• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi massa

Komunikasi massa diartikan proses penyampaian informasi atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik yang tertentu. Media massa merupakan salah satu komponen atau sasaran memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud. Menurut Wright terdapat tiga hal yang mencirikan suatu komunikasi dapat disebut sebagai komunikasi massa, yaitu dengan melihat pada:

1. Keadaan atau sifat khalayak (The nature of audience)

2. Pengalaman komunikasi (Communication experince), dan 3. Keadaan komunikator.

Selain itu, komunikasi massa diartikan sebagai jenis ke komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehinga pesan yang sama dapat diterima secra serentak dan sesaat.6

Komunikasi massa menggunakan media massa sebagai untuk menyalurkan informasi. Media massa yang dimaksud disini adalah media cetak terdiri dai radio dan televisi. Cyber media yang dimaksud adalah internet, maka komunikasi massa yang dimaksud memiliki pengertian penyampaian pesan,

6Jalaludin Rahmat, OP.Cit hal 170

(2)

gagasan, atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak melalui media massa

(communication with media).

Komunikasi massa merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Setiap saat manusia dipengaruhi oleh proses komunikasi massa. Baik media cetak, elektronik maupun cyber media sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat pada umumnya. Masing-masing media memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik umum yang terlihat jelas perbedaan diantara adalah bentuk atau tampilan yang disajikan oleh masing-masing media.77

Media cetak yang ditampilkan lebih menitik beratkan pada tampilan tulisan dan gambar yang tidak bergerak (foto). Media elektronik menjadi dua yaitu radio dan televisi. Sebagaimana diketahui, radio lebih bersifat audio sedangkan televisi bersifat audio visual. Radio lebih menggunakan indra pendengaran sebagai satu kekuatan untuk mengimajinasikan sendiri bagaimana visual dari audio yang disampaikan tersebut. Lain halnya dengan televisi yang menggunakan indra penglihatan dan pendengaran sebagai bentuk kekuatan. Secara teoritis bahasa mengenai apakah internet/cyber media termsasuk dalam media massa memang belum secara jelas dapat diperinci. Namun dalam kenyataan, internet memang menjadi salah satu akses informasi yang dipakai oleh khalayak banyak. Peranannya inilah yang menyampaikan informasi.

(3)

2.2. Karakteristik Komunikasi Massa

Pada uraian terdahulu telah diketahui bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Pengeritan media massa disini secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu : media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, dan buletin. Sedangkan, media massa elektronika mencakup media audio

(suara), dan media audio visual( suara dan gambar) yaitu televisi dan film. Karakteristik komunikasi massa disini, dibatasi pada lima jenis media massa dikenal sebagai the big live of mass media, yakni Koran, majalah, radio, televisi dan film. Berikut ini adalah penjelasan secara konsepsional dari karakteristik komunikasi massa.

1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural.

Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun satus sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya di antara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Di antara pembaca koran, pembaca majalah, pendengar radio, atau pemirsa televisi atau dengan yang lain saling terpisah. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasan-batasan yang lainnya.

(4)

2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi.

Isi peran yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentignan perorangan atau pribadi. Lebih lanjut, pengertian dari cirri ini, bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media. Misalkan pada media cetak tertentu, di sana merupakan kumpulan dari banyak orang yang terstruktur ke dalam bagian-bagian tersendiri dari pimpinan umum, redaksi, wartawan, bagian sirkulasi atau distribusi, agen Koran, sampai pada pengecer atau anak-anak yang menjual Koran di tempat-tempat umum. Di samping itu, organisasi media juga berkaitan dengan organisasi atau lembaga yang lain, seperti Departemen Penerangan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Biro Periklanan, Distributor, dan lain-lain. Demikian pula dengan media radio dan televisi, di samping memiliki struktur organisasi sendiri, juga berkaitan dengan badan atau organisasi yang lain seperti Direktorat Jenderal Radio, Televisi, dan film (Dirjen RTF), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Artis Indonesia (PARFI), atau “ Production House”(sanggar produksi) atau studio-studio kecil yang memproduksi (cerita-cerita sinetron, sandiwara, dan lain-lain). Di samping itu, isi media adalah peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, seperti berita Pemilihan Umum, perkembangan ekonomi, kesejahteraan sosial, kebudayaan, dan sebagainya.

(5)

3. Pola penyampaian pesan media massa.8

Pola ini berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. Karena karakteristiknya yang demikian, media massa disebut sebagai massages multiplier

(memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). Sebagai contoh, pada saat terjadi peristiwa kudeta Presiden Gorbachev, sore hari itu Koran “Suara Pemaharuan” telah memuat peristiwa itu di halaman muka. Contoh ini semakin nyata pada media audio visual, kita dapat menontonsecara langsung di layer TVRI operasi penyelamatan kecelakaan pesawat penumpang CN-235 di kawasan Gunung Puntang Garut Jawa BArat. Kemudian melalui Radio Republik Indonesia (RRI) kita dapat mendengarkan siaran langsung pertandingan sepak bola dunia antara kesebelasan “panser” Jerman Barat melawan tim “negeri kincir angin” Belanda. Dalam hal ini, di antara media cetak dan media elektronika memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri. Radio sebagai medium suara memiliki kelebihan mengolah dan mengirimkan pesan dengan cepat. Namun televisi memiliki keunggulan menyampaikan pesan dalam bentuk gambar dan suara, sehingga khalayak pemirsa dapat langsung melihat, membayangkan, dan menilai suatu kejadian tertentu. Sedangkan media cetak, meskipun khalayak dalam menerima pesan membutuhkan waktu dengan membaca, tetapi pesan yang didapatkan mengandung aspek pengetahuan yang dalam dan luas.9

4. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah

8Zulkarimein Nasution, SOsiologi Komunikasi Massa, 2001, Universitas Terbuka. 9Ibid, hal.17

(6)

Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima lazimnya berlangsung secara tertunda. Di sini isi pesan diliput dan diolah oleh sumber yakni organisasi media cetak ataupun elektronika dan disebarkan secara luas kepada masyarakat . Masyarakat luas menerima pesan-pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan umpan balik adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh masyarakat pada isi pesan atau kepada sumber pesan atau media massa tersebut. Umpan balik atas isi pesan suatu media massa dapat berupa tindakan-tindakan meneruskan atau berhenti membaca, mendengar atau menonton, bisa juga mendiskusikan isi pesan kepada teman atau orang lain. Sedangkan umpan balik yang ditujukan kepada media massa dapat berupa mempersalahkan kebenaran suatu berita, kritik atas cara-cara penyampaian pesan, atau dukungan terhadap suatu pesan tertentu. Biasanya pada media cetak seperti Koran atau majalah menyediakan rubrik khusus untuk surat-surat tanggapan dari para pembaca. Sedangkan pada media radio dan televisi menyediakan PO BOX khusus untuk surat-surat tanggapan dan komentar dari masyarakat luas.

5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi.

Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas.

6. Penyampaian pesan melalui media massa

Penyampaian pesan ini dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. Kita dapat mengetahui majalah-majalah umum yang ada (Tempo, Editor, Forum Keadilan, dan lain-lain), majalah-majalah wanita (Kartini, Sarinah, Femina,

(7)

Salamah, dan lain-lain), majalah-majalah remaja (Hai, Gadis, dan lain-lain), majalah anak-anak (Bobo, Kawanku, dan lain-lain) semuanya terbit secara teratur. 7. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa.10

Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat informatif dan edukatif maupun hiburan. Baik media cetak maupun media elektronika dapat memuat atau menanyakan hal-hal seperti kehidupan dan unjuk rasa buruh di berbagai perusahaan, kasus Bank Summa dan heboh peralihan saham perusahaan otomatif Astra, peristiwa pemilihan umum, kongres kebudayaan Indonesia, KTT negara-negara Non-Blok, Kongres Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), dan berbagai informasi yang lain.

Secara umum medium baru ini memiliki ciri-ciri :

1. Pengadaan informasi tidak sepenuhnya berada di tangan sumber informasi. 2. Kemampuan yang tinggi dalam pengiriman melalui kabel dan satelit

sehingga mengatasi hambatan komunikasi yang ada.

3. Proses komunikasi berjalan dua arah (inter activity) antara sumber dan penerima, artinya penerima dapat memilih, menjawab kembali, menukar informasi secara langsung.

4. Adanya kelenturan fleksibilitas) dalam bentuk isi, dan penggunaan medium. Dalam hal ini yang penting bagi kita adalah memiliki pengetahuan akan perkembangan media massa baru. Dan lebih jauh dari itu, kita dapat memahami apakah media baru tersebut mempunyai fungsiyang sesuai dengan pengertian dan

(8)

karakteristik komunikasi massa atau (bahkan akan menambah batasan pengertian dan karakteristik baru pada komunikasi massa). Di samping itu, kita juga dapat memahami pengaruh dari perkembangan media massa yang semakin maju terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.11

Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa

Di samping itu, kedua fungsi komunikasi massa tersebut, satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Artinya, fungsi terhadap masyarakat tidak terlepas sama sekali dengan fungsi terhadap individu-individu. Perbedaan yang nyata dari kedua fungsi tersebut adalah pada sifatnya. Fungsi individu bersifat psikologis. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan masing-masing kedua fungsi komunikasi massa.12

A. Fungsi Terhadap Masyarakat

Fungsi terhadap masyarakat memiliki pengertian yang luas, mencakup orang banyak, kelompok-kelompok, dan sistem budaya termasuk norma-norma sosial. Menurut Lassawell dan Wright (1975) ada empat fungsi komunikasi massa, yaitu :

1. Pengawasan lingkungan.

2. Korelasi antar bagian di dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya.

3. Sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai. 4. Hiburan.

1. Pengawasan Lingkungan

11Jalaludin Rakhmat, hal.120 12Morisson,op.cit hal.5

(9)

Fungsi pengawasan lingkungan menuju pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan suatu masyarakat. Media massa seperti majalah, koran, radio, televisi, dan film menyebarkan segala kejadian atau peristiwa yang ada sehingga menjadi informasi bagi khalayak luas.

2. Korelasi Antar Bagian Dalam Masyarakat Untuk Menanggapi Lingkungan.

Fungsi korelasi meliputi interprestasi terhadap informasi dan preskripsi (memberi petunjuk atau alternatif) untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi, karena adanya informasi tentang lingkungan tersebut. Setiap sajian berita, apalagi yang menyangkut hidup orang.

3. Sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai.

Fungsi sosialisasi menunjuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari suatu generasi kepada generasi berikutnya atau dari suatu kelompok masyarakat terhadap para anggota kelompoknya yang baru. Fungsi ini semacam fungsi yang telah dilakukan oleh para orang tua atau para guru di sekolah. Dalam fungsi ini media massa yaitu koran, majalah, radio, televisi, dan film telah memberikan kerangka berfikir umum yang sangat bagi masyarakat.

(10)

4. HIburan

Fungsi hiburan menunjukkan pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada masyarakat luas. Bentuk-bentuk hiburan ini pada media cetak mencakup hal-hal seperti kehidupan galmor para artis seni dan film, keindahan tempat-tempat wisata, kota-kota bersejarah, musik, olahraga, atau permainan-permainan.

Tujuan Komunikasi Massa :

Pendapat Paul F. Lazarsfeld dan Robert K. Merton dalam makalahnya Mass Communication, PopluarTaste.

a. Memperkokoh dan memperkuat norma-norma sosial. b. Sebagai sarana informasi kepada masyarakat banyak.

2.3. Media Komunikasi Massa

Teori-teori komunikasi pada awalnya didominasi oleh pendekatan yang linear dan mekanistis. Dimulai dari Lasswell yang memperkenalkan formula untuk mengenali komponen dalam proses komunikasi massa dan jenis-jenis studi pada tiap komponen. Teori berikutnya yang dikemukakan oleh Shannon Weaver menggambarkan proses komunikasi secara matematis dengan mengadopsi proses telekomunikasi untuk diterapkan dalam konteks komunikasi massa. Konsep Shannon Weaver ini kemudian dikembangkan oleh DeFleur yang memperkenalkan dimensi umpan balik dalam proses komunikasi.

(11)

Pendekatan yang lebih memperhitungkan variabel lain dalam proses kamunikasi massa dikemukakan oleh McLeod dan Chaffe. Teori korientasi mereka menjelaskan adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara kekuatan politik, publik, dan media massa dalam menanggapi suatu peristiwa tertentu. Akhirnya Riley an Riley mengemukakan teori yang lebih sosiologis dengan menyatakan bahwa dalam proses komunikasi (massa), pihak-pihak yang terlibat di dalamnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh primary group, secondary group, dan sistem sosial secara menyeluruh.

Seorang ahli ilmu politik Amerika Serikat pada tahun 1948 mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan yang merupakan cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1 Siapa (Who)

2 Berkata Apa (Says What),

3 Melalui Saluran Apa (In Which Channel), 4 Kepada Siapa (To Whom),

5 Dengan Efek Apa ? (With What Effec)

Ungkapan dalam bentuk pertanyaan dikenal sebagai Formula Lasswell ini, meskipun sangat sederhana atau terlalu menyederhanakan suatu fenomena komunikasi massa, telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur pada kajian terhadap komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen-komponen proses komunikasi massa, Lasswell sendiri menggunakan formula ini

(12)

untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat disimak pada visualisasi berikut :13

Siapa Berkata Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

Control Studies Analisis Pesan Analsis Media Analisis Audience Analisis Efek

2.4. Efek Media Massa

Dampak penyebaran pesan melalui media terhadap masyarakat biasa lazimnya mencakup aspek kognitif dan afektif

1. Efek kognitif

Dampak ini terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui dan di pahami. Dengan kata lain, dampak ini berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan maupun kepercayaan oleh media massa.14

Efek kognitif yang ditimbulkan terhadap tayangan yang di saksikan tentunya berkaitan erat dengan unsur-unsur yang mendukung reality show Backstreet itu sendiri.

13

Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta. Grasindo 2000.hal 30.

(13)

2 Efek afektif

Efek afektif muncul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, ditakuti, dan dibenci. Efek afektif merupakan lanjutan dari efek kognatif. Komunikator tidak hanya berubah dalam tingkat pengetahuan melainkan efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai-nilai.

Dalam hal ini efek yang muncul adalah rasa suka, dan rasa tidak suka, yang dilandasi pada rasa keberpihakan terhadap reality show Backstreet.

2.5. TV sebagai Media Massa Pengertian TV

Televisi sebagai media massa yang banyak diminati masyrakat saat ini. Banyak khalayak yang meluangkan waktunya hanya untuk menonton acara televisi, baik acara maupun hiburan.

Televisi adalah alat komunikasi yang massa yang dilakukan dalam proses komunikasi dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen.15

(14)

Sedangkan JB. Wahyudi dalam bukunya menjelaskan bahwa “Televisi merupakan sarana komunikasi massa diminati terjadi komunikasi antar komunikator dan komunikan”. Sebagai media massa, televisi memiliki ciri sebagai berikut :

Informasi disampaikan kepada komunikator melalui proses perencanaan. 1. Isi pesan audiovisual, artinya dapat didengar dan dilihat secara bersamaan

pada waktu ada siaran.

2. Sifatnya periodik, tidak dapat diulang.

3. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas.

4. Serentak dan global.

5. Meniadakan jarak dan waktu.

2.6. Karakteristik Televisi

Ditinjau dari dari stimulti indra, televisi memiliki karakteristik yang dapat mencakup dua indra utama dalam menerima informasi yaitu pendengaran dan penglihatan. Karakteristik ini tidak dimiliki oleh media massa lainnya seperti radio yang dapat menstimulus indra pendengaran, juga dengan surat kabar dan majalah yang hanya dapat menstimulus indra penglihatan.

Hak ini dikarenakan televisi memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. 2. Berfikir dalam gambar

(15)

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarang acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah, dia harus berfikir.

2.7. Kelebihan dan Kekurangan Televisi

Walaupun televisi memiliki karakteristik yang lebih dari media lainnya (radio, surat kabar, dan majalah) namun televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari televisi yaitu :

1. Memiliki isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi relitas, dan tidak terbatas.

2. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim.

3. Memiliki tokoh berwatak (riil maupun direkayasa). Sementara media lain (film) hanya memiliki bintang yang direkayasa.

Sedangkan kelemahan dari televisi adalah

1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek yang pasif, sebagai penerima pesan.

2. Mendorong pross alih nilai dan pengetahuan yang cepat hal ini terjadi tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradabannya yang ada di wilayah jangkauan.

3. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikannya sulit untuk dikontrol dampak negatifnya.

(16)

4. Pergerakan teknologi penyiaran yang begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat .16

2.8. Fungsi Televisi

Kekuatan media televisi ialah menguasai jarak dan ruang karena teknologi televisi telah menggunakan gelombang elektromagnet, kabel dan fiber yang dipancarkan (transisi) melalui satelit.

Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa, cukup besar, Fungsi dari televisi yaitu memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Pada televisi, fungsi menghibur lebih dominan.

2.3. Program Televisi

2.3.1 Pengertian Program Televisi

Menurut kamus Wjs Purwodarminto, pengertian program adalah acara. Kamus wbside internasional volume 2, lebih terperinci, yakni program adalah suatu jadwal atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan. Siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di dalam. Secara teknis penyiaran televisi program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan stelevisi dari hati ke hati dan dari jam ke jam setiap harinya.

(17)

2.3.2 Karakteristik Program

Karakteristik program mengacu pada hal sebelumnya program merupakan produk adalah output siaran televisi. Maka dari itu kaedah siaran berlaku, dimana program mempunyai sifat, diantaranya :

1. Informatif : dimana sebuah program siaran harus menginformasikan sebuah pesan untuk memuat dari ide-ide, gagasan dan opini.

2. Edukatif : dimana suatu program bersifat dan mengarahkan hal-hal yang positif. Program akan di tonton khalayak luas, maka prinsip program sama halnya dengan fungsi penyiaran yakni mendidik.

3. Persuasif : menghimbau, mengajak di mana program bukan bersifat memprovokativ, namun mengajak khalayak dengan baik untuk memahami suatu hal atau mengajak pemirsa pada hal-hal baik.

4. Akumulatif : menghimbau, karena khalayak yang terdiri dari demografi yang berbeda, salah satunya usia. Melihat itu program harus diperhitungkan dan melihat segmentasi yang dituju agar sasaran tetap yang ditujunya.

5. Komunikatif : program yang berhasil dapat dilihat dari antusias pemirsa yang menyaksikan suatu program. Di saksi, misalnya terjadi segmen program dalam interaktif baik saran atau kuis. Dari situlah sebuah program komunikatif dengan melibatkan siapa saja yang menyaksikannya.

6. Simulatif : memikat, merangsang dan membuat program sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian memikat khalayak untuk meyakinkan tayangan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan ratingnya.1718

(18)

2.3.3 Jenis Program TV Informasi.

Hard News : straight news, feuture, infotainment

Soft News : current affair, magazine, talk show & documentary. Hiburan.

Musik & Drama (Sinetron, Film cartoon) Permainan : kuis, ketangkasan & reality show Reality show : dibagi menjadi 4 bagian / jenis : 1. Hidden camera

2. Competion Show 3. Realitionship Show 4. Fly on the Wall 5. Mistik

2.4. Reality Show

2.4.1. Pengertian Reality Show.

Menurut Wikipedia Indonesia, ensiklopeia bebas berbahasa Indonesia. Bahwa Reality Show (Bahasa Inggris) adalah salah satu jenis program acara TV dimana pendokumentasian rekayasa realitas, belangsung tanpa scenario dengan menggunakan pemain dari masyarakat biasa, (tidak menggunakan artis). Perkecualiannya adalah bila acara tersebut mengenai kehidupan artis, maka yang didokumentasikan adalah kehidupan nyata bagaimana artis tersebut menjalani hari-harinya. Acara ini biasanya ditayangkan secara berseri.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Voltmeter untuk mengukur tegangan antara dua titik, dalam hal ini adalah tegangan pada lampu 3, voltmeter harus dipasang secara paralel dengan beban yang hendak diukur, posisi

Data yang diinput berikut laporan yang dihasilkan oleh aplikasi Accurate selalu akurat dan tepat waktu, dan berperan sebagaimana kebutuhan bisnis perlukan. Seluruh penyimpanan

 Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer  Tujuan: mengetahui kepekatan urine.  Alat

Secara keseluruhan hasil analisis kepuasan pelanggan dengan menggunakan metode IPA pada 27 atribut secara umum rata-rata tingkat kesesuaian dari seluruh dimensi belum ada

Setelah dilakukan running pemodelan Alternatif 2 dengan software VISSIM diperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat penurunan yang signifikan dari nilai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum yang dilakukan oleh UPTD Pengelolaan Parkir Dinas

Maka dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

Dalam penelitian kali ini, agen- agen sosialisasi tersebut adalah variabel independen (X) yaitu, Keluarga (X1), Sekolah (X2) dan Media Sosial (X3) yang memiliki