• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE DAN MEDIA INTERNET BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH DI KECAMATAN PAUH DAN PADANG TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE DAN MEDIA INTERNET BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH DI KECAMATAN PAUH DAN PADANG TIMUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN ALAT

KOMUNIKASI

HANDPHONE

DAN MEDIA INTERNET

BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH DI

KECAMATAN PAUH DAN PADANG TIMUR

JURNAL

Feby Febiola NIM 10030172

Pembimbing I Pembimbing II

SLAMET RIANTO, M. Pd AZHARI SYARIEF, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR

PADANG 2014

(2)

POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN ALAT

KOMUNIKASI HANDPHONE DAN MEDIA INTERNET BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH DIKECAMATAN PAUH DAN PADANG TIMUR

Oleh:

Feby Febiola*Slamet Rianto**Azhari Syarief**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAC

With the technological advances in the field of mobile communication devices and media, the internet, indispensable role of parents in educating their children. The role of parenting parents is very important. Characteristic areas of the city with its suburbs is different. Likewise with parenting parents area of the city with its suburbs.

This study aims to determine the comparative parenting parents in the use of mobile communication devices and internet media based on the characteristic region in the district of Padang Pauh and District East. The research is a comparative descriptive. The population in this study were all families (KK) in the district of Padang Pauh and District East. Samples were taken in two ways, the samples were taken by taking a representative region of the territory contained in the population and proportional random sampling technique with a proportion of 2% of the sample so that the sample of the study area amounted to 121 households.

Results of the study found that (1) There are different types of parenting parents in the use of mobile communication devices and internet media in the region based on the characteristics of the sub-district and sub-district of Padang Pauh East. Where the authoritative parenting parents in the village Cupak Tangah higher than that in the village of Kubu In Kerakah Parak. While permissive parenting parents in the village of Kubu In Parak Kerakah higher than in Sub Cupak Tangah, (2) There is no difference in parenting parents in the use of mobile communication devices and internet media in the region based on the characteristics of the village and the village of Kubu Cupak Tangah In Parak Kerakah terms of the level of parental education (3) There are differences in parenting parents in the use of mobile communication devices and internet media in the region based on the characteristics of the village and the village of Kubu Cupak Tangah Parak Kerakah in terms of livelihood of the elderly, (4) There is a difference parenting parents in the use of mobile communication devices and internet media in the region based on the characteristics of the village and the village of Kubu Cupak Tangah Parak Kerakah in terms of parental income. Keywords: Parenting, Education Eyes, Livelihood, Income.

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi dibidang alat komunikasi seperti handphone dan internet mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Handphone yang bervariasi dengan fitur yang menarik dan beragam didukung dengan harga yang relative murah. Seperti handphone

blackberry, android , smartphone, dll. Saat ini

handphone tidak hanya untuk keperluan komunikasi seperti menelepon atau berkirim pesan singkat. Tetapi juga menjadi fungsi sebagai hiburan dikarenakan saat ini

handphone juga menyediakan fitur yang lebih beragam seperti game, kamera, video, internet,

(3)

dll. Begitu juga halnya dengan internet, penggunaan internet tidak harus dengan komputer atau harus ke warnet terlebih dahulu. Sekarang untuk menggunakan internet sudah bisa lewat handphone.

Penggunaan handphone dan internet yang semakin meluas telah menyentuh berbagai kalangan masyarakat mulai dari remaja, orang dewasa bahkan sampai anak – anak. Tidak hanya remaja, anak Sekolah Dasar saja saat ini sudah ada yang menggunakan

handphone blackberry, android dan internet yang sepatutnya belum pantas untuk mereka gunakan. Karena mereka belum dapat secara cermat menggunakan handphone dan internet tersebut. Mengingat tidak hanya ada dampak positifnya saja dari handphone dan internet tersebut tapi juga banyak dampak negatifnya.

Dalam penggunaan media handphone

dan internet oleh remaja, sangat diperlukan peran orang tua dalam mendidik anak mereka. Peran pola asuh orang tua sangat penting disini. Orang tua juga harus paham menggunakan handphone dan internet. Namun kita lihat fenomena belakangan ini. Banyak diantara orang tua yang belum terlalu melek

dalam hal penggunaan media handphone dan internet. Orang tua hanya bisa menggunakan

handphone hanya untuk berkomunikasi saja seperti untuk menelepon dan berkirim pesan singkat. Bahkan terkadang ada juga kita jumpai sebagian orang tua yang engggan menggunakan handphone. Banyak juga kita jumpai orang tua yang sama sekali tidak mengerti dalam hal penggunaan media internet.

Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak baik dari segi negatife maupun positifnya. Berhasil tidaknya orang tua membentuk tingkah laku anak sangat bergantung kepada bagaimana pola asuh orang tua yang dirasakan anak itu sendiri.

Asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan sebaran fenomena dengan fenomena lainnya dari satu ruang, baik menyangkut fenomena alam maupun non alami. Pengertian ruang dalam arti yang luas adalah seluruh lapisan permukaan bumi adalah lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh – tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam arti sempit ruang dapat diartikan sama dengan wilayah yang mempunyai batas – batas

tertentu baik keadaan alam, sosial, pemerintah. Ruang memuat dua dimensi yaitu isi dan jarak. Dimensi isi menyangkut lingkungan alam dan lingkungan sosial. Dimensi jarak dapat dipandang dari waktu dan ekonomi (Bakaruddin, 2010).

Berdasarkan asosiasi keruangan tersebut, setiap daerah memiliki karakteristik masing – masing. Karakteristik wilayah antara wilayah kota dengan wilayah sub urban tentu berbeda. Begitu juga dengan pola asuh orang tua di daerah kota dengan daerah sub urban. Akan berbeda pola asuh orang tua yang tinggal di daerah kota, dengan orang tua yang tinggal di daerah sub urban.

Di daerah kota Padang Provinsi Sumatea Barat, terdapat 11 Kecamatan, dua diantaranya adalah Kecamatan Padang Timur dan Kecamatan Pauh. Kecamatan Padang Timur merupakan daerah kota sedangkan Kecamatan Pauh merupakan daerah sub urban (daerah pinggiran). Tentunya akan ada perbedaan diantara kedupa wilayah ini. Apakah akan berbeda pola asuh orang tua di Kecamatan Padang Timur dengan pola asuh orang tua di Kecamatan Pauh.

Berdasarkan uraian di atas maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Dalam Penggunaan Alat Komunikasi Handphone dan Media Internet Berdasarkan Karakteristik Wilayah Di Kecamatan Pauh dan Padang Timur”.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah, maka jenis penelitian ini tergolong kedalam penelitian penelitian deskiptif komparatif. Menurut Nawi (2009:25) (dalam Kusmira, 2011) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan gejala atau keadaan tentang suatu variabel apa adanya di lapangan. Sedangkan studi komparasi adalah salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk membandingkan dua kelompok populasi dengan beberapa variabel yang akan diteliti.

Penelitian deskriptif komparatif dikenal sebagai analisa kinerja yakni secara sederhana. Penelitian ini menyelidiki permasalahan dan mempelajari atau meninjau variabel – variabel dalam penelitian ini yang meliputi : pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet berdasarkan tipe pola asuh

(4)

orang tua, pendidikan orang tua, mata pencarian orang tua, pendapatan orang tua di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Padang Timur.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2006).

Sesuai dengan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua di Kecamatan Pauh dan di Kecamatan Padang Timur yang mempunyai anak usia 10 – 14 tahun. Populasi diambil berdasarkan data terakhir yang penulis dapatkan dari kantor camat Pauh dan Padang Timur.

Sampel wilayah adalah teknik

sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari wilayah yang terdapat dalam populasi (Arikunto, 2006). Maka yang menjadi sampel wilayah pada penelitian ini adalah Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah di Kecamatan Padang Timur dikarenakan pada kelurahan ini jumlah kepala keluarga terbanyak dan Kelurahan Cupak Tangah di Kecamatan Pauh dikarenakan pada kelurahan ini jumlah kepala keluarga terbanyak.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik propotional random sampling. Penentuan sampel pada penelitian ini berpedoman pada Nasution (Lufri, 2007) mengatakan bahwa sampel yang sesuai sering dikemukakan aturannya adalah 10% dari jumlah anggota populasi. Jika jumlah anggota populasi 1000 orang, maka jumlah anggota sampelnya adalah 100 orang, jumlah ini dianggap memadai. Sampel responden diambil dengan proporsi 2% dari sampel wilayah penelitian sehingga sampel penelitian berjumlah 121 KK.

Sesuai dengan jenis data yang hendak dicari dalam penelitian ini maka instrument penelitian ini menggunakan angket / kuesioner. Analisis statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Statistik Deskriptif Persentase, dan 2) Uji t.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Daerah Penelitian (Letak dan Batas Wilayah)

Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah terletak di Kecamatan Padang Timur. Secara astronomi Kecamatan Padang Timur terletak pada 0°57'45" LS - 0°55'42" LS dan 100°21'35" BT - 100°23'58" BT dengan luas daerah sebesar 16,06 km². Kecamatan Padang Timur terdiri dari 10 kelurahan dan Kubu Dalam Parak Kerakah merupakan salah satu kelurahan tersebut. Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah memiliki luas 1,35 km². Adapun batas – batas wilayah dari Kecamatan Padang Timur adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Padang Utara dan Kecamatan Kuranji Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Selatan Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Begalung

dan Kecamatan Pauh Sebelah Barat : Kecamatan Padang Barat

(Sumber : Kantor BPS, 2013) Kelurahan Cupak Tangah terletak di Kecamatan Pauh. Secara astronomi Kecamatan Pauh terletak pada 0°57'04" LS -0°47'18" LS dan 100°23'48" BT - 100°33'50" BT dengan luas daerah 146,29 km². Kecamatan Pauh terdiri dari 9 kelurahan dan Cupak Tangah merupakan salah satu Kelurahan tersebut. Kelurahan Cupak Tangah memiliki luas 2,99 km². Adapun batas – batas wilayah dari Kecamatan Pauh adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Koto Tangah Sebelah Selatan : Kecamatan Lubuk Kilangan

dan Kecamatan Lubuk Begalung

Sebelah Timur : Kabupaten Solok Sebelah Barat : Kecamatan Kuranji dan

Kecamatan Padang Timur (Sumber : Kantor BPS, 2013)

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :

Pertama, terdapat perbedaan tipe pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kelurahan Cupak Tangah dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah. Dimana pola asuh orang tua dilihat dari perbandingan tipe pola asuh orang tua. Dari hasil analisis data diketahui bahwa terdapat perbedaan pola asuh

(5)

otoritatif dan pola asuh permisif orang tua, karena pada pola asuh otoritatif > (3,587 > 1,980) pada taraf signifikansi a = 0,05 yang berarti adanya perbedaan tipe pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet di Kelurahan Cupak Tangah dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah. Hal ini berarti secara umum tipe pola asuh otoritatif orang tua di Kelurahan Cupak Tangah lebih tinggi dibandingkan dengan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah. Sementara pada tipe pola asuh permisif > (5,300 > 1,980) pada taraf signifikansi a = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan tipe pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet di Kelurahan Cupak Tangah dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah. Hal ini berarti bahwa secara umum tipe pola asuh permisif orang tua di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah lebih tinggi dibandingkan dengan di Kelurahan Cupak Tangah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Baumrind (Desmita, 2012) yang mengatakan bahwa pengasuhan otoritatif (authoritative parenting) adalah salah satu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak – anak, tetapi mereka juga bersikap responsif, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan, serta mengikut sertakan anak dalam pengambilan keputusan. Anak – anak prasekolah dari orang tua yang otoritatif cenderung lebih percaya pada diri sendiri, pengawasan diri sendiri, mampu bergaul baik dengan teman – teman sebayanya. Pengasuhan otoritatif juga diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi (high self – esteem), memiliki moral standar, kematangan psikososial, kemandirian, sukses dalam belajar dan bertanggung jawab secara sosial.

Selanjutnya Baumrind (Handayani, 2013) mengatakan orang tua permisif serba membolehkan anak berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan, dan menerima apa adanya. Kehangatan cenderung memanjakan, ingin dituruti keinginannya. Sedangkan menerima apa adanya cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat apa saja. Pola asuh ini dapat menyebabkan anak agresif, tidak patuh pada orang tua, sok kuasa, kurang mampu mengontrol diri.

Kedua, tidak terdapat perbedaan pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kelurahan Cupak Tangah dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua < (0,282 < 1,980) pada taraf signifikansi a = 0,005.

Menurut Willis (Hidayati, 2004) mengatakan bahwa masyarakat yang mengalami keterbelakangan pendidikan berpengaruh kepada cara – cara mendidik anak, demikian pula orang tua yang kurang berpendidikan kurang memahami perkembangan jiwa anak dan kurang dapat memberikan pengarahan pada pendidikan akhlak yang baik

Selanjutnya Hidayati (2004) mengatakan bahwa terdapat korelasi positf dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua secara bersama (ganda) dengan prestasi belajar siswa, ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua dan semakin baik pola asuh yang dijalankan oleh orang tua, maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Tingkat pendidikan formal yang diraih oleh orang tua dan pola asuh yang dilaksanakan oleh orang tua masing – masing mempunyai kontribusi yang sangat berarti terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Tingkat pendidikan orang tua mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pola asuh orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Ketiga, terdapat perbedaan pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi

handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kelurahan Cupak Tangah dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah ditinjau dari mata pencaharian orang tua > (2,393 > 3,141) pada taraf signifikansi a = 0,05. Dimana mata pencaharian orang tua di Kelurahan Cupak Tangah umumnya adalah pedagang, sedangkan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah adalah pegawai.

Menurut Triwardani (2001) (dalam Pratiwi, 2011) mengatakan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh, yaitu: sosial ekonomi, pendidikan, kepribadian, nilai – nilai yang dianut orang tua, dan jumlah anak. Senada dengan itu menurut Handayani (2013) mengatakan faktor – faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua sangat kompleks dan beragam, hal ini dipengaruhi

(6)

oleh keadaan kepribadian orang tua, situasi dan kondisi orang tua (keharmonisan keluarga, kondisi ekonomi), kehadiran anak dalam keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar.

Menurut Nawi (1993) (dalam Risnawati, 2011 dalam Melia, 2013) menyatakan pekerjaan adalah medium dimana kita memperoleh syarat kehidupan pokok sebagai alat yang mengembangkan, mengklasifikasikan, mengevaluasi diri dan orang lain yang merupakan mekanisme dimana kita merubah diri kita dari orang lain yang ada disekitar kita.

Keempat, terdapat perbedaan pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kelurahan Cupak Tangah dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah ditinjau dari pendapatan orang tua > (3,141 > 3,141) pada taraf signifikansi a = 0,05. Dimana pendapatan orang tua di Kelurahan Cupak Tangah adalah Rp 1.100.000,- sampai Rp 2.000.000,- sedangkan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah pendapatan orang tua adalah Rp 3.100.000,- sampai Rp 4.000.000,-.

Menurut beberapa para ahli yaitu Maccoby & Mc Loby, Hurlock, Edwards dan Chaderinsaputra (Tomis, 2013) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua yang berupa: status sosial ekonomi, orang tua dari kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras, mamaksa dan kurang toleran dibandingkan dengan orang tua dari kelas atas.

Menurut Edial, 1998 (dalam Kusmira, 2011) mengatakan bahwa pedapatan merupakan sumber dana bagi keluarga untuk menentukan jumlah kebutuhan hidup yang akan dipenuhinya. Dimana pendapatan rendah umumnya keluarga itu hampir menghabiskan semua pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan dasar.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data di atas dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan tipe pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kecamatan Pauh dan

Kecamatan Padang Timur. Pola asuh otoritatif > (3,587 > 1,980) pada taraf signifikansi a = 0,05. Hal ini berarti secara umum pola asuh otoritatif orang tua di Kelurahan Cupak Tangah lebih tinggi dibandingkan dengan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah. Sementara pada pola asuh permisif > (5,300> 1,980) pada taraf signifikansi a = 0,05. Hal ini berarti bahwa secara umum pola asuh permisif orang tua di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah lebih tinggi dibandingkan dengan di Kelurahan Cupak Tangah.

2. Tidak terdapat perbedaan pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Padang Timur ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua > (0,282 < 1,980) pada taraf signifikansi a = 0,005.

3. Terdapat perbedaan pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi

handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Padang Timurditinjau dari mata pencaharian orang tua > (2,393 > 3,141) pada taraf signifikansi a = 0,05. Dimana mata pencaharian orang tua di Kelurahan Cupak Tangah umumnya adalah pedagang, sedangkan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah adalah pegawai.

4. Terdapat perbedaan pola asuh orang tua dalam penggunaan alat komunikasi

handphone dan media internet berdasarkan karakteristik wilayah di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Padang Timur ditinjau dari pendapatan orang tua > (3,141 > 3,141) pada taraf signifikansi a = 0,05.Dimana pendapatan orang tua di Kelurahan Cupak Tangah adalah Rp 1.100.000,- sampai Rp 2.000.000,-sedangkan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah pendapatan orang tua

(7)

adalah Rp 3.100.000,- sampai Rp 4.000.000,-.

Saran

1. Diharapkan kepada orang tua di Kelurahan Cupak Tangah pada Kecamatan Pauh dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah pada Kecamatan Padang Timur untuk lebih meningkatkan lagi pengontrolan terhadap anak dalam penggunaan alat komunikasi handphone dan media internet.

2. Diharapkan kepada orang tua Kelurahan Cupak Tangah pada Kecamatan Pauh dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah pada Kecamatan Padang Timur untuk lebih selektif lagi dalam memberikan jenis

handphone kepada anak. Utamakan yang sesuai dengan umur dan kebutuhan anak.

3. Diharapkan kepada orang tua Kelurahan Cupak Tangah pada Kecamatan Pauh dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah pada Kecamatan Padang Timur untuk selalu memberikan pemahaman kepada anak tentang penggunaan media internet, mengingat besarnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh media internet. 4. Diharapkan kepada orang tua

Kelurahan Cupak Tangah pada Kecamatan Pauh dan Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah pada Kecamatan Padang Timur untuk lebih memahami dan mengerti tentang penggunaan handphone dan media internet.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2011. Padang Timur Dalam Angka. BPS Kota Padang.

BPS. 2012. Pauh Dalam Angka. BPS Kota Padang.

Bakaruddin. 2010. Dasar – Dasar Ilmu Geografi. UNP Press : Padang. Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. PT

Remaja Rosdakarya : Bandung. Handayani, Ratna Furi. 2013. Pengaruh Pola

Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Kenakalan Anak Di Kelurahan Gemah Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Semarang : IKIP PGRI SEMARANG. Hidayati, Awik. 2004. Pengaruh Tingkat

Pendidikan dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar. Sukoharjo. Pratiwi, Nine Is. 2013. Pola Asuh Anak Pada

Pernikahan Beda Agama. Depok : Universitas Gunadarma.

Melia, Rita. 2013. Studi Sosial Ekonomi Masyarakat Relokasi Pembangunan Waduk PLTA Koto Panjang Di Nagari Tanjung Pauh Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 Kota. Padang : STKIP PGRI PADANG.

Tomis, Sunarti. 2013. Faktor – Faktor

Penyebab Timbulnya Pola Asuh Otoriter Pada Anak Usia Dini Di

Playgroup Flamboyan Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.

Kusmira, Anita. 2011. Studi Komparasi Rumah Tangga Pengguna Gas dan Rumah Tangga Tidak Pengguna Gas Antara Kelurahan Banuaran dan Kelurahan Pampangan Di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang. Padang : UNP.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman baik penulis maupun pembaca secara sistematis mengenai topik yang diberikan, yaitu pengaruh kepuasan klub

Namun hasil dari pengujian ini tergantung dari jumlah wisata yang dimasukkan oleh pengguna, karena gen dari setiap kromosom merupakan representasi dari destinasi

Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru... Guru memeriksa eksperimen pemuaian gas yang

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

konsep adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan. Kondisi ekosistem sungai Padang Guci, Air Nelenagau, dan Air Nipis sebagai habitat ikan Sicyopterus

3 Adapun penafsiran yang dimaksud adalah adakah pengaruh model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap

Pada divisi pembatikan, diberikan usulan perbaikan yaitu kursi dengan tinggi yang dapat diatur ( adjustable ) sehingga kaki operator tidak tertekuk. Kursi tersebut

Keterbaruan pada penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pada pembelajaran berorientasi kewirausahan akan mengembangkan keterampilan berpikir kreatif, melalui