• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL AGUNG PRASETIO NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL AGUNG PRASETIO NPM :"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI GRUP MUSIK GURINDAM LAMO DALAM MELESTARIKAN

SENI TRADISI TARI BALANSE MADAM DAN MUSIK GAMAD DI KOTA

PADANG

1983-2013

JURNAL

Oleh :

AGUNG PRASETIO

NPM : 11020111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI

SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL

EKSISTENSI GRUP MUSIK GURINDAM LAMO DALAM MELESTARIKAN

SENI TRADISI TARI BALANSE MADAM DAN MUSIK GAMAD DI KOTA

PADANG (1983-2013)

Nama

: Agung Prasetio

NPM

: 11020111

Program Studi

: Pendidikan Sejarah

Institusi

: Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI

Sumatera Barat

Jurnal ini telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi, untuk diserahkan ke

Program Studi Pendidikan Sejarah

Padang, 3 Oktober 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I

Pembimbing II

(3)

EKSISTENSI GRUP MUSIK GURINDAM LAMO DALAM MELESTARIKAN

SENI TRADISI TARI BALANSE MADAM DAN MUSIK GAMAD DI KOTA

PADANG (1983-2013)

Agung Prasetio1 Dr. Nopriyasman, M. Hum 2

Livia Ersi, SS, M.Hum3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Email: Agunk.Prasetio17@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu, untuk mengetahui eksistensi grup musik Gurindam Lamo dalam melestarikan seni tradisi tari balanse madam dan musik gamad di Kota Padang dan faktor apa saja yang mempengaruhi berkembangnya grup musik Gurindam Lamo hingga dikenal oleh masyarakat Kota Padang hingga masyarakat diluar Kota Padang. Lokasi penelitian ini bertempat di Koto Kaciak Kelurahan Air Manis Kota Padang. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian sejarah: heuristik, kritik sumber, interpretasi data, historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan grup musik Gurindam Lamo mulai mengalami perkembangan dalam segi sarana dan prasarana. Grup musik Gurindam Lamo memilik peran dalam melestarikan seni tradisi musik gamad dan tari balanse madam. Grup musik Gurindam Lamo telah banyak tampil pada acara-acara festival yang diadakan oleh pemerintah Kota Padang hingga diluar Kota Padang. Upaya yang dilakukan oleh grup musik Gurindam Lamo agar tetap bertahan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik antara pengurus grup musik Gurindam Lamo dengan anggotanya, dan menjalin mitra seni dengan institusi pemerintah. Grup musik Gurindam Lamo dalam melestarikan tari balanse madam dan musik gamad sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya di Kota Padang saja melestarikan kesenian tari balanse madam dan musik gamad tetapi juga sampai ke luar Kota Padang. Penampilan grup musik Gurindam Lamo juga pernah ditampilkan pada acara Pekan Budaya Nusantara yang digelar di Mataram bersama mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.

Keywords: eksistensi, grup musik, kesenian.

1

Mahasiswa Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

(4)

I. PENDAHULUAN

Tari Balanse Madam merupakan tari tradisional yang dimiliki masyarakat Nias yang berada di daerah Seberang Palinggam dan menjadi warisan budaya masyarakat Nias yang ada di Kota Padang. Kehadiran tari Balanse Madam tidak terlepas dari kedatangan Bangsa Portugis ke pesisir barat pantai pulau Sumatera pada abad ke enam belas dengan misi melakukan perdagangan.4

Tarian Balanse Madam, semacam tarian yang menggunakan sapu tangan yang digunakan untuk mengiringi musik Gamat. Meskipun tarian yang biasa mengiringi musik Gamat menggunakan selendang, tetapi gerak tangannya selalu sama dengan gerak tangan pada Balanse Madam yang menggunakan sapu tangan. Penggunaan selendang hanyalah merupakan adaptasi dari penggunaan sapu tangan pada tarian Balanse Madam.

Musik Gamad dan tari Balanse Madam merupakan hasil akulturasi yang asal muasalnya dari kesenian Eropa. Meskipun demikian, musik Gamad dan tarian Balanse Madam dikenal sebagai tradisi Kota Padang, meskipun bukan tradisi asli Minangkabau. Berdasarkan sejarah, bukan orang Minang (melayu) saja yang meramu kesenian ini, melainkan seluruh suku yang tinggal di pinggiran pantai Kota Padang diantaranya, suku Tionghoa, India, dan Nias.5

Dewasa ini masyarakat kota Padang sendiri lebih suka menerima pembaharuan dari pada melestarikan budaya mereka sendiri, seperti musik Gamad dan tari Balanse Madam, hanya sedikit dari masyarakat kota Padang yang masih menyukai dan melestarikannya, karena sudah dianggap ketinggalan zaman dan membosankan. Padahal musik Gamad dan tari Balanse Madam sendiri merupakan salah satu kesenian yang menjadi ciri khas kota Padang.6

Kota Padang sendiri ada satu sanggar yang masih melestarikan dan membudayakan musik Gamad dan tarian Balanse Madam. Sanggar yang didirikan oleh Tawanto dengan nama Grup Musik Gurindam Lamo. Alasan Tawanto mendirikan Grup Musik ini yaitu atas kecintaan Tawanto akan dua kesenian ini. Kesenian ini digeluti Tawanto saat dia masih kanak-kanak. Musik Gamad sendiri dipelajari Tawanto dari pamannya Lulu Waruwu, sedangkan tari Balanse Madam diajarkan oleh Sarudin Sarif.

4

Zulfa, (2015) “Antara Budaya Dan Penjajahan (Studi Kasus Balanse Madam Tradisi Masyarakat Kota Padang Dalam Tinjauan Historis)”.Prosiding Seminar Nasional 70 Tahun Indonesia Merdeka: Kebangkitan Indonesia Dan Perkembangan Nasionalisme Di Dunia Melayu. Padang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Hal 125.

5

Zulfa, op.cit. Hlm 125

6 Yusriwal, op.cit. Hlm 2

Kecintaan Tawanto terhadap musik Gamad dan tari Balanse Madam inilah yang mendorong Tawanto untuk mendirikan Grup Musik Gurindam Lamo pada tahun 1983. Tawanto mendirikan grup musik Gurindam Lamo agar ia dapat melestarikan musik gamad dan tari balanse madam. Awal pendirian grup musik Gurindam Lamo Tawanto sering mengikuti festival-festival yang diadakan oleh pemerintah Kota Padang. Tahun 1985 grup musik Gurindam Lamo pernah menjadi juara 1 lomba gamad se-Kodya Padang. Tahun 1990 grup musik Gurindam Lamo juga pernah menjadi musik pengiring pada pemilihan Bintang Televisi Nasiaonal Tingkat Sumatera Barat.

Grup Musik Gurindam Lamo berdiri dibawah naungan Himpunan Keluarga Gamad Padang (HIKAGAPA) yang didirikan Tawanto pada tahun 1997.

Alat musik yang digunakan oleh Grup Musik Gurindam Lamo dalam mempertunjukan tari Balanse Madam masih menggunakan alat musik aslinya seperti, streng bass yang dipegang oleh M Said, tambur yang dipegang oleh Buyung, biola yang dipegang oleh Bactiar, akordion yang dipegang oleh Alwi, dan gendang yang dipegang oleh Marawi.

Sanggar yang didirikan oleh Tawanto sendiri telah berhasil menoreh prestasi diantaranya, juara I lomba Grup Gamad Se-Kota Padang yang diadakan pada tanggal 6-7 Oktober 1985 yang diadakan di Taman Budaya Kota Padang,7 dan juga pernah menjadi musik pengiring pada pemilihan Bintang Televisi Nasional Tingkat Sumatera Barat tahun 1990.8Tahun 1985-1995 grup musik Gurindam lamo bergabung dengan RRI untuk mengisi acara di RRI untuk mengisi acara dua kali dalam seminggu. Tahun 1995 grup musik Gurindam Lamo mulai tampil untuk mengisi acara di TVRI biasanya dilakukan satu kali dalam seminggu yaitu setiap Kamis malam.

Grup Musik Gurindam Lamo sempat vakum dari tahun 2005 sampai tahun 2009. Maksud vakum disini bukan mati tetapi tidak mengikuti acara festival-festival budaya yang diadakan oleh pemerintah kota Padang, namun latihan didalam sanggar masih tetap dilakukan meski tidak begitu sering. Penyebab lain terhentinya kegiatan yang dilakukan di dalam Grup Musik Gurindam Lamo

7

Piagam Penghargaan Grup Gamad Gurindam Lamo, Juara Harapan I, Lomba Grup Gamad Se-Kodya Padang 6-7 Oktober 1985 Di Taman Budaya

8 Piagam RRI Kepada Grup Musik Gurindam

Lamo Sebagai Musik Pengiring Pada Pemilihan Bintang Radio Televisi Nasional Tingkat Sumatra Barat Tahun 1990

(5)

dikarenakan banyak dari pemusik dari Grup Musik Gurindam Lamo yang sudah meninggal.9

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini layak untuk diteliti karena tari Balanse Madam dan musik Gamat ini sudah jarang sekali terdengar oleh masyarakat Kota Padang, oleh sebab itu penelitian ini diberi judul “Eksistensi

Grup Musik Gurindam Lamo Dalam Melestarikan Seni Tradisi Tari Balanse Madam dan Musik Gamad di Kota Padang(1983-2013)” II. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah, yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara kritis peninggalan dan rekaman masa lalu dan merekontruksi kehidupan sosial masa lampau.10 Metode ini terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, historiografi.11 Heuristik merupakan tahap pertama yang dilakukan oleh seorang peneliti. Pada tahap ini yang dilakukan adalah pengumpulan data dan mencari sumber yang berkaitan dengan penelitian ini. Baik sumber primer ataupun sekunder. Data primer (primary sources) yaitu, data yang diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara mendalam dengan Tawanto selaku pemilik sanggar, Usman jaya selaku mantan penyanyi Gamad Grup Musik Gurindam Lamo, dan Salmi Endriani selaku anggota dari Grup Musik Gurindam Lamo, diskusi terfokus pada Pimpinan Grup Musik Gurindam Lamo yaitu Tawanto Lawolo, sedangkan data sekunder (secondary sources) yaitu data yang di dapat dari sumber literatur. Sumber data sekunder disampaikan orang yang menyaksikan atau partisipan suatu peristiwa sejarah.12

Mengumpulkan sumber dilakukan dengan studi kepustakaan dan dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan ini diantaranya, Kepustakaan STKIP PGRI Sumbar, ruang baca Prodi Sejarah, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Pustaka Daerah Umum Sumatra Barat, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kota Padang, Arsip Grup Musik Gurindam Lamo, dan arsip pengajuan bantuan kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan jalan wawancara. Wawancara ini dilakukan antara lain dengan pemilik Grup Musik Gurindam Lamo.

9 Wawancara dengan Usman Jaya sebagai

mantan pemusik Gurindam Lamo Di Padang (3 Maret 2016)

10

Louis Gosehalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta : Universitas Indonesia press, 1985), Hal 56

11 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu

Sejarah,(Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, 1999), Hal 89

12 Daliman A, Metode Penulisan Sejarah,

(Yogyakarta : Ombak, 2002), hal 52

Kritik sumber terhadap data yang di peroleh dapat di lakukan secara interen dan eksteren. Kritik sumber bertujuan untuk memastikan kebenaran dan mencari keaslian sumber. Kritik tersebut berupa kritik eksteren dan kritik interen. Kritik interen dilakukan untuk mendapatkan kredibilitas sedangkan kritik eksteren dilakukan untuk mendapatkan otentitas.

Interpretasi yaitu tahap data yang diperoleh dari lapangan wawancara dan data sekunder serta dari studi kepustakaan yang telah melalui tahap kritikan kemudian dilakukan analisis dan di interpretasikan dengan cara menghubungkan fakta-fakta yang diteliti sehingga terdapat fakta-fakta yang siap disajikan.

Tahap yang terakir yaitu Historiografi atau penulisan sejarah. Pada tahap ini didalam penulisan laporan penelitian merupakan bagian dari langkah-langkah metode sejarah, hal ini disebabkandialam sistematis penulisan dan Bahasa Sejarah membutuhkan teknis yang lebih spesifik, disamping tetap memperhatikan kaidah-kaidah penulisan ilmiah pada umumnya. Dalam sebuah pengolahan data belum bisa disebut sebuah penelitian yang harus ditulis berupa naskah tulisan.13

III. HASIL PENELITIAN

a. Perkembangan Sarana Dan Prasarana Grup Musik Gurindam Lamo (1983-2013)

Berjalannya suatu proses pelatihan di dalam sanggar pasti ditunjang oleh sarana dan prasarana, Grup Musik Gurindam Lamo memiliki sarana alat-alat musik, pakaian, dan soundsystem. Tawanto selaku pemilik grup musik Gurindam Lamo pada awal pendiriannya tahun 1983.

Grup musik Gurindam Lamo sempat mengalami vakum selama lebih kurang 5 tahun, dari tahun 2005 hingga tahun 2009. Vakum disini maksudnya ialah grup musik Gurindam Lamo tidak mengikuti acara-acara festival budaya yang diadakan oleh pemerintah Kota Padang. Penyebab dari vakumnya grup musik Gurindam Lamo disebabkan karena adanya beberapa orang pemusik yang meninggal dunia dan sulit dicarikan penggantinya.

Kebutuhan pelatihan dalam Grup Musik Gurindam Lamo terdapat beberapa alat musik yang dibantu oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kota Padang seperti gitar, drum, keyboard, dan gitar bass. Selain dari alat musik BPNB juga juga membantu Grup Musik Gurindam Lamo dalam penyedian alat pengeras suara atau soundsystem hingga genset.

13 Mestika Zed, Metodologi Sejarah, (Padang:

(6)

Tabel 1 Alat-Alat Musik Grup Musik Gurindam Lamo Tahun 2013

No Jenis alat musik Jumlah

1 Drum set 1 2 Gitar 2 3 Bass 1 4 Akordeon 1 5 Sexsofon 1 6 Biola 3

Sumber : Arsip Grup Musik Gurindam Lamo Alat-alat musik dan perlengkapan kostum yang dimiliki oleh grup musik Gurindam Lamo merupakan bantuan dari BPNB Kota Padang.

Pemeliharaan dan pembelian perlengkapan kostum penampilan disiapkan oleh Salmi.

Tabel 2 Kostum Penampilan Grup Musik Gurindam Lamo tahun 2013

No Nama kostum Jumlah

1 Baju penari wanita 8

2 Baju penari pria 8

3 Peci 8

4 Selendang 8

Sumber : Arsip Grup Musik Gurindam Lamo Tahun 2013 Tawanto selaku pemilik grup musik Gurindam Lamo mengganti nama grup musik Gurindam Lamo dengan nama Sanggar Kutril Balanse Madam. Alasan Tawanto mengganti nama grup musik Gurindam Lamo dengan Sanggar Kutril Balanse madam. Tujuan penggantian nama sanggar ini bertujuan agar dapat memasyarakatkan seni tari balanse madam dan musik gamad, melakukan pelatihan-pelatihan terutama pada generasi muda serta dapat meningkatkan perekonomian para pelaku seni tari balanse madam dan musik gamad.

b. Pelatihan Dan Penampilan Grup Musik Gurindam Lamo

Grup Musik Gurindam Lamo memiliki dua jenis kesenian Minangkabau yang dapat dipelajari, yaitu musik gamad dan tari Balanse Madam. Pelatihan didalam grup musik gurindam lamo biasanya dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni setiap malam Selasa dan malam Kamis, namun jika untuk melakukan pertunjukan latihan dapat dilakukan hingga empat kali dalam seminggu.

1. Pelatihan Tari Balanse Madam

Proses pelatihan dari tari Balanse Madam bagi yang baru bergabung biasanya diajarkan gerakan-gerakan dasar dari tari Balanse Madam. Anggota yang baru bergabung biasa di ajarkan langsung

oleh Tawanto selaku pemilik Grup Musik Gurindam Lamo.

Tari Balanse madam biasanya ditampilkan oleh masyarakan Nias untuk beberapa hal seperti, upacara adat, hajatan pesta perkawinan, maupun acara-acara adat lainya.14

Tari balanse madam terdiri dari berbagai bentuk gerak, yaitu perpaduan gerak Melayu dan Minangkabau serta gerak tari tradisional dari pulau Nias, seperti Maena15dan Hiwo16. Tari balanse madam memiliki emapt gerak dasar sewai, salam, step, dan lenggang.

Tari balanse madam ada beberapa aba-aba yang diperintahkan oleh komander dalam setiap pertunjukan. Aba-aba dalam gerakan tari balanse madam seperti berikut: oplas kare, kumplima, returne, balanse madam, balanse agus, inggirlang, turdiman, sina kaflir, alfangkat ingkuadis, burne, saidina adinda madam, intuimar, saidina aglis, amplang plas.17

Pelatihan tari balanse madam diajarkan langsung oleh Tawanto dan dibantu oleh Syahrudin Syarif dalam mengajarkan gerak-gerak dasar.

Gambar 1

Pelatihan tari balanse madam (2015) Sumber: dokumentasi pribadi

Pelatihan dalam tari balanse madam dilakukan sekali dalam seminggu yang dilaksanakan setiap malam Kamis dari jam 19.00 sampai jam 22.00. setiap akan melakukan pelatihan , anggota grup musik Gurindam Lamo bersama-sama

14 Wawancara dengan Tawanto sebagai

pemilik sanggar Grup Musik Gurindam Lamo di Padang (3Maret 2016)

15 Maena merupakan salah satu kesenian

masyarakat Nias di Kota Padang yang bersasal dari pulau Nias. Kesenian ini merupakan tari-tarian yang diiringi oleh nyayian yang dinyanyikan juga oleh penari. Para penari terdiri dari peanri laki-laki dan perempuan dengan gerakan yang

mencerminkan kegembiraan.

16 Hiwo merupakan kesenian hiburan dan

biasanya dilakukan pada acara-acara pesta perkawinan. Kesenian ini dilakukan oleh beberapa orang penari laki-laki dengan saling berpegangan tangan namun tidak melingkar.

(7)

mengeluarkan alat-alat musik dari tempat penyimpanan yang memakan waktu paling lama 30 menit.

Tari Balanse Madam biasanya diawali dengan penghormatan si penari laki-laki dengan gerak pencak kepada tetua adat. Penari juga diharuskan untuk meminta izin kepada istri masing-masing untuk menari, setalah mendapatkan izin barulah tarian ini dapat dimulai setelah si penari laki-laki mendapatkan izin dari tetua adat untuk mengajak si penari wanita yang berstatus istri orang lain. Kepala adat kemudian menyerahkan si penari tersebut kepada seorang komander yang bertugas untuk memimpin tari.

Gambar 2

Penampilan Grup Musik Gurindam Lamo diacara festival Minangkabau tahun 1985 Sumber : Dokumentasi Grup Musik Gurindam

Lamo

Musik dari tari Balanse Madam biasanya diringi oleh orkes musik Gamad. Musik gamad merupakan kesenian yang muncul bersamaan dengan tari Balanse Madam yang dimiliki oleh masyarakat Nias yang ada di Seberang Palinggam Kota Padang.

Pelatihan yang dilakukan dalam Grup Musik Gurindam Lamo biasanya rutin dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni setiap malam selasa dan malam kamis.

Gambar 3

Penampilan Tari Balanse Madam di BPNB Kota Padang Tahun 2013

Sumber : Dokumentasi Grup Musik Gurindam Lamo

2. Musik Gamad

Gamad merupakan bentuk musik yang terdiri dari gabungan vokal dan instrument, alat musik yang digunakan antara lain seperti, biola, akordeon, gitar, gendang, dan bas sebagai instrumennya. Alat musik biola, akordeon, dan gitar merupakan alat musik barat yang dibawa oleh Portugis.18

Peran vokal dalam musik ini sebagai pembawa lagu yang liriknya berupa pantun-pantun Minangkabau bersifat kiasan. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa keberadaan musik Gamad di kota Padang adalah sebuah bentuk akulturasi antara budaya pribumi dan budaya barat yakni Portugis dengan Minangkabau, dan Melayu19

Penyajian dari musik Gamad sendiri biasanya selalu dibuka dengan lagu kaparinyo kemudian diikuti oleh lagu-lagu nasib dan lagu duo. Lirik lagu dalam musik Gamad sendiri menggunakan pola berbalas pantun, seperti kesenian yang dimiliki oleh puak Melayu.20 Seperti lirik lagu dalam musik Gamad kaparinyo berikut ini:

“kaparinyo lagu rang Padang Lagu rang Padang

Ambiak salendang baok manari Ambiak salendang baok manari Ulasan nyao nan lah datang Yo nan lah datang

Untuak pambujuak badan diri Untuk pambujuak badan diri”21

Penyanyi dalam musik Gamad selalu terdiri dari dua orang baik itu pria maupun wanita, karena dalam musik Gamad kedua penyanyi harus saling berbalas pantun. Acara-acara yang pernah diikut sertakan oleh Grup Musik Gurindam Lamo diantaranya;

Tabel 3 Penampilan Grup Musik Gurindam Lamo 1983-2013

No Tempat Acara Tahun

1 Bukit Tinggi Festival Padati 1994

2 Solok Pekan Budaya 1996

3 Padang Festival Minangkabau

1985

4 Batu Sangkar Pekan Budaya 1999

5 BPNB Kota Padang Baretong Dihari Tarang 2013 6 Wisma Prayoga Kota Undangan Penampilan 2010

18 Rizaldi, “Musik Gamad di Kotamadya

Padang: Sebuah Bentuk Akulturasi Antara Budaya Pribumi dan Budaya Barat”, Tesis, Yogyakarta: Pasca Sarjana UGM, 1994. Hlm 50

19 Yusriwal, op.cit. Hal 4 20 Rizaldi, op.cit. Hlm 53

21 Yurnaldi, “Gamaik, Musik Akulturasi”,

(8)

Padang

7 Axana Hotel Hari Sanitasi 2012

8 Mataram Pegelaran Seni dan Budaya

Nusantara

2012

Sumber : Arsip Grup Musik Gurindam Lamo

c. Grup Musik Gurindam Lamo Menjalin Mitra Seni Dalam Pelatuhan dan Penampilan Tari Balans Madam dan Musik Gamad di Sumtera Barat (1985-2013

Grup Musik Gurindam Lamo pada awal pendiriannya hanya merupakan sebuah sanggar kecil yang anggotanya hanya diisi oleh keluarga Tawanto dan kawan-kawannya sendiri. Grup Musik Gurindam Lamo mulai dikenal masyarakat karena sering tampil pada acara-acara festival yang diadakan oleh pemerintah kota Padang.

1. Menjalin Kerja Sama Dengan RRI (1985-1995)

Tahun 1985 Grup Musik Guridam Lamo pernah menjalin kerja sama dengan dengan Radio Republik Indonesia (RRI) dalam penampilan musik Gamad dan juga sebagai musik pengiring acara yang di adakan oleh RRI.22 Grup Musik Gurindam Lamo bisa menjalin kerjasama dengan RRI tak lepas dari upaya Tawanto selaku pemilik sanggar untuk dapat melestarikan musik Gamad.

2. Menjalin Kerjasama Dengan TVRI (1996-2000)

Grup Musik Gurindam Lamo menjalin kerja sama dengan TVRI berawal dari orang-orang dari TVRI yang sering melihat penampilan Grup Musik Gurindam Lamo tampil pada acara-acara festival yang diadakan oleh pemerintah Kota Padang.

Grup Musik Gurindam Lamo juga pernah menjalin hubungan mitra seni dengan TVRI pada tahun 1996. Grup Musik Gurindam Lamo menjalin kerjasama dalam penampilan musik Gamad dan tari Balanse Madam hanya lebih kurang tiga tahun dari tahun 1996-2000. Penampilan Grup Musik Gurindam Lamo hanya dilakukan satu kali dalam seminggu.23

3. Mejalin Kerja Sama denga Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang (2012) Hubungan kerjasama antara Grup Musik Gurindam Lamo dengan ISI berawal dari seorang dosen ISI Susasrita Loravianti, S.Sn, M.Sn yang melakukan penelitian untuk memperoleh gelar S3 yang melakukan penelitian tentang tari Balanse Madam, Tawanto merupakan salah satu narasumber Lora dalam penelitiannya.

22 Wawancara dengan Tawanto sebagai

pemilik sanggar Grup Musik Gurindam Lamo di Padang (27 Agustus 2015)

23

Wawancara denganTawanto sebagai pemilik sanggar Grup Musik Gurindam Lamo di Padang (3Maret 2016)

Tanggal 20 mei tahun 2011 Tawanto diminta oleh Lora untuk melakukan pelatihan dan pembinaan ke Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.24 Tawanto memberikan pelatihan di ISI Padang Panjang selama tiga bulan. Tahun 2012 Tawanto diundang oleh Dekan ISI Padang Panjang untuk menghadiri penampilan tari balanse madam yang digarap oleh Lora.

Namun, dalam tarian Balanse Madam Rang Mudo masih terdapat gerakan-gerakan asli tari Balanse Madam dan juga kepalai oleh seorang komander, karena setiap gerakan yang akan ditarikan oleh si penari selalu dimulai dengan aba-aba dari komander.

Gambar 4

Penampilan Tawanto bersama mahasiswa ISI Padang Panjang tahun 2012

Sumber: dokumentasi grup musik Gurindam Lamo

Gambar 5

Penampilan Balanse Madam Rang Mudo di ISI Padang Panjang tahun 2012

Sumber: dokumentasi grup musik Gurindam Lamo 4. Menjalin Kerjasama Dengan Sushi FM

Pada tahun 2013 lalu Grup Musik Gurindam Lamo juga pernah melakukan kerja sama dengan Sushi FM melalui program Balanse, hal ini dilakukan guna untuk menghidupkan dan melestarikan kembali kesenian musik Gamad yang dianggap tidak terlihat tenar lagi. Penampilan Grup Musik Gurindam Lamo yang dilakukan di Gazebo Sushi FM, GOR Agus Salim, Padang. Penampilan

24

Surat pernyataan kesediaan bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang

(9)

musik Gamad dari Grup Musik Gurindam Lamo dipimpin oleh Dahlil.

HIKAGAPA merupakan himpunan para pencinta musik Gamad yang ada di Padang. Himpunan ini diidrikan oleh Tawanto pada tahun 1997, hal ini dilakukan oleh Tawanto untuk pelestarian musik Gamad itu sendiri. Tawanto menyadari bahwa yang merupakan kesenian khas Padang harus tetap ada sebagai identitass kebudayaan Kota Padang.25

Tawanto mengakui masih banyak terdapat kekurangan dalam melestarikan kesenian ini seperti, masih kurangnya tempat latihan khusus untuk melakukan latihan tari Balanse Madam. Selama ini latihan hanya dilakukan dengan kondisi yang sangat sederhana, hanya dilakukan dipekarangan rumah milik Tawanto.26

IV. KESIMPULAN a. Kesimpulan

Latar belakang berdirinya Grup Musik Gurindam Lamo atas ide Tawanto yang melihat kehadiran kesenian musik Gamad dan tari Balanse Madam sudah sangat jarang ditemui. Guna untuk melestarikan dan mempertahankan kedua kesenian ini Tawanto mendirikan Grup Musik Gurindam Lamo. Hal lain yang mendorong Tawanto dalam melestarikan kedua kesenian ini dikarenakan musik Gamad dan tari Balanse Madam ini telah digeluti Tawanto semenjak masih kanak-kanak. Musik Gamad dan tari Balanse Madam dipelajari Tawanto dari beberapa guru seperti pamannya Lulu Waruwu yang mengajarkannya bernyanyi Gamad dan bermain biola. Begitu juga dengan Sarudin Sarif yang mengajarkan Tawanto gerakan tari Balanse Madam.

Kepengurusan grup musik Gurindam Lamo pada pendiriannya dipegang oleh Tawanto selaku pemilik dari grup musik ini. Kepengurusan ini berlaku hingga tahun 2000. Meskipun kepengurusan dipegang oleh Tawanto, bukan berarti orang yang terlibat dalam grup musik ini tidak ikut berperan dalam membantu Tawanto dalam mengurus grup musik ini. Tawanto dibantu oleh Salmi Endriani yang merupakan istri dari Tawanto. Salmi biasanya hanya membantu dalam hal perlengkapan dan tata rias penari. Tahun 2000 barulah kepengurusan dalam grup musik Gurindam Lamo dibentuk. Tawanto merasa perlu membentuk kepengurusan agar dapat membantu Tawanto dalam mengelola grup musik Gurindam Lamo. Susunan dalam kepengurusan grup musik Gurindam Lamo hanya dipegang oleh anggota keluarga Tawanto sendiri. Hal ini dilakukan

25 Wawancara dengan Tawanto sebagai

pemilik sanggar Grup Musik Gurindam Lamo di Padang (3Maret 2016)

26 Wawancara dengan Tawanto sebagai

pemilik sanggar Grup Musik Gurindam Lamo di Padang (3Maret 2016

)

Tawanto agar tidak terjadi konflik internal yang dapat merugikan grup musik Gurindam Lamo.

Perkembangan Grup Musik Gurindam Lamo dalam melestarikan musik gamad dan tari balanse madam tidak hanya dikenal di Kota Padang saja, grup musik Gurindam Lamo juga telah dikenal hingga diluar Kota Padang. Upaya-upaya yang dilakukan grup musik Gurindam Lamo dalam melestarikan musik gamad dan tari balanse madam antara lain dengan mengikuti acara-acara festival yang diadakan oleh pemerintah Kota Padang dan acara-acara pesta pernikahan. Hal ini dilakukan grup musik Gurindam Lamo agar dapat mengenalkan kedua kesenian ini kepada masyarakat. Penampilan grup musik Gurindam Lamo pernah ditampilkan pada acara Pekan Budaya Nusantara yang digelar di Mataram bersama mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.

b. Saran

Perkembangan yang dialami oleh Grup Musik Gurindam Lamo tidak terlepas dari usaha Tawanto dan pengurus grup musik Gurindam Lamo serta peran masyarakat dan pemerintah kepada Grup Musik Gurindam Lamo. Telah banyak usaha yang dilakukan grup musik Gurindam lamo agar dapat bertahan sebagai suatu grup. Selain melakukan penampilan grup musik Gurindam Lamo juga menjalin kerjasama dalam ha penampilan maupun pelatihan. Banyak kemungkinan yang dapat mengancam dari keeksisan Grup Musik Gurindam Lamo maka dari setiap anggota sanggar diharapkan bisa selalu menjaga kerja sama dan saling menjaga kepercayaan satu sama lain, dengan demikian diharapkan untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian musik Gamad dan tari Balanse madam dengan harapan seperti:

1. Diharapkan kepada Grup Musik Gurindam Lamo untuk terus mengembangkan dan melestarikan kesenian Gamad dan tari Balanse Madam.

2. Diharapkan agar generasi muda lebih mencintai dan melestarikan kesenian yang dimiliki oleh Minangkabau sendiri debandingkan dengan kebudayaan asing yang dapat merusak budaya asli kita. 3. Tetap menjaga keharmonisan dalam

berorganisasi dan kembangkan terus kesenian tradisional Minangkabau secara profesional.

V. DAFTAR PUSTAKA

Daliman A. 2002. “Metode Penulisan Sejarah”. Yogyakarta : Ombak.

Depdikbud. 1989. “KamusBesar Bahasa Indonesia”. Jakarta : BalaiPustaka

Indrayuda. 2008. “tari balanse madam pada masyarakat nias sebuah perspektif etnologi” Padang: UNP Press.

(10)

Kuntowijoyo.1994. “Metodologi Sejarah”. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Laporan Penelitian. 1996. “Konteks Sosial Kesenian Gamat”. Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Penelitian, Universitas Andalas

Louis , Gosehalk. 1985 . “Mengerti Sejarah”. Jakarta : Universitas Indonesia press.

Mestika Zed. 1999. “Metodologi Sejarah”. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.

Rizaldi (1994), “Musik Gamad Di Kotamadya Padang: Sebuah Akulturasi Antara Budaya Pribumi Dan Budaya Barat”, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Supardan Dadang. 2008. “Pengantar Ilmu Sosial”. Jakarta : PT Bumi Aksara

Zulfa. 2015. “Antara Budaya Dan Penjajahan (Studi Kasus Balanse Madam Tradisi Masyarakat Kota Padang Dalam Tinjauan Historis)”. Prosiding Seminar Nasional 70 Tahun Indonesia Merdeka: Kebangkitan Indonesia Dan Perkembangan Nasionalisme Di Dunia Melayu. Padang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Gambar

Tabel 2 Kostum Penampilan Grup Musik  Gurindam Lamo tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan diatas bahwa petani di Desa Laantula Jaya memiliki lahan pertanian yang luas, namun petani masih kurangnya pemahaman dalam pemanfaatan lahan,

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Partisipasi

Secara administratif wilayah di Kampung Resonegaran RW XII Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri

Setelah mengerti begitu pentingnya kegunaan dan peranan ketel uap yang berfungsi menghasilkan uap yang akan digunakan untuk proses pengeringan dan pengkanjian kain,

Mesin pemanen udang yang dirancang merupakan inovasi yang akan menggantikan sistem pemanenan yang telah ada. Konstruksi pemisah pada mesin pemanen udang merupakan bagian dari

[r]

The aim of the research was to improve students‟ speaking competence in English teaching and learning process through script play. The research used Classroom

(1) Anggota Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, dan karyawan BUMN dilarang untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima baik langsung ataupun tidak langsung