesis/teori yang berhasil diterima pada hari ini mungkin, karena penemuan atau penafsiran baru, mungkin, karena penemuan atau penafsiran baru, ditolak pada hari lain.
ditolak pada hari lain.
•• Jadi hipotesis/teori empiris bersifat sementara tidakJadi hipotesis/teori empiris bersifat sementara tidak mutlak, bisa diganti oleh hipotesis baru.
mutlak, bisa diganti oleh hipotesis baru.
•• Ini pendapat Karl Popper dan boleh diterima secaraIni pendapat Karl Popper dan boleh diterima secara amnya.
amnya.
•• Ini berarti falsifikasi juga tidak mutlak. Apa yangIni berarti falsifikasi juga tidak mutlak. Apa yang difalsifikasi mungkin kemudian menjadi sah.
•
• Metode ialah cara untuk menyelesaikan masalahMetode ialah cara untuk menyelesaikan masalah
tertentu. tertentu.
•
• ’Metode boleh jadi konseptual atau praktis’Metode boleh jadi konseptual atau praktis
tergantung kepada sifat masalah tsb. tergantung kepada sifat masalah tsb.
•
• Boleh ada lebih dari satu metode untukBoleh ada lebih dari satu metode untuk
menjawab masalah tertentu. menjawab masalah tertentu.
•
• Metode boleh jadi baik atau buruk, beretika atauMetode boleh jadi baik atau buruk, beretika atau
tdk beretika, sah atau batil, sesuai atau tidak, tdk beretika, sah atau batil, sesuai atau tidak, memadai atau tdk memadai.
memadai atau tdk memadai.
•
• Permasalahan-lah yang menentukan pemilihanPermasalahan-lah yang menentukan pemilihan
metod yang bakal digunakan, bukan sebaliknya. metod yang bakal digunakan, bukan sebaliknya.
Metodologi
Metodologi
Metodologi
Metodologi
•
• Dalam metodologi sains, “Dalam metodologi sains, “anything goes anything goes ” (“metode” (“metode
apapun dapat digunakan”) demi mencari apapun dapat digunakan”) demi mencari
penyelesaian. Ini pendapat Paul Feyerabend, dan penyelesaian. Ini pendapat Paul Feyerabend, dan dapat diterima secara kritis.
dapat diterima secara kritis.
•
• Maka tidak ada metode tertentu yang sesuaiMaka tidak ada metode tertentu yang sesuai
untuk semua masalah; tidak ada satu metode untuk semua masalah; tidak ada satu metode universal untuk menjawab semua persoalan. universal untuk menjawab semua persoalan. Karena setiap suasana-masalah (
Karena setiap suasana-masalah ( problem- problem- situation
situation ) adalah kompleks, tidak terdapat) adalah kompleks, tidak terdapat kesamaan antara dua suasana-masalah. kesamaan antara dua suasana-masalah.
•
• Maka kita dapat menciptakan metode kita sendiriMaka kita dapat menciptakan metode kita sendiri
sesuai dengan konteks-permasalahan kita sesuai dengan konteks-permasalahan kita
sebagai orang Islam tanpa terlalu terikat dengan, sebagai orang Islam tanpa terlalu terikat dengan, atau meniru, metode sains Barat.
Kerangka/Dasar/Paradigma
Kerangka/Dasar/Paradigma
•• Istilah ‘paradigma’ bermakna kerangka umum bagi penelitianIstilah ‘paradigma’ bermakna kerangka umum bagi penelitian sains.
sains.
•• Istilah ‘paradigma’ hampir sama maknanya dengan istilahIstilah ‘paradigma’ hampir sama maknanya dengan istilah
‘perencanaan penelitian’. Jika perencanaan penelitian tak berhasil ‘perencanaan penelitian’. Jika perencanaan penelitian tak berhasil maka ia digantikan dengan rencana penyelidikan lain
maka ia digantikan dengan rencana penyelidikan lain yangyang mugkin lebih berhasil.
mugkin lebih berhasil.
•• Penggantian rencana penelitian ini disebut Perubahan Paradigma’Penggantian rencana penelitian ini disebut Perubahan Paradigma’ (‘
(‘ paradigm shift paradigm shift ’). ’). (pendapat (pendapat Thomas Thomas Kuhn, Kuhn, dan dan dapatdapat
dikritisi. dikritisi.
•• Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan paradigma banyak,Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan paradigma banyak, termasuk faktor saintifik (faktor ilmiyah/kognitif = faktor internal), termasuk faktor saintifik (faktor ilmiyah/kognitif = faktor internal), dan juga faktor sosial = faktor eksternal.
Contoh Perubahan
Contoh Perubahan
Paradigma
Paradigma
•• Contoh dalam sejarah sains Barat: paradigma astronomi yangContoh dalam sejarah sains Barat: paradigma astronomi yang geosentris berubah menjadi heliosentris; dari paradigma fisika geosentris berubah menjadi heliosentris; dari paradigma fisika Newton berubah menjadi paradigma fisika Einstein; dari
Newton berubah menjadi paradigma fisika Einstein; dari psikologi
psikologi behaviorismbehaviorism menjadi psikologi kognitif, dll.menjadi psikologi kognitif, dll.
•• Contoh dalam sejarah sains Islam: dari menggantikan teoriContoh dalam sejarah sains Islam: dari menggantikan teori
surah
surah & maddah& maddah ((hylomorphismhylomorphism) falsafah menjadi teori) falsafah menjadi teori jawhar
jawhar && ‘arad ‘arad ((atomismatomism)) kalamkalam; teori sebab-musabab yang; teori sebab-musabab yang
pasati falsafah (
pasati falsafah (necessary causation/determinismnecessary causation/determinism) menjadi) menjadi
teori sebab-musabab yang tak pasti
teori sebab-musabab yang tak pasti kalamkalam ((occasionalism,occasionalism, indeterminism
indeterminism).).
•• Karena setiap pendekatan saintifik memerlukan metode, danKarena setiap pendekatan saintifik memerlukan metode, dan paradig
paradigma tersendiri maka ma tersendiri maka saintis Muslim saintis Muslim perlu menciptaperlu mencipta paradigma sendiri yang harmonis dengan
paradigma sendiri yang harmonis dengan worldview worldview IslamIslam
sekaligus
AKSIOLOGI
AKSIOLOGI
:
:
Sistem Nilai & Etika
Sistem Nilai & Etika
•• Kerja-kerja sains adalah kegiatan yang sangat besar Kerja-kerja sains adalah kegiatan yang sangat besar ((science is big science is big business
business) yang memerlukan waktu yang cukup lama. Sebab sains) yang memerlukan waktu yang cukup lama. Sebab sains
mempunyai
mempunyai nilainilai tinggi.tinggi.
•• Tapi apakah sebenarnya yang membuat sains begitu bernilai?Tapi apakah sebenarnya yang membuat sains begitu bernilai? Apakah karena nilai ilmiyah / kognitif?, nilai bisnis/ ekonomi?, n Apakah karena nilai ilmiyah / kognitif?, nilai bisnis/ ekonomi?, nilaiilai sosial/kepentingan umum? nilai budaya/adat?, nilai agama?, nilai sosial/kepentingan umum? nilai budaya/adat?, nilai agama?, nilai politik? Jika demikian
politik? Jika demikian apakahapakah tatanilaitatanilai ((axiology axiology ) sains kita?) sains kita?
•
• Tatanilai Tatanilai ini menentukan pilihanini menentukan pilihan perencanaanperencanaan penelitian, pilihanpenelitian, pilihan
masalah
masalah, pilihan metode, pilihan metode untuk menyelesaikan masalah, danuntuk menyelesaikan masalah, dan hasilhasil empiris (fakta) dan teknis (aplikasi) dari
empiris (fakta) dan teknis (aplikasi) dari rencana penyelidikan itu.rencana penyelidikan itu.
•• Tetapi, dariTetapi, dari sumber sumber mana sebenarnya tatanilai sains kita? Dari akal?mana sebenarnya tatanilai sains kita? Dari akal? Dari alam? Dari sejarah? Dari
Dari alam? Dari sejarah? Dari budaya? Dari wahyu ilahi? Atau Daribudaya? Dari wahyu ilahi? Atau Dari kesemuanya sekaligus? Kalau sekaligus, maka apa hubungan
kesemuanya sekaligus? Kalau sekaligus, maka apa hubungan antara berbagai sumber nilai tersebut?
Pertanyaan Lanjutan Islamisasi
Pertanyaan Lanjutan Islamisasi
Sains
Sains
Dalam Islamisasi Sains pertanyaan-pertanyaan yang Dalam Islamisasi Sains pertanyaan-pertanyaan yang
muncul akhirnya adalah : muncul akhirnya adalah : •
• Apakah pilihan rencana penelian anda serta metodeApakah pilihan rencana penelian anda serta metode kajiannya
kajiannya berdasarkanberdasarkan padapada pandangan hidup Islampandangan hidup Islam?? •
• Apakah berbagai metode penelitin sains barat Apakah berbagai metode penelitin sains barat modenmoden serasi
serasi dengan prinsip-prinsipdengan prinsip-prinsip tatanilai dantatanilai dan
epistemologi Islam
epistemologi Islam (( Islamic axilogy and Islamic axilogy and epistemepistemologyology?? •
• Apakah rencana penyelidikan sains Barat Moden sertaApakah rencana penyelidikan sains Barat Moden serta metode pengkajiannya serasi/secocok dengan
metode pengkajiannya serasi/secocok dengan maqasid maqasid
shari‘ah
shari‘ah?; dengan prinsip-prinsip?; dengan prinsip-prinsip mu‘amalahmu‘amalah Islamiyyah
Islamiyyah yang terdiri:yang terdiri: mu‘amalah ma’a Allah,mu‘amalah ma’a Allah,
mu‘amalah ma’a al-Nas, mu‘amalah ma’a al-Alam ??
Tata-ilmu
Tata-ilmu
•
• TABAYYUN TABAYYUN ((investigasi)investigasi) •
• BINA’ AS-SIDQ ‘ALA AL-BURHAN BINA’ AS-SIDQ ‘ALA AL-BURHAN (klaim kebenaran(klaim kebenaran berlandaskan hujah (
berlandaskan hujah (truth claims founded on demonstrationstruth claims founded on demonstrations).). •
• AL-‘ILM BI AL-‘ILM BI UMURUMUR DUNYAKUM DUNYAKUM (memastikan relevansi fakta(memastikan relevansi fakta dengan konteks penemuan sains).
dengan konteks penemuan sains). •
• AL-I‘TIBAR AL-I‘TIBAR MIN KAYFIYYAH KHALQ AL-‘ALAM MIN KAYFIYYAH KHALQ AL-‘ALAM (belajar dari(belajar dari alam; meniru alam; teori penciptaan).
alam; meniru alam; teori penciptaan). •
• QIRA’AT QIRA’AT KITABKITAB AL-WAHY AL-WAHY HUWAHUWA AL-MARJA AL-MARJA‘ AL-A‘LA li tahqiq‘ AL-A‘LA li tahqiq al-haqq wal-haqiqah
al-haqq wal-haqiqah (al-Qur’an dan Sunnah sebagai kerangka(al-Qur’an dan Sunnah sebagai kerangka metasains yang integratif (integrative
metasains yang integratif (integrative metascientific frameworkmetascientific framework)) bagi menafsirkan penemuan sains empiris).
bagi menafsirkan penemuan sains empiris).
Beberapa Prinsip Tata-ilmu dan Nilai
Beberapa Prinsip Tata-ilmu dan Nilai
(
Tatanilai Etika
Tatanilai Etika
•
• RAHMAH RAHMAH (Hubungan manusia alam yang (Hubungan manusia alam yang harmonis)
harmonis) •
• Menghindari Menghindari Tabzir Tabzir )) Adamul-israf/‘adamul-ibtal Adamul-israf/‘adamul-ibtal --zzero-waste, conserve, moderation,ero-waste, conserve, moderation,).).
•
• HALAL HALAL TAYYIBTAYYIB (halal dan baik(halal dan baik /permissible & /permissible & wholesome
wholesome).). •
• AMANAH AMANAH (bertanggungjawab(bertanggungjawab /integrity, /integrity, responsible
responsible).). •
• KHILAFAH KHILAFAH (memegang amanah ilahi/ (memegang amanah ilahi/ stewardshipstewardship).). •
• AL-INTIFA‘ BI AL-NI‘AM WA AL-INTIFA‘ BI AL-NI‘AM WA AL-SHUKR AL-SHUKR
‘ALAYHA
‘ALAYHA (ambil manfaat dari nikmat ilahi serta(ambil manfaat dari nikmat ilahi serta bersyukur).
Ringkasan Proses
Ringkasan Proses
Islamisasi Sains
Islamisasi Sains
Islam
Islam
metafizik Islam
metafizik Islam
pandangan alam
pandangan alam
Islam
Islam
tatanilai
tatanilai
tatailmu
tatailmu
rencana
rencana
penyelidikan
penyelidikan
permasalahan/persoalan
permasalahan/persoalan
hipotesis/teori
hipotesis/teori
metodologi
metodologi
penemuan
penemuan
fakta
fakta
penciptaan baru
penciptaan baru
teknologi
teknologi
‘ilm al-
‘ilm
al-nafi
Dari WORLDVIEW Dari WORLDVIEW Menuju ISLAMISASI Menuju ISLAMISASI Tawhid Tawhid konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep konsep Asumsi Asumsi Metodologi Metodologi Teori Teori Simbol-2 Simbol-2 Approach Approach konsep konsep ILMU ILMU ISLAM ISLAM Islamic scientiic Islamic scientiic W W O O R R L L D D V V II E E W W Islam Islam Barat Barat