• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stainless Steel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Stainless Steel"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA

PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA | |STAINLESS STEELSTAINLESS STEEL

1 1

STAINLESS STEEL

STAINLESS STEEL

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Stainless

Stainless steel steel   adalah suatu jenis paduan yang mengandung besi, unsur yang terbuat  adalah suatu jenis paduan yang mengandung besi, unsur yang terbuat dari dua atau lebih elemen kimia

dari dua atau lebih elemen kimia dengan komposisi tertentu sehingga didapatkdengan komposisi tertentu sehingga didapatkan sifat baru darian sifat baru dari logam tersebut yang lebih kuat, lebih tahan terhadap korosif dan banyak sifat unggul lainnya. logam tersebut yang lebih kuat, lebih tahan terhadap korosif dan banyak sifat unggul lainnya. Stainless steel 

Stainless steel   memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap noda ataupun karat karena  memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap noda ataupun karat karena kandungan kromiumnya yang mencapai 12-20% dari keseluruhan paduan. Lebih spesifiknya, kandungan kromiumnya yang mencapai 12-20% dari keseluruhan paduan. Lebih spesifiknya, stainless

stainless steel steel  terbagi menjadi beberapa terbagi menjadi beberapa gradegrade berdasarkan struktur metalurginya. berdasarkan struktur metalurginya. Terdapat

Terdapat lebih dari 57 jenis stainless steel yang diaklebih dari 57 jenis stainless steel yang diakui sebagai paduaui sebagai paduan standar. Jenisn standar. Jenis baja yang berbagai macam ini digunakan dalam aplikasi dan industry yang hampir tak terbatas, baja yang berbagai macam ini digunakan dalam aplikasi dan industry yang hampir tak terbatas, sebut saja

sebut saja bulk materials handling equipment, building exterior bulk materials handling equipment, building exterior   dan  dan roofing, automobileroofing, automobile component (exhaust, trim/decorative, engine, chassis, fasteners, tubing

component (exhaust, trim/decorative, engine, chassis, fasteners, tubing   untuk jalur bahan  untuk jalur bahan bakar),

bakar), chemical processing plant (scrubberschemical processing plant (scrubbers  dan  dan heat exchangers), pulp and paperheat exchangers), pulp and paper manufacturing, petroleum refining, water supply piping, consumer products, marine and manufacturing, petroleum refining, water supply piping, consumer products, marine and shipbuilding, pollution control,

shipbuilding, pollution control, alat-alat olahraga ( alat-alat olahraga (snow ski snow ski ), dan transportasi (), dan transportasi (rail car rail car ), adalah), adalah beberapa diantaranya.

beberapa diantaranya.

Berdasarkan struktur mikronya, terdapat beberapa jenis

Berdasarkan struktur mikronya, terdapat beberapa jenis stainless steel stainless steel  seperti seperti austeniticaustenitic stainless steel

stainless steel yang mengandung paling tidak 6% nikel dan austenit (besi yang mengandungyang mengandung paling tidak 6% nikel dan austenit (besi yang mengandung karbon dan memiliki struktur FCC) dan memiliki ketahanan terhadap korosi dan keuletan yang karbon dan memiliki struktur FCC) dan memiliki ketahanan terhadap korosi dan keuletan yang baik. Berikutnya ada

baik. Berikutnya ada  ferritic  ferritic stainless stainless steel steel   (ferit juga memiliki struktur FCC) yang memiliki  (ferit juga memiliki struktur FCC) yang memiliki ketahanan terhadap

ketahanan terhadap stress corrosionstress corrosion yang lebih baik dibanding austenitik, tapi sulit untuk dilas. yang lebih baik dibanding austenitik, tapi sulit untuk dilas. Martensitic stainless steel 

Martensitic stainless steel   mengandung besi yang memiliki struktur seperti jarum-jarum,  mengandung besi yang memiliki struktur seperti jarum-jarum,  precipitation-ha

 precipitation-hardening martensitic rdening martensitic stainless steel stainless steel  memiliki ketahanan korosi yang menyerupai memiliki ketahanan korosi yang menyerupai austensitik, tapi dapat diperkuat dengan presipitat hingga ketahanannya pun bisa dinaikkan austensitik, tapi dapat diperkuat dengan presipitat hingga ketahanannya pun bisa dinaikkan hingga melebihi martensitik, dan

hingga melebihi martensitik, dan duplex stainless steel duplex stainless steel  memiliki mikrostruktur campuran dari memiliki mikrostruktur campuran dari austenit dan ferit sehingga kekuatannya dua kali lipat dari austenitik dan memiliki ketahanan austenit dan ferit sehingga kekuatannya dua kali lipat dari austenitik dan memiliki ketahanan yang lebih baik

(2)
(3)

PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA | STAINLESS STEEL

3 BAHAN BAKU

Stainless steel   dibuat dari beberapa elemen-elemen dasar yang ada di bumi, yaitu bijih besi, kromium, silikon, nikel, karbon, nitrogen dan mangan. Sifat-sifat dari paduan yang telah jadi ditentukan dari jumlah elemen yang ditambahkan ke paduan. Misalnya nitrogen meningkatkan sifat mekanik seperti keuletan dan ketahanan korosi paduan sehingga sangat menguntungkan untuk pembuatan duplex stainless steel .

(4)

4 DESKRIPSI PROSES MANUFAKTUR

Proses manufaktur stainless steel  yang telah disimplifikasi terbagi menjadi lima tahap, yaitu melting, slab casting  dan grinding, hot rolling, annealing  dan  pickling, cold rolling  dan  finishing, serta polishing.

1. Melting, Slab Casting dan Grinding

Untuk membuat  ferritic stainless steel   dibutuhkan besi dan kromium, dan untuk membuat austenitic stainless steel  ditambahkan nikel ke dalam campurannya. Campuran bahan bakunya dilebur di dalam tanur listrik (EAF) selama kurang lebih 8 hingga 12 jam dengan pemberian panas secara intensif, kemudian logam cair dimurnikan dan di-dekarburisasi di Argon-Oxygen Decarburiser  (AOD) dengan cara meniupkan oksigen, argon dan nitrogen ke logam cair. Stainless steel   yang telah dimurnikan kemudian diproses melalui mesin continuous casting untuk menghasilkan slab (berbentuk lembaran), tapi bisa  juga dibentuk menjadi bloom  (berbentuk prisma segitiga) atau billet   (berbentuk silindris ataupun balok dengan ketebalan sekitar 3,8 cm), rod   dan tube round   sesuai kebutuhan. Lembaran-lembaran itu kemudian digrind  untuk menghilangkan cacat permukaan.

2. Hot Rolling

Baja yang setengah selesai kemudian melewati proses pembentukan yang dimulai dengan hot rolling. Bloom  dan billet   dibentuk menjadi bar   (batangan) dan wire  (kawat), sedangkan slab dibentuk menjadi plate (piringan), strip dan sheet . Proses hot rolling dimulai pada tungku pemanasan ulang dimana slab  dipanaskan pada suhu antara 1100-1300°C bergantung pada gradenya. Slab  kemudian diroll   oleh reversing four high mill   hingga menjadi gauge seukuran 65-25 mm. Gauge yang sudah lebih tipis kemudian diroll kembali

(5)

PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA | STAINLESS STEEL

5 oleh Steckel mill . Setelah gauge  yang diinginkan tercapai, material kemudian dicoil (black

coil , HR atau HRA) dengan massa berkisar antara 20-30 ton atau dipotong menjadi piringan dengan ketebalan berkisar antara 3-65 mm.

3.  Annealing dan Descaling

Setelah stainless steel dibentuk , kebanyakan jenisnya harus melewati proses perlakuan panas dimana baja tersebut dipanaskan dan didinginkan pada kondisi yang terkontrol untuk melepaskan tegangan internal dan melunakkan logamnya, yaitu annealing. Selain annealing, proses perlakuan panas lainnya yang bisa dilakukan adalah age-hardening, namun age-hardening  memerlukan kontrol yang sangat ketat karena perubahan yang sangat kecil dari baik temperatur, waktu maupun laju pembekuan yang telah ditentukan dapat mengubah sifat dari baja yang dihasilkan.

Proses annealing  biasanya akan menghasilkan kerak pada baja. Kerak baja tersebut dapat disingkirkan dengan menggunakan metode yang sangat umum yaitu  pickling dengan menggunakan asam hidrofluorik-nitrit untuk menghilangkan keraknya. Metode lainnya yang dapat digunakan adalah electrocleaning  dimana permukaan baja dialiri arus listrik dengan menggunakan katoda dan asam fosfor sehingga keraknya terangkat. Urutan untuk melakukan annealing  dan descaling  pada baja berbeda-beda tergantung pada jenis dan bentuk bajanya.

4. Cold Rolling dan Finishing

Berikutnya, material kemudian dicold roll , yaitu dilewatkan kembali pada roll   pada temperatur yang relatif rendah (pada temperatur kamar/di bawah temperatur rekristalisasi) untuk mereduksi kembali ketebalan dari baja yang dihasilkan dari proses sebelumnya. Untuk sheet   dan strip, setelah dicold roll keduanya dianneal   dan didescale kembali sebagai persiapan untuk finishing process.

Operasi cutting kemudian diperlukan untuk memperoleh bentuk atau ukuran akhir yang diinginkan. Pemotongan secara mekanik dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dipotong langsung dengan pisau guillotine, dipotong dengan menggunakan pisau bundar dalam posisi vertikal dan horizontal, dipotong dengan bilah baja berkecapatan tinggi dan lain sebagainya.

Surface finish  adalah salah satu spesifikasi yang penting untuk diperhatikan dalam memproduksi stainless steel  agar mudah untuk dibersihkan dan memberikan tampilan luar yang baik. Ada beberapa metode yang digunakan untuk  finishing, seperti dull finish yang dihasilkan dari proses hot rolling, annealing dan descaling, bright finish yang dihasilkan dari proses hot rolling  lalu dicold  roll   pada roll   yang dipoles, highly reflective finish  yang

(6)

6 dihasilkan dari cold rolling  yang dikombinasikan dengan annealing  dalam tanur yang

atmosfernya dikontrol, dan mirror finish  yang dihasilkan dari pemolesan dengan  finer abrasives secara progresif.

5. Polishing

Polishing merupakan tahap akhir dari finishing, yang berfungsi untuk memoles permukaan stainless steel  untuk meningkatkan ketahanannya terhadap korosi, menutupi goresan yang mungkin terdapat pada permukaan dan mengurangi kemungkinan terdapatnya initial crack .

QUALITY CONTROL

Sebagai penyempurna dalam pengontrolan selama proses manufaktur dan fabrikasi, stainless steel harus memenuhi spesifikasi yang dibuat oleh  American Society for Testing and Materials  (ASTM) seperti standar sifat mekanisnya yaitu ketangguhan dan ketahanan korosi. Kadang-kadang ilmu metalografi dapat dikorelasikan dengan uji korosi untuk memonitor kualitas dari stainless steel  tersebut.

(7)

PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA | STAINLESS STEEL 7

REFERENSI

 http://www.nims.com.sg/pdf/Stainless-Steel-Manufacturing-Diagram.pdf   http://www.columbus.co.za/processes/making-stainless-steel.html  http://www.madehow.com/Volume-1/Stainless-Steel.html  http://www.outokumpu.com/en/stainless-steel/Pages/default.aspx  http://www.misumiusa.com/globalvoice/volume6/images/articleF-Table1.gif 

Referensi

Dokumen terkait

Ali Amri Harahap: Perawatan Karies Rampan Pada Anak Dengan Stainless Steel Crown, 2002... Ali Amri Harahap: Perawatan Karies Rampan Pada Anak Dengan Stainless Steel

: Restorasi Gigi Insisivus Sulung Menggunakan Resin Veneer Mahkota Stainless Steel, 2000... : Restorasi Gigi Insisivus Sulung Menggunakan Resin Veneer Mahkota Stainless

Ira Wahyuni : Koreksi Crossbite Anterior Dengan Stainless Steel Crown, 2000... Ira Wahyuni : Koreksi Crossbite Anterior Dengan Stainless Steel

Zarniati: Restorasi Stainless Steel Crown Open Face Pada Gigi Molar Sulung, 2000... Zarniati: Restorasi Stainless Steel Crown Open Face Pada Gigi Molar

Pada dasarnya untuk membuat besi yang tahan terhadap karat, krom merupakan salah satu bahan paduan yang paling penting.. Untuk  terhadap karat, krom merupakan salah satu

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa total deformasi yang dialami oleh evaporator dan apakah penggunaan logam paduan Stainless Steel Tipe 304 layak digunakan

"If you're looking for affordable and reliable Jindal stainless pipes distributors, you should look into Metinox Overseas. They not only provide an affordable price, however, but they

Menentukan struktur kristal dan fasa bahan Stainless Steel 316-L. Menganalisis tekstur Stainless Steel 316L dengan teknik difraksi