• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya-Karya Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karya-Karya Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Karya-Karya

Penelitian

Jejak Langkah II

A. Penelitian Kelayakan Pabrik Pelumas dan Aspal

di Kilang Cepu

Setelah tamat dar Baku pada 1967, Umar dan sebagan teman-temannya dtempatkan d Cepu. Dar lma puluh lebh mahasswa seangkatan Umar yang dkrm ke Sovet, ada dua orang yang tdak pulang karena terndkas beralran kr dan satu orang karena menkah dengan penduduk lokal dan strnya keberatan mennggalkan negernya.

Klang Cepu dbangun pada tahun 1894 oleh De Dordtsche Petroleum Maatschappij. Klang Cepu berfungs mengolah mnyak mentah dar lapangan-lapangan d sektar Cepu dengan proses dstlas atmosfer. Klang Cepu kemudan dambl alh Bataafsche Petroleum Matschapij BPM. Saat n, klang tersebut dkelola Pusat Penddkan dan Lathan Mgas, Badan Dklat ESDM.

Umar Sad bekerja d Cepu dar 1967 hngga akhr tahun 1968, dan awal 1969 dpndahkan ke Jakarta. Umar dtempatkan d bagan perencanaan

(2)

operas klang yang tugasnya adalah melakukan kajan tekno ndustr mgas. Umar berpkr n pekerjaan yang amat pentng. Bsa dbayangkan betapa langkanya sarjana saat tu, sehngga seorang kma teknk yang tdak belajar ekonom mkro, ekonom makro, keuangan, dan sebaganya yang berhubungan dengan tekno ndustr mgas, harus menangan tekno ekonom mgas. Tetap pmpnan juga memaham, sehngga kajan yang dbuat oleh tm d LEMIGAS umumnya untuk membantu pemerntah tentang hal-hal yang belum dtangan phak lan, yatu masalah penyedaan energ. Karena kajannya terus menerus dan ada tm nterdepartemen, maka melakukan kajan-kajan sepert tu lama-lama menjad tdak terlalu sult.

Saat pertama bertugas d Cepu, Umar mula kecewa, karena menla pekerjaan yang dlakukan d klang Cepu sangat tdak profesonal dan berbeda dengan pengalamannya ketka dddk d Plaju. Dalam pengoperasan klang, para pekerja tdak memlk gambar apa pun. Pekerja-pekerjanya memaka hafalan dan pengalaman saja: kalau ada yang rusak dbegnkan, kalau ada kenakan suhu dbegtukan. Semua pekerjaan dlakukan berdasarkan ntus dan kebasaan. Beruntung, mereka semua pekerjanya sangat berpengalaman sehngga tercapa zero accident, alas tdak pernah terjad nsden kecelakaan.

Akan tetap, sebaga nsnyur muda yang telah melalu penddkan akadems, Umar tdak mau menerma konds pekerjaan yang tdak sstemats. Maka, mulalah Umar dan teman-temannya berusaha mengumpulkan gambar. Kekecewaan Umar semakn bertambah, karena ternyata bak d ruangan kerja ataupun d perpustakaan, tdak dtemukan gambar pabrk. Yang ada adalah gambar mnmals buatan serdadu-serdadu Jepang dengan tulsan-tulsan kanj Jepang yang tdak member art.

Umar dan nsnyur lannya menggambar ulang dengan menggunakan penggars dan meja basa, karena tdak ada meja gambar. Tujuannya adalah membuat gambar yang workable dan deskrps yang lebh bak. Gambar-gambar yang dmaksudkan pun selesa, sebaga reverse engineering untuk memaham barang apa yang ada d klang Cepu.

(3)

Saat d Cepu n pula, Umar mendapat tugas membuat kajan kelayakan pabrk mnyak pelumas dan aspal. Penyedaan mnyak pelumas dan aspal sedang menjad perhatan pemerntah, karena konsumsnya makn menngkat sehngga mpor semakn banyak. Sementara tu, pelaku bsns mgas swasta belum member perhatan khusus pada produk-produk n.

Kajan kelayakan pabrk mnyak pelumas dan aspal n dlakukan d bawah koordnas Bapak Ir. Ep Jasjf. Sementara tu, Pak Ir. Atung Kontawa yang bekerja d laboratortum mnyak dmnta mencarkan mnyak Indonesa yang sesua untuk bahan baku pembuatan mnyak pelumas. Dan haslnya nhl. Mnyak Indonesa kebanyakan bersfat parafns, sebaga mnyak pelumas unggul mutunya tetap kadarnya terlalu sedkt. Untuk aspal sama sekal tdak cocok, karena aspal memerlukan kadar aromatk yang tngg. Kesmpulannya untuk membuat mnyak pelumas dan aspal, harus menggunakan bahan baku mnyak dar Tmur Tengah. Akhrnya, terplhlah mnyak Saud.

Kajan kelayakan memang menunjukkan menguntungkan. Tetap Pak Lubs selaku pmpnan LEMIGAS tdak puas. Kajan tm Umar danggap terlalu dangkal. Namun, LEMIGAS tetap menggunakan kajan dangkal tu untuk menunjukkan kepada Pemerntah/Pertamna bahwa membuat mnyak pelumas dan aspal d Indonesa dengan mnyak mentah dar Arab sebaga bahan baku akan menguntungkan.

Pada saat tu d bdang mgas, antara pemerntah dan Pertamna sangat tps bedanya. Pertamna begtu erat dengan pemerntah. Pejabatnya pun banyak yang merangkap. Begtu pemerntah tertark dengan usulan Pak Lubs, LEMIGAS mendapat penugasan dar Drektur Muda Pengolahan Pertamna Bapak Ir. Sudarno Martosewoyo untuk melakukan kajan yang lebh dalam.

LEMIGAS memnta bantuan Bureau d’Etudes Industrielles et Cooperation de l’Institut Francais du Petrole (BEICIP/IFP) untuk melaksanakan tugas tersebut. BEICIP mempunya pengetahuan yang kuat untuk membuat berbaga stud kelayakan ndustr mgas, karena pemerntah Perancs

(4)

sangat mendukung pembangunan kemampuan mnyaknya. Semua kegatan mnyaknya selalu dkatkan dengan IFP sebaga lembaga peneltan. Umar termasuk yang beruntung karena dtugaskan untuk masuk dalam tm bersama tm BEICIP. Hasl kajan tu menjad dasar pembangunan klang Clacap, yang membuat bahan mnyak pelumas dan aspal.

B. Keanehan pada Neraca Material di Kilang Cepu

(1968)

Mash tentang pengalaman Umar Sad d Cepu seusa masa karantna mahasswa tamatan Sovet yang baru datang d tahun 1967. Insnyur yang d Cepu dengan latar belakang kma teknk dtempatkan d organsas klang. Dara Kartawrya (almarhum) dtempatkan d laboratorum mutu, Muchtsar Daeng Putra dtugaskan d gudang/pemasaran. Wranto Wromartono dan Umar Sad dtugaskan d bagan perencanaan operas klang. Keempatnya menjad tm yang sold berjuluk ‘Geng Empat’. Suasana kerja memperbak keadaan d seluruh bdang setelah G-30-S sangat terasa. Cepu mash merupakan bagan dar LEMIGAG-30-S dan menjad salah satu perhatan khusus Pak Ibnu Sutowo. Dengan vs besar, belau ngn secepatnya melakukan Indonesansas ndustr mnyak. Pak Ibnu menutup Akadem Permnyakan Permna (APP) d Bandung dan membangun Akadem Mnyak dan Gas Bum (Akamgas) d Cepu. Pak Ibnu menggunakan Akamgas Cepu untuk menddk tenaga mgas yang terampl. Pelajaran teor nomor dua. Yang pentng dapat segera menjalankan operas permnyakan. Hampr tap tahun belau datang ke Cepu menghadr wsuda tamatan Akamgas.

D sampng bekerja d pabrk, tamatan Baku yang dtempatkan d Cepu juga mengajar d Akamgas. Itulah keunggulan Cepu sebaga lembaga penddkan. Cepu mempunya lapangan mnyak dan klang. Kapastas lapangan dan klangnya tdak besar bahkan cenderung masuk kelas kecl sekal, sehngga tdak akan mengganggu penyedaan BBM d masyarakat jka berhent beroperas. Mahasswa Akamgas mempunya kemewahan

(5)

dapat belajar menghentkan operas dan menjalankannya kembal setap saat.

40 Tahun LEMIGAS Mengabdi 7

tinggi, dan umum. Majalah ini kemudian ditingkatkan menjadi wahana publikasi hasil-hasil penelitian LEMIGAS.

LEMBAGA MINYAK DAN GAS BUMI (1965–1977)

Bergabungnya ex-Permigan Cepu sebagai Pusdiklap Migas LEMIGAS Tidak lama sesudah kelahiran LEMIGAS, terjadilah peristiwa besar dalam sejarah Republik Indonesia yaitu Peristiwa G-30-S (Gerakan 30 September), yang antara lain berakibat dibubarkannya PN Permigan. Dengan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1966, Pemerintah melikuidasi perusahaan negara tersebut, kilang minyaknya di Cepu serta lapangan-lapangan minyak di sekitar Cepu diserahkan kepada LEMIGAS untuk dijadikan pusat pendidikan dan pelatihan lapangan di bidang minyak dan gas bumi.

Penggabungan ex-Permigan Cepu ke LEMIGAS ini mempunyai pengaruh besar dalam pertumbuhan LEMIGAS. LEMIGAS yang pada waktu itu hanya diawaki oleh sekitar 100 pegawai negeri sipil tiba-tiba membengkak menjadi suatu organisasi besar dengan ditambahkannya sekitar 2000 orang pegawai yang masih mempunyai status pegawai perusahaan minyak. Sebagai pemecahan sementara, untuk mengurangi ketegangan ketenagakerjaan, maka dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 322a/DD/Migas/1967 kepada keseluruhan LEMIGAS dilakukan Peraturan Gaji Pegawai Perusahaan Minyak (PGP2M), dan semua pegawai LEMIGAS diberi pangkat dan golongan gaji sesuai dengan PGP2M tersebut.

Tenaga ahli LEMIGAS berkembang cukup pesat pada waktu itu, karena di samping beberapa sarjana lulusan dalam negeri (ITB, UGM dan lain-lain) sudah ada pula beberapa lulusan luar negeri (Australia, Austria, Belanda, Kanada, Cekoslowakia), dan mulai tahun 1966 berpulangan pula sarjana-sarjana lulusan Uni Soviet yang

Monumen patung dua orang pekerja pemboran minyak didirikan di depan gedung Pendidikan Kejuruan MIGAS. Cepu.

Sumber: 40 Tahun LEMIGAS Mengabd

Gambar 3. Monumen patung dua orang pekerja pemboran mnyak ddrkan d depan gedung Akamgas

Bag seorang nsnyur kma teknk, neraca materal merupakan perhatan utama. Neraca tu berguna untuk mencocokkan berat bahan baku yang masuk pabrk dan berat produk yang dhaslkan. Jka berat produk berbeda terlalu banyak dar berat bahan baku, tu menunjukkan bahwa pabrk tdak bekerja dengan bak. Umar dan rekannya mencoba membuat neraca materal untuk klang Cepu. Tetap flow meter untuk mengukur alran volume produk tdak ada. Volume tangk penmbun juga tdak terpercaya, karena banyak tangk yang sudah tdak bulat slndrs lag sehngga kedalaman tangk tdak mencermnkan volume.

Untuk menghtung neraca materal, terpaksa dgunakan angka volume penjualan rata-rata produk mnyak dalam kurun waktu tertentu sepert per satu mnggu dan per satu bulan, karena penjualan tdak dlakukan setap har. Neraca materal yang deal dbuat d laboratorum berdasarkan tga jens mnyak mentah yatu mnyak dar Ledok, Nglobo dan Semangg dengan perbandngan volume sepert yang dolah d klang Cepu sedangkan produk mnyak yang damat adalah mnyak solar, resdu atau mnyak bakar, mnyak tanah dan bensn. Itu tugas Dara Kartawrya yang bertugas d laboratorum. Data produk mnyak dkumpulkan dar penjualan dan dbuat neraca setap mnggu. Angka penjualan lebh

(6)

akurat karena untuk bensn dan mnyak solar djual melalu Pertamna Cepu dan ada flow meter-nya. Penjualan mnyak bakar langsung dmuat ke tangk kereta ap. Tangk kereta tu umumnya mash bak bentuknya sehngga, jka penuh, dapat menjad ndkator volumenya.

Angka penjualan dalam semnggu dkumpulkan. Muchtsar yang bertugas d gudang/marketing bertanggung jawab atas pengumpulan angka-angka penjualan. Data volume mnyak yang dolah dan stok produk dperoleh dar Supanan, yang dtempatkan d operas klang. Supanan adalah mantan pegawa Permgan, satu BUMN yang telah dbubarkan sejak G-30-S PKI. Supanan oleh Permgan dsekolahkan ke Baku bersama Umar. Supanan mempunya banyak kenalan lama d Cepu. Da lebh tua dar ‘Geng Empat’ dan cara perpkrnya sudah lebh ajeg sehngga tdak begtu bergarah mencar perubahan. Oleh sebab tu, Supanan bukan bagan dar ‘Geng Empat’. Namun kontrbus Supanan sangat pentng, karena da kenal orang-orang lama yang prakts menjad ‘penguasa’ klang Cepu.

Data penjualan yang dperoleh dsesuakan dengan komposs yang seharusnya terjad berdasar analss d laboratorum. Perhtungan dkerjakan oleh Umar dan Wranto yang bertugas dalam bdang perencanaan klang. ‘Geng Empat’ terkejut bahwa angka penjualan berbeda sekal dar data laboratorum. Penjualan mnyak bakar yang murah harganya melebh propors yang seharusnya, yatu terlalu banyak, sedangkan penjualan mnyak solar yang mahal sangat kurang.

(7)

40 Tahun LEMIGAS Mengabdi 9

dan bahkan sebuah lapangan terbang kecil untuk kelancaran kedatangan tenaga pengajar dari Jakarta dan Bandung atau dari kota-kota lain, semuanya dengan dukungan PERTAMINA.

Pada waktu Akamigas diresmikan pada tanggal 7 Februari 1967, terdapat 72 mahasiswa untuk empat jurusan, yaitu untuk studi eksplorasi, eksploitasi, pengeboran dan pengolahan/petrokimia. Jenis-jenis jurusan studi ini berkembang setiap tahun sehingga pada waktu Pusdik Migas Cepu berdiri sendiri lepas dari LEMIGAS pada tahun 1984 sudah mencapai 20 jurusan, yang meliputi juga jurusan-jurusan seperti teknik mesin, teknik sipil, logistik, akuntansi, personalia, dan sebagainya, khusus untuk industri migas.

Presiden Soeharto ketika mengunjungi Stand LEMIGAS pada Pameran Pembangunan Indonesi 1985

Dalam gedung inilah terdapat laboratorium perminyakan sebagai sarana pendidikan migas

Sumber: 40 Tahun LEMIGAS Mengabd

Gambar 4. Dalam gedung LEMIGAS terdapat laboratorum permnyakan

‘Geng Empat’ sangat menghormat pegawa klang yang sudah senor, karena pengalaman mereka d operas klang sudah sangat panjang. Mereka mampu mengoperaskan klang tanpa nstrumen. Mereka mampu mengoperaskan klang tanpa gambar tekns. Mestnya mereka tdak membuat kesalahan. Akan tetap, angka menunjukkan ada yang tdak benar.

Pengumpulan data penjualan dulang dan dperpanjang, untuk memperkecl pengaruh volume mnyak dalam stok. Ternyata mash ada perbedaan yang sangat mencolok. Hampr past perhtungan ‘Geng Empat’ tdak salah. Perhtungan neraca materal sangatlah sederhana. Volume dkalkan berat jens dperoleh berat. Berat djumlah dan dakurkan. Cuma tu, tdak melbatkan matematka yang sult-sult, hanya perkalan dan perjumlahan saja. Akhrnya ‘Geng Empat’ berembug untuk mencar asal perbedaan. ‘Geng Empat’ mula curga ada sesuatu yang tdak dketahu. Bahkan mungkn pmpnan tertngg d Cepu maupun LEMIGAS d Jakarta juga tdak tahu.

‘Geng Empat’ mencatat ada tatacara operas penjualan yang agak janggal. Penjualan mnyak bakar melalu tangk kereta ap hanya boleh dlakukan malam har, kra-kra datas pukul 22.00. Penjelasannya adalah agar kereta yang keluar-masuk lngkungan pabrk, tdak mengganggu operas haran. Cukup masuk akal dan adl. Namun, penjelasan tersebut terus

(8)

menmbulkan kecurgaan tambahan: mengapa setelah pukul 22.00 padahal kantor tutup pukul 16.00?

Secara dam-dam, ‘Geng Empat’ mengambl contoh mnyak bakar yang masuk ke tangk kereta sap untuk djual. Kepada operator pelaksana, ‘Geng Empat’ mengatakan dar laboratorum perlu mengambl sampel untuk kontrol mutu. Alangkah terkejut ketka hasl analss laboratorum atas contoh mnyak bakar yang djual melalu kereta ap, menunjukkan vskostas yang sangat encer. In berart mnyak bakar yang murah dcampur dengan mnyak solar yang mahal dan djual sebaga mnyak bakar yang murah. Bahkan beberapa kal pemuatan ke tangk kereta menunjukkan mnyak solar murn yang djual sebaga mnyak bakar. Harga sangat berbeda.

‘Geng Empat’ berembug lag dan yakn bahwa telah terjad pencuran mnyak secara terorgansr. Mereka membuat surat ke pmpnan LEMIGAS dtandatangan oleh semua anggota ‘Geng Empat’. Setelah surat meluncur, ada tmbul kegalauan karena merasa kurang hat-hat. Rasa khawatr mula muncul. Waktu tu ‘Geng Empat’ adalah anak-anak muda yang bermodal semangat untuk mencar perbakan dan menghlangkan pencuran. Mereka sama sekal tdak berpkr bahwa ada kemungknan pencuran dlakukan secara berjamaah dar bawah sampa ke atas. Jka tu terjad, maka mereka berempat dengan mudah akan dsngkrkan, msalnya dengan dcap PKI. Dengan menyandang sebutan eks Sovet, mereka berada dalam status dalam pengawasan poltk. Jka saja pmpnan LEMIGAS saat tu menjad bagan pencuran mnyak solar tu, habslah rwayat ‘Geng Empat’.

Alhamdulllah, rupanya pmpnan LEMIGAS bukan bagan dar pencuran. Laporan ‘Geng Empat’ menjad bahan untuk melakukan pembershan. Pmpnan LEMIGAS sangat bjaksana, tdak meneruskan kasus n ke aparat hukum karena bukt memang tdak ada. Bahwa mnyak bakar yang djual d masa lalu sangat encer atau bahkan berupa mnyak solar sudah tdak ada buktnya. Semua sudah lewat. Pmpnan melakukan pergeseran besar-besaran d organsas klang. Seluruh pejabat lama d-non aktfkan.

(9)

Mereka segera dgant oleh nsnyur muda dar Kanada dan Australa, sedang ‘Geng Empat’ dpndahkan ke LEMIGAS Jakarta. Barangkal n merupakan kebjaksanaan lannya dar pmpnan LEMIGAS untuk melndung dan

mengamankan Umar

dan ‘Geng Empat’ dar kemungknan balas dendam.

C. Penelitian Pendekatan Ekonomis Mengatasi

Pencemaran (1977)

Sajan tulsan berkut adalah penggalan laporan peneltan Umar Sad yang dbuat pada tahun 1997 berjudul Pendekatan Ekonomis Mengenai Efek-efek dari Pencemaran. Detal lengkapnya laporan n dapat dbaca d perpustakaan LEMIGAS Jakarta.

Energ dan perlndungan lngkungan merupakan dua masalah yang kuat sekal mendapat sorotan akhr-akhr n hampr d mana-mana, pada setap kesempatan dskus. Kenakan penduduk dan kenakan taraf hdup yang terjad pada banyak negara menyebabkan bertambahnya permntaan akan energ. D sn, energ dperlukan untuk memperbak konds sosal dan ekonom masyarakat dengan menyedakan lebh banyak barang-barang yang akan menngkatkan secara menyeluruh nla hdup manusa.

Hubungan antara pemakaan energ dengan penngkatan taraf hdup d neger-neger maju sudah lama dsadar orang. D neger-neger berkembang sendr, d mana sebagan besar umat manusa tnggal, energ juga akan dbutuhkan dalam jumlah yang makn besar, serng

Melalui buku ini, Umar Said mewakili Geng Empat mohon maaf kepada mereka yang digeser. Pada tahun 2014, mereka sudah almarhum semua. Terima kasih kepada Bapak Ir. Syarief Lubis (almarhum) sebagai Kepala LEMIGAS, saat itu, yang demikian bijak menyelesaikan kasus tersebut.

Pesan kepada generasi muda, “sesederhana apapun persoalannya, dengan bantuan perhitungan yang dibuat secara profesional akan memberikan gambaran yang lebih jernih tentang persoalan tersebut dan selanjutnya membebaskan kita dari pengambilan keputusan yang tidak obyektif”.

(10)

dengan tuntutan negara berkembang untuk mengejar ketertnggalan dar negara maju.

D ss lan, duna juga menyadar bahwa kerusakan alam lngkungan merupakan efek negatf dar ndustralsas. Kesadaran n telah muncul d mana-mana, sehngga banyak phak menyatakan kengnannya untuk lebh bak lag memperhatkan lngkungan dan menjaga kelestaran alam. Kengnan semacam n terdapat pula d Indonesa.

Pernyataan kengnan tersebut telah muncul dalam berbaga bentuk, bak yang konkrt maupun yang konseptual. Pembentukan organsas-organsas perlndungan alam, pertemuan-pertemuan profesonal, peneltan bdang peralatan untuk mengurang pencemaran lngkungan, undang-undang perlndungan alam, semua tu tdak lan adalah wujud hasrat manusa untuk hdup dalam alam yang bersh.

Suatu hal yang menghambat usaha perlndungan alam secara total adalah bahwa energ dan pencemaran adalah dua hal yang tdak terpsahkan. Dua persoalan tu salng berkatan, bahkan dapat dkatakan bahwa energ dan lngkungan adalah bagan dar suatu sstem yang lebh kompleks.

Ekstensfkas pemakaan energ akan menngkatkan taraf hdup manusa, tetap produks, konvers dan pemakaan energ akan juga mempercepat perubahan lngkungan. Perlndungan alam secara berlebhan, akan menghambat produks energ sehngga memperlambat tercapanya taraf hdup yang bak. Bahkan, bsa jad perlndungan alam tu sendr juga akan memerlukan lebh banyak energ.

Seluruh seg yang menyangkut penyedaan energ dan perlndungan lngkungan harus dpertmbangkan bersama-sama sebelum dcapa suatu kebjaksanaan yang dapat dterma. Kta dhadapkan pada dua plhan sult: ‘kaya tetap kotor’, atau ‘bersh tetap mskn’.

Komprom antara kedua ttk ekstrm tu haruslah dambl. Ttk pertengahan mana yang akan dambl, dtentukan oleh sasaran nasonal yang akan dcapa dan sangat dpengaruh oleh tngkatan hdup yang ngn dcapa

(11)

Bangsa-bangsa yang sudah maju lebh condong untuk memlh alternatf yang mendekat ‘mskn tap bersh’, sedangkan bangsa-bangsa yang sedang membangun memlh alternatf yang lebh dekat ke arah ‘kaya tap kotor’, dan setahap dem setahap ttk plhan n menggeser kearah kebershan lngkungan dengan mengorbankan laju kenakan taraf hdup. Konsekuens ekonom yang akan tmbul dar alternatf yang dplh, secara kuanttatf akan sukar sekal dnla karena kta belum menguasa seluruh sstemnya.

Sesua dengan tngkat perkembangan negara kta yang mash belum dapat dkatakan sebaga negara maju, maka suatu ttk komprom yang mash berat ke arah ‘kaya tap kotor’, haruslah mash dapat dterma sebaga konsensus nasonal.

In berart bahwa kta harus memlh cara-cara perlndungan alam dan pencegahan pencemaran melalu jalan yang tdak terlalu mahal. Dalam taraf sekarang n, konsentras ndustr pencemaran lngkungan pada umumnya belum terlalu tngg sehngga belum drasakan perlunya suatu pengaturan tentang perlndungan lngkungan yang ketat.

Pada hakekatnya, alam tu sendr akan mampu menerma dan memusnahkan benda-benda pencemar yang terdapat d dalam ar lmbah, selama konsentras bahan-bahan asng tersebut mash cukup rendah dan terseda waktu yang cukup untuk berlangsungnya proses degradas alamah yang dperlukan. Mengngat kemampuan alam tersebut, maka penurunan kadar benda-benda pencemar pada ndustr yang remote letaknya harus dlakukan melalu proses dilution (pengenceran). Dilution merupakan suatu proses yang palng murah, bak dalam nvestas maupun dalam ongkos operasnya. Proses pengenceran untuk kompleks ndustr yang belum terlalu padat harus dpertmbangkan dengan dserta suatu program perlndungan alam secara kolektf.

Program perlndungan kolektf n alah bahwa beberapa ndustr yang terletak d dalam satu daerah tertentu harus membentuk dana bersama d bawah bmbngan lembaga-lembaga pemerntah. Dana bersama n dgunakan untuk melakukan montorng secara teratur terhadap kualtas lngkungan, terutama sumber-sumber ar (sunga, danau, panta) d daerah bersangkutan.

(12)

Program montorng bersama n akan jauh lebh murah bayanya, dbandngkan bla setap ndustr harus mengamat secara ketat ar buangannya masng-masng. Standar pembuangan ar lmbah yang terlalu ketat tu bsa mengarah ke redundancy karena tdak dperhtungkannya kemampuan alam untuk menyerap benda-benda pencemar. Melalu pengamatan dalam waktu tertentu, ekosstem daerah yang bersangkutan dpelajar dengan telt, dan akhrnya akan dapat dtetapkan standar ar lmbah yang setepat-tepatnya. Peneltan ekosstem akan lebh sempurna apabla tap-tap ndustr juga melaporkan secara kontnu segala suatu tentang ar lmbah, jumlahnya, konsentras bahan-bahan pencemar, PH, dan lan-lannya.

Pengawasan atas lngkungan tdak hanya dtanggung oleh ndustr yang sudah berdr, tetap juga termasuk ndustr yang sedang dalam taraf pembangunan. Bagamanapun, ndustr tersebut akan menjad bagan dar masyarakat setempat. Proyek-proyek ndustr baru dwajbkan untuk menyampakan perkraan kuanttas dan kualtas ar lmbah. Perkraan n menjad bahan pertmbangan untuk menetapkan standar ar lmbah yang sedkt lebh ketat dar sektarnya.

Demkanlah, sedkt dem sedkt kta dapat menggeser ttk komprom dar arah ‘kaya tap kotor’ ke arah ‘kaya dan bersh’. Cara-cara demkan akan lebh dapat memenuh tuntutan ekonom dan ekologs.

Pesan Moral

“Tidak semua perilaku menyimpang dapat diproses secara hukum. Namun jika pimpinan mempunyai keyakinan berdasarkan data yang obyektif bahwa telah terjadi penyimpangan, maka pimpinan dapat menggunakan kewenangan administrasi/ manajemennya untuk melakukan perbaikan. Tahun 2014, situasi seperti itu masih relevan. Kebanyakan korupsi tidak dapat dibuktikan, tetapi dapat dicium akibatnya. Yang menjadikan keadaan lebih parah adalah karena banyak pimpinan yang menjadi bagian dari penyimpangan.

Dalam segala hal, kaum muda jangan pernah menghindar dari berhitung. Perhitungan yang dilakukan dengan baik, dengan dasar yang baik, akan memberikan kesimpulan yang benar dan mengalahkan perasaan. Itu yang dibutuhkan Indonesia ke depan.” (Umar Said, 2014)

Gambar

Gambar 3. Monumen patung dua orang pekerja pemboran mnyak ddrkan d depan gedung  Akamgas
Gambar 4. Dalam gedung LEMIGAS terdapat laboratorum permnyakan

Referensi

Dokumen terkait