• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN BIJI LABU KUNING (Curcubita moschata) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL KARYA TULIS ILMIAH NELA RIZKA MAHARDIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN BIJI LABU KUNING (Curcubita moschata) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL KARYA TULIS ILMIAH NELA RIZKA MAHARDIKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN BIJI LABU KUNING

(Curcubita moschata) TERHADAP KADAR

KOLESTEROL TOTAL

KARYA TULIS ILMIAH

NELA RIZKA MAHARDIKA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2017

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN BIJI LABU KUNING

(Curcubita moschata) TERHADAP KADAR

KOLESTEROL TOTAL

Karya tulis ilmiah ini diajukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh profesi AHLI MADYA ANALIS KESEHATAN

NELA RIZKA MAHARDIKA NIM. P27834014013

KEMENTRIAN KESEHATAN REBUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN BIJI LABU KUNING (Curcubita moschata) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL

Oleh :

NELA RIZKA MAHARDIKA NIM. P27834014013

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi dan susunannya Sehingga dapat diajukan pada Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah yang

Diselenggarakan oleh Prodi Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Surabaya, Juli 2017 Menyetujui Pembimbing I

Drs. Edy Haryanto, M.Kes NIP. 19640316 198302 1 001

Pembimbing II

Sri Wahyuni, SKM, MM NIP. 19520310 198003 2 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Surabaya

Drs. Edy Haryanto, M.Kes NIP. 19640316 198302 1 001

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN BIJI LABU KUNING (Curcubita

moschata) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL

Oleh :

NELA RIZKA MAHARDIKA NIM. P27834014013

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Jenjang Pedidikan Tinggi

Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Surabaya

Surabaya, Juli 2017 Tim Penguji

Tanda Tangan

Penguji I : Drs. Edy Haryanto, M.Kes NIP. 19640316 198302 1 001 Penguji II : Sri Wahyuni, SKM, MM

NIP. 19520310 198003 2002 Penguji III : Nur Cholis, SKM, M.Kes

NIP. 19540615 197607 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Drs. Edy Haryanto, M.Kes NIP.19640316 198302 1 001

(5)

ABSTRACT

Hypercholesterolemia is a state of high cholesterol levels in the blood that causes the thickening of blood vessel walls resulting in narrowing of blood vessel holes and narrowing so that blood flow becomes slow and even clogged. Yellow pumpkin seeds (Curcubita moschata) containing phytosterol compounds and fiber are natural ingredients that potentially reduce total cholesterol levels. This study aims to determine the effect of yellow pumpkin seeds on changes in total cholesterol levels.

This study was experimental, using 25 mice divided into 5 groups. Group one, given standard feed and aquadest for 7 days. Groups of two, three, four, and five were fed a high-cholesterol diet for 7 days. After that, groups of three, four and five were each given 50%, 40% and 30% yellow pumpkin seeds of 0.25 ml for 7 days. The study was conducted from January to June 2017 at FKH Airlangga University and Health Laboratory of Surabaya. The average total cholesterol level in mice was group one 63,4 mg / dl, group two 120,2 mg / dl, group three 81 mg / dl , A group of four 92.4 mg / dl, a group of five 89.4 mg / dl.

The results of the study can be concluded that the pumpkin seed solution has an effect on total cholesterol levels in mice.

Keywords: Pumpkin seed (Curcubita moschata), total cholesterol

(6)

ABSTRAK

Hiperkolesterolemia merupakan keadaan tingginya kadar kolesterol dalam darah yang menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan lubang pembuluh darah dan terjadi penyempitan sehingga alirah darah menjadi lambat bahkan tersumbat. biji labu kuning (Curcubita moschata) yang mengandung senyawa fitosterol dan serat merupakann bahan alami yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan biji labu kuning terhadap perubahan kadar kolesterol total.

Jenis penelitian ini adalah eksperimental, menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok satu, diberi pakan standart dan aquadest selama 7 hari. Kelompok dua, tiga, empat, dan lima diberikan pakan tinggi kolesterol selama 7 hari. Setelah itu Kelompok tiga, empat dan lima masing-masing diberi larutan biji labu kuning konsentrasi 50%, 40% dan 30% sebanyak 0,25 ml selama 7 hari. Penelitian dilaksanakan mulai bulan januari-Juni 2017 di FKH Universitas Airlangga dan Laboratorium Kesehatan Surabaya.Rata- rata kadar kolesterol total pada mencit adalah kelompok satu 63,4 mg/dl, kelompok dua 120,2 mg/dl, kelompok tiga 81 mg/dl, kelompok empat 92,4 mg/dl, kelompok lima 89,4 mg/dl.

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa larutan biji labu kuning memiliki pengaruh terhadap kadar kolesterol total pada mencit.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

MOTTO PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SKEMA ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Batasan Masalah ... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.4.1 Tujuan Umum ... 5 1.4.2 Tujuan Khusus ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 5 1.5.1 Bagi Peneliti ... 5 1.5.2 Bagi Masyarakat ... 6 1.5.3 Bagi Institusi ... 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Labu ... 7

2.1.1 Labu Kuning ... 7

2.1.2 Taksonomi labu kuning ... 9

2.1.3 Morfologi labu kuning ... 9

2.1.4 Kandungan Gizi labu kuning ... 10

2.1.5 Kandungan labu kuning untuk menurunkan kolesterol ... 11

2.1.6 Manfaat labu kuning ... 14

2.1.7 Kandungan biji labu kuning ... 15

2.2 Kolestrol ... 16

2.2.1 Mekanisme terbentuknya kolesterol ... 17

2.2.2 Macam–macam lipoprotein ... 17

2.2.3 Fungsi kolesterol ... 19

2.2.4 Hiperkolesterolemia ... 20

2.2.5 Faktor yang mempengaruhi Hiperkolesterolemia ... 21

2.2.6 Penatalaksanaan Koleterol ... 23

2.3 Manfaat biji labu kuning terhadap pengendalian kolesterol 26 BAB 3. METODE PENELITIAN... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.2.1 Lokasi penelitian ... 31

3.2.2 Waktu penelitian... 31

(8)

3.3 Populasi dan Sampel penelitian ... 31

3.3.1 Populasi penelitian ... 31

3.3.2 Sampel penelitian ... 31

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi operasional ... 32

3.4.1 Variabel Penelitian ... 32

3.4.2 Definisi Operasional ... 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.6 Tahapan Penelitian ... 33

3.6.1 Perlakuan Hewan Uji ... 33

3.6.2 Pembuatan Larutan Biji Labu Kuning ... 34

3.6.3 Pembuatan Konsentrasi Biji Labu Kuning ... 35

3.6.4 Pengambilan Bahan Uji ... 36

3.6.5 Prosedur Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total ... 35

3.7 Evaluasi ... 39

3.8 Analisis Data ... 39

3.9 Kerangka Operasional ... 40

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 41

4.1. Penyajian Data ... 41 4.2. Analisa Data ... 42 4.2.1 Uji Normalitas ... 42 4.2.2 Uji Homogenitas... 43 4.2.3 Uji Anova ... 44 4.2.4 Uji PosHoc ... 44 BAB 5 PEMBAHASAN ... 46

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

DAFTAR PUSTAKA... 52 LAMPIRAN

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Labu kuning (Curcubita moschata)... 8

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Kandungan Gizi Labu Kuning per 100 gram ... 11

Tabel 2.2 : Komposisi Biji Labu Kuning per 100 gram ... 15

Tabel 3.1 : PerlakuanHewanUji ... 33

Tabel 3.2 : Skema Prosedur Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total ... 38

(11)

DAFTAR SKEMA

Gambar 3.1 : kerangka operasional ... 40

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Bimbingan Proposal Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 Surat Ijin penggunaan kandang hewan coba di FKH Unair Lampiran 3 Hasil Ijin Penelitian Laboratorium Kesehatan Daerah Surabaya Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total

Lampiran 5 Hasil Uji Data SPSS Lampiran 6 Gambar Penelitian

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Tubuh kita memproduksi 2 macam Kolesterol, yaitu Kolesterol baik yang biasa disebut HDL singkatan dari High Density Lipoprotein dan Kolesterol jahat yang biasa disebut LDL singkatan dari Low Density Lipoprotein (Usman, 2014). Apabila tubuh kita memiliki kadar kolesterol yang normal maka akan memberi manfaat bagi tubuh kita, seperti salah satu manfaat dari kolesterol adalah sebagai sumber energi dan pembentukan hormon Steroid. Namun apabila didalam tubuh kita memiliki kadar kolesterol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit Hiperkolesterolemia.

Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan tingginya kadar kolesterol dalam darah yang dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan lubang pembuluh darah, yang akan menyebabkan alirah darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat. Nilai normal kadar Kolesterol adalah kurang dari 200 mg/dL (Triana, 2006).

Hiperkolesterolemia biasanya tidak menunjukkan gejala khas, seringkali seseorang baru mengetahui terkena hiperkolesterolemia ketika mereka melakukan pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan atau karena keluhan lain. Hanya saja gejala yang sering ditemui yaitu sering pusing di kepala bagian belakang,

(14)

2

tengkuk dan pundak terasa pegal, sering pegal, kesemutan di tangan dan kaki bahkan ada yang mengeluhkan dada sebelah kiri terasa nyeri seperti tertusuk. Jika hiperkolesterolemia ini dibiarkan begitu saja, akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke (Andriyani, 2016). Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia. Menurut WHO pada tahun 2008, 60% penyebab kematian karena penyakit jantung disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner. Tercatat 17,3 juta kematian karena Penyakit Kardiovaskuler dengan 10,3 juta diantaranya karena Penyakit Jantung Koroner. Faktor yang menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung Koroner bermacam-macam, salah satunya adalah Hiperkolesterolemia.

Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, Vitamin, serta zat fitokimia. Serat terdiri dari dua macam yaitu serat yang larut air dan serat yang tidak larut air, namun yang dibutuhkan adalah serat larut air (Surialaga, 2013). Makanan yang mengandung ketiga komposisi di atas contohnya adalah Buah Alpukat, Buah Pepaya, dan Labu Kuning.

Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan daging buah labu kuning untuk menurunkan kadar kolesterol dan produksi olahan pangan, tetapi banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa biji labu kuning berpotensi juga untuk menurunkan kadar kolesterol. menurut United State Departmen of Agricultural yang disingkat USDA pada tahun 2010 dalam 100 gram biji labu kuning, terdapat kandungan seperti Fitokimia yaitu Fitosterol sebanyak 265 mg, serat 6 gram, Polyunsaturated fatty acids yang disingkat PUFA 20,9 gram, dan antioksidan yang dapat menurunkan efek Hiperkolesterolemia (Wijayanti, 2014).

(15)

3

membuang kolesterol jahat keluar dari tubuh karena Fitosterol memiliki rantai terbuka yang bisa mengikat kolesterol jahat dan membawanya keluar dari pembuluh darah. Fitosterol memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam penyerapan di dalam usus. Kompetisi ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kolesterol yang dapat diserap oleh tubuh (Pardede, 2013). Fitosterol akan lebih mudah dihidrolisis dibandingkan dengan kolesterol sehingga dapat mengakibatkan terjadi penurunan penyerapan plasma total kolesterol karena diekskresikan dengan feses. Serat larut air akan menjerat lemak di dalam usus halus, dengan begitu serat dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah sampai 5% atau lebih. Dalam saluran pencernaan serat dapat mengikat garam empedu yaitu produk akhir kolesterol kemudian dikeluarkan bersamaan dengan feses. Dengan demikian serat pangan mampu mengurangi kadar kolesterol dalam plasma darah sehingga akan mengurangi dan mencegah risiko penyakit kardiovaskuler yang dipicu oleh tingginya kadar Kolesterol. Mekanisme serat dalam menurunkan kadar kolesterol total adalah dengan cara mengikat kolesterol dalam usus halus sebelum kolesterol tersebut diserap kembali di ileum, sehingga pengikatan kolesterol tersebut akan mengakibatkan kolesterol dikeluarkan dalam feses atau memutus siklus perputaran kolesterol (Andari, 2014).

Selain itu Penurunan kadar kolesterol total dipengaruhi adanya kandungan gizi pada biji labu kuning antara lain vitamin C, vitamin E, serta zink. Pengaruh vitamin C terhadap penurunan kadar kolesterol total adalah membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedu sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total dalam darah. Pengaruh Vitamin E adalah menurunkan kadar kolestrol dengan cara menghambat pembentukan skualen 2,3 okside dengan cara bereaksi dengan oksigen membentuk alpha

(16)

4

tokoferilkuinon yang bersifat stabil sehingga akhirnya menghambat pembentukan kolesterol (Andari, 2014). Vitamin E juga dapat memperlambat progresi aterosklerosis sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total. Kandungan zink dalam biji labu kuning dapat sebagai antioksidan yang dapat mengubah kolesterol menjadi asam empedu yang melibatkan cholesterol 7α - hydroxylase dan menghambat akumulasi lemak pada tunica intima sehingga pembentukan kolesterol total berkurang (Wresdiyati, 2006).

Menurut penelitian terdahulu, konsumsi biji labu kuning selama 8 minggu pada tikus yang mengalami aterosklerosis atau kondisi terjadinya penyempitan di dalam pembuluh darah, dapat menurunkan kadar Kolesterol sebanyak 79% secara signifikan dari 3,33 mmol/L (Mayasari, 2014) namun pada penelitian tersebut pemberian biji labu kuning dilakukan dengan cara mencampurkan biji labu kuning kedalam pakan standar hewan coba yaitu tikus wistar. metode tersebut bisa saja dilakukan karena berat badan tikus jauh lebih besar daripada mencit.

Berdasarkan data dan referensi diatas, peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh larutan biji labu kuning terhadap kadar kolesterol total pada mencit dikarenakan lambung mencit sangat kecil sehingga penerimaan perlakuan larutan biji labu kuning melalui oral menggunakan konsentrasi apakah kadar kolesterol dapat turun secara signifikan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat mengenai manfaat dari Biji labu kuning

(17)

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah ada pengaruh pemberian larutan biji labu kuning (Cucurbita moschata)

terhadap kadar Kolesterol total ? ”

1.3. Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya mengukur kadar Kolesterol Total pada Mencit. 2. Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah larutan biji labu

kuning (Cucurbita moschata).

3. Bahan uji yang digunakan adalah darah mencit. 1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan biji labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kadar Kolesterol total.

1.4.2. Tujuan Khusus

1.4.2.1 Menganalisa kadar Kolesterol Total sebelum diberi larutan biji labu kuning.

1.4.2.2 Menganalisa kadar Kolesterol Total sesudah diberi larutan biji labu kuning.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti sendiri yakni dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh pemberian biji labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kadar Kolesterol total.

(18)

6

1.5.2. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi Masyarakat adalah dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh dari bahan alami yang biasa di konsumsi oleh masyarakat sehari-hari seperti biji labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kadar kolesterol total.

1.5.3. Bagi institusi

Dapat digunakan untuk menambah referensi untuk peneliti selanjutnya yang menggunakan bahan alam labu kuning (Cucurbita moschata) atau bagi peneliti yang akan meneliti tentang penyakit Kolesterol.

Referensi

Dokumen terkait

Waktu yang paling banyak yang dibutuhkan oleh kampas cakram untuk menghentikan laju kendaraan pada kondisi basah terjadi pada kampas cakram C dengan beban pengereman 2

Kesimpulan penelitian adalah pengetahuan orang tua tentang pencegahan kecelakaan pada anak toddler di Desa Gonilan Kartasura Sukoharjo sebagian besar adalah tinggi (60%),

Pemilihan informan adalah salah satu hal yang sangat penting karena data tersebut bermula dari informan, maka dari itu tehnik pemilihan informan sangat penting

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan tesis yang berjudul “Dukungan Keterampilan

Spesifikasi benda uji penelitian yang dibuat adalah variasi komposisi jumlah partikel bambu, dengan variabel tetap adalah jumlah semen sebanyak 3 kali berat bahan

gambar, kategori yang dipilih merupakan rumah sakit yang ada pada kota Bitung yang hanya berjumlah 3 titik lokasi. Tampilan ini memiliki kemiripan dengan tampilan

Inisiatif sebagaimana dimaksud dalam PP ini dilengkapi dengan proposal Inovasi Daerah yang sekurang-kurangnya memuat: a. rancang bangun Inovasi Daerah dan pokok perubahan yang

Mengembangkan ekosistem yang mendukung bagi perkembangan kreativisat-keinovasian di daerah dengan memperkuat sistem inovasi daerah.. Jumlah kerjasama antar daerah sekitar yang sinkron