• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN PEDOMAN PELAPORAN DI LINGKUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN PEDOMAN PELAPORAN DI LINGKUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN

PEDOMAN PELAPORAN

Biro Organisasi dan Tatalaksana

Tahun 2011

DI LINGKUNGAN

(2)

Dasar Pemikiran

1. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah, diperlukan suatu pelaporan yang baik disertai dengan data dan informasi yang tepat dan akurat serta penyampaian tepat waktu.

2. Kedudukan dan peranan pelaporan sangat penting, maka diperlukan suatu pedoman pelaporan dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi berbagai permasalahan pelaporan yang dihadapi saat ini, antara lain adalah permasalahan koordinasi antar SKPD/UKPD, sinkronisasi dan akurasi data, sistem, prosedur, tata cara, waktu, isi, jenis dan format serta tindak lanjut pelaporan

3. Pengaturan mengenai pelaporan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya telah diatur beberapa kali dan yang terakhir diatur dalam Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaporan di Lingkungan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

(3)

Dasar Pemikiran

4. sesuai perkembangan saat ini dengan diberlakukannya Perturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan dalam perkembangan lebih lanjut, pemerintah telah menerbitkan PP No.3 Tahun 2007 tentang LPPD, LKPJ dan ILPPD kepada masyarakat dan PP No. 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maka Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 2004 tersebut sudah tidak sesuai lagi. 5. Berkenaan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta perlu MENETAPKAN kebijakan dalam penyelenggaraan sistem pelaporan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui kegiatan PENYUSUNAN pedoman pelaporan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

(4)

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD Kepada

Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah Kepada DPRD, dan ILPPD Kepada Masyarakat

(5)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi

12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

13. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 168 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah

14. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 6

Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaporan Di Lingkungan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta

(6)

Maksud dan Tujuan

Kegiatan penyusunan pedoman pelaporan ini, dimaksudkan untuk mengganti Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaporan Di Lingkungan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dengan Peraturan Gubernur yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini

Maksud

Tujuan kegiatan penyusunan pedoman pelaporan ini, agar dapat diterapkannya pedoman pelaporan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dan antisipasi permasalahan pelaporan dimasa mendatang

(7)

1.

Tersusunnya pedoman pelaporan di lingkungan

Pemerintah

Provinsi

DKI

Jakarta

sebagai

rujukan/acuan dalam melaksanakan kegiatan

pelaporan secara efektif dan efisien dengan

tingkat akurasi data yang optimal dan tepat

waktu.

2.

Terwujudnya sistem pelaporan yang dinamis,

intergral dan berkesinambungan sebagai bagian

dari

akuntabilitas

dan

transparansi

penyelenggaraan pemerintahan daerah menuju

Good Governance

(8)

No Nama / Jenis Pelaporan SKPD Penanggung Jawab Koordinator Pelaporan Keterangan 1 2 3 4 5

1 Laporan Bulanan Seluruh SKPD Biro Pembina 2 Laporan Triwulan Seluruh SKPD Biro Pembina 3 Laporan Semesteran Seluruh SKPD Biro Pembina 4 Laporan Tahunan Seluruh SKPD Biro Pembina 5 Laporan Keuangan Seluruh SKPD BPKD

6 LPPD Biro Ortala Biro Ortala 7 LAKIP SKPD Seluruh SKPD SKPD

8 LAKIP Setda Seluruh Biro Bior Ortala 9 LAKIP Provinsi Inspektorat Inspektorat

(9)

No Nama / Jenis Pelaporan SKPD Penanggung Jawab Koordinator Pelaporan Keterangan 1 2 3 4 5

10 LKPJ Gub per Triwulan Bappeda Bappeda 11 LKPJ Akhir Jab.Gub Bappeda Bappeda 12 Memori

Gub/Wagub/Sekda

Bappeda Bappeda

(10)

PEDOMAN PELAPORAN DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

Menurut

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

DKI JAKARTA

KLASIFIKASI LAPORAN :

MENURUT WAKTU PENYAMPAIAN :

1. LAPORAN BERKALA : Laporan Harian,

Laporan Bulanan. Laporan Triwulan, Laporan Semesteran, Laporan Tahunan. 2. LAPORAN INSIDENTAL

(11)

A. PENGOLAH LAPORAN PEMERINTAH PROVINSI

DKI JAKARTA :

1. BAPPEDA

, antara lain :

a. Menyampaikan laporan triwulan mengenai

konsolidasi lintas sektor dan lintas wilayah

seluruh program/kegiatan

dan anggaran

kepada

Gubernur

melalui

Sekdaprov,

selambat-lambatnya

3 minggu setelah

berakhirnya triwulan yang bersangkutan,

b. Menyiapkan laporan Gubernur kepada DPRD

tentang pelaksanaan program kegiatan dan

anggaran selambat-lambatnya 30 hari setelah

berakhirnya triwulan

yang bersangkutan

bersama-sama tim.

(12)

2.BIRO ORTALA :

Membuat dan menyajikan laporan gabungan seluruh

kegiatan

pemerintahan

dan

Sekdaprov

kepada

Gubernur.

3. BIRO KEUANGAN (BPKD) :

a. Menyiapkan laporan konsolidasi dan penyerapan

APBD setiap bulan kepada Sekdaprov

selambat-lambatnya 20 setiap bulannya,

b. Menyusun dan mengkoordinasikan penyajian

laporan keuangan dari APBD ,

c. Menyusun laporan realisasi pendapatan daerah,

d. Menyusun laporan berkala tentang realisasi APBD,

e. Melaksanakan

pembuatan

laporan

pertanggungjawaban,

(13)

4. BIRO ADM. SARANA PERKOTAAN (BIRO

PRASARANA DAN SARANA KOTA DAN BIRO

TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP) :

a. Menyusun dan mengkoordinasikan penyajian bahan

laporan program/kegiatan dan anggaran di bidang

PU, PJU dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan,

penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan,

perumahan,

perhubungan,

kebersihan,

pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta

tata bangunan dan gedung Pemda,

b. Membuat laporan atas pemantauan, dan evaluasi

kegiatan

pembangunan

fisik

konstruksi

dan

pengadaan jasa konstruksi yang dibiayai dari APBD

maupun sumber lainnya.

(14)

5. BIRO ADM. WILAYAH (BIRO TATA

PEMERINTAHAN) :

a. Mengkoordinasikan dan menyusun LPPD kepada

Presiden melalui Menteri Dalam negeri,

b. Mengkoordinasikan

seluruh

kegiatan

yang

berkaitan dengan LPJ dan akhir masa jabatan

Gubernur kepada DPRD,

c. Laporan/Pertanggungjawaban

Gubernur

yang

berkaitan dengan penyelenggaraan desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan Pemda

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(15)

6. BIRO ADM. KESMAS (BIRO KESEJAHTERAAN

SOSIAL DAN BIRO DIKMENTAL) :

Bertanggungjawab atas kelancaran penyelesaian laporan di bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, pembinaan mental spritual, kesejahteraan sosial, olahraga, kepemudaan, kebudayaan permuseuman, ketenagakerjaan, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat, perpustakaan umum, pelayanan pemakaman dan kearsipan.

7. BIRO ADM.PEREKONOMIAN (BIRO PEREKONOMIAN) :

Bertanggungjawab atas kelancaran penyelesaian laporan perkoperasian, UKM, Perindag, peternakan, perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, kepariwisataan, penanaman modal dan pendayagunaan kekayaan dan usaha daerah serta pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan, Pengelolaan BPLIP Pulogadung dan pengelolaan BP Parkir.

(16)

B. PENGOLAH LAPORAN PEMERINTAH KOTA

ADM/KABUPATEN ADM. :

Menjadi tanggung jawab ASS.TATAPRAJA SETKO KOTA ADM cq. BAGIAN HUKUM DAN ORTALA

a. Laporan Setko/Setkab untuk disampaikan kepada Walikota/Bupati,

b. Laporan Walikota/Bupati kepada Gubernur,

c. Laporan kegiatan lainnya yang ditugaskan kepadanya.

C. PENGOLAH LAPORAN KECAMATAN :

Menjadi tanggung jawab Sekcam cq. Seksi Pelayaan Umum : a. Laporan Camat kepadaWalikota/Bupati,

b. Laporan kegiatan lainnya yang ditugaskan kepadanya.

D.PENGOLAH LAPORAN KELURAHAN :

Menjadi tanggung jawab Sekkel cq. Subseksi Pelayanan Umum:

a. Laporan Lurah kepada Camat,

(17)

Dengan adanya perubahan nomenklatur dalam Perda

No.10 tahun 2008 dan, perlu dipertimbangkan hal-hal

sebagai berikut :

1. Apakah SKPD/UKPD

pengolah laporan di tingkat

Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan

masih dapat melaksanakan seperti yang diamanatkan

dalam Kepgub No.6 tahun 2004 ?

2. Apa saja perubahan yang terjadi ?

3. Bagaimana bentuk atau format pelaporan yang dapat

menjawab tantangan penyelenggaraan pemerintahan

daerah saat ini dan dimasa mendatang ?

Mohon masukan untuk penyusunan

pedoman pelaporan !!

(18)

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA UNIT PELAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA. KOTA ADMISINTRASI JAKARTA UTARA Jalan Yos

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. PUSKESMAS

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. PUSKESMAS

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN KEPEGAWAIAN

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (7) Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 3 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan

Keputusan Gubernur Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana telah diubah dengan

Indonesia, Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Transjakarta Busway Propinsi Daerah Khusus Ibukota

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 885 TAHUN 2017 TENTANG TIM PERTIMBANGAN PEJABAT PENGELOLA