• Tidak ada hasil yang ditemukan

Number: 001/SI-PPI/Report/I/01 LAPORAN KEGIATAN SIMPOSIUM INTERNASIONAL PERSATUAN PELAJAR INDONESIA 2010, LONDON, INGGRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Number: 001/SI-PPI/Report/I/01 LAPORAN KEGIATAN SIMPOSIUM INTERNASIONAL PERSATUAN PELAJAR INDONESIA 2010, LONDON, INGGRIS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Number: 001/SI-PPI/Report/I/01

LAPORAN KEGIATAN SIMPOSIUM

INTERNASIONAL PERSATUAN PELAJAR

(2)

Didukung Oleh: * * Logo Tentatif Penyelenggara Penyandang Dana Dukungan Spesial Dukungan Kelembagaan

(3)

Pada tanggal 23-24 Oktober 2010 yang lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London menjadi tuan rumah penyelenggara acara Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) / Forum Komunikasi Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional 2010 (OISAA SI 2010 London UK). Acara ini adalah kedua kalinya dilaksanakan setelah sebelumnya dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada tahun 2009, dan merupakan kegiatan rutin yang akan dilaksanakan pada tahun-tahun selanjutnya.

Pada tahun ini, Simposium Internasional PPI Dunia / Forum Komunikasi Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional bertemakan “Pendidikan Kewirausahaan Sebagai Cara Untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Mandiri dan Inovatif”. Acara Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia / Forum Komunikasi Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional ini dibuka secara langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Inggris, Republik Irlandia, akreditasi kepada International Maritime Organisation (IMO), Bapak Yuri Octavian Thamrin. Selanjutnya, dalam kesempatan ini juga para pelajar yang hadir juga mendapat kehormatan untuk berdialog secara langsung dengan Ibu Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Republik Indonesia melalui live teleconference dari Shanghai. Ibu Menteri mengakui bahwa topik yang dipilih pada tahun ini sangat menarik, mengingat Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam serta memiliki penduduk yang produktif dan ini merupakan tantangan tersendiri bagaimana memaksimalkan kedua potensi tersebut agar lebih optimal dan kreatif, sehingga pada akhirnya mendorong lebih banyak lagi penduduk kita tergerak untuk berwirausaha. Sebagai perbandingan, beliau juga mengutip pendapat dari McLellan yang menilai hanya 2% dari jumlah penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai wirausaha. Sementara itu terdapat 9,8% lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran.

Selanjutnya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Bp. Dr. Dino Patti Djalal memberikan pemaparan kunci yang bertemakan “Model Kepemimpinan yang Tepat dalam Menjawab Krisis Multidimensi di Indonesia”. Intisari yang dapat diambil dari pemaparan kunci beliau adalah “We are the most democratic, emancipated, connected,

(4)

exposed, liberated, educated generation, compared to our previous generations”. Beliau menekankan juga bagaimana kita, terutamanya generasi muda saat ini perlu memikirkan ulang cara pandang kita terhadap negara kita sehingga ke depannya kita lebih percaya diri dan mampu bersaing secara global. Selain itu juga, beliau mengatakan “Tantangan sekarang adalah bagaimana mengalihkan ideology persatuan menjadi ideology keunggulan. Bagaimana membangun pioneering spirits, semangat untuk mejadi leaders. Kenyataannya generasi muda sekarang cenderung have small minds, don’t know how to achieve their big dreams and too dogmatic and orthodox in thinking. In other words, they

have the so-called narrow nationalism or being too pride in a wrong way”.

Secara khusus, pembahasan tema besar Simposium Internasional ini dibagi menjadi kedalam 3 panel, yaitu: Kewirausahaan, Kepemimpinan dan Edukasi.

Panel bidang kewirausahaan menyoroti bagaimana menjadi pengusaha yang tangguh dan kompetitif. Selama ini, banyak generasi muda di Indonesia yang melakukan bisnis kewirausahaan karena beberapa hal, yaitu: masih sulitnya pengurusan ijin usaha dan akses pendanaan bagi usaha mikro, kurangnya mitra kerjasama strategis yang dapat membantu pengembangan produk unggulan, masih lemahnya koordinasi antar instansi pemerintah, sehingga hasil-hasil teknologi tepat guna yang dihasilkan akademisi di Indonesia tidak dapat diterapkan untuk membantu pengembangan daya saing dan terakhir sulitnya memperoleh kesempatan magang bagi pelajar dan mahasiswa untuk meningkatkan pengalaman kerja dan membangun jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar dan mahasiswa. Faktor-faktor tersebut memberikan dampak negatif langsung bagi daya tahan produk nasional unggulan Indonesia dalam persaingan pasar global. Bagi mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut, maka panel bidang kewirausahaan merekomendasikan beberapa langkah utama, yaitu: pembuatan Standar Nasional khusus untuk produk unggulan Indonesia dan perlunya dibentuk wadah

Enterprise Colaboration agar dapat mendukung dan mengayomi para pengusaha mikro,

kecil dan menengah. Selanjutnya, pembicara yang mengisi panel kewirausahaan ini antara lain: Thamrin Lubis (Founder dari Indonesia Overseas Network), Merry Maryati (Atase Perdagangan di KBRI London), Wahyu Aditya (Founder dari Hello Motion Academy), dan Dr (HC) Rahmat Gobel (Presiden Direktur PT. Gobel Internasional)

(5)

Pada panel bidang kepimpinan berfokus kepada model kepemimpinan yang tepat di dalam menjawab krisis multidimensi di Indonesia. Hal ini merupakan pembahasan yang lebih mendalam atas pemaparan kunci yang telah disampaikan oleh Bp. Dr. Dino Patti Djalal. Panel menyoroti pentingnya kepemimpinan nasional yang berlandaskan moral dan keteladanan dalam menjawab krisis kepercayaan masyarakat Indonesia; meningkatkan peran perwakilan pemerintah Republik Indonesia dalam memaksimalkan peran mahasiswa Indonesia yang berada di luar negeri sehingga wujud kongkrit dari dipomasi total Indonesia dapat lebih optimal; menyusun strategi kaderisasi kepemimpinan nasional melalui penguatan peran organisasi kepemudaan dan pelajar; dan melibatkan mahasiswa Indonesia di luar negeri dalam penyediaan informasi bagi lembaga legislatif dan eksekutif di Indonesia. Panel bidang kepemimpinan ini memberikan rekomendasi agar Pemerintah Republik Indonesia lebih memperhatikan kesejahteraan pelajar Indonesia di luar negeri. Adapun pembicara yang mengisi panel kepemimpinan ini antara lain: Michael Putrawenas, MBA (CO2 Policy Strategist, Shell Company, Netherlands), Turino Yulianto (Sekretaris Jenderal dari Gerakan Nasional Kepedulian Sosial), dan Dr. James Gifford (Executive Director of the United Nations Principles for Responsible Investment (PRI)).

Selanjutnya, panel bidang edukasi menyoroti masalah bagaimana membentuk akademisi Indonesia yang siap menghadapi tantangan global. Terdapat beberapa pokok permasalahan yang diangkat di dalam diskusi panel edukasi tersebut. Pertama, akademisi Indonesia harus bersikap professional dalam menjalankan bidangnya masing-masing tanpa harus kehilangan kemampuan memahami permasalahan umum di Indonesia. Kedua, para akademisi ini harus mampu membuka jaringan (networking) yang luas dengan lembaga internasional dan institusi profesional baik di dalam maupun di luar negeri. Ketiga, Sebagai upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama masa pendidikan di luar negeri dan mengintensifkan jaringan yang telah terbina, diperlukan lembaga/wadah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan sesuai dengan disiplin ilmu yang telah dipelajari. Pembicara yang mengisi panel bidang edukasi ini antara lain: Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M (Guru Besar Hukum Internasional

(6)

Universitas Indonesia), Jaka Aminata SE, MA (Kandidat Doktor dari Universite Paul Verlaine-Metz, France), dan Ir. Antonius Tanan, MBA, M.Sc (Presiden dari Universitas Ciputra Entrepreneurship Centre).

Selain diskusi di dalam panel, di dalam acara Simposium Internasional tahun ini, para pelajar yang hadir mengikuti diskusi interaktif dengan Dr. Bima Arya Sugiarto (Executive Director Lead Institute Paramadina), yang mencoba mengajak para pelajar untuk lebih mendalami dan peduli dengan isu-isu terkini yang sedang berkembang di tanah air, serta memberikan dorongan untuk berpartisipasi dalam pembangunan tanah air setelah lulus. Beliau juga sangat apresiatif dan mendukung terhadap ide kewirausahaan yang digalang pelajar pada SI 2010 ini.

Sebagai tindak lanjut nyata dari hasil Simposium Internasional ini kedepan, akan dibentuk sebuah wadah untuk membangun jiwa kewirausahaan para pelajar Indonesia di seluruh dunia yang dinamakan Indonesian Young Entrepreneur Initiative (IYEI). Wadah ini akan meneruskan kerja sama dengan pihak-pihak yang telah mendukung SI 2010, baik itu dari pemerintah, swasta, akademisi dan berbagai organisasi yang mana proses teknisnya sedang dalam tahap penjajakan lebih lanjut. Salah satu ide kegiatan yang akan dilakukan oleh wadah ini adalah menyelenggarakan workshop entrepreneurship untuk pelajar Indonesia di seluruh dunia yang tergabung dalam PPI Dunia / Forum Komunikasi Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional. Selain itu terbentuk juga Forum Komunikasi PPI Dunia / OISAA (Overseas Indonesian Students Association Alliance atau Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional) untuk meneruskan jalinan silaturrahim antara PPI di seluruh dunia dan juga mencanangkan beberapa program antara lain jurnal ilmiah PPI Dunia, pembuatan website, dan juga SI berikutnya. Sebagai hasil buah pemikiran dari para pembicara dan pelajar Indonesia di seluruh dunia melalui kegiatan ini, SI PPI 2010 ini juga menghasilkan berbagai rekomendasi yang dibagi menjadi menurut 3 panel, yaitu kewirausahaan, kepemimpinan dan pendidikan, yang detailnya terlampir dalam laporan ini.

(7)

Simposium Internasinal ini dihadiri sekitar 150 pelajar Indonesia yang datang dari: Perancis, Belanda, Swedia, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Turki, Libya, Mesir, Austria, Spanyol, Jerman, Filipina, Thailand, Russia, Australia, Belgia serta Badan Eksekutif Mahasiswa dari Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Pelita Harapan dan Al-Azhar Youth Leader Institute. Secara umum, Simposium Internasional ini berlangsung dengan baik dan para peserta yang hadir juga begitu antusias dan kritika dalam diskusi di berbagai panel. Hal ini ditunjukkan melalui survei yang diberikan oleh panitia pada hari terakhir penyelenggaraan Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Dunia tersebut. Kebanyakan dari pelajar merasa puas dengan diskusi dan narasumber yang mengisi acara Simposium Internasional tersebut. Namun ada beberapa catatan yang dimuat seperti kurangnya waktu di dalam sesi tanya-jawab di dalam diskusi. Namun karena keterbatasan waktu juga, sehingga beberapa pertanyaan tidak dapat diajukan secara langsung di dalam diskusi.

Acara Simposium Internasional ini mendapat dukungan penuh baik berupa dana (detail terlampir) maupun pembicara dari beberapa Kementerian dan organisasi-organisasi, antara lain: Kementerian Pendidikan Nasional memberikan bantuan dana sebesar Rp 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah), Kementerian Pemuda dan Olah Raga memberikan bantuan dana sebesar Rp 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah), Kementerian Perdagangan yang mana Ibu Menteri Dr. Mari Elka Pangestu membuka acara kami, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memberikan sambutan yang diwakili oleh Duta Besar RI di Inggris, Kedutaan Besar Republik Indonesia di London yang telah memfasilitasi dan sekaligus co-host acara Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Dunia tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C. melalui Duta Besar Republik Indonesia di Washington D.C. Bp. Dr. Dino Patti Djalal yang menjadi pembicara kunci, British Embassy di Jakarta, British Chamber of Commerce in Indonesia, British Council yang telah memberikan bantuan dana sebesar 2500 Poundsterling, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Modernisator Indonesia, Lippo Group yang telah memberikan bantuan dana sebesar Rp 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah), Universitas Ciputra yang telah memberikan bantuan dana sebesar Rp. 25.000.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah), PT Gobel Internasional,

(8)

Indonesian Overseas Alumni (IOA), Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) yang telah membantu menghadirkan beberapa pembicara, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Britania Raya sebagai PPI tuan rumah, Radio PPI Dunia, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan, Brawijaya, Universitas Padjajaran dan Al-Azhar Youth Leader Institute.

Atas nama panitia penyelenggara Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia 2010, kami menghaturkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara Simposium Internasional ini sehingga dapat terwujud dengan baik. Kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan/kealpaan yang terjadi selama acara.

Hormat kami,

Andrew Sutedja, SH., LLM Jennifer Hadinugraha, ST. Ketua Panitia Pelaksana Sekretaris Jenderal

(9)

Lampiran I

Laporan Keuangan

!"#$%"&'()*"&+"&',-.#$,-*.'-&/)%&",-$&"!'0121'!$&3$&'

' ' ' ' ' ' ' !"#$!#%!&'"( ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' (45467489:6'#45;<:'<:6'$=:>'%:?:' ' -3%'211@111@111' ' !9AAB'+8B;A' ' ' ' -3%'C1@111@111' ' D9A;78:'' ' ' ' ' -3%'0C@111@111' ' ' ' ' ' /B7:=' -3%'2EC@111@111' ' ' ' ' ' ' ' ' ")$*)+,-%-$( ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' "FB5B<:G9' ' ' ' ' -3%''HE@120@0H1' ' /8:6GAB87:G9' ' ' ' -3%''II@12J@K0L' ' (4G4F47:89:7:6'' ' ' ' ' ' ' #8BABG:='' ' ' ' -3%''''''''H2E@111' ' ' /967:'#896748' ' ' -3%''''2@0E0@JIL' ' ' (487:G'M',4879N9F:7'' ' ' -3%''''''''KKI@111' ' #=:F:7' ' ' ' ' -3%''''0@0C1@111' ' +;9<4'OBBF'' ' ' ' -3%''''J@H02@LEC' ' (B6G;5G9'' ' ' ' ' -3%'IJ@0I1@111' ' -6748647'P,48Q48R'' ' ' ' -3%'''2@2E0@1I1' ' ,4596:8'(97'' ' ' ' -3%'''''''LIL@111' ' ,7:5A' ' ' ' ' -3%'''''''0LC@0K1' ' #H(' ' ' ' ' -3%'''''''HEJ@111' ' O9:S:'$A48:G9B6:='' ' ' ' -3%'''''''CH1@111' ' ' ' ' ' ' -3%'2KC@HJK@K0J' ' ' ' ' ' ' ' ' ./010(+0/23+0/24( ( ( ( '5%(((6789998999( ' ' ' ' ' /B7:='' -3%'021@HJK@K0J' ' (4F;8:6?:6'3:6:' ' ' ' -3%''''HC@HJK@K0J' ' ' ' ' ' ' ' ' 3:6:'S:6?'5:G9>'<:=:5'A8BG4GT' ' ' ' ' O8979G>'DB;6U9=' ' ' ' -3%'HC@J11@111' ' (45467489:6'#46<9<9F:6'&:G9B6:=' ' ' -3%'C1@111@111' ' ' ' ' ' /B7:='' -3%'LC@J11@111' ' V'*67;F'(4?9:7:6'WB==BX'*A',-'0121' ' ' ' '

(10)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

Lampiran II

REKOMENDASI

Panel 1 Kewirausahaan

“Menjadi Pengusaha yang Tangguh dan Kompetitif”

1. Perlunya pembuatan Standar Nasional khusus untuk produk-produk unggulan Indonesia karena masih lemahnya daya tahan produk nasional unggulan Indonesia dalam persaingan pasar global, yang disebabkan kurang jelasnya Standar Nasional Indonesia bagi produk-produk unggulan Indonesia.

2. Perlunya basis data terbarui dan sosialisasi produk-produk unggulan Indonesia. 3. Perlunya kemudahan perijinan usaha dan akses pendanaan bagi usaha mikro

karena masih sulitnya pengurusan ijin usaha dan akses pendanaan bagi usaha mikro.

4. Perlunya memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia di luar negeri untuk mendapatkan peran yang lebih besar dalam membantu peran instansi pemerintah Indonesia yang berkaitan dalam pengenalan produk-produk unggulan Indonesia karena masih kurangnya “mitra” yang dapat membantu pengembangan produk unggulan.

5. Perlunya dibentuk wadah kolaborasi kewirausahaan yang terfokus kepada pemberdayaan mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk menjadi wirausahawan unggul, tangguh dan berdaya saing tinggi, karena masih lemahnya koordinasi antar instansi pemerintah dengan para wirausahawan, khususnya (calon) wirausahaan Indonesia di luar negeri, sehingga hasil-hasil teknologi tepat guna

(11)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

yang dihasilkan akademisi di Indonesia, khususnya dari luar negeri tidak diterapkan secara efektif untuk membantu pengembangan daya saing Indonesia. 6. Perlunya diberikan kesempatan yang lebih besar untuk kesempatan magang

bagi pelajar karena sulitnya memperoleh kesempatan magang bagi pelajar untuk meningkatkan pengalaman kerja dan membangun jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar.

PENYUSUN

PPI Kawasan Asia dan Australia (dikoordinasi oleh Fikri Waskito dari Thailand) dan Jay Aryaputra Singgih (Moderator Panel I).

Panel 2 Kepemimpinan

“Model Kepemimpinan yang Tepat di dalam Menjawab Krisis Multidimensi di Indonesia”

1. Pentingnya kepemimpinan nasional yang berlandaskan moral dan keteladanan untuk menjawab krisis kepercayaan masyarakat Indonesia.

2. Perlunya perwakilan pemerintah di luar negeri meningkatkan pemberdayaan pelajar Indonesia di luar negeri dalam pelaksanaan diplomasi total Indonesia. 3. Menyusun strategi kaderisasi kepemimpinan nasional melalui penguatan

peranan organisasi kepemudaan dan pelajar.

4. Melibatkan pelajar Indonesia di luar negeri secara aktif untuk berperan dalam penyediaan informasi bagi lembaga legislatif dan eksekutif di Indonesia.

(12)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

5. Pemerintah lebih berperan dalam memberikan apresiasi untuk turut mendukung kesejahteraan pelajar Indonesia di luar negeri, khususnya pelajar yang berprestasi dalam aktifitas kemahasiswaan di luar negeri.

6. Perlunya sikap lebih proaktif pemerintah dalam membangun kerjasama yang lebih sinergis dengan ilmuwan Indosianis di luar negeri untuk mendukung pembangunan Indonesia.

PENYUSUN

PPI Kawasan Timur Tengah dan Afrika (dikoordinasi oleh Dadan Maula Darmawan dari Iran), Ananda Setiyo Ivannanto (Moderator Panel II), BEM Universitas Brawijaya dan Al-Azhar Youth Center.

Panel 3 Pendidikan

“Membentuk Akademisi Indonesia yang Siap Menghadapi Tantangan Global”

1. Akademisi Indonesia harus profesional dalam bidangnya masing-masing tanpa harus kehilangan kemampuan memahami permasalahan umum di Indonesia. 2. Akademisi Indonesia harus mampu menjalin jaringan baik dengan lembaga

internasional dan institusi profesional (industri) di dalam dan di luar negeri.

3. Akademisi Indonesia harus berkontribusi dalam dunia pendidikan dalam brain circulation sesuai dengan profesinya di manapun berada baik di dalam maupun di luar negeri.

(13)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

4. Akademisi Indonesia dituntut harus bisa menyerap nilai2 positif di negara manapun di mana dia berada untuk bisa dikontribusikan kepada bangsa dan negara.

5. Dalam rangka meningkatkan keberdayagunaan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama masa pendidikan di luar negeri dan mengintensifkan jaringan yang telah terjalin dengan berbagai institusi baik pemerintah, bisnis, akademisi, dan masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri maka perlu diinisiasi suatu wadah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.

6. Rekomendasi kepada Pemerintah untuk dapat meningkatkan pengiriman akademisi Indonesia ke luar negeri dalam bentuk pemberian program beasiswa, program internship bagi mahasiswa di Indonesia, dan penyediaan fasilitas penelitian untuk akademisi Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri.

7. Pemerintah membantu akademisi Indonesia untuk melaksanakan penelitian di luar negeri melalui pendekatan government-to-government (G to G) atau skema lainnya yang memungkinkan.

8. Rekomendasi kepada pemerintah untuk melanjutkan reformasi sistem pendidikan di Indonesia dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan.

PENYUSUN

PPI Kawasan Eropa dan Amerika (dikoordinasi oleh Deden Mauli Darajat dari Turki), Andrew Sutedja (Moderator Panel III), BEM Universitas Indonesia dan BEM Universitas Pelita Harapan.

(14)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

(15)
(16)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

(17)
(18)

Tel./Fax.: +44 207 4997661. Email: si2010london@gmail.com. Website: www.si-london2010.org

Lampiran V

Referensi

Dokumen terkait