• Tidak ada hasil yang ditemukan

fitmffi.ffihffi 8- E Hal Puti tri Asiani, kstuita Judul/Penulis ISSN: Volume 13 No.2, September 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "fitmffi.ffihffi 8- E Hal Puti tri Asiani, kstuita Judul/Penulis ISSN: Volume 13 No.2, September 2014"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 13 No.2, September 2014

8-

E

fitmffi.ffiHffi

Kajian Masalah Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian

Judul/Penulis

Perilaku Harga dan Integrasi Pasar Horizontal Beras di Propinsi Bengkulu

Cahya Suryana,

Puti

Suci Asiani, dan Reily Badrudin

Kinerja Kelompok Tani Pengelola Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Bengkulu Selatan (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Usaha Bersama di Desa Kota Bumi Kecamatan Pino dan Kelompok Tani Batu Ampai Jaya di Desa Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Marrna)

Deselina,'Siswahyono ilnn Gres Meik Etrika

Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kinerja Ekonomi Daerah Pesisir di Provinsi Bengkulu

Nyryu Neil Artanti, lndra Cahyadinata

Ragam Pendapatan Rumah Tangga dan Faktor Yang Mempengaruhinya: Studi Kasus$i Desa-Desa Sekitar Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat ([IVXS) Kabuphten Lebong Provinsi Bengkulu

N ola Windirah Ketut Sukiyono, Septri Wdiono

Marketable Surplus Gabah di Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu

Zuhriati, Satria Putra Utamn, Reswita

Analisis Produktivitas Usahatani Padi Sawah dengan Menggunakan Traktor Tangan dan Cara Konvensional di Kabupaten Rejang Lebong

Eddy Silamat, Yuwana, M. Zulkarnain Yuliarso

Model Pengembangan Sumber Daya Nelayan Berwawasan Agribisnis di Kota Bengkulu

Sriyoto, B ambang Sumantri

Pola Konsumsi PanganMasyarakat Berbasis Karbohidrat di Kota Bengkulu: Aplikasi Model AIDS

F efu cia Tiera Ketcana, Ketut S ukiyono, B ambang Suman tri

Kelayakan Usaha Pengolahan lkan Asin di Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu

, kstuita ISSN:1412-8837

Hal

131.-146 1.47-158 159-176 177-186 187-196 197-2L5 216-228 229-246

,/

247-255

(2)

tr-7

ISSN: '1.412-8837

KINERJAKELoMPoKTANIPENGELoLAKEBUNBIEITR4STTIT

2//7'4Z2/?AZ7N,7ENGI{ULUSELATAN

$fidiKasusreJri272Z2--..--E;-.'-4,-zz-7=:zzzzZ..2z1az31alz

Blmi*uu^o*^o:{ff{'{nq:a{;{{!1"*ff*-t"'-/z'2ez

rrnronuarycrorragf$;f

fr

ou$fl!?:"ffw

SEEDLING

FAtwrlr\r

''

-

-":;I;l,fi,#;:l:il;;;"ml/:#;engkutu

lurusanKr

AB,T.*A,T

,r*;Y;lit*-:ffffiffiW*"fff:#;fik

't

Eanners GrouP u Baru Amqar

lala'

l seedling. Key w

or

ds: p erformance' farmet

Sroup s' comrnunity

or charu

PENDAHULUAN

..

.,-r-^-

Ai

ffislg$fi#itffHi*:#fr3ffi1,*ffi

i*,':r#

terdapat

di

sepuluh kabupaten/Kora

Lu

rr"r-

r

r

rriiiac

r(ehutanan untuk

;*:;"^

**

t"s,"t*

I:1Y

dilaksanakan

'*;'"ffi1"['"Htil"J'"

uton

merehabili#;;;*vTF-11"i1-'*S"fi

^'t#I=;;;;;;*#Xf

;',,

ffl$

l['#

J

ffi"ffix]:lr

ilo;;

riuit'utY

u'l'

AGRISEP VoI' 13 No' 2' September

2014*al:147 -158\ 1"47 i E E E E il t: ! I,

{

i ! I

(3)

ISSN:1,412-8837

Dinas

Kehutanan

sudah memprogram

lug

300 kelompok

KBR

(Suara Pembaharuan, 2013). Kebun Bibit Rakyat

ini

dimaksudkan untuk menyediakan

bibit

tanaman kayu-kayuan atau tanaman serba guna (Multiple Purposes Tree Species)

dengan

tujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sekaligus

mendukung pemulihan

fungsi dan

daya dukung Daerah

Aliran

Sungai (Departemen Kehutanan, 201]). "

Paradigma baru pemberdayaan yang menempatkan masyarakat sebagai

pelaku utama pembangunan diharapkan lebih dapat bersifat memberdayakan

masyarakat mengingat salah

satu tujuan

pembangunan adalah terciptanya masyarakat

yang

memiliki

daya, kekuatan atau kemampuan berpartisipasi

aktif

dalam pembangunan serta

memiliki

kebebasan

di

segala bidang (Fauzi, 2011). Masyarakat

daerah Bengkulu

Selatan

sudah berperan

aktif

dalam pembangunan

hutan.

Hal

ini

dilihat bahwa pada tahun 20L0 dan 2011 program

KBR sudah dilaksanikan

di

Kabupaten Bengkulu Selatan dengan melibatkan

lebih dari 50 kelompok tani. Keberhasilannya pun beragam karena pihak Dinas

Kehutanan

yang terlibat

hanya melakukan pengawasan sampai pada tahap

realisasi

bibit

sedangkan

untuk

tahap

penanaman,

pemeliharaan

dan pemanenan sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat untuk mengelolanya.

Program KBR yang dilaksanakan pada tahun 2012lalu sudah mencapai tahap penanaman. Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Energi Sumber Daya Mineral Bengkulu Selatan dalam pelaksanaan program KBR tahun 2012,

Kelompok

Tani

Batu

Ampar

Jaya Desa

Lubuk Tapi

Kecamatan

UIu

Manna adalah kelompok tani yang

memiliki

keberhasilan tanam yang terbaik karena

telah

melakukan penanaman

lebih dari 40

persen

dari jumlah

lahan yang

ditargetkan sedangkan kelompok wanita tani Usaha Bersama Desa Kota Burr+ Kecamatan Pino melakukan penanamEul kurang dari 40 persen dari luas lahan yang ditargetkan. Oleh karena

itu

perlu dilakukan penelitian mengenai kinerja

yang

telah

dilakukan

oleh

kedua kelompok

tani

tersebut

dan

melihat

keberhasilan penanamannya dalam program pengembangrr,

fnR.

Tujuan

dari

penelitian

ini

adalah

untuk

mengukur

tingkat

kinerja

kelompok tani

pengelola KBR

di

Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan

indikator

keberhasilan perencanaary pelaksanaan, pengawasan

dan pengendalian program KBR

dan

mengetahui keberhasilan penanaman yang

dilakukan kelompok tani dalam mengelola KBR.

METODE PENELITIAN

W aktu dan T emp at P enelitian

Penelitian

ini

dilaksanakan

pada bulan

Juni-Septembet 2013

di

Desa

Lubuk

Tapi Kecamatan

Ulu

Manna dan

di

Desa Kota Bumi Kecamatan Pino

(4)

F E E F I a I E E s E h g a B E I

L

ISSN: L412-8837

Kabupaten Bengkulu selatan. Penentuan lokasi penelitian

ini

dilakukan secara purposive didasarkan pada pertimbangan bahwa:

1,.

Kelompok Tani Batu Ampar ]aya

riewakili

kinerja

Ylle

{ianggaptaikoleh

Dinas Kehutanan dan Energi Sumber Daya

Minga-l

Kabupaten

B3"gllh

Selatan karena telah melakukan Penanaman lebih dari 40 persen dari

bibit

yang tersedia

2.

Kelompok

wanita

Tani Usaha Bersama

mewakili

kinerja yalg_dianggaP kurang baik oleh Dinas Keehutanan dan sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkulu Selatan.

ObyekPenelitian

Obyek dalam penelitian

ini

adalah?ara

P-elgurlsdan

anggota pengelola KBR dan

p*u

pur,".ima bibit yang

tergab'og

dul'lll

Kelompok TtaT ngn-S;t1ta

KBR pada

ruro*fot

Tani

ilati

eripar

j-aya

dan Kelompok

rani

usaha

Bersama.

T eknik P en gumP ul an D at a

,,

a.

Data Primer

u ,)

Data Kinerja KelomPok

Tani

e

Pengambilan

data

dilakukan

secara sensus

kepada

P*u

Pengurus

dan

anggota

yang menjadi

responden

melalui

teknik wawancaraberdasar*kankuisioneryangtelahdisiapkan

2\

Data Keberhasilan Penanaman

Pengambilan

data

dilakukan

secara sensus

kepada

para

Pengurus

dan

anggota

yang

menjadi responden

dan

masyarakat penerima

bibit

(di-lu*

unggJtu Keiompok Tani) dengan pembagian

Ufr*o p*g*"n

reatiiasi

Penanaman

dilanjutkan-

-9"1-g*

p".rg"."kl.

i"tg""'g

ke

beberapa lahan

lokasi

tanam

bibit

KBR

milik

masYarakat'

b.

Data Sekunder

Datasekunderberupadata-datadariDinasKehutanandan

sumber

,*,

Mineral Kaiupaten

Bengkulu selatan yang berkaitan dengan

;;;grr^

KBR

dan

data-data

dari

Instansi

lain

yang

mehunjang

Penelitian'

/

AGRISEP Vol.13 No. Z September 2014Hal:1'47

-158l

149

./

(5)

ISSN:1412-8837

VaiabelPengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian

ini

meliputi:

a.

Kinerja Perencanaan

Kinerja perencanaari merupakan hasil kerja kelompok pengelola

dari

kegiatan perencanaan

yang

dinilai

berdasarkan

hasil

perkalian

antara

bobot

perencanaan

dengan

jumlah skor kriteria

kegiatan perencanaan, meliputi penyusunan RUKK (Rancangan Usulan Kegiatan

Kelompok), fasilitas,

ketersediaan

sarana

prasar.rna,

dan

insentif, dengantotal nilai skor maksimum 20.

Tabel L. Parameter Kinerja Perencanaan

Kegiatan Parameter Skor Keterangan

l.Penyusunan RUKK

a. Ada, komprehensif b. Ada, kurang lengkap

c. Tidak ada 2.Fasilitas

a. Lengkap b. Kurang lengkap

c. Tidak ada

-

3.Ketersediaan sarana dan rerencanaan prasarana a. Lengkap b. Kurang lengkap c. Tidak ada 4.Insentif

a. Ada, sangat menarik b. Ada, kurang menarik

c. Tidak ada

r

Bukti rencana kerja dilampirkan

.

Komprehensif: sasaran kegiatan/

lokasi, tahapan kegiatan, tata waktu,

pendanaan, penanggun g jawab

(runtut dan lengkap)

o Bukti fasilitas dilampirkan (foto)

.

Lengkap: bangunan, data/ informasi, pengairan, jalan inspeksi

o Bukti sarana dan prasarana

dilampirkan (foto)

.

Lengkap: media tanam ftoker), skop,

pupuk

.

Bukti pemberian insentif dilampirkafi

r

Ada, sangat menarik kemudahan pelayanan selama kegiatan

berlangsury bantuan/subsidi, bantuan pengarahan pengadaan benih unggul,

,

penyediaanpupuk, dll 5 J 0 5 J 0

Sumber : P ermenhut N o. P. 8/Nlenhut-Il/2.011.

b.

Kinerja Pelaksanaan

Kinerja pelaksanaan merupakan hasil kerja kelompok pengelola

dari

kegiatan pelaksanaan

yang

dinilai

berdasarkan

hasil

perkalian

antara

bobot

pelaksanaan

dengan

jumlah skor kriteria

kegiatan pelaksanaaan

meliputi

realisasi penanaman,

mobilisasi

pelaksanaan dan pelaporan kemajuan kelompok, dengan total nilai skor L5.

150

|

Deselina, Siswahyono, dan Gres Meik Etrika, Kinerja Kelompok ....

7

5 J 0 5 3 0

(6)

ISSN:1412-8837 Tabel 2. Parameter

Kinerja

Pelaksanaan

Kegiatan Parameter Skor Keterangan

1,.

Realisasi penanaman bibir a. > 25000 b.24000 - 10000 c. < 10.000

2.

Mobilisasi pelaksanaan Pelaksanaan a. Baik b. Sedang c. Tidak ada

3.

Pelaporan kemajuan

.

kegiatan a. Ada

b. Ada, kurang periodik

c. Tidak ada

Bukti realisasi penanaman dilampirkan (foto dan data numerik)

Bibit yang ditanam berupa tumbuhan kayu dan tumbuhan serbaguna

Bukti mobilisasi dilampirkan

Baik : melaksanakan regulasi, fasilitasi

o

Bukti pelaporan dilampirkan

o

Periodik : menurut tata waktu (tiap Bulan selama kalender kegiatan), isi laporan lengkap 5 J 0 5 4a J

0'

5 J 0

S umb er : P ermenhut N o. P . 8/Aienhut-Il/2.011

c.

Kinerja Pengawasan dan Pengendalian

b

Kinerja

penga\ rasan

dan

pengendalian merupakan

hasil kerja

antara kelonrpok pengelola dan pemerfo:rtah yang

dinitai

berdasarkan hasil perkalian

antara bobot

pengawasan

dan

pengendalian dengan

jumlah skor

criteria kegiatan pengawasan dan pengendalian

meliputi

sosialisasi, pengawasan dan pengendalian, dengan total nilai skor 15.

Tabel3. Parameter

Kinerja

Pengawasan dan Pengendalian

Kegiatan Parameter Skor Keterangan

l.Sosialisasi

a. Ada, intensif b. Ada, kurang intensif

c. Tidak ada

Pengawasan 2.Penga'r.l,asan

dan

a. Ada, intensif Pengendalian b. Ada, kurang intensif

c. Tidak ada 3.Pengendalian

a. Ada, intensif b. Ada, kurang intensif

Bukti sosialisasi dilampirkan

Ada, intensif (minimal tiap 3 bulan

sekali selama kalender kegiatan)

menggunakan media cetak, media elektronik dan tatap muka

Bukti pengawasan dilampirkan

Ada,

intensif

:

melaksanakan

monitoring (minimal tiap

3

bulan sekali selama kalender kegiatan) Bukti pengendalian dilampirlan

Adq,

intensif

:

melaksanakan

pengendalian (minimal tiap 3 bulan

a

5.

J 0 o

5.

J il 5 J a a

c. Tidak

ada

0

sekali selama kalender kegiatan) Sumber : P ermenhut N o. P . 8/Nlenhut-ll/2011

AGRISEP Vol.13 No.2, September 201.4Ha1:1.47 -1581151

-vvr'-'

(7)

ISSN:1412-8837

PengolahanData

a.

Kinerja Kelompok Tani pengelola KBR

secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

TN

= (BR x NR) + (BL x NL) + (Bp

xNp)

dimana

TN

adalah

total nilai

akhir, BR

adalah Bobot

kegiatan

perencErnaan (20%),

NR

adalah Jumlah

nilai

kriteria perenca,uui,

gt

ta.'th

Bobot kegiatan pelaksanaan (60%),NL adalah Jumlah nilai kriteria pelaksanaan,

Bp

adalah bobot kegratan'pengawasan dan pengendalian (20%),

NP

adalah

]umlah

nilai

kriteria

pen[awasan

dan

pen[endalian Jumlah nilai kriteria perencanaan

Penetapan

tol"ry{

nilai

dan

p*aiut

kinerja dapat

dilakukan

dengan

mglshitung

terlebih dahulu skor

miksimal. Dikeiut,"i

iurt*a

skor maksimal

adalah 16, maka

9i*d1

pengambilan keputusan atas

predikat

penilaian kinerja seperti dideskripsikan pada Tabel4.

Tabel4.Interval Nilai

dan predikat

Kineria

No Interval Nilai Skor Predikat Kinerja

1. 2 3 4 90% -1.00% x16 75% -<90% x16 55% -<75% x16 <55% x16 1,4,4 - 16 12- <1.4,4 8,8 - <12 < 8,9 Sangat Baik Baik Cukup/sedang baik Sumber : P ermenhut N 0. p. g/AlenhuFry2Ll

b.

Keberhasilan Tanam Kelompok Tani pengelola KBR

%Bibit

Sudah Tanam XBibit Yang Ditanam

XBibit yangdibagikan % KeberhasiAn = X

Bibityanghidup

00%

X

Bibityangditanam

00%

AnalisaData

a.

Kinerja Kelompok Tani

Data yang dikumpulkan di lapangan selanjutnya dianalisis secara

-deskriptif berdasarkan

nilai

skor

-dari

preditat

tcine4a

pada

kedua

kelompok

pengerora

KBR yang terah

iipilih

dan

diperbandingkan antara kelompok sesuai dengan ketenfuan menurut perafuran Menteri

152

|

Deselina siswahyono, dan Gres Meik

Etrika

Kinerja Kelompok ....

7

(8)

1.412-8837

Kehutanan

No.

P.17.Menhut-II/2012 tentang Pedoman

Kebun

Bibit

Rakyat.

Keberhasilan Penanaman

Data hasil

pengamatan keberhasilan

tanam dikumpulkan

dan dianalisis secara

deskriptif kuantitatif

yang dijadikan penunjang hasil pengamatan kinerja kelompok tani.

HASIL DAN

PEMBAHASAN

TingkatKinerja

Kelompok Tani Pengelola KBR Kinerja Perencanaan

Kinerja

adalah penampilan cara-cara

untuk

menghasilkan suatu hasil

yang diperoleh

dengan

aktivitas

yang dicapai dengan suatu unjuk

kerja. Dengan demikian kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan

seberapa

jauh

tingkat

kemampuan

pelaksanaan

tugas-tugas

organisasi

dilakukan dalam rangka pencapaian tuj uan (Ambarwa ti, 2002) .

i

Predikat

hasil kinerja

perencanaan

dua kelompok

pengelola KBR dapat l. dilihat dalam Gambar 1 di bawah

ini.

e G |!

fi

rs,s

$tt

o-'S t+,s o c

gL4

13,5 t4,6

KWT Usaha

Sersarna

KWT Batu Arnpar

Gambar

L.

r

Predikat

Kineria

Perencanaan KBR

Berdasarkan Tabel

4

dapat

diketahui

bahwa kelompok pengelola KBR

Kelompok Wariita Tani Usaha Bersama mendapat

nilai

kinerja perencanaan sebesar 16 sedangkan Kelompok Tani Batu Ampar Jaya mendapat

nilai

kinerja perencanaan sebesar 146. Kedua

kebmpok ini

masuk dalam kategori predikat

"sangat baik".

15,5 16

ffi

(9)

ISSN:1.412-8837

Kinerja Pelaksanaan

Predikat

nilai

kfuerja pelaksanaan dua kelompok pengelola KBR dapat

dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.

16 L4 L2 10 8 6 4 2 0 L t! l! c o (! q, 4 G L 0, t\t

z

KWT Usaha

Bersama

KT Batu Ampar Jaya Kelompok Tani Pengelola KBR

Gambar 2.

Predikat Kinerja Pelaksanaan KBR

Skor 15

untuk

nilai

kerja

dari

Kelompok Wanita

Tani

Usaha'Bersama

didapat dari realisasi penanaman

bibit

yang mencapai angka lebih dari 25.000

bibit yaitu

sebanyak 25.845

bibit yang ditanam dari

27.355

bibit yang

telah

diterima. Mobilisasi kegiatan

baik

dengan melakukan regulasi dan fasilitasi kegiatan. Pelaporan kemajuan kegiatan dilakukan secara

periodik

setiap safu

buian

sekali selama masa kegiatan berlangsung.

Hal inilah yang

mendasaii

Kelompok Wanita Tani

Usaha Bersama mendapat

predikat

"sangat baik"

dalam kinerja pelaksanaannya.

Kelompok

Tani

Batu

Ampar

Jaya mendapat skor

9 untuk nilai

kinerja pelaksanaan didapat

dari

realisasi penanaman

bibit

yang

kurang dari

24.000

yaitu

sebanyak 1.4.1,60

bibit

dari total

25.000

bibit yang telah diterima

oleh

masing-masing anggota

kelompok.

sisa-sisa

bibit

yang ada

di

simpan di

pekarangan

rumah

tanpa pemeliharaan

yang layak.

Seharusnya

bibit

yang

belum ditanam dapat dipelihara

dengan

baik.

Kegiatan pemeliharaan

bibit

yang

menyangkut

penyiramao

penyiangan atau perumputan, pemupukarg serta pengendalian hama dan penyakit (Suradji dkk,2011). Mobilisasi kegiatan

dikatakan "cukup baik/sedang"

karena

kelompok

ini

tidak

melaksanakan

regulasi namun berupaya memfasilitasi

anggota

kelompok*yu.

Pelaporan kemajuan

dilakukan

kurang

periodik

atau

tidak

sesuai dengan

jadwal

yang telah ditentukan.

(10)

ISSN: 1,412-8837

Kinerja Pengawasan

Predikat nilai kinerja pengawasan kelompok pengelola KBR dapat

dilihat

pada Gambar 3 di bawah

ini-KWT Usaha Bersama KT Batu AmPar JaYa

KelomPok Tani Pengelola KBR

,,.

Gambar 3'

i'

fredikat

Kineria Pengawasan KBR

Predikat

nilai

"sangat

baik"

untuk kinerja

Pengawasan

yang

didapat

kedua kelompok

pengelola

KBR

berasal

dari

sosialisasi, pengawasan dan

pengendalian. Soslalisasi

dilakukan dengan

giat

dan

intensif oleh

Dinas k"hutur-tar.r dan Sumber Daya

Mineral

yang berkerja sama BPDAS Ketahun.

Materi

yang

disampaikan

dalam

kegiatan

sosialisasi

menyangkut

pembimbingan

teknis

pembibitan,

pembuatan

_

dan

Penanaman

KBR.

F".gu*ur^n

dilakukan

secara

intensif

oleh

Pendanrping Lapangan

lang

dilakukan

setiap

bulan

selama masa

KBR

berlangsung

dan

o19h BPDAS Ketahun sekah dalam setahun. Pengendalian dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Mineral secara intensif dengan melakukan pengecekan asal

usul bibit, sertifikasi

bibit

dan kualitas baik. Pendamping Lapangan

ikut

serta dalam melakukan pembinaan/ pembimbi.gun teknis pembibitan.

penilaian terhadap kinerja dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan

suatu organisasi dalam

kurun waktu

tertentu. Penilaian tersebut dapat juga

dijadikan masukan

bug

perbaikan

atau

peningkatan

kinerja

organisasi selanjutnya (Lenvine dalam Ambarwati, 2002).

Keb erhasilan T anam Kelomp ok T ani P engelola

WR

Dinas Kehutanan

dan

sumber Daya

Mineral

Kabupaten

Bengkulu "

Selatan

mensyaratkan

kelompok pengelola

KBR

untuk

memilih

benih

berkualitas dan tersertifikasi.

Hal

ini

sesuai dengan pendapat

Anwar

(2010)

bahwa penggunaan benih berkualitas sangat disarankan

untuk

mendapatkan

16

frtt

U)

Etz

.!

Pro

o

t8

ob

c

=4

Zz

.! 0

(11)

ISSN:1.412-8837

p91o"

yang baik yang selanjutnya akan menghasilkan produk yang baik pula.

Maka dari

itu

dalam pengadaan benih kedua kelompok

tani memilih

benih

karet bersertifikat yang didatangkan langsung

dari Piopinsi

Sumatera Utara. Persentase jumlah bibit yang ditanam atau keberhasilan

iu.u*

oleh Kelompok

Tani Batu Ampar Jaya

dan

Kelompok Wanita Tani Usaha Bersama disaji-kan pada Gambar 4 di bawah ini.

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

tr Keberhasilan Tanam

(%l

frBertahan'Hidup dari keberhasilan tanam (%)

Gambar 4.

Keberhasilan Tanam oleh Kelompok pengelola KBR

.6

Untuk pelaksanaan penanaman

bibit

oleh Kelompok Wanita Tani Usalia Bersama maka kelompok

ini

sudah menErnam 25.845

bibit

dari total27.355

bibit

yang

tersedia dengan persentase

94.48%. Kelompok

ini

mulai

melakukan Penanamurn pada bulan Maret 2013 dan berakhir pada bulan Juni 2013. Sisa

bibit

yang belum ditanam disiapkan

untuk sulaman.

Berdasarkan data hwal dari Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkulu Selatan

maka kelompok

ini

telah menambah

kurang

rcan

zo%

bibit

y;g

ditanam. Pemeliharaan

bibit

yang telah ditanam masyarakat dilakukan

i".*,

mandiri sghingga pomeliharaan harus dilakukan dengan baik agar

bibit

yang ditanam dapat tumbuh optimal.

untuk

pelaksanaan penanaman

bibit

oreh Kelompok Tani Batu Ampar

Jaya memiliki persentase penanarnan sebesar 58.44% dengan rincian 1,4bLO]1i15it

dari

25.000

bibit

yang ditanam

terhitung

hingga

akhir bulan

Agustus 2013.

Penanaman

dilakukan

pada bulan

Januari

hingga

April

tahun

zola.

Berdasarkan

data awal

dari

Dinas

Kehutanan

dan

Sumber

Daya

Mineral Kabupaten Bengkulu Selatan maka kelompok

ini

hanya menambahtidak lebih

darizl%

bibit yang ditanam.

156

|

Deselina, siswahyono, dan Gres Meik Etrika, Kineria Kelompok ....

(12)

pula. benih Utara. rmpok njikan Usaha ;5

bibit

rkukan 3. Sisa a awal lelatan tanam.

randiri

itanam Ampar t0

bibit

s

2013. 2413. '4ineral k lebih ISSN:1412-8837 Keberhasilan tanaman yang

hidup dari

dua kelompok pengelolala KBR

ini

disajikan pada Gambar

4.

Pada Gambar

4

terlihat

bahwa keberhasilan

tanam kelompok

wanita

tani usaha

Bersama

dari

94,48%

bibit

yang sudah

ditanam

temyata

85,43%

aiau

22.080

bibit

yang

masih bertahan hidup.

Keberhasilan tanam kelompok

ini

dapat disebabkan

faktor

kinerja kelompok

dalam

perencanaan

dan

pelaksanaan.

Kelompok

rani

Batu Ampar

]aya

mendapatkan keberhasilan

tanam

58,44%

atau

'1,4.610

bibit

yang

sudah ditanam namun yang bertahan

hidup

hanya BG,6s% atau 12.660 bibit. Iurnlah

bibit yang mati akibat terserang hama adalah 1.950 bibit.

Kegagalan tanam pada kedua kelompok

ini

disebabkan oleh hama simpai atau monyet

putih

(Presbytus melalophos\ dan babi hutan (sus scrofa). Menurut

Kurnia

(2011) monyet

putih

menyukai hutan

primer

dataran rendah hingga pegunungart sampai 2.500

m di

atas permukaan laut, terkadang monyet

putih

dapat dijumpai

di

sekitar

aliran

sungai.

Akibat

berkurangnya

luas

hutan menyebabkan

monyet

putih

dapat dijumpai

daerah perkebunan. Hama

ini

menyerang

tanaman

warga

dengan

cara

mematahkan

pucuk daun

dan mencabut

bibit

warga demikian

juga

halnya babi hutan yang merusak

bibit

warga dengan cara mencabut bibit warga.

T

SIMPULAN DAN

SARAN

Simpulan

1'-

Kinerja Kelompok Tani Batu Ampar ]aya mendapat predikat "cukup baik"

sedangkan

Kelompok

wanita

Tani usaha

Bersama mendapat predikat

kinerja "sangat baik"

-2.

Keberhasilan penanaman pada Kelompok

rani

Batu Ampar Jaya mencapai

persentase 86,65%

dari

58,44%

jumlah

bibit

yang ditanam

sedangkan

Kelompok

wanita Tani

usaha

Bersama mendapatkan

keberhaiilan

penanaman 85,43% dan94,48

%bibityang

sudah ditanam. Saran

Kinerja

yang cukup

baik

pada Kelompok

Tani

Batu

Ampar

lebih

disebabkan karena

kinerja

pelaksanaan

tidak

sesuai dengan perencanaan.

Terjadi penurunan kualitas terhadap implementasi rencana. OIeh karena

itu,

kelompok harus memperbaiki kinerja pelaksanaan. Setiap rencana yang telah disusun seharusnya dilaksanakan. Sedangkan Kelompok Tani Usaha Bersama lebih konsistery sehingga prestasi

ini

perlu dipertahankan.

(13)

F!,:ff

ISSN: 141.2-8837

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,

SDA.

2002. Managing Productiae Performance Appraisal: Sebuah Upaya Menjawab Kebutuhan Penilaian Kinerja Karyawan yang Bebas

KKN. lurnal Siasat Bisnis; Edisi

VII

(1).

Anwar,

Guswami.

2010.

Silaikultur. Badan

Penerbitan

Fakultas

Pertanian UNIB. Bengkulu.

Departemen Kehutanan. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.8/Merrlrut-II/20L1. Tentang Pedoman Penilaian Lomba Penanaman Satu

Milyar

Pohon Tahun 2010 Tingkat Nasional. Jakarta.

Departemen Kehutanan.2012. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.1.7 tahun 20L2 tentang Pedoman Teknis Kebun Bibit Rakyaf. Jakarta.

Farzi,

H.

2011. Pembangunan

Hutan

Berbasis Kehutanan Sosial.

Karya

Putri Darwati, Bandung.

Kurnia,

A.

2011. Lebih Dekat

dengan

Simpai

(Presbytis

melalophos). http: / / unikonservasifauna.orgl 201L / 02l lebih-dekat-den gan-simpai-presbytis-melalophos (Diakses 1 9 Oktober 2013).

Suara

Pembaharuan.

2013. 600

Kelompok

Taniare

Hutan

Direhabilitasi. http:

//

suarapembahruan.come/ home/ 600-hektar-kelompok-taniare-hutan-di-bengkulu-direhabilitasi/30275. (Diakses 27 Mei 2013).

M.

Syarah

dan BI. Habibi.

201L. Penanganan

Bibit

Tanaman Hutan. BPTH Sumatera, Palembang.

Bengkulu.

2011..

Seperernpat

Luas

Hutan

di

Bengkulu

Rusak. http: / / walhibengkulu. orgl 2011/ L0 /

seperempat-luas-hutan-di-benskulu-rusak.html (Diakses 27

}llei2013).

I

Suradjr, Walhi

KA'IAI

ET THE PEKFO Th, coastal re diaisions, both after ECGI, W shozus th. coastal re the diztisi before, an the econc could be stable wh tend to u lowest on the Core Keyzuorr Mr khususr bermunr daerah tentang prosedu diberlak pemeka

telah

b kabupat 1(R I T)ocolina Qicrrrahrznnn .{en Croc \,{eilr Ft-rikn Kineria Kplornnok

Gambar

Tabel  L.  Parameter  Kinerja  Perencanaan

Referensi

Dokumen terkait

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, diarahkan pada penyediaan anggaran untuk membiayai pemeliharaan alat berat dalam rangka meningkatkan

➢ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini audit, tingkat kemandirian, dan tipe pemerintah daerah memiliki pengaruh secara simultan terhadap tingkat pengungkapan informasi pada

Fungsi transfer daya paling besar pada serat optik ring resonator FORR jenis dua input searah. Pengaplikasian serat optik ring resonator FORR sebagai fiber optik

Pipa pesat pada PLTMH ini menggunakan drum minyak bekas yang disambung dengan las, lalu pada ujung pipa dibuat menyempit sebagai curat (nozle) dan dilengkapi dengan katup

Efektivitas Penggunaan Metode Active Learning Terhadap Pembelajaran Insya Universitas Pendidikan Indonesia |

Faktor-faktor yang berpengaruh pada diambilnya keputusan yang salah dapat disimpulkan dengan mudah dari proses pengambilan keputusan tersebut, yaitu : (1)

PADA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN CILACAP PADA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN CILACAP PADA