PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN BUPATI KARAWANG
NOMOR 26 TAHUN 2016
TENTANG
TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI
MUSYAWARAH DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KARAWANG,
Menimbang : bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan Pasal 62
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 13 Tahun
2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
Melalui Musyawarah Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-Daerah
Kabupaten
dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun
1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang
Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-Daerah
Kabupaten
Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 2851);
2.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);
3.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah
diubah
beberapa
kali
terakhir
dengan
Undang–Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
2
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
5.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
6.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman
Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 159);
7.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 13 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Karawang Tahun : 2014 Nomor : 13).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMILIHAN
KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI MUSYAWARAH
DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Karawang.
2.
Bupati adalah Bupati Karawang.
3.
Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
4.
Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai
Perangkat Daerah.
5.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus
urusan
pemerintahan,
kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
3
7.
Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan
rumah
tangga
Desanya
dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
8.
Kepala Desa Antar Waktu adalah Kepala Desa yang
dipilih berdasarkan kesepakatan Musyawarah Desa yang
melaksanakan wewenang, tugas dan kewajiban Kepala
Desa dalam hal Kepala Desa berhenti dengan sisa masa
jabatan lebih dari 1 (satu) tahun.
9.
Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang
selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang
merupakan
perwujudan
demokrasi
dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur
penyelengaraan Pemerintahan Desa.
10.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau yang disebut
dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan
mitra
pemerintah
desa
dalam
memberdayakan
masyarakat.
11.
Musyawarah
Desa
adalah
musyawarah
yang
diselenggarakan oleh BPD khusus untuk pemilihan
Kepala Desa antar waktu.
12.
Panitia Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu atau yang selanjutnya disebut
Panitia Pemilihan adalah panitia yang dibentuk oleh
Badan Permusyawaratan Desa untuk melaksanakan
teknis Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala
Desa Antar Waktu.
13.
Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil
keputusan dari Musyawarah Desa selain untuk
penetapan Kepala Desa Antar Waktu dalam bentuk
kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara
keputusan Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh
Ketua Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.
14.
Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
Panitia Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu untuk mendapatkan bakal
calon dari warga masyarakat Desa setempat.
15.
Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia
Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu dari segi kelengkapan dan keabsahan
persyaratan
administrasi,
pengetahuan
maupun
kepemimpinan para bakal calon Kepala Desa Antar
Waktu.
16.
Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
4
17.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disingkat APBDes adalah Rencana keuangan tahunan
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah desa dan BPD, dan ditetapkan dengan
peraturan desa.
BAB II
TATA CARA MUSYAWARAH DESA DALAM RANGKA
PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu diselenggarakan oleh BPD dan difasilitasi oleh
Pemerintah Desa yang teknis pelaksanaan pemilihannya
dilakukan oleh Panitia Pemilihan.
Pasal 3
(1)
Musyawarah Desa diselenggarakan apabila Kepala Desa
berhenti karena :
a.
meninggal dunia;
b.
atas permintaan sendiri; dan/atau
c.
diberhentikan dengan sisa masa jabatan lebih dari 1
(satu) tahun.
(2)
Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf c, karena:
a.
tidak
dapat
melaksanakan
tugas
secara
berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama 6 (enam) bulan, yaitu apabila
Kepala Desa menderita sakit, yang mengakibatkan
baik fisik maupun mental tidak berfungsi secara
normal yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter yang berwenang, sedang menjalani proses
pidana dan/ atau tidak diketahui keberadaannya;
b.
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa;
c.
melanggar larangan sebagai Kepala Desa;
d.
tidak melaksanakan kewajiban Kepala Desa; atau
e.
dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai ketentuan hukum
tetap.
Pasal 4
(1)
Musyawarah Desa dapat dilaksanakan apabila sisa masa
jabatan Kepala Desa yang berhenti lebih dari 1 (satu)
tahun karena berhenti sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf a, b dan c.
(2)
Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan paling lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak Kepala Desa diberhentikan.
5
(3)
Masa jabatan Kepala Desa Antar Waktu terhitung sejak
tanggal pelantikannya sampai dengan berakhirnya masa
jabatan Kepala Desa yang berhenti sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).
Bagian Kedua
Jadwal dan Tahapan
Pasal 5
(1) Jadwal kegiatan Musyawarah Desa dalam rangka
pemilihan
Kepala
Desa
Antar
Waktu
tidak
diselenggarakan pada hari raya keagamaan atau hari
kemerdekaan.
(2) Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu dilaksanakan melalui tahapan:
a.
persiapan;
b.
pencalonan;
c.
pemilihan; dan
d.
penetapan.
(3)
Ketentuan mengenai jadwal dan tahapan kegiatan
Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Bagian Ketiga
Tempat Penyelenggaraan
Pasal 6
(1) Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa dalam
rangka pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dapat
berupa gedung kantor Desa, gedung pertemuan milik
Desa, atau lapangan Desa.
(2) Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus berada di wilayah Desa.
(3) Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kondisi
obyektif Desa dan kondisi sosial budaya masyarakat.
Bagian Keempat
Biaya Pemilihan
Pasal 7
(1)
Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa dan dapat diberikan bantuan keuangan dari
Pemerintah Kabupaten dengan cara ditransfer melalui
rekening kas pemerintah desa yang dicatat dalam
APBDes.
(2)
Bantuan
keuangan
dari
pemerintah
kabupaten
diperuntukan untuk kegiatan yang menunjang pada hari
“H” pelaksanaan pemilihan kepala desa melalui
musyawarah desa.
6
(3)
Penjabat kepala desa dan bendahara desa mencairkan
dana dimaksud paling lambat 2 (dua) hari terhitung
sejak tanggal pemindahbukuan ke rekening kas
pemerintah desa.
(4)
Panitia
pemilihan
menerima
dana
sebagaimana
dimaksud ayat 2 (dua) dari penjabat kepala desa dan
bendahara desa paling lambat 2 (dua) hari terhitung
sejak tanggal pencairan.
(5)
Panitia pemilihan menggunakan anggaran sesuai dengan
perencanaan yang menganut asas hemat, efisien,
transparan dan akuntabel.
(6)
Penggunaan anggaran Musyawarah Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipertanggungjawabkan Panitia
Pemilihan kepada Pemerintah Desa dan BPD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kelima
Tata Tertib Musyawarah Desa
Pasal 8
(1)
Panitia pemilihan menyusun tata tertib Musyawarah
Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
dengan berpedoman kepada Peraturan ini.
(2)
Tata tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
acuan dalam pelaksanaan Musyawarah Desa dalam
rangka pemilihan Kepala Desa Antar Waktu.
(3)
Tata tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan keputusan Panitia pemilihan.
(4)
Tata tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dimaksud paling sedikit memuat:
a.
jadwal dan tahapan Musyawarah Desa;
b.
tugas, fungsi, dan tanggungjawab Panitia Pemilihan;
c.
persyaratan administrasi calon Kepala Desa Antar
Waktu;
d.
mekanisme penjaringan dan penyaringan bakal
calon;
e.
pembiayaan;
f.
tempat Musyawarah Desa;
g.
tata cara Musyawarah Desa;
h.
pemungutan suara;
i.
penghitungan suara;
7
BAB III
TAHAPAN PERSIAPAN
Bagian Kesatu
Laporan Rencana Pelaksanaan Musyawarah Desa
Pasal 9
(1)
BPD menyelenggarakan musyawarah tentang rencana
pelaksanaan Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu.
(2)
BPD melaporkan hasil musyawarah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati melalui Camat.
Bagian Kedua
Pembentukan dan Penetapan Panitia Musyawarah
Desa Dalam Rangka Pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu
Pasal 10
(1)
Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar
Waktu oleh BPD paling lama dalam jangka waktu 15
(lima belas) hari terhitung sejak Kepala Desa
diberhentikan atau sesuai jadwal dan tahapan yang telah
ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(3).
(2)
BPD yang difasilitasi pemerintah Desa menyelenggarakan
musyawarah dalam rangka pemilihan Kepala Desa Antar
Waktu
dengan
mengundang
anggota
lembaga
kemasyarakatan Desa dan tokoh masyarakat Desa
setempat.
(3)
Panitia Pemilihan terdiri dari unsur perangkat Desa,
lembaga kemasyarakatan dan/atau tokoh masyarakat
Desa setempat.
(4)
Panitia Pemilihan Kepala Desa berjumlah 7 (tujuh) orang,
dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
a.
1 (satu) orang Ketua;
b.
1 (satu) orang Sekretaris;
c.
1 (satu) orang Bendahara;
d.
4 (empat) orang Anggota.
(5)
Panitia Pemilihan ditetapkan dengan Keputusan BPD
dengan masa tugas terhitung sejak tanggal pembentukan
sampai dengan dilantiknya Kepala Desa Antar Waktu
hasil Musyawarah Desa.
(6)
Setiap anggota Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) membuat pernyataan sanggup bersikap
netral/tidak memihak, tidak mencalonkan diri sebagai
Kepala Desa Antar Waktu dan bersedia menyukseskan
pelaksanaan Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu.
8
(7)
Setiap Anggota Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) mengucapkan sumpah/janji dan dilantik
oleh Ketua BPD disaksikan oleh Camat atau pejabat yang
ditunjuk.
(8)
Sumpah/janji Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), sebagai berikut:
“Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa
saya akan memenuhi tugas saya sebagai Panitia
pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dengan
sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya, dan bahwa
saya selaku Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
akan selalu melaksanakan segala aturan
perundang-undangan yang berlaku dengan selurus-lurusnya”.
(9)
Laporan pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu disampaikan secara tertulis oleh BPD
kepada Bupati melalui Camat.
Pasal 11
Panitia Pemilihan mempunyai tugas:
a.
merencanakan dan mengajukan biaya Pemilihan kepada
Penjabat Kepala Desa;
b.
merencanakan, mengkoordinasikan, menyelengarakan,
mengawasi, dan mengendalikan semua Tahapan
Pelaksanaan teknis Musyawarah Desa dalam rangka
pemilihan Kepala Desa Antar Waktu;
c.
menetapkan tata tertib pemilihan Kepala Desa Antar
Waktu;
d.
menetapkan
nama-nama
yang
mewakili
unsur
masyarakat yang menjadi peserta musyawarah Desa;
e.
mengumumkan dan menerima pendaftaran bakal calon
Kepala Desa Antar Waktu;
f.
mengadakan penjaringan dan penyaringan Bakal Calon
Kepala Desa Antar Waktu;
g.
melaksanakan penelitian dan klarifikasi berkas bakal
calon Kepala Desa Antar Waktu;
h.
menetapkan dan mengumumkan bakal calon Kepala
Desa Antar Waktu yang memenuhi persyaratan
Administrasi;
i.
menetapkan dan mengumumkan Calon Kepala Desa
Antar Waktu;
j.
mengundang peserta musyawarah Desa untuk hadir
dalam Musyawarah Desa.
k.
melaksanakan Pemilihan Kepala Desa antar waktu
dalam Musyawarah Desa;
l.
melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara
apabila pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dilakukan
berdasarkan suara terbanyak;
9
m.
menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara yang terdapat dalam kotak suara
apabila pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dilakukan
berdasarkan suara terbanyak;
n.
menetapkan calon Kepala Desa Antar Waktu terpilih
hasil Musyawarah Desa;
o.
melakukan Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Musyawarah Desa.
Pasal 12
(1)
Dalam melaksanakan Tugasnya Panitia Pemilihan Kepala
Desa antar waktu bertanggungjawab Kepada BPD.
(2)
Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
berupa
laporan
tertulis
hasil
pelaksanaan
Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa
antar waktu.
Bagian Ketiga
Pengajuan dan Persetujuan Biaya Pemilihan
Pasal 13
(1)
Pengajuan biaya pemilihan dengan beban APBDesa atau
yang bersumber dari Bantuan Keuangan Pemerintah
Daerah oleh Panitia Pemilihan kepada Penjabat Kepala
Desa paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
Panitia Pemilihan terbentuk.
(2)
Pemberian persetujuan biaya pemilihan oleh Penjabat
Kepala Desa paling lambat (30) tiga puluh hari terhitung
sejak diajukan oleh Panitia Pemilihan.
Bagian Keempat
Penetapan Peserta Musyawarah Desa Dalam Rangka
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
Pasal 14
Peserta Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala
Desa antar waktu terdiri dari BPD, unsur Pemerintah Desa
dan unsur masyarakat Desa.
Pasal 15
(1)
Kriteria unsur masyarakat desa dan Jumlah peserta
Musyawarah Desa dalam rangka pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu diatur dengan Peraturan Desa dengan
berpedoman pada Peraturan ini.
(2)
Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan oleh Penjabat Kepala Desa kepada
Camat paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk
dievaluasi.
10
Pasal 16
(1)
Unsur Masyarakat adalah warga Desa yang bertempat
tinggal tetap di desa bersangkutan, paling singkat 6
(enam) bulan dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
dan bukan sebagai unsur Pemerintah Desa dan BPD.
(2)
Unsur Masyarakat Peserta Musyawarah Desa dalam
rangka Pemilihan Kepala Desa antar waktu terdiri dari:
a.
Tokoh Agama;
b.
Tokoh Masyarakat;
c.
Tokoh Pendidikan;
d.
Tokoh Petani
e.
Tokoh Perempuan ;dan
f.
Unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial
budaya masyarakat.
Pasal 17
Ketentuan mengenai jumlah Peserta Musyawarah Desa
dalam rangka pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
meliputi :
a.
Unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari Penjabat
Kepala Desa dan Perangkat Desa;
b.
Anggota BPD; dan
c.
Unsur Masyarakat, terdiri dari :
1)
1 (satu) orang Tokoh Agama dari setiap wilayah
RT;
2)
1 (satu) orang Tokoh Pendidikan dari setiap
wilayah RT;
3)
1 (satu) orang Tokoh Petani dari setiap wilayah
RT;
4)
1 (satu) orang Tokoh Perempuan dari setiap
wilayah RT;
5)
Tokoh Masyarakat terdiri dari :
a) Seluruh Ketua RT desa setempat;
b)
Seluruh Ketua RW desa setempat;
c) 1 (satu) orang perwakilan LPM desa setempat;
d)
1 (satu) orang perwakilan Karang Taruna Desa
setempat;
e) 1 (satu) orang perwakilan TP PKK Desa
setempat;
f)
1 (satu) orang perwakilan Posyandu Desa
setempat;
g) 1 (satu) orang KPMD setempat;
h)
1 (satu) orang perwakilan unsur Linmas Desa
setempat.
11
6)
1 (satu) orang dari Unsur masyarakat lain sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Pasal 18
(1)
Penentuan nama-nama unsur masyarakat desa dari
setiap RT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
melalui Musyawarah RT yang dipimpin oleh Ketua RT,
dihadiri Ketua RW dan unsur BPD dan unsur
Pemerintahan Desa yang difasilitasi oleh Panitia
Pemilihan.
(2)
Waktu pelaksanaan musyawarah penentuan
nama-nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
oleh panitia pemilihan dengan mempertimbangkan
kehadiran dari unsur BPD dan panitia pemilihan dengan
berpedoman pada tahapan dan jadwal yang ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)
Hasil musyawarah RT sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diumumkan di RT masing-masing yang dituangkan
dalam Berita Acara disertai daftar hadir.
(4)
Ketua
RT
menyampaikan
hasil
musyawarah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Panitia
Pemilihan untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa setelah mendapatkan persetujuan dari BPD.
BAB IV
TAHAPAN PENCALONAN
Paragraf 1
Pengumuman dan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa
Pasal 19
(1)
Pengumuman dan pendaftaran bakal calon Kepala Desa
Antar Waktu oleh Panitia Pemilihan dalam jangka waktu
7 (tujuh) hari.
(2)
Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melalui
papan
pengumuman,
selebaran,
radio
komunitas, dan/atau media informasi lainnya yang
mudah diakses oleh masyarakat Desa setempat yang
paling sedikit memuat tempat dan waktu pendaftaran.
(3)
Dalam hal bakal calon kepala Desa yang mencalonkan
diri sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kurang dari 2 (dua)
orang, Panitia Pemilihan memperpanjang waktu
pendaftaran selama 2 (dua) hari.
Pasal 20
(1)
Sebagai upaya untuk mencegah munculnya gejala KKN
(Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) dalam Pemilihan Kepala
Desa, Panitia Pemilihan dapat menolak bakal calon yang
mempunyai hubungan keluarga sangat dekat dengan
bakal calon lainnya dalam satu pemilihan.
12
(2)
Hubungan
keluarga
sangat
dekat
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ialah:
a.
Suami dan istri yang terikat perkawinan sah;
b.
Ayah/Ibu dan anak kandung.
Pasal 21
(1)
Calon Kepala Desa wajib memenuhi persyaratan:
a.
Warga Negara Republik Indonesia;
b.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c.
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,
melaksanakan
Undang-Undang
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945,
serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika;
d.
berpendidikan
paling
rendah
tamat
sekolah
menengah pertama atau sederajat;
e.
berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun
pada saat mendaftar;
f.
bersedia dicalonkan menjadi kepala Desa;
g.
terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di
Desa setempat paling kurang 1 (satu) tahun sebelum
pendaftaran;
h.
tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;
i.
tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun
setelah selesai menjalani pidana penjara dan
mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada
publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana
serta bukan sebagai pelaku kejahatan
berulang-ulang;
j.
tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;
k.
berkelakuan baik;
l.
berbadan sehat;
m.
tidak pernah menjabat sebagai Kepala Desa selama 3
(tiga) kali masa jabatan; dan
13
(2)
Bakal Calon Kepala Desa Antar Waktu menyampaikan
Surat Kesediaan dicalonkan menjadi Kepala Desa Antar
Waktu kepada Panitia Pemilihan dan memenuhi
kelengkapan persyaratan administrasi sebagai berikut:
a.
surat keterangan sebagai bukti sebagai Warga Negara
Indonesia dari pejabat tingkat Kabupaten yang
berwenang;
b.
surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang ditulis tangan oleh yang bersangkutan di
atas kertas segel atau bermaterai cukup;
c.
surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika yang ditulis
tangan oleh yang bersangkutan di atas kertas segel
atau bermaterai cukup;
d.
ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan
ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang
berwenang;
e.
akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir
yang dilegalisasi pejabat tingkat kabupaten yang
berwenang;
f.
kartu tanda penduduk yang dilegalisasi pejabat
tingkat kabupaten yang berwenang dan surat
keterangan bertempat tinggal di desa bersangkutan
paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran
dari Rukun Tetangga/Rukun Warga diketahui
Penjabat Kepala Desa setempat;
g.
surat keterangan tidak sedang menjalani pidana
penjara dari kepala kejaksaan negeri atau pejabat
yang ditunjuk;
h.
surat keterangan Tidak pernah dijatuhi pidana
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai
kekuatan
hukum
tetap
karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau
lebih dari ketua pengadilan negeri atau pejabat yang
ditunjuk, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai
menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara
jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang
bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai
pelaku kejahatan berulang-ulang;
i.
surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya
berdasarkan
putusan
pengadilan
yang
telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dari Ketua
Pengadilan Negeri atau pejabat yang ditunjuk.;
j.
surat keterangan catatan kepolisian dari Polres
Karawang;
k.
surat keterangan berbadan sehat dan bebas narkoba
dari tim dokter pemerintah daerah kabupaten;
14
l.
Surat keterangan tidak pernah menjabat sebagai
Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan baik
secara turut atau tidak secara
berturut-turut dari pemerintah daerah kabupaten yang
dikeluarkan oleh Kepala SKPD yang membidangi
Pemerintahan Desa;
m.
Surat pernyataan tidak pernah menjabat sebagai
Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan yang
dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel
atau bermaterai cukup;
n.
Surat ijin tertulis bagi bakal calon yang berasal dari
PNS, TNI, atau POLRI;
o.
Surat cuti bagi bakal calon Kepala Desa yang berasal
dari perangkat Desa atau anggota BPD.
Bagian Kedua
Penetapan dan Pengumuman Nama Calon Kepala Desa
Antar Waktu
Pasal 22
Penelitian kelengkapan persyaratan administrasi bakal calon
oleh Panitia Pemilihan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari.
Pasal 23
(1)
Penetapan Calon Kepala Desa Antar Waktu oleh Panitia
Pemilihan paling sedikit 2 (dua) orang calon dan paling
banyak 3 (tiga) orang calon.
(2)
Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai
dengan penentuan nomor urut melalui undian secara
terbuka oleh Panitia Pemilihan.
(3)
Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diumumkan kepada masyarakat
paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
penetapan.
(4)
Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimintakan pengesahan Musyawarah Desa untuk
ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak
dipilih dalam Musyawarah Desa.
(5)
Pengesahan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih
dalam Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) oleh Musyawarah Desa melalui musyawarah
mufakat atau melalui pemungutan suara.
Pasal 24
(1)
Untuk mengantisipasi pelaksanaan pemilihan Kepala
Desa Antar Waktu dilakukan berdasarkan suara
terbanyak, Panitia Pemilihan mempersiapkan surat
suara sebanyak jumlah peserta musyawarah desa
ditambah paling sedikit 10% (sepuluh persen) surat
suara cadangan, kotak suara dan perlengkapan lain yang
mendukung pelaksanaan pemungutan suara.
15
(2)
Tanda Gambar dalam surat suara yang digunakan dalam
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa menggunakan Foto
berwarna setengah badan Calon Kepala Desa,
mengenakan pakaian bebas rapi dan sopan tidak boleh
mengenakan pakaian dinas yang beratribut, dengan latar
belakang menggunakan warna yang sama dari
masing-masing calon.
(3)
Surat Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat masing-masing nomor urut calon, foto calon,
dan nama asli calon.
(4)
Posisi Nomor Urut dan Foto Calon dalam surat suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berjajar dari kiri
ke kanan dengan urutan sebagai berikut :
a.
Nomor Urut 1, Foto Berwarna Calon, Nama Calon
Kepala Desa;
b.
Nomor Urut 2, Foto Berwarna Calon, Nama Calon
Kepala Desa; atau
c.
Nomor Urut 3, Foto Berwarna Calon, Nama Calon
Kepala Desa.
(5)
Ketentuan mengenai bentuk nomor urut dan foto Calon
Kepala Desa dalam surat suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Peraturan
Bupati ini.
BAB V
TAHAPAN PEMILIHAN
Bagian Kesatu
Kesepakatan
Pasal 25
(1)
Peserta Musyawarah Desa menyepakati mekanisme
pengambilan keputusan musyawarah pemilihan Kepala
Desa Antar Waktu berdasarkan :
a.
musyawarah mufakat; atau
b.
suara terbanyak.
(2)
Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam Berita Acara Mekanisme Pengambilan
Keputusan Musyawarah Pemilihan Kepala Desa Antar
Waktu.
Bagian Kedua
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu Berdasarkan
Musyawarah Mufakat
Pasal 26
(1)
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu berdasarkan
musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 ayat (1) huruf a adalah pengesahan Calon Kepala Desa
terpilih hasil Musyawarah Desa secara aklamasi atau
kesepakatan seluruh peserta Musyawarah Desa yang
hadir.
16
(2)
Pengesahan Calon Kepala Desa terpilih oleh Musyawarah
Desa dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani
seluruh peserta musyawarah Desa yang hadir.
(3)
Pelaporan hasil pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
melalui Musyawarah Desa oleh Panitia Pemilihan kepada
BPD dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
Musyawarah Desa mengesahkan Calon Kepala Desa
terpilih.
Bagian Ketiga
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu Berdasarkan Suara
Terbanyak
Pasal 27
(1)
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu berdasarkan suara
terbanyak diambil apabila keputusan berdasarkan
musyawarah mufakat sudah tidak terpenuhi karena
adanya pendirian peserta Musyawarah Desa yang tidak
dapat dipertemukan lagi dengan pendirian peserta
Musyawarah Desa yang lain.
(2)
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu berdasarkan suara
terbanyak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah
dengan pemungutan suara dengan cara memberikan
suara melalui surat suara yang berisi nomor, foto dan
nama calon Kepala Desa Antar Waktu.
(3)
Pemberian suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan dengan mencoblos salah satu Calon Kepala
Desa Antar Waktu pada kartu suara di dalam bilik suara
yang disediakan oleh Panitia Pemilihan.
(4)
Pemberian suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
tidak dapat diwakilkan.
Pasal 28
(1)
Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia
Pemilihan melakukan kegiatan :
a.
membuka kotak suara, memperlihatkan kepada
peserta musyawarah Desa bahwa kotak suara dalam
keadaan kosong, menutup kembali, mengunci dan
menyegelnya serta meletakkannya di tempat yang telah
ditentukan;
b.
pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan;
c.
memberikan selembar kartu suara kepada
masing-masing peserta musyawarah Desa melalui pemanggilan
berdasarkan nomor urut kehadiran;
d.
mengarahkan peserta Musyawarah Desa yang telah
menerima surat suara untuk menyerahkan surat
undangan Musyawarah Desa yang bersangkutan dan
menandatangani tanda terima surat suara;
e.
mengarahkan peserta Musyawarah Desa untuk menuju
bilik suara dan memberikan suaranya.
17
(2)
Peserta Musyawarah Desa berhak meminta surat suara
baru apabila surat suara dalam keadaan cacat atau rusak
setelah menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau
rusak.
(3)
Pemilih memasukkan surat suara yang telah dicoblos
dalam bilik suara ke dalam kotak suara.
(4)
Pemilih yang telah memasukkan surat suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), sebelum meninggalkan tempat
pemungutan suara wajib mencelupkan salah satu jari
tangan ke bak tinta yang telah disediakan.
Pasal 29
(1)
Penghitungan suara dilakukan oleh panitia musyawarah
setelah pemungutan suara berakhir.
(2)
Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan dan selesai di tempat Musyawarah Desa oleh
Panitia Pemilihan dan dapat dihadiri oleh Peserta
Musyawarah Desa.
(3)
Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dilakukan dengan cara yang memungkinkan peserta
Musyawarah Desa yang hadir dapat menyaksikan secara
jelas proses penghitungan suara.
(4)
Suara untuk pemilihan Kepala Desa dinyatakan sah
apabila:
a.
surat suara ditandatangani dan distempel basah oleh
panitia;
b.
tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi
empat yang memuat satu calon; atau
c.
tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi
empat yang memuat nomor, foto dan nama calon yang
telah ditentukan;atau
d.
tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam
salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto,
dan nama calon;atau
e.
tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi
empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon.
(5)
Segera setelah selesai penghitungan suara, panitia
Musyawarah
Desa
membuat
berita
acara
hasil
penghitungan suara berdasarkan surat suara yang ada di
dalam kotak suara yang ditandatangani oleh Ketua dan
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia.
(6)
Hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) sebagai bahan pengesahan calon Kepala Desa
terpilih oleh Musyawarah Desa.
18
(7)
Pengesahan Calon Kepala Desa terpilih oleh Musyawarah
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dituangkan
dalam berita acara yang ditandatangani paling sedikit 50
(lima puluh) persen ditambah 1 (satu) peserta
Musyawarah Desa yang hadir.
(8)
Pelaporan hasil pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
melalui Musyawarah Desa oleh Panitia Pemilihan kepada
BPD dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
Musyawarah Desa mengesahkan Calon Kepala Desa
terpilih.
Pasal 30
Dalam hal terjadi perolehan suara terbanyak yang sama maka
dilakukan pemilihan ulang terhadap calon dengan perolehan
suara terbanyak yang sama.
BAB VI
TAHAPAN PENETAPAN
Pasal 31
(1)
Pelaporan Calon Kepala Desa terpilih hasil musyawarah
desa oleh Ketua BPD kepada Bupati paling lambat 7
(tujuh) hari setelah menerima laporan dari panitia
pemilihan.
(2)
Penerbitan Keputusan Bupati tentang pengesahan
pengangkatan Calon Kepala Desa terpilih paling lambat 30
(tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan dari BPD.
(3)
Pelantikan Kepala Desa oleh Bupati atau pejabat lain yang
ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan
Keputusan pengesahan pengangkatan Calon Kepala Desa
terpilih dengan urutan acara pelantikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 32
(1)
Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa terpilih
bersumpah/berjanji.
(2)
Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
“Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya
akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa
dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan
seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan
dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara,
dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang
berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
19
Pasal 33
Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa,
Bupati menyelesaikan perselisihan dengan memperhatikan
pertimbangan Camat.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Ketentuan mengenai Format dan blanko yang diperlukan
dalam pemilihan Kepala Desa melalui musyawarah desa
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 35
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Karawang.
Ditetapkan di Karawang
pada tanggal 16 September 2016
BUPATI KARAWANG,
ttd
CELLICA NURRACHADIANA
Diundangkan di Karawang
pada tanggal 16 September 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
KARAWANG,
ttd
TEDDY RUSFENDI SUTISNA
BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016
NOMOR : 27.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd
KIKI SAUBARI
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KARAWANG
NOMOR 26 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI
MUSYAWARAH DESA
CONTOH FORMAT/BLANKO
YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES MUSYAWARAH DESA
DALAM RANGKA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU
NO.
FORMAT
KODE
JUDUL FORMAT
1.
Format 1
Surat Undangan BPD Pembentukan Panitia Pemilihan
2.
Format 2
Keputusan BPD tentang Pembentukan Panitia
Pemilihan
3.
Format 2a
Lampiran Keputusan BPD tentang Pembentukan
Panitia Pemilihan
4.
Format 2b
Notulen Rapat Pembentukan Panitia Pemilihan
5.
Format 2c
Daftar Hadir Pembentukan Panitia Pemilihan
6.
Format 2d
Berita Acara Pembentukan Panitia Pemilihan
7.
Format 3
Berita Acara Sumpah Panitia Pemilihan
8.
Format 4
Surat
Pernyataan
Panitia
Pemilihan
untuk
Mensukseskan dan Tidak Memihak
9.
Format 5
Surat Laporan BPD : Pembentukan Panitia Pemilihan
10. Format 6
Permohonan Persetujuan Bupati Biaya Pilkades
11. Format 7
Contoh RAB Pemilihan
12. Format 8
Lembar Daftar Penerimaan Bakal Calon
13. Format 9
Tanda Terima Pendaftaran Bakal Calon
14. Format 10
Surat Pengantar Pemenuhan Persyaratan (Yantap)
15. Format 11
Berita Acara Hasil Penelitian Berkas Persyaratan
Administrasi Bakal Calon
16. Format 12
Keputusan Panitia Calon yang Memenuhi Persyaratan
17. Format 12a
Lampiran Keputusan Panitia Calon Memenuhi Syarat
18. Format 12b
Daftar Hadir Rapat Penetapan Bakal Calon Memenuhi
Persyaratan
19. Format 12c
Risalah Rapat Bakal Calon Memenuhi Persyaratan
20. Format 13
Undangan Pelaksanaan Seleksi Ujian Tertulis
21. Format 14
Berita Acara Hasil Ujian Tertulis
22. Format 15
Berita Acara Pengundian Nomor Urut Calon
23. Format 16
Keputusan Panitia Calon Kepala Desa yang Berhak
Dipilih
24. Format 17
Contoh Surat Suara
25. Format 18
Daftar Pemilih Peserta Musyawarah Desa
26. Format 19
Undangan Musdes Pilkades
27. Format 20
Surat Pernyataan/Fakta Integritas Calon
28. Format 21
Berita Acara Penutupan Pemungutan Suara
29. Format 22
Rekafitulasi Hasil Penghitungan Suara
30. Format 23
Berita
Acara
Hasil
Pemungutan
Suara
dan
Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa melalui
Musyawarah Desa
31. Format 24
Berita Acara Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih
Hasil Pemilihan Melalui Musyawarah Desa
32. Format 25
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
33. Format 26
Surat Pengantar/Serah Terima Berkas
34. Format 27
Laporan BPD Hasil Pemilihan Kepala Desa melalui
Musyawarah Desa
35. Format 28
Surat Panitia Permohonan Fasilitasi Ujian Tertulis
BUPATI KARAWANG,
ttd
CELLICA NURRACHADIANA
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd
KIKI SAUBARI
Karawang,
Nomor : 141.1/.../BPD Kepada
Lampiran : -- Yth. 1. Anggota BPD ...
2. Penjabat Kades... 3. Perangkat Desa ... 4. Tokoh Masyarakat... 5. Anggota LPM... 6. Karang Taruna... 7. Ketua RT/RW se... 8. TP PKK Desa... di. ... Perihal : Undangan.
Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Bupati Karawang Nomor… Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu melalui Musyawarah Desa dan Surat Kepala BPMPD Kabupaten Karawang Nomor: 141.1/.../BPMPD Tanggal ...
Perihal Jadual dan Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa dalam rangka Pemilihan Kepala Desa antar waktu Tahun 2016.
Atas dasar tersebut di atas, Kami mengundang
Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk hadir pada :
HARI, TANGGAL :
PUKUL :
TEMPAT :
ACARA : Musyawarah Pembentukan Panitia
Pemilihan Kepala Desa antar waktu melalui Musyawarah Desa... Kecamatan ...
Demikian agar maklum.
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... KECAMATAN ... KETUA, ... Tembusan : 1. Camat ...; 2. Arsip.
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
...
Jl. ... Kecamatan ...
KARAWANG
KEPUTUSAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG
NOMOR : 141.1/Kep. ...- BPD/201.. TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI MUSYAWARAH DESA ... KECAMATAN ...
KABUPATEN KARAWANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat
(1) dan ayat 2 (dua) Peraturan Bupati Karawang Nomor … Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa antar waktu melalui Musyawarah Desa, perlu membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa;
b. Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada huruf a ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3.Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Desa;
4.Peraturan Bupati Karawang Nomor 37 Tahun 2014 tentang
Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Di Kabupaten Karawang;
5.Peraturan Bupati Karawang Nomor ... Tahun 2016 tentang
Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu Melalui Musyawarah Desa.
Memperhatikan : Berita Acara Musyawarah BPD tanggal ………
perihal Pembentukan Panitia Musyawarah Desa Dalam rangka Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu di Desa ...
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
KESATU : Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu di Desa... Kecamatan ... Kabupaten Karawang, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, dalam
melaksanakan tugas Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KETIGA : Masa kerja panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU
terhitung sejak pembentukan sampai dengan dilantiknya Kepala Desa terpilih.
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
...
Jl. ... Kecamatan ... KARAWANG
KEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ... pada tanggal ……….
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... KETUA, ………. Tembusan : 1. Bupati Karawang; 2. Camat ...;
3. Penjabat Kepala Desa ...;
4. Yang Bersangkutan;
Lampiran : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ...
Nomor : 141.1/Kep...-BPD/2014
Tanggal :
SUSUNAN KEANGGOTAAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI MUSYAWARAH DESA...
KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG
__________________________________________________________________________________ A. Ketua : ... B. Sekretaris : ... C. Bendahara : ... D. Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ...
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA... KECAMATAN ...
KETUA,
………..
NOTULEN RAPAT
HARI :
TANGGAL :
PUKUL : ... WIB S.D. ... WIB
TEMPAT : AULA DESA ...
ACARA : MUSYAWARAH PEMBENTUKAN PANITIA PILKADES ANTAR
WAKTU SIFAT : TERBUKA PELAKSANAAN RAPAT : PEMBUKAAN : LAPORAN : PENGUSULAN : TANGGAPAN : PEMBAHASAN :
PENETAPAN AKHIR PANITIA :
PERSETUJUAN PENETAPAN :
PENANDATANGANAN :
PIMPINAN RAPAT :
NAMA/JABATAN :
SEKRETARIS :
JUMLAH ANGGOTA YANG HADIR :
JUMLAH ANGGOTA TIDAK HADIR :
PROSES RAPAT :
KESIMPULAN : Peserta Rapat Menetapkan Panitia
Pemilihan Kepala Desa antar waktu dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : a. Ketua : ... b.Wakil Ketua : ... c. Bendahara : ... d.Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... Mengetahui : Ketua, ………. Karawang, ...20... BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...
Sekretaris,
……….
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
...
Jl. ... Kecamatan ...
KARAWANG
DAFTAR HADIR
HARI : ………
TANGGAL : ………
PUKUL : ………
TEMPAT : ...
ACARA : MUSYAWARAH PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN
KEPALA DESA ANTAR WAKTU ... TAHUN ...
NO. N A M A JABATAN TANDA TANGAN
Mengetahui : Ketua,
……….
Karawang, ...20....
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... Sekretaris,
……….
BERITA ACARA
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI MUSYAWARAH DESA ...
KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG
Pada Hari ini ... Tanggal ... Bulan ... Tahun ... bertempat di ..., Kami anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ... Kecamatan ... Kabupaten Karawang telah menyelenggarakan musyawarah pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar waktu ... Kecamatan ... dengan hasil :
1. Membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu... Kecamatan ... Kabupaten Karawang dengan susunan keanggotaan :
A. Ketua : ... B. Sekretaris : ... C. Bendahara : ... D. Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ...
2. Panitia Pemilihan Kepala Desa dimaksud, ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG 1. ... KETUA ... 2. ... WAKIL KETUA ... 3. ... SEKRETARIS ... 4. ... ANGGOTA ... 5. ... ANGGOTA ... 6. ... ANGGOTA ... 7. ... ANGGOTA ... 8. ... ANGGOTA ... 9. ... ANGGOTA ...
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
...
Jl. ... Kecamatan ...
KARAWANG
BERITA ACARA
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU DESA... KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG
Pada Hari ini ... Tanggal ... Bulan ... Tahun ……… bertempat di ..., Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
A. Yang dilantik dan mengucapkan sumpah/ janji Panitia Pemilihan:
1. NAMA : ... ALAMAT : ... 2. NAMA : ... ALAMAT : ... 3. NAMA : ... ALAMAT : ... 4. NAMA : ... ALAMAT : ... 5. NAMA : ... ALAMAT : ... 6. NAMA : ... ALAMAT : ... 7. NAMA : ... ALAMAT : ... B. Yang melantik dan mengambil sumpah/ janji Panitia Pemilihan:
NAMA : ... JABATAN : Ketua BPD ... C. Saksi-saksi :
1. NAMA : ... ALAMAT : ... 2. NAMA : ... ALAMAT : ...
D. Rohaniawan :
NAMA : ... ALAMAT : ... telah melaksanakan prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu, Desa ...Kecamatan ... dengan kalimat sumpah/ janji Panitia Pemilihan Kepala Desa, sebagai berikut :
“DEMI ALLAH/ TUHAN, SAYA BERSUMPAH/ BERJANJI BAHWA SAYA AKAN MEMENUHI TUGAS SAYA SELAKU PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU, DESA ... KECAMATAN ...DENGAN SEBAIK-BAIKNYA, SEJUJUR-JUJURNYA, DAN SEADIL-ADILNYA;
DAN BAHWA SAYA SELAKU PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA AKAN SELALU MELAKSANAKAN SEGALA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DENGAN SELURUS-LURUSNYA”. YANG DILANTIK/MENGUCAPKAN SUMPAH, 1. ………...( ) 2. ………...( ) 3. ………...( ) 4. ………...( ) 5. ………...( ) 6. ………...( ) 7. ………...( )
YANG MELANTIK/MENGAMBIL SUMPAH,
……… SAKSI-SAKSI : 1.………... ( ... ) 2.…...…….. ...( ... ) ROHANIAWAN ... Format 3
SURAT PERNYATAAN PANITIA PEMILIHAN
UNTUK MENSUKSESKAN PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU
Yang bertandatangan di bawah ini :
1) Nama : ... Alamat : ... 2) Nama : ... Alamat : ... 3) Nama : ... Alamat : ... 4) Nama : ... Alamat : ... 5) Nama : ... Alamat : ... 6) Nama : ... Alamat : ... 7) Nama : ... Alamat : ... Masing-masing adalah sebagai Panitia Pemilihan Kepala Desa antar waktu, Desa ... Kecamatan ... Kabupaten Karawang, dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa :
1. Kami siap dan bersedia mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa antar waktu melalui musyawarah desa ... sesuai jadwal dan tahapan yang telah ditetapkan oleh BPMPD Kabupaten Karawang;
2. Kami siap dan bersedia untuk tidak memihak, menguntungkan dan/atau
merugikan pada salah satu Bakal Calon dan Calon Kepala Desa antar waktu tertentu;
3. Kami bersedia tidak akan mencalonkan diri sebagai Kepala Desa antar waktu;
4. Kami akan menjaga ketertiban dan keamanan desa baik selama maupun
setelah Pemilihan Kepala Desa.
Demikian, Pernyataan ini kami buat dalam keadaan sehat dan tidak ada paksaan dari pihak manapun juga, dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan penuh rasa tanggungjawab serta apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dari pernyataan tersebut, sanggup dituntut sesuai dengan hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
..., ... Yang Membuat Pernyataan,
PANITIA PEMILIHAN
KEPALA DESA ANTAR WAKTU, DESA... 1) ……….. ( ...) 2) ……….. (...) 3) ……….. (... ) 4) ……….. (... ) 5) ……….. (...) 6) ……….. (...) 7) ……….. (...) Format 4
Karawang,
Nomor : 141.1/.../BPD Kepada
Sifat : Biasa Yth. Bupati Karawang
Melalui :
Camat ... di.
KARAWANG. Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Laporan Pembentukan
Panitia Pemilihan Kepala
Desa Antar Waktu,
Desa... Kecamatan...
Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Bupati Karawang Nomor… Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu Melalui Musyawarah Desa dan Surat Kepala BPMPD Kabupaten Karawang Nomor: 141.1/.../BPMPD Tanggal
... Perihal Jadwal dan Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa dalam rangka Pemilihan Kepala Desa antar waktu Tahun 2016. Atas dasar tersebut di atas, bersama ini Kami sampaikan laporan pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa ... Kecamatan ..., sebagai berikut:
a. Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa antar waktu Desa ... dilaksanakan pada Tanggal ... bertempat di ... dalam musyawarah yang dihadiri oleh Anggota BPD, Pemerintah Desa, Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Tokoh Masyarakat Desa.
b. Susunan Kenggotaan Panitia Pemilihan Kepala Desa antar waktu, Desa ... ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ... sebagaimana keputusan BPD, berita acara musyawarah, notulen/risalah rapat, daftar hadir dan berita acara pelantikan terlampir.
Demikian mohon maklum.
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... KECAMATAN ...
KETUA,
... Tembusan :
1. Asisten Pemerintahan Setda. Kab. Karawang;
2. Kepala BPMPD Kabupaten Karawang;
3. Penjabat Kepala Desa ...
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
...
Jl. ... Kecamatan ...
KARAWANG
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU
DESA ... KECAMATAN ...
KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl ...
K A R A W A N G
Karawang,Nomor : 141.1/.../Pan. Kepada
Sifat : Biasa Yth. Bupati Karawang
Melalui :
Camat ... di.
KARAWANG. Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Persetujuan
Biaya Pilkades.
Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Bupati Karawang Nomor… Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu melalui Msyawarah Desa dan Surat Kepala BPMPD Kabupaten Karawang Nomor: 141.1/.../Pemdes Tanggal ... Perihal Jadwal dan Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa dalam rangka Pemilihan Kepala Desa antar waktu di Desa…. Kecamatan…….. Tahun 201…
Atas dasar tersebut di atas, Kami sampaikan perencanaan biaya pemilihan Kepala Desa ... Kecamatan ... Kabupaten Karawang Tahun ... sebesar Rp... ( ... Rupiah ) sebagaimana rincian terlampir untuk mendapatkan persutujuan dari Bupati Karawang.
Demikian mohon maklum.
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR
WAKTU DESA ...
KECAMATAN ...
Ketua,
...
Tembusan :
1.
Ketua BPD ...;
2.
Kepala Desa/Penjabat Kepala Desa ...;
3.
Arsip.
Format 7 1 3 4 5 6 1 1.1 Kertas HVS F4 ...gr 1.2 Kertas HVS A4 ...gr 1.3 Balpoin ... 1.4 dst
2 Biaya Photo Copy dan Penjilidan
2.1 Photo Copy 2.2 Penjilidan
3 Biaya Makan dan Minum Rapat
3.1 Makan 3.2 Snack 4
4.1 Sewa Tenda 4.2 Sewa Kursi
4.3 Sewa Sound System 4.4 Sewa ... 4.5 dst
5 Biaya Pengadaan Perlengkapan Pemilihan
5.1 Surat Suara 5.2 Kotak Suara 5.3 Spanduk Sosialisasi ...m X ...m 5.6 Lampu ... Watt 5.6 dst 6 Biaya Honorarium 6.1 Honorarium Panitia 6.1.1 Ketua 6.1.2 Sekretaris 6.1.3 Bendahara 6.1.4 Anggota 6.2 Petugas Pembantu 6.2.1 Petugas Linmas 6.2.2 Petugas ... 6.2.3 Petugas ... 7 DLL TOTAL Karawang, ...
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU DESA ... KECAMATAN...
Bendahara,
... ...
Biaya ATK
Biaya Sewa , Tenda, Kursi, Sound System dan Kelengkapan Lainnya
Ketua,
PERENCANAAN BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU DESA... KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG
2
NO URAIAN VOLUME SATUAN HARGA
HARI, TANDA TANGAN TANGGAL PANITIA 1 3 4 5 1 Nama : Tempat/Tgl Lahir: Pekerjaan : Alamat : Tanda Tangan : ... ... 2 Nama : Tempat/Tgl Lahir: Pekerjaan : Alamat : Tanda Tangan : ... ... 3 Nama : Tempat/Tgl Lahir: Pekerjaan : Alamat : Tanda Tangan : ... ... 2
DAFTAR PENERIMAAN
BAKAL CALON KEPALA DESA...
KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG
TAHUN ...
PAS PHOTO WAKTU PENDAFTARAN
NO BAKAL CALON KEPALA DESA
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU
DESA ... KECAMATAN ...
KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl ...
K A R A W A N G
TANDA TERIMAPENDAFTARAN BAKAL CALON KEPALA DESA ... KECAMATAN ... KABUPATEN KARAWANG Bahwa pada :
HARI, TANGGAL : ... BERTEMPAT DI : Sekretariat Panitia Pilkades ... yang tersebut dibawah ini :
NAMA : ………...
TEMPAT/TGL.LAHIR : ………...
ALAMAT : …………...
telah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa ... Kecamatan ... Kabupaten Karawang Tahun ... dengan menyampaikan Surat Permohonan menjadi Bakal Calon Kepala Desa dan berkas Persyaratan Administrasi, sebagai berikut :
NO. DAFTAR BERKAS ADA BELUM
1. Surat Keterangan sebagai Warga Negara Indonesia;
2. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Surat Pernyataan memegang Teguh dan mengamalkan
Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
4. Legalisasi Ijazah Dari Tingkat Dasar Sampai Dengan Ijazah Terakhir
5. legalisasi Akta Kelahiran atau Surat Keterangan kenal lahir
6. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa
7. legalisasi Kartu Tanda Penduduk
8. Surat Keterangan bertempat tinggal di desa bersangkutan paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran
9. Surat Keterangan tidak sedang menjalani pidana penjara
10. Surat Keterangan Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Paling Singkat 5 Tahun
11. Surat Keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya. 12. Surat Keterangan catatan kepolisian (skck)
13. Surat Keterangan berbadan sehat
14. Surat Keterangan tidak pernah menjabat sebagai Kepala Desa
selama 3 (tiga) kali masa jabatan
15. Surat Pernyataan tidak pernah menjabat sebagai Kepala Desa
selama 3 kali masa jabatan
16. Surat Ijin tertulis bagi bakal calon yang berasal dari PNS, TNI, POLRI atau Kepala Desa
17. Surat Cuti bagi perangkat Desa atau anggota BPD
18. Daftar Riwayat Hidup
19. Program Kerja (Visi/Misi)
20. Surat Permohonan Menjadi Bakal Calon Kepala Desa
Karawang, …...………
PANITIA PILKADES ANTAR WAKTU DESA... KECAMATAN ... Ketua, ……….. Format 9 Pas Fhoto 4x6
BERKAS PERSYARATAN
CALON KEPALA DESA TAHUN ……..
Nama : ………..
Desa : ………..
Kecamatan : ………..
NO. DAFTAR BERKAS ADA BELUM
1. surat keterangan sebagai warga negara Indonesia;
2. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan
Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945,
mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
4. legalisasi ijazah dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir
5. legalisasi akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir
6. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi kepala Desa
7. legalisasi kartu tanda penduduk
8. surat keterangan bertempat tinggal di desa
bersangkutan paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran
9. surat keterangan tidak sedang menjalani pidana penjara 10. surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana paling
singkat 5 tahun
11. surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya. 12. surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
13. surat keterangan berbadan sehat
14. surat keterangan tidak pernah menjabat sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan
15. surat pernyataan tidak pernah menjabat sebagai Kepala
Desa selama 3 kali masa jabatan
16. surat ijin tertulis bagi bakal calon yang berasal dari PNS, TNI, POLRI atau Kepala Desa
17. surat cuti bagi perangkat Desa atau anggota BPD 18. daftar Riwayat Hidup
19. program Kerja (Visi/Misi)
20. surat Permohonan Menjadi Bakal Calon Kepala Desa
PANITIA PILKADES ANTAR WAKTU DESA... KECAMATAN ...
KETUA,