• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKUATAN TEORI SISTEM DUNIA SKALA GLOBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEKUATAN TEORI SISTEM DUNIA SKALA GLOBAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEKUATAN TEORI SISTEM DUNIA SKALA GLOBAL

Berbeda dengan aliran teori pembangunan yang lain, teori sistem dunia secara sungguh-sungguh menyatakan, bahwa unit analisa yang berlaku untuk ilmu sosial adalah sistem dunia itu sendiri. Dengan kata lain, persfektif sistem dunia lebih memberikan perhatiannya untuk menguji dinamika global dunia diluar bata wilayah keanekaragaman. Dalam upayanya untuk menguji ulang dinamika global dunia, persfektif ini memakai perangkat metode penelitian yang khas, yang digunakan untuk mengamati irama siklus jangka panjang. Untuk melaksanakannya dan untuk mencapai hasil pengamatan yang cermat dari dinamika jangka panjang sistem-ekonomi kapitalis dunia, persfektif ini menuntut disediakannya suatu perangkat data baru. Jika pada bagian terdahulu telah ditunjukan bagaimana bangun teori baru ini diterjemahkan dalam hasil karya penelitian, begian berikut ini hendak mencoba memberikan catatan khusu tentang kekuatan teori baru ini.

Agenda Penelitian

Teori sistem dunia telah membimbing para peneliti untuk menguji dinamika global dunia. Dalam hal ini, seperti terlihat dalam hasil penelitiannya yang telah disampaikan dalam bab ini, Wallerstein tertarik untuk menguji bagaimana masa surut sistem ekonomi kapitalis dunia yang terjadi pada abad ke-17 bertanggung jawab terhadap tumbuh dan berkembangnya tiga wilayah politik ekonomi dunia, sentral, semi-pinggiran, dan pinggiran. Bergesen dan Schoenberg hendak mengamati bagaimana karakteristik sistem ekonomi dunia yang tercermin dalam penyebaran dan atau pemusatan kekuasaan di wilayah sentralnya mempengaruhi timbulnya akibat yang sistemik dari kolonialisme dan dekolonisasi di wilayah negara pinggiran. Tidak berlebihan jika sekiranya dikatakan bahwa pernyataan peneliti yang demikian ini jarang diajukan oleh teori medernisasi dan dependensi.

(2)

Metode Penelitian

Dalam setiap hasil penelitian teori sistem dunia telah dan akan selalu menggunakan pendekatan analisis sejarah jangka panjang. Teori tidak mengamati gejalah sosial untuk jangka waktu satu atau dua decade, tetapi lebih memberkan keseluruhan perhatiannya untuk mengamati dan menganalisa kecenderungan putaran dan irama siklus jangka panjang bola dunia yang biasanya berlangsung lebih dari 1 abad. Sebagai contoh dapat disebut hasil karya Wallstein dalam bab ini menguji putaran masa surut sistem dunia dari tahun 1450 sampai dengan 1750. Demikian halnya Bergessen dan Schoenberg. Mereka tidak hanya menguji tiga macam gelombang panjang kolonialisme tersebut, yang berkemungkinan untuk memiliki efek perusak yang lebih kecil dan berjangka lebih pendek.

Perangkat Data

Perangkat data ilmu social ini sekarang tersedia, yang biasanya dikumpulkan dan disusun pada tingkat nasional, tidak cukup memadai dan bermanfaat untuk menjawab agenda penelitian yang telah dan akan dirumuskan oleh para peneliti yang mengikuti teori sistem dunia. Oleh karena itu tidak heran jika sekarang ini terdengar dan terjadi permintaan kalau bukan tuntutan, untuk penyediaan data baru yang berskala global, setingkat dunia. Hasil karya Henige telah cukup banyak membantu memberikan informasi yang diperlukan oleh bergesen dan schoenberg untuk menguji gelombang panjang kolonialisme, karena data yang dikumpulkan oleh Henige mencakup daftar dan jumlah Negara jajahan yang didirikan dan berakhir setiap tahunnya dari tahun 1415 sampai dengan tahun 1969. Namun demikian hanya sedikit data mauoun hasil penelitian yang pernah dilakukan memiliki karakteristik seperti yang dimiliki oleh peneliti Henige. Untuk tidak mengatakan bahwa itu terjadi sebagian karna adanya variable kebetulan

Secara rigkas teori sistem dunia telah memberikan sumbangan yang berarti untuk memulai merumuskan agenda penelitian yang hamper sama sekali baru yakni untuk menguji gerak putar sistem dunia. Teori ini juga telah memberikan sumbangannya pada ketugasannya untuk selalu mengamati perkembangan jangka panjang dari setiap gejala social yang global. Namun demikian, seperti akan dibahas berikut ini teori ini dapat begitu saja untuk tidak menerima kritik

(3)

Kritik Terhadap Teori Sistem Dunia

Sejak pertengahan tahun 1970-an para pengkritik telah menuduh bahwa prespektif sistem dunia telah menyajikan gemerlapnya konsep sistem dunia, seakan akan mwerupakan sesuatu yang sangat rill dan materil semnetara disisi lain prespektif ini telah hamper secara sempurna meninggalkan spesifikasi sejarah perkembangan pada tingkat naasional. Disamping itu para pengkritik ini juga menuduh bahwa prespektif sistem dunia terlalu condong untuk menguunggulkan analisa stratifikasi, sementara itu disisi lain prespektif ini telah meninggalkan analisa kelas bagian berikut ini hendak membahas dua macam kritik utama tersebut, dan hamper sepenuhnya mengambil masukan dari kritik Zactlin yang sangat tajam dan keras.

Wujud Konsep Sistem Dunia

Konsep sistem dunia hanya merupakan konsep yang membantu para peneliti untuk menguji dinamika global dunia. Jika demikian halnuya, maka ketika konsep itu dipaksakan untuk seakan akan atau bahkan sesungguhnya mewujud dalam bentuk materilnya yang terjadi kemudian justru konsep sistem dunia itu tidak lagi produktif jika demikian maka tidak lebih bahwa konsep sistem dunia justru akan menggangu peneliti dalam merumuskan pertanyaan dalam penelitiannya.

Dalam hal ini Zeitlin menegaskan bahwa Wallerstein telah member wujud apa yang disebut sistem ekonomi kapitalis dunia dan telah membalik proses sejarah yang rill, yang didalam kandungannya hubungan global ini sesungguhnya tercipta.sistem ekonomi dunia sepertinya telah membebani tugas ekonomi tertentu pada dirinya sendiri dan pada bagian bagian wilayahnya, dan kemudian bagian wilayah wilayah ini terlihat memiliki berbagai mode produksi yang berbeda satu sama lain, dan demikian seterusnya. Apa yang sesungguhnya terjadi disini justru, teot=ri yang seakan bebas ruang dan waktu Ini tealh diberi satu ujud dan wajah kehiduopan atas dirinya sendir, dan kemudian mampu memaksa agar segala realitas social dapat dipahami oleh bangun teorinya. Jiak demikian halnya, maka kini kategori teoritis yang telah disusun dan dimiliki akan selalu memaksa realitas

(4)

social untuk selalu sesuai atau tunduk dengan tesis yang sebelumnya tealh dibangun.

Kita dapat melihat proses reifikasi ini dalam hasil karya tentang kolonialisme yang dipekerjakan oleh Bergesen dan Schoenberg. Mereka menyatakan yentang adanya “kualitas organic yang khas yang dimiliki olehn sistem dunia, yang demikian ini hanya akan membantu sistem itu untuk menarik dirinya sendiri dan sekaligus mengatur kembali dalam tatanan sosialnya. Jika sistem itu mengalami kesulitan”. Dalam penjelasannya ini Nampak terlihat jelas, bahwa kwalitas organic sistem ekonomi dunia dipakai untuk menjelaskan karakteristike kolonialisme. “ketika persoalan muncul, kolonialisme akan lahir kembali, sebagai satu alat yang secara lebih jelas dan lebih kuaqt, untuk memulihkan dan mengatur kembali struktur bertingkat dari sistem dunia.”

Lebih dari itu Zetlin telah menuduh Wellstrain, yang seakan-akan tanpa sepengetahuannya, telah menyiapkan perangkap penjelasan sejarah yang teleogis. Dalam hal ini peristiwa sepertinya digunakan untuk menjelaskan asal-usul sistem ekonomi dunia., tetapi disisi lain, seluruh peristiwa sejarah yang digunakan untuk penjelasan ini Nampak seperti dipaksakan untuk harus terjadi dan mengada Karena sistem ekonomi dunia memerlukan keberadaannya. Sebagai contoh, zeitlin menguti Wellerstein ketika mengatakan bahwa “sistem ekonomi dunia dibangun atas dasar asumsi tentang adanya tiga wilayah yang senyatanya memiliki mode produksi yang berbeda. Jika misalnya ini tidak ada , maka tidak akan mungkin untuk memberikan jaminan akan adanya aliran surplus yang akan membuat sistem kapitalis kapitalis mewujud.” Bagi Zeitlin, formulasi yang seperti ini merupakan penjelasan teleologis, karena “lahirnya sistem ekonomi dunia disebabkan oleh akibat yang ditimbulkannya, kerena maksud yang sesungguhnya hanya terealisir dengan lahirnya kapitalisme” (semua yang tercetak miring ditambahkan oleh Zeitlin).

Karena dua hal ini, reifikasi dan teknologi, teori sistem dunia kemudian juga dikritk telah melupakan spesifikasi sejarah perkembangan yang dipunyai oleh masing-masing negara.

(5)

Spesifikasi Sejarah

Menurut Zeitlin, pokok perhatian Wallerstein yang selalu dicurahkan pada “totalitas” telah menghalanginya terlibat dalam “analisa sejarah yang kongkret dan spesifikasi dari suatu masyarakat tertentu. Dengan selalu menegaskan bahwa sistem dunia itu sendri yang “riil”, teori sistem dunia telah “mengaburkan”, bukan memperjelas, hubungan sosial yang konkrit yang mendasari apa yang disebut ‘sistem dunia ekonomi kapitalis’ dan menggerakkan dan menumbuhkan pemahaman perkembangan sejarah yang sebaliknya’.

Di dalam besaran teori sistem dunia, Zeitlin berpendapat bahwa para peneliti yang mengikuti persfektif sistem dunia tidak akan mempu menjawab berbagai pertanyaan kritis tertentu. Mereka akan gagal, misalnya memberikan jawaban yang memuaskan tentang bagaimana satu konfigurasi sejarah tertentu atas hubungan kelas sosial dari suatu formasi sosial tertentu berpengaruh terhadap perkembangan internal masyarakat tersebut. Demikian pula mereka akan tidak mampu memberikan penjelasan tentang asal usul lahirnya konfigurasi kelas sosial, bentuk gerakan yang dipilih oleh kelas sosial, dan apa akibat lanjutannya. Pertanyaan tentang apa dinamika akumulasi modal yang khas dari satu model kelas sosial tertentu? Bagaimana pengaruh dinamika pasar duni terhadap perkembangan dan pembangunan masyarakat tertentu akan tak memperoleh penjelasan yang berarti dari peneliti yang menggunakan pendekatan sistem dunia. Pertanyaan yang juga akan mereka tinggalkan misalnya tentang apa dan bagaimana akibat relative pembangunan yang timbul dari interaksi yang spesifik dari pasar dunia dan jenis penetrasi dan ekspansi yang dikembangkan oleh berbagai macam pemilik modal.

Bagi Zeitlin, persfektif sistem dunia dianggap lebih memperhatikan hubungan pertukaran dan distribusi barang di pasar ketimbang analisis kelas dan konflik kelas diantara produksi. Oleh karena itu, Wallerstein sering dijuluki sebagai “sirkulasionis”.

Menurut Zeitlin, ketika Wallerstein berbicara tentang “kelas”, sesungguhnya apa yang ia maksud adalah stratifikasi, yang ukurannya ditentukan oleh tempat berdasarkan urtantan penjenjangan pekerjaan di dalam tatanan kapitalis dunia. Penjenjangan ini akan menerima penghargaan yang berbeda

(6)

berdasarkan tingkat produktivitasnya, tingkat pengetahuan yang diperlukan, dan sumbangannya terhadap utuh dan terjaganya sistem ekonomi dunia. Dengan kata lain perbedaan posisi dalam tatanan pembagaian kerja internasional berpengaruh terhadap pola stratifikasi dan bangun politik masyarakat. Untuk mengganbarkan persoalan ini lebih jelas, Zeitlin sekali lagi menguti Wallerstein tentang penjelasannya terhadap pembagian kerja internasional “Pembagian kerja ekonomi dunia mencakup penjenjangan tugas-tugas pekerjaan, kemudian tugas atau jabatan yang memerlukan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi atau pembiayaan modal yang lebih besar dicadangkan (oleh siap dan bagaiman?) untuk tingkat are yang telah lebih tinggi. Karena pada dasarnya sistem ekonomi dunia merupakan sistem yang memberikan ganjaran lebih tinggi kepada proses akumulasi modal, termasuk modal sumber daya manusia, dibading dengan bahan-bahan mentah, adanya ketimpangan geografis distribusi pekerjaan yang memerlukan tenakan tenaga terdidik akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap kecenderungan keteraturan dan kastabilan pembagian peran (dalam pembagian kerja internasional) yang pada gilirannya berpengaruh juga pada pembentukan berbagai macam struktur kelas politik.”

Namun demikian, menurut Zeitlin, model stratifikasi yang demikian bukan tanpa masalah. Zeitlin menunjukan dengan jelas bahwa model stratifikasi” menyembunyikan cirri riil dari hubungan kelas sosial dan mengaburkan asal-usal sejarah pembentukannya, dan jika demikian halnya, ini hanya akan merubah keterkaitan riil antara pembagian kerja dan hubungan kelas menjadi kacau balau (terjungkir balik).” Dalam model abstrak ini tidak akan dijumpai adanya hubungan yang saling mengikat dari berbagai macam stra yang terlibat. Pada bangunan model ini juga tidak akan ditemukan makna riil dari adanya elemen kekrasan dan penindasan. “lebih dari itu tidak terlihat secara jelas keterkaitan antara prosedur dan pengambilan nilai lebih, penindas dan tertindas, serta eksistensi kelas yang tertidas. Budak, dundik, petani-penyewa, pegawai-rendah, pengrajin, dan buruh berubah arti hanya sekedar menjadi “kategoro pekerja.”

Tidak hanya itu, Zeitlin juga mencatat, bahwa dalam model abstrak dan tidak menyejarah ini, “pasar kapitalis dunia (pembagian kerja internasional) menampakkan muka paslu.” Pasar duni lebih terlihat sebagai penyaba timbulnya

(7)

hubungan kelasa dari satu masyarakat tertentu, dari pada sebagian, yang senyatanya, produk akhir sejarah dari proses bembiasan hubunga kelas. Dengan kata lain, pasar dunia dilihatnya sebagai penyebab lahirnya struktur kelas, bukan sebagai akibat dari adanya hubungan kelas. Oleh karena itu, Zeitlin menuduh teori sistem dunia hampir tidak pernah menguji secara historis dan spesifik “hubungan kelas dalam berbagai negara yang mungkin memiliki pengaruh terhadap hubungan global diantar mereka, dan menentukan bagaimana hubungan global ini berpengaruh balik terhadap pembangunan internal negara-negara tersebut.

Secara singkat, kritik terhadap teori sistem dunia lebih diarahkan pada tuduhan reifikasi, dan dakwaan meninggalkan spesifikasi sejarah, serta pemahamannya tentang analisis stratifikasi. Sekalipun dapat saja menjadi pengharapan dari pada pengkritik ini menjadi hancur dan hilang teori sistem dunia dari kancah percaturan ilmu-ilmu sosial. Oleh karna itu, tidak jarang dari pasa pemerhati persfektif secara sungguh-sungguh dan tidak emosional, serta terbuka menerima berbagai elemen positif yang dilontarkan oleh pengkritik, untuk dijadikan dasar perbaikan terhadap kerangka terori dari perspektif sistem dunia yang telah mereka geluti. Pada bab berikut ini, akan terlihat dengan jelas bagaimana para pemerhati parspektif sistem dunia, dengan tangan dingin, memnerikan tanggapan terhadap kritik yang mereka terima, dan kemudian dengan cermat membenahi perspektif ini.

Referensi

Dokumen terkait