• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biro Organisasi Setda Prov Jatim (DWI SUYANTONO, SH, MM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Biro Organisasi Setda Prov Jatim (DWI SUYANTONO, SH, MM)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAHPROVINSI JAWA TIMUR

Oleh

Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Prov Jatim

(DWI SUYANTONO, SH, MM

PEMERINTAHPROVINSI JAWA TIMUR

Oleh

Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Prov Jatim

(2)
(3)

EVALUASI

1. REFORMASI BIROKRASI 2. ZONA INTEGRITAS 3. AKUNTABILITAS KINERJA

3

pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah

pemerintahan belum efektif dan efisien

pelayanan publik masih buruk

pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi

pemerintahan yang efektif dan efisien

pelayanan publik yang baik dan berkualitas

MENDORONG PELAKSANAAN

(4)

MANAJEMEN BERBASIS KINERJA

Pemerintahan yang baik

Pemerintahan yang berorientasi hasil

Hasil dari Kegiatan/Program (Outcomes)

Keterkaitan antara Program dan Tujuan

Indikator Kinerja

(5)

PERUBAHAN PARADIGMA

Keuangan

Kinerja

(efektif, efisien

(6)

MAKNA AKUNTABILITAS

“Setiap

program dan kegiatan

dari penyelenggara negara harus

dapat dipertanggungjawabkan

(7)

RPJMD (Perencanaan 5 tahunan Tingkat Pemda)

Renstra (Perencanaan 5 tahunan tingkat OPD)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) (Perencanaan Tahunan)

PerjanjianKinerja (PK) (Kontrak kinerja tahunan)

Rencana Kerja & Anggaran (RKA) ( tahunan tingkat OPD)

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)( tahunan tingkat OPD)

DIKATAKAN AKUNTABEL, JIKA DAPAT MEMPERTANGGUNGJAWABKAN

KINERJANYA SECARA BAIK

Apa

PATOKANNYA

DOKUMEN

PERENCANAAN

(8)

Komponen Minimal RPJMD/Renstra

VISI

MISI

TUJUAN

SASARAN

KEBIJAKAN

PROGRAM

NILAI-NILAI LUHUR

ISU STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

(9)

CONTOH :

Format Rencana Strategis ( RENSTRA )

TUJUAN SASARAN STRATEGI

KET URAIAN INDIKATOR TARGET TAHUN.. URAIAN INDIKATOR

TARGET

TAHUN ... KEBIJAKAN PROGRAM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Meningkatnya Kontribusi Sub Sektor Tanaman Pangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi % Pertumbuhan PDRB Sub Tanaman pangan 5 % Meningkatnya Produksi Tanaman pangan % Pertumbuhan produksi Tanaman Pangan Meningkatnya Kesejahteraan Petani 1. NTP 2. % Petani dengan penghasilan minimal ……. Juta pertahun

(10)

Komponen Minimal Renja/RKT

SASARAN

PROGRAM

KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

KINERJA

(11)

Instansi/Unit Kerja :………

Format Rencana Kinerja Tahunan

/ RENJA

SASARAN PROGRAM KEGIATAN

URAIAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET URAIAN INDIKATOR

PROGRAM

TARGET URAIAN INDIKATOR

KEGIATAN TARGET ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan % Pertumbuhan hasil produksi Tanaman Pangan ... % Peningkatan penggunaan bibit unggul Persentase petani yang menggunakan bibit unggul ... % Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul ... orang ... milyar Meningkatnya Kesejahteraan Petani 1. NTP 2. % Petani dengan penghasilan ……. Juta pertahun

(12)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

FORMULIR RKAP SKPD 2.2.1 Urusan : Organisasi : Program : Kegiatan : Waktu

Pelaksanaan : 01 Januari 2017 - 31 Desember 2017

Lokasi Kegiatan :

Sumber Dana : PAD

Jumlah Thn 2016 : 0,00

Indikator & Tolak Ukur Kinerja Belanja Langsung

Indikator Tolak Ukur Kinerja Target Kinerja Capaian Program Persentase petani yang menggunakan bibit unggul ...%

Masukan Jumlah Dana 0,00

Keluaran Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul ... orang

Hasil Persentase Pertumbuhan Produksi Tanaman Pangan ...%

Indikator Program

(13)

DEFINISI PERJANJIAN KINERJA

KESEPAKATAN

KINERJA

yang terukur

PEMBERI

AMANAH

PENERIMA

AMANAH

Berdasarkan pertimbangan sumberdaya yang ada

(14)
(15)

FORMAT LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4) Program Anggaran 1 ... Rp. ... 2 ... Rp. ... ...,...20XX Gubernur/Bupati/Walikota ... (...)

(16)
(17)

FORMAT LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX

OPD

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Program Anggaran Keterangan

1 ... Rp. ... APBD/APBN 2 ... Rp. ...

..., …. Januari 2017

Gubernur/Bupati/Walikota Pimpinan SKPD

(18)
(19)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BERDASARKAN PERPRES NO. 29 TAHUN 2014

(20)

Money Follow Program Alokasi anggaran harus digunakan untuk program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, misalnya infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan e-Government

Dalam sistem pemerintahan elektronik, rakyat dapat mengakses dokumen-dokumen pemerintah dan semua hal dapat dilihat secara transparan, termasuk soal anggaran publik Stop Pemborosan Anggaran Seberapapun anggaran Fokus Kinerja Bukan SPJ

ASN jangan terlalu menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk mengurusi SPJ

Menghemat jumlah

anggaran yang dibelanjakan dari kegiatan-kegiatan yang

tidak penting Anggaran digunakan hanya untuk membiayai

program/kegiatan prioritas yang mendukung

pencapaian tujuan Pembangunan

Anggaran yang digunakan menghasilkan manfaat

besar untuk masyarakat

EFISIENSI

ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PERMASALAHAN

EFISIENSI BIROKRASI

(21)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(SAKIP) UNTUK MENDORONG MONEY FOLLOW PROGRAM

Belanja publik perlu ditekan, karena keterbatasan sumber daya. Publik menuntut peningkatan kualitas pelayanan. LATAR BELAKANG

Budget Reform:

Dari sekadar alokasi tahunan yang didistribusikan antar instansi dan

dilaporkan realisasinya kepada Legislatif

Menjadi ANGGARAN yang sinkron dengan PERENCANAAN,

OPERASIONAL, dan PENGUKURAN KINERJA (Super Budgeting)

Budget

Savings

(22)

RENCANA STRATEGIS

SAKIP

MEMASTIKAN SASARAN PEMDA/OPD SESUAI DENGAN SASARAN

PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA

MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT YANG BERKOMPETEN

PENGUKURAN KINERJA

MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT

PENGELOLAAN DATA KINERJA

MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN

PELAPORAN

MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN KEPADA PEMBERI AMANAH REVIU DAN EVALUASI KINERJA MEMASTIKAN PENCAPAIAN MEMASTIKAN TERDAPAT PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA MEMASTIKAN SASARAN/ PRIORITAS PEMBANGUNAN MENJADI FOKUS PEMDA MEMASTIKAN ANGGARAN DIALOKASIKAN UNTUK SASARAN/PRIORITAS PEMBANGUNAN (MONEY FOLLOW PROGRAM)

PERAN SAKIP DALAM PENINGKATAN

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN

(23)
(24)

KONDISI YANG INGIN DICAPAI

KERANGKA ARSITEKTUR KELEMBAGAAN, KINERJA, PERENCANAAN,

DAN ANGGARAN

PEMDA KEPALA DAERAH IK Sasaran Pembangunan Daerah Sasaran Pembangunan Daerah Target PERANGKAT DAERAH KEPALA PD ELESON III IK Sasaran Pembangunan Daerah SASARAN STRATEGIS PD KEBIJAKAN PD

(25)

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA ARSITEKTUR KELEMBAGAAN, KINERJA, PERENCANAAN,

DAN ANGGARAN

KEBIJAKAN PD PROGRAM KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM LINTAS STRUKTUR PERENCANAAN SASARAN STRATEGIS SKPD (IMPACT/ OUTCOME) SASARAN PROGRAM (OUTCOME) SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) IK SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET TARGET TARGET SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH IK SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TARGET STRUKTUR KINERJA PEMERINTAH DAERAH PERANGKAT DAERAH PERANGKAT DAERAH (PD) UNIT KERJA ES 3 UNIT KERJA ES 4 BAGIAN ANGGARAN/ ORGANISASI PROGRAM KEGIATAN SUB-FUNGSI FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR ANGGARAN PEMDA

(26)

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA ARSITEKTUR KELEMBAGAAN, KINERJA, PERENCANAAN,

DAN ANGGARAN

bagian 1

Kinerja Pemerintah digambarkan dengan tiga komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu :

– Sasaran pembangunan yang akan dicapai oleh Pemerintahan; – Indikator Kinerja sebagai alat ukur;

– Target yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja.

Pada tingkat Daerahl, struktur kinerja akan dicantumkan di dokumen perencanaan tingkat Daerah(RPJD dan RKPD).

Struktur kinerja pada tingkat Daerah yang akan dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan tingkat PD (Renstra

P e n j e l a s a n

PEMDA

(27)

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA SISTEM INFORMASI KINERJA

bagian 2

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN K/L

KINERJA KERJA KEU

RPJMD RENSTRA

RKPD

KINERJA KERJA KEU

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN PD

KINERJA KERJA KEU

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN K/L

KINERJA KERJA KEU

PELAKSANAAN DAN MONEV

KINERJA KERJA KEU

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN K/L

KINERJA KERJA KEU

LAPORAN TAHUNAN

KINERJA

INSTANSI PEMBANGUNAN

KEU INSTANSI

(28)

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA SISTEM INFORMASI KINERJA

bagian 2

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN PD

Pengintegrasian informasi dilakukan dengan melakukan penyelarasan informasi kinerja yang ada pada dokumen-dokumen dalam ketiga sistem, yaitu:

1. Dokumen Perencanaan Jangka Menengah meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis PD (Renstra PD)

2. Dokumen Perencanaan Tahunan yaitu Rencana Kerja dan Keuangan PD yang merupakan pengintegrasian dokumen tahunan yang ada yaitu: Rencana Kerja Pemerintah (RKPD), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja PD (Renja PD), Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD), Penetapan Kinerja (PK) dan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA)

(29)

Contoh : PENGINTEGRASIAN PERENCANAAN KINERJA DENGAN

PENGANGGARAN

ANGKA KEMISKINAN Target : 5% Angka Pengangguran Target : 4% Terwujudnya penyerapan tenaga kerja

RPJMD

kalori per kapita Target : 2100 kk

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pangan

% keluarga memiliki Rumah Layak Huni

Target : 90% Meningkatnya pemenuhan rumah layak huni APK target 100% APM target 100% Meningkatnya pemenuhan atas pendidikan % Penyerapan Angkatan kerja Target : 40% Program perluasan kesempatan kerja Produksi padi Target : 1000juta ton

Program peningkatan produksi pangan

rumah layak huni yang dibangun Target : 1000 Rumah

Program pembangunan

rumah murah

Rasio ruang kelas terhadap siswa

Target 1:30

Program

peningkatan kualitas sarana pendidikan

1. Pelatihan tenaga kerja

IK : jumlah peserta pelatihan yg mendapat sertifikasi

DISNAKER

1. Percetakan sawah

IK : luas sawah tercetak

1. Pengadaan rumah murah

IK : Jumlah rumah layak huni dibangun 1. Pembangunan sekolah IK : Jumlah sekolah yg dibangun RENSTR A PD PROGRAM KEGIATAN

DISTAN DIS PU DISDIK

Rp. 500.000.000 Rp. 1500.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000 SKPD ANGGARAN 1. Pelatihan tenaga kerja 2. Penyaluran bantuan modal 3. dst 1. Percetakan sawah 2. Distribusi pupuk 3. dst 1. Pengadaan rumah murah 2. Subsidi rumah murah 3. dst 1. Pembangunan sekolah 2. Pemeliharaan ruang sekolah 3. dst

(30)
(31)

CASCADING (

PENJABARAN)

• Penjabaran kinerja dan indikator kinerja ke dalam

kinerja yang lebih terperinci atau kondisi-kondisi

yang mempengaruhinya, dengan menggunakan

kerangka logis;

• Digunakan untuk merumuskan kinerja apa yang

harus ditagih di tingkat dibawahnya atau

(32)

KERANGKA KERJA LOGIS (CASCADING) DAN

PENANGGUNGJAWAB KINERJA ORGANISASI

DAERAH SASARAN STRATEGIS SKPD (outcome ) PD SASARAN PROGRAM (outcome) SASARAN PROGRAM (outcome) SASARAN KEGIATAN (output) SASARAN KEGIATAN (output) SASARAN KEGIATAN (output) SASARAN KEGIATAN (output)

Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses

i i i i i i i i i i i i i i i i

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH (Impact) Proses Pencapaian Output Sumberdaya KEPALA DAERAH KEPALA PD ESELON III ESELON IV

(33)

KERANGKA KERJA LOGIS DAN PENANGGUNGJAWAB

KINERJA ORGANISASI

bagian 3

Setiap sasaran pembangunan (impact), indikator kinerja dan target dalam dokumen perencanaan tingkat PEMERINTAH DAERAH (RPJMD atau RKPD), dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan di tingkat PD (Renstra atau Renja PD) berupa sasaran stategis (outcome-impact), indikator kinerja dan target;

Setiap sasaran strategis (outcome-impact), indikator kinerja dan target PD, dijabarkan ke dalam sasaran program (outcome), indikator kinerja program dan target yang ada di masing-masing unit organisasi eselon 3 dibawahnya.

Setiap sasaran program (outcome) unit organisasi eselon 3, dijabarkan (cascading) ke dalam sasaran kegiatan (output), indikator kinerja kegiatan dan target yang ada di masing-masing unit organisasi eselon 4/unit kerja mandiri dibawahnya.

Setiap sasaran kegiatan (output) digunakan dasar untuk merencanakan berbagai proses yang akan dilakukan dan besarnya sumberdaya yang diperlukan (dana dan lainnya) dalam upaya untuk menghasilkan output.

Penjabaran (cascading) harus dilakukan secara jelas, terkait dengan tugas dan fungsi unit, secara logis memiliki keterkaitan sebab akibat (causality), serta memiliki keterkaitan sinergitas (aligment).

(34)

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat

Pemerintah Daerah

Sasaran : Meningkatnya sektor Pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indikator Kinerja : Pertumbuhan PDRB sektor pertanian

BAPPEDA Sasaran:

Terjaganya fungsi lahan sesuai peruntukannya. DINAS PERTANIAN Sasaran: Meningkatnya produksi pertanian. DINAS PU Sasaran: Meningkatnya kualitas dan Kuantitas Sarana dan prasarana

Dinas Kop. & UKM Sasaran:

Meningkatnya Usaha Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Indikator Kinerja: % Lahan pertanian terhadap luas wilayah

Indikator Kinerja: Jumlah produksi pertanian

Indikator Kinerja: Panjang jalan dengan kualitas baik.

Indikator Kinerja: Jumlah koperasi aktif.

Kegiatan: Menetapkan lahan pertanian agar Kegiatan: •Menerapkan teknologi pertanian. Kegiatan: •Membangun sarana irigasi. Kegiatan: Penyaluran kredit usaha mikro bidang

(35)

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat

Perangkat Daerah

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

Hal-hal apa saja yang mempengaruhi tingkat produksi pertanian?

Tanyakan kepada ahlinya

?

1. Luas Lahan 2. Kualitas Bibit

3. Ketepatan waktu tanam (periode, iklim) 4. Ketepatan penggunaan pupuk

5. Penggunaan teknologi 6. Serangan hama/penyakit

(36)

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S 1 Meningkatnya luasan lahan siap tanam

IK 1.1 Luasan lahan siap tanam Target X Hektar

S 2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

Target X%

S 3 Meningkatnya penggunaan teknologi

IK 3.1 Persentase petani yang menggunakan teknologi X

Target X%

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat

(37)

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S 2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

Target X%

S 1 Tersalurkannya bantuan bibit unggul

IK 1.1 Jumlah bibit unggul yang disalurkan Target xx

S 2 Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Jumlah petani yang mengikuti

sosialisasi penggunaan bibit unggul

Target xx petani

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat

(38)

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S 2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

Target X%

S 1 Tersalurkannya bantuan bibit unggul

IK 1.1 Jumlah bibit unggul yang disalurkan Target xx

S 2 Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Jumlah petani yang mengikuti

sosialisasi penggunaan bibit unggul

Target xx petani Kepala SKPD Kepala Bidang Kepala Seksi

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat

(39)
(40)

NO PROGRAM KEGIATAN AKSI

JADWAL PELAKSANAAN

PROGRAM INDIKATOR TARGET NAMA INDIKATOR TARGET I II III IV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Program Peningkat an Pengguna an Bibit Unggul Persentase petani yang mengguna kan bibit unggul .... % Terseleng garanya sosialisasi penggun aan bibit unggul Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul ... orang Pendataan petani yang belum mengikuti sosialisasi √ Menyiapkan materi sosialisasi √ Monev pelaksanaan penggunaan bibit √

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

I II III IV

Meningkatnya Produksi Tanaman pangan

% Pertumbuhan produksi Tanaman Pangan - - - 10%

(41)

Sistem Informasi Manajemen Kinerja

SKPD SKPD SKPD

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KINERJA

(42)

PEMANFAATAN APLIKASI/IT

• Pastikan isi/substansi sudah benar.

• Paksa SKPD untuk menginput secara berkala, berikan batas

waktu input.

• Berikan kolom penjelasan kenapa kinerja tercapai dan tidak

tercapai.

• Aplikasi harus mampu menerjemahkan logika cascading,

alur dokumen, dan konsistensi data.

• Aplikasi akan menjadi media monitoring dan evaluasi,

aplikasi sebaiknya memiliki tampilan dashboard.

• Jadikan aplikasi sebagai sarana monev kinerja berkala oleh

(43)
(44)

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

1. Memastikan Instansi Pemerintah/SKPD/OPD memiliki

ukuran outcome yang jelas dan terukur.

2. Menjabarkan sasaran/outcome/hasil ke outcome terinci

yang mendukung terbentuknya outcome tingkat instansi.

3. Menentukan proses bisnis yang seharusnya dilakukan

dalam rangka mencapai outcome.

4. Melakukan identifikasi, analisa dan mengurangi kegiatan

yang tidak ada kaitannya dengan proses bisnis yang

seharusnya.

(45)

Sasaran Strategis /Result Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Indikator Target Sasaran Strategis /Result Indikator Target 1 pastikan sasaran strategis berorientasi hasil, dan jelas ukurannya

(46)

Sasaran Strategis /Result Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Indikator Target Sasaran Strategis /Result Indikator Target Sasaran Indikator Target Sasaran Indikator Target Sasaran Indikator Target 2 Jabarkan ke outcome terinci yang mendukung terciptanya outcome tingkat instansi

(47)

3 Menentukan proses bisnis yang seharusnya dilakukan dalam rangka mencapai outcome Proses A Indikator Target Proses B Indikator Target Proses C Indikator Target Proses Bisnis

(48)

4

Mengurangi kegiatan yang tidak relevan dengan upaya pencapaian outcome Proses A Indikator Target Proses B Indikator Target Proses C Indikator Target Proses Bisnis

Program Program Program

Kegiatan

(49)

Program Kegiatan Anggaran Output/Komponen Belanja Kegiatan Anggaran Output/Komponen Belanja 5

Identifikasi, analisa dan

mengurangi output/komponen dan belanja yang tidak relevan dengan maksud kegiatan

Contoh:

Belanja komputer pada kegiatan pengadaan bibit

Belanja ATK pada kegiatan teknis yang sebenarnya sudah ada di kegiatan dukungan Belanja perjalanan dinas yang

berlebihan (tidak sesuai dengan proses kegiatan)

(50)

CONTOH

Program/Kegiatan Tidak Terkait dengan Pencapaian

Sasaran/Hasil

Sasaran Pembangunan Nasional GO ALS Program

Sasaran Strategis: Meningkatnya Prestasi Olahraga

Indikator : Perolehan medali pada event internasional

Program Pembibitan dan IPTEK Olahraga Sasaran Strategis /Result Tidak/ Instansi Pemerintah / SKPD/OPD

(51)

SASARAN: Meningkatnya persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

Indikator: % penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

PROGRAM: Program upaya kesehatan masyarakat

Indikator:

• % penduduk yang memiliki jaminan kesehatan;

• Jumlah puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan masyarakat

KEGIATAN: Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Indikator: Jumlah Petugas Analis Puskesmas yang mengikuti Workshop Pemantapan

Penggunaan Alat Laboratorium

Anggaran:

Rp40,000,000

KEGIATAN: Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Indikator: Jumlah Puskesmas yang Dibina

Anggaran:

Rp126,000,000

Program/Kegiatan tidak memiliki kaitan langsung dengan Pencapaian Sasaran

KEGIATAN: Peningkatan

Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Indikator: Jumlah puskesmas yang mengikuti pertemuan

Anggaran:

Rp5,428,000,000

(52)

SASARAN: Meningkatnya Prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional

Indikator: Perolehan medali pada multi event olahraga internasional

SASARAN PROGRAM: Meningkatnya Prestasi olahraga di tingkat regional dan insternasional

Indikator: Perolehan medali pada multi event olahraga internasional

SASARAN KEGIATAN: Pembibitan dan IPTEK Olahraga

Indikator:

• Jumlah naskah kebijakan

• Jumlah fasilitasi bidang pengkajian iptek olahraga

• Jumlah fasilitas uji coba dan pendayagunaan iptek olahraga • Jumlah fasilitas desiminasi iptek olahraga

Anggaran: Rp22.886.000.000

(53)
(54)

EVALUASI INTERNAL

Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam

melakukan evaluasi mandiri terhadap penerapan

manajemen kinerja.

• Apakah terdapat pedoman evaluasi internal.

• Kualitas pehamahaman evaluator internal.

• Kualitas rekomendasi perbaikan yang diusulkan kepada

unit kerja.

(55)

Memperoleh informasi

tentang implementasi

Sistem AKIP

Menilai Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah

Memberikan saran

perbaikan untuk

peningkatan kinerja dan

penguatan akuntabilitas

instansi pemerintah

Memonitor tindaklanjut

rekomendasi hasil

evaluasi periode

sebelumnya

TUJUAN EVALUASI

(56)

RUANG LINGKUP EVALUASI

Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP

dan Pencapaian Kinerja Instansi

Evaluasi penerapan SAKIP

mempertimbangkan upaya atau

kemajuan yang telah dicapai sampai

dengan pembahasan hasil evaluasi

Penyusunan rating atau kategori hasil

evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap seluruh

A

B

C

D

80% Penerapan Sistem AKIP 20% capaian kinerja 2017 2018 progres evaluasi

(57)

PERENCANAAN KINERJA

• Setiap instansi harus memiliki rencana

kinerja yang baik, tepat dan jelas sasaran dan tujuannya dengan indikator yang tepat baik dilevel outcome, output maupun input.

PENGUKURAN KINERJA

• Setiap instansi melakukan pengukuran

kinerja secara berkala dengan metode yang tepat dengan membandingkan antara target dengan capaiannya.

PELAPORAN KINERJA

• Setiap instansi melaporkan kinerjanya

secara berjenjang dari unit terbawah hingga tertinggi.

EVALUASI KINERJA

• Setiap instansi melakukan evaluasi

capaian kinerjanya untuk mengidentifikasi keberhasilan, kegagalan, hambatan dan tantangan yang dihadapi pada setiap level mulai terbawah hingga tertinggi

CAPAIAN KINERJA

• Capaian kinerja yang dihasilkan oleh

instansi pemerintah pada kurun waktu satu tahun.

30

25

10

15

20

(58)

SKOR PENILAIAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

UNTUK SKPD

Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi

FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN

6%

15%

9%

5%

12,5%

7,5%

3%

7,5%

4,5%

2%

5%

3%

Sistem AKIP

TOTAL

30%

25%

15%

10%

(59)

HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP PEMKAB.

MAGETAN TAHUN 2017

KOMPONEN BOBOT TAHUN 2016 TAHUN 2017

PERENCANAAN 30 21.76 21.88 PENGUKURAN 25 12.89 16.82 PELAPORAN 15 10.57 9.59 EVALUASI KINERJA 10 4.34 4.59 CAPAIAN KINERJA 20 11.75 9.06 TOTAL 100 61.33 61.94 TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA B B

(60)

REKOMENDASI EVALUASI SAKIP PEMKAB.

MAGETAN TAHUN 2017

1. Kepada Bappeda untuk memastikan tersedianya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis OPD yang lebih berkualitas, lebih terukur, menggambarkan kinerja (hasil kerja) jangka menengah yang terukur, layak untuk diperjanjikan dan dapat diketahui dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan;

2. Menyusun, mereviu dan menyempurnakan IKU dan IKI setiap OPD dan memastikannya sudah lebih spesifik, relevan, terukur dan unik menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan pemilik IKU dan IKI tersebut dan memastikan dimanfaatkannya IKU pada proses (dalam dokumen) perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi;

3. Diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara memastikan dan meminta seluruh OPD mempertanggungjawabkan kinerja terlebih dahulu sebelum mengajukan anggaran. Memastikan seluruh OPD dapat mengaitkan kinerja utama dengan penganggarannya; 4. Kepada Bagian Organisasi, untuk memastikan tersedianya Perjanjian Kinerja yang

menyajikan dan menjanjikan kinerja atau hasil (bukan sekedar kerja) yang sangat terukur, relevan dan dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan, keutamaan dan

(61)

Lanjutan……..

5. Melakukan monitoring, mengukur, menagih dan menyimpulkan kinerja sebagaimana yang disepakati pada masing-masing tingkatan dan mengaitkannya dengan penghargaan dan pengakuan (reward and recognition) atas capaian kinerja yang pantas;

6. Agar Bappeda bersama Tim Perencana Daerah bisa mengkaitkan antara program-program yang akan dilaksanakan sesuai dengan Tema Pembangun Pemerintah Daerah berikut dengan alokasi anggarannya. Meningkatkan evaluasi program dalam rangka memastikan tersedianya jawaban terukur atas keberhasilan program-program prioritas atau unggulan. Bappeda harus memastikan keberhasilan maupun kekurangberhasilan suatu program secara nyata dan terukur, perubahan kondisi yang terjadi atau perubahan yang terjadi pada suatu target grup tertentu yang menjadi target perubahan, terutama untuk menjawab perubahan apa yang terjadi dan seharusnya terjadi selama dan di akhir periode RPJMD;

7. Meningkatkan kualitas isi dan penyajian informasi kinerja pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), antara lain menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian kinerja outcome, melakukan pembandingan data kinerja secara memadai serta menyajikan informasi tentang analisis efesiensi penggunaan sumber daya (cost per

(62)

8. Agar Inspektorat memastikan tersedianya evaluator yang cukup terlatih untuk meningkatkan kualitas hasil evaluasinya;

9. Mengoptimalkan penggunaan aplikasi elektronik SAKIP untuk memudahkan pengumpulan data dan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, perlu diunggahnya dokumen dan informasi yang berhak (seharusnya) diketahui oleh publik dalam laman resmi dan memastikan informasi yang disajikan bersifat terkini (up dated); dan

10. Menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan sampai dengan saat ini.

(63)

MINIMUM REQUIREMENT PADA

PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP

No. ITEM AA A BB B CC C D

1 Jumlah Sampling unit kerja 100% 100% 75% 50% Hanya yang wajib

Hanya yang wajib

Hanya yang wajib

2 Indikator Kinerja Utama:

Instansi Pemerintah Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada Unit Kerja/SKPD Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada 3 Persentase Unit Kerja yang

sudah baik implementasi SAKIP nya (pemenuhan, kualitas, dan pemanfaatannya)

100% 100% 75% 25% Hanya

yang wajib X X 4 Cascade IKU 100% hingga

ke level individu dan sudah baik 100% hingga ke level Struktural terendah dan sudah baik 50% hingga level struktural terendah dan sudah baik Hanya yang wajib X X X

5 Pemanfaatan IKU (contoh: digunakan sebagai dasar pemberian reward and

punishment, penilaian kinerja)

Sudah Sangat Baik Sudah Sangat Baik Sudah dimulai X X X X

6 Budaya Kinerja Sudah sangat terasa di seluruh unit kerja Sudah sangat terasa Sudah mulai terasa X X X X

(64)

MEMBANGUN KOMITMEN

KEPALA PERANGKAT DAERAH DAN

JAJARANNYA

(65)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan insidentil merupakan kewajiban pelaporan emiten untuk melaporkan kepada Bapepam-LK dan BEI atas kejadian, informasi, dan fakta material yang berkaitan

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah perkembangan bahasa serta pola kalimat yang dihasilkan oleh anak yang berusia 2-3 tahun dan berapakah banyak

2) Akhlak berasal dari bahasa Arab Akhlaaqun yang merupakan bentuk jamak dari Khuluqun. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah suatu sifat yang tertanam

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, rotasi kantor akuntan

Panelis yang terpilih kemudian dilatih menjadi panelis terlatih untuk digunakan pada pengujian atribut kerenyahan dan kekerasan sampel dengan bahan dasar tepung beras

Bahan ajar tematik berbasis edutainment ini dikembangkan sesuai dengan karakteristik edutainment yang mengacu pada langkah-langkah dari quantum teaching, yaitu TANDUR

pokok bahasan kubus dan balok, Semarang 2013 Pengembangan media pembelajaran menggunakan macromedia captivate Materi yang dikembangkan tentang mata pelajaran

Target pemerintah dalam hal EBT ( Energi Baru Terbarukan ) pada tahun 2025 sebesar 17% yang dimaksud adalah : Biofuel ditarget berkontribusi sebesar 5%, panas bumi 5%, batubara