• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Philips Indonesia Sejarah PT.Philips Indonesia From Light Revolution To Product Evolution

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Philips Indonesia Sejarah PT.Philips Indonesia From Light Revolution To Product Evolution"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Bab I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum PT.Philips Indonesia 1.1.1 Sejarah PT.Philips Indonesia

Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Dutch Philips Electronics Ltd.), biasa dikenal sebagai Philips didirikan pada tahun 1891 ketika Anton dan Gerard Philips mendirikan Philips dan Co di Eindhoven, Belanda. Perusahaan ini mulai memproduksi lampu karbon-filamen dan pada pergantian abad, telah menjadi salah satu produsen terbesar di Eropa. Dirangsang oleh revolusi industri di Eropa, laboratorium penelitian pertama Philips mulai memperkenalkan inovasi pertamanya di x-ray dan teknologi radio. Selama bertahun-tahun, daftar penemuan telah berkembang, juga banyak terobosan yang terus memperkaya kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah ringkasan sejarah dari PT.Philips Indonesia berdasarkan periode jenis produk :

1891-1915 From Light Revolution To Product Evolution

Philips adalah salah satu produsen terbesar di Eropa yang memulai dengan membuat lampu karbon-filamen. Pada tahun 1914 Philips mendirikan sebuah laboratorium penelitian untuk mempelajari fenomena fisik dan kimia, serta merangsang inovasi produk.

1915-1925 Innovation and Diversification: X-rays and Radio Reception Pada tahun 1918, Philips memperkenalkan tabung sinar-X medis. Hal ini menandai awal diversifikasi berbagai produk perusahaan dan ketika itu mulai melindungi inovasi dengan hak paten di daerah yang membentang dari radiasi X-ray untuk penerimaan radio.

1925-1940 First Televisions and Electric Shavers

Pada tahun 1925, Philips menjadi terlibat dalam percobaan pertama televisi dan pada tahun 1927, mulai memproduksi radio. Pada tahun 1932, Philips menjadi produsen radio terbesar di dunia. Setahun kemudian, Philips

(2)

2

menghasilkan katup radio 100.000.000 dan mulai produksi peralatan X-ray medis di Amerika Serikat. Pada 1939, saat diluncurkan alat cukur listrik pertama, perusahaan mempekerjakan 45.000 orang di seluruh dunia.

1940-1970 Technology Breakthroughs: Introduction of Compact Audio Cassette

Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang luar biasa di tahun 1940-an dan 1950-an. Philips Research menemukan kepala putar yang menyebabkan perkembangan pencukur listrik Philishave. Perusahaan juga memberikan kontribusi besar untuk pengembangan transmisi, perekaman, dan reproduksi gambar-gambar televisi. Pada tahun 1963, ia memperkenalkan Compact Audio Cassette. Pada tahun 1965, Philips menghasilkan sirkuit terpadu pertama.

1970-1980 Continued Product Innovation for Images, Sound and Data Aliran produk baru yang menarik dan ide-ide terus berlanjut sepanjang tahun 1970-an. Penelitian di pencahayaan memberikan kontribusi terhadap PL baru dan lampu SL hemat energi. PL artinya Power light yaitu lampu dengan cahaya kuat dan tajam dan terkesan panas, sedangkan SL artinya Soft Light yaitu lampu dengan cahaya lembut atau disebut juga sebagai cool light (cahaya sejuk). Philips Research melakukan terobosan penting dalam penyimpanan, pemrosesan, dan transmisi gambar, suara serta data. Hal ini menyebabkan penemuan dari disk Laser Vision optik, Compact Disc dan sistem telekomunikasi optik. Pada tahun 1972, perusahaan Poly Gram (Philips Siemens 60% dan 40%), label rekaman musik sangat sukses.

1980 – 1990 Technological Landmark: the Compact Disc

Pada tahun 1983 Philips datang dengan teknologi: peluncuran Compact Disc. Tonggak lain termasuk produksi TV Philips 100.000.000 ditetapkan pada tahun 1984. Usaha diperluas pada 1980-an melalui akuisisi keprihatinan televisi GTE Sylvania dan bisnis lampu Westinghouse.

(3)

3

1990-2000 Changes and Successes: Introduction of DVD

1990-an adalah dekade perubahan yang signifikan untuk Philips. Perusahaan melakukan program restrukturisasi besar-besaran untuk kembali ke pijakan yang sehat, menyederhanakan struktur dan mengurangi jumlah area bisnis. Beberapa usaha terus tampil baik dan pada tahun 1995, Philips telah menjual 300 juta alat cukur listrik Philishave. Bangunan pada keberhasilan dalam teknologi Compact Disc, pada tahun 1997 Philips bekerja sama dengan Sony untuk memperkenalkan inovasi lain yang menjadi rumah produk elektronik yang paling cepat berkembang dalam sejarah: DVD.

21st Century: Philips Today

Memasuki abad ke-21, Philips terus berubah dan berkembang. Lama menyadari bahwa untuk banyak orang Philips tidak lebih dari produsen elektronik konsumen, perusahaan mulai memproyeksikan sebuah citra baru yang lebih baik tercermin pada produknya di bidang Kesehatan, Gaya Hidup dan Teknologi. Pada tahun 2004 Philips mengeluarkan janji merek yang baru “sense and simplicity”. Digaris bawahi oleh kampanye iklan yang cukup besar, perusahaan menawarkan produk-produk konsumen yang canggih, mudah digunakan dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Philips adalah perusahaan people-focused dan market-driven. Dengan memahami trend masyarakat serta kehidupan mereka sehari-hari, Philips yakin mampu memenuhi kebutuhan mereka disertai memberikan pelayanan dengan “hati”. Philips mempekerjakan pegawai sebanyak 35% adalah perempuan, memiliki lokasi manufaktur yang terbagi menjadi 100 negara yang memiliki outlet penjualan dan service serta 118 negara sebagai lokasi produksinya. Selain itu, Philips memiliki laboratorium research, yang jumlahnya masing-masing adalah: 3 inkubator, 36.000 registered trademark, 3.900 domaian names, 63.000 design rights, 50.000 patent rights, dan 7 laboratorium research yang tersebar di Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Pada tahun 2008, estimasi nilai total merek Philips meningkat sebesar 8%

(4)

4

menjadi USD 8,3 miliar dan menduduki peringkat ke-43 merek paling berharga di tahun 2008 sebagai merek inter brand global terbaik. (wordpress.com/pemasaran/studi-kasus-pemasaran-global:2011)

1.1.2 Visi dan Misi PT.Philips Indonesia

Berikut ini adalah Visi dan Misi dari PT.Philips Indonesia: a. Visi :

“Improving people’s lives through meaningful innovation”. Meningkatkan kehidupan masyarakat melalui inovasi yang berarti.

b. Misi :

At Philips, we strive to make the world healthier and more sustainable through innovation.

1. Our goal is to improve the lives of 3 billion people a year by 2025. 2. We will be the best place to work for people who share our passion. 3. Together we will deliver superior value for our customers and

shareholders. (www.philips.co.id, 2015)

1.1.3 Logo PT.Philips Indonesia

Berikut ini adalah logo PT.Philips Indonesia :

GAMBAR 1.1 Logo PT.Philips Indonesia Sumber: www.philips.co.id, 2015

1.2 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi modern ini, kemajuan teknologi semakin meningkat. Selain itu pengerukan terhadap sumber daya alam semakin meningkat pula seiring dengan kebutuhan manusia yang juga meningkat.

(5)

5

Sumber daya alam dimanfaatkan untuk kemakmuran kebutuhan manusia dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Berbagai permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar bagi kehidupan makhluk di bumi, terutama manusia yang populasinya semakin besar.

Pada saat ini bangsa kita mengalami krisis energi, terutama energi listrik yang menjadi polemik yang berkepanjangan dan munculnya multi spekulasi yang sangat kompleks dalam aspek kehidupan, terutama masalah sosial, ekonomi, budaya dan politik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa energi listrik dan air serta pengelolaan lingkungan hidup sudah menjadi bagian yang sangat penting bagi umat manusia, bahkan menjadi kebutuhan utama penunjang aktivitas kehidupan. Untuk mencukupi kebutuhan energi listrik dan air serta terjaminnya kelestarian lingkungan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan industri serta usaha lain, maka perlu prinsip kita lakukan bersama dengan mengantisipasi yang diawali sejak usia dini dalam konsep hemat energi.

Padahal manusia sebagai konsumen memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk suatu masyarakat yang bersahabat dengan lingkungan (environmentally friendly). Masyarakat konsumen dituntut memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan upaya pelestarian alam serta menghormati eksistensi makhluk lain di bumi ini. Perilaku tanggung jawab sosial konsumen ini akan menjamin keseimbangan dan keberlanjutan alam semesta.

Permasalahan lingkungan sejatinya bukan hanya menjadi tanggung jawab perusahaan/ pelaku usaha saja, namun juga seluruh masyarakat konsumen. Bagi pelaku usaha, isu lingkungan bisa menjadi inovasi kompetitif yang menjadi daya tarik konsumen. Munculnya berbagai produk

(6)

6

semacam elektronik, yang diklaim ramah lingkungan sebagai contohnya, diharapkan dapat bersaing dengan produk sejenis.

Para ilmuwan di bidang iklim telah menyajikan bukti-bukti meyakinkan bahwa pemanasan global benar-benar terjadi. Pemanasan global bertanggung jawab atas aktivitas angin topan yang kuat, mencairnya es di kutub, dan telah menyebabkan perubahan drastis terhadap pola iklim kita yang mengakibatkan kekeringan, banjir, dan gelombang panas yang hebat di seluruh dunia. Untuk mengatasi krisis ini, usaha bersama secara global diperlukan untuk mengurangi emisi karbon. Untuk mencapai tujuan ini, peningkatan efisiensi energi adalah salah satu tindakan pelaksanaan yang paling mudah diambil. Salah satunya yaitu “Mengganti bola lampu pijar” penerangan menghabiskan 20% listrik dunia, dimana 40%-nya digunakan untuk menyalakan lampu pijar, sementara lampu pijar memboroskan sebagian besar energi yang dikonsumsinya untuk menghasilkan panas yang tidak diperlukan. Dibanding dengan lampu pijar, lampu neon tidak hanya menggunakan listrik 75% hingga 80% lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sama, tetapi lampu neon juga tahan 10 kali lebih lama. (www.godsdirectcontact.or.id:2015)

Kesadaran lingkungan kini mulai bertumbuh di kalangan marketer. Kebetulan marketer adalah salah satu kelompok yang lebih cepat dan mudah memperoleh informasi soal masalah lingkungan. Dengan demikian, marketer pun semakin sadar bahwa kerusakan lingkungan hidup semakin krusial bagi mereka. Green marketing kemudian menjadi alternatif strategi yang tidak hanya membantu image perusahaan tetapi juga memberi value terhadap bisnis perusahaan. Di Indonesia kita sebenarnya bisa melihat mulai maraknya kepedulian marketer kepada lingkungan. Sekalipun kebanyakan masih belum menjadikannya standar baku dalam memasarkan produk, namun gejala untuk memperhatikan lingkungan hidup sudah terlihat. Ini misalnya terlihat dengan penggunaan tas belanja pengganti tas plastik di

(7)

7

Supermarket, kemasan dan produk yang bisa didaur ulang sampai kampanye penyelamatan lingkungan hidup. (www.kampus.marketing.co.id:2013)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi green marketing terhadap keputusan pembelian lampu Philips LED pada PT.Philips Indonesia tahun 2015, dan untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian lampu Philips LED.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi green marketing lampu Philips LED?

2. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen lampu Philips LED di Universitas Telkom?

3. Seberapa besar pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian lampu Philips LED?

1.4 Tujuan Observasi

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh strategi green marketing terhadap keputusan pembelian lampu Philips LED di Universitas Telkom tahun 2015, yaitu:

1. Untuk mengetahui implementasi green marketing lampu Philips LED 2. Untuk mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian konsumen

lampu Philips LED di Universitas Telkom

3. Untuk mengetahui pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian lampu Philips LED

(8)

8 1.5 Kegunaan Observasi

a. Aspek teoritis

Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi keilmuan bidang marketing dan diharapkan temuan-temuan yang diperoleh, Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan-bahan pengkajian bagi penelitian selanjutnya dan bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan untuk mendalami presepsi konsumen terhadap perusahaan yang menggunakan strategi green marketing.

b. Aspek Praktis

Kegunaan Praktis dipraktekkan dan bahan pertimbangan bagi praktisi dan perusahaan yang akan mengambil kebijakan sistem manajemen lingkungan dan green marketing sebagai strategi pertumbuhan korporasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif dan memahami kecenderungan dan minat konsumen terhadap green product dan melakukan pengembangan terhadap green product melalui manfaat fungsional dan emosional.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Bab I merupakan bab Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dimana menjelaskan latar belakang mengapa dilakukannya penelitian ini, rumusan masalah yang menjelaskan masalah-masalah yang timbul dan akan dilakukan penelitian, tujuan penelitian yang menjelaskan tujuan-tujuan dilakukannya penelitian ini, dan sistematika penulisan tugas akhir yang menjelaskan rencana sistematis dari penyusunan Laporan Tugas Akhir. Bab II Kajian Pustaka dan Lingkup Penelitian

Bab II meliputi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis. Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang

(9)

9

landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Bab III berisi objek dan metode penelitian. Objek penelitian meliputi aktivitas atau unit yang menjadi topik penelitian, dimana di dalamnya akan dijabarkan kondisi empiris dari variabel penelitian. Metode penelitian meliputi jenis penelitian, operasional variabel, jenis data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan hasil penelitian serta uraian pembahasan secara garis besar yang memuat gambaran umum responden, deskripsi hasil penelitian, serta pembahasan analisis. Di dalamnya akan dibahas mengenai hasil analisis statistika beserta pembahasan keterangannya.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil observasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang ingin disampaikan penulis terhadap perusahaan yang dijadikan objek penelitian, yaitu produk lampu Philips LED.

Referensi

Dokumen terkait