• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Perkeretaapian dalam Renstra Perhubungan dan RPJM Konsinyering RPJMN Bogor, 8 Mei 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Perkeretaapian dalam Renstra Perhubungan dan RPJM Konsinyering RPJMN Bogor, 8 Mei 2014"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Perkeretaapian dalam

Renstra Perhubungan dan RPJM 2015-2019

Konsinyering RPJMN 2015-2019

Bogor, 8 Mei 2014

(2)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 2

(3)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 3

EVALUASI RENSTRA 2010-2014

Capaian Kinerja Renstra 2010 – 2012 (1)

No SASARAN STRATEGIS (SS) URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

a Peningkatan manfaat pengoperasian perkeretaapian terhadap ekonomi dari pengurangan biaya transportasi angkutan barang dan penumpang

1) Prosentase peningkatan kontribusi moda KA dalam angkutan barang sebagai indikator keberhasilan kebijakan modal-shifting ke kereta api

%

5.57

6.12

6.67

2) Prosentase peningkatan kontribusi moda KA dalam

angkutan penumpang sebagai indikator

keberhasilan kebijakan modal-shifting ke kereta api

%

8.26

8.4

8.54

b Meningkatnya keselamatan pengoperasian perkeretaapian

3) Jumlah kejadian kecelakaan kereta api khususnya kejadian anjlokan dan kejadian tabrakan antar kereta api

kejadian

/thn

30

27

25

c Meningkatnya keandalan pengoperasian perkeretaapian

4) Prosentase realisasi ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api (on-time performance)

%

78.94

79.33

81.13

5) Rata-rata keterlambatan kereta api

Menit

40

40

36

d Meningkatkan pengembangan teknologi perkeretaapian yang efisien dan ramah lingkungan sebagai

6) Panjang jalur kereta api yang sudah terelektifikasi

Km

38

19

-

antisipasi terhadap perubahan iklim 7) Jumlah penerapan teknologi yang efisien dan ramah

lingkungan di bidang perkeretaapian

Keg.

1

1

1

e Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan angkutan kereta api

8) Jumlah lintas pelayanan (penambahan/perubahan rute)

Lintas

148

149

150

9) Jumlah lintas PSO dan perintis angkutan kereta api

Lintas

63

63

63

10) Panjang jalur KA yang dibangun (jalur baru maupun

jalur ganda), direvitalisasi (reaktivasi lintas-lintas non-operasi maupun peningkatan daya dukung dan kecepatan)

Km

745

663

486

f Meningkatnya kapasitas pelayanan angkutan perkeretaapian

11) Jumlah sarana (pengadaan/modifikasi/ rehabilitasi)

Unit

85

32

30

12) Jumlah penumpang KA yang dilayani

Juta

orang

228,4

264,5

297,7

(4)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 4

EVALUASI RENSTRA 2010-2014

Capaian Kinerja Renstra 2010 – 2012 (2)

No SASARAN STRATEGIS (SS) URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

g Meningkatnya kelaikan sarana dan prasarana perkeretaapian dalam upaya meningkatkan keselamatan

14) Jumlah sertifikat kelaikan sarana perkeretaapian yang dikeluarkan tepat waktu

Sertifikat

2,568

2,023

2,023

15) Jumlah sertifikat kelaikan prasarana perkeretaapian yang dikeluarkan tepat waktu

Sertifikat

17

15

15

h Meningkatnya optimalisasi pengelolaan akuntabilitas kinerja, anggaran, dan BMN Direktorat Jenderal Perkeretaapian

16) Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perkeretaapian Nilai

82.99

83.92

84.66

17) Tingkat penyerapan anggaran Direktorat Jenderal

Perkeretaapian

%

76.04

83.65

84.48

18) Nilai aset Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang berhasil diinventarisasi

Rp.

Trilliun

76

79.800

83.790

i Peningkatan jumlah dan kualitas SDM perkeretaapian yang bersertifikat dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keandalan pelayanan KA

19) Jumlah sertifikat kecakapan SDM perkeretaapian Sertifikat

600

900

1,000

j Melanjutkan restrukturisasi kelembagaan di bidang perkeretaapian dalam mengupayakan multioperator

20) Jumlah perizinan: jumlah izin usaha, jumlah izin pembangunan, jumlah izin operasi sarana/prasarana dan jumlah rekomendasi/ persetujuan perizinan penyelenggaraan perkeretaapian

Jumlah

Perizinan

1

1

1

k Melanjutkan reformasi regulasi di bidang perkeretaapian

21) Jumlah peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian yang diterbitkan

(5)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 5

Infrastruktur Perkeretaapian

5

Jalur KA Eksisting Tahun 2014 Kualanamu Airport

Railway

Jaringan Perkeretaapian Eksisting

(6)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 6 BANDUNG Jawa Barat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten Jawa Tengah Jawa Timur YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo BANDUNG Jawa Barat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten Jawa Tengah Jawa Timur YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo

JAKARTA

CIREBON

SURABAYA

TEGAL

PEKALONGAN

SEMARANG

BOJONEGORO

BREBES

BEKASI

BABAT JERAKAH SEMARAN G PONCOL

Posisi 22 April 2014

TOBO

Pembangunan Jalur Ganda Jalur Ganda Telah Beroperasi

201 Km

72 Km

68 Km

18 Km

63 Km

35

Km

6 Km 2 Km 52,5 Km 29,5 Km

Double Track yang beroperasi sampai Maret 2014

659 km

Pekerjaan Pembangunan Double Track

68 km

TOTAL

727 km

WADU UJUNG NEGORO WELERI 15 Km 34 Km 33 Km JAMBON

73,5 Km

24,5 Km

TARGET PENYELESAIAN PEKERJAAN

PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA JAWA

(7)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 7

RENCANA PEMBANGUNAN 2015-2019

(8)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 8 CIREBON SURABAYA KROYA KUTOARJO YOGYAKARTA SOLO MADIUN 56 km 76 km 123 km 71 km 69 km PRUPUK PURWOKERTO 74 km 28 km

D

esain

2

0

1

1

PARON KERTOSONO 26 km 97 km

Jalur Ganda

selesai

akhir tahun

2014

(SUKUK)

BANDUNG Jawa Barat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten Jawa Tengah Jawa Timur YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo BANDUNG Jawa Barat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten Jawa Tengah Jawa Timur YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo

JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA (CIREBON – YOGYAKARTA – SURABAYA): 620 km

Solo - Madiun Kutoarjo - Yogya - Solo Purwokerto -Kroya - Kutoarjo Cirebon - Prupuk Prupuk- Purwokerto Ponorogo Slahung Ponorogo Slahung

Jalur

Ganda

sudah

diope-rasikan

akhir

tahun

2011

(APBN)

Rencana Kontrak

bulan Februari

2014 dan

Konstruksi

diperkirakan

selesai Agustus

2017

(JICA)

Jalur

Ganda

Sudah

dioperasi-kan tahun

2007

(JICA)

Review Desain Track,

Stasiun & Sinyal

(2014)

Desain Track, Jembatan

(2013)

Review Desain

Jembatan (2013)

Tender Loan

China akhir

tahun 2014

c

Pemban gunan Tubuh Baan di 2014

Jalur

Ganda

sudah

dioperasi-kan tahun

2005

(JICA)

Double Track yang telah beroperasi 179 km

Double track dalam tahap pembangunan 74 km

Double track yang akan dibangun 367 km

620 km

JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA

BANDUNG JawaBarat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten

JawaTengah JawaTimur

YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo BANDUNG JawaBarat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten

JawaTengah JawaTimur

YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo BANDUNG JawaBarat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten

JawaTengah JawaTimur

YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo BANDUNG JawaBarat JAKARTA SERANG SURABAYA SEMARANG DKI Banten

JawaTengah JawaTimur

YOGYAKARTADIY Merak Bogor Sukabumi Cikampek Padalarang Cirebon Banjar Kroya Tegal Purwokerto Pekalongan Solo Madiun Kertosono Blitar Malang Bangil Sidoarjo Bojonegoro Jember Banyuwangi Bojonegoro Gambringan Bojonegoro Gundih Prupuk Kutoarjo Madiun - Surabaya

8

(9)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 9

Rencana Pengembangan

Trans Sumatera Railways

9

BANDA ACEH LAMPUNG BESITANG MEDAN RANTAUPRAPAT DURI PEKANBARU MUARO JAMBI PALEMBANG

TRACK EKSISTING

TRACK EKSISTING

• Partial Track KA Aceh

11,35 Km

• Penyelesaian

Desain

• Perkiraan Biaya :

Rp. 15,5 T

518 km 1.650 km

• Penyelesaian Desain

• Pembebasan Lahan

• Pembangunan

(mulai 2016)

• Perkiraan Biaya :

Rp. 49,5 T

196 km 400 km TOTAL : 2.168 Km Biaya Rp. 65 T Langsa Bireun Besitang

Sumber: Kemenhub, 2013

(10)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 10

Rencana Pengembangan

Trans Kalimantan

dan Sulawesi Railways

Arahan Pengembangan

KA barang Tambang (batu bara, semen) dan Hasil Perkebunan

KA Antar Kota  KA Perintis

Program Jarak (km) Investasi (Trilyun Rp) Periode Makassar – Pare-pare 128 3,84 2016-2020 Makassar – Takalar – Bulukumba 128 3,84 2021-2025 Manado – Bitung 48 1,44 2021-2025 Makassar 160 4,8 2016-2019 Manado 150 4,5 2021-2024

Pel. Bitung (Sulut) -

-

2016-2019

Pel. Makasar (Sulsel) -

-

2021-2024

No. Program Jarak (km)

Inevstasi (Trilyun Rp)

Periode 1 Puruk Cahu-Bangkuang, Kalteng 185 5,55 2013-2015

2 Bangkuang-Batanjung, Kalteng 175 5,25 2015-2017

3 Kudangan-Kumai, Kalteng 195 5,85 2013-2015

4 Muara Wahau-Lubuk Tutung, Kaltim 150 4,5 2013-2015

5 Balikpapan-Tanah Grogot-Tanjung 184,5 5,54 2016-2020 6 Banjarmasin-Balikpapan 2019-2022 7 Balikpapan-Samarinda 103,5 3,11 2021-2023 8 Samarinda-Bontang 69 2,07 2022-2025 9 Samarinda-Tenggarong-Kotabangun 78 2,34 2021-2025 10 Bontang-Sangkulirang-Tanjung Redep 267 8,01 2025-2030 11 Tanjung Barabai-Rantau-Martapura-Banjarmasin 220,5 6,62 2023-2028 12 Tanjung-Buntok-Muara Teweh 168 5,04 2023-2027 13 Banjarmasin-Palangkaraya 138 4,14 2021-2025 14 Pontianak-Mempawah-Singkawang 2023-2027

(11)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 11

Infrastruktur Perkeretaapian

11

Jalur KA Eksisting Tahun 2014

Jaringan Perkeretaapian Tahun

2030

Jalur KA Rencana Tahun 2030 Jalur KA Pertambangan Tahun 2030 Jalur Ganda KA Tahun 2030

Jalur KA Pelabuhan Tahun 2030

Palembang Panjang Tj.Priok Tj.Emas Tj.Perak Benoa Banjarmasin Makassar Pekanbaru Teluk Bayur Dumai Belawan Pontianak Samarinda Bitung

High Speed Train Network in 2030 Soekarno Hatta Airport Railway Minangkabau Airport Railway Jalur KA Lingkar Layang Jakarta

Jaringan Perkeretaapian Eksisting

Kualanamu Airport Railway

(12)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 12

On-going Proyek dan Rencana Pinjaman LN

• On Going Project

• Rencana Pinjaman LN

Railway Double Tracking Cikampek – Cirebon (II) IP-489

JICA

Depo Depok Construction IP-490

JICA

Railway Electrification and D.D. Tracking Project IP-508

JICA

E/S Jakarta Mass Rapid Transit System IP-536

JICA

Jakarta Mass Rapid Transit System Project IP-554

JICA

Railway DT on Java South Line II IP-540

JICA

Double Track Cirebon-Kroya Phase I-III IP-548

JICA

Jabodetabek Commuter Railways (KfW) (200266973)

KfW

Track Maintenance Improvement Programme (KfW) (200566612)

KfW

Procurement of Track Materials 10 Km and Turn-Outs 200 Unit

China

Project

Pinjaman (000 USD)

Pendamping

Jabodetabek Railway Capacity Enhacement Phase 1

495.400

57.900

Railway Double Tracking and Signaling Improvement Solo-Surabaya

609.583

107.572

Procurement of Track Material and Turn Outs Phase II

185.474

46.369

Engineering Services Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) East-West Line Phase I

Project

23.000

3.000

(13)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 13

REKOMENDASI RENSTRA 2015-2019

(14)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 14

Kebijakan Penyelenggaraan Perkeretaapian

Isu Strategis

Idealisasi

Rekomendasi Langkah

PEMISAHAN FUNGSI

REGULATOR DAN

OPERATOR

Fungsi Regulator (Pemerintah) 

Pembinaan Perkeretaapian : Pengaturan,

Pengendalian dan Pengawasan.

Fungsi Operator (BUP) : Pengadaan atau

Pembangunan, Pengoperasian,

Perawatan dan Pengusahaan.

Reformasi kelembagaan Ditjen

Perkeretaapian  fokus sebagai

regulator.

Penegasan fungsi PT KA sebagai BUP

Prasarana dengan beberapa anak

perusahaan sebagai BUP Sarana

KETERBUKAAN DALAM

PENYELENGGARAAN

PERKERETAAPIAN

Penyelenggaraan oleh Badan Usaha yang

berbentuk Badan Hukum (BUMN, BUMD,

BUMS, Pemerintah maupun

Pemerintah Daerah).

Penciptaan iklim pengusahaan yang

kondusif

Penyiapan proyek KA potensial sebagai

proyek KPS

PERAN SERTA

PEMERINTAH DAERAH

Terbukanya peluang bagi Pemerintah

Daerah (provinsi dan kab./kota) untuk

mewujudkan

perkeretaapian daerah yang terintegrasi

dengan moda transportasi lainnya

Mendorong pemda membangun

perkeretaapian (berbasis koridor dan

pulau)

PERAN SERTA SWASTA

DAN MASYARAKAT

Dalam penyelenggaraan perkeretaapian

peluang peran serta swasta dan

masyarakat dalam Penyelenggaraan

Perkeretaapian sangat besar, kecuali

apabila swasta dan

masyarakat tidak mampu untuk

melaksanakannya, maka akan diambil

alih oleh Pemerintah.

Mendorong pembangunan KA Khusus

dan implementasi KPS dalam

(15)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 15

Usulan (awal) Kebutuhan Pendanaan

Perkeretaapian

Kendala dan Fakta Perencanaan

• Proporsi pendanaan untuk pembangunan (95% dari total) & (77% APBN).

• Acuan Program/Rencana Pengembangan: RIPNas, Masterplan KA Pulau  sangat

optimistis terkait skala waktu  backlog rencana pada Renstra lalu

• Perencanaan belum komprehensif  program pembangunan tidak

mempertimbangkan operasional (mis. KA NAD)  penugasan ke PT KA

• Kecenderungan untuk membangun sendiri (alasan keperintisan) daripada

(16)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 16

Elaborasi ISU STRATEGIS dalam Pengembangan

Perkeretaapian

Multioperator 

– Pembentukan Badan Pengatur Penyelenggara Perkeretaapian

– Dukungan pembentukan Badan Usaha Penyelenggara Prasarana dan/atau Sarana

Alokasi pendanaan dari APBN oleh Ditjen KA  proporsi pembangunan prasarana

mencapai 77% (asumsi Rp. 15T x 5thn)

Reformasi Kelembagaan 

– Penegasan fungsi Ditjen KA sebagai Regulator saja  perlu dukungan capacity building program.

– Pengurangan fokus program ke pembangunan fisik.

– Optimalisasi PT KA sebagai BUP Prasarana dan Sarana  basis wilayah

Pemecahan permasalahan pemilikan aset 

– Penyelesaian inventarisasi aset pemerintah dan aset PT KA

– Elaborasi konsep penilaian aset berbasis nilai finansial

Integrasi dan sinkronisasi program pengembangan KA 

– Penyaringan usulan pembangunan fisik  realistis : skala waktu, prioritas, sumber pendanaan

– Integrasi antar moda

Peta jalan menuju ke pelibatan swasta (KPS) belum ada alokasi pendanaan

untuk penyiapan pelibatan swasta

(17)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 17

(usulan) Model Penyelenggaraan Perkeretaapian

(18)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 18 Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 18

REKOMENDASI BAGI RENSTRA 2015-2019

Sasaran Kinerja Perkeretaapian dalam Renstra 2015-2019

Tujuan

Sasaran Kinerja

Indikator dan Target Kinerja di Tahun 2019

Terwujudnya

konektivitas jaringan

transportasi nasional

secara antarmoda/

multimoda sesuai

RTRW

a) Meluasnya penyediaan

jaringan jalur kereta api

untuk mendukung

konektivitas nasional

1) Panjang jalur kereta api baru yang dibangun = 3000 km

b) Berkembangnya sistem

transportasi antarmoda/

multimoda KA dengan

Moda transportasi lain

2)

Jumlah pengembangan fasilitas KA Pelabuhan dan KA

Bandara di 10 lokasi

3)

Jumlah lokasi yang tersedia fasilitas intermoda atau

dikembangkan sebagai dry-port = 10 lokasi

Terjaminnya

keandalan

penyediaan

pelayanan

transportasi untuk

mendukung

percepatan dan

perluasan

pembangunan

nasional di segenap

wilayah NKRI

c) Meningkatnya keselamatan

transportasi KA

4) Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan kereta api

50% dari kondisi base-line

d) Meningkatnya on-time

performance (OTP)

pelayanan transportasi KA

5) Prosentase realisasi ketepatan waktu keberangkatan dan

kedatangan kereta api (OTP) = 100%

e) Meningkatnya penyediaan

kapasitas prasarana dan

sarana transportasi

6) Prosentase pangsa muatan barang angkutan kereta api

= 5%

7) Meningkatnya ketersediaan armada kereta api minimal

2 kali lipat dari kondisi base-line

(19)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 19 Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 19

REKOMENDASI BAGI RENSTRA 2015-2019

Sasaran Kinerja Perkeretaapian dalam Renstra 2015-2019

Tujuan

Sasaran Kinerja

Indikator dan Target Kinerja di Tahun 2019

Meningkatnya

pertumbuhan sektor

transportasi melalui

peningkatan

investasi, perluasan

pasar, penguatan

industri, serta

restrukturisasi

kelembagaan dan

reformasi birokrasi

untuk mendukung

keberlanjutan

pembangunan

nasional (sustainable

development)

f) Meningkatnya kontribusi

sektor transportasi terhadap

perekonomian

8)

Penurunan biaya logistik KA menjadi kurang dari 20%

dari PDB

9)

Penurunan biaya transportasi menjadi kurang dari 9%

terhadap PDB

g) Menurunnya dampak sektor

transportasi terhadap

lingkungan

-

h) Meningkatnya investasi

pada sektor transportasi

10) Nilai proyek KPS dan creative financing bidang

perhubungan minimal Rp 500 Trilyun

i) Meningkatnya daya

saing/kapabilitas industri

jasa pelayanan transportasi

nasional

11) Jumlah penumpang yang diangkut KA menjadi 210

juta/pnp/th

12) Pangsa angkutan barang kereta api minimal 5%

j) Meningkatnya hasil

restrukturisasi kelembagaan

dan reformasi birokrasi

13) Jumlah peraturan perundangan pelaksanaan KA yang

ditetapkan 50 peraturan

k) Meningkatnya dukungan

litbang dan SDM dalam

perkuatan sektor

transportasi

(20)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 20 Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 20

REKOMENDASI BAGI RENSTRA 2015-2019

Sasaran Kinerja Perkeretaapian dalam Renstra 2015-2019

Tujuan

Sasaran Kinerja

Indikator dan Target Kinerja di Tahun 2019

Meningkatnya

kinerja transportasi

perkotaan melalui

peningkatan peran

angkutan umum dan

aplikasi teknologi

manajemen

transportasi untuk

menjaga peran kota

sebagai pusat

aktivitas masyarakat

l) Meningkatnya peran

angkutan umum perkotaan

14) Jumlah angkutan penumpang perkotaan yang dilayani =

1,5 juta/th

15) Jumlah kota yang menerapkan angkutan massal

berbasis jalan/KA minimal 34 lokasi

m) Meningkatnya kinerja

lalulintas perkotaan

-

o) Meningkatnya aplikasi

teknologi manajemen

transportasi

-

(21)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 21

REKOMENDASI RENSTRA 2015-2019

Penyelesaian Utang Renstra 2010-2014 dan Program Renstra 2015-2019

No Proyek Jalur KA Panjang (km) Estimasi Biaya (Rp. T) Periode SUMATERA 1 Banda Aceh-Sigli 112 3.36 2016-2020 2 Sigli-Bireun-Lhokseumawe 172 5.18 2011-2015 3 Lhokseumawe-Langsa-Besitang 199,5 5.99 2016-2025 4 Rantau Prapat-Duri-Dumai 251 7.53 2017-2027 5 Betung-Simpang-Tanjung Api-Api 152 4.56 2016-2025 6 Kilometer Tiga-Bakauheni 70 2.1 2014-2019 7 Padang-Bengkulu 776 23.28 2016-2030 8 Tanjung Enim-Pulau Baai 310 9.3 2013-2030 9 Muara Enim-Tanjung Api-Api 265 7.95 2013-2023 10 Banko Tengah-Srengsem 280 8.4 2011-2023 11 Sei Mangkei-Bandar Tinggi-Kuala Tanjung 2011-2015 12 Shortcut Tanjung Enim-Baturaja, Sumsel 78 2.34 2013-2020 13 Shortcut Rejosari-Tarahan, Lampung 37,75 1.13 2013-2020 14 Shortcut Solok-Padang, Sumbar 36,20 1,086 2013-2025 15 Mebidangro (Medan, Binjai Deli Serdang, Karo) 20 0.6 2016-2020 16 Patungraya (Palembang, Betung, Indralaya,

Kayuagung)

68 2.04 2013-2018 17 KA Perkotaan Medan 230 6.9 2016-2020 18 KA Perkotaan Padang 330 9.9 2017-2021 19 KA Perkotaan Palembang 250 7.5 2014-2018 20 KA Perkotaan Bandar Lampung 170 5.1 2016-2020 21 KA Perkotaan Batam 330 9.9 2016-2020 22 KA Bandara Minangkabau (Padang) 24 0.72 2012-2014 23 KA Bandara SM Badaruddin II (Palembang) - - 2014-2018 24 KA Bandara Hang Nadim (Batam) - - 2014-2018 25 KA Pelabuhan Lhokseumawe (NAD) - - 2018-2020 26 KA Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara) - - 2011-2012 27 KA Pelabuhan Tanjung Api-api (Sumatera Selatan) - - 2018-2023 28 KA Pelabuhan Panjang (Lampung) - - 2018-2023

No Proyek Jalur KA Panjang (km) Estimasi Biaya (Rp. T) Periode JAWA

1 Double track Solo-Madiun 95 2.85 2016-2020

2 Double track Madiun-Surabaya 197 5.91 2018-2023

3 Shortcut Parung Panjang-Citayam 32.438 0.97 2016-2020

4 KA Regional Jabodetabek 890 26.7 2011-2030 5 KA Regional Joglosemar 168 5.04 2017-2020 6 KA Regional Kedungsepur 75 2.25 2016-2022 7 KA Regional Gerbangkertosusila 144,5 4,335 2014-2023 8 Jakarta Monorel 31.7 11.9 2010-2014 9 Jakarta MRT 14,3 2010-2020 10 KA Perkotaan Bandung Raya 150 4.5 2013-2018 11 KA Perkotaan Surabaya 410 12.3 2016-2030 12 KA Perkotaan Semarang 230 6.9 2016-2019 13 KA Perkotaan Yogyakarta 70 2.1 2017-2020 14 KA Perkotaan Malang 130 3.9 2018-2022 15 KA Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) 33 10 2012-2015 16 KA Bandara Adisutjipto (Yogyakarta) 2011 17 KA Bandara Adisumarmo (Solo) 5 0.15 2013-2017 18 KA Bandara Juanda (Surabaya) 20 0.6 2011-2015 19 KA Bandara Kertajati (Jawa Barat) - - 2016-2020 20 KA Bandara Ahmad Yani (Semarang) - - 2014-2018 21 KA Pelabuhan Tanjung Priok (DKI Jakarta) - - 2011-2013 22 KA Pelabuhan Cirebon (Jawa Barat) - - 2011-2016 23 KA Pelabuhan Tanjung Perak (Jawa Timur) - - 2011-2014 24 KA Pelabuhan Tanjung Emas (Jawa Tengah) - - 2012-2015 25 KA Pelabuhan Bojonegoro (Banten) - - 2016-2018 26 Jalur ganda dan elektrifikasi lintas

Manggarai-Jatinegara-Bekasi-Cikarang

35 1.05 2011-2019 27 Jalur ganda dan elektrifikasi lintas

Padalarang-Bandung-Cicalengka

1.575 (senilai USD 175)

2012-2019

28 Elektrifikasi lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo 2011-2017 29 Jalur ganda dan elektrifikasi lintas

Duri-Tangerang

19 0.57 2011-2015 30 Sukabumi – Cianjur – Padalarang 83 2.49 2011-2014 31 Cicalengka – Jatinangor – Tanjungsari 20,53 0.62 2013-2017 32 Cirebon – Kadipaten 47 1.41 2016-2019 33 Banjar – Cijulang 83 2.49 2018-2022 34 Jombang –Babat – Tuban 109,37 3.28 2016-2020 35 Kalisat-Panarukan 70 2.1 2012-2015

(22)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 22

Rencana Pembangunan KA 2015-2019..

1/2

Rencana Induk Perkeretaapian Nasional

No Program Jarak (km)

Investasi

(Rp. T) 2015 2016 2017 2018 2019

Pengembangan KA Pulau Sumatera

1 Banda Aceh-Sigli 112 3.36 3 Lhokseumawe-Langsa-Besitang 199.5 5.99 4 Rantau Prapat-Duri-Dumai 251 7.53 10 Betung-Simpang-Tanjung Api-Api 152 4.56 11 Kilometer Tiga-Bakauheni 70 2.1 12 Padang-Bengkulu 776 23.28

14 Tanjung Enim-Pulau Baai 310 9.3

16 Muara Enim-Tanjung Api-Api 265 7.95

17 Banko Tengah-Srengsem 280 8.4

18 Sei Mangkei-Bandar Tinggi-Kuala Tanjung 41.45 0.58 19 Stasiun Sukacita-Stasiun Kertapati, Sumsel 190 5.7 20 Shortcut Tanjung Enim-Baturaja, Sumsel 78 2.34 21 Shortcut Rejosari-Tarahan, Lampung 37.8 1.13 22 Shortcut Solok-Padang, Sumbar 36.2 1 23

KA Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli

Serdang, Karo) 20 0.6

24

KA Regional Patungraya (Palembang, Betung,

Indralaya, Kayuagung) 68 2.04

25 KA Perkotaan Medan 230 6.9

27 KA Perkotaan Padang 330 9.9

28 KA Perkotaan Palembang 250 7.5

29 KA Perkotaan Bandar Lampung 170 5.1

30 KA Perkotaan Batam 330 9.9

31 KA Bandara Kualanamu (Medan) 4.9 0.147 32 KA Bandara Minangkabau (Padang) 24 0.72 33 KA Bandara SM Badaruddin II (Palembang) 16.84 0.42 34 KA Bandara Hang Nadim (Batam) 9.38 0.23 35 KA Pelabuhan Lhokseumawe (NAD) 1.71 0.04 37 KA Pelabuhan Tanjung Api-api (Sumsel) 68 1.70 38 KA Pelabuhan Dumai (Riau) 11.19 0.28 40 KA Pelabuhan Panjang (Lampung) 11 0.28

No Program Jarak (km)

Investasi

(Rp. T) 2015 2016 2017 2018 2019

Pengembangan KA Pulau Jawa-Bali

1 Double track Cirebon-Semarang 217 6.51 2 Double track Semarang-Bojonegoro-Surabaya 280 8.4 3 Double track Cirebon-Prupuk 75 2.25

6 Double track Solo-Madiun 95 2.85

7 Double track Madiun-Surabaya 197 5.91 9 Shortcut Parung Panjang-Citayam 32.44 0.97 11 Sidoarjo-Tulangan-Gunung Gangsir 296 0.89 13 Shortcut Lebeng-Kalisabuk 10 0.3 14 KA Regional Jabodetabek 890 26.7 15 KA Regional Joglosemar 168 5.04 16 KA Regional Kedungsepur 75 2.25 17 KA Regional Gerbangkertosusila 144.5 4.3 18 KA Perkotaan Jakarta Monorel 31.7 11.9

19 KA Perkotaan Jakarta MRT 14.3 20

20 KA Perkotaan Bandung Raya 150 4.5

21 KA Perkotaan Surabaya 410 12.3

22 KA Perkotaan Semarang 230 6.9

23 KA Perkotaan Yogyakarta 70 2.1

24 KA Perkotaan Malang 130 3.9

26 KA Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) 33 10.20 28 KA Bandara Adisumarmo (Solo) 8.19 0.205 29 KA Bandara Juanda (Surabaya) 8.18 0.205 30 KA Bandara Kertajati (Jawa Barat) 20 0.500 31 KA Bandara Ahmad Yani (Semarang) 0.75 0.019 34 KA Pelabuhan Cirebon (Jawa Barat) 1.87 0.047 36 KA Pelabuhan Tanjung Emas (Jawa Tengah) 2.26 0.057 37 KA Pelabuhan Bojonegoro (Banten) 9.61 0.240

(23)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 23

Rencana Pembangunan KA 2015-2019..

2/2

Rencana Induk Perkeretaapian Nasional

Resume

• Total Panjang : 5731 Km

– Antar Kota: 3.172 km

– Perkotaan: 2.409 km

– Pelabuhan: 43,45 km

– Bandara : 105,96 km

• Total Kebutuhan Biaya: Rp.

252,29 T.

• Alokasi KPS (swasta) : Rp.

194,38 T

No Program Jarak (km) Investasi (Rp. T) 2015 2016 2017 2018 2019

Kapasitas Lintas (Jalur Ganda & Elektrifikasi) Pulau Jawa

1

Jalur ganda dan elektrifikasi lintas

Serpong-Maja-Rangkasbitung-Merak 117.6 3.53

2

Jalur ganda dan elektrifikasi lintas

Manggarai-Jatinegara-Bekasi-Cikarang 35 1.05

3

Jalur ganda dan elektrifikasi lintas

Padalarang-Bandung-Cicalengka 1.575

4 Elektrifikasi lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo

5 Jalur ganda dan elektrifikasi lintas Duri-Tangerang 19 0.64

Reaktivasi Jaringan KA Pulau Jawa-Madura

2 Cicalengka – Jatinangor – Tanjungsari 20.53 0.62

3 Cirebon – Kadipaten 47 1.41

4 Banjar – Cijulang 83 2.49

5 Purwokerto – Wonosobo 90.24 2.49

7 Kedungjati - Ambarawa 37 1.11

8 Jombang –Babat – Tuban 109.37 3.28

9 Kalisat-Panarukan 70 2.1

Pengembangan KA Pulau Kalimantan

1 Puruk Cahu-Bangkuang, Kalteng 280 43.95

2 Bangkuang-Batanjung, Kalteng 145 19.03

3 Kudangan-Kumai, Kalteng 195 5.85

4 Muara Wahau-Lubuk Tutung, Kaltim 150 4.5 5 Balikpapan-Tanah Grogot-Tanjung 184.5 5.54

6 Banjarmasin-Balikpapan 120

15 KA Pelabuhan Banjarmasin (Kalsel) 16 KA Pelabuhan Samarinda (Kaltim)

Pengembangan KA Pulau Sulawesi

1 Makassar – Pare-pare 145.2 7.1

4 KA Perkotaan Makassar 160 4.8

(24)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 24

REKOMENDASI RENSTRA 2015-2019

Proyek Strategis Perkeretaapian

No

Daftar Proyek

Lokasi

Sumber

1

Ektension jalan Rel Pasoso - JICT/Koja

DKI Jakarta

Blueprint Multimoda

2

Pembangunan Jalur Akses Cikarang Dry Port - Tjg. Priok

DKI Jakarta

Blueprint Multimoda

3

Pembangunan Jalur Nambo Bekasi/Cikarang

DKI Jakarta

Blueprint Multimoda

4

Re-aktivasi Jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Emas

Central Java

Blueprint Multimoda

5

Re-aktivasi Jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Perak

East Java

Blueprint Multimoda

6

Pembangunan shortcut: Parungpanjang – Citayam –Nambo – Cikarang –

Tanjungpriok

West Java

RIPNas

7

Pembangunan akses produksi ke pelabuhan: Pasoso - Tanjung Priok

DKI Jakarta

RIPNas

8

Pembangunan akses produksi ke pelabuhan: Bojonegara - Cilegon

Banten

RIPNas

9

Pembangunan akses produksi ke pelabuhan: Cirebon, Cilamaya - Karawang

West Java

RIPNas

10

Pembangunan akses produksi ke pelabuhan: Semarang Gudang - Tanjung Emas

Central Java

RIPNas

11

Pembangunan akses produksi ke pelabuhan: Kalimas - Tanjung Perak

East Java

RIPNas

12

Pembangunan Jalan KA Akses Pelabuhan Bojonegara (Tonjong-Pelabuhan

Bojonegara)

Banten

Blueprint Multimoda

13

Pembangunan akses produksi ke Bandara: Kertajati - Bandung

West Java

RIPNas

14

Pembangunan KA Bandara Soekarno Hatta

DKI Jakarta

MP3EI/RIPNas

15

Pembangunan KA Perkotaan Surabaya (Surabaya - Pasar Turi-Bandara Juanda)

East Java

MP3EI/RIPNas

16

Pembangunan KA Bandara Achmad Yani - Semarang

Central Java

RIPNas

17

Pembangunan KA Bandara Adi Sucipto - Yogyakarta

Central Java

RIPNas

(25)

25

Proyek Prioritas Kereta Api 2015-2019

Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan

No

Proyek Prioritas

Volume

Estimasi (Rp.)

2015

2016

2017

2018

2019

1

Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya

685,4km

253,8 T

2

Penyelesaian MRT Jakarta

13,9 km

10 T

3

Monorail Jakarta

33 km

12 T

4

Pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta

33 km

10T

5

Penyelesaian Jalur Ganda Lintas Utara Jawa

(Semarang-Bojonegoro-Surabaya)

280 km

-

6

Penyelesaian Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa

(Cirebon-Prupuk, Solo-Madiun-Surabaya)

327 km

11,1T

7

Penyelesaian Double Double Track

Manggarai – Cikarang

38 km

-

8

Penyiapan pembangunan KA Tanjug

Enim-Srengsem

100 km

11 T

9

Penyiapan pembangunan KA Muara

Enim-Tanjung Api-Api

265 km

10 T

10

Pembangunan KA Puruk Cahu – Bangkuang -

Batanjung

425 km

50 T

11

Pembangunan KA NAD: Banda Aceh – Sigli -

Lhokseumawe

-

-

12

Penyiapan dan Pembangunan KA Makassar -

Parepare

155 km

-

13

Pembangunan KA Perkotaan : Jabodetabek.

Bandung, Surabaya

(26)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 26

TERIMA KASIH

(27)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 27

Kebijakan Pengembangan Perkeretaapian

1. Melanjutkan reformasi dan restrukturisasi perkeretaapian untuk

mewujudkan eksistensi pemerintah sebagai regulator;

2. Meningkatkan peran serta Pemerintah Daerah & swasta di perkeretaapian

dalam mendukung penyelenggaraan perkeretaapian multioperator;

3. Meningkatkan keselamatan angkutan perkeretaapian melalui

perawatan/pemulihan kondisi pelayanan prasarana dan sarana angkutan

4. Meningkatkan kapasitas lintas dan juga kapasitas angkut serta kualitas

pelayanan terutama pada koridor yang telah jenuh serta koridor-koridor

strategis yang perlu dikembangkan ;

5. Meningkatkan frekuensi dan menyediakan pelayanan angkutan KA yang

terjangkau dan ramah lingkungan terutama pengembangan KA perkotaan;

6. Meningkatkan SDM perkeretaapian baik operator maupun regulator;

7. Pengembangan teknologi perkeretaapian nasional diantaranya dengan

pengoptimalan peran industri lokal/dalam negeri di bidang

(28)

Background Paper RENSTRA 2015-2019 Kementerian Perhubungan & Indonesia Infrastructure Initiative Slide No. 28

Jalur High Speed Train Jalur Kereta Api Eksisting

Bandar Udara Jalan Raya

Jalur KA Rencana Tahun 2030 Jalur KA Pertambangan Tahun 2030 Jalur Ganda KA Tahun 2030

Pelabuhan Perdagangan Internasional Ferry Network

Sabuk

Selatan

Sabuk

Tengah

Sabuk

Utara

Sistem Transportasi Multimoda

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan Bersih meningkat sebesar 28.6% menjadi US$1,797.9 juta pada 9M17 dari US$1,398.4 juta di 9M16 yang mencerminkan tingginya volume penjualan, terutama dari Olefins,

Terdapat perubahan jumlah neutrofil absolut pada pasien stroke iskemik akut, serta pada jumlah neutrofil lebih dari 4.850/mm 3 pada. pasien stroke iskemik akut

Demikian kami sampaikan, atas perhatiaannya kami ucapkan

Hal ini dikuatkan dengan hasil angket yang dilakukan di awal penelitian, 50% guru menyatakan tiap bulan tidak sampai 1 buku yang dibaca, dan 75 % guru menyatakan

Pada penelitian kali teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah: dengan cara menganalisis pesan-pesan nonverbal yang ditemukan yang ditangkap selama

8 Kontrak Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan (jika ada) Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN.. TAHUN

Untuk menciptakan sebuah object Executor, ia harus membuat sebuah class yang mengimplementasikan interface ini atau dengan menggunakan factory method